Share

Arrived.

Penulis: Oot
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Panggilan yang diabaikan berkali-kali membuat Ares spontan membanting ponselnya ke atas sofa dan membuat Anjar terkejut. Dia sangat penasaran bagaimana interaksi antara Chris, Amber dan Brandon malam ini sehingga dia menghubungi Santi terus menerus. Apakah mereka benar-benar hancur setelah Chalondra pergi? Ares sangat penasaran sebesar apa keberhasilan rencana mereka. Dia sudah tidak sabar untuk melakukan rencana selanjutnya, yaitu meneror Fransisco agar segera membahas lukisan itu dengan Marcus.

“Si Santi ini ke mana sampai tidak mengangkat telepon?” Anjar malah bertanya dengan bodoh.

“Andai saya tau dia di mana, saya tidak perlu sampai se kesal ini,” jawab Ares yang kemudian duduk di sofa yang ada di hadapan Anjar.

“Mungkin masih sibuk di dapur. Ini kan jam makan malam, Opa.”

“Bukan hanya panggilan yang tadi, tapi sejak sore pun dia tidak mengangkat telepon.”

Anjar yang sedang membaca artikel elektr

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Dimas Prawiro yahya
Semakin penasaran,,kreen
goodnovel comment avatar
Tami Andriani
serrruuu thorr
goodnovel comment avatar
Arnita Nurhayati
lanjut say... makin gereget nih..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • My Possessive Sugar Daddy   Mengapa tega?

    Dominic sudah terlalu bosan berada di rumah sakit. Dia merasa sudah sehat meski lebam di wajahnya belum sepenuhnya hilang. Punggungnya yang kemarin beradu dengan sisi meja dan marmer kini meninggalkan rasa nyeri yang tidak seberapa untuk Dominic. Dia ingin keluar. Dia ingin bertemu Chalondra. Dia ingin kembali bekerja. Dia harus membujuk kedua orang tuanya.Namun bukan Marcus namanya jika dia langsung mengijinkan puteranya kembali terjun dalam segudang masalah yang sudah menantinya. Apalagi tentang kepergian Chalondra. Marcus belum siap menjelaskan apa pun dan juga belum siap terkena amukan Dominic. Sudah pasti Dominic akan murka.“Maksudnya apa sih ini, Pa? Aku sudah sehat! Aku mau kembali ke kantor, aku mau bertemu dengan Chalondra!” Belum mendengar tentang kepergian Chalondra saja Dominic sudah berbicara dengan nada do tinggi. Membuat Marcus dan Miranda saling bertukar pandang, seperti ingin meminta saran satu sama lain.“Apa kalian ingin me

  • My Possessive Sugar Daddy   Alasan kuat.

    Seakan sedang kontak batin dengan Dominic, Chalondra yang sedang mengeluarkan semua barang-barangnya dari koper, tiba-tiba merasa sesak di dadanya. Hatinya sakit tanpa tahu apa kenapa. Gadis itu terduduk di tepian kasur sambil memegangi bagian yang sakit itu. Entah kenapa dia langsung teringat Dominic. Apakah sesuatu terjadi kepada sugar daddy-nya itu? Apa Dom sudah bangun? Apa dia sudah tau Chalondra pergi? Chalondra mendesah. Sejak bertemu dengan Ken tadi, dia sudah berusaha untuk mengenyahkan Dominic dari dalam pikirannya. Apalagi setelah bertemu dengan tante Aliya dan Grace juga. Untuk sejenak Cha bisa melupakan kekosongan yang ada di dalam hatinya. Tapi, baru saja dia merasa berdebar dan sesak tanpa alasan. Feeling-nya mengatakan ini ada hubungannya dengan Dominic. Mau tidak mau, gadis itu pun terpaksa membiarkan bayang-bayang Dominic kembali mengusik dirinya. Kembali membuka luka yang mati-matian dia sembuhkan sendiri. Sudut matanya kembali basah. Dia mendongak

  • My Possessive Sugar Daddy   Kejujuran Reina.

