Pada akhirnya Samuel dan Alice mengaku kalah berdebat dengan para atasan. Terpaksa mereka makan siang hanya berdua di restoran baru dibuka itu tanpa mendapatkan diskon.
Samuel menghela napas lesu sambil mengamati buku menu melihat betapa mahal harga semua menu makan di restoran ini. Bahkan harga menu minuman saja jauh di atas harga rata-rata. Bayangkan saja, harga es teh manis saja mencapai dua puluh ribu. Itu baru es teh biasa saja, belum minuman jus dan minuman lainnya merupakan minuman favorit Alice.
Mengingat dompet semakin menipis karena dihabiskan untuk membahagiakan kekasihnya. Samuel cemas uangnya tidak akan cukup jika membayar tagihan makanan yang dipesan mereka hari ini. Meski ia bisa menarik uang tunai di ATM yang letaknya tidak jauh dari restoran.
Melihat ekspresi wajah sang kekasih
Eleanor berjalan menuju titik pemain. Lalu, ia berdiri di garis itu sedikit gugup sebenarnya. Ia cemas mungkin ia akan gagal melakukannya, mengingat sudah lama ia tidak bermain golf.Sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, Eleanor berkonsentrasi pada lubang di hadapannya, kemudian mengayunkan tongkat golfnya bertenaga.Sangat disayangkan, bolanya menggelinding di tanah dan pada akhirnya bolanya berhenti tepat di belakang lubang.Benar firasatnya sejak awal. Memang kemampuannya masih pemula. Eleanor menunjukkan wajah cemberut pada sang suami dan menunduk malu. Apalagi sebelumnya ia sempat percaya diri bahwa ia pernah bermain bersama temannya.“Sayang, maaf aku terlalu percaya diri. Padahal sebenarnya kemampuanku masih jauh di bawah kamu.&rd
Seperti biasa sebelum tidur Eleanor memakai night cream pada wajahnya di meja rias, sedangkan Cedric menyaksikannya sampai tidak bosan duduk bermalasan di ranjang.“Meski sudah malam, tapi vampirku masih terlihat menggemaskan.” Cedric menggombal lembut.Awalnya Eleanor menampakkan gigi putihnya, wajahnya menjadi cemberut mendengar sindiran vampir lagi sambil berbalik badan.“Haruskah aku menghisap darahmu?”“Kalau mau menghisapku pasti boleh.” Dengan percaya diri Cedric menunjuk bibir sexynya membuat Eleanor gugup seketika beranjak dari meja rias.Eleanor selalu tersenyum malu setiap membicarakan persoalan bibir. Saat ia baru duduk bermalasan di ranjang, langsung dis
Tubuh Eleanor terasa kaku seperti berada di Kutub Selatan. Matanya mulai memerah menyaksikan tampilan berita kecelakaan pesawat yang ditumpangi sang suami hancur di tengah lautan. Apalagi ditambah tertulis semua penumpang pesawat beserta semua kru diduga tewas dan saat ini sedang melakukan penyelamatan oleh tim SARS.Eleanor masih tidak memercayai berita ini sepenuhnya. Ia berusaha menenangkan kondisi mentalnya semakin tidak stabil sambil terus mengetuk pelipisnya dengan kesal. Membayangkan suaminya beberapa saat lalu masih dalam kondisi sehat dan mereka bisa berciuman mesra.Buliran air matanya mengalir semakin deras. Rasanya ia ingin berteriak sambil menekan kontak nomor suami tercinta. Namun, sangat disayangkan usahanya tidak membuahkan hasil. Sudah dicoba berulang kali dengan panik, tidak ada respon sama sekali.
Pelukan hangat penuh cinta ini, membuat air matanya terhenti sejenak. Perlahan Eleanor mengangkat kepalanya menoleh ke arah sosok yang berhasil menenangkan kondisi mentalnya.Siapa lagi kalau bukan suami tercintanya sedang memeluknya sekarang? Reaksi Eleanor tersentak hampir terkena serangan jantung. Berita kecelakaan masih siaran langsung, tapi suaminya masih dalam keadaan sehat bahkan penampilannya seperti sewaktu sebelum berangkat tadi.Sejenak Eleanor menghapus air mata yang menempel di seluruh wajahnya sambil merapikan penampilannya.“Sayang, kamu kenapa? Kenapa kamu menangis?” Cedric memasang tatapan cemas mengusap kelopak mata istrinya basah.“Apa … kamu suamiku?”
