Beranda / Semua / My Spring (Indonesia) / Tujuhbelas: Precious (2)

Share

Tujuhbelas: Precious (2)

Penulis: Catish13
last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-03 20:00:38

Adianto berjongkok di sudut ruangan, menghadap dinding yang hampa bagaikan hati yang ia rasakan saat ini. Tetes demi tetes air mata terus membasahi lantai di bawahnya. Macaroon yang diberikan oleh Jo telah hancur oleh benturan, sebagian tampak meleleh oleh air matanya. Penyesalan terbesar dalam hidupnya dan kebodohan yang telah ia lakukan kini ia rasakan. Memang benar jika pepatah mengatakan bahwa penyesalan selalu datang di akhir.

"Hai, Papa. Anka harap Papa selalu sehat.

Surat ini adalah surat terakhir dari Anka untuk Papa. Anka seneng kalau Papa mau baca surat Anka. Bahkan, Anka nggak tahu selama ini Papa baca surat Anka atau nggak. Tapi, surat Anka yang terakhir ini nggak akan buat Papa nyesel! ^^

"Anka nggak tahu apa bisa hidup lebih lama lagi atau nggak. Jadi, Anka udah siapin rekening tabungannya Anka untuk Papa. Uangnya cuma bisa Papa ambil kalau Papa udah keluar dari penjara. Nanti, Anka minta ke Jendra buat bantu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • My Spring (Indonesia)   Delapanbelas: Panti

    Restoran Jepang yang dipilih Jendra atas dasar makanan favorit kekasihnya ternyata adalah pilihan tepat. Perjalanan dari pemakaman ke restoran tersebut membutuhkan waktu satu jam akibat kemacetan jalan raya karena kecelakaan. Sepanjang perjalanan itu, Jo tertidur lelap di bangku tengah dengan posisi berbaring miring dan meringkuk seperti anak kecil, membuat Jendra selalu curi-curi pandang untuk menatap wajah lelap kekasihnya.Seperti ponsel yang telah diisi dayanya. Jo terlihat lebih segar dan bersemangat, tampak jelas rona merah muda di pipinya, sekalipun kantung mata hitam itu tak luput darinya. Bahkan, ketika Jo meminta Jendra untuk menunggu selagi ia merapikan riasan untuk menutupi wajah sakitnya, Jendra melarang dan menyuruh Jo menjadi apa adanya. Tak ada bantahan, Jo menurut saja. Ia senang jika Jendra menerimanya apa adanya seperti ini.Tujuan terakhir sebelum acara kencan mereka berakhir adalah panti sosial anak tempat Jo pernah mera

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-06
  • My Spring (Indonesia)   Sembilanbelas: Sahabat

    Sejak berpacaran dengan Jendra, Jo merasakan adanya kejanggalan dalam hidupnya. Bukan masalah penyakit mematikan yang kini ia derita. Bukan pula tentang wish list yang belum terpenuhi, sementara waktu yang ia punya kini hanya dua bulan lebih seminggu dari waktu tiga bulan yang diperkirakan Dokter Fiona. Sesuatu yang membuat Jo merasa sedikit kesepian, lebih dari biasanya.Hari ini, Jendra kembali menjemput Jo untuk berangkat bersama dengan sepeda motornya. Meski Hazell dan Oliver tidak mengizinkan Jo untuk terpapar banyak angin dan polusi, tapi berangkat dengan Oliver pun akan sama, sementara Hazell belakangan ini sibuk dengan kasus yang tak kalah merepotkan dari kasus-kasus sebelumnya. Jadilah, Jo pun diperbolehkan berangkat sekolah bersama Jendra. Yah, walaupun alasan Oliver melarang bukan karena 'sepeda motor', tapi lebih pada rasa tak terima adiknya sudah berpacaran dengan murid baru.Memang sejak pagi tadi

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-06
  • My Spring (Indonesia)   Duapuluh: Dufan

    Hubungan Jo dengan Ezra pun membaik, sekalipun Ezra belum sepenuhnya menerima keberadaan Jendra yang kini selalu berada di sekitar Jo. Namun, tetap tak bisa dipungkiri, bahwa Jo hanya menganggapnya sebagai kakak dan sahabat, tak pernah lebih. Ezra hargai itu, dan kini ia mencoba untuk benar-benar menerima kenyataan yang sedikit melukainya. Namun, hal yang paling menyakitinya adalah ketika melihat Jo takut padanya.Akhir pekan ini, Jendra yang mengajaknya untuk kencan dengan rencana yang Jendra buat. Pagi jam 8, Jendra menjemput Jo dengan mobil milik Fiona. Kebetulan, Fiona sedang dinas ke Bandung bersama rekan dokternya, sehingga mobil sengaja ditinggal. Sama seperti yang Jo lakukan, Jendra sama sekali tidak memberitahukan tujuan pertama mereka.Jo hanya duduk manis dan melihat pemandangan jalan kota Jakarta, sesekali mengajak Jendra berbicara, sesekali diam dan bernyanyi dengan suaranya yang membuat Jendra terk