    Marcus tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain mengijinkan Dominic keluar dari rumah sakit. Puteranya itu mengamuk dan menghancurkan properti kamar rawat inapnya sebagai bentuk rasa kecewa karena ditinggal begitu saja oleh Chalondra. Pagi ini Dominic sudah kembali bekerja, padahal wajahnya masih belum benar-benar pulih. Banyak karyawan yang terkejut saat pertama kali dia terlihat memasuki loby. Sebelumnya, mereka mendengar kabar jika Dominic tidak datang ke kantor, sudah berhari-hari. Kemudian, pagi ini putera dari direktur Inti Global itu muncul dengan kondisi wajah memar dan membiru. Tentu saja orang-orang mulai berspekulasi tentang apa yang terjadi dengan Dominic. Seakan tidak peduli dengan bisik-bisik di sekelilingnya, Dominic tetap dengan percaya diri tampil di depan umum saat memimpin rapat divisi marketing pagi ini. "Apa yang kalian maksud dengan klien komplain dengan kualitas produk kita?" "Iya, Pak. Tidak hanya di Jakarta, tapi beberapa klien

  • My Possessive Sugar Daddy   Dongeng masa lalu.

    Anjar Sagara. Putera dari Sagara Theodor. Benarkah? Mengapa dunia ini sempit sekali? Dominic berkedip satu kali dan butuh waktu yang lama untuk kembali membuka kelopak matanya. Seperti ada yang berputar-putar di dalam kepalanya yang membuat dia pusing. Anjar Sagara. Sagara Theodor. Sagara Natural. Firdaus. Pemutusan kontrak sepihak. Anjar bekerja sama dengan Ares. Semua fakta ini memasuki pikiran Dom secara bersamaan dan mendesak otaknya yang sempit sampai ingin meledak. Jika Anjar bekerja sama dengan Ares, apakah itu berarti Ares juga berperan dalam rencana pemutusan kontrak kerja sama itu? Gila! Dia benar-benar ingin menjatuhkan Inti Global tempat dimana dia bekerja?! Lantas apakah dia juga tau jika Sagara Natural sudah beralih ke Cakrawala? Dominic memegangi pelipisnya sambil berpikir di tengah-tengah ruangan. "Apakah kalian berdua bersekongkol untuk membalas dendam kepadaku?" tanya Dominic dengan suara rendah. Dia seperti kehabisan

  • My Possessive Sugar Daddy   Rival.

    Seharian Chalondra mematikan ponselnya karena dia dan Ken sibuk dengan pendaftaran dirinya di kampus baru yang sudah dia pilih. Ah, mungkin tidak dipilih, namun dia tidak ada pilihan. Tentu saja dia memilih kampus yang sama dengan Grace, agar dia punya teman. Mana mungkin dia mau kelayapan sendirian di tempat asing tanpa ada yang menemani?Chalondra sedang kembali menyalakan benda pipih itu sambil menunggu Ken yang sedang turun membeli minuman dingin di supermarket. Seperti biasa, berjibun chat dan panggilan tak terjawab langsung berebutan masuk dan Chalondra menunggu hingga notifikasinya selesai.Mata Chalondra membulat, jantungnya pun berdetak tidak karuan saat dilihatnya ada tujuh panggilan tak terjawab dari nomor sugar daddy-nya, Dominic. Dada Chalondra sesak seketika. Dia rindu sampai rasanya ingin mati. Berpura-pura tegar itu rasanya sangat sulit, namun harus tetap dia lakukan demi kebaikan dia dan Dom. Chalondra menebak, Dominic pasti sudah mengetahui kepergiann

  • My Possessive Sugar Daddy   Meet Sagara

    Dear readers, Mohon maaf karena dua hari ini aku nggak update yah. Yang follow sosmedku pasti udah tau kalau dua hari yang lalu aku berkabung atas kepergian papa. Sebenarnya udah coba pengen update kemarin, tapi asli otak buntu banget. Ini juga nggak tau bakalan dapat feel-nya. Kalau agak kacau, maaf ya. Silakan baca bab sebelumnya yaa, supaya nyambung lagi. Selamat membaca :) :) **** Janice kembali memandang ke arah meja yang berjarak lima meter dari posisinya duduk saat ini. Sudah setengah jam berlalu, namun Brandon dan Dominic masih belum selesai dengan pembicaraan mereka. Janice sudah terlalu bosan menunggu. Bukankah tadi Brandon bilang suma sebentar? Apalagi Janice masih ingin berbicara empat mata dengan Dominic tentang kakeknya Ares. Setelah puluhan tahun gadis itu mencari tahu tentang keberadaan kakeknya dan hasilnya selalu nihil, akhirnya, hari ini dia seperti menemukan titik cerah. Jika ibunya masih ada, mungkin dia akan langsung menghubungi

  • My Possessive Sugar Daddy   Oh God!

