Home / Romansa / Mysterious CEO / Bab 18. Penolakan Kensky.

Share

Bab 18. Penolakan Kensky.

Author: BEBBIKITTEN
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Pria itu tersenyum lebar. "Ya, aku di sini."

"Sedang apa kau ... " Ellena berdiri di hadapan Tania dan Dean. Diborongnya tubuh pria itu yang hanya mengenakan celana training hitam dan kaos oblong berwarna putih. "Terus kenapa kau bisa tahu kalau aku ada di sini?"

"Kau kan calon istriku. Jadi sudah sepantasnya jika aku tahu di mana kau berada. Lagi pula salahmu sendiri kenapa pulang tanpa memberitahuku dulu."

Ellena dan Tanisa saling menatap. Alis Ellena berkerut, sementara Tanisa menaikan kedua alisnya sebagai jawaban tidak tahu.

"Kalian tidak menyuruhku duduk?" tanya Dean basa-basi.

"Oh, maaf. Ayo silahkan duduk. Saya ambilkan minuman dulu," pamit Tanisa seakan melarikan diri.

Ellena menatap tajam, sementara Dean mengambil posisi duduk di dekat gadis itu. Karena posisi mereka sangat dekat, Dean menarik tangannya hingga tubuh Ellena jatuh di atas

BEBBIKITTEN

Halo, Sobat, maaf ya baru sempat update. Nah, untuk Sobat yang mau lanjut, jangan lupa untuk memberikan vote-nya, ya. Terima kasih juga buat Sobat2 yang udah ngasih votenya, semoga Allah membalas kebaikan kalian. Mkasih.

| 2
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Mysterious CEO   Bab 19. Manipulatif.

    Ting! Tong! Bunyi bel rumah membuyarkan pikiran Kensky. Sementara Rebecca yang sudah mendengarnya dengan cepat menoleh ke arah pintu. "Mama harap ini bukan penagih hutang lagi." Ia berdiri meninggalkan Kensky sendirian. Sementara gadis itu kembali berkutat dengan pikiran-pikiran yang mengarah pada emosi Soraya tadi. "Jika dia hanya terobsesi, lantas kenapa dia begitu marah mendengar Dean mengajakku pacaran?" lirihnya. "Sky!" Suara Rebecca mengejutkannya. Dengan cepat ia menoleh dan berdiri saat melihat Mr. Lamber muncul bersama Rebecca. Jantungnya bahkan sudah berdetak cepat begitu tahu apa tujuan lelaki itu. "Sepertinya apa yang diluar pikiran Mama telah terjadi, Sky," kata Rebecca. "Maafkan saya, Miss, tapi baru saja Pak Dean menelepon karena masalah ini. Beliau ingin dalam minggu ini Kapleng Group akan dialihkan kepadanya

  • Mysterious CEO   Bab 20. Kedatangan Mr. Bla.

    Kensky terdiam. Apakah ia siap menikah dengan pria yang belum pernah dilihatnya? Apakah ia akan mampu menjalin rumah tangga dengan pria yang tidak dicintainya? Wajah Dean tiba-tiba muncul kembali dalam benaknya. Entah kenapa ia membayangkan bahwa dirinya bersama Dean akan menikah dan hidup bahagia. "Sayang?" Suara pelan lelaki di balik telepon itu membuyarkan pikiran Kensky. "Eh, ya? Maaf." "Kenapa diam? Apa kau ragu padaku?" tanya pria itu. "Ti-tidak, kok, aku tidak ragu. Sumpah. Apalagi kan kau lelaki pilihan Mommy. Jadi aku yakin, pasti kau lelaki terbaik yang Mom siapkan untukku." "Meskipun kau tidak mencintaiku?" Zet! Pertanyaan pria itu membuat Kensky terkejut. Memang benar ia tidak mencintai pria itu karena mereka belum bertemu. Tapi apakah Kensky harus jujur padanya bahwa dirinya mencintai pria

  • Mysterious CEO   Bab 21. Sosok Di Balik Penculikan Eduardus.

