Beranda / Romansa / Mysterious CEO / Bab 11. Hasrat Yang Bergolak.

Share

Bab 11. Hasrat Yang Bergolak.

Penulis: BEBBIKITTEN
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Karena saling menginginkan, Dean menuruti semua yang diperintahkan oleh pikirannya. Tubuh mereka hangat oleh gairah yang meluap-luap ingin segera meledak.

Perlahan Dean menyusuri tubuh Kensky dengan bibirnya. Mulai dari dada, perut, hingga ke bagian lembut di antara perut dan ... "Kau ingin aku menghentikannya?" tanya Dean.

Kensky yang juga sudah diliputi gairah justru tak ingin Dean berhenti. Ia menggeleng pelan. Matanya yang masih terpejam hanya terbuka sedikit seakan mengintip. "Jangan. Jangan berhenti. Kumohon."

Dean tak tahan lagi. Perkataan yang keluar dari mulut Kensky justru terdengar seperti desahan yang semakin membuatnya bergairah. Dengan lembut ia membuka kedua kaki gadis itu hingga terkangkang.

Balutan kain hitam transparan yang menutupi bagian mulus berwarna kemerahan itu membuat bara dalam diri Dean semakin membara. Tangannya yang kokoh perlahan menyentuh dan membuka kain itu h

BEBBIKITTEN

Gimana, Sobat? Jangan lupa untuk masukin ke perpustakaan, ya. Kalau mau kasih vote juga bisa, kok. *)

| 2
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mysterious CEO   Bab 12. Saling Mencintai.

    Tok! Tok! "Soraya!" teriak Rebecca, "Soraya, buka pintunya!" Tok! Tok! "Soraya?!" "Hmmm," gumamnya dari dalam kamar. Ia menggeliat di atas ranjang. Suara ibunya membuat gadis itu terbangun dari tidurnya yang nyanyak. "Soraya, ayo cepat buka pintunya!" "Iya, iya!" balasnya sambil bergerak dari kasur. Ia menepiskan selimutnya, kemudian berjalan menuju pintu. Clek! "Ada apa? Kenapa___" "Di mana Kensky? Kenapa Mama periksa kamarnya tidak ada. Kasurnya bahkan masih rapi. Kalian sama-sama ke pesta tadi malam, bukan?" Soraya mengucek matanya dengan punggung tangan. "Aku tidak tahu, Ma," balasnya malas lalu kembali ke atas kasur. Rebecca mengekor. "Bukannya tadi malam kalian berdua pergi ke acaranya Bernar?" Soraya meng

  • Mysterious CEO   Bab 13. Kedatangan Seorang Pengacara.

    Dalam perjalanan Kensky terus memikirkan Dean. Perlakuan pria itu terhadapnya sangat membuat Kensky penasaran. "Jika dia benar-benar menginginkanku, kenapa dia tidak melakukannya seperti di film-film; sengaja membuatku mabuk, kemudian meniduriku?" pikirnya, "Padahal kan aku juga ingin diperlakukan begitu." "Miss Oxley, kita sudah tiba." Suara Matt mengejutkan Kensky. "Oh, iya! Maaf." Ia melihat pria itu keluar dari pintu kemudi, kemudian mengintari mobil untuk membukakan pintu untuknya. "Oh iya, nama kamu siapa?" tanyanya pelan sambil keluar dari mobil. "Namaku Matthew, Miss." "Oke, Matt, terima kasih banyak, ya." Pria itu menunduk hormat. "Anda akan dijemput jam berapa, Miss?" Kensky terkejut. "Dijemput?" "Iya, tadi Tuan Dean menyuruhku untuk menjemput Anda kembali jika urusan Anda sudah selesai." Ken

  • Mysterious CEO   Bab 14. Rencana Busuk Antara Dean dan Rebecca.

