Melihat Neta dan Aron turun kelantai dansa, Jason menarik Bianca untuk berdansa lagi. Bianca heran dengan kelakuan Jason malam ini tapi dia menurut saja.
Dilantai dansa pasangan Neta dan Aron mulai mengikuti lagu yang diputar oleh DJ. Kaki mereka bergerak maju mundur kesamping sesuai dengan irama lagu. Begitu juga dengan Jason dan Bianca.
Tatkala Neta melakukan gerakan berputar, Jasonpun melakukan hal yang sama. Diputarnya tubuh Bianca lalu Jason bergeser kesamping untuk menangkap Neta.
Tentu saja Bianca tidak mengira bahwa Jason melakukan itu untuk menangkap gerakan tubuh Neta.
Aronpun juga sedikit bingung kenapa Neta sekarang bisa berada dalam genggaman Jason.
Untuk menutup rasa terkejutnya cepat cepat Aron meraih tangan Bianca dan memeluk pinggangnya.
Neta tidak menyangka bahwa Jason sudah memeluk erat tubuhnya. Wajahnya ditempelkan ke wajah Neta sambil keduanya tetap berdansa.
" Jason...apa kamu sudah gila " Net
Mereka sampai didepan sebuah rumah yang cukup luas dan dijaga oleh security. Setelah membayar, Neta turun dari taxi dan memapah Jason sampai depan pagar pintu gerbang. Ditekannya bel didepan Pagar. Seorang security keluar dari balik ruangan kecil. Terlihat kaget saat melihat tuannya dipapah oleh seorang wanita. Security yang lain segera membuka pintu pagar lalu dia berlari untuk membuka pintu rumah. Neta masuk kedalam rumah dan bertanya dimana kamar tidur Jason. " Kamar tuan Jason lurus aja sebelah kanan." Kata security. Neta merebahkan tubuh Jason ditempat tidur. Rupanya hangover Jason agak parah akibat minum terlalu banyak. Dilepasnya sepatu Jason lalu jas yang membungkus tubuhnya juga dilepas. Tubuh Jason agak dingin. Nafasnya lambat dan tidak teratur. Kulitnya menjadi pucat. Tiba tiba Jason bangun dan ingin muntah. Seketika Neta lari kekamar mandi untuk mengambil tisue. Untungnya kamar itu memiliki kamar mandi dalam.
Perlahan Neta bangun. Tubuhnya terasa pegal akibat tidur sambil duduk. Dirabanya dahi Jason sudah tidak dingin lagi. Pelan dia bangkit keluar dari kamar. Sambil mencari bibi Entin Neta mengamati rumah Jason. Rumah Jason termasuk cukup besar. Perabotan didalamnya lumayan mewah. Didinding terpasang beberapa pigura yang menampilkan foto keluarga Jason. Jason beserta kedua orang tuanya dan kedua adiknya. Wajah Jason lebih mirip ibunya sedang adiknya yang laki lebih condong keayahnya dan Adik perempuan Jason perpaduan antara wajah ayah ibunya. Suara dari belakang mengagetkan Neta. " Sudah puas mengamati fotoku " kata Jason. " Ayahmu tampan juga ya dan ibumu cantik sekali. Sepertinya lebih tampan ayahmu daripada kamu " " Apakah kamu tertarik dengan ayahku ? " tanya Jason tersenyum. " Akibat mabuk semalam kenapa otakmu jadi error " gumam Neta " Apa katamu " Jason mendengus kesal. " Apakah kamu sudah merasa baikan
Hari ini begitu melelahkan bagi Neta. Dia menangani 2 pasien kucing OH ( Ovarium Histerectomy ) dan 1 pasien anjing kastrasi. Neta dibantu Ferdy bergantian dengan Santi. Neta sering menyarankan kepada pemilik untuk melakukan sterilisasi terhadap hewan peliharaan jika hewannya tidak ingin bertambah jumlahnya. Lebih baik memiliki peliharaan sedikit tapi terurus dengan baik dan mendapatkan kasih sayang dari pemilik daripada memiliki peliharaan tapi malah terlantar. Diruang tunggu klinik ada beberapa pesan yang berpigora ditempel didinding oleh Neta seperti " Be nice to your Pet " . " We can judge the heart of a man from by his treatment of animal " " If not us, who else will care about them? please treat them well " " An animal's eyes have the power to speak a great language " Sering kali quote semacam itu menyentuh hati pemilik hewan yang datang ke klinik Neta. Dari hari ke hari pasien baru bertambah sepertinya