    Rebecca semakin garang. "Kubilang keluar dari rumah ini! Kalian tidak bisa seenaknya menggeledah rumah orang tanpa ijin!" Mr. Bla mendekatinya. "Nyonya, Oxley. Seandainya kalau Anda mau jujur soal keberadaan suami Anda yang tercinta itu, aku tidak akan melakukan hal ini. Tapi karena Anda sudah berbohong padaku, jangan salahkan aku jika anak buahku menemukan suami Anda." Rebecca semakin panik. Jantungnya bahkan berdetak cepat saat melihat beberapa anak buah Mr. Bla menaiki tangga menuju kamarnya. "Sebaiknya kalian keluar dari rumah ini sebelum aku menelepon polisi." "Bos! Mr. Oxley ada di sini," teriak salah satu pria dari lantai atas. Mata Mr. Bla menatap Rebecca. "Kau yakin itu Mr. Oxley?" "Iya, Bos." Seringai lebar semakin tampak dari wajah Mr. Bla. "Aku tak menyangka, suami dan istri ternyata sama-sama pembohong." Ia pun

  • Mysterious CEO   Bab 22. Melaporkan Kejahatan Rebecca.

    Di restoran yang sama dengan tadi pagi, Dean baru saja selesai makan siang bersama seorang pria yang merupakan pengacara asli Eduardus. "Ini adalah bukti rekaman pembicaraanku dengan Rebecca." Dean meletakan ponselnya dan memutar rekaman suara yang ternyata adalah pembicaraan terakhir antara Dean dan Rebecca. 'Itulah yang membuatku takut, Bernar. Aku ingin secepatnya kau membayar Kapleng Group agar aku dan Soraya bisa kabur dari sini. Aku sudah tidak peduli dengan rumah ini. Jadi kalau mereka kembali untuk menagih hutang ataupun jaminan, setidaknya aku dan Soraya sudah tidak ada di sini lagi.'Suara Rebecca di balik rekaman itu membuat si pengacara terkejut. "Saya tidak menyangka jika selama ini Mrs. Oxley memang mengingkan perusahan itu. Dia tidak punya hak sama sekali atas kepemilikan Kapleng Group. Dan kalaupun dia ingin menjualnya, harus ada persetujuan langsung dari putri kandung Mr. Oxley." Dean menyeringai. "Aku memang menginginkan perusahan itu,

  • Mysterious CEO   Bab 23. Kesepakatan.

    "Kau serius?" tanya Dean. "Aku serius. Asal dengan satu syarat." "Apa?" "Berhentilah memanggilku sayang. Dan kalau perlu berhentilah menggangguku, karena sebentar lagi aku akan menikah." Dean menunduk sesaat sebelum matanya kembali menatap Kensky. "Baiklah jika memang hal itu yang kau inginkan, akan kulakukan." Dean menarik napas panjang. "Terima kasih karena kau sudah meluangkan waktu untuk hari ini. Sampai ketemu lusa nanti. Jam delapan malam akan kujemput kau di rumahmu." Mata Kensky terbelalak. "Jangan! Jangan jemput aku di rumah." Alis Dean berkerut. "Kenapa?" "Pokoknya jangan. Tapi kalau Anda memang ingin menjemputku, Anda bisa menjemputku di apartemen temanku yang kemarin." Dean mendekikan bahu. "Baiklah. Sampai ketemu lusa." Dean pun bergerak mengintari meja, melewati tubuh Kensky yang masih be

  • Mysterious CEO   Bab 24. Persiapan Ke Pesta Ulang Tahun.

    Rebecca sontak berpura-pura. "Ya ampun, Sayang, maafkan Mama. Mama belum sempat memberitahukanmu. Lagi pula saat Mama ingin meneleponmu, nomor kamu sudah tidak aktif." Alis Kensky berkerut. "Ada apa?" Rebecca mendekati Kensky. "Begini, kebetulan ada kerabat Mama yang menceritakan tentang penyakit yang diderita suaminya yang sama seperti ayahmu, dia merekomendasikan pengobatan tradisional itu kepada Mama. Jadi saking bahagianya, Mama pun langsung membawa ayahmu ke tempat itu untuk di rawat. Nah, karena pengobatannya tradisional, pemilik klinik itu menyuruh ayahmu menginap sampai saraf-saraf di tubuhnya berfungsi lagi. Jadi setiap hari Mama harus ke sana untuk mengecek keadaan ayahmu." "Perawatan tradisional, maksud Mama dipijat?" "Iya, Sayang. Itu lebih bagus lho, lebih murah lagi. Jadi kita tidak perlu mengeluarkan uang banyak untuk pengobatan ayahmu." Rebecca memasang wajah sedih, "Seandainy

  • Mysterious CEO   Bab 25. Bertemu Ibunya Dean.

