Home / Romansa / My Secretary is My Wife / Antar Aku Pulang, Aretha

Share

Antar Aku Pulang, Aretha

last update Last Updated: 2023-11-04 10:26:40

"Eum, aku permisi, Bu. Aku akan mengerjakan tugas ini sekarang," pamit Zea tak melanjutkan lagi pembicaraan tentang Ruan.

Angel bergeming, ada rasa heran juga kepuasan seperginya Zea. Ia ketakutan jika pertanyaan Zea tadi mengisyaratkan ketertarikan pada Ruan, pamannya itu. Zea yang tidak protes akan semua tugas yang dilimpahkan kepadanya membuat Angel merasa senang dan puas.

'Ah, sudahlah. Kalau wanita buruk rupa itu memang menyukainya Uncle Ru, dia tidak akan mungkin mendapatkannya! Dia tidak pantas menjadi sainganku. Aku tidak perlu memikirkannya' gumamnya sambil mengibaskan tangannya.

Angel merapikan meja kerjanya untuk bersiap-siap pulang. Ia juga merapikan dirinya yang sebenarnya tidak perlu dirapikan lagi. Tatanannya tentu tidaklah berubah secara dia tak banyak melakukan pekerjaan di ruangan yang harum, nyaman dan sejuknya alat pendingin ruangan.

Waktu sudah berjalan setengah jam dari jam pulang kerja tadi, hingga ruangan kantor itu menjadi sepi. Zea mencoba untuk mengerjakan p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • My Secretary is My Wife    Kamar yang Sudah Tidak Asing Lagi

    "Tapi, Pak, Anda terlihat sangat kesakitan," ucap Zea menolak permintaan Ruan."Pak, antar aku ke perumahan Victoria," pinta Ruan tidak menghiraukan Zea.Zea terdiam, alamat yang dituju Ruan memanglah alamat rumahnya. Ya, perumahan real estate dengan bangunan rumah yang mewah, disitu jugalah Zea pernah tinggal bersama Ruan. Kini setelah lama pergi, Zea akan mendatangi rumah itu lagi."Pak, Anda yakin akan pulang saja?" tanya Zea menyakinkan. Ruan mengangguk lemah.Sang supir taksi pun menuruti mengantar Ruan kembali ke rumahnya. Sampai tiba di depan pintu masuk yang ditunggui seorang security perumahan. Identitas pengunjung pun diminta oleh sang security sebagai syarat untuk memasuki kawasan perumahan itu."Loh, Anda, Pak Ruan?" ketika sang security melihat ke bagian penumpang untuk mengecek kebenaran apa yang disampaikan sang supir taksi."Ya," jawab Ruan mengangguk."Silakan, Pak," lanjut sang security mengizinkan mobil taksi yang membawa Ruan untuk memasuki kawasan perumahan.Sang

    Last Updated : 2023-11-06
  • My Secretary is My Wife    Aku Tak Punya Ponsel, Pak!

    Terdengar suara langkah kaki yang tak beralaskan berlari mendekat ke arah Ruan dan Zea berada. Zea melihat seseorang yang berlari kecil itu. Ya, itu adalah seorang asisten rumah tangga di rumah itu."Pak Ruan! Kata Pak Galih, Bapak kelihatan sakit. Maaf, ya, Pak, Bibi baru dari supermarket," Ucapnya dengan cemas.Zea melihat renyuh pada asisten rumah tangga itu. Dialah bibi Danti, seorang wanita berusia sekitar 40 tahunan. Zea cukup dekat dengannya, bahkan Zea sering memasak bersama.'Bibi Danti' batin Zea ingin sekali memanggilnya."Ibu, Anda yang mengantar bapak pulang? Terima kasih, ya, Bu," ucapnya berterima kasih kepada Zea.Ruan memejamkan matanya, ia sedang membiarkan obatnya bereaksi untuk pemulihan sakit kepala yang ia rasakan saat ini. Zea ingin meninggalkannya untuk mendatangi daycare penitipan Vio, tetapi rasanya begitu berat. Walaupun sudah ada sang asisten rumah tangga yang sebenarnya banyak sekali pertanyaan yang ingin ia tanyakan, termasuk terkait penyakit Ruan saat in

