Home / Romansa / My Supermodel Husband / Bab 4 Menemukan Celah

Share

Bab 4 Menemukan Celah

Author: Myafa
last update Last Updated: 2022-06-25 17:34:28

Flo masih bertanya-tanya siapa gerangan orang yang berada di dalam lift bersamanya. Sampai-sampai dua orang model yang menunggunya itu mengurungkan niat untuk bersama Flo masuk ke dalam lift.

Saat masuk Flo melihat jelas jika dua pria di depannya sangat tampan. Satu pria yang menarik perhatiannya adalah pria yang memiliki tinggi lebih dari pria di depannya. Wajah tampan dengan rahang tegas terlihat sempurna sekali. Membuat Flo sedikit mengagumi dalam diamnya.

Di depan para pria itu Flo berdiri dengan tenang. Tak mau terpengaruh dengan keadaan dua pria itu, walaupun sebenarnya dia berdebar-debar.

“Apa kamu tidak tahu peraturan di sini?”

Suara yang terdengar itu membuat Flo menoleh. “Anda bicara dengan saya?” tanya Flo. Dia merasa bingung kenapa pria yang berada di belakangnya itu. Dia menoleh ke belakang untuk melihat pria tersebut.

Kafa menatap dengan tajam gadis di depannya. Merasa sedikit kesal karena ternyata jawaban gadis di depannya itu seperti itu. “Memang siapa lagi jika bukan kamu?” Kafa menatap tajam gadis di depannya.

“Memangnya apa peraturannya?” Flo merasa aneh. Memangnya di dalam lift ada aturan apa hingga membuat pria itu marah.

“Apa kamu tahu jika karyawan dan model tidak boleh satu lift dengan CEO dan jajaran lainnya di kantor ini?”

Flo mengangguk-anggukan kepalanya. Akhirnya dia tahu peraturan apa yang ada di K Management. Ternyata dia salah karena berada dalam satu lift dengan petinggi. Walaupun sebenarnya dia tidak tahu siapa pria di depannya ini.

“Tadi kamu sudah masuk juga dalam lift saat aku ada di dalam. Sekarang kamu mengulanginya!” Kafa hapal betul baju yang dipakai gadis yang berada dalam satu lift dengannya. Sebenarnya dia tadi ingin menegur, tetapi karena gadis itu sedang menangis, akhirnya, Kafa mengurungkan niatnya.

“Mana saya tahu peraturan itu.” Karena bukan karyawan di K Management jelas Flo tidak mengerti dan tidak tahu peraturan aneh itu. Padahal manusia diciptakan sama saja. Kenapa juga harus tidak boleh berada dalam satu lift? Flo mencibir dalam hatinya.

Rahang Kafa mengeras. Merasa kesal sekali dengan jawaban Flo. “Siapa manager kamu?” tanyanya.

“Manager?” Dahi Flo berkerut dalam. Bingung dengan jawaban Flo.

“Lah, cari tahu siapa managernya? Aku tidak suka model di sini tidak mematuhi peraturan.” Kafa memerintahkan Gala.

“Hai, Nona manis. Siapa managermu?” tanya Gala.

“Aku tidak memiliki manager,” jawab Flo.

Kafa dan Gala saling pandang. Merasa sangat bingung.

“Kalau kamu tidak punya manager bagaimana bisa bekerja di sini?” tanya Kafa. Setiap model di sini sudah terbagi. Mereka sudah punya manager masing-masing. Jadi mereka bekerja dengan sesuai arahan manager mereka.

“Karena aku tidak bekerja di sini,” jawab Flo polos.

Wajah Kafa dan Gala terperangah dengan jawaban Flo. Susah marah Kafa marah, ternyata yang menjadi amukan bukan model di kantornya. Jelas saja gadis di depannya itu tidak tahu peraturan di kantornya.

Pintu lift terbuka. Flo buru-buru keluar dari lift. Tak mau berurusan dengan pria aneh yang suka marah-marah di depannya. Di depan lobi, Flo menyempatkan diri bertanya pada petugas keamanan tentang siapa pria yang berada di dekat lift tersebut. Alangkah terkejutnya ketika mendapati jika itu adalah Kafa-pemilik K Management.