    Dalam perjalanan Kensky dan Dean saling diam. Namun di balik sikap diam mereka, tersirat hati yang menggebu-gebu untuk meluapkan kerinduan. "Kenapa dia diam saja. Pegang tanganku, kek," kata Kensky dalam hati. Ia kesal karena sejak tadi Dean tak mau mengacuhkannya. Namun tiba-tiba ide gila muncul dalam benaknya. Buk! Ia menjatuhkan tas tangannya dan itu sengaja ia lakukan untuk menarik perhatian Dean. Dengan pelan ia menunduk untuk mengambil tas itu, tapi sabuk pengaman yang melingkar di tubuh membuatnya terhalang. "Biar aku saja," kata Dean. Dalam hati Kensky tersenyum lebar. Rencananya untuk menarik perhatian Dean pun akhirnya berhasil. Dean menyeringai tajam. Dengan cepat ia menepikan mobil untuk berhenti. Ia lalu melepaskan sabuk pengaman, menunduk, kemudian meraih tas tangan yang kini berada di kaki Kensky. Pria itu tahu kalau Kensky sengaja

  • Mysterious CEO   Bab 26. Tidur Bersama.

    "Tidak apa-apa, Sky, Mom tidak akan mengatakannya pada Dean." Entah kenapa hatinya begitu nyaman saat Mrs. Stewart menyebutnya sebagai Mom. Meski ibu kandunganya sudah meninggal, tapi dengan cara Mrs. Stewart seperti itu membuat Kensky merasa jiwa ibunya seakan hadir dalam diri wanita itu. Dan sebagai gadis berhati malaikat, Kensky tidak mau membohongi Mrs. Stewart. Ia menarik napas panjang sebelum menjawab pertanyaan wanita itu. Ia pun pasrah seandainya Mrs. Stewart akan mengusirnya dari kamar itu jika dia berkata jujur. "Sebenarnya aku dan Dean tidak punya hubungan apa-apa. Kami hanya sebatas atasan dan bawahan." "Tapi kau menyukainya, kan?" Pertanyaan yang terlontar dari mulut Mrs. Stewart membuat Kensky terkejut. Dilihatnya wajah keriput itu yang tampak tersenyum seakan menunggu jawabannya. Kensky menunduk, kemudian mengangguk, "Ya, aku sangat menyukainya. Mom." Mrs

Latest chapter

  • Mysterious CEO   Bab 83. Malam Pengantin Part. 2

    Kensky bergairah. Dari awalnya hanya iseng saat mulutnya yang kecil mengulum pucuk buah dadanya Dean, kini sambil memejamkan mata ia memindah posisi dan berlutut di hadapan lelaki itu. Tangannya yang halus dengan lembut bergerak ke arah handuk dan melepaskannya. Dean terkejut. Dengan mata sayu ia menatap Kenksy yang sedang menyerang perutnya dengan kecupan-kecupan kecil hingga membuatnya terasa nikmat. Kensky yang semakin lama dilanda gairah ketika merasakan elusan lembut dari tangan Dean, kini menunduk dan melihat bagian yang mengeras dan tegas. Ia terkejut melihat bagian itu untuk pertama kalinya yang ternyata lumayan panjang dan berisi. Sambil menatap Dean ia tersenyum dan berkata, "Ini ukuran yang sangat menakjubkan, Dean." Lelaki itu mencondongkan badan dan melumat bibir Kensky. Setelah puas saling melumat, mereka melepaskan bibir dan saling bertatap. "Kau tidak perlu melakukannya, Sayang."

  • Mysterious CEO   Bab 82. Malam Pengantin.

    Di dalam kamar vila mewah dan terbesar di Amerika, Dean sedang berdiri sambil menghadap jendela kaca dengan tubuh yang hanya mengenakan celana pendek. Tubuh bagian atasnya terbuka, sedangkan sebelah tangannya menahan ponsel yang menempel di telinga."Maafkan aku, Dean. Padahal aku dan istriku ingin sekali menghadiri pernikahanmu, tapi kakak iparku mendadak menyuruh kami ke Rusia pagi tadi. Mertuaku meninggal, karena kecelakaan.""Aku turut berduka cita. Kapan pemakamannya?""Terima kasih, Dean. Pemakamannya besok. Anak-anaknya ingin mempercepat pemakaman, karena bagian tubuhnya hancur. Jadi mereka tidak mau menahan jenazah-nya lebih lama lagi.""Maafkan aku, Mister. Aku ingin sekali hadir ke pemakaman itu, tapi Anda sendiri tahukan?""Aku mengerti, Dean. Tapi ngomong-ngomong soal vila, kau suka kan tempat itu, kan? Aku sengaja memberikan kamu vila di atas puncak biar kau bisa men

  • Mysterious CEO   Bab 81. Bertemu Soraya.

