Home / Romansa / My Wife is Bodyguard / Chapter 4: A Stressful Dinner

Share

Chapter 4: A Stressful Dinner

Author: Luna Lupin
last update Last Updated: 2021-05-04 22:58:17

Happy reading ;)

---------------

Iris manik cokelat itu tetap tertuju pada hasil video rekaman yang ia dapat dari alat canggih milik Emily. Ya, mereka telah mengakhiri pertemuan dengan para investor dan menjelaskan bahwa Citi Group akan berusaha kembali seperti sebelumnya. Namun pikiran pria itu justru berpendar pada kejadian siang tadi, melihat Emily yang tak nyaman akan kehadiran Christian membuat segudang pertanyaan bertumpuk dalam benaknya. Bahkan dengan lantang Christian meminta izin padanya untuk mengajak wanita itu makan malam bersama.

Sedangkan Emily, ia sedikit kagum pada pria disampingnya ini, pembawaan Mike yang ramah, santai dan juga tegas membuat seluruh investor yakin akan peningkatan saham di perusahaan yang Mike pegang, bahkan Mr Grey kembali mendanai suatu kegiatan Citi Group dalam sosial kemasyarakatan (citizenship) yang menjangkau berbagai lapisan komunitas yang membutuhkan. Itu adalah kegiatan salah satu diantara tiga puluh lima kegiatan yang pria itu jalankan. Sekarang Emily percaya jika Mike menduduki jabatan tertinggi di perusahaan adalah hasil dari jerih payahnya sendiri.

"Apa kau akan makan malam bersama Christian?" Pertanyaan Mike mengaburkan pemikiran wanita itu, sedangkan Mike menatap Emily penasaran.

"Jika kau mengizinkan, aku bekerja padamu Sir," Manik legam itu seakan berharap bahwa ia tak ingin diizinkan pergi dalam hal ini. Namun rasa penasaran Mike begitu membuncah seakan ia ingin mengulik wanita yang telah mencampakkannya selama ini.

"Aku mengizinkanmu."

"Baik, Sir."

Mike menghela napas dalam, berusaha mengembalikan konsentrasi pada apa yang ia lihat. Ia merutuki dirinya yang begitu labil, bahkan sudah sangat jelas ia mengizinkan saat Christian lebih dulu memintanya.

"Menurutmu, siapa yang kau curigai?" Mike menggeser laptop nya menghadap Emily.

"Sebaiknya kau membayar dettective untuk urusan yang satu ini." Emily tetap pada posisinya dan hanya melirik sesekali.

"Setidaknya kau jauh lebih paham bukan?"

"Itu bukan hakku, aku hanya melindungi dari orang yang akan berbuat jahat padamu, Sir." Wanita itu bersikeras tak ingin ikut campur untuk urusan bisnis Mike. Ia juga tak ada kewenangan untuk menyelidiki pasalnya tak mudah, ia tak mampu jika hanya bergerak sendiri dalam penyelidikan mengingat Mike adalah CEO terbesar di New York.

***

"Kau yakin hanya memakai sweater dan celana jeans?" Kini pandangan Mike memindai pakaian yang Emily kenakan untuk bertemu Christian, Sweater maroon, celana jeans dan sepatu cats maroon. Mike semakin yakin bahwa wanita ini memang tak berniat ingin bertemu. Pria itu menelusup kan jemarinya ke dalam kantong celana dan bersandar pada dinding kamar wanita bersurai golden blonde itu. Emily tersenyum masam sebelum melanjutkan langkahnya yang berderap tak suka.

"Wait! Kita pergi bersama," Langkah Emily terhenti, pria itu menggaruk tengkuk yang tak gatal dan berjalan mendahuluinya.

"Kalian akan pergi kemana?" Suara khas pria paruh baya itu terdengar menyelidik saat mereka melewati ruang utama. Surat kabar yang ia genggam begitu lusuh saat lembaran demi lembaran yang dibuka olehnya.

"Dadd, kapan kau kembali?" Mike berhambur memeluk sang ayah penuh rindu.

"Hentikan kelakuan bocahmu!"

"Sudah tak jaman membaca surat kabar seperti ini Dadd," Mike melepaskan pelukan dan berdiri merapikan baju yang sedikit kusut akibat pelukan pada sang ayah.