    "Memangnya berapa total hutang Daddy, Mr. Lamber?" Pria itu menggeleng. "Maaf, Miss Oxley, tapi saya kurang tahu. Sebulan lalu saat menyerahkan lembaran ini, beliau hanya bilang bahwa jika beliau sudah jatuh sakit, tolong berikan surat ini pada Anda selaku ahli waris untuk diminta tanda tangan. Tapi saat saya bertanya soal hutang di dalam surat ini, beliau hanya bilang bahwa beliau sudah ada perjanjian dengan yang bersangkutan bila mana Kapleng Group sebagai jaminan dari hutangnya." Rebecca tersentak. "Jika perusahaannya sebagai jaminan, berarti utang Eduardus sangat banyak, dong? Lalu," ia menatap Kensky, "uang sebanyak itu dilakukannya untuk apa? Sementara dia tidak pernah membangun atau memberikan apa-apa pada kami. Iya kan, Sky?" Mr. Lamber menatap Rebecca saat tatapan wanita itu tertuju padanya. "Aku minta maaf, Nyonya, meskipun aku pengacara Mr. Oxley, tapi semuanya masalah pribadi beliau diberitahukan kepada

  • Mysterious CEO   Bab 15. Isi Di Dalam Kotak.

    Di dalam kamar, Kensky teringat akan masalah yang ia hadapi saat ini. Kenangan-kenangan masa kecilnya kembali hadir dalam benaknya. Dengan tubuh yang masih dibalutkan gaun putih yang ia pakai saat pesta semalam, gadis itu berdiri menghadap jendela melihat indahnya Kota. "Mom, seandainya Mom masih hidup, Daddy pasti tidak akan seperti ini," lirih Kensky dengan air mata yang mulai menetes, "Daddy sedang sakit, Mom. Sky takut kehilangan Daddy. Sejahat-jahatnya perbuatan Daddy, dia tetap Ayah Kensky, Mom. Meski Sky marah, tapi Sky juga sangat mencintai Daddy, sama seperti Sky mencintai Mommy." Ia terdiam sesaat, kemudian menarik cairan hidungnya, "Seandainya Mommy dan Daddy hidup akur sejak dulu, Sky yakin kalau Mommy pasti masih bersama kami dan hidup kita akan sangat bahagia." Mata Kensky beralih ke nakas di mana ada foto dirinya yang masih anak-anak. Foto itu diabadiakan oleh Barbara saat ulang tahun Kensky yang ke enam tahun. Di dalam foto itu terlihat ia seda

  • Mysterious CEO   Bab 16. Ancaman Dean Kepada Kensky.

    Kensky pun menurut. "Baiklah, aku siap-siap dulu." Rebecca pun meninggalkan kamar itu. Setelah memastikan wanita itu benar-benar sudah pergi, Kensky segera menutup pintu kamarnya dan kembali mengambil ponsel yang ternyata sudah habis batrei. Ia masih penasaran dengan kalimat terkahir yang diucapkan pria itu. Tapi karena benda itu mati total, Kensky pun mengisi dayanya kemudian pergi ke kamar mandi. Di sisi lain. Karena hari ini adalah hari minggu, Dean bermalas-malasan di dalam kamar mensionnya. Biasanya pagi-pagi pria itu sudah bergegas mandi dan pergi ke kantor. Tapi karena libur, ia pun memanjakan dirinya seharian dalam kamar. Sekarang sudah pukul dua siang, Dean baru saja keluar kamar mandi dengan handuk yang melingkar di pinggang. Rambut cokelatnya bahkan masih meneteskan air hingga berjatuhan ke dadanya yang bidang. Karena tak suka tubuhnya basah, Dean pun melepaskan handuknya untuk men

  • Mysterious CEO   Bab 17. Kepanikan Dean Bernardus.

    Kensky terdiam. Ia hanya bisa melihat tubuh Dean yang berjalan keluar dari kamar mandi. "Ya Tuhan, kenapa bisa jadi seperti ini? Mom, aku harus bagaimana?" lirihnya pelan. Karena merasa urusannya sudah selesai, Kensky pun langsung keluar dari kamar itu dan pulang. Ia harus mencari Tanisa dan berbagi kesedihan itu bersama sabahatnya. Sementara Dean yang tadi pergi mengambil minunan untuknya dan Kensky, kini kembali. Kamarnya kosong. Ia tampak panik saat melihat kamar itu sudah tidak ada siapa-siapa. "Sky?" panggilnya sambil menyusuri seluruh kamar, "Sky, kau di mana?" Dean melepaskan dua kaleng soda yang masih dingin di atas nakas kemudian berlari keluar untuk mengejar Kensky. "Sky?" pekiknya seraya menuruni tangga, "Sky?" "Ada apa, Bos?" tanya Matt begitu Dean keluar pintu. "Apa kau melihat Kensky? Tadi dia bersamaku di kamar, tapi tiba-tiba gadis itu menghilang." "Nona

  • Mysterious CEO   Bab 18. Penolakan Kensky.