    Setelah kembali dari Karawang, Dominic tidak langsung kembali ke kantor. Barusan Reina meneleponnya dan mengajaknya bertemu di suatu tempat. Tepatnya di sebuah restoran Italia yang berada di pusat ibu kota. Dominic cukup penasaran apa tujuan Reina mengajaknya bertemu sekarang, di restoran mahal pula. Apakah wanita itu sudah mendapat gebetan baru yang merupakan pengusaha kaya raya seperi dirinya? Namun dugaan Dom salah. Dia justru lebih terkejut melihat siapa yang kini duduk di sebelah mantan isterinya itu. Sagara Theodor. "Dominic." Sagara berdiri, mengulurkan tangan dan disambut dengan cepat oleh Dominic. "Pak Sagara, bagaimana bisa sampai di sini?" Dominic langsung bertanya sambil duduk di kursi kosong yang tersedia. Dia juga melihat ke arah Reina sebentar, seperti ikut meminta penjelasan. "Dom, tadi aku ketemu Pak Sagara di bandara. Dan sori, aku ceritain apa yang sedang terjadi di perusahaan kamu." Sagara mengangguk membenarkan kal

  • My Possessive Sugar Daddy   Hukuman Dann.

    Malam harinya Dominic terbaring lemas di atas kasur yang ada di apartemennya. Kepalanya sakit, pusing. Tubuhnya pun ikut lemas setelah mengetahui fakta yang begitu menyakitkan secara bertubi-tubi. Seluruh energi pria itu seperti habis terkuras dan tidak bersisa sama sekali. Dia membutuhkan Chalondra. Dia ingin dipeluk. Dia ingin dihibur. Dia ingin mendengar kata-kata manis dari gadis itu. Dan yang lebih penting, dia ingin gadis itu ada di sisinya sekarang. Namun Dominic masih tetap harus kecewa lantaran nomor ponsel Chalondra masih tidak aktif. Gadis itu benar-benar sangat tega membuatnya menderita seperti ini. “Chalondraaa!” Dominic berteriak frustasi. Dia meremas rambutnya secara kasar. Sungguh, dia sangat merindukan kekasihnya. Dia ingin Chalondra tau apa yang sedang dia rasakan sekarang. Dia juga ingin tau apa yang dirasakan gadis itu sekarang. Apakah Chalondra sudah melupakan dia? Mengapa gadis itu sanggup bersikap seperti ini? Mengapa dia sanggup mengab

Bab terbaru

  • My Possessive Sugar Daddy   Dari author.

    (Yokk nangis berjamaah duluu hahahaaa.)HAHHH! FINALLYYY TAMAT JUGAAAAAAAAAA. AKU MEWEK NIHH NULISNYA HIKSSSSSSSS :( :(Nggak kerasa M.P.S.D ini sudah menemani kita selama 7 bulan yaaa (Mei-November 2021). Ahhhh, time fliessss.Masih ingat awal-awal aku ngerencanain novel ini, nggak ada persiapan yang matang sama sekali. Cuma mau cek ombak Goodnovel sambil nulis di aplikasi hijau (K.B.M). Karakter Dom dan Cha ini bahkan aku bikin ngalir aja, nggak ngarep banyak. Cover juga hasil crop foto random dari G**gle.TAPI SAMPAI SE-BOOMING INI, hikssss. Aku gak nyangka M.P.S.D sudah membawaku ke tahap ini. Bisa kasih penghasilan, buat namaku sedikit dikenal juga. Bisa bertemu dengan banyak pembaca yang sekarang udah aku anggap kayak saudara :( :(..GAIISSSS MAKASIH YAAAAAAA.WITHOUT YOU I'M NOTHINGGGG. ASLIII.Itu IG-ku yang Ootbaho baru berisi setelah ada Dom-Cha. F

  • My Possessive Sugar Daddy   EP. 32. Fireworks and love (TAMAT)

    "Buruan, B! Pesawat kita sudah mau berangkat!!""Don't push me, J! Siapa suruh kau tidak membangunkan aku!" Setelah menikah, Brandon jadi terbiasa memanggil istrinya dengan sebutan 'J' saja, sama seperti Janice yang memanggilnya dengan 'B'."Siapa suruh kau begadang? Sudah tau kita harus flight pagi!""Shiitt!" Brandon memaki dirinya sendiri yang bisa-bisanya menganggap sepele jam terbang mereka. Berharap tangan dan kakinya bisa bergerak dua kali lebih cepat sekarang. Janice pasti akan menggorok lehernya jika mereka ketinggalan pesawat. Dia tidak ingin diceramahi dua SKS jika tiket mereka hangus dan jika mereka harus beli tiket on the spot yang tentunya jauh lebih mahal.Sepanjang perjalanan Janice hanya diam karena pikirannya tidak tenang. Pergerakan mobil yang sudah sangat maksimal di dini hari tetap terasa begitu lambat baginya. Kenapa di saat genting seperti ini supir pribadi Brandon terkesan tidak lihai dalam membawa mobil?"J, kita tidak akan

  • My Possessive Sugar Daddy   EP. 31. Prepare.

