Home / Romansa / My Villain Gentleman / Chapter 99: Let's Build Our Empire

Share

Chapter 99: Let's Build Our Empire

Author: saltedcaramel
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Happy Reading

-----

Guratan kening yang dalam muncul di antara alis Liora ketika kelopak matanya terpejam erat. Ia membungkuk. Kedua pahanya mengapit bahu Gavriel.

Sementara itu kedua tangannya melampiaskan rasa yang mengguncang dirinya dengan cara mencengkeram pergelangan tangan Gavriel yang terlilit sabuk. Cengkeraman kuat itu membuat tangan Gavriel melesak tenggelam ke ranjang.

Suara desahan dan rintihan Liora memenuhi ruang dengar mereka. Tubuhnya menggigil oleh Gavriel yang selalu piawai.

Bibir Gavriel bekerja mengisap dan meneguk diri Liora di bawah sana. Lidahnya mencambuk tiap lapisan itu. Menyusuri kelembutan yang manis dan lezat dengan serakah.

"You've always been soft, tight, and creamy, Cara mia," gumam Gavriel, sebelum kembali menyesap dalam bagian yang bengkak dan merah itu.

Liora menggigit bibirnya. Ucapan dan sesapan Gavriel membuat aliran darahnya terisap pada arus panas.

Aroma mili

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sjeani Runtuwarouw
Lanjut Mel......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • My Villain Gentleman   Chapter 100: Pierro's Idea

    Happy Reading-----Hari ini adalah hari ketiga setelah kepulangan Liora dan Gavriel dari Ibiza. Pierro telah mengirimkan CV dan berhasil diterima di Quinton Resource Corp setelah melalui beberapa tahapan seleksi karyawan magang.Sejak Pierro menginjakkan kaki pertama kali di perusahaannya, Liora memang berlepas tangan, tetapi ia memperhatikan dari jauh setiap proses yang Pierro lalui. Ia sangat menyukai antusiasme dan kecakapan Pierro dalam menjalani seleksi. Jawaban-jawabannya cerdas, tetapi sangat realistis. Pierro juga memiliki gagasan-gagasan menarik yang membuatnya ditempatkan di posisi strategis untuk seukuran mahasiswa magang.Meski demikian, Liora sempat mendengar bisik-bisik para karyawannya yang menduga semua itu karena Pierro yang menyandang nama Arvezio, sehingga Pierro mendapatkan jalan mulus untuk melenggang masuk ke perusahaan ini. Semua itu karena sudah menjadi rahasia umum di kalangan karyawan tentang hubungan Liora dan Ga

  • My Villain Gentleman   Chapter 101: Liora's Office

    Happy Reading-----“Bagaimana kabar Vierra?” tanya Hunter ketika mereka baru saja selesai mendiskusikan tentang beberapa poin yang ingin Liora tambahkan dalam kontrak kerja sama dengan sebuah perusahaan pertambangan di Australia.Mereka sedang duduk di sofa di depan meja kerja Liora.Kedua alis Hunter terangkat muram dengan garis senyumnya yang turun. Bahu Hunter rendah karena posisi lengan bawahnya yang bersandar di atas paha dengan jemari yang saling terjalin.Hunter tampak berusaha biasa, tetapi Liora dapat merasakan kerinduan Hunter pada Vierra di mata hijau itu. Ia menyadari betapa Hunter mencintai Vierra dengan tulus selama ini. Liora menjadi kembali teringat tentang hadiah bernilai fantastis yang Hunter berikan untuk Vierra.“Dia sudah mulai bisa berjalan beberapa langkah lebih jauh.” Liora menarik senyum empati.“Benarkah?”Liora bangkit dari duduknya untuk meraih pons

