Share

BAB 129: Menyerah

Penulis: Asayake
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Dewa terbangun setelah beberapa jam yang lalu mendapatkan obat bius yang membuatnya tertidur panjang.

Setelah berhasil dibawa pergi dari villa hingga mendapatkan perawatan medis dan menjalani proses amputasi kemarin malam, Dewa sempat histeris dan mengamuk tidak terima dengan keadaannya sekarang yang cacat.

Pria paruh baya itu menatap langit-langit kamar yang sedikit berkunang-kunang.

Dengan lemah Dewa mengusap matanya yang berair, desakan tangisan kesedihan kembali melupa di dalam hatinya begitu pandangan matanya tertuju pada tangan dan kakinya yang tidak lagi sempurna.

Berhari-hari terjebak di ruang bawah tanah begitu menyiksa dan membuatnya beberapa kali berpikir bahwa kehidupannya akan berakhir di tempat itu.

Bayang-bayang kenangan mengerikan berputar di kepalanya, Dewa masih bisa mengingat dengan jelas suara menggema letupan senjata yang dia todongkan pada Temmy hingga adiknya meninggal, hingga detik ini Dewa tidak mengetahui keberadaan jasad adiknya dimana.

Tidak hanya kematian
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
lenong
harus bahagia atau sedih ya Sea
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 130: Pilihan untuk Berta

    Melalui komputernya, Leonardo tengah memperhatikan apa yang sedang kini Rosea lakukan melalui cctv yang terpasang di kamar. Rosea tengah tengah duduk membaca sebuah buku yang seharusnya tidak pernah dia lihat. Leonardo sudah melihat apa saja yang telah terjadi hari ini di rumah itu, termasuk ketika Berta membawanya masuk ke dalam ruangan terlarang. Selepas kepergian Berta, gerak-gerik Rosea terlihat tenang. Namun, melihat bagaimana Rosea menolak makan dan minum obat, tampaknya apa yang sudah dia ketahui dari Berta telah berhasil mempengaruhi pikirannya. Jika dibiarkan seperti ini terus, Rosea bisa terjatuh sakit. “Ayah…” panggil Prince merengek. Leonardo beranjak dari tempat duduknya, dia menghampiri Prince dan memeluk putranya yang telah terbangun dari tidurnya. “Ayah.. apa Sea sudah menelpon balik?” tanya Prince dengan suara seraknya. Leonardo tersenyum memaksakan, dia kesulitan untuk menyembunyikan perasaannya sendiri. Saat ini perasaannya sama seperti Prince, merind

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 131: Berubah Pikiran

    Pagi-pagi sekali Berta sudah kembali datang ke penthouse, secara pribadi dia menyiapkan sarapan untuk Leonardo dan Prince.Meski semalam telah terjadi adu mulut, Berta tetap tidak bisa berpura-pura tidak peduli apalagi menahan kasih yang ingin dia tunjukan kepada putra dan cucunya.Leonardo sudah tidak ada di ruangannya sejak pagi, dia berada di gym, sementara Prince yang sudah bangun secara mandiri pergi mandi sendiri.Perdebatannya dengan Leonardo semalam membuat Berta berpikir keras sepanjang malam. Semakin Berta memikirkannya, dia semakin berada di titik buntu, tidak ada cara selain menyerah dan merestui hubungan Leonardo dan Rosea.Usia Berta akan segera menginjak tujuh puluh tahun, dia sudah letih bekerja, ada tanggung jawab yang tidak bisa dia abaikan. Ini bukan hanya sekadar tentang kelangsungan bisnis, ada ratusan kepala keluarga yang menggantungkan kelangsungan hidup mereka dengan bekerja di perusahaannya.Berta ingin menikmati sisa hidupnya dalam kedamaian bersama anak dan

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 132: Sebuah Kabar

    Sudah enam hari Leonardo pergi meninggalkannya, beberapa hari terakhir ini Rosea masih mengabaikan Leonardo begitupun dengan Prince.Sulit untuk berbicara dengan mereka dan bersikap semuanya seolah tidak terjadi sesuatu.Hari-hari yang dilalui berjalan dalam kehampaan dan kebimbangan, Rosea tidak tahu harus mengambil keputusan seperti apa selanjutnya.Berat badan Rosea yang sempat pulih kembali menurun. Rosea menolak meminum obat, dia mulai makan tidak teratur tanpa mempedulikan teguran banyak orang.Siang dan malam dia menghabiskan waktunya untuk melihat laut dan berjalan-jalan tanpa arah mengelilingi Monaco, sesekali dia duduk termenung seolah seperti sedang memikirkan sesuatu yang penting.Kedatangan Berta beberapa hari yang lalu telah mempengaruhi seluruh pikirannya. Rosea sudah berusaha mengabaikan pikiran buruk yang mengganggunya, namun dia tidak bisa.Hingga sampai pada akhirnya, Rosea menyerah dengan pikirannya sendiri, dia memberanikan diri kembali masuk ke dalam ruangan raha

