Angel menghela napas panjang, laku kemudian berjalan perlahan.
Angel juga menggigit bibir bawahnya sambil berjalan mondar mandir seperti setrika saja."Apa yang dibilang Nick benar?" tanya Angel ragu di dalam hatinya."Tapi, aku takut kalau Nick berbohong lagi. Aku tidak percaya sama Nick, aku takut untuk kecewa dan salah langkah untuk yang kesekian kalinya," lanjut Angel di dalam hatinya."Aku takut dibohongi lagi. Aku takut dengan semuanya," lirihnya."Aku harus berbuat apa? Apa aku harus menunggu sampai malam tiba? Tapi ..."Angel menelan ludahnya dengan susah."Tapi aku takut kalau yang dikatakan oleh Nick itu benar adanya, kalau aku akan dijodohkan dengan Bryan ..." lanjutnya dengan begitu takut.Angel menggelengkan kepalanya."Mama ... Mama tidak kenal dengan Bryan. Papa ... Apalagi papa."Angel mengangkat pandangannya, lalu kemudian mengacak-acak rambutnya dengan frustasi.""Ah ... Begitu pentingkah kehadiran Nick di sana?" tanya Nick sinis di dalam hatinya."Ingat, Nick. Kamu harus berada di sana nantinya. Papa tidak ingin tahu, bagaimana alasan kamu. Kamu harus datang ke acara adikmu!" tegas Jacob memperingati."Dimana pestanya?" tanya Nick."Luxury resto seven," jawab Jacob."Baiklah," final Nick malas.Jacob tersenyum menang, dia benar-benar bahagia mendengarkan jawaban Nick."Papa sangat bangga denganmu, Nick. Kamu menang anak yang sangat baik, Nick. Kamu juga sangat patuh kepada papa," kata Jacob lembut, tetapi terdengar meremehkan di telinga Nick.Nick menundukkan kepalanya sambil mengepalkan kedua tangannya dengan begitu kuat di bawah sana."Papa ..." panggil Nick sambil perlahan mengangkat pandangannya."Ya?" jawab Jacob."Kalau semisalnya Nick memberikan izin untuk Bryan, apa yang akan papa berikan untuk menjadi hadiah Nick?" kata Nick lagi.J
Acara keluarga itu masih berlangsung. Di acara ini, ada dua hati yang terluka.Nick dengan Angel.Nick yang melukai hatinya dengan begitu hancur karena wanita kesayangannya harus berakhir mengenaskan.Sedangkan Angel yang meratapi dirinya yang keras kepala. Andaikata hati Angel terbuat dari batu, mungkin kerikil saja bisa menghancurkannya dengan cepat."Ah ... Baguslah untuk saat ini. Keduanya sudah setuju, jadi ada baiknya kalau pertunangan dipercepat saja. Jangan terlalu menunggu waktu yang lama. Sangat tidak baik untuk menunda-nunda waktu berharga seperti ini," kata Choi tiba-tiba dan membuyarkan lamunan Angel."Apa Bryan sudah membawa cincinnya?" tanya Choi sambil melirik ke arah calon menantunya itu."Iya, Tante. Bryan sudah membawa cincinnya, Tante," jawab Bryan sambil tersenyum kecil.Angel melirik ke arah Bryan, ada rasa tak suka di dalam hatinya saat mendengarkan jawaban pria itu.Lamaran?! Apa dia akan be
Angel dan juga ayah dan ibunya sudah berada di apartemen.Saat setelah acara keluarga tersebut sudah dilaksanakan beberapa jam yang lalu, Angel sedikitpun tidak pernah mengajak sang ibu ataupun sang ayah untuk berbicara satu sama lain.Angel masih marah kepada ayah dan ibunya. Dia masih tidak menerima perjodohan yang dikarenakan dengan unsur keterpaksaan itu."Angel, jangan pergi begitu saja. Kamu harus bersikap sopan kepada mama dan papa!"Bukannya mendengarkan ucapan sang mama, Angel malah semakin menjadi-jadi untuk tak patuh dengan sang mama dan papa.BAM!Suara keras itu berasal dari pintu yang dibanting Angel dengan begitu kerasnya."Oh sial! Anak itu-""Bukankah ini resiko yang sudah aku katakan sebelumnya, Choi?" potong Lay sebelum Choi mengumpat kasar untuk anaknya itu.Choi melirik ke arah Lay dengan tajam.Oh ... Bisakah suaminya itu lebih membela dirinya dibandingkan anaknya?