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-06
  • My Spring (Indonesia)   Duapuluhsatu: April

    Bohong kalau Jo tidak takut. Bahkan, ia hampir tidak fokus saat melaksanakan salatnya. Meski Jendra sudah berkali-kali mengeluarkan kalimat penenang, bahkan sampai memeluknya dan mengelus punggungnya, Jo tetap tak merasa tenang. Mungkin ini efek penyakit mematikannya itu, membuat pikirannya sulit dikendalikan dari rasa cemas dan takut.April telah berdiri di samping mushola itu. Ia mengulas senyum lembutnya dengan tatapan yang penuh dusta. Tidak ada Jendra di sana, ia sengaja menunggu di depan mushola. Namun, bukan berarti ia akan membiarkan Jo berdua saja dengan kakak perempuan tirinya itu yang ia tahu pernah melakukan hal-hal tak terduga.Tak lama semenjak Jo resmi bergabung sebagai keluarga Chakraditya, April pernah sengaja datang ke Jakarta dari Tasikmalaya hanya untuk membuat Jo hampir mati tertabrak. Pernah juga April datang untuk menculik Jo dan membunuhnya. Tapi, semua itu gagal dilakukan karena memang J

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-06
  • My Spring (Indonesia)   Duapuluhdua: Sunset

    Pantai Timur Ancol, sebuah hamparan pantai coklat di timur Ancol yang memang banyak dikunjungi pengunjung untuk menikmati matahari terbenam. Bukan hanya Jo dan Jendra, tapi banyak juga pasangan kekasih dan keluarga yang duduk di tepi pantai untuk menikmati matahari terbenam hari ini.Jo memang baru bangun jam 4 sore setelah susah payah mencoba tidur untuk melupakan rasa sakit terhadap penyakit maupun sakit hati oleh sikap April. Jendra sengaja tidak tidur demi memastikan Jo masih bernapas. Ia selalu takut ketika harus melihat Jo memejamkan mata. Ia takut kekasihnya pergi sebelum berpamitan. Jujur, ia tak akan pernah siap untuk ditinggal kekasihnya menemui ayahnya di sana. Namun, ia tak pernah bisa membantah rencana Tuhan. Tuhan selalu tahu yang terbaik untuk umatnya. Dan, ia percaya, mereka yang baik akan dipanggil lebih dulu agar tidak terlalu lama menderita oleh kejamnya kehidupan.Jendra ternyata membawa tika

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-06
  • My Spring (Indonesia)   Duapuluhtiga: Jujur

    Hazell dan Oliver sudah siap dengan sebuah tas tak begitu besar untuk menaruh pakaian ganti dan keperluan lainnya. Ia sudah duduk di ruang tamu dengan pintu utama rumah dibiarkan terbuka, sementara mobil di luar sedang dipanaskan. Kini, hanya perlu menunggu Jo sebelum mereka berangkat ke Bandung pagi ini. Besok, adalah hari peringatan pernikahan Rendyka dan Jully yang ke-30.Sebenarnya, mereka tidak ingin berangkat terburu-buru. Mereka pun membiarkan Jo bersiap-siap lebih lama. Ia tahu bahwa hal ini adalah hal berat untuk Jo tiap tahunnya. Jika tahun-tahun sebelumnya mereka tak tahu, kini mereka sudah tahu bagaimana hubungan Jo dengan Rendyka. Sebelumnya, mereka tahu bahwa hubungan Jo dan ayah mereka baik-baik saja meski awalnya sempat sulit. Tapi, saat Jo sakit, barulah mereka mengetahuinya. Sebenarnya, Hazell dan Oliver pun enggan ke Bandung, tapi mereka tak bisa menolak ajakan Jo yang tampaknya cukup semangat untuk ke Bandung, bahkan tiap tahunnya untuk acara-aca

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-07
  • My Spring (Indonesia)   Duapuluhempat: Opa Jun