Setelah mendapati jawaban itu, Flo langsung buru-buru pergi. Di depan kantor K Management, dia menatap kembali bangunan megah itu. Tiba-tiba, dia menemukan ide untuk bisa masuk ke K Management. Menemukan celah untuk masuk ke tempat di mana kakaknya bekerja dulu.

Keesokan paginya, Flo pergi ke salah satu tempat. Dari temannya, Flo diberitahu jika orang yang akan Flo temui itu adalah orang yang dapat mengedit foto dan menyebarkannya. Temannya bilang, orang yang akan Flo temui adalah orang yang profesional. Yang biasa menyebarkan gosip-gosip di internet. Kalangan artis kelas bawah memakai jasanya untuk membuat berita palsu untuk sensasi menaikkan pamor. Jadi Flo bisa ikutan menggunakan jasanya. Bermodal foto miliknya dan foto milik Kafa yang diambilnya di laman internet, dia meminta tolong dibuatkan foto berdua.

“Lima juta,” ucap seoarang pria memberikan harga untuk jasanya.

“Mahal sekali,” ucap Flo. Dia tidak punya uang sebanyak itu. Apalagi hanya untuk sebuah gosip.

“Kalau mau silakan, kalau tidak mau, silakan pergi.” Pria itu dengan tenangnya menolak Flo.

Flo mengembuskan napasnya. Hanya cara ini bisa masuk ke K Management. Dia akan menggunakan foto itu untuk mengacam Kafa dan menerimanya masuk ke agensi. “Saya ada lima ratus ribu, sisanya saya akan dapatkan segera. Jadi tolong kerjakan,” ucap Flo menyerahkan uang dan foto miliknya.

“Baiklah,” jawab orang itu malas.

Flo merasa lega karena akhirnya ada jalan untuk masuk ke K Management. Kini, dia tinggal mencari uang untuk membayar kekurangan uang foto tersebut.

Begitulah kisah seminggu yang lalu, yang akhirnya mengantarkan Flo benar-benar membuat scandal untuknya dan Kafa. Namun, sayangnya semua tidak seperti yang dia harapkan. Dia tidak pernah mengharap jika yang beredar adalah foto vulgarnya bersama Kafa.

Setelah semalam mendapatkan foto dirinya dan Kafa beredar di internet, pagi-pagi sekali Flo pergi ke tempat di mana foto itu berasal. Dari mana lagi jika bukan dari pria yang ditemuinya seminggu yang lalu untuk mengedit foto miliknya dan Kafa. Hanya orang itulah yang pastinya menjadi tersangka.

“Apa karena aku bayar lima ratus ribu jadinya tidak pakai pakaian sama sekali?” Flo menggerutu sepanjang jalan. Merasa kesal sekali ketika mendapati fotonya tanpa busana sama sekali. “Coba aku bayar lima juta, paling tidak aku pakai baju, ‘kan.” Flo menjambak rambutnya kesal.

Flo sampai di depan bangunan ruko usang-tempat pria itu bekerja. Menajamkan pandangannya, dia melihat ruko tampak sepi. Padahal kemari ada motor terpakir di depan ruko. Namun, kini tidak ada lagi.

Menekan bel, Flo menunggu pria di dalam membuka pintu. Beberapa kali Flo menekan bel, tetapi sayangnya tidak ada satu orang pun yang membuka pintu. Memundurkan tubuhnya, dia menengadah ke atas. Pandangannya jatuh pada jendela di lantai dua. Lampu terlihat gelap. Seingatnya, tempo hari lampu lantai dua itu menyala.

“Ke mana dia?” Flo memikirkan ke mana gerangan orang di dalam ruko.

“Ini rukonya?” Suara bass terdengar.

Flo yang mendengar akan hal itu langsung menoleh. Alangkah terkejutnya Flo ketika melihat Kafa di tempat yang sama dengannya. Karena tak mau Kafa melihatnya, Flo berbalik untuk meninggalkan ruko tersebut, tak mau sampai Kafa mengenalinya. Flo menundukkan kepalanya agar Kafa tidak bisa melihat wajahnya.