Egbert menurunkan kacamata hingga pangkal hidung, ia melihat pakaian sang anak yang tampak santai. Kemeja Levi Strauss Co white membalut tubuh atletis pria itu, celana Stretch Skinny Fit berwarna kulit terlihat pas untuk pria dengan tinggi 186cm seperti Mike. Sepatu cats putih mempertegas betapa santainya ia dengan tampilan casual.

"Aku akan bertemu temanku, untuk urusan bisnis." jawabnya berbohong. Egbert tersenyum maklum, ia memahami putranya yang terkadang tak ingin dicampuri untuk beberapa hal.

Lykan Hypersport hitam melaju kencang membelah jalanan New York malam ini. Emily begitu santai mengemudikan salah satu koleksi mobil Mike yang memakan jutaan dollar. Pria itu semakin sempurna saat jemari kokohnya meraih kacamata Luxurlator Style 23 Canary yang berbahan dasar emas 18 karat dan 132 berlian. Emily tahu kelebihan kacamata itu selain tampilan yang memukau juga dapat menyesuaikan cahaya.

Eleven Madison Park, New York.

"Sepertinya dia berniat mengajakmu kencan," pandangan lurus Mike begitu tajam membelah jalanan yang ia lewati. Manik cokelat itu mengedar luas mencari seseorang yang dituju.

"Arah jam sembilan, Sir."

Mike segera melangkah dengan dagu terangkat. Langkahnya seketika terhenti membuat Emily menabrak punggung keras itu.

"i'm sorry." Mike berbalik menatap Emily tak percaya. Mengapa ia begitu bersemangat untuk bertemu pria itu? Seharusnya Emily yang antusias dengan acara yang disebut kencan ini. Sial! 

"Wait, mengapa aku terlihat akan berkencan dengan Christian?"

Emily tertawa pelan memperlihatkan gigi rapinya. Tawa itu begitu merdu menelusup pendengaran Mike, berharap jika waktu berhenti beberapa saat. Cantik. Kata itu yang tersemat dalam dirinya yang mulai berdebar halus dengan rambatan indah hingga relung terdalam.

Emily cukup keras menahan tawanya agar tak meledak, mengapa si brengsek ini begitu bodoh? Bahkan terlampau lucu dengan wajah bingung oleh respon tubuhnya sendiri.

Deheman keras menyadarkan Emily dan membungkam bibirnya yang telah lancang menertawakan Mike.

"I'm sorry, Sir"

Mike meraih tangan Emily yang dingin dan kaku, jemari itu seakan menggambarkan bagaimana sifat wanita itu bahkan sangat terasa bagaimana kehidupan Emily di masa lalu. Mike memaksa jemari itu untuk meregang memberi celah agar terisi oleh jemari miliknya.

Emily terpaku, rambatan hangat itu terasa berdesir lembut namun melumpuhkan. Mendorong dinding keras secara alami tanpa obsesi. Jemari itu meraihnya dari kekerasan yang selama ini ia jalani. Entah perasaan apa, ia tak ingin kembali terjebak dalam rasa yang menggulita tiada akhir.

Christain terkejut saat Emily datang bersama Mike, manik hazel itu menghunus pada jemari mereka yang saling mengikat, seolah tak ada lagi ruang baginya.

"Aku tak tahu jika kau pun datang," Christian menjabat tangan Mike menghilangkan keterkejutannya. Namun, Emily menangkap itu semua dengan baik.

"Aku terlalu bosan, jadi lebih baik aku bergabung bukan?"

"Aku mengerti jika pekerjaan mu begitu berat, silahkan duduk." Christian membuat suasana sebiasa mungkin, alih alih dirinya bisa kapan saja mengusir pria yang bekerjasama dengan ayahnya. Mike menggeser kursi untuk Emily duduk, wanita itu tampak canggung menerima perlakuan gentle dari pria brengsek seperti Mike.

"aku telah memesan makanan kesukaanmu Em," Emily menatap tajam manik hazel itu sebelum menatap pilu makanan yang tersaji diantara mereka, sea urchin custard dengan baby squid, bay scallop dan buah apel, serta pir rebus dengan madu dan acorn. Jemari itu terkepal erat dibawah sana. Hidangan itu berhasil membuat hatinya tersayat.