  • My Villain Gentleman   Chapter 102: Ristorante di Gloria

    Happy Reading-----Dagu Liora terangkat ketika ia turun dari Roll Royce milik Gavriel. Mata peraknya menyipit menantang sinar matahari siang untuk melihat Ristorante di Gloria yang berdiri megah dan menjulang. Keberadaan restoran Italia tersebut mencuri perhatian pengendara serta pejalan kaki yang melewati bangunan dengan tata letak aestetik dan romantis tersebut.Meja-meja berpayung di bagian teras restoran tampak terisi penuh oleh pengunjung yang menikmati waktu makan siang mereka.Terakhir kali yang sekaligus menjadi pertama kalinya Liora berada di restoran ini adalah saat ia berkenalan dengan Gavriel. Saat itu malam hari yang membuat lampu-lampu di bagian teras memunculkan kesan romantis menenangkan. Berbeda dengan atmosfer siang hari yang kini teras berenergi dan dinamis.Mungkin itu semua karena turut dipengaruhi oleh perbedaan pengunjung. Saat ini lebih didominasi oleh orang-orang kantoran yang bersama rekan kerja mereka. Sem

  • My Villain Gentleman   Chapter 103: Father & Daughter

    Happy Reading-----Dari rancangan bisnis yang Liora dan Gavriel buat saat makan siang di Ristorante di Gloria saat itu, seminggu kemudian menjadi hari-hari yang amat padat bagi keduanya. Akhir pekan lalu mereka kembali terbang ke kepulauan kecil di sekitar Pulau Brylee untuk melihat langsung potensi alam di sana sekaligus mengurus pembelian tanah di pulau tersebut.Hari efektif setelahnya, mereka mempertemukan pengacara keluarga masing-masing untuk mengurus perjanjian kerja sama bisnis mereka. Keduanya mengurus dengan sangat cermat dan hati-hati, mengingat mereka tak terikat pernikahan. Sehingga mereka berusaha seprofesional mungkin tanpa melibatkan perasaan pribadi keduanya dalam isi kontrak kerja sama tersebut. Meski demikian, Liora tetap berusaha menyisipkan klausul yang berpotensi mengikat Gavriel.Semua ini tak mudah, terlebih pertentangan yang Liora terima dari ayahnya sendiri. Sebelumnya, Gavriel sempat mengingatkan Liora untuk memb

  • My Villain Gentleman   Chapter 104: A Blonde Woman

    Happy Reading-----Suara pintu yang dibuka terdengar bersamaan dengan Gavriel yang sedang menuangkan whiskey pada sebuah gelas rendah di mini bar. “Kembalikan keramahanmu pada Liora,” kata Gavriel ketika bunyi langkah sepatu dari anak tangga di arah kanannya mulai terdengar mendekat.Ia tak perlu menoleh untuk melihat siapa yang datang ke ruang bersantainya.Daniel terkekeh rendah. Telapaknya menyapu pegangan tangga berbahan besi mengkilap ketika ia telah berada di anak tangga terakhir. Lampu kekuningan di setiap anak tangga menambah sumber pencahayaan sekaligus estetika yang mewah pada ruangan bersantai yang redup dengan warna-warna gelap khas Gavriel.“Apa aku telah melukainya?” tanyanya ringan dengan selipan senyum satiris.Ia melirik punggung Gavriel yang masih membelakanginya di mini bar, lalu ia mendudukkan diri di sofa beledu panjang di seberang Pierro yang sudah

  • My Villain Gentleman   Chapter 105: Filthy Riddles

    Happy Reading-----“Kau sudah pulang?” tanya Liora setelah panggilan telepon dari Gavriel ia angkat.Ia menyalakan lampu projector bergambar bintang-bintang yang segera memantul di dinding kamar Vierra yang telah derup.“Bagaimana kau tahu?”Gavriel melangkah menaiki anak tangga menuju pintu utama mansion. Seperti perkataannya pada kekasih gelap Marco, ia membuat wanita itu ke tempat yang selalu basah atau lebih tepatnya, Gavriel menenggelamkan mayat itu ke tengah laut dengan memberikan pemberat. Sehingga wanita berambut blonde itu akan terus berada di dasar laut bersama ikan-ikan yang memakan tubuhnya.“Dari tadi aku berbicara dengan Ellena di telepon.”“Oh ....” Gavriel menghentikan langkah beberapa saat sebelum melanjutkannya kembali.Ia tak menyangka Ellena akan menceritakan masalah rumah tangganya pada Liora. Ia tak tahu bahwa rupanya dua wanita itu c

