Share

Ada masalah apa?

Author: Oot
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Dominic melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju mall yang tertera di tiket bioskop yang baru saja difoto Chalondra untuknya. Dia tidak ingin terburu-buru. Sebelum bertemu gadis itu, Dominic berusaha membuat pikiran dan jiwanya tenang.

Pembicaraannya dengan Marcus, ayahnya, tentu saja mengusik dirinya dan tidak bisa dipungkiri dia cukup gusar karenanya. Dia mulai memikirkan arti dari kata-kata Marcus yang mengatakan dia sedang dalam bahaya. Apa gerangan yang telah diketahui Marcus? Alih-alih memberitahu Dominic tentang bahaya yang dia maksud, pria tua itu malah terkesan hanya ingin memperingatkan tanpa menawarkan bantuan.

Tapi tidak apa-apa. Dominic memang tidak berniat mengandalkan ayahnya tiap kali dia terjerat dalam masalah. Dom hanya penasaran dengan maksud Marcus, sampai-sampai ayahnya itu berani melewati batas dengan menunjukkan bahwa dia sudah mengetahui perihal kekasih muda puteranya. Jika tidak ada apa-apa, mungkin Marcus akan tetap keep silent dan

Oot

Menurut kalian apa yang akan dilakuka Brandon? Btw thank you udah terus baca sampai chapter ini. Maafkan segala kekurangan otor dalam pembuatan novel ini yaaa. Baik dari jalan cerita, karakter, penulisan dan jadwal update. Terima kasih udah selalu support, i love you 😘😘

| 7
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (10)
goodnovel comment avatar
Sri Ningsih
ulala mulai tegang gays ....
goodnovel comment avatar
Rina Said
dikema dad???...
goodnovel comment avatar
Rika Rhamayanti
ahhh.. beli coin 100 cuma bisa buat buka 3 episode doang.... pemborosan 🥱
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • My Possessive Sugar Daddy   Remuk redam.

    Jika satu jam yang lalu, saat dia berangkat ke mall tersebut dengan perasaan yang ringan, enteng karena tidak ada kerjaan yang urgent di kantor, sekarang Brandon pulang dengan perasaan yang kacau. Dia tidak salah lihat tadi. Itu adalah Dominic. Pria yang dipilih Chalondra untuk menemaninya menonton. Dominic, putera tunggal pewaris PT. Inti Global Paper, musuh terbesar perusahaan mereka, Cakrawala Paper. Sejuta pertanyaan berkecamuk dalam benak Brandon. Bagaimana bisa mereka saling mengenal? Bagaimana awalnya mereka sampai sedekat itu? Brandon tidak buta sehingga tidak bisa membaca arti dari gesture tubuh keduanya saat duduk di sofa. Adiknya jelas-jelas bergelanyut manja di lengan laki-laki itu. Saat mereka berjalan menuju bioskop pun, Chalondra memeluk pinggang Dominic dan laki-laki itu merangkul pundak adiknya. Lalu, bukankah Dominic itu sudah punya istri?? Ya Tuhaaaannn! Apa yang sedang terjadi sekarang? Bagaimana bisa mereka menjalin hubungan yang seperti itu seme

  • My Possessive Sugar Daddy   Kakek rindu.

    "Kita bicara di kamar kamu." Brandon melihat kondisi Chalondra yang begitu shock mendengar apa yang baru saja dia ucapkan. Pria bertubuh tinggi itu pun berinisiatif untuk membuat adiknya merasa nyaman terlebih dahulu sebelum membahas ini lebih lanjut. Ini sangat krusial dan menyangkut masa depan Chalondra sendiri. Chalondra pun membiarkan Brandon menggendongnya masuk ke dalam rumah. Dia begitu lemah dan tidak bisa memikirkan apa pun. Informasi yang diberikan Brandon memberikan efek kejut yang membuat seluruh tulang-tulangnya lemas kehilangan seluruh tenaga. Setibanya di kamar Chalodra, Brandon pun mendudukkan adiknya di tepi kasur queen size miliknya. Setelah itu, dia berjongkok di hadapan Cha dan berpegang pada lututnya. Chalondra sendiri langsung menutup matanya. Dia sama sekali tidak berani menatap Brandon yang masih terlihat begitu marah kepadanya. Wajah dingin abang sematawayangnya itu adalah hal terseram kedua setelah wajah penuh amarah ayahnya, Chris.

  • My Possessive Sugar Daddy   Pintu pertama.