Sudah 2 minggu ini Jason terlihat uring uringan. Ada saja yang membuat dirinya marah. Sekretaris Jason Fiona tak luput dari sasaran kemarahannya. Wajahnya seperti balok es. Dibantingnya salah satu map yang berisi kontrak pembelian terbaru dari salah satu suplier. Dipanggilnya Fiona. " Fin...kenapa dokumen dikontrak dirubah yang tadinya FOB sekarang jadi CNF. Hubungi mereka kalau perusahaan kita tetap menginginkan kontrak seperti diawal. Jika mereka menolak suruh cari perusahaan lain untuk memasok barangnya ". suara Jason menggelegar. " Baik Pak nanti saya sampaikan. O..ya tadi nona Bianca telpon katanya dia ingin kemari nanti siang. Dia menghubungi ponsel bapak tapi tidak diangkat " kata Neta. " Kalau dia telpon lagi bilang aku sibuk tidak bisa terima telpon " sahut Jason. Setelah Fiona keluar dari ruang kerjanya Jason mengambil ponselnya dari laci. Dilihatnya ada 10 panggilan telpon tak terjawab dan 1 pesan yang isinya " aku nanti siang kekan
Neta pulang kerumah dengan perasaan sedih, bingung, frustasi campir aduk.Usahanya gagal untuk meminjam uang dari kerabat ayahnya. Neta tidak menyalahkan kerabatnya. Bisnis property memang sedang lesu saat ini. Diambilnya ponsel dari dalam tasnya. Kali ini dia gambling karena otaknya sudah buntu. Satu pemilik nomer yang mungkin bisa membantunya tapi dia tidak berharap banyak. Terdengar nada sambung suara seorang pria " halo..ya ini aku. Tumben malam malam telpon. Ada apa Net ". " Bisakah kita ketemu malam ini " tanya Neta kepria yang menjawab telponnya. " Bisa aja, kenapa tidak. Untuk dokter cantik kapanpun aku bersedia bertemu" pria itu menggoda Neta. " Bagaimana kalau kita ketemu di Arion cafe resto n bar. Apa aku tidak mengganggu waktumu " kata Neta agak sungkan mengingat sudah jam 9 malam tapi batas waktu yang kurang 6 hari yang diberikan oleh pihak bank membuat Neta memberanikan dirinya dan menepis rasa sungkannya. Terdengar ta
Tangan Neta masih diseret Jason menuju kepelataran parkir. " Jason lepaskan, kamu sudah gila ya " Neta meraung sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Jason. " Ya aku memang gila, lebih tepatnya tergila gila denganmu " sahut Jason dengan suara sedingin es. " Kalau kamu meronta terus terpaksa aku akan membopongmu. Diam ikuti aku " bentak Jason. " Tidak mau, kenapa aku harus mengikuti kamu. Aku bukan istrimu tahu " teriak Neta. " Masuk..." perintah Jason sambil membuka pintu mobil. " Tidak mau " sahut Neta menolak masuk kedalam mobil Jason. Tangannya memegang bagian atas kap mobil supaya tubuhnya tidak bisa didorong masuk. Dari arah belakang Jason membalikkan tubuh Neta, tangannya mengunci tangan Neta keatas lalu disambarnya bibir Neta. Neta yang tidak menyangka akan serangan Jason kebibirnya hanya bisa diam terpaku. Melihat reaksi Neta yang diam dilepaskan pagutannya. " Masukla
Matanya menjadi panas. Dengan sekuat tenaga ditahannya air mata yang akan meluncur karena menahan amarahnya. " Apa itu dodol, apa kamu mengumpatku " Jason bertanya sambil perlahan menghampiri sofa dimana Neta duduk. " Dodol itu ya kamu, sudah aku mau pulang lagian untuk apa menahanku disini membuat kepalaku tambah berat bisa bisa pecah mendengar ocehanmu" . Neta berdiri sambil tangannya meraih ponsel untuk memesan taxi. Jason merebut ponsel ditangan Neta lalu dimasukkan kesaku bajunya. " Aku belum selesai bicara, jangan pulang dulu kita bicarakan masalahmu" " Apalagi sih. Aku tidak mau, badanku capek, ngantuk. Lagian aku bukan siapa siapamu. Kembalikan ponselku " kata Neta " Kalau begitu tidur saja disini. Jangan kuatir aku tidak akan berbuat mesum denganmu kalau kamu belum siap " Jason mulai menggoda Neta lagi. " Kau...huaaaa....huaaa " Neta menangis dengan keras. Dia sudah tidak bisa lagi menahan sesak dirongga dadanya.