Masih di tempat perdebatan antara Evie dan Nick, bar.Kini tersisa Evie dan juga Hilde, sedangkan Nick sudah pergi menjauh meninggalkan tempat kerja sekaligus rumah keduanya itu.Ah ... Nick sebenarnya bukan pria pecundang yang akan pergi begitu saja saat sedang berdebat dengan perempuan. Nick hanya berusaha untuk tidak menyakiti kekasih sahabatnya itu.Ah ... Entah jadi apalah Evie kalau Nick lupa bahwa wanita itu adalah kekasih sahabatnya. Mungkin saja wanita itu akan mati ditempat dan tidak akan bernapas sedikitpun.Kini, Hilde menatap kekasihnya dengan tatapan jengah dan sedikit memohon."Hah ... Vie, ngapain kayak gini, sih?" tanya Hilde jengah.Evie menatap Hilde dengan tajam."Vie, ngapain kayak gini, sih?" jawab Evie meledek dengan nada suara yang dibuat mirip dengan Hilde.Hilde menatap kekasihnya itu dengan begitu gemas."Gue lagi enggak main-main nanyanya, Vie. Gue lag
"Good morning my beloved Angel!"Suara keras Evie berhasil memekakkan telinga Angel, membuat wanita itu sekilas melirik ke arah sahabatnya sambil tersenyum kecil."Morning to, my beloved Evie."Angel berjalan menuju kursinya, lalu mendudukkan pantatnya di sana."Apa yang buat lo sampai kelihatan lelah banget nih, Ngel?" tanya Evie."..."Evie berdehem melihat respon tak perduli Angel."Ekhem ... Apa ada masalah, Sayang?" tanya Evie lembut.Angel mengalihkan pandangannya."Jangan berpura-pura untuk tidak tahu semua masalahku, Evie. Aku tidak menyukai orang-orang yang penuh dengan kebohongan dan kemunafikan," ucap Angel sambil tersenyum kecil ke arah Evie.Evie mengerutkan keningnya saat mendengarkan penuturan dari Angel."Lo kenapa, sih, Ngel?" tanya Evie heran sambil menggelengkan kepalanya.Angel menundukkan kepalanya dengan dalam."Ah ... Ayolah, Angel. Dia
"Hentikan semuanya, Mama! Angel tak menyukai Bryan! Angel hanya menginginkan Nick!" teriak Angel histeris.Choi menatap anaknya dengan linglung."Hilde bilang bahwa Nick tak pernah dijodohkan sedikitpun. Kalianlah yang sedang berusaha membuat Nick menjauh dariku! Aku tak ingin kalau harus kehilangan Nick!" lanjutnya histeris."Jangan membantah mama, Angel!" tegas Choi memperingati.Angel terkekeh sinis."Apalagi yang mau mama katakan?! Semuanya sudah terbukti, Mama! Terbukti!" bentaknya."Kalian berusaha membuat Nick menjauh dariku, tetapi kalian tak bisa sedikit," sinis Angel."...""Angel! Pertunangan kita sudah dilanjutkan! Jangan gegabah! Nick hanya masa lalu kamu saja, Angel!" bentak Bryan.Plak!Kedua bola mata Bryan membulat dengan begitu lebar usai mendapatkan tamparan keras dari Angel pada wajahnya."Jangan ikut campur bajingan!" teriak Angel emosi."Aku maupun Nick tidak akan pernah pu
Jam sudah menunjukkan waktu pukul dua belas di malam hari ini."Nick, apa maksud kamu tadinya?" tanya Angel pelan."..."Nick bergeming."Nick-""Jangan bicara dan diam!" potong Nick dengan dingin.Angel mengatupkan bibirnya dengan cepat sambil menatap Nick dengan begitu geram. Bisa-bisanya Nick memotong ucapannya seperti itu."Hah! Mana bisa aku diam seperti orang bodoh begini, Daddy?! Aku itu penasaran!" kesal Angel.Nick melirik ke arah Angel. Kedua bola matanya menatap Angel dengan begitu tajam.Angel mendengkus kesal."Tuh kan! Pasti aku salah lagi!" kesalnya sambil menggaruk kepalanya dengan emosi.Nick memijat pelipisnya degan kesal. Kenapa wanita yang ada disampingnya itu menggemaskan sekali."Coba jelasin dong! Siapa anak siapa? Siapa yang kaya atau apalah itu!" kesal Angel seakan-akan dia ingin berubah saja menjadi Mama Zola saat itu juga Nick hanya memilih untuk mendengarkan Ang
"Mama! Apa maksud, Nick sialan itu?!" tanya Bryan emosi."Kenapa dia datang dengan gaya sok elegannya dan merebut Angel-ku?!" tanya Bryan lagi dengan penuh amarah."..."Narang bergeming dan tidak menjawab pertanyaan anak tunggalnya itu."What the hell! Kenapa mama hanya diam saja?! Jawab pertanyaan Bryan, Mama!" seru Bryan lagi dengan emosinya."Jaga ucapan kamu Bryan!" seru Jacob saat melihat istrinya disudutkan oleh anaknya.Bryan menghembuskan napasnya dengan kasar."Bagaimana Bry tidak emosi, Pa. Bryan harus kehilangan Angel karena direbut oleh anak adopsi itu!" kesal Bryan."Bryan-""Apa lagi, Mama?!" potong Bryan."Apa mama mau bilang kalau Nick itu anak orang kaya, sedangkan kita dari kalangan orang miskin?!" tanya Bryan kesal."Ya. Nick memang berasal dari orang tua kaya. Lebih tepatnya, Nick adalah anak konglomerat," jelas Jacob.Bryan tertawa sinis."Apa-apaan ini?! Papa berangga