"Kau bahkan tak mengenalku dengan baik Christian. Lalu apa yang kau inginkan." Kalimat serupa ancaman yang keluar dari bibir wanita mungil itu terdengar seperti raungan iblis. Mike menatap amarah yang terpendam pada pupil legam Emily. Keputusan memberi izin perihal pertemuan ini, salah.

"Katakan apa yang kau inginkan, sebelum aku membunuhmu dengan tanganku sendiri!"

***

-To Be Continued-

Hari ini up dua bab lohh ;D doakan aku agar jemari ini semakin kuat meraih mimpi ;)

Karya Luna Lupin yang lain ---> My Brilliant Doctor (On Going)

Related chapters

  • My Wife is Bodyguard   Chapter 5: The Accident

    Happy reading ;) -------------------"Aku minta maaf padamu atas kejadian di masa lalu," Christian berusaha meraih jemari itu, namun Emily terlalu muak akan kata maaf yang keluar dari bibir pria yang pernah ia cintai sebelumnya. Mike hanya mendengus pelan, ia terpaksa berpindah meja saat suasana tegang tadi hampir tak terkendali. Mike meminta menyelesaikan permasalahan dengan baik walaupun manik legam itu menatapnya tak suka. "Maafmu tak akan merubah apapun, keparat!" "Yeaah i know, setidaknya aku telah meminta maaf padamu," Christian mengangkat bahu acuh kemudian menyesap Vodka perlahan. Emily tersenyum masam, terlalu banyak kata maaf dari mulut para bedebah yang berharap urusannya selesai. Manusia biadab, yang berlaku seperti binatang dengan sikap dan perkataannya kemudian meminta maaf dengan mudah itu sama saja keparat gila yang menginginkan mati dengan tak manusiawi. Baik, ia akan mengabulkan permohonannya. "Apa itu sebuah permo

    Last Updated : 2021-05-05
  • My Wife is Bodyguard   Chapter 6: Five Points Gang

    Happy reading ;) ------------ Mike tersenyum saat gelas berisikan red wine memanjakan rongga mulutnya hingga bagian terdalam, rasa manis bibir Emily tertinggal merekat sempurna pada tiap inci kulit tebal yang piawai dalam memberi sensasi. Bagaimana bisa rasanya semanis itu? Ia seperti bocah ingusan yang pertama kali berciuman. Debaran rongga dada sulit di kendalikan sedari tadi, ia terkekeh pelan menertawakan kebodohannya. Sebaliknya, manik legam Emily menajam sempurna. Ia menghubungi Jeff untuk menyelidiki pelaku yang berusaha membunuh Mike di perjalanan tadi. Jemari itu terkepal erat menahan amarah, gigi yang menggelatuk berusaha menahan diri dari segala cacian. Ia menggeser layar ponsel saat panggilan masuk dari Jeff memenuhi indra penglihatannya. "Turunlah." Satu kata dari Jeff mampu membuat Emily menyambar jaket kulit yang ia letakkan diatas bed dan setengah berlari menuruni anak tangga. Tanpa ia ketahui Mike yang saat itu berada di

    Last Updated : 2021-05-07
  • My Wife is Bodyguard   Chapter 7: Let's Forget About It

    Happy reading ;)--------------Emily berlari dan melayangkan kakinya tepat diwajah pria itu hingga tersungkur."Shit!" Geramnya, ia berbalik dan hendak memberikan balasan, namun Emily melesat di antara kedua kaki dan menendang punggungnya dengan tangkas. Seringai mengolok tampak jelas diwajah mungil Emily.Pria itu kembali melayangkan pukulan keras untuk Emily, wanita itu menghindar lalu menghantamnya dengan pukulan bertubi-tubi dibagian wajah dan menendang lutut dari belakang hingga bertekuk, tak segan-segan Emily menghantam bahu pria itu oleh sikut, ia tertelungkup meringis menahan sakit. Emily meraih rambut pria itu menghempasnya pada dinding berkali kali bersama dengan percikan darah yang keluar dari pelipisnya."Katakan siapa yang menyuruhmu untuk membunuh Mike?" Desis Emily terdengar mengerikan, ia menarik rambut pria itu hingga menengadah."Ch-Christian," jawabnya terbata.Emily meraih pisau eickhorn dari balik saku celana, da