Pagi hari tatkala Jason membuka mata tercium bau kopi harum dan diatas meja makan ada setangkup roti berisi slice daging sapi dan keju. Dia bangun dengan malas. Dicarinya Neta dikamar, tidak ada. Dibukanya kamar mandi juga tidak ada. Kaburkah dia batin Jason. Dia menghampiri meja makan. Dibawah tatakan kopi ada secarik kertas bertuliskan " aku pulang dulu, aku buatkan sarapan. Btw kamu kalau tidur ngiler " emot lidah terjulur. Kling...ponsel Jason berbunyi. Tampak dilayar ada pesan masuk disertai foto dirinya dengan posisi tidur tengkurap sambil mulutnya sedikit terbuka. Dibawahnya ada tulisan " jangan lupa dilap " emot tertawa ngakak.Kalau foto itu diperbesar memang ada sedikit air liur disudut mulut Jason. " Netaaaaaaa.....shit !!!! " Jason mengumpat sejadi jadinya. Awas kau lihat saja nanti, tunggu pembalasanku. Di klinik Neta tertawa terbahak, dia bisa membayangkan wajah Jason yang marah karena dikerjain. Baru hari ini dia bisa tertawa
Jason menjemput keluarganya di bandara. Dia bersama Neta sudah berada disana sejak pukul 8 pagi. Rencananya pesawat mendarat pukul 9. Masih ada waktu 1 jam untuk sarapan di resto. Jason nampak bahagia, begitupun dengan Neta. Kedua orang ini memang ditakdirkan bersama. Tak bosan bosannya Jason menggenggam tangan Neta dan memeluk pundaknya. Jam 9 lebih 30 menit tampak ayah Jason diikuti ibu dan kedua adiknya keluar dari terminal kedatangan. Mereka saling berpelukan. Kedua adik Jason terlihat antusias bisa datang lagi kekota masa kecil ayahnya. Sudah lama sekali mereka tidak pernah kesini. Terakhir saat Aroon SMP. " Kota ini banyak sekali berubah, lebih ramai dan banyak bangunan baru bermunculan tapi masih lebih bagus dibanding Bangkok yang masih semarawut " kata Ayah Jason sambil memandang kejalan. Ingatannya kembali kemasa lalu saat dia, ayah dan ibu Neta naik motor. Diki berboncengan dengan Soraya yang tak lain adalah ibu Neta dan Ardi naik motor sendirian.&nbs
Pagi hari Neta bangun dalam keadaan bugar, semalam tidurnya sangat nyenyak. Disampingnya Jason masih terlelap, terlihat sangat lelah dan Neta membiarkan Jason menikmati mimpinya. Setelah pesawat landing kemarin, mereka langsung menuju ke apartemen. Neta tidak pulang kerumah karena sudah terlalu malam, lebih baik tinggal di apartemen Jason dulu baru paginya dia pulang. Neta membuat kopi kesukaan Jason dan masih ada mie instant dirak atas lumayan untuk sarapan pagi. Dia masuk kekamar untuk membangunkan. Melihat pria itu masih tidur Neta tidak tega, dia mengurungkan niatnya. Sejenak diamatinya wajah Jason. Pria tampan yang selalu menjadi pelindung dirinya. " Uughh.. " Jason menggeliat, matanya terbuka. Neta tersipu karena ketahuan. Jason menarik tangan Neta hingga tubuhnya jatuh menimpa dadanya. " Aku sudah siapkan kopi dan sarapan. Ayo kita makan " ajak Neta. " Aku ingin memeluk dirimu, bolehkan". Sejak pulang dari Bangkok Jason menjadi agak