Cedric mengajak istrinya mengunjungi suatu taman kota. Di taman itu sedang berlangsung acara pelepasan lampion sekaligus menyambut bintang jatuh yang diperkirakan akan terjadi malam ini.Eleanor dan Cedric mengambil sebuah lampion berukuran besar, kemudian mereka memilih tempat yang sunyi supaya bisa bermesraan sepuasnya. Ada sebuah danau di taman jarang sekali dikunjungi orang dan bahkan tidak ada seorang pun mendatangi danau ini, sehingga mereka bisa mengucapkan permohonan tanpa diganggu siapa pun.Sebelum melakukan pelepasan lampion, yang dilakukan mereka adalah menulis nama mereka masing-masing dan permohonan terbaik mereka.Melihat senyuman manis pada wajah suaminya, Eleanor semakin penasaran keinginan apa yang ditulis suaminya sampai tatapannya terfokus. “Kamu menulis apa sih?”&nb
Sinar matahari sangat terik hingga menembus kaca jendela kamar milik sepasang pengantin baru yang terlihat berantakan akibat melakukan permainan panas dengan nikmat sepanjang malam. Semua pakaian yang dikenakan mereka semalam berserakan, termasuk pakaian dalam.Sepasang pengantin baru tidur saling berpelukan erat tanpa memakai busana apa pun, hanya mengandalkan selimut tebal menutupi tubuh mereka.Cedric yang terbangun dari dunia mimpinya lebih dulu. Baru saja membuka matanya sudah disambut pemandangan indah sang istri tertidur pulas dalam dekapan hangatnya sangat manja, membuat senyumannya semakin ceria di pagi hari.Perlahan tangan kanannya menyentuh pipi lembut sang istri sambil membayangkan malam panas yang mereka lewatkan penuh gairah cinta.
Untuk merayakan momen istimewa mereka, Cedric mengajak istrinya makan malam romantis di sebuah restoran berbintang lima di sebuah hotel merupakan tempat pertemuan mereka saat itu.Eleanor sangat menyukai hotel ini merupakan hotel pembawa keberuntungan baginya. Pada akhirnya ia menemukan jodoh yang tepat untuk mendampingi hidupnya.Sedangkan apa yang dilakukan Cedric dari tadi sibuk menyodorkan beberapa lauk untuk istri tercinta. Eleanor menghela napas kesal berinisiatif mengembalikan lauk yang sudah diberikan suaminya.“Nanti kamu tidak kenyang kalau kamu sibuk memberikan semua daging untukku.”“Habisnya kamu dari tadi cemberut sejak masuk ke restoran ini. Kamu tidak suka dengan interiornya?”