    Last Updated : 2021-05-09
  • My Wife is Bodyguard   Chapter 8: Be Honest

    Happy reading ;)***Suasana di ruang konferensi pers tampak riuh, Mike memilih membawa semua reporter menuju ruang pers untuk diliput. Ia tak ingin berdesak saat di wawancarai. Emily dan Laurent membantu keperluan pria itu hingga seluruh staff dan reporter memasuki ruangan tersebut. Mike menjelaskan secara rinci perihal kejadian yang terjadi padanya. Ia juga membawa nama Emily sebagai bodyguard dalam penyelamatan. Ia tidak tahu siapa dalang dari kejadian tersebut dan berharap pelaku segera tertangkap. Pihak kepolisian juga turut hadir namun meminta keterangan lebih lanjut dikantor polisi.Sesuai perintah, Emily menunggu dimobil saat Mike masuk kedalam kantor polisi untuk membuat keterangan. Wanita itu menggulir layar ponsel dan menyeringai tajam membaca satu pesan dari Jeff. Kepala cantiknya telah menyusun rencana indah untuk malam nanti. Emily memasukkan ponsel ketika Mike meminta nya keluar."Aku yang mengemudi." Tanpa kata, wanita itu keluar dan duduk

    Last Updated : 2021-05-10
  • My Wife is Bodyguard   Chapter 9: The Wound

    Happy reading ;)***Sepanjang perjalanan menuju mansion, Mike tak henti hentinya mengumpat kesal. Bagaimana bisa wanita itu menolak untuk kesekian kali ditengah respon tubuh yang sama sama menggetarkan. Mike menghela napas panjang seakan sesaknya melebihi yang ia rasakan sebelumnya."Aku hanya butuh waktu." kali ini Emily menjawab segala kegusaran pria bersurai dark brown disampingnya. Mike melirik sesaat, dan kembali menatap jalanan kota Manhattan yang mulai lengang. Ia tahu wanita itu butuh waktu, hanya saja ia pikir tak perlu waktu jika mereka sama sama menginginkan.Maybach Exelero hitam terparkir sempurna di halaman utama mansion. Keduanya berjalan bersama namun Emily mundur beberapa langkah saat Alice berdiri tak jauh dari hadapan mereka."Mom??" Mike memeluk dan menanamkan kecupan hangat di pelipis sang ibu."Apa yang kalian lakukan hingga pulang selarut ini?" Alice menatap curiga yang dibalas kekehan Mike."Oh God! Bahkan sek

    Last Updated : 2021-05-10
  • My Wife is Bodyguard   Chapter 10: Murder Party

    Happy reading ;)------------"Mengapa kau ingin mendatangi club?" Seperti biasa Jeff menjemputnya di kediaman Egbert dan membawa wanita itu pergi kemanapun yang ia mau. Lagi lagi Emily meraih cerutu menyesap dalam. Guratan wajah mungil wanita itu tampak kacau, Jeff tahu ia tengah menahan amarah dan bimbang sekaligus."Tak biasanya kau membatalkan misimu secara tiba-tiba," Jeff kembali menatap jalanan lengang yang mereka lewati. Harusnya mereka menjalankan misi malam ini, namun rencana itu berganti dengan mendatangi club yang sebenarnya tak mereka suka."Biarkan ia bersenang-senang saat ini sebelum bertemu ajalnya besok." Emily menyesap kembali cerutu yang setia diapit kedua jemarinya. Ia bersandar memejamkan mata menikmati udara malam kota New York."Menurutmu, apa wanita tua itu merencanakan sesuatu untukku?" Kelopak itu masih terpejam, namun ia tahu Jeff tengah memperhatikannya."Entahlah, wanita gila itu tak bisa ditebak," Jeff merampas

    Last Updated : 2021-05-11
  • My Wife is Bodyguard   Chapter 11: That is My Fault