Kamar Royal Chariot" Yeah.. akhirnya mengaku juga rupanya. Jason pantas dicalonkan sebagai nominasi peran pria terbaik " Aroon terkekeh senang. Hasil kerjanya tidak sia sia." Aku sudah merekam semuanya disini sebagai barang bukti. Apakah kita perlu melaporkan wanita ini ke Polisi " ucap Aroon." Jangan dulu, aku akan berbicara dengan Ayahnya nanti, mengingat hubungan baik pertemanan selama ini. Anak itu benar benar liar " jawab Diki kesal." Untung kita tidak memaksa Jason berpacaran dengan Anya. Aku sudah punya feeling kalau anak ini bermasalah, terlalu dimanja Orang tuanya " sahut Kanika." Aku sih dari dulu tidak suka dengan dia dan tidak berharap jadi kakak iparku. Orang seperti dia penuh dengan kamuflase " Devi tak mau kalah." Ayo kita ke kamar sebelah, sudah saatnya membongkar perbuatan dia " Aroon keluar diikuti Diki, Kanika, Devi tapi Neta tidak diperkenankan ikut menemui jadi dia tetap dikamar.Kamar The love Boat.
Bianca berkaca sekali lagi didepan cermin. Perfect...merasa puas memandangi dirinya. Mobil sewaan sudah ada didepan hotel dan segera memerintahkan driver menuju lokasi yang ditunjukkan Jason.Pesan yang tertulis " langsung saja kamu cari kamar The Love Boat, aku menunggumu disini, cepatlah ". Senyum mengembang dibibir Bianca saat membaca kalimat tersebut. Membayangkan kamar bernama The Love Boat sungguh romantis. Pria ini pintar mencari tempat.Sekali lagi dia merapikan rambut dan baju sebelum mengetuk pintu kamar.Tok..tok...tok..pintu terbuka. Pria tampan dengan dandanan semi formal memandang Bianca dengan pandangan sulit diungkapkan. Dimata Bianca Jason adalah pria idaman." Masuklah " kata Jason mempersilakan. Begitu pintu ditutup Bianca memeluk Jason, pipinya dikecup oleh Bianca. Seketika tubuh Jason menegang namun dia ingat perkataan Aroon, bersikaplah natural pesannya.Kamar Royal Chariot.Setiap adegan terekam dan
Di toko butik lantai 2 Bianca merasa gelisah, sudah 1 minggu tidak ada kabar dari preman yang disewanya. Apakah mereka berhasil memberi pelajaran pada Neta atau aksi mereka ketahuan dan berakhir di kantor polisi.Semua masih belum jelas Nomer yang biasanya dihubungi juga tidak memberi balasan apapun.Ini gara gara wanita itu, seandainya tidak ada dokter hewan brengsek mungkin hubungannya dengan Jason baik baik saja. Memang selama ini Jason tidak pernah memerima cintanya atau bisa dikatakan belum tapi Jason tetap menjaga hubungan baik. Sering Bianca meminta ditemani Jason kala suntuk dari pekerjaan. Entah menemani di Bar untuk sekedar kongkow atau belanja, kadang keparty meski Jason tidak menyukai party yang diadakan teman Bianca.Bahkan saking cintanya terhadap Jason sikap Jason yang kasarpun masih bisa ditolerir oleh Bianca. Kedua orang tua mereka memiliki hubungan yang cukup baik sehingga berniat untuk menjodohkan keduanya namun itu bukan dalam konteks res
Aroon menjelaskan semua apa yang didapatkan dari kantor polisi. " Menurutmu siapa JB itu, apakah kamu pernah mengenal teman kalian yang memakai inisial itu " tanya Diki kepada Jason. " Tidak, lagipula inisial model begitu sangat umum dan sering digunakan anak anak muda " jawab Jason. " Baiklah, Aroon kamu selidiki masalah ini. Sementara aku tidak akan ikut campur dulu sebelum mendapatkan bukti yang jelas. Perintahkan bodyguard untuk menjaga Jason dan Neta. Kita tidak boleh lengah, bisa jadi dalangnya akan menyewa orang lain lagi untuk beraksi. Aku yakin bukan Jason targetnya tapi Neta" kata Diki. Mendengar penjelasan ayahnya, Jason merasa ngeri. Untuk apa menyerang Neta. Gadis ini tidak punya musuh disini bahkan dia tidak punya kenalan di Bangkok kecuali dirinya. " Aku akan pulang ke Bangkok malam ini, jaga Neta baik baik " kata ayah Jason sambil menepuk pundak anaknya. Neta masih belum sadar. Jason menghubungi Ken dan menceritakan kejad