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 133: Kabar itu

    Persidangan sudah berlangsung lebih dari satu jam lamanya. Pihak Leonardo menunjukan bukti cctv yang mana menunjukan sikap kasar Mikhaila pada Prince secara diam-diam dalam beberapa kesempatan. Bukti fasilitas dan kucuran dana mengalir pada rekenig Mikhaila sejak dia melahirkan Prince ikut disertakan untuk membuktikan bahwa Mikhaila tidak benar bersungguh-sungguh ingin merawat Prince karena kasih sayangnya sebagai ibu.Dua bukti cctv yang disertakan memberatkan Mikhaila untuk memenangkan persidangan. Disisi lain Mikhaila tampaknya sudah pasrah dengan apapun yang terjadi, dia tidak lagi berusaha membela diri kala pengacara Leonardo menuduhnya sebagai ibu yang gagal dan hanya menjadikan Prince sebagai mesin uang untuk hidup makmur.Saat persidangan berlangsung, beberapa kesempatan Mihaila melihat melihat Prince yang duduk tidak bersemangat di sisi Berta yang mendampinginya.Mikhaila tersenyum sendu menahan kesedihan, dia begitu menyesal karena baru menyadari kesalahannya setelah Leonar

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 134: Menemui Rosea

    Prince bergerak gelisah menyadari jika Mikhaila membawanya terlalu jauh dari Berta dan Leonardo. Masih sulit untuknya percaya jika ibunya tidak akan melakukan apapun.Bukan tanpa alasan, Mikhaila sudah terlalu sering membohonginya dibalik janji.“Prince,” panggil Mikhaila berhati-hati, “tolong lihat ibu sebentar saja, ibu ingin berbicara dengan kamu. Ini penting.”Prince kembali memusatkan perhatiannya pada Mikhaila yang kini terduduk lesu tidak begitu bersemangat seperti biasanya. Cekungan di pipi, kantung mata yang membesar, hingga penampilan yang tidak terawat tidak mencerminkan Mikhaila yang selama ini Prince kenal. “Apa Ibu sakit? Ayo kita ke dokter,” ajak Prince berhati-hati, dia takut menyinggung perasaan ibnya.“Ibu baik-baik saja.” Mikhaila menggeleng dengan senyuman sendunya.Mikhaila meraih tangan prince dan menggenggamnya dengan lembut. Rasa sakit begitu terasa menusuk dada melihat wajah putranya yang telah dia sia-siakan semenjak berada dalam kandungan, hingga Mikhaila

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 135: Kerinduan

    Perlu waktu satu setengah jam untuk melakukan perjalanan dari Prancis ke Monaco. Begitu sampai, Leonardo terburu-buru pergi menaiki taksi. Dia tidak ingin menunggu barang sedetikpun untuk bisa segera bertemu dengan Rosea.Taksi bergerak cepat melintasi jalanan.Semakin dekat jarak yang dia tempuh ke tempat tujuan, Leonardo gugup, beberapa kali dia menahan napasnya karena degup jantung yang berdebar kencang tidak terkontrol, kerinduan yang begitu kuat kini akhirnya akan menemukan peredanya.Leonardo tahu, akan ada sederet penjelasan yang menanti untuk diceritakan kepada Rosea, ada setumpuk kata yang harus dia ucapkan untuk meyakinkan Rosea agar tetap berada di sisinya.Namun, semuanya tidak akan sesulit sebelumnya.Ibu Leonardo sudah memberinya izin menikah dengan Rosea, dan ada seorang anak yang tengah Rosea kandung menjadi penguat hubungan mereka berdua.Senyuman menawan Leonardo langsung terlihat di jendela mobil.Betapa menyenangkannya membayangkan Prince akhirnya menjadi seorang