    Happy reading :)------------"Apa ini alasanmu menolakku?" Manik cokelat itu menajam sempurna menuntut jawaban jujur dari wanita dihadapannya."Ya, aku menyukai Jeff," Emily menghela nafas panjang dan berlalu meninggalkan Mike. Ada rasa sesak yang menghantam perlahan. Bagaimana bisa rasanya seperti ini? Emily menggeleng samar, menaiki anak tangga dan menutup pintu kamar perlahan. Ia berjalan menuju bed kemudian merebahkan diri, mencoba terpejam berharap semua akan berlalu. Ia tak ingin menyakiti Mike dan membuat perpecahan didalam keluarganya yang hangat. Terutama ia lebih tahu siapa dirinya.Getaran ponsel mampu membuat mata itu kembali terbuka, ia meraihnya saat panggilan dari Loginova terpampang jelas pada layar lalu menekan tombol hijau."Apa sebenarnya yang kau inginkan?!" Sentak Emily geram, ia kini telah berdiri menghadap jendela kaca menatap gelapnya malam.Sedangkan wanita tua disebrang sana tengah menyesap red wine dan menggoyang

    Last Updated : 2021-05-14
  • My Wife is Bodyguard   Chapter 12: Celline Cate

    Happy reading ;)***Mike membiarkan wanita itu bergelut dengan rasa yang ia pun tak tahu, ia hanya melirik sesekali saat wanita itu terlalu sering membuang nafas berat seolah meluapkan semua beban yang memberatkan hatinya. Setibanya didepan gedung Citi Group, Emily membukakan pintu untuk sang boss dan membungkuk lalu mengikuti langkah itu menuju ruangan besar bertuliskan Chief Executive Officer Citi Group.Mike terhenti saat maniknya tertuju pada seorang wanita bersurai soft chocolate yang tengah duduk manis menunggu kedatangannya. Terlebih saat ia mengenakan dress maroon dari bahan sutra bercampur beludru membuat ingatan Mike kembali pada penghianatan yang wanita itu lakukan padanya.Mata cokelat Mike menajam tak suka saat wanita itu justru memberi senyum manis mempesona menyambut kedatangannya. Sedangkan Emily hanya diam tak berekspresi."Lama tak berjumpa denganmu Mike," wanita itu memeluk dan memberi kecupan singkat di pipi Mike. Pria itu hendak me

    Last Updated : 2021-05-14

Latest chapter

  • My Wife is Bodyguard   Chapter 114: Wedding

    Happy reading ;)--------------Emily seolah melayang kala pria itu mempersilahkan dan menatap detail setiap pergerakan Emily. Loginova mengulurkan tangan membawa Emily menuju altar. Senyumnya merekah indah namun berbeda dengan degup jantungnya seolah bersorak.Sementara bridesmaid berada di belakang mengiringi langkah Emily. Ribuan lampu berbentuk lilin yang berbentuk kristal mengisi langit langit gedung dengan pola melingkar hingga menyatu tepat di atas altar.Beberapa bunga mawar merah tersedia di setiap sudut meja para tamu, serta background dengan air terjun memenuhi keseluruhan tempat dimana mereka akan mengucap janji sehidup semati.Jalan yang ia tapaki seolah menyambut kedatangan Emily seperti seorang ratu juga di bagian sisi kiri dan kanan terdapat bunga anggrek putih yang menggumpal dan panjang

  • My Wife is Bodyguard   Chapter 113: Wedding Prep

    Happy reading ;)----------------"Sebenarnya, Celline datang ke mansion untuk meminta maaf pada kita." Mike terdiam begitupun dengan Emily di sebrang sana."Lalu?" tanya Emily santai namun ia segera membentengi hati jika pernyataan Mike membuatnya luka atau melebihi itu."Tak ada perbincangan serius, kami hanya berbincang tentang kejadian yang menimpa kita," jawab Mike pasti. Emily pun tersenyum mendengar nada pria itu yang jujur."Oke."Mike terdiam dan merubah posisi menjadi telungkup. "Hanya, oke?" tanyanya memastikan."Ya, memang kau mau apa lagi?""Tidak. Hanya itu."Emily tergelak di sebrang sana. Dua jam berlalu mereka sama sama tak ingin melepaskan ponsel dari telinga mereka, walau panas tapi setidaknya mereka akan sama sama tidur terlelap.***Satu bulan berlalu, Mike benar benar memajukan tanggal pernikahan mereka, dan kini hari itu tiba. Ia tak sabar untuk segera bertemu dengan calon