    Spesial hari ulang tahun pernikahan Rendyka dan June tahun ini, mereka berdua memakai warna pakaian yang sama, yaitu brukat abu muda untuk June dan kain batik hitam untuk bawahannya, dan kemeja batik dengan motif sama untuk Rendyka dengan bawahan celana putih. Sementara, Hazell dan Oliver memakai kemeja abu muda dan celana hitam, sedangkan Jo memakai kemeja hitam dan rok berwarna abu muda. Tentu saja kompak, untuk memperlihatkan keharmonisan keluarga Chakraditya.Pesta tersebut dirayakan di sebuah hotel bintang lima di Bandung. Temanya adalah garden party, di mana mereka menyewa sebuah restoran yang terhubung dengan taman dan kolam renang. Sudah seperti acara-acara keluarga kaya raya yang mewah. Nuansa tempat pun dibuat sama, yaitu putih dan abu. Entah atas dasar apa, tapi setiap tahunnya selalu memakai tema yang berbeda.Jam menunjukkan pukul 19.00 saat acara dibuka. Rendyka sengaja menjadikan asisten pribadinya, Gading, sebagai pembawa acara sekal

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-07
  • My Spring (Indonesia)   Duapuluhlima: Rahasia

    Sebenarnya, Opa Jun dan Jo tidak banyak melakukan perbincangan. Sementara Hazell dan Oliver berkeliling untuk ikut dengan Rendyka yang memperkenalkan mereka dengan beberapa tamu undangan. Sementara June berkeliling untuk menyapa para istri tamu undangan. Sesekali memang ada yang mendatangi meja untuk menyapa Opa Jun dan Jo, tapi hanya beberapa saat sebelum mereka berdua kembali dalam keheningan.Mereka sudah membicarakan tentang sekolah Jo, tentang pertemanan Jo, bahkan membicarakan Jendra yang merupakan pacar Jo. Opa Jun juga banyak bercerita tentang Jerman, tentang tempat wisatanya, maupun makanan enak di sana. Tentu saja Jo senang mendengarnya, dan berkali-kali ia berharap bisa ke Jerman. Namun, ia kembali harus menghapus harapan itu. Ia tak mungkin punya waktu untuk bersenang-senang di Jerman, sementara masalah di sini belum ia selesaikan. Ia tak mau pergi meninggalkan masalah. Ia tak mau menjadi hantu gentayangan yang merasa masih terikat dengan Bumi dan kehidu

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-07

Bab terbaru

  • My Spring (Indonesia)   Surat Dari Jo: Musim Semi

    Dulu, bagi Jo, nggak ada musim semi. Adanya musim dingin terus, sampai Jo nggak bisa gemuk karena lemak Jo dipake buat menghangatkan tubuh Jo.Walaupun nggak sampai setengah waktu Jo di musim dingin, akhirnya Jo ngerasain musim semi.Makasih buat:1. Papa yang udah ajarin Jo arti hidup2. Ayah yang udah ajarin Jo arti memaafkan3. Ibu yang udah ajarain Jo arti keadilan4. Kak Zell yang udah ajarin Jo arti kejujuran5. Kak Olv yang udah ajarin Jo arti persaudaraan6. Eva yang udah ajarin Jo arti persahabatan7. Ezra yang udah jagain Jo dari dulu, itu berarti banget buat Jo8. My first and last love, Jendra, yang udah ajarin Jo cinta dan kasih sayangNggak banyak yang bisa Jo sampaikan, soalnya Jo nggak kuat ngomong banyak. Ini aja udah take kesekian sampai bener-bener selesai. Jadi, maaf kalau rekaman suaranya putus-putus.Jo udah siapin kenang-kenangan buat kalian semua. Na

  • My Spring (Indonesia)   Empatpuluhdua: Last

    Jendra menggenggam tangan Jo yang terbebas dari infus, namun di jari telunjuknya tersemat pulse oxymeter yang terhubung ke monitor pasien untuk memastikan saturasi oksigen.Jo sudah sadar, tapi saat Jendra masuk, Jo kembali memejamkan mata. Kini, sudah 15 menit Jendra hanya memandangi Jo yang terlelap. Terdapat memar di pipi Jo. Meski terhalang oleh masker oksigen, tapi memar itu terlihat sangat jelas. Jendra mengelus pelan pipi itu. Tampaknya sangat menyakitkan. Amarah menggemuruh di dadanya. Kalau Rendyka bukan ayahnya Jo, Jendra pasti akan mencekik Rendyka sampai mati."Jen... mual..."Jendra terlonjak dan berdiri tiba-tiba. Ia berlari ke kamar mandi untuk mengambil baskom untuk mandi. Ia kembali dan sudah melihat Ara terduduk dengan membungkuk sambil menutup mulutnya, membiarkan masker oksigen menggantung di lehernya. Jendra langsung menyelipkan ember itu di atas pangkuan Jo, membiarkan kekasihnya memuntahkan isi lambungny