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 136: Berdamai

    Leonardo keluar dari kamar mandi, didapatinya Rosea yang tengah duduk ditengah ranjang, ditangannya terdapat sebuah buku yang tengah dia baca. Segelas susu yang dia siapkan sebelum pergi mandi, kini telah kosong di meja.Waktu sudah menunjukan pukul sepuluh malam.“Kamu harus tidur Sea.”“Aku belum mengantuk,” jawab Rosea tetap fokus membaca bukunya.Dengan keadaan bertelanjang dada, Leonardo merangkak naik ke ranjang dan duduk disisi Rosea, melihat sebuah buku yang tengah dibacanya tanpa berbicara sepatah katapun.Ketenangan Rosea membuat Leonardo tidak mengerti. Setelah memberitahukan kehamilannya, dengan sikap yang manis Rosea memasakan makan malam untuk Leonardo, bahkan saat menemani Leonardo makan, Rosea hanya menanyakan kabar Prince.Sejujurnya, Leonado luar biasa bahagia dengan sikap manis Rosea. Namun, Leonardo juga menantikan Rosea untuk membicarakan tentang kedatangan ibunya karena ini masalah yang sangat penting.Tidak seperti biasanya Rosea menunda masalah..Padahal, Leona

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 137: Meminta Restu

    “Aku ingin mencantumkan dalam perjanjian pra-nikah kita, aku tidak menerima uang itu dalam bentuk apapun untuk anakku.”Kening Leonardo mengerut tidak mengerti. “Apa maksudmu Sea?”“Aku tulus menerima kamu Leonardo, dan aku tidak sudi dituduh hamil hanya untuk mendapatkan uang!”“Itu tidak bisa. Lagi pula, tidak ada yang pernah berpikiran seperti itu padamu.”“Ibumu yang mengatakannya tepat sehari sebelum aku tahu kehamilanku,” lirih Rosea menahan tangisan yang mendesaknya. “Aku tidak ingin memperpanjang masalah dengan siapapun. Aku hanya ingin anak yang akan aku lahirnya hidup dalam kedamaian tanpa menerima tuduhan buruk. Karena itu, cantumkan saja dalam perjanjian pra-nikah kita, jika harta kita akan tetap terpisah meski telah menikah dan anakku tidak akan menerima tunjangan masa depan. Aku masih mampu mempersiapkan tabungan masa depan anak kita.”Leonardo terpaku kaget hingga tidak mampu berkata-kata.Leonardo bisa memahami sakit hati Rosea, disisi lain dia tidak setuju dengan k

Bab terbaru

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   Selesai

    Angin berhembus kencang begitu yacht bergerak, langit cukup gelap pekat, berbanding balik dengan terangnya lampu-lampu bangunan rumah di pinggiran dermaga, cahanya menyebarkan pantulan terang di permukaan air laut.Rosea mengambil gelas anggur dan mencicipinya satu tegukan kecil, lalu meninggalkannya karena kini dia harus memikirkn kandungannya. Usapan lembut tangan Leonardo menyentuh permukaan perut Rosea. “Aku dengar, perempuan yang sedang hamil sering mengalami perubahan emosi karena hormonal. Kapan kamu akan mengalaminya?”Rosea langsung membuang muka sambil menutup mulutnya yang tidak dapat menahan senyuman malu. Leonardo tidak tahu saja, sejak beberapa hari terakhir ini justru Rosea merasa pikiran dan perasaannya lebih santai tanpa alasan yang bisa dia mengerti, dia lebih suka menghabiskan waktunya untuk membaca buku.Lebih anehnya lagi, Rosea menjadi lebih sering merindukan Leonardo. Logika dan perasaannya bertentangan begitu jauh. Logika Rosea masih terbayang dengan ketakut

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 142: Kebahagiaan

    “Sea!” tangan Prince melambai di udara, anak itu berlari secepat yang dia bisa, menghampiri Rosea dan menghembur kedalam pelukannya dengan tawa riang.Banyak kejadian baik yang datang padanya akhir-akhir ini. Ibunya, neneknya, mereka semua menjadi lebih lembut dari biasanya, tidak lagi menekan Prince untuk terus belajar dan bertemu berbagai guru less sepanjang waktu.Prince bahagia, neneknya tidak lagi berbicara buruk tentang Rosea, neneknya justru mendukung Rosea untuk menjadi ibunya.Setelah penantian panjang, dia akan segera memiliki seorang ibu yang tinggal bersama dengannya sepanjang hari, mengantarnya pergi ke sekolah dan menemaninya pergi camping sekolah.Prince memejamkan matanya merasakan pelukan hangat Rosea yang melingkupi tubuhnya. Pelukan yang menenangkan dan selalu dia rindukan.“Mengapa Sea tidak pernah mengangkat teleponku akhir-akhir ini? Aku pikir Sea sedang marah,” ungkap Prince.“Dokter bilang, aku tidak boleh menggunakan handpone saat sakit,” jawab Rosea berbohong