    Dominic tidak berhenti memikirkan kejadian yang baru saja dia alami di dalam lift. Setelah mengantar Ares ke mobil pribadinya di loby, pria itu langsung kembali ke ruangannya dan menyuruh Dann untuk bersiap. Mereka akan ke kantor Sabda Alam Corps untuk membahas kerja sama mereka. Lalu di sinilah mereka sekarang. Di dalam sedan mahal kepunyaan Dominic yang sedang melaju membelah padatnya jalan raya. Pria itu duduk menatap ke luar jendela sambil tidak berhenti berpikir dan menganalisa apa yang sedang terjadi sekarang. Tadi Ares menelepon cucunya yang tidak lain adalah Chalondra. Ya, Chalondra-nya. Memangnya sebesar apa peluang orang lain punya nama yang sama seperti ‘Chalondra’? Itu nama yang unik dan tidak pasaran. Selain itu Dom juga sangat mengenal suara Chalondra yang keluar dari lubang speaker handphone. Itu jelas-jelas suara gadis kecil yang sejak tadi malam tidak memberi kabar padanya. Dominic pun tidak bodoh dalam mengartikan nada suara Ares saat berbin

  • My Possessive Sugar Daddy   Dia berbahaya.

    Chalondra menangis dalam diam di sebelah Brandon. Di kepalanya masih terlintas wajah Dom yang bisa dia tangkap lewat ekor matanya tadi. Sudut bibir pria itu berdarah dan itu membuat hati Chalondra tercabik-cabik. Sekarang dia sangat ingin kabur memeluk Dominic dan menangis di dada bidang laki-laki itu. Dia ingin Dominic tau betapa dia sangat merindukan Dom satu malam ini. Namun Brandon selalu berusaha membuat pikirannya fokus pada kelicikan Dominic. Dia selalu diingatkan kalau Dominic jelas punya maksud jahat dalam hubungan diam-diam mereka. Bagaimana pun Dominic pasti tidak ingin merusak nama baiknya dengan perceraian. Dominic pasti hanya ingin memanfaatkannya karena Chalondra adalah putri dari Chris Ellordi. Meskipun sudah menelan semua perkataan Brandon bulat-bulat sejak tadi malam, tetap saja hati Chalondra luluh saat mendengar pria itu menyebut namanya dan mengetahui Dominic sangat ingin berbicara kepadanya. Air matanya pun tak berhenti bercucuran mengingat dia

  • My Possessive Sugar Daddy   Aku percaya, Dad.

    Dominic mengerutkan dahinya mendengar ucapan Marcus barusan. Ada apa lagi ini? Ternyata ada banyak hal yang tidak dia ketahui meskipun sudah lama terlibat dalam perusahaan ayahnya. "Masalah di masa lalu? Bukannya pak Ares itu teman papa sejak awal mendirikan Inti Global? Masalah seperti apa yang papa maksud?" Marcus mengangguk-angguk sambil masih berdiam. "Ini rumit, Dom. Baguslah kamu memberi tahu papa soal ini. Papa jadi tahu kalau kita masih perlu waspada dan jangan menganggap remeh keberadaannya." "Sebenarnya aku tidak terlalu menyukai beliau, Pa. Dari dulu. Gerak geriknya mencurigakan." Marcus memandangi Dom dengan serius. "Oh ya? Kenapa bisa demikian?" "Entahlah. Papa kan menyuruhku untuk menilai setiap orang-orang yang menjadi anggota direksi dan komisaris. Dari keseluruhan, hanya pak Ares yang sedikit berbeda. Kesannya dia tenang, tapi menghanyutkan." "Bagus. Asah terus intuisimu itu. Kita harus berhati-hati. Apalagi kau, Dom.

  • My Possessive Sugar Daddy   Yang terlewatkan.

    Brandon mendengar semua obrolan Chalondra dan Dominic lewat earpiece yang ada di dalam telinganya. Chalondra mungkin tidak menyadari kalau Brandon sudah menempelkan alat penyadap di dalam tas yang sekarang dia bawa. Tentu saja Brandon harus melakukannya saat dia terpaksa mengizinkan adiknya itu kembali menemui Dominic. Ketakutannya pun terjadi. Kedua orang itu benar-benar saling jatuh cinta. Brandon sangat bisa mengartikan kata demi kata yang keluar dari mulut Dominic. Pria itu sepertinya sungguhan akan memperjuangkan Chalondra. Entah itu kabar baik atau justru kabar buruk, yang pasti Brandon semakin pusing memikirkan bagaimana akhir dari semuanya ini. Jam di ruangannya menunjukkan pukul tujuh malam. Sudah seharusnya dia pulang. Lantai dimana dia berada pun sudah semakin sepi. Brandon memutuskan untuk pulang saja. Dia ingin tidur lebih cepat. Ah tidak. Dia ingin menginterogasi Chalondra lagi. Brandon keluar dari ruangannya. Dia melihat sekeliling dan sudah ko

  • My Possessive Sugar Daddy   Misi Anjar.