  • My Villain Gentleman   Chapter 106: Hurt

    Happy Reading-----Liora tak lagi membutuhkan jawaban dari bibir Gavriel ketika pria itu sudah menjawabnya dari segala bentuk respon tubuh yang menegang kaku. Liora menggeleng tak menyangka.Bola mata Liora gemetar, sama hebatnya dengan tubuhnya yang mengigil. Pandangannya pun mulai buram oleh lapisan bening. Namun, ia dengan keras menahan air mata agar tak jatuh. Ia tak boleh terlihat lemah di depan pria yang telah menginjaknya.Tubuh Liora berbalik dengan cepat. Tak ada alasan lagi baginya untuk terus berada di ruang VIP yang telah berubah menjadi tempat menjijikkan ini. Padahal beberapa waktu lalu, tempat ini terasa begitu positif dengan harapan-harapan bisnis besar mereka dan interaksi hangat Gavriel dan Pierro.Bisnis? Apa arti rencana bisnis mereka setelah ini?“Kau mau ke mana?” cegah Gavriel mengambil siku Liora dan membuat wanita itu terpaksa memutar tubuh padanya.“Aku sudah selesai de

  • My Villain Gentleman   Chapter 107: Why?

    Happy Reading-----“Liora, letakkan pistol itu. Kita bisa bicara.” Tangan Gavriel terangkat terulur perlahan ke arah tangan Liora, mencoba menenangkan sekaligus berhati-hati.“Aku sudah cukup berbicara omong kosong denganmu!” Dagu Liora mengeras di tengah dadanya yang terasa terbakar dengan napas terengah-engah.“Lalu kau ingin membunuhku? Itukah yang kau inginkan?” Pandangan Gavriel meredup yang seketika membuat bibir Liora gemetar. Tatapan itu mengingatkan pada Gavriel yang selama ini ia cintainya dan kini telah menghancurkannya.Keduanya saling mengunci pandangan beberapa saat di detik-detik sunyi.Gavriel menggeleng. Pandangan Liora yang tajam dan penuh kebencian itu lebih dari saat awal perkenalan mereka. Gavriel lalu melangkah kecil. “Kita tak seharusnya berakhir seperti ini,” katanya lembut.Liora tersenyum dingin. “Sangat lucu ketika kau sendiri yang membuat

Latest chapter

  • My Villain Gentleman   Extra Part: VII

    Happy Reading----- Liora seketika melipat bibir menahan tawa mendengar istilah yang selalu dipakai anak bungsunya tersebut setiap kali ada yang menyebutnya anak-anak. “Oke, pria bal—” Gavriel menutup mulut, sama-sama menahan tawa. Jika ia dan Liora sampai tertawa di depan Lanxer, anak bungsu mereka itu pasti akan sangat kesal. Ia kemudian cepat-cepat mengembalikan gestur wibawanya untuk menasihati sang anak. “Pria dewasa tak membentak dan mengentak kaki seperti anak kecil seperti ini.” Mata biru Gavriel menilik tingkah sang anak dari bawah dari atas. “Pria dewasa berkata sopan dan hormat pada orang lain, terlebih pada orang tuanya.” “Maaf, Daddy.” Lanxer langsung menunduk menyesal. Ia menarik napas dalam lalu menegakkan pandangan dan pundak, meniru gaya ayahnya yang selalu tegap dan keren di matanya. Gavriel mengangguk. “Pria dewasa sejati tidak takut mengakui perbuatannya sendiri.

  • My Villain Gentleman   Extra Part: VI

    Happy Reading----- “Tuan Muda, tolong jangan bermain ini lagi,” pinta seorang made guy yang sedang berlari kencang terbirit-birit di tengah kandang yang luas. “Tidak mau! Ini terlalu menyenangkan!” seru anak laki-laki berusia empat tahun sembari terbahak-bahak. Ia berada di atas punggung harimau putih yang sedang mengejar made guy di depan sana. Tangan mungilnya menggenggam collar kulit di leher binatang buas tersebut. “Wah larimu lebih cepat dari kemari. Ayo Carlo, kita jangan mau kalah, kejar dia!” katanya semakin semangat. “Ya Tuhan! Dari semua tugas, kenapa aku yang ditugaskan menjaga Tuan Muda Lanxer saat bermain seperti ini!” rutuknya semakin panik mendengar auman menyeramkan harimau putih di belakangnya. Ia cepat-cepat berlari menuju pohon terdekat dan buru-buru memanjatnya. Carlo, si harimau putih itu mengaum mengerikan karena kesal mangsanya naik ke atas pohon. “Yaaaah ...