    Last Updated : 2023-11-09
  • My Secretary is My Wife    Mendatangi Lili

    Hari yang sudah semakin sore, Zea berharap Adam sudah pulang dari pekerjaannya sebagai sopir taksi. Ia berharap jika bertemu dengan ibunya Adam nanti, Adam akan membelanya seperti yang pernah terjadi. Zea meyakinkan ibunya Adam tidak akan menyambut baik kedatangannya ini.Pintu terbuka setelah ketukan ketiga. Zea tertunduk takut, jika yang membuka adalah ibunya Adam. Ia tidak ingin melihat dulu."Zea! Ada apa?" tanya Adam, ternyata yang membuka pintu."Oh, syukurlah Adam, kau sudah pulang dan kau yang membuka pintu." Zea merasa lega."Ya, aku baru saja pulang. Kau takut jika ibuku yang membukakan pintu?" timpal Adam diselingi ledekan diakhir katanya."Adam, aku tidak tahu sekarang Vio di mana?" cecar Zea mengadu, tak menghiraukan ledekan Adam."Bukannya kau menitipkannya di daycare? Ouh, kau baru pulang dari pekerjaanmu?" Adam pun mulai panik sudah bisa menebak Zea telat mendatangi daycare yang sudah diketahui jam kerjanya."Iya, Adam. Sekarang di mana Vio? Dan Lili … apakah Vio masih

    Last Updated : 2023-11-10
  • My Secretary is My Wife    Tidak Mirip Denganmu

    "Lili, aku jadi merepotkanmu," ucap Zea tak enak hati."Tidak, Bu Zea. Aku lebih sering sendiri di rumah ini. Sedangkan suamiku, dia memang jarang pulang. Ya, itu karena tuntutan pekerjaannya," balas Lili sedikit mengungkapkan isi hatinya."Kedatangan kalian saat ini justru membuatku senang," lanjutnya sambil menyuguhkan makanan itu ke hadapan Adam dan Zea."Sedangkan kalian adalah pasangan yang ideal," pujinya, tentu itu hal yang luput dari sepengetahuannya. Adam dan Zea saling pandang mendengar ucapan Lili itu."Lili, kau harus tahu. Aku dan Adam bukanlah pasangan," balas Zea mengungkapkan."Oh, benarkah seperti itu? Lalu bagaimana kalian terlihat dekat seperti ini? Apa kalian berhubungan gelap … atau apa?" tanya Lili tercetus begitu saja. Adam dan Zea kembali saling menatap."Maaf, jika aku salah menuduh. Lupakan pertanyaanku, seharusnya aku tidak perlu tahu urusan pribadi kalian dan yang terpenting aku bekerja, itu saja," ralat Lili menyesali pertanyaan tadi."Tidak, Lili. Pertany

    Last Updated : 2023-11-12
  • My Secretary is My Wife    Ponselmu

    Zea berada di dalam mobil taksi Adam. Adam menjeput Zea untuk datang lagi ke tempat kerjanya. Bermalam semalam di rumah Lili, Zea berangkat dari situ dengan meninggalkan Vio. Tentu untuk dititipkan kepada Lili. Entah nanti Lili akan membawanya ke daycare atau tidak."Bu Zea, aku tidak selalu mendapatkan anak yang sama dihari berikutnya di daycare. Kami akan berganti anak setiap harinya, tergantung kepala suster yang mengatur dan kami harus bisa menghadapi atau mengendalikan emosi anak itu," ucap Lili tadi pagi, sebelum berangkatnya.Pada akhirnya Lili tetap menerima Vio atas permohonan Zea. Namun, untuk membawanya ke daycare atau tidak, Lili belum tahu. Pagi tadi mereka tidak cukup waktu untuk membahas hal itu. Sampai akhirnya, Lili membiarkan Zea pergi saja dulu untuk bekerja."Kau tahu, Zea. Ibuku menitipkan salamnya padamu," ungkap Adam dalam menyetirnya."Oh, ya? Oh, itu hal yang lucu, Adam," balas Zea sedikit tertawa."Bagaimana ibumu bisa menitip salam untukku, seandainya saja d