    Chalondra sudah ada di rumah saat Chris, Amber dan Brandon pulang. Gadis kecil itu sudah merasa lebih bersemangat setelah bertemu dengan Dominic tadi sore. Disambutnya ayah, ibu dan juga abangnya di depan pintu sambil mengunyah camilan berupa keripik balado. "Kamu belum tidur, Cha? Tumben?" Amber bertanya sesudah Chalondra mengecup pipinya. "Kan nungguin kalian pulang. Nggak biasanya papa mama pulang malam. Bareng abang lagi." Chalondra melirik Brandon. Abangnya itu pun balas meliriknya sekilas sambil membuka sepatu. Sebisa mungkin mereka bersikap biasa, seperti tidak ada yang terjadi di antara mereka saat berada di depan Chris dan Amber. "Iya, tadi ada Janice di rumah sakit." "Kak Janice? Kenapa? Kak Janice sakit?" Brandon spontan melihat ke arah Chalondra yang sangat antusias bertanya pada ibunya. Chalondra pun mengenal Janice. "Bukan, Cha. Tante Kinan itu ..." Amber tidak melanjutkan kalimatnya karena Chris tiba-tiba meletakkan jas

  • My Possessive Sugar Daddy   Kakek Ares itu?

    Chalondra memberontak kala Dominic menariknya keluar dari mobil. Dia masih marah. Enak saja pria itu membawanya ke apartemen tanpa seijinnya? Cha sangat tau ini akan berujung di kasur dan dia tidak sudi tidur dengan Dominic sekarang. Setelah dia berciuman dengan perempuan lain? Enak saja! Dominic tidak kehabisan akal. Dia memangku Chalondra seperti karung beras dan membawa gadis itu masuk ke dalam lift khusus vvip. “Turunkan aku, Dominic sialan!!” “Kedengarannya kamu mulai terbiasa memanggil nama saya, Chalondra. Bagus. Saya suka itu. Jangan lupa call my name saat kamu mencapai klimaks nanti.” “Setaaaannnn!! Aku nggak sudii!!” Chalondra menendang-nendang perut Dom dan memukul-mukul punggungnya. Pria itu tidak terpengaruh sedikit pun. Bahkan sampai pintu lift kembali terbuka, dia terlihat masih begitu semangat membopong tubuh Chalondra yang kecil. Dominic membuka pintu unit apartemennya dengan menggunakan akses retina matanya. Setelah itu, dia

Latest chapter

  • My Possessive Sugar Daddy   Dari author.

    (Yokk nangis berjamaah duluu hahahaaa.)HAHHH! FINALLYYY TAMAT JUGAAAAAAAAAA. AKU MEWEK NIHH NULISNYA HIKSSSSSSSS :( :(Nggak kerasa M.P.S.D ini sudah menemani kita selama 7 bulan yaaa (Mei-November 2021). Ahhhh, time fliessss.Masih ingat awal-awal aku ngerencanain novel ini, nggak ada persiapan yang matang sama sekali. Cuma mau cek ombak Goodnovel sambil nulis di aplikasi hijau (K.B.M). Karakter Dom dan Cha ini bahkan aku bikin ngalir aja, nggak ngarep banyak. Cover juga hasil crop foto random dari G**gle.TAPI SAMPAI SE-BOOMING INI, hikssss. Aku gak nyangka M.P.S.D sudah membawaku ke tahap ini. Bisa kasih penghasilan, buat namaku sedikit dikenal juga. Bisa bertemu dengan banyak pembaca yang sekarang udah aku anggap kayak saudara :( :(..GAIISSSS MAKASIH YAAAAAAA.WITHOUT YOU I'M NOTHINGGGG. ASLIII.Itu IG-ku yang Ootbaho baru berisi setelah ada Dom-Cha. F

  • My Possessive Sugar Daddy   EP. 32. Fireworks and love (TAMAT)

    "Buruan, B! Pesawat kita sudah mau berangkat!!""Don't push me, J! Siapa suruh kau tidak membangunkan aku!" Setelah menikah, Brandon jadi terbiasa memanggil istrinya dengan sebutan 'J' saja, sama seperti Janice yang memanggilnya dengan 'B'."Siapa suruh kau begadang? Sudah tau kita harus flight pagi!""Shiitt!" Brandon memaki dirinya sendiri yang bisa-bisanya menganggap sepele jam terbang mereka. Berharap tangan dan kakinya bisa bergerak dua kali lebih cepat sekarang. Janice pasti akan menggorok lehernya jika mereka ketinggalan pesawat. Dia tidak ingin diceramahi dua SKS jika tiket mereka hangus dan jika mereka harus beli tiket on the spot yang tentunya jauh lebih mahal.Sepanjang perjalanan Janice hanya diam karena pikirannya tidak tenang. Pergerakan mobil yang sudah sangat maksimal di dini hari tetap terasa begitu lambat baginya. Kenapa di saat genting seperti ini supir pribadi Brandon terkesan tidak lihai dalam membawa mobil?"J, kita tidak akan

  • My Possessive Sugar Daddy   EP. 31. Prepare.