Kafa memerhatikan ruko yang menjadi titik di mana foto itu diunggah pertama kali. Dalam semalam akhirnya Kafa menemukan tempat tersebut. Kini tinggal mencari pelakunya saja.

“Iya, kata orang-orang kita di sini,” jawab Gala.

Saat memerhatikan ruko, tampak tidak ada orang di sana. Terlihat tempat begitu sepi. Kafa yang melihat seorang gadis baru saja berjalan melewatinya. “Hai,” panggil Kafa.

Seketika Flo berhenti. Perasaannya begitu berdebar, takut Kafa mengenali wajahnya. Ingin berlari, tetapi dia yakin, jika hal itu akan membuat Kafa justru curiga. “Iya, Pak,” jawabnya tanpa menoleh.

“Apa kamu tahu pemilik ruko ini?” tanyanya.

“Tidak, Pak.” Flo melanjutkan kembali langkahnya.

Kafa curiga dengan wanita yang pergi begitu saja itu. Tak membuang waktu, dia langsung mengejar. Mencengkeram tangan Flo, dia membuat Flo berhenti. “Jangan coba membohongi aku,” ucap Kafa.

Mati aku. Kalau dia lihat wajahku, mau dibuang ke mana wajahku. Apalagi pasti dia sudah melihat tubuh polosku. Walaupun, aku yakin itu bukan tubuhku.

“Saya benar-benar tidak tahu, Pak. Saya ke sini hanya menagih utang nasi yang dimakan pemilik ruko ini.” Alasan itulah yang dipakai Flo.

“Nasi?” Dahi Kafa berkerut dalam, diiringi dengan matanya yang menyipit.

“Iya, Pak. Biasanya pemilik ruko makan dulu bayar belakangan. Jadi saya harus menangihnya.” Rasanya Flo ingin segera pergi, tetapi sayangnya Kafa mencegahnya.

“Harusnya kamu meminta bayaran dulu baru memberikannya makanan. Seperti makanan cepat saji.” Obrolan menjadi panjang ketik Kafa terus menjawab dan tidak melepaskan Flo.

“Kalau saya bayar dulu, mereka keburu kabur, Pak.”

Kali ini Kafa semakin mengernyit. Merasa aneh dengan jawab wanita yang lengannya masih dicengkeramnya itu. “Kenapa begitu?”

“Iya, kalau ditagihnya setelah makan dan ternyata mahal, mereka tidak punya pilihan untuk tidak membayar. Karena makanan sudah sampai di perut, Pak. Tidak mungkin juga, mereka akan memuntahkannya.” Sungguh Flo tidak mengerti kenapa dia menjawab seperti itu.

Kafa hanya menggeleng ketika mendengar jawaban wanita itu. “Oh,” ucapnya seraya melepas perlahan tangannya.

Mendapati diri bebas, Flo segera bersiap lagi untuk pergi. Namun, tepat ketika Flo baru saja mengayunkan satu langkah, tangan Kafa kembali menariknya. Membuatnya berbalik. Rambut Flo mengipas seperti iklan sampo. Menampilkan dengan jelas wajahnya. Jika mungkin kala itu ada alunan musik, mungkin kejadian itu akan seperti drama korea yang biasa Flo lihat.

Mendapati wajah Flo, Kafa mengenali wajah itu. “Kamu!”

Matilah kamu, Flo!

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Iin Hendrawan Putra
bagus dan menarik
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • My Supermodel Husband    Bab 5 Gadis Dalam Foto

    “Kamu wanita yang berada di lift tempo hari, bukan?” tanya Kafa ketika mengenali wajah Flo.Untung dia mengenali aku sebagai wanita yang berada di kantornya. Flo sedikit beruntung ketika Kafa mengenalinya bukan karena foto vulgarnya yang beredar di internet.“Sedang apa kamu di sini?” Manik mata indah berwarna hazel milik Kafa terlihat menajam ketika bertanya. Pandangannya penuh rasa curiga. Karena sedikit ganjal gadis di hadapannya itu berada di ruko yang sama dengannya.Flo bingung mencari alasan apa. Tak mau memberikan alasan yang tidak masuk akal pada Kafa. Bisa-bisa, pria yang sedang memandanginya penuh dengan rasa curiga itu tahu, jika semua ini terjadi karena ulahnya.Gala yang berdiri di belakang Kafa memerhatikan gadis yang bersama dengan Kafa. Wajahnya begitu familiar, membuatnya bertanya-tanya. Sejenak, dia mengingat foto yang dipegangnya. Foto itu yang akan Kafa tunjukan pada orang yang sudah mengedarkan foto itu di internet.Gadis itu adalah gadis dalam foto ini. Gala akh