  • My Villain Gentleman   Extra Part: V

    Happy Reading----- Liora merintih. Pahanya menjepit kepala Gavriel tanpa ia sadari seiring keliaran tangan Gavriel yang memutarinya, menghancurkan dengan kenikmatan yang berpadu sesapan dan tusukan lidah panas. “Ya, ya ... ini berlebihan. Ya Tuhan, ini sangat nikmat, Gav,” erang Liora tertahan sembari menjambak rambutnya sendiri karena satu tangan Gavriel yang lain mempermainkan puncaknya. “Inilah yang pantas kau dapatkan, Cara mia,” kata Gavriel dengan napasnya yang menderu layaknya hewan buas mematikan. Gavriel memasukkan jarinya dan terus mempermainkan lidahnya, meneguk segala cairan cinta Liora untuk mengisi dahaga hasratnya yang tak berujung. Liora mengigit jarinya sendiri, menahan desahan dan teriakan bahagia karena rasa ini begitu menakjubkan. Ia masih mengingat ada Vierra yang tengah tidur di balik sekat dinding kamar ini. Pinggul Liora kemudian mengejang hebat bersamaan dengan cair

  • My Villain Gentleman   Extra Part: IV

    Happy Reading----- “Mrs. Arvezio." Bisikan Gavriel yang halus, berat dan nakal langsung menggelitik telinga Liora dan membuat dada wanita itu bergenderang. Panggilan itu benar-benar selalu saja berefek dalam. Pria itu memeluk sang istri dari belakang di tengah Liora yang baru saja memindahkan Vierra tidur di baby bassinet. Pelukan itu terasa begitu erat, menuntut janji. Terlebih ketika ujung hidung Gavriel menyapu kulit leher Liora, menciptakan sengatan geli yang meremangkan. Liora menggeliat dan membuat Gavriel terkekeh. “Ssssttt.” Liora cepat-cepat menutup mulut Gavriel. “Maaf,” bisik pria itu lagi. Ia mengecup leher itu, lalu menyandarkan pipinya di pelipis Liora. “Aku tak menyangka sebentar lagi dia akan dua tahun,” gumam Gavriel dengan mata birunya yang menyusuri damainya tidur Vierra. “Ya, seingatku baru kemarin aku menggendongnya keluar dari inkubator.” Liora tersenyum dengan benaknya yang

  • My Villain Gentleman   Extra Part: III

    Happy Reading----- Gavriel tergelak, terlebih Liora yang hendak pergi dari posisi berbaring di atasnya. Cepat-cepat Gavriel menahan pinggang istrinya itu. “Jangan cemburu. Aku bahkan hanya bertemu ia sekali saat masih kecil.” “Namun, nyatanya sangat berbekas, bukan?” Liora menaikkan satu alisnya dingin. “Mau bagaimana lagi? Ia benar-benar mencoreng harga diriku sebagai anak laki-laki dahulu.” Kali ini kedua alis Liora terangkat. Ia pikir tadi sebuah pertemuan masa kecil yang manis. Gavriel menghela napas. “Harus kuakui bahwa hanya ada dua perempuan yang mengubah prinsip hidupku. Pertama gadis kecil yang dahulu pernah kutemui. Lalu kau, Cara mia. Kau mengubahku menjadi lebih bijak, meninggalkan dunia paling gulita dan tak beradab untuk memilah bisnis yang lebih baik.” “Apa yang gadis kecil itu katakan memangnya?” “Katakan? Tidak, Cara mia. Namun, apa yang dia lakukan.” Dahi