    Keesokan harinya, kedua insan yang sedang dimabuk asmara itu menghabiskan waktu seharian di hotel. Mereka bercinta, makan, tidur and repeat. Benar-benar menikmati hidup tanpa beban. Tanpa ada gangguan dari pihak manapun. Baik keluarga maupun pekerjaan.Satu hari ini Janice merasa begitu dimanja oleh Brandon. Laki-laki itu sangat lembut baik dari tutur kata maupun caranya memperlakukan Janice. Sebaliknya, Brandon pun tidak ingin lepas atau jauh-jauh darinya. Persis seperti anak bayi yang ingin selalu berada di samping sang ibu.“I love you.”“I love you too, B. Sudah seratus kali loh ya. Aku bosan mendengarnya.”“What? Berani-beraninya?!” Bukannya tersinggung, Brandon malah menghujani pipi Janice dengan kecupan yang bertubi-tubi. Dia sepertinya sedang merasakan pelipatgandaan cinta setelah mereka resmi menjadi suami dan istri. Bagi Brandon, Janice adalah wanita sempurna yang membuat hidupnya lengkap, utuh dan bahagia. Di

  • My Possessive Sugar Daddy   EP. 30. Gol gol gol!

    Warning 21+ Yang fanatik agama tolong menyingkir, karena bab ini akan membuat anda pusing dang mual. Daripada lapor-lapor, mending sadar diri untuk out. Saya menulis bukan untuk tabungan saya di surga kelak. Paham ya? Buat yang udah nungguin belah duren manten baru, happy reading!! ***** Hari H pernikahan Brandon dan Janice sudah di depan mata. Gedung tempat diselenggarakannya pesta resepsi sudah dipenuhi oleh teman-teman sejawat Brandon dan rekanan bisnis semua keluarga. Keluarga Ellordi, keluarga Richard, keluarga Alexander. Janice dan Brandon benar-benar menjadi raja dan ratu sehari yang tidak berhenti menyapa semua tamu yang datang. Setelah kedua mempelai selesai berdansa, Janice mengganti sepatu pengantinnya dengan sepatu sneakers dengan sol sedikit tebal saat akan turun menyapa para tamu. Setidaknya tinggi tubuhnya bisa mengimbangi tinggi Brandon. Mereka menyapa teman satu sekolah yang memang diundan

  • My Possessive Sugar Daddy   EP. 29. Ziarah.

    "Brandon! Your hand!" Janice bolak-balik geram karena selama proses berganti di dalam kamar, Brandon seperti tidak sabaran ingin memijit betisnya. Sejak pulang dari konferensi pers tadi, pria itu kelihatannya sudah gatal ingin menyentuh tubuh calon istrinya.Brandon tidak perduli pekikan Janice. Dia menarik wanita itu ke atas kasur. Dress mahalnya sudah luluh ke lantai dan memang Brandon sengaja menunggu momen dimana dia hanya mengenakan sepasang pakaian dalamnya."B!""What?!" Brandon membalas seraya menaiki tubuh Janice dengan cara yang seksi."Wajahku masih penuh make-up! Aku mandi dulu, baru lakukan apa yang kau mau!""Tapi ada yang sudah mendesak ingin berdekatan dengan belahan jiwanya. Melihat kharisma mu di sepanjang acara tadi, jiwaku jadi meronta-ronta, Janice.""Kharisma yang bagaimana yang bisa membuat jiwa seseorang meronta-ronta? Aw! Brandon!" Janice memekik lantaran pria itu tanpa permisi menurunkan segitiga pengaman Janice. Da

  • My Possessive Sugar Daddy   EP. 28. Konferensi Pers.