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 140: Menerimanya

    “Saya Leonardo Abraham, saya datang ke sini ingin melamar Rosea Gabriella, putri Anda.”Tubuh Kartika menegak, menatap lekat sosok pria yang datang melamar putrinya malam ini. Pria itu duduk dengan tegap dan berbicara tanpa keraguan. Sejujurnya, Kartika masih ragu karena dia belum mengenal sosok Leonardo. Masih ada banyak hal yang ingin Kartika ketahui darinya, disisi lain Kartika juga harus percaya dengan pilihan putrinya.Rosea tidak mungkin melabuhkan hidupnya pada lelaki sembarangan setelah menolak lamaran dari banyak lelaki.“Apa Anda yakin?” tanya Kartika.Leonardo tersenyum lembut. “Keyakinan saya tidak pernah berubah untuk menikahi Rosea sejak satu tahun yang lalun.” “Nak Leonardo, Anda tahu kan pernikahan dijalankan seumur hidup. Setiap manusia itu memiliki sisi baik dan buruknya, dan itu berlaku pada putri saya Rosea, jika Anda menikah dengannya, maka Anda harus menerima segala kekurangan dan kelebihannya. Anda harus menerima Rosea apa adanya,” ucap Kartika.Leonardo menga

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 139: Lamaran

    “Ayah, kita mau pergi kemana sebenarnya?” tanya Prince memperhatikan jalanan yang ramai. Sudah satu tahun lebih Prince meninggalkan Indonesia, dia merindukan suasanannya yang jauh berbeda dengan suasana eropa.Prince melihat ke belakang, memperhatian mobil Berta yang terus mengikutinya sejak tadi. Tidak seperti biasanya, neneknya ikut bepergian.Menyadari keterdiaman Leonardo, Prince bergeser memeluk lengan ayahnya, anak itu memperhatikan Leonardo yang terlihat gelisah tidak seperti biasanya. Sejak dari rumah Prince memperhatikan ayahnya yang bergerak kesana-kemari tanpa melakukan apapun. “Ayah kenapa? Ayah sakit?” tany Prince mengguncang lengan Leonardo.“Ayah tidak sakit, Prince,” jawab Leonardo.“Tapi wajah Ayah pucat.”Leonardo mendengus malu, sejujurnya, semenjak berpisah dengan Rosea di bandara, dia gugup setengah mati. Ini adalah pengalaman pertama Leonardo, segala keperluan ditangani oleh Adam dan Bety karena Berta sendiri tidak begitu tahu tentang budaya melamar di Indon

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 138: Persetujuan Panjang

    Hogan memijat batang hidungnya dengan kuat, lelaki paruh baya itu berpikir keras dengan ketidak mengertiannya, mengapa putrinya yang tidak suka menmiliki ik, kini secara tiba-tiba memutuskan untuk menikah.Hogan lebih tidak mengerti karena lelaki yang Rosea pilih adalah Leonardo Abraham. Padahal, ingatan Rosea telah kembali, seharusnya Rosea ingat jika selama ini dia selalu berusaha menghindar dari Leonardo karena sifat ibunya yang bermasalah.“Ya Tuhan..” Kartika menghembuskan napasnya dengan berat kesulitan berkata-kata.Beberapa kali Kartika mengatur napasnya agar bisa berpikir rasional, dilihatnya kembali Rosea yang duduk begitu tenang. Ketenangan yang Rosea tunjukan menyadarkan Katika bahwa putrinya tidak main-main dengan ucapannya.“Apa sebenarnya alasan yang membuat kamu memutuskan untuk menikah dengan Leonardo, Sea? Tidakkah kamu ingat apa yang telah dilakukan ibunya pada keluarga kita?” lirih Kartika bertanya.Hogan mengangguk setuju. “Ayah juga tidak begitu menyukainya Sea.