  • My Villain Gentleman   Extra Part: II

    Happy Reading-----“Waaah!”Kali ini Vierra tak bisa menutupi keterpesonaannya dengan banyaknya bunga lonceng di bawah pepohonan tinggi. Sampai hijaunya rumput tergantikan dengan warna ungu kebiruan bunga-bunga itu.Di belakang mereka gemiricik air yang keluar dari tumpukan bebatuan menciptakan air terjun kecil yang memesona di antara aliran air sungai.“Tempat ini sangat cantik,” gumam Liora terpana seraya mengedarkan pandangannya.Gavriel tersenyum. Ia berjongkok dan menurunkan Vierra dari gendongan. “Ambil salah satu bunga itu,” bisik Gavriel.Vierra pun berjalan perlahan mendekati padang bunga lonceng tersebut dengan pengawasan Gavriel dan Liora di belakang.Sementara itu, made guy yang berjaga segera menata karpet piknik dan segala perlengkapan meja kecil dan makanan minuman di dekat batang pohon yang tumbang.“Don Gavriel,” kata salah

  • My Villain Gentleman   Extra Part: I

    Happy Reading----- Liora tersenyum menatap buku kolase album Vierra yang rupanya telah Hunter buat selama ini. Beberapa merupakan foto yang pria itu ambil diam-diam dan beberapa di antaranya adalah foto yang Liora bagikan untuk pria itu. Andai Hunter tak ambisius dengan dendam yang membuatnya berubah mengerikan, mungkin saat ini Hunter masih bisa menimang Vierra. Dari album ini Liora tahu ketulusan Hunter mencintai ponakannya. Liora kemudian menutup album itu dan menyimpannya di kotak kardus. Ada beberapa benda yang telah mengisi kotak kardus itu. Ia sengaja memilahnya untuk ia simpan dan menunjukkan pada Vierra saat sang anak sudah dewasa nanti. Beberapa di antaranya penghargaan dan piagam yang pasti akan membuat Vierra bangga memiliki paman pengacara hebat seperti Hunter. Sama seperti benda-benda dari Alex dan Rose yang ia simpan untuk Vierra. Vierra cukup tahu segala hal yang baik itu. Sebuah aib tak perlu disebar dan diturunka

  • My Villain Gentleman   Chapter 156: Our Promise

    Happy Reading----- “Kau membuat pertanyaan yang jelas tak ingin untuk aku tolak,” erang Liora kesal bercampur suka cita. Gavriel terkekeh begitu juga dengan yang lain mendengar hal itu. “Ya Tuhan, kau benar-benar sudah sadar dari koma.” Mata Liora kembali berkaca-kaca seraya mengusap sisi wajah Gavriel, seolah ini semua hanya ilusinya karena terlalu takut kehilangan Gavriel. Pria itu tersenyum lembut, merasa kembali jatuh cinta berkali-kali mendapati dirinya sangat begitu berarti untuk Liora. Tak ada hal paling membahagiakan bagi seorang manusia biasa sepertinya di saat hidupnya berarti untuk orang lain, terlebih itu wanita yang paling ia cintai. “Kita bisa memulainya kapan pun kalian siap,” bisik seorang pria paruh baya yang menjadi officiant yang baru Liora sadari ada di tengah-tengah mereka sedari tadi. “Oh maaf.” Liora mendadak salah tingkah ditegur seperti ini. “Aku terlalu larut. Tentu, tentu kita bi

  • My Villain Gentleman   Chapter 155: An Unexpected Day

    Happy Reading-----Liora menahan diri sekuat mungkin untuk tak menembak kepala co-pilot itu saat ini juga. Sehingga Liora hanya mengangguk, sementara isi kepalanya mulai memikirkan apa yang bisa ia lakukan untuk menyelamatkan diri bersama Vierra saat mendarat nanti. Diam-diam ia merutuk karena selalu melewatkan kesempatan untuk belajar menerbangkan helikopter.Beberapa saat kemudian mereka tiba di Eau Claire. Setidaknya itu yang Liora dengar dari pembicaraan co-pilot dengan menara pengawas. Helikopter mendarat di sebuah helipad di antara bangunan megah kuno dengan taman super luas di sepanjang mata memandang.Pikiran Liora semakin tak menentu. Ini jelas-jelas bukan rumah sakit keluarga Arvezio. Ia kemudian turun dengan tangannya yang terus bersiaga untuk segera mengambil revolver di tas jika terjadi sesuatu.“Sebelah sini, Donna Liora,” kata co-pilot tersebut bersama beberapa orang berseragam hitam yang mengirin

DMCA.com Protection Status