    Last Updated : 2022-06-25
  • My Supermodel Husband    Bab 6 Menyelamatkan Nama Baik

    “Jadi apa benar itu adalah foto kalian?” Kembali wartawan menanyakan hal yang sama.“Kami akan mengadakan konferensi pers. Jadi kami akan menjawabnya nanti,” jawab Kafa. Membalikkan tubuhnya, dia membawa kembali Flo dalam pelukannya. Melindunginya dari kejaran wartawan yang terus bertanya.Flo hanya pasrah begitu saja saat Kafa memeluknya. Aroma parfum menggelitik indera penciumannya saat kepalanya menempel di dada Kafa. Untuk sesaat Flo terlena dengan pesona supermodel itu. Sambil menyembunyikan wajahnya, dia terus merasakan sensasi berdebar-debar. Tangannya yang berada di dada Kafa, dapat merasakan betapa keras perut Kafa. Ditambah lagi, lekukan di perutnya. Itu adalah wujud nyata dari perut kotak-kotak yang dilihatnya tadi.Kafa membawa Flo ke mobilnya. Diikuti oleh Gala. Saat pintu dibuka oleh Gala, Kafa buru-buru masuk ke mobil. Wartawan di luar masih terus membidik foto saat Kafa di dalam mobil. Masih mengejar juga ketika mobil perlahan meninggalkan ruko.“Sepertinya kamu menikm

    Last Updated : 2022-07-13
  • My Supermodel Husband    Bab 7 Aku Ingin Menjadi Model

    “Kenapa kamu mengatakan jika dia tunanganmu?” Saat masuk ke ruangan Gala langsung melempar pertanyaan itu. Merasa sedikit kesal karena Kafa menciptakan masalah baru.“Jika aku tidak mengatakan itu, pastinya akan membuat publik berpikir negatif padaku. Jadi cara aman hanya mengatakan jika gadis itu adalah tunanganku.” Walaupun kalimat itu spontan, tentu saja dibuat dengan tidak asal-asalan.“Iya, tetapi masalahnya, dia bukan tunanganmu.” Gala hanya bisa memijat pelipisnya. Merasa pusing dengan jawaban dari Kafa.“Tinggal buat dia menjadi tunanganku atau istriku selesai masalah. Apa yang susah?”Gala tercengang dengan jawaban Kafa. Semudah itu temannya mengatakan tentang pernikahan. “Kamu tahu, Fa, tidak semudah itu menikah. Belum tentu gadis itu mau.”“Siapa yang menolak pesonaku? Aku supermodel. Model internasional. Jadi pasti dia mau.” Dengan percaya dirinya, Kafa membanggakan dirinya.Mendengar temannya yang super percaya diri

    Last Updated : 2022-07-14
  • My Supermodel Husband    Bab 8 Aku Akan Menikahinya

    Flo masuk ke rumah. Tampilan megah rumah benar-benar membuatnya tercengang. Beberapa lampu kristal yang mengantung terlihat jika itu adalah lampu mahal. Kursi-kursi dengan warna gold sudah seperti singgasana sang raja. Rumah sudah bak istana raja, sama persis dengan bayangan Flo yang tadi melihat tampilan rumah dari depan.Flo menyapu pandangan. Mencari di mana orang tua Kafa berada. Saat itu juga, dia melihat seorang wanita paruh baya yang menuruni anak tangga. Wajahnya masih terlihat cantik, walaupun mungkin usianya sudah tidak muda lagi. Dia tak sendiri, di belakangnya ada pria paruh baya yang juga ikut menuruni anak tangga. Postur tubuhnya tinggi besar. Wajahnya pun terlihat sangat berwibawa. Mungkin karena dia adalah pemimpin sebuah perusahaan.Sejenak Flo berpikir, mungkin tinggi badan Kafa diperoleh dari sang papa. Ketampanan Kafa diperoleh dari campuran sang mama dan papanya. Begitu sempurna.Kembali Flo mencengkeram lengan Kafa dari belakang. Takut dengan apa yang akan terjadi