  • My Spring (Indonesia)   Empatpuluhsatu: She's Back

    Membunuh adalah tindakan dengan konsekuensi besar. Ia mati-matian memaki dan menghina Adianto karena membunuh istrinya sendiri akibat stres karena dirinya telah membuat Adianto menderita. Dan kini, tanpa ia sadari, ia membunuh anak kandungnya sendiri. Ia sadar anaknya sekarat, tapi ia tak benar-benar serius akan membunuh anaknya. Yang ia inginkan hanyalah keputusan istri dan anak pertamanya untuk menarik tuntutan dengan mempertaruhkan anak perempuan hasil hubungan ilegalnya.Nafas Jo hilang dan timbul dengan jarak yang sangat panjang, bukan lagi Senin-Kamis, tapi sudah seperti dari Senin ke Senin. Pucat pasi di wajah, bahkan tangan yang terluka akibat jarum infus yang dilepas paksa itu sudah seputih mayat. Kepalanya terkulai ke depan, seiring dengan tubuhnya yang ikut jatuh ke depan. Kalau tidak terikat pada kursi, tubuh itu pasti sudah jatuh ke lantai."C-Cek nadinya!" titah Rendyka.Beberapa anak buahnya tampak ragu, bahkan

  • My Spring (Indonesia)   Empatpuluh: Miss(ing)

    Perlahan, kondisi Jo mengalami perkembangan baik. Tidak, bukan berarti ia telah sembuh. Nafsu makannya perlahan kembali, ia mulai mencoba untuk berjalan dan menggunakan kedua tangannya dengan lebih aktif, daya ingatnya yang masih baik, dan tentunya adalah semangat untuk terus bertahan sekali lagi sebelum Mawar mengajaknya.Jo telah berhenti sekolah, sudah resmi. Tapi, setiap harinya pasti akan ada teman sekelas yang datang untuk menjenguk secara bergantian, tentu saja selain Eva, Ezra, dan Jendra. Jangan tanyakan mereka. Mereka akan datang kapanpun sesuka hati mereka, seakan rumah sakit sudah seperti rumah Jo yang bisa seenaknya mereka datangi tanpa izin.Sudah berlalu lima hari semenjak Jo sadar dari komanya. Siang ini, tak ada yang menemani Jo. Bukan berarti ia ditinggalkan. Ia yang memaksa semua orang untuk tidak menemaninya siang itu. Pun, takdir nyatanya memberi izin atas keinginan Jo. Hazell dan June pergi mengurus persidangan kedua yang masih

  • My Spring (Indonesia)   Tigapuluhsembilan: Kembali

    Jendra sedang duduk di kursi sebelah brangkar sambil mengupas jeruk yang dibawa teman-teman sekelasnya. Ia ingat Jo suka sekali dengan jeruk, terutama aromanya. Selama ia menemani Jo di kamar rawat ini, ia selalu memakan sebuah jeruk di sebelah Jo. Ia berharap itu bisa merangsang Jo untuk sadar. Meski sudah 10 hari ia mencoba dan Jo tak kunjung sadar, ia tetap mencoba. Ia tahu babwa kekasihnya itu akan bangun. Masih terlalu cepat bagi Jo untuk pergi selamanya.Beberapa menit lalu, teman-teman sekelasnya berpamitan untuk pulang. Hari masih cukup sore, masih jam 5. Seharusnya Oliver sudah datang, tapi entah di mana dan tak ada kabar. Sementara, June dan Hazell masih mengurus persidangan ketiga. Sidang kedua beberapa hari lalu tak bisa berlangsung sempurna, karena Rendyka belum bisa ditemukan. Waktu untuk menemani Jo pun berkurang, namun hal ini menjadi keuntungan bagi Jendra untuk berada di samping Jo lebih lama lagi."Bunda..."Jendr

