Happy ReadingDari banyaknya orang kenapa harus Aku? Kenapa Aku yang dipilih Daddy? Laki-laki itu berjalan ke arahku seraya membawa beberapa paper bag. Aku langsung berlari ke arahnya dan memeluk Daddy, aroma tubuhnya yang khas dipenuhi dengan parfum maskulin yang membuatku selalu nyaman berada di dekapan Daddy. Ia baru pulang dari Turky dan tanpa kuminta tentunya Ia akan membawakan banyak hadiah. Beginilah Daddy dengan semua treat dia. Daddy memeberikan semua paper bag itu padaku. "Terima kasih," kataku seraya mencium bibirnya sekilas kemudian Kami langsung ke kamarku. Aku membantu Daddy melepas jasnya, laki-laki yang saat ini sedang bersandar di sofa itu menatapku dengan intens, tentu membuatku merasa sedikit malu. "Baby...you very hot," ujar Daddy menarik tubuhku agar duduk di pangkuannya. Daddy selalu saja bisa membuat seseorang mampu tejatuh dan tenggelam, pesonanya yang sangat memikat siapa yang akan menolak Daddy jika berbicara semanis ini. "I miss you baby," kata Daddy p
Happy ReadingAuthor PovAdam berjalan menaiki lantai atas, Ia baru saja menginjakkan kaki setelah dua hari tidak pulang. Hanya karena Ia tidak ingin saja di rumah lebih tepatnya lebih nyaman di rumah barunya. Amanda yang berada di kamar itu dapat mendengar langkah kaki yang semakin mendekat ke arah kamarnya. Sambil duduk di depan meja rias Amanda memakai skincare nya. Adam masuk seraya membawa jas yang sudah Ia lepaskan sambil berjalan ke kamar mandi. Mereka sama-sama diam tidak ada percakapan. Tiga puluh menit setelah itu