    Konferensi pers yang tadinya digelar hanya untuk klarifikasi hubungan antara Brandon dan Chelsea, nyatanya berubah menjadi konferensi pers besar-besaran karena Richard memutuskan untuk ikut tampil di depan media. Malahan setting tempat yang tadinya direncanakan di Cakrawala, kini berpindah ke kantor Richard, yaitu Rich Textile. Brandon dan Janice langsung saling beradu pandang lewat dinding kaca saat pesan dari Chris masuk ke ponsel mereka berdua, yang menyuruh keduanya untuk segera meninggalkan kantor dan hadir di konferensi pers. “Opa sepertinya ingin mengumumkan kamu sebagai penerus perusahaan.” Brandon menebak saat mereka sedang dalam perjalanan menuju perusahaan Richard. “Aku … dengan tampilan yang seperti ini?” Janice langsung panik karena sekarang dia hanya memakai celana jins berwarna hitam dan kemeja biru muda. Itu juga lengan pendek. Jelek sekali! “It’s oke. Kita ketemu opa dulu. Siapa tau mereka sudah mempersiapkan yang terbaik untukmu.”

  • My Possessive Sugar Daddy   EP. 27. Janice's Birthday.

    Janice menghembuskan napasnya ke udara bebas. Dia sedang berdiri di balkon dan menikmati udara pukul dua dini hari. Dia tidak bisa tidur. Di antara mereka, hanya Brandon lah yang berhasil terlelap satu jam yang lalu. Dia tidak bisa berhenti memikirkan semua hal. Pernikahan dan tanggung jawab yang baru saja dia emban sebagai penerus keluarga Richard. Dia sempat bertanya secara diam-diam kepada opa-nya, kenapa bukan Dion saja yang mengelola perusahaan? Tapi Richard menjawab kalau Dion sudah mendapat hak-nya, yaitu perusahaan yang ada di Jepang. Dan Dion sendiri yang meminta demikian, karena dia tidak ingin menetap di Indonesia. Sebentar lagi hidup Janice tidak akan sama lagi. Menikah dengan Brandon saja sudah akan membuat statusnya berbeda dengan rekan-rekan di kantornya, apalagi menjadi penerus Richard. Janice tidak tau apakah ini sebuah berkat atau malah sebuah petaka yang akan membawanya ke kehidupan yang serba rumit. "Kau belum tidur?" Tiba-tiba sua

  • My Possessive Sugar Daddy   EP. 26. Pewaris tunggal.

    Notes : Bab ini berisi Brandon-Janice, dan sampai tamat juga akan tentang mereka. Kisah Dom-Cha udah selesai ya gaes, di ige -ku juga udah aku info kalau ekstra part hanya untuk BJ, karena aku ga jadi bikin buku khusus mereka. Kalaupun aku bikin Dom-Cha sesekali, itu buat selingan aja. Jadi, yang ga suka Brandon-Janice, skip aja yaa, thank youu. Happy reading. ***** “Janice … wake up.” Janice merasakan pipinya ditepuk seseorang. Sayup-sayup juga dia mendengar namanya disebut dan orang tersebut menyuruhnya bangun sekarang. Itu suara Brandon. Kedua kelopak mata Janice terbuka dan didapatinya Brandon sedang duduk di tepi kasur. Sudah dengan celana boxer pendek yang menutupi bagian bawahnya. “Sudah sore, Sayang. Kau harus mandi,” ucap Brandon seraya tersenyum manis. “Om dan tante sudah pulang?” “Belum. Mereka sudah langsung ke rumah opa Richard. Dan kita disuruh ke sana sekarang.” Janice spontan terduduk. Selimut ya

  • My Possessive Sugar Daddy   EP. 25. Bermain-main.

    "Kenapa kau sangat perhatian kepada Chelsea?" tanya Janice dengan nada yang sedikit curiga. Matanya memicing kepada Brandon yang duduk di sebelahnya. "What?" Pria itu pun tidak kalah kaget mendengar pertanyaan tunangannya. "Aku tidak salah dengar?" "Hm-m. Kenapa kau sepertinya begitu khawatir akan Chelsea?" ulang Janice seraya menatap Brandon yang sempat sesekali menoleh kepadanya. "Kau cemburu?" "Jelas. Aku tidak suka kau memikirkan wanita lain sampai sebegitunya. Apalagi sampai memikirkan nasib hubungan pertunangannya." Brandon langsung tergelak mendengar Janice yang tidak malu berterus terang. Gadis itu jelas-jelas sedang cemburu buta kepadanya. Ha-ha-ha. Menggemaskan sekali. Padahal tidak ada sedikitpun maksud tersembunyi di balik kekhawatiran Brandon kepada Chelsea. Murni hanya sudut pandang dia sebagai seorang laki-laki yang gentleman. "Maafkan aku. Aku tidak bermaksud apa-apa. Aku hanya melihat ini dari sudut pandang seorang pri

DMCA.com Protection Status