  • My Spring (Indonesia)   Tigapuluhdelapan: Hampa

    Waktu bagi Jo seakan telah berhenti. Mata itu tidak pernah terbuka selama 5 hari ini. Entahlah. Tuhan mungkin sudah memberi kode, tapi umat-Nya mencoba untuk mempertahankan Jo hingga saat ini. Meski bertahan hidup dengan alat ventilator yang memberinya kesan mengenaskan, namun Jo seakan paham bahwa orang-orang disekitarnya menginginkannya untuk bertahan lebih lama, meski ia harus beristirahat cukup lama kali ini.Sementara itu, kehidupan terus berjalan seakan tak terpengaruh oleh ketidakhadiran Jo. Tidak, itu hanya untuk mereka yang tak menaruh banyak porsi keberadaan Jo di hati mereka. Bagi Jendra, Ezra, dan Eva, keberadaan Jo sudah melebihi setengah luas hati mereka. Hal tersebut pun begitu terasa di kelas. Teman-teman sekelas seakan bisa merasakan kekosongan dan kehampaan Jendra, Ezra, dan Eva. Mereka tahu bagaimana dekatnya hubungan mereka dengan Jo.Awalnya, pihak sekolah memang merahasiakan perihal kondisi Jo. Namun, June, Hazell, dan Oliver p

  • My Spring (Indonesia)   Tigapuluhtunuh: Rendyka

    Kondisi Jo tidak mengalami peningkatan. Alih-alih June dan Hazell mengizinkannya menemui Rendyka, Jo berkali-kali mengalami mimisan, muntah, demam, hingga kejang. Sudah seminggu, namun tak ada perkembangan yang 'sedikit' membaik. Bahkan, meski Jo terus meminta June dan Hazell untuk mengizinkannya bertemu Rendyka, tapi janji tetap tak bisa Jo penuhi.Semakin Jo berusaha untuk membaik secepatnya, semakin ia tak yakin bahwa kondisinya akan membaik sebelum persidangan kedua dilangsunkan, yaitu dua minggu setelah persidangan pertama. Nyatanya, waktu Jo hanya tersisa tiga minggu dari prediksi. Ia semakin yakin bahwa ia memang tak punya kesempatan untuk berdamai dengan Rendyka, seperti yang ia lakukan pada Jully.Semalam, Jo mengalami kejang dan mimisan. Hingga pagi ini, suhu tubuh Jo masih berada di angka 39⁰C, belum menunjukkan tanda-tanda akan turun meski sudah diberi obat menurunkan demamnya. Tubuhnya semakin kurus, semakin terlihat lemah, semaki

  • My Spring (Indonesia)   Tigapuluhenam: Permintaan Terakhir

    Malam itu, kondisi Jo menurun secara mendadak dan tiba-tiba. Malam di hari persidangan pertama. Sikap aneh Jo saat sidang hingga saat mereka pergi makan bersama, tak dianggap serius oleh yang lain. Mereka hanya berpikir bahwa sikap Jo yang kekanakkan itu adalah hal biasa pada gejala penyakit mematikannya. Mereka tak sampai berpikir bahwa senyum yang Jo tunjukkan seharian itu adalah pengingat bahwa waktu Jo memang tidak banyak lagi.Sudah dua bulan berlalu semenjak Jo didiagnosis menderita Glioma Brainstem. Sejak saat itu, memang tak sering Jo mengeluh, bahkan hampir tidak pernah. Jo bersikap biasa, seakan ia baik-baik saja, seakan ia tidak sakit. Tapi, nyatanya, ia benar-benar menderita tanpa ingin membuat orang-orang disekitarnya khawatir.Malam itu, saat ia baru saja pulang setelah bersenang-senang dan makan-makan, begitu kakinya menyentuh teras rumah, tubuhnya jatuh seakan tak bertulang. Debuman keras benturan tubuh dan kepalanya pada lantai tera

  • My Spring (Indonesia)   Tigapuluhlima: Sidang

    Keberadaan Ferdy tidak bisa dijangkau oleh Jo, sehingga Jo hanya mengirimkan sebuah amplop berisikan dua lembar surat yang ia tulis dengan tangannya yang mulai sering mengalami kelumpuhan sementara. Bersyukur Ferdy tidak merahasiakan kepindahannya ke daerah Jawa Timur. Meski sudah dua hari Jo mengirimkan surat itu, ia tak berharap Ferdy membalas suratnya. Asalkan suratnya sudah diterima, selanjutnya akan menjadi keputusan Ferdy untuk membacanya atau membuangnya.Tepat sehari setelah Jo menemui Jully, tiga polisi datang dengan membawa surat panggilan untuk Jully. Tanpa penolakan, Jully menerima panggilan itu. Dan, di sinilah Jully, seminggu kemudian, duduk di tengah-tengah ruang sidang, didampingi pengacara yang menawarkan diri untuk membantunya. Bukan membantu untuk memenangkan persidangan, melainkan membantunya untuk melewati persidangan dan mendapatkan hukuman yang adil untuk semua tindakannya.Jika kalian berpikir Jo tidak datang, itu salah. Jo s

DMCA.com Protection Status