    Pria itu tersenyum lebar. "Ya, aku di sini." "Sedang apa kau ... " Ellena berdiri di hadapan Tania dan Dean. Diborongnya tubuh pria itu yang hanya mengenakan celana training hitam dan kaos oblong berwarna putih. "Terus kenapa kau bisa tahu kalau aku ada di sini?" "Kau kan calon istriku. Jadi sudah sepantasnya jika aku tahu di mana kau berada. Lagi pula salahmu sendiri kenapa pulang tanpa memberitahuku dulu." Ellena dan Tanisa saling menatap. Alis Ellena berkerut, sementara Tanisa menaikan kedua alisnya sebagai jawaban tidak tahu. "Kalian tidak menyuruhku duduk?" tanya Dean basa-basi. "Oh, maaf. Ayo silahkan duduk. Saya ambilkan minuman dulu," pamit Tanisa seakan melarikan diri. Ellena menatap tajam, sementara Dean mengambil posisi duduk di dekat gadis itu. Karena posisi mereka sangat dekat, Dean menarik tangannya hingga tubuh Ellena jatuh di atas

  • Mysterious CEO   Bab 19. Manipulatif.

    Ting! Tong! Bunyi bel rumah membuyarkan pikiran Kensky. Sementara Rebecca yang sudah mendengarnya dengan cepat menoleh ke arah pintu. "Mama harap ini bukan penagih hutang lagi." Ia berdiri meninggalkan Kensky sendirian. Sementara gadis itu kembali berkutat dengan pikiran-pikiran yang mengarah pada emosi Soraya tadi. "Jika dia hanya terobsesi, lantas kenapa dia begitu marah mendengar Dean mengajakku pacaran?" lirihnya. "Sky!" Suara Rebecca mengejutkannya. Dengan cepat ia menoleh dan berdiri saat melihat Mr. Lamber muncul bersama Rebecca. Jantungnya bahkan sudah berdetak cepat begitu tahu apa tujuan lelaki itu. "Sepertinya apa yang diluar pikiran Mama telah terjadi, Sky," kata Rebecca. "Maafkan saya, Miss, tapi baru saja Pak Dean menelepon karena masalah ini. Beliau ingin dalam minggu ini Kapleng Group akan dialihkan kepadanya

Bab terbaru

  • Mysterious CEO   Bab 83. Malam Pengantin Part. 2

    Kensky bergairah. Dari awalnya hanya iseng saat mulutnya yang kecil mengulum pucuk buah dadanya Dean, kini sambil memejamkan mata ia memindah posisi dan berlutut di hadapan lelaki itu. Tangannya yang halus dengan lembut bergerak ke arah handuk dan melepaskannya. Dean terkejut. Dengan mata sayu ia menatap Kenksy yang sedang menyerang perutnya dengan kecupan-kecupan kecil hingga membuatnya terasa nikmat. Kensky yang semakin lama dilanda gairah ketika merasakan elusan lembut dari tangan Dean, kini menunduk dan melihat bagian yang mengeras dan tegas. Ia terkejut melihat bagian itu untuk pertama kalinya yang ternyata lumayan panjang dan berisi. Sambil menatap Dean ia tersenyum dan berkata, "Ini ukuran yang sangat menakjubkan, Dean." Lelaki itu mencondongkan badan dan melumat bibir Kensky. Setelah puas saling melumat, mereka melepaskan bibir dan saling bertatap. "Kau tidak perlu melakukannya, Sayang."

  • Mysterious CEO   Bab 82. Malam Pengantin.

    Di dalam kamar vila mewah dan terbesar di Amerika, Dean sedang berdiri sambil menghadap jendela kaca dengan tubuh yang hanya mengenakan celana pendek. Tubuh bagian atasnya terbuka, sedangkan sebelah tangannya menahan ponsel yang menempel di telinga."Maafkan aku, Dean. Padahal aku dan istriku ingin sekali menghadiri pernikahanmu, tapi kakak iparku mendadak menyuruh kami ke Rusia pagi tadi. Mertuaku meninggal, karena kecelakaan.""Aku turut berduka cita. Kapan pemakamannya?""Terima kasih, Dean. Pemakamannya besok. Anak-anaknya ingin mempercepat pemakaman, karena bagian tubuhnya hancur. Jadi mereka tidak mau menahan jenazah-nya lebih lama lagi.""Maafkan aku, Mister. Aku ingin sekali hadir ke pemakaman itu, tapi Anda sendiri tahukan?""Aku mengerti, Dean. Tapi ngomong-ngomong soal vila, kau suka kan tempat itu, kan? Aku sengaja memberikan kamu vila di atas puncak biar kau bisa men

  • Mysterious CEO   Bab 81. Bertemu Soraya.