    "Enam sembilan?""Iya," balas Tanisa, "Tunggu di sini. Aku akan mengambil laptop dulu."Kensky menatap bingung ke arah Tanisa yang kini berjalan memasuki kamarnya."Kau harus melihat ini, Sky," kata Tanisa yang tiba-tiba muncul sambil membawa laptop. Ia duduk di sebelah Kenksy kemudian mengotak-atik benda itu, "Ini adalah situs terbaik yang pernah aku lihat."Zet!Kensky terkejut. "Kau sering melihatnya di situs ini, ya?"Tanisa tertawa. "Memangnya kenapa? Kan mencari pengalaman bukan harus mempraktekkannya saja. Sama seperti sekolah, kita akan mendapat materi dulu, baru dipraktekkan. Bukan begitu?"Kensky terdiam karena apa yang dikatakan Tanisa ada benarnya. Ia tidak perlu bercinta dulu baru mendapatkan pengalaman, tapi hanya dengan berbagi pengalaman bersama Tanisa dan melihat video di situs itu sudah cukup bagi Kensky untuk mempraktek

  • Mysterious CEO   Bab 80. Meminta Tips.

    Mata Dean berubah sayu. Perlahan ia mulai membuka kancing kemeja Kensky hingga semuanya terlepas. Setelah semua kancing terlepas, ia membuka lebar kemeja itu hingga terlihat bagian suburnya yang tegas. Perlahan Dean membenamkan wajah di sana untuk menghirup aroma di balik pelindung tipis yang masih melekat di tubuh Kensky.Gadis itu mendesah saat Dean menyentuh bagian itu dengan lidahnya. "Dean ...."Lelaki itu mendongak menatap wajah Kensky. Tangannya perlahan menyusup ke balik punggung untuk membuka pengait yang menghalanginya.Kensky pasrah dan sama sekali tidak mengalihkan pandangan dari wajah Dean. "Aku ingin sesuatu yang beda di malam pengantin kita nanti."Tepat di saat itu pengait bra gadis itu terlepas. Sambil mengangkat pelindung itu dengan pelan ia berkata, "Kau ingin apa?" Dean menunduk dan mencium pucuknya yang berwarna cokelat.Kensky memejamkan mata sambil mengusap

  • Mysterious CEO   Bab 79. Menyerahkan File.

    Dengan perasaan sedih dan bahagia Eduardus mengangguk. Ia bahkan tak bisa mengeluarkan suara, akibat air mata yang kini membasahi pipinya.Mata Kensky ikut berkaca-kaca. "Apa itu artinya Papi menerima lamaran ini?"Eduardus menarik cairan hidungnya. "Tentu saja. Tentu saja, Sayang. Papi menerima lamaran Dean merestui hubungan kalian."Dengan cepat Kensky beranjak dari sofa dan mendekati ayahnya. Mereka saling berpelukan dan menangis bersama. "Terima kasih, Pi. Terima kasih karena Papi telah mengijinkan Dean menjadi suamiku."Mrs. Stewart ikut menangis. Dalam hati ia bertanya-tanya, "Jika Eduardus tahu kalau Kensky adalah cucu kandungnya, apakah dia akan menerima Dean sebagai suami Kensky?"Dean yang duduk sambil menatap mereka pun sama pemikiran. Ia bertanya-tanya dalam hati, "Seandainya Eduardus tahu aku punya hubungan dengan keluarga Barbara, apakah dia akan menerima lamaranku

  • Mysterious CEO   Bab 78. Pertemuan Keluarga.