Cedric merasakan ada seseorang yang sedang ingin menyentuh tubuh istrinya diam-diam. Tanpa berbasa-basi ia berbalik badan memelototi sebuah pria mabuk berat ingin menyentuh bokong istrinya terang-terangan di depan matanya. Dengan lincah ia menarik tangan pria itu dengan kasar sehingga menghebohkan semua orang di dalam lift. Termasuk Eleanor juga terkejut melihat suaminya menampakkan aksi kasarnya sampai menabrakkan pria itu mengenai dinding lift.“Apa yang Anda lakukan pada istri saya?!” Cedric berteriak.“Saya tidak melakukan apa pun, Anda saja yang berhalusinasi.” Pria itu menjawab tanpa rasa berdosa sama sekali.“Anda jangan menutupi kesalahan Anda deh! Saya melihat Anda ingin melecehkan istri saya!”Pria itu bahka
Sinar matahari bersinar terang menerangi seisi kamar hotel. Sebelum melanjutkan kencan mereka lagi, Eleanor dan Cedric bersiap-siap di kamar memakai pakaian casual untuk kencan di luar ruangan.Eleanor sedikit kesulitan memasang anting istimewa pemberian suaminya, karena helaian rambut panjang menghalangi daun telinga. Melihat suaminya sudah berpenampilan sempurna, dengan gaya manja ia mulai merayu sang suami dengan trik manis.“Sayang, bolehkah kamu membantuku sebentar?”“Kamu kesulitan pakai anting?” Cedric merebut sepasang anting milik istrinya, kemudian memasangkan satu per satu telinga.Rona merah menyala pada pipi Eleanor. Tanpa dijelaskan rinci, suaminya sudah tahu apa yang dimaksudnya. Entah kenapa masih sangat pagi tapi jantun
Hari yang paling dinantikan telah tiba. Sepasang suami istri sudah memasuki usia pernikahan satu tahun, namun tingkah mereka seolah-olah baru menikah kemarin.Sang buah hati dititipkan pada orang tua mereka yang akan merawat selama lima hari. Suasana hati Cedric terlalu bahagia akhirnya menikmati bulan madu kedua kalinya bersama istri tercinta sampai ia sudah mempersiapkan sebuah bucket list berisi kegiatan yang akan dilakukan mereka selama lima hari.Cedric juga sengaja memesan tiket pesawat sama seperti sebelumnya supaya bisa memperbaiki suasana sebelumnya terkesan canggung, kini sangat manis bahkan mungkin membuat beberapa penumpang iri melihat mereka sedang bercumbu.Meski Eleanor sudah melewati masa mengandung anaknya, tapi sikap manjanya sampai sekarang masih terlihat manis, membuat Cedric se
Satu bulan kemudian…Menjelang hari ulang tahun pernikahan, sesuai dengan janji sebelumnya Eleanor dan Cedric akan melakukan bulan madu kedua kalinya merayakan hari ulang tahun pernikahan sekaligus ingin menciptakan kenangan terindah sekali lagi di destinasi wisata yang sama seperti sebelumnya, karena bagi Eleanor bulan madu saat itu kurang terkesan istimewa.Bulan madu hanya berlangsung selama lima hari saja, karena Eleanor tidak bisa meninggalkan anaknya terlalu lama dititipkan pada sang ibu merawatnya untuk sementara.Sebelum bepergian jauh, Eleanor dan Cedric bermain bersama bayi mungil mereka di kamar bayi sepuasnya. Apalagi melihat bayi mereka selalu terlihat bahagia setiap kali bermain, rasanya tidak rela juga meninggalkan anak mereka demi bisa berlibur.
Satu bulan kemudian…Perut Eleanor sudah sangat besar. Bahkan saat bangun tidur rasanya sedikit berat membangkitkan tubuhnya, harus dibantu sang suami. Eleanor tidak bisa bekerja lagi sejak memasuki usia kandungan tujuh bulan. Oleh karena itu, meski di hari kerja, kegiatan yang bisa dilakukannya hanya menonton drama, itu saja harus genre romantis supaya dirinya tetap tenang.Sang istri tidak bekerja, begitu juga Cedric hanya ingin menemani istrinya sepanjang hari jika tidak ada urusan penting di kantor. Karena ia cemas akan terjadi sesuatu pada sang istri, apalagi usia kandungan sekarang kemungkinan besar menandakan sang buah hati akan mendatangi dunia ini.Rasa bosan yang dialami Eleanor sedikit menghilang berkat pelukan kasih sayang yang diberikan sang suami saat ini membuat tingkah manjan