    Last Updated : 2023-11-18
  • My Secretary is My Wife    Sentuhan Lembut

    "Terima kasih untuk kemarin, Aretha," ucap Ruan berdiri di depan Zea yang masih melangkah dengan lesu. Zea terkejut lalu mengangkat wajahnya dan melihat cepat pada Ruan."Ruan! Kau sudah sembuh? Kau baik-baik saja?" Zea langsung saja menubruk Ruan, menangkup wajahnya. Ya, semua itu ia lakukan tanpa sadar. Yang ia rasa dirinya bukanlah seorang Aretha melainkan seorang Zea, istri Ruan Martin–Pria yang saat ini tidak mengenali istrinya itu.Meski terkaget-kaget dengan apa yang dilakukan Zea terhadap dirinya, Ruan terdiam saja. Ia seolah menikmati sentuhan lembut tangan Zea. Sentuhan yang seperti pernah ia rasakan sebelumnya. Ruan bahkan menatap Zea, tetapi ia dalam keadaan yang tidak tahu rasanya seperti apa."Hey! Hey!" teriak seseorang tiba-tiba."Apa-apaan kau ini? Lancang sekali!" lanjutnya marah tak terkendali.Zea dan Ruan terhenyak baru menyadari akan posisi mereka yang sebegitu dekatnya. Langsung saja mereka menjauhkan diri. Perasaan Ruan tak karuan, ia sampai-sampai tak tahu har

    Last Updated : 2023-12-08
  • My Secretary is My Wife    Tentang Istri Anda, Bos!

    "Kau ingat, Angel. Kau dan aku sama. Jika kita berdua pergi bersama, siapa yang memimpin kantor?" tolak Ruan."Itu mudah saja, Uncle. Kita bisa menyerahkannya pada karyawan lain. Gampang, kan?" Angle menangkis tak mau kalah."Tidak bisa seperti itu begitu saja, Angel! Sudahlah, kau boleh libur besok, sebagai gantinya," tak menunda lagi untuk mendengarkan rengekan Angle, Ruan melangkah untuk keluar ruang kerjanya.Zea segera mengambil posisi, mendengar langkah Ruan yang mulai mendekat. Begitu besar keinginannya untuk ikut bersama Ruan, tapi apalah daya ia hanya seorang bawahan. Zea melanjutkan lagi pekerjaannya. Ada hal yang masih membuatnya tenang, yaitu penyamarannya yang masih aman. Seorang yang disuruh Ruan itu, pasti belum sampai mengetahui tentangnya saat ini. Meski begitu, ia mulai harus waspada.Dengan sedikitnya mulai terbuka yang mengarah pada Ruan masih mengingatnya dan kemungkinan tidak berselingkuh, Zea sudah bisa berterus terang tentangnya. Tetapi menurutnya, ini belum sa

    Last Updated : 2023-12-12
  • My Secretary is My Wife    Wanita Itu Telah Merebut Anakku

    "Istri Anda pernah tinggal di daerah ini, Bos," ucap pelan pria itu pada Ruan, akhirnya mengalihkan juga pandangannya dari Zea.Zea menghempas nafas lega. Itu juga artinya pria itu tidak mengetahui dirinya yang menyamar saat ini. Sekali lagi ia merasa terselamatkan dengan penampilannya kini. Selamat dari dugaan Ruan juga selamat dari penyelidikan pria suruhan Ruan."Pernah? Itu artinya Zea sudah tidak berada di daerah ini? Begitu?" Ruan terlihat marah, karena informasi yang didapat sudah terlambat menurutnya."Tenang dulu, Bos." Pria itu menenangkan Ruan agar tidak marah dulu.Zea mendengar ucapan pria itu, rasa tegang semakin menyerangnya. Informasi yang disampaikan pria itu memang benar. Lalu informasi apa lagi yang diketahui orang itu. Zea sudah ketakutan jika orang itu juga mengetahui tempat tinggalnya saat ini. Apalagi, orang itu mengatakan agar Ruan tenang dulu.'Pria itu pasti sudah menyebar fotoku dan menanyakan pada banyak orang, tapi bagaimana dia bisa sampai ke sini? Daerah