    "Enam sembilan?""Iya," balas Tanisa, "Tunggu di sini. Aku akan mengambil laptop dulu."Kensky menatap bingung ke arah Tanisa yang kini berjalan memasuki kamarnya."Kau harus melihat ini, Sky," kata Tanisa yang tiba-tiba muncul sambil membawa laptop. Ia duduk di sebelah Kenksy kemudian mengotak-atik benda itu, "Ini adalah situs terbaik yang pernah aku lihat."Zet!Kensky terkejut. "Kau sering melihatnya di situs ini, ya?"Tanisa tertawa. "Memangnya kenapa? Kan mencari pengalaman bukan harus mempraktekkannya saja. Sama seperti sekolah, kita akan mendapat materi dulu, baru dipraktekkan. Bukan begitu?"Kensky terdiam karena apa yang dikatakan Tanisa ada benarnya. Ia tidak perlu bercinta dulu baru mendapatkan pengalaman, tapi hanya dengan berbagi pengalaman bersama Tanisa dan melihat video di situs itu sudah cukup bagi Kensky untuk mempraktek

  • Mysterious CEO   Bab 80. Meminta Tips.

    Mata Dean berubah sayu. Perlahan ia mulai membuka kancing kemeja Kensky hingga semuanya terlepas. Setelah semua kancing terlepas, ia membuka lebar kemeja itu hingga terlihat bagian suburnya yang tegas. Perlahan Dean membenamkan wajah di sana untuk menghirup aroma di balik pelindung tipis yang masih melekat di tubuh Kensky.Gadis itu mendesah saat Dean menyentuh bagian itu dengan lidahnya. "Dean ...."Lelaki itu mendongak menatap wajah Kensky. Tangannya perlahan menyusup ke balik punggung untuk membuka pengait yang menghalanginya.Kensky pasrah dan sama sekali tidak mengalihkan pandangan dari wajah Dean. "Aku ingin sesuatu yang beda di malam pengantin kita nanti."Tepat di saat itu pengait bra gadis itu terlepas. Sambil mengangkat pelindung itu dengan pelan ia berkata, "Kau ingin apa?" Dean menunduk dan mencium pucuknya yang berwarna cokelat.Kensky memejamkan mata sambil mengusap

  • Mysterious CEO   Bab 79. Menyerahkan File.

    Dengan perasaan sedih dan bahagia Eduardus mengangguk. Ia bahkan tak bisa mengeluarkan suara, akibat air mata yang kini membasahi pipinya.Mata Kensky ikut berkaca-kaca. "Apa itu artinya Papi menerima lamaran ini?"Eduardus menarik cairan hidungnya. "Tentu saja. Tentu saja, Sayang. Papi menerima lamaran Dean merestui hubungan kalian."Dengan cepat Kensky beranjak dari sofa dan mendekati ayahnya. Mereka saling berpelukan dan menangis bersama. "Terima kasih, Pi. Terima kasih karena Papi telah mengijinkan Dean menjadi suamiku."Mrs. Stewart ikut menangis. Dalam hati ia bertanya-tanya, "Jika Eduardus tahu kalau Kensky adalah cucu kandungnya, apakah dia akan menerima Dean sebagai suami Kensky?"Dean yang duduk sambil menatap mereka pun sama pemikiran. Ia bertanya-tanya dalam hati, "Seandainya Eduardus tahu aku punya hubungan dengan keluarga Barbara, apakah dia akan menerima lamaranku

  • Mysterious CEO   Bab 78. Pertemuan Keluarga.