  • My Wife is Bodyguard   Chapter 112: Heart To Heart

    Happy reading ;)-----------------"Mike, bisakah kita bicara?" Wanita itu bergegas berdiri menghentikan langkah Mike yang acuh tak peduli. Sementara Egbert menepuk pundak sang anak dan berlalu pergi.Halaman utama mansion menjadi pilihan Mike untuk mengabulkan keinginan wanita itu. Sebenarnya jengah, namun Mike tak bisa menolak jika pertemuan mereka adalah yang terakhir mengingat Celline akan segera pergi ke Jepang dalam waktu yang lama."Langsung saja, tak ada waktu." Mike melirik jam tangan dan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku. Pandangannya lurus tak menoleh bahkan berhadapan dengan mantan kekasihnya dulu."Aku tahu aku salah saat itu, aku hanya ingin minta maaf juga pada Emily. Tapi, luka yang ku buat tampaknya begitu membekas dalam ingatan kalian." Celline menunduk seraya mengusap lengannya ketika angin menusuk ke dalam lapisan kulit.Ia tersenyum pahit, dulu Mike akan segera menutupi tubuhnya dengan long coat atau jaket yang ia

  • My Wife is Bodyguard   Chapter 111: Be Patient

    Happy reading ;)----------------"Siapa?" tanya Emily menatap ponsel Mike yang telah ia matikan. Mike mengacungkan layarnya kembali. "Jeff.""Ada apa dia menghubungimu?""Aku berjanji akan berlatih dengannya hari ini, aku melupakan itu."Emily mendesah samar. Mereka kembali berjalan menatap ke sekeliling gedung milik sahabat Egbert "Bagaimana?" tanya Dirk seraya menatap bagian gedung yang akan dijadikan altar untuk janji suci mereka.Mike mengangguk setuju dan menoleh pada wanitanya. "Kau suka?""Tentu." Senyum keduanya mengembang. Mike melirik jam tangan menunggu wedding organizer yang berjanji akan menyusul mereka.Seorang pria berlari tergesa dan menunduk hormat ketika berhadapan dengan Mike. "Sir, maaf atas keterlambatannnya, saya Stefan." sapanya canggung. Mike hanya membuang nafas kasar namun tak segan menjabat uluran tangannya."Kau dari mana saja?" sentak Eveline kesal."Jalanan macet, kau bahkan tiba tib

  • My Wife is Bodyguard   Chapter 110: Venue

    Happy reading ;)-------------------"Mike benar, ia harus melindungimu dan keluarganya nanti seperti yang selalu dilakukan oleh Daddy," ujar Alice seraya berjalan menghampiri keduanya.Emily melirik pada Mike yang memandang ibunya dengan kesal. "Mike, ibumu hanya mencemaskanmu walau berlebihan. Ayolah, jangan seperti ini." Egbert merentangkan kedua tangannya kemudian duduk di sofa."Itu benar, aku tahu kau menyayangi Alice," sambung Emily meyakinkan. Mike terdiam seolah pikiran dan hatinya beradu antara kasih sayang dan kekecewaan.Hingga akhirnya Mike mengangguk memutuskan mengakhiri sifatnya yang kekanakan. "Aku minta satu hal padamu," tegas Mike dengan matanya yang tajam."Ya, apapun untukmu." Alice mengangguk dan duduk di sisi ranjang berhadapan dengan putranya yang ia kasihi."Jangan ganggu hubungan kami untuk sekarang bahkan selamanya," pinta Mike dengan tatapannya yang mengeras. Sementara Alice tersenyum simpul. "Tentu, aku ta