Melihat Neta jatuh ketanah dengan darah merembes keluar dari perut seketika Jason memberi tendangan terbaiknya dibagian kepala. Pria kedua langsung tumbang. Jason memeluk tubuh Neta sambil meraung. Dia menangis mendekap tubuh Neta yang bersimbah darah. " Jangan menangis aku akan baik baik saja " satu tangannya mengelus pipi Jason. " Neta kenapa kamu senekat ini. Kenapa kamu tidak menuruti kata kataku " Jason menangis sesenggukan, dia benar benar takut kehilangan Neta. " Jason aku sudah banyak berhutang budi padamu sekarang saatnya aku membalas " sahut Neta terbata bata menahan rasa sakit yang mulai terasa. " Tidak...kamu tidak berhutang apa apa kepadaku, please Neta jangan pergi, jangan tinggalkan aku, kamu harus tetap sadar ". Air mata Jason mengalir membasahi pipinya. Penjaga keamanan keluar dari dalam hotel dan 3 mobil polisi masuk ke halaman parkir diikuti ambulans. Polisi memborgol tangan dan mengamankan kedua penyerang untuk dimint
Tidak butuh lama Diki memberikan restunya pada Jason yang memilih Neta sebagai calon istrinya ditambah Neta adalah anak dari sahabatnya yang sudah meninggal, otomatis Neta tidak punya siapa siapa lagi. Bagi Diki Neta akan dianggap sebagai anak sendiri. Hal itu membuat Jason sangat bahagia. Begitu juga Kanika dan kedua adik Jason, sudah barang tentu mereka senang mempunyai calon menantu dan kakak ipar seperti Neta. Cantik, pekerja keras, mandiri dan baik. Hari ini Jason mengajak Jalan jalan Neta, menikmati wisata dinegara gajah putih. Mula mula mereka ke Pataya pantai yang sangat terkenal di Thailand. Pantai ini ramai dikunjungi wisatawan saat musim liburan, banyak hotel serta restoran dan kafe disekitarnya. Mirip dengan Kuta di Bali. Neta mengambil gambar mereka berdua dengan berbagai macam gaya dan mengirimkan ke Erika dan Aldo. Tentu saja Erika kegirangan sambil membalas pesan " kepengen kesana, kalian sangat serasi". Aldo me
Dari balik kaca jendela ayah Jason, Diki melihat mereka berpelukan. Anak sulungnya benar benar jatuh cinta terhadap gadis ini. Diki bisa melihat kesungguhan Jason tapi Diki masih ingin mengetahui latar belakang Neta. Bagaimanapun namanya orang tua pasti ingin tahu gambaran keluarga calon menantunya. Diki tidak ingin Jason salah dalam memilih calon istri.Sejujurnya Diki suka dengan Neta. Hati kecilnya mengatakan bahwa Neta adalah gadis yang baik bukan sejenis gold digger yang menjalin hubungan karena uang. Dia akan mengajak bicara gadis ini secara pribadi.Jason masih memeluk Neta, Neta segera melepaskan diri karena takut ada yang melihat. Bagaimanapun juga dia adalah orang asing dirumah Jason." Kenapa dulu wajahmu jelek begitu ya dan sekarang kamu terlihat cantik " Jason mengingat gadis aneh, dengan gigi yang dihiasi kawat logam dan kutu buku." Memangnya kamu dulu cakep ?, sudah Kurus, jangkung, berandal lagi " Neta mendengus sebal.