    Seminggu pun berlalu. Kensky yang seharusnya sudah kembali ke Eropa akhirnya tertunda akibat permintaan Dean."Aku terlalu lama di sini. Kalau aku lebih lama lagi, yang ada pekerjaanku semakin tertunda. Aku tidak mau meskipun kau pacarku, tapi melalaikan tugas sebagai karyawanmu."Dean tersenyum sayang. Saat ini mereka sedang berada di restoran langganan sambil menikmati makan siang. "Kau tidak perlu khawatir, aku sudah menghubingi Mr. Bon dan menyuruhnya untuk menangani semuanya. Kau tenang saja.""Aku tidak ingin mereka menganggap aku dispesialkan olehmu, Dean. Aku tidak ingin mereka menilai bahwa kau membeda-bedakan karyawan."Lelaki itu menyudahi makannya. "Kenapa kau harus khawatir? Kau kan memang orang yang spesial bagiku dan Kitten Group. Hanya saja mereka tidak tahu bahwa kaulah pemilik Kitten Group yang sebenarnya, bukan aku."Kensky menatap haru. Perlahan ia meraih sebe

  • Mysterious CEO   Bab 77. Penyebab Kematian Barbara.

    Ekspresi Dean langsung berubah. "Saat malam ulangtahunmu yang ketujuh tahun, ibumu menemuiku waktu itu."Kensky tampak berpikir. "Kalau itu aku ingat, tapi mami tidak bilang kalau mau ke mana.""Malam itu dia datang untuk meramaikan acara yang aku, kakek da nenekmu laksanakan demi memperingati hari ulangtahunmu. Jadi setiap tanggal lima belas juni, kami merayakan ulangtahunmu tanpa kau ketahui."Mata Kensky kembali berkaca-kacaa. "Benarkah?"Dean tersenyum. "Iya. Dan saat itulah kami sepakat membuat ulang tahun Kitten Group tepat di tanggal yang sama dengan tanggal kelahiranmu.""Ya, Tuhan. Jadi barusan peringatan itu bukan karena ulang tahun kantor?""Iya, tapi peringatan untuk tanggal kelahiranmu. Dan itu tidak ada yang tahu kecuali aku dan semua keluargamu."Kensky kembali menangis. "Aku tak menyangka, ternyata keluarga mami tidak pernah melupakanku

  • Mysterious CEO   Bab 76. Rahasia Besar.

    "Dean, kumohon kabulkanlah permintaanku ini . Mungkin bagimu ini sangat tidak mungkin, tapi hanya kamulah orang yang kupercaya. Kumohon, Dean. Berjanjilah padaku bahwa kau akan menikah dengan Kensky. Hanya kau laki-laki yang kupercaya untuk menjaganya. Aku tak peduli kau mau atau tidak, pokoknya yang aku tahu Kensky harus menikah denganmu. Aku tak peduli bagaimapun caramu mendapatkannya, pokoknya kau harus menikahinya. Dan aku harap setelah membaca surat ini, kau mau berjanji dan melakukan apa yang sudah aku minta. Bertanda tangan, Barbara Stewart."Zet!Lagi-lagi Kensky terkejut. "Nama belakang mami Stewart?""Iya.""Sumpah, selama ini aku tidak tahu nama belakang mami. Yang aku tahu nama mami hanyalah Barbara Oxley."Dean mengusap pipi Kensky. "Kau ingat wanita yang kuceritkan padamu tempo hari ... wanita yang telah menolongku di depan tokonya?""Iya."

  • Mysterious CEO   Bab 75. Rahasia Keluarga Kensky.

    Tanpa berkata apa-apa lagi Kensky pun langsung berdiri dan memeluk Dean. "Aku juga sangat merindukanmu.""Cium aku," kata Dean.Kensky melepaskan pelukannya dan menatap Dean. "Cium?""Iya."Kensky mendunduk dan mencium dahi Dean. "Sudah.""Bibir."Wajah Kensky berubah merah. "Ini rumah sakit, Dean. Kalau perawat datang dan memperkogi kita, bagaimana?""Ini sudah larut, mereka tidak akan datang.""Tapi___""Sudah, cepat. Jangan membantah."Dengan malu-malu Kensky pun mendudukkan tubuhnya di atas ranjang. Perlahan ia menunduk kemudian mencium Dean.Lelaki itu tak hanya diam. Tangan sebelahnya terulur dan menehan kepala Kensky lalu membalas ciuman Kensky. Ciuman yang awalnya hanya sebuah kecupan lembut, berubah menjadi lumatan yang penuh perasaan.&nbs

DMCA.com Protection Status