    Last Updated : 2022-07-15
  • My Supermodel Husband    Bab 9 Konfrensi Pers

    “Apa yang harus aku katakan nanti?” tanya Flo di dalam perjalanan.Kafa melirik sebentar Flo. Membagi konsentrasinya pada jalanan. “Tidak perlu bicara apa-apa.”“Jadi kamu minta aku diam saja begitu?” tanya Flo memastikan. Netranya masih tak beralih pada Kafa yang masih asyik dengan kemudinya.Iya.” Kali ini Kafa tidak menoleh atau melirik. Pandangannya lurus ke depan. Fokus pada jalanan di hadapannya. Dia ingin segera sampai di Kafa Management. Gala sudah mengirim pesan, jika wartawan sudah datang ke kantornya.“Aku jadi patung di sana?” tanya Flo kembali.“Tidak juga.”“Lalu?” tanya Flo dengan mengerutkan dahinya.“Kalau patung itu tidak bergerak sama sekali, sedangkan kamu hanya tidak bicara sama sekali.”Jawaban Kafa benar-benar membuat Flo kesal. Merasa sama aja keberadaannya. Karena intinya, dia akan menjadi pajangan saja saat konferensi pers. Namun, kalau pun ditanya wartawan, dia tidak tahu harus menjawa

    Last Updated : 2022-07-16
  • My Supermodel Husband    Bab 10 Surat Perjanjian

    Flo yang kesal, menatap malas pada Kafa. Dia tidak akan bisa membayangkan menikah dengan supermodel aneh seperti Kafa. Sudah dipastikan, mereka akan bertengkar terus. Namun, kini dia tidak dia harus bertahan. Karena hanya dengan cara itulah dia akan bisa masuk ke Kafa Management.Masuk ke ruangan, Flo langsung duduk di sofa empuk berbahan kulit di ruangan Kafa. Ada Gala yang duduk di depannya berhadapan dengannya. Pria itu tampak dingin sekali. Dibanding dengan Kafa, mungkin dia lebih banyak diam.Kafa mengambil sesuatu di mejanya dan kembali dengan sebuah berkas di tangannya. “Ini,” ucap Kafa seraya meletakkan berkas di atas meja tepat di depan Flo.Dahi Flo berkerut diiringi dengan matanya yang menyipit ketika melihat berkas yang diberikan oleh Kafa. “Apa ini?”“Surat perjanjian pernikahan.” Kafa mendudukkan tubuhnya di sebelah Gala. Sambil menatap Flo yang berada di depannyaFlo terkejut. Netranya langsung membulat ketika mendengar apa

    Last Updated : 2022-07-17
  • My Supermodel Husband    Bab 11 Butik

    Pagi-pagi sekali Kafa bangun. Sang mama yang menghubunginya, membuat tidur nyenyaknya terganggu. Kirei meminta Kafa untuk menjemput Flo karena hari ini mereka akan memesan gaun pengantin.Tadinya, Kafa ingin meminta Flo langsung ke butik saja. Sayang, dia tidak memiliki nomor telepon Flo untuk meminta gadis itu datang ke kantornya. Kafa merutuki dirinya yang tidak meminta nomor telepon Flo. Padahal jelas nomor telepon itu penting.Sesuai dengan alamat yang diberikan oleh Gala, Kafa menuju ke tempat tinggal Flo. Alamat merujuk ke arah perkampungan di daerah selatan ibu kota. Jalan begitu sempit membuat Kafa harus berhati-hati melajukan mobilnya. Saat berpapasan dengan mobil lain, dia harus melipat spion mobilnya agar mobil bisa lewat. Sungguh Kafa benar-benar kesal karena harus bersusah payah menjemput Flo.“Gang melati,” ucapnya seraya mengedarkan pandangan melihat kanan dan kiri. Mencari gang yang berada di alamat yang diberikan Gala. Alangkah terkejutnya ketika mengetahui gang itu t