    Last Updated : 2023-12-13

Latest chapter

  • My Secretary is My Wife    Simpanlah Rayuanmu

    "Lily, syukurlah, aku bisa menemui Vio! Bagaimana keadaan Vio?" cecar Zea setelah sampai pada Lily."Bu Zea, tadi itu siapa? Pria itu begitu mirip dengan Vio," tanya Lily."Lily, dia itu suamiku! Lily maafkan sikap yang sudah memarahimu tadi." Zea merasa sangat tidak enak pada Lily akan sikap Ruan tadi."Tidak Bu Zea, tidak apa. Itu hal yang wajar! Dia benar-benar mirip dengan Vio! Sayang sekali jika Anda sampai berpisah," lirih dan takjubnya Lily."Apa Anda tidak ingin kembali? Kurasa dia pria yang baik." Lily menatap Zea penuh harap. Ia benar-benar berharap agar Zea kembali lagi pada Ruan. Ia akan sangat menyetujui hal itu."Tidak, Lily," jawab Zea lirih."Ouh, sayang sekali," lirih Lily lagi.Zea menciumi dan memeluk Vio kemudian. Rasa khawatirnya sudah lenyap. Melihat Vio tidak seneng khawatirkan yang dipikirkannya. Tak lupa pula ia mengungkapkan rasa terima kasihnya pada Lily.Banyak hal yang akhirnya diceritakan Lily mengenai jatuhnya Vio dari tempat tidur. Lily yang walaupun be

  • My Secretary is My Wife    Jagalah Bayi Itu

    "Terima kasih, Bu, sudah membantu," ucap Zea kepada Ibu itu sambil mengatupkan tangannya."Iya, Nak. Mengapa kau harus berbohong. Apa kau merahasiakan Ibumu dari Bosmu itu?" sahut Ibu itu merasa peduli pada Zea."Tidak, Bu. Aku hanya tidak ingin dia tahu kalau yang sakit dan berada di Rumah Sakit ini adalah anakku, karena dia melarang seorang Ibu bekerja di perusahaannya," ungkap Zea."Oh, jadi seperti itu! Kebanyakan memang perusahaan seperti itu, Nak." Ibu pasien itu memahami."Tapi kelihatannya dia pria yang baik. Jika kau berkata jujur, aku yakin dia akan memahami. Apalagi jika kau memang menjadi tulang punggung keluarga," lanjutnya."Lalu di mana suamimu? Apa kalian berpisah?" tanyanya kemudian."Amm … amm….:" Zea kebingungan menjawab. Jika ia berbohong mengatakan apa yang ditebak Ibu tersebut, ia merasa berdosa kepada orang yang sudah baik padanya itu."Dia itu … dia itu adalah suamiku, Bu," akhirnya Zea mengatakan juga yang sebenarnya, dengan berpikir, Ibu itu tidak akan bertem

  • My Secretary is My Wife    Ibu Palsu Zea

    Semua mata tertuju pada Zea, terutama Angel. Ia merasa sangat terganggu dengan suara dering ponsel Zea yang tak segera dimatikan. Merasa kesal, ia lekas saja menghampiri Zea, tentu bukan untuk berbicara baik-baik."Heh! Kau ini sangat tidak sopan, kau pikir kau ini orang yang penting, hah! Cepat matikan ponselmu!" hardiknya.Rasa cemas langsung saja menyerang Zea. Ingin sekali ia menerima panggilan telepon dari Lili itu. Ia sangat meyakinkan, kalau ada sesuatu yang terjadi pada Vio."Maaf, Pak Ruan. Apa boleh aku menerima panggilan telepon ini?" Zea tak menghiraukan Angel, ia malah berbicara pada Ruan meminta izinnya untuk menerima telepon dari Lili. Hal itu membuat Angel semakin kesal."Kau!" kesalnya geram melihat pada Zea sambil mengepal tangan, merasa omelannya diacuhkan oleh orang yang dianggapnya tidak penting itu."Apa begitu penting, sehingga kau harus menerima panggilan telepon itu?" tanya Ruan."I-iya, Pak," jawab Zea gugup."Ya, baiklah, silakan. Selagi kita belum memulai m