    Seminggu pun berlalu. Kensky yang seharusnya sudah kembali ke Eropa akhirnya tertunda akibat permintaan Dean."Aku terlalu lama di sini. Kalau aku lebih lama lagi, yang ada pekerjaanku semakin tertunda. Aku tidak mau meskipun kau pacarku, tapi melalaikan tugas sebagai karyawanmu."Dean tersenyum sayang. Saat ini mereka sedang berada di restoran langganan sambil menikmati makan siang. "Kau tidak perlu khawatir, aku sudah menghubingi Mr. Bon dan menyuruhnya untuk menangani semuanya. Kau tenang saja.""Aku tidak ingin mereka menganggap aku dispesialkan olehmu, Dean. Aku tidak ingin mereka menilai bahwa kau membeda-bedakan karyawan."Lelaki itu menyudahi makannya. "Kenapa kau harus khawatir? Kau kan memang orang yang spesial bagiku dan Kitten Group. Hanya saja mereka tidak tahu bahwa kaulah pemilik Kitten Group yang sebenarnya, bukan aku."Kensky menatap haru. Perlahan ia meraih sebe

  • Mysterious CEO   Bab 77. Penyebab Kematian Barbara.

    Ekspresi Dean langsung berubah. "Saat malam ulangtahunmu yang ketujuh tahun, ibumu menemuiku waktu itu."Kensky tampak berpikir. "Kalau itu aku ingat, tapi mami tidak bilang kalau mau ke mana.""Malam itu dia datang untuk meramaikan acara yang aku, kakek da nenekmu laksanakan demi memperingati hari ulangtahunmu. Jadi setiap tanggal lima belas juni, kami merayakan ulangtahunmu tanpa kau ketahui."Mata Kensky kembali berkaca-kacaa. "Benarkah?"Dean tersenyum. "Iya. Dan saat itulah kami sepakat membuat ulang tahun Kitten Group tepat di tanggal yang sama dengan tanggal kelahiranmu.""Ya, Tuhan. Jadi barusan peringatan itu bukan karena ulang tahun kantor?""Iya, tapi peringatan untuk tanggal kelahiranmu. Dan itu tidak ada yang tahu kecuali aku dan semua keluargamu."Kensky kembali menangis. "Aku tak menyangka, ternyata keluarga mami tidak pernah melupakanku

  • Mysterious CEO   Bab 76. Rahasia Besar.

    "Dean, kumohon kabulkanlah permintaanku ini . Mungkin bagimu ini sangat tidak mungkin, tapi hanya kamulah orang yang kupercaya. Kumohon, Dean. Berjanjilah padaku bahwa kau akan menikah dengan Kensky. Hanya kau laki-laki yang kupercaya untuk menjaganya. Aku tak peduli kau mau atau tidak, pokoknya yang aku tahu Kensky harus menikah denganmu. Aku tak peduli bagaimapun caramu mendapatkannya, pokoknya kau harus menikahinya. Dan aku harap setelah membaca surat ini, kau mau berjanji dan melakukan apa yang sudah aku minta. Bertanda tangan, Barbara Stewart."Zet!Lagi-lagi Kensky terkejut. "Nama belakang mami Stewart?""Iya.""Sumpah, selama ini aku tidak tahu nama belakang mami. Yang aku tahu nama mami hanyalah Barbara Oxley."Dean mengusap pipi Kensky. "Kau ingat wanita yang kuceritkan padamu tempo hari ... wanita yang telah menolongku di depan tokonya?""Iya."

  • Mysterious CEO   Bab 75. Rahasia Keluarga Kensky.

    Tanpa berkata apa-apa lagi Kensky pun langsung berdiri dan memeluk Dean. "Aku juga sangat merindukanmu.""Cium aku," kata Dean.Kensky melepaskan pelukannya dan menatap Dean. "Cium?""Iya."Kensky mendunduk dan mencium dahi Dean. "Sudah.""Bibir."Wajah Kensky berubah merah. "Ini rumah sakit, Dean. Kalau perawat datang dan memperkogi kita, bagaimana?""Ini sudah larut, mereka tidak akan datang.""Tapi___""Sudah, cepat. Jangan membantah."Dengan malu-malu Kensky pun mendudukkan tubuhnya di atas ranjang. Perlahan ia menunduk kemudian mencium Dean.Lelaki itu tak hanya diam. Tangan sebelahnya terulur dan menehan kepala Kensky lalu membalas ciuman Kensky. Ciuman yang awalnya hanya sebuah kecupan lembut, berubah menjadi lumatan yang penuh perasaan.&nbs

DMCA.com Protection Status