Tidak terasa sekarang sudah memasuki usia kandungan tujuh bulan. Setelah melakukan USG untuk memeriksa jenis kelamin sang buah hati, teridentifikasi bayi sepasang suami istri ini adalah perempuan. Keinginan Eleanor dan Cedric akhirnya terkabul juga memiliki seorang anak perempuan dibandingkan laki-laki, meski sebelumnya mereka selalu mengatakan memiliki anak saja sudah bersyukur.Perut Eleanor sangat besar sehingga membuatnya tidak bisa berjalan lincah seperti biasa. Namun, Cedric tetap menemaninya penuh kesabaran, bergandengan tangan berjalan santai mengelilingi pusat perbelanjaan berbelanja kebutuhan bayi.Eleanor menarik tangan suaminya kegirangan memasuki toko khusus menjual keperluan bayi perempuan. Pandangan Eleanor berbinar memandangi semua perlengkapan bayi terlihat menggemaskan, apalagi yang difokuskan adalah pakaian bayi perempuan dengan m
Seiring waktu berjalan, Cedric merawat istri tercintanya dengan penuh kasih sayang, meski terkadang sikap istrinya terkesan menyebalkan karena efek samping sedang hamil sehingga temperamennya agak buruk.Sudah hampir memasuki satu bulan usia kandungan. Setiap pagi Eleanor selalu mengalami morning sickness membuat suaminya selalu mencemaskan kondisi kesehatannya menurun, karena terkadang pola makannya sedikit tidak teratur akibat tidak berselera makan.Selama bekerja di kantor, Eleanor tetap bersikap profesional meski terkadang pegawainya sendiri juga mencemaskan kesehatannya karena setiap rapat Eleanor selalu berkeringat dingin dan wajahnya pucat. Maka dari itu, sejak Eleanor hamil, pekerjaannya jadi sedikit berkurang karena suaminya yang menangani sebagian besar pekerjaannya.Sebelum memasuki jam kerja,
Kebetulan hari ini hari libur, Cedric mengajak istrinya melakukan USG untuk memastikan alat testpack itu menunjukkan hasil akurat, meski sebelumnya ia sudah sangat bahagia mendapatkan kabar gembira dari sang istri mengenai buah hati.Seketika Eleanor melakukan tes USG ditemani suaminya terus menggenggam tangannya erat sambil memandangi layar menampakkan ada janin di dalam perut Eleanor.Air matanya terus berlinang mengamati senyuman cantik istrinya kemudian mendaratkan kecupan manis di kening istrinya dengan penuh kasih sayang.Setelah dipastikan Eleanor sudah memasuki masa kandungan sekitar lima hari, tidak ada yang perlu diragukan lagi memberitahukan kabar baik ini pada semua temannya. Biasanya restoran ini adalah markas mereka setiap kali mendiskusikan persoalan kasus, sekarang dijadikan tempat
Dua minggu kemudian…Hari ini adalah hari ulang tahun Cedric. Maka dari itu, Eleanor sengaja bangun lebih awal memasak sarapan spesial untuk suami tercinta masih tertidur karena sepanjang malam lembur untuk persiapan rapat hari ini.Eleanor memasak berbagai macam makanan dan terutama adalah sup rumput laut untuk suaminya sedang berulang tahun. Sambil memasak, ia juga bernyanyi sekilas menghibur hatinya sangat bahagia padahal hari ini bukan hari ulang tahunnya.Sontak Eleanor merasakan tubuhnya hangat, karena pelukan cinta dari sang suami membuat senyumannya semakin mengambang sambil mengelus punggung tangan suaminya lembut.“Kamu sangat manis setiap sedang memasak.” Cedric menggombal dengan nada sexy.
Sekarang saatnya kembali ke realita. Bisnis Violette Star Company Limited seiring waktunya berjalan semakin berkembang pesat, meski selama beberapa bulan terakhir dilanda berbagai musibah yang membuat pergerakan harga saham selalu tidak stabil.Bahkan berkat peluncuran produk baru sunscreen yang semakin membuat produk Violette Star menjadi sukses, ada kegiatan lain yang direncanakan Eleanor untuk memperluas pemasaran produk. Selain itu, berkat video syuting iklan ulang yang dilakukannya berhasil membuat para penggemarnya terkagum dan akun sosial medianya dibanjiri komentar positif dari penggemarnya.Agenda rapat hari ini membahas acara pameran yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat ini. Semua manajer seperti biasa menghadiri rapat, termasuk Cedric juga penanggung jawab berkaitan dengan persoalan keuangan.