  • My Wife is Bodyguard   Chapter 109: Admonition

    Happy reading ;) ----------------- Loginova tersenyum simpul pada Tara yang sempat berpapasan dengannya sebelum pergi. Wanita dengan midi dress suit di balut blezzer burgundy serta syal berbulu melingkar di lehernya membuat Mike menyadari betapa berkelasnya ia. Wanita itu menjentikkan jari memerintah anak buahnya untuk menaruh beberapa makanan vegetarian di atas nakas. Emily menaikkan kedua alisnya melihat tingkah sahabat ibunya yang berusaha untuk menjadi wanita normal. Entah itu dari lubuk hatinya atau hanya bepura pura se welcome ini pada orang baru seperti Mike. Loginova bahkan hanya sesekali bertemu dengan Mike dan tak ada perbincangan diantara mereka. Loginova menghampiri keduanya namun berakhir duduk di atas sofa tak jauh dari sana. Emily duduk di sisi ranjang menghadap wanita itu. Sementara Mike menoleh singkat pada wanitanya. "Aku hanya ingin bicara denganmu," tunjuk Loginova pada Mike dengan dagunya yang runcing. Emil

  • My Wife is Bodyguard   Chapter 108: Normally

    Happy reading :) --------------- Setelah berdebat panjang dengan kepala perawat, Mike akhirnya di biarkan pergi mengikuti Emily dengan satu perawat yang mendampinginya. Ia bahkan mencari tempat bersembunyi agar tak terlihat oleh Emily. Nyatanya ia tak menyesal bersusah payah untuk sampai ke lantai teratas gedung rumah sakit. Mike mendengar semua perbincangan mereka hingga ikut merasakan sakit terlebih saat Emily menangis dalam pelukan Loginova. Ia tahu lingkungan kriminal wanitanya hanyalah bentuk perlindungan diri. Fakta jika mereka akan saling melindungi lebih besar di banding orang orang yang sekedar teman atau sahabat biasa dengan menjalani harinya yang biasa saja. "Sir, waktumu tak banyak," peringat perawat. Mike mengangguk singkat. Ia kembali ke kamar dengan di bantu perawat tadi. Sesampainya di ruangan, Mike menaikkan selimut hingga pinggang dan matanya terpejam. Tetapi bayangan itu tak kunjung sirna, ia be

  • My Wife is Bodyguard   Chapter 107: Mother's Arms

    Happy reading ;)-------------------Angin malam menembus epidermis Emily melalui celah jaket kulit yang ia kenakan. Wanita itu sesekali melirik jam tangan menunggu kehadiran Loginova.Rambut golden blonde itu bergerak seiring lembutnya udara saat ini. Emily bersandar pada railing besi sesekali memainkan sepatu bersamaan dengan pandangan yang tertuju pada gemerlap kota di bawah sana."Baby, sudah lama menunggu?" tanya Loginova tepat di belakangnya. Emily menoleh menatap wanita tua yang sudah begitu berjasa dalam hidupnya.Bibir tipis yang selalu berucap sarkas dan kasar itu masih setia terbalut lipstik merah darah seolah menggambarkan dirinya sendiri. Emily menyunggingkan senyum dan duduk di kursi panjang.Sementara Loginova setia berdiri dengan melipat kedua tangannya. Tatapan matanya melekat pada gerak Emily yang berubah.Emily sengaja memilih bertemu di atas gedung karena banyak pembicaraan yang harus ia lakukan. Wanita itu menghem

  • My Wife is Bodyguard   Chapter 106: Despiteful

    Happy reading ;)-----------------Mike tak bisa menyembunyikan amarahnya setelah mendengar semua rencana, perbuatan mereka terhadapnya. Bukan, bukan hanya padanya tetapi pada hubungannya dengan Emily.Sebegitu besarkah keraguan mereka pada Emily? Atau apakah dirinya di anggap lelucon dan hal yang mudah untuk di mainkan? Mike menghembuskan nafas kasar.Ia tak dapat bergerak lebih mengingat luka di area perutnya masih terasa sakit. Sementara Emily terdiam mengamati raut wajah prianya yang mengeras menahan kesal."Mike, it's okay. Tenangkan dirimu." Emily mengusap tangan Mike lembut. Ia mengerti perasaan Mike, namun mengungkapkan amarah seperti tadi hanya akan membuat luka perutnya lebih sakit."Mengapa mereka bersikap seperti itu? Apakah kita seperti boneka yang bisa mereka mainkan sesukanya?" Kening Mike menukik dalam. Ada kekecewaan yang teramat besar yang berusaha ia tekan."Mike, aku mengerti. Aku pun ingin sekali marah tapi, jika

DMCA.com Protection Status