    Last Updated : 2022-07-18
  • My Supermodel Husband    Bab 12 Cincin Yang Cantik

    Hari ini akan menjadi hari panjang. Setelah dari butik-memesan gaun, kini mereka melanjutkan untuk memesan jas yang akan dipakai oleh Kafa. Butik langganan Kafa tidak terlalu jauh dari butik gaun Flo.Sayangnya, mamanya kali ini tidak bisa menemani, mengingat dia harus menyiapkan banyak hal lain. Kafa pun tidak bisa melarang, mengingat jika memang persiapan pernikahan sangat dibutuhkan.Kafa dan Flo menuju ke butik langganan Kafa. Di sepanjang perjalanan, mereka memilih untuk diam saja. Tak ada yang membuka mulut, membuka obrolan.“Sepertinya foto yang beredar itu bukan tubuhmu.” Akhirnya, setelah keheningan hadir di antara mereka berdua, suara Kafa terdengar juga, memulai obrolan.“Tentu saja, kamu pikir aku benar-benar berpose vulgar seperti itu?” Flo melirik tajam pada Kafa. Sebenarnya, dia malu jika harus mengingat foto itu. Karena foto itu sepertinya sangat sempurna, membuatnya terlihat nyata.“Tapi, bagaimana bisa kamu tahu?” tanya Flo yang penasaran.“Dari bentuk bahu dan pingg

    Last Updated : 2022-07-18

Latest chapter

  • My Supermodel Husband    Bab 60 Penerus Supermodel

    “Kai ....” Kafa memanggil anaknya. Tangannya melambai-lambai pada bayi yang kini berusia lima bulan itu.“Sayang ....” Flo memanggil anaknya. Tangannya bertepuk-tepuk berusaha untuk memanggil anaknya agar menghadap ke arahnya. Selain dua orang tuanya ada Gala dan Luis yang memakai topi kelinci yang ketika ditarik telinganya akan naik ke atas. “Baby Kai.” Gala dan Luis memanggil bayi gembul anak dari Kafa dan Flo itu. Mereka berempat heboh sekali membuat Kai tertawa di depan kamera. K managemen disibukkan dengan kedatangan Baby Kai setiap bulan. Kafa dan Flo selalu memotret anak mereka dari bulan ke bulan. Foto-foto itu akan jadi kenang-kenangan untuk mereka kelak. Sebenarnya banyak sekali tawaran yang datang. Brand-brand bayi ingin sekali menjadikan Baby Kai sebagai model mereka. Namun, Flo tidak mengizinkan. Sekali pun tidak menerima tawaran model bayi, brand-brand terkenal tetap mengirim barang-barang mereka. Flo aka

  • My Supermodel Husband    Bab 59 Kebahagiaan

    “Tahan-tahan.” Navio meminta Flo dan Kafa yang sedang berpose di depan kamera untuk tetap menahan posenya itu. Kafa dan Flo masih dalam posisinya. Kafa yang mencium perut Flo yang sudah semakin membesar pun mempertahankan posisinya. Sudah sembilan bulan kehamilan berlangsung. Selama sembilan bulan ini tak banyak kendala yang terjadi. Flo semakin bersemangat berpose di depan kamera. Selama kehamilan ini Flo justru mendapatkan tawaran untuk pemotretan ibu hamil. Beberapa produk pakaian ibu hamil mengontraknya untuk menjadi model untuk produk mereka. Flo seolah mendapatkan keasyikan tersendiri dalam pekerjaan itu, dia bisa berpose, tanpa membatasi dirinya sama sekali. Kafa yang melihat sang istri begitu senang menjalani pemotretan, akhirnya mengizinkan Flo untuk melakukannya. Baru memasuki usia sembilan bulan ini Kafa mulai membatasi pekerjaan Flo. Hari ini mereka hanya melakukan pemotretan untuk kehamilan Flo. Foto yang diabadikan untuk