    Keesokan harinya, kedua insan yang sedang dimabuk asmara itu menghabiskan waktu seharian di hotel. Mereka bercinta, makan, tidur and repeat. Benar-benar menikmati hidup tanpa beban. Tanpa ada gangguan dari pihak manapun. Baik keluarga maupun pekerjaan.Satu hari ini Janice merasa begitu dimanja oleh Brandon. Laki-laki itu sangat lembut baik dari tutur kata maupun caranya memperlakukan Janice. Sebaliknya, Brandon pun tidak ingin lepas atau jauh-jauh darinya. Persis seperti anak bayi yang ingin selalu berada di samping sang ibu.“I love you.”“I love you too, B. Sudah seratus kali loh ya. Aku bosan mendengarnya.”“What? Berani-beraninya?!” Bukannya tersinggung, Brandon malah menghujani pipi Janice dengan kecupan yang bertubi-tubi. Dia sepertinya sedang merasakan pelipatgandaan cinta setelah mereka resmi menjadi suami dan istri. Bagi Brandon, Janice adalah wanita sempurna yang membuat hidupnya lengkap, utuh dan bahagia. Di

  • My Possessive Sugar Daddy   EP. 30. Gol gol gol!

    Warning 21+ Yang fanatik agama tolong menyingkir, karena bab ini akan membuat anda pusing dang mual. Daripada lapor-lapor, mending sadar diri untuk out. Saya menulis bukan untuk tabungan saya di surga kelak. Paham ya? Buat yang udah nungguin belah duren manten baru, happy reading!! ***** Hari H pernikahan Brandon dan Janice sudah di depan mata. Gedung tempat diselenggarakannya pesta resepsi sudah dipenuhi oleh teman-teman sejawat Brandon dan rekanan bisnis semua keluarga. Keluarga Ellordi, keluarga Richard, keluarga Alexander. Janice dan Brandon benar-benar menjadi raja dan ratu sehari yang tidak berhenti menyapa semua tamu yang datang. Setelah kedua mempelai selesai berdansa, Janice mengganti sepatu pengantinnya dengan sepatu sneakers dengan sol sedikit tebal saat akan turun menyapa para tamu. Setidaknya tinggi tubuhnya bisa mengimbangi tinggi Brandon. Mereka menyapa teman satu sekolah yang memang diundan

  • My Possessive Sugar Daddy   EP. 29. Ziarah.

    "Brandon! Your hand!" Janice bolak-balik geram karena selama proses berganti di dalam kamar, Brandon seperti tidak sabaran ingin memijit betisnya. Sejak pulang dari konferensi pers tadi, pria itu kelihatannya sudah gatal ingin menyentuh tubuh calon istrinya.Brandon tidak perduli pekikan Janice. Dia menarik wanita itu ke atas kasur. Dress mahalnya sudah luluh ke lantai dan memang Brandon sengaja menunggu momen dimana dia hanya mengenakan sepasang pakaian dalamnya."B!""What?!" Brandon membalas seraya menaiki tubuh Janice dengan cara yang seksi."Wajahku masih penuh make-up! Aku mandi dulu, baru lakukan apa yang kau mau!""Tapi ada yang sudah mendesak ingin berdekatan dengan belahan jiwanya. Melihat kharisma mu di sepanjang acara tadi, jiwaku jadi meronta-ronta, Janice.""Kharisma yang bagaimana yang bisa membuat jiwa seseorang meronta-ronta? Aw! Brandon!" Janice memekik lantaran pria itu tanpa permisi menurunkan segitiga pengaman Janice. Da

  • My Possessive Sugar Daddy   EP. 28. Konferensi Pers.