  • My Secretary is My Wife    Menang Tender

    "Aku sangat bahagia, kita memenangkan tender itu. Proyek pembuatan gedung mall itu jatuh ke tangan kita," seru Angel setelah mereka keluar dari gedung itu.Zea, Ruan dan Shera juga merasa bahagia. Hanya saja mereka tidak terlalu ekspresif seperti Angle yang sudah seperti cacing kepanasan. Ya, lelang tender yang kemarin diperebutkan beberapa perusahaan, kini jatuh ke perusahaan milik Ruan.Sebenarnya passion perusahaan Ruan, mungkin kurang sesuai. Secara, ada beberapa perusahaan kontraktor yang lebih sesuai untuk sebuah proyek. Hanya saja, demo atau presentasi yang disampaikan Zea yang dibantu dengan Shera serta ditambahi oleh Ruan membuat tim perusahaan yang memiliki tender memilih mereka."Kita harus segera mempersiapkan segalanya, Ru," ucap Shera."Ya, kau benar," sahut Ruan.Angel yang sedang berjingkrak kegirangan menjadi terhenti. Ia merasa tidak ada seorangpun yang menghiraukannya. Akhirnya ia hanya cemberut kesal."Baiklah, Ru. Aku kembali ke kantorku. Besok mungkin baru kita a

  • My Secretary is My Wife    Zea Membuka Penyamarannya

    "Bapak ada di taman belakang, Bu. Dari tadi entah mengapa hanya terdiam saja. Kami tidak ada yang berani bertanya," ungkap Pak Galih sambil melangkah mendampingi Zea yang melangkah cepat untuk menemui Ruan."Loh, Anda …." henyak Bi Danty berpapasan melihat terkejut akan kedatangan Zea lagi."Bibi Danty," sahut Zea menyebut nama asisten rumah tangganya itu.Ketiganya kemudian melihat diam pada Ruan yang tengah termenung. Pandangannya luruh kedepan, namun tak terfokus pada apa pun. Bibi Danty dan Pak Galih kebingungan harus berbuat apa."Biarkan saja, Ruan seperti itu dulu. Dia sedang membutuhkan ketenangan," ucap Zea.Seperti halnya pertemuan pertama ketika Zea datang sebelumnya, Bibi Danty merasa sudah tidak asing dengan suara yang ia dengar baru saja. Kembali ia melihat detail pada Zea yang tentunya dengan penyamarannya. Bibi Danty memfokuskan penglihatannya pada bagian alis Zea."Bu Zea!" kali ini Bibi Danty sudah sangat yakin kalau wanita berpenampilan aneh itu adalah Zea, majikann

  • My Secretary is My Wife    Datang Untuk Kedua Kalinya

    Seperti biasa, Zea mendatangi Day Care untuk menitipkan Vio. Hari ini Zea terlambat bangun, sehingga apa pun yang ia kerjakan di rumahnya serba terburu-buru. Ditambah lagi sesampainya di Day Care, Lili sudah mendapat anak titipkan. Zea memelas, tidak mendapatkan Lili. Ia sudah sangat mempercayai Lili yang menjaga Vio."Kau tenang saja, Zea. Semua petugas di sini sangat bertanggung jawab. Kami akan benar-benar menjaga putra atau putri costumer kami." Lili meyakinkan Zea untuk tidak perlu khawatir."Ya, Lili. Bagaimanapun aku tetap memohon padamu untuk membantu memperhatikan Vio," lirih Zea, bukan tidak percaya kepada petugas yang lain, tetapi karena sugestinya lebih yakin kepada Lili.Pada akhirnya, Zea tetap menitipkan Vio pada Day Care itu walaupun tidak dengan Lili sebagai petugasnya. Sungguh Zea tidak merasa tenang. Namun, Ia harus merelakan juga."Ayo, Zea. Kau akan sangat terlambat," ucap Adam mengingatkan Zea, karena Zea terlihat meragu untuk meninggalkan Vio.Zea mengangguk dan