  • My Supermodel Husband    Bab 58 Ke Paris

    Gala menyiapkan kepergian Greta untuk ke luar negeri. Dokumen-dokumen sudah disiapkan oleh Gala. Jadi tahun ini K Management bekerja sama dengan Elite Management di Paris-tempat di mana Kafa dulu bernaung. Dari K Management akan mengirim modelnya untuk belajar di sana. Untuk bisa masuk ke permodalan internasional. Kafa sengaja mengirim Greta untuk keluar negeri belajar modelling. Kafa yang melihat potensi Greta merasa itu perlu dikembangkan. Hal itu tentu saja membuat Kafa memutuskan untuk mengirim Greta keluar negeri. “Apa semua sudah siap?” Kafa menatap temannya itu saat temannya datang ke ruangannya untuk meminta tanda tangan. “Sudah, nanti malam mereka semua akan berangkat ke Paris.” Gala sudah menyiapkan dengan baik. “Bagus. Pastikan juga orang kita di sana menjaga mereka semua.” Kafa tetap tidak mau sampai model-modelnya kesulitan saat di sana.“Aku sudah pastikan itu.” Gala mengangguk pasti. Suara ketukan pintu terdengar. Kafa

  • My Supermodel Husband    Bab 57 Kami Menunggumu

    Musik terdengar mengiringi langkah kaki para model berjalan di atas catwalk. Satu per satu model K Management memamerkan koleksi dari para desainer ternama. Saat tiba giliran Kafa yang berjalan di atas catwalk banyak orang yang langsung mengabdikan momen itu. Kafa sudah lama tidak berada di atas catwalk memang selalu menjadi daya tarik tersendiri. Apalagi kali ini dia membawa rancangan desainer terkenal. Pesona Kafa memang tidak pernah luntur. Calon papa itu tetap memesona di mata mereka yang melihatnya. Mungkin lebih tepatnya pesona Kafa semakin terpancar setelah menikah. Para wartawan pun tak melepaskan kesempatan itu. Mereka membidik foto Kafa dan akan memasangnya di majalah fashion mereka. Mereka yakin penjualan dari majalah yang menampilkan wajah Kafa, pastinya akan sangat besar. Karena itu, mereka tidak mau melepaskan kesempatan tersebut. Flo yang duduk di barisan tamu undangan hanya tersenyum ketika melihat Kafa. Dia masih tidak menyangka j

  • My Supermodel Husband    Bab 56 Aroma Panggang

    Flo mengayunkan langkahnya memasuki kantor K Management. Tadi dia bosan sekali di rumah. Karena itu dia memutuskan untuk ke kantor. Dia datang bersama Luis, karena kebetulan Luislah yang menjaga Flo selama di rumah. Flo dan Luis pun segera mendatangi ruangan Kafa. Menemui pria itu yang sedang bekerja. Di depan ruangan Kafa, Flo sudah disambut oleh sekretaris Flo. Sang sekretaris pun segera mempersilakan Flo untuk masuk. Bersama dengan Luis, Flo segera masuk ke ruangan Kafa. “Sayang.” Kafa cukup terkejut dengan kedatangan Flo. Tidak menyangka ternyata Flo datang ke kantor. “Kenapa ke sini?” Kafa yang sedang duduk manis di kursinya, segera menghampiri Flo. “Aku bosan di apartemen.” Flo menekuk bibirnya. “Kalau kamu bosan, kamu bisa minta Luis untuk menghiburmu.” Kafa memapah sang istri untuk duduk. “Kak Kafa pikir aku badut.” Luis yang mendengar ucapan Kafa pun melayangkan protesnya. Kafa hanya tersenyum saja keti

  • My Supermodel Husband    Bab 55 Kamu Di Sini?

    Gala mendengus kesal ketika mendapatkan kabar jika tak ada yang menemukan Greta di mana. Dia merasa kesal sekali ketika kini dia berada dalam masalah yang begitu besar sekali. Kini dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Tepat saat itu juga suara ponsel Gala kembali berdering. Saat melihat layar ponselnya, dia melihat Kafa yang menghubunginya. Tak butuh waktu lama, dia segera mengangkat sambungan teleponnya. “Ada apa?” tanya Gala sesaat menempelkan ponsel ke telinganya. “Apa kamu sudah berangkat ke kantor?” Kafa di seberang sana langsung melempar pertanyaan itu. “Belum.” “Bagus. Aku ingin kamu membelikan bubur ayam terlebih dahulu. Karena Flo sedang menginginkannya.” Gala menautkan alisnya. Kenapa juga dia harus membeli. Padahal sudah ada kurir makanan. Namun, demi sang adik tercinta, tentu saja dia tidak akan keberatan untuk melakukan hal itu. “Baiklah.” Gala pun setuju. Segera dia mematikan sam