    Konferensi pers yang tadinya digelar hanya untuk klarifikasi hubungan antara Brandon dan Chelsea, nyatanya berubah menjadi konferensi pers besar-besaran karena Richard memutuskan untuk ikut tampil di depan media. Malahan setting tempat yang tadinya direncanakan di Cakrawala, kini berpindah ke kantor Richard, yaitu Rich Textile. Brandon dan Janice langsung saling beradu pandang lewat dinding kaca saat pesan dari Chris masuk ke ponsel mereka berdua, yang menyuruh keduanya untuk segera meninggalkan kantor dan hadir di konferensi pers. “Opa sepertinya ingin mengumumkan kamu sebagai penerus perusahaan.” Brandon menebak saat mereka sedang dalam perjalanan menuju perusahaan Richard. “Aku … dengan tampilan yang seperti ini?” Janice langsung panik karena sekarang dia hanya memakai celana jins berwarna hitam dan kemeja biru muda. Itu juga lengan pendek. Jelek sekali! “It’s oke. Kita ketemu opa dulu. Siapa tau mereka sudah mempersiapkan yang terbaik untukmu.”

  • My Possessive Sugar Daddy   EP. 27. Janice's Birthday.

    Janice menghembuskan napasnya ke udara bebas. Dia sedang berdiri di balkon dan menikmati udara pukul dua dini hari. Dia tidak bisa tidur. Di antara mereka, hanya Brandon lah yang berhasil terlelap satu jam yang lalu. Dia tidak bisa berhenti memikirkan semua hal. Pernikahan dan tanggung jawab yang baru saja dia emban sebagai penerus keluarga Richard. Dia sempat bertanya secara diam-diam kepada opa-nya, kenapa bukan Dion saja yang mengelola perusahaan? Tapi Richard menjawab kalau Dion sudah mendapat hak-nya, yaitu perusahaan yang ada di Jepang. Dan Dion sendiri yang meminta demikian, karena dia tidak ingin menetap di Indonesia. Sebentar lagi hidup Janice tidak akan sama lagi. Menikah dengan Brandon saja sudah akan membuat statusnya berbeda dengan rekan-rekan di kantornya, apalagi menjadi penerus Richard. Janice tidak tau apakah ini sebuah berkat atau malah sebuah petaka yang akan membawanya ke kehidupan yang serba rumit. "Kau belum tidur?" Tiba-tiba sua

  • My Possessive Sugar Daddy   EP. 26. Pewaris tunggal.

    Notes : Bab ini berisi Brandon-Janice, dan sampai tamat juga akan tentang mereka. Kisah Dom-Cha udah selesai ya gaes, di ige -ku juga udah aku info kalau ekstra part hanya untuk BJ, karena aku ga jadi bikin buku khusus mereka. Kalaupun aku bikin Dom-Cha sesekali, itu buat selingan aja. Jadi, yang ga suka Brandon-Janice, skip aja yaa, thank youu. Happy reading. ***** “Janice … wake up.” Janice merasakan pipinya ditepuk seseorang. Sayup-sayup juga dia mendengar namanya disebut dan orang tersebut menyuruhnya bangun sekarang. Itu suara Brandon. Kedua kelopak mata Janice terbuka dan didapatinya Brandon sedang duduk di tepi kasur. Sudah dengan celana boxer pendek yang menutupi bagian bawahnya. “Sudah sore, Sayang. Kau harus mandi,” ucap Brandon seraya tersenyum manis. “Om dan tante sudah pulang?” “Belum. Mereka sudah langsung ke rumah opa Richard. Dan kita disuruh ke sana sekarang.” Janice spontan terduduk. Selimut ya

  • My Possessive Sugar Daddy   EP. 25. Bermain-main.

    "Kenapa kau sangat perhatian kepada Chelsea?" tanya Janice dengan nada yang sedikit curiga. Matanya memicing kepada Brandon yang duduk di sebelahnya. "What?" Pria itu pun tidak kalah kaget mendengar pertanyaan tunangannya. "Aku tidak salah dengar?" "Hm-m. Kenapa kau sepertinya begitu khawatir akan Chelsea?" ulang Janice seraya menatap Brandon yang sempat sesekali menoleh kepadanya. "Kau cemburu?" "Jelas. Aku tidak suka kau memikirkan wanita lain sampai sebegitunya. Apalagi sampai memikirkan nasib hubungan pertunangannya." Brandon langsung tergelak mendengar Janice yang tidak malu berterus terang. Gadis itu jelas-jelas sedang cemburu buta kepadanya. Ha-ha-ha. Menggemaskan sekali. Padahal tidak ada sedikitpun maksud tersembunyi di balik kekhawatiran Brandon kepada Chelsea. Murni hanya sudut pandang dia sebagai seorang laki-laki yang gentleman. "Maafkan aku. Aku tidak bermaksud apa-apa. Aku hanya melihat ini dari sudut pandang seorang pri

DMCA.com Protection Status