  • My Secretary is My Wife    Aku Akan Membantumu Berkhayal

    Malam yang sunyi dan sepi juga dirasakan oleh Zea. Vio sudah tertidur dengan lelapnya. Sesekali mulut mungil bayi itu mengerucut seperti mengemut sesuatu. Zea melihat tersenyum pada bayinya yang kini mengingatkannya pada ayah bayi itu."Ruan, aku harus tetap bekerja denganmu, meski aku harus melihatmu bersama wanita itu lagi," gumamnya. Ingatannya beralih pada mantan sekretaris Ruan yang datang kembali.'Demi anak kita! Tidak, Vio hanya untukku. Vio hanya anakku, bukan anakmu' batinnya kesal sendiri.Suara pintu diketuk dari luar, membuat Zea terhenyak dari segala pikirannya tentang Ruan. Melihat sejenak pada Vio, khawatir Vio terbangun, barulah Zea beranjak untuk membuka pintu. Keluar dari kamar dengan menebak yang datang adalah ibu pemilik rumah kontrakan. Namun, ada keperluan apa, sedang Zea tidak memiliki sangkutan pembayaran.'Ada perlu apa, Bu Sindy,' katanya dalam batin.Setelah sampai di depan pintu, Zea mulai membuka pintu. Yang terbayang dalam pikirannya tentulah wajah Bu Si

  • My Secretary is My Wife    Pikiran-pikiran Bi Danty

    Sementara Ruan si pemilik nomor yang tak sengaja tertekan nomornya itu masih berada di kantornya. Ia sendiri tengah menatap layar ponselnya. Seperti biasa, dalam keadaan yang tidak melakukan apa-apa, ia selalu melihat fitur galeri ponselnya. Foto-foto Zea menjadi sasaran utama pemandangan indah baginya.'Kau sudah bersama laki-laki lain, Zea! Apa kau bermaksud untuk balas dendam, hah!' gumamnya sebelum ponselnya berdering kini.Berniat untuk men-zoom foto Zea, tetapi ia juga malah menerima panggilan yang tidak ada namanya itu. Sebenarnya pada dasarnya memang tidak sulit untuk menghubunginya. Ruan pasti akan menyahuti orang yang menelponnya, tentu jika memang dalam keadaan yang tepat. Hanya saja tak sembarang orang yang menelponnya."Hey, suara bayi siapa ini?!" teriaknya ketika sambungan telepon sudah terhubung.Ruan mengernyit heran melihat pada ponselnya ketika kemudian sambungan telepon itu terputus begitu saja. Dalam kebingungannya, ia melihat lagi nomor ponsel yang baru saja masu

  • My Secretary is My Wife    Aku Tidak Selingkuh

    "A-adam … iya, namanya Adam," sahut Zea sedikit tegang. Ia mengkhawatirkan Ruan menyadari nama itu adalah nama yang sama dengan orang yang bersama istrinya yaitu dirinya sendiri."Oh, kebetulan sekali! Kau ingat, Aretha. Nama itu juga yang dikatakan ibu tadi, nama putranya yang berselingkuh bersama istriku Zea."Kekhawatiran Zea menjadi nyata. Ruan mulai berpikir ke arah nama itu. Ia bahkan mengira dirinya berselingkuh dengan Adam. Ruan memang sudah mengambil kesimpulan yang salah dari keterangan ibunya Adam."Tidak! Tidak! Aku tidak berselingkuh. Percayalah!" refleks Zea membantah tuduhan itu."Hey, siapa yang mengira kau berselingkuh? Lagi pula, siapa yang bersedia berselingkuh denganmu," balas Ruan dengan mengernyitkan keningnya."Ka-kalau begitu, aku permisi, Pak. Aku akan menunggu Adam di pinggir jalan," pamit Zea gugup akan menghindari percakapan dengan Ruan saat ini.Setelah ucapan itu, Zea langsung saja berlari tanpa menunggu jawaban dari Ruan. Sementara Ruan menatap kepergian

DMCA.com Protection Status