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 137: Meminta Restu

    “Aku ingin mencantumkan dalam perjanjian pra-nikah kita, aku tidak menerima uang itu dalam bentuk apapun untuk anakku.”Kening Leonardo mengerut tidak mengerti. “Apa maksudmu Sea?”“Aku tulus menerima kamu Leonardo, dan aku tidak sudi dituduh hamil hanya untuk mendapatkan uang!”“Itu tidak bisa. Lagi pula, tidak ada yang pernah berpikiran seperti itu padamu.”“Ibumu yang mengatakannya tepat sehari sebelum aku tahu kehamilanku,” lirih Rosea menahan tangisan yang mendesaknya. “Aku tidak ingin memperpanjang masalah dengan siapapun. Aku hanya ingin anak yang akan aku lahirnya hidup dalam kedamaian tanpa menerima tuduhan buruk. Karena itu, cantumkan saja dalam perjanjian pra-nikah kita, jika harta kita akan tetap terpisah meski telah menikah dan anakku tidak akan menerima tunjangan masa depan. Aku masih mampu mempersiapkan tabungan masa depan anak kita.”Leonardo terpaku kaget hingga tidak mampu berkata-kata.Leonardo bisa memahami sakit hati Rosea, disisi lain dia tidak setuju dengan k

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 136: Berdamai

    Leonardo keluar dari kamar mandi, didapatinya Rosea yang tengah duduk ditengah ranjang, ditangannya terdapat sebuah buku yang tengah dia baca. Segelas susu yang dia siapkan sebelum pergi mandi, kini telah kosong di meja.Waktu sudah menunjukan pukul sepuluh malam.“Kamu harus tidur Sea.”“Aku belum mengantuk,” jawab Rosea tetap fokus membaca bukunya.Dengan keadaan bertelanjang dada, Leonardo merangkak naik ke ranjang dan duduk disisi Rosea, melihat sebuah buku yang tengah dibacanya tanpa berbicara sepatah katapun.Ketenangan Rosea membuat Leonardo tidak mengerti. Setelah memberitahukan kehamilannya, dengan sikap yang manis Rosea memasakan makan malam untuk Leonardo, bahkan saat menemani Leonardo makan, Rosea hanya menanyakan kabar Prince.Sejujurnya, Leonado luar biasa bahagia dengan sikap manis Rosea. Namun, Leonardo juga menantikan Rosea untuk membicarakan tentang kedatangan ibunya karena ini masalah yang sangat penting.Tidak seperti biasanya Rosea menunda masalah..Padahal, Leona

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 135: Kerinduan

    Perlu waktu satu setengah jam untuk melakukan perjalanan dari Prancis ke Monaco. Begitu sampai, Leonardo terburu-buru pergi menaiki taksi. Dia tidak ingin menunggu barang sedetikpun untuk bisa segera bertemu dengan Rosea.Taksi bergerak cepat melintasi jalanan.Semakin dekat jarak yang dia tempuh ke tempat tujuan, Leonardo gugup, beberapa kali dia menahan napasnya karena degup jantung yang berdebar kencang tidak terkontrol, kerinduan yang begitu kuat kini akhirnya akan menemukan peredanya.Leonardo tahu, akan ada sederet penjelasan yang menanti untuk diceritakan kepada Rosea, ada setumpuk kata yang harus dia ucapkan untuk meyakinkan Rosea agar tetap berada di sisinya.Namun, semuanya tidak akan sesulit sebelumnya.Ibu Leonardo sudah memberinya izin menikah dengan Rosea, dan ada seorang anak yang tengah Rosea kandung menjadi penguat hubungan mereka berdua.Senyuman menawan Leonardo langsung terlihat di jendela mobil.Betapa menyenangkannya membayangkan Prince akhirnya menjadi seorang

  • My Rich Ex-Boyfriend's Obsession   BAB 134: Menemui Rosea

    Prince bergerak gelisah menyadari jika Mikhaila membawanya terlalu jauh dari Berta dan Leonardo. Masih sulit untuknya percaya jika ibunya tidak akan melakukan apapun.Bukan tanpa alasan, Mikhaila sudah terlalu sering membohonginya dibalik janji.“Prince,” panggil Mikhaila berhati-hati, “tolong lihat ibu sebentar saja, ibu ingin berbicara dengan kamu. Ini penting.”Prince kembali memusatkan perhatiannya pada Mikhaila yang kini terduduk lesu tidak begitu bersemangat seperti biasanya. Cekungan di pipi, kantung mata yang membesar, hingga penampilan yang tidak terawat tidak mencerminkan Mikhaila yang selama ini Prince kenal. “Apa Ibu sakit? Ayo kita ke dokter,” ajak Prince berhati-hati, dia takut menyinggung perasaan ibnya.“Ibu baik-baik saja.” Mikhaila menggeleng dengan senyuman sendunya.Mikhaila meraih tangan prince dan menggenggamnya dengan lembut. Rasa sakit begitu terasa menusuk dada melihat wajah putranya yang telah dia sia-siakan semenjak berada dalam kandungan, hingga Mikhaila

DMCA.com Protection Status