  • My Supermodel Husband    Bab 54 Semua Rasa

    Kafa meminta Flo untuk beristirahat. Dia tidak mau sang istri kelelahan. Apalagi dia baru saja keluar dari Rumah sakit. “Aku sudah banyak tidur di Rumah sakit.” Flo melayangkan protes. “Lalu sekarang kamu mau apa selain istirahat?” Kafa menarik selimut untuk menutupi tubuh Flo. Flo hanya menekuk bibirnya. Memang benar yang dikatakan suaminya. Memang tak ada yang bisa dia kerjakan. Kafa yang melihat bibir Flo langsung memberikan kecupan di bibir tersenyum. Dia begitu gemas sekali ketika sang istri menekuk bibirnya. Namun, kecupan itu berlanjut dengan sesapan manis. Tak tahan dengan hanya sekali kecup. Flo yang tak siap pun terengah-engah ketika tak ada oksigen yang masuk ke dalam paru-parunya. Hingga akhirnya Kafa melepaskan ciuman itu. “Kamu mau membunuh aku?” Flo mengambil napas sebanyak mungkin. Suaminya benar-benar tanpa aba-aba sama sekali. Membuatnya tak siap. “Astaga, Sayang, segitunya. Tentu s

  • My Supermodel Husband    Bab 53 Menciptakam Devika Baru

    Dokter baru saja memeriksa Flo. Keadaan Flo yang sudah membaik membuat dokter mengizinkan Flo untuk segera pulang. Flo merasa beruntung karena dia memang sudah bosan di Rumah sakit. Aroma Rumah sakit membuatnya sedikit mual. Kafa segera merapikan semua barang-barang Flo. Bersiap untuk pulang. Tadi dia sudah mengirim pesan pada Gala, untuk segera datang ke Rumah sakit. Karena dia tidak membawa mobil. Saat sedang sibuk merapikan barang-barang Flo, suara pintu terdengar. Saat menoleh ke arah pintu, dia melihat ada Luis di balik pintu. Luis tidak sendiri. Dia bersama Navio. “Navio, kamu juga ikut ke sini.” Kafa yang melihat Navio ikut dengan Luis segera menghentikan kegiatannya merapikan. “Iya, aku ingin melihat istri seorang Kafaeel Syailendra.” Navio tersenyum. Dia sedikit memiringkan kepalanya. Melihat ke arah Flo yang masih berbaring di ranjang. “Hai.” Dia melambaikan tangan pada Flo. Flo merasa takut ketika melihat orang asing menyapanya. Bayangan Dari

  • My Supermodel Husband    Bab 52 Memotret

    Navio datang ke kantor K Management sesuai dengan janjinya kemarin dengan Kafa. Saat sampai di K Management, dia memfoto aktivitas yang terjadi di K Management. Kantor yang estetik dan begitu nyaman membuatnya tertarik untuk mengabadikannya. Navio membidik setiap sudut, lalu lalang orang, dan apa saja yang dilihatnya. Saat kameranya berusaha terus membidik objek, ada yang membuatnya tertarik. Apalagi jika bukan coffee shop yang berada di area kantor. Beberapa karyawan dan model tampak sedang menikmati kopi. Tentu saja itu membuat Navio begitu tertarik sekali. Karena budaya minum kopi setiap negara berbeda-beda. Luis yang sedang menikmati kopinya merasa ada yang sedang memfoto dirinya. Tentu saja hal itu membuatnya tidak terima. Tidak ada yang boleh memfoto dirinya sembarangan. Dengan segera dia berdiri. Menghampiri pria tersebut. “Apa kamu sedang memotret aku?” tanya Luis kesal. Navio menurunkan kameranya. Memperlihatkan wajahnya yang sedari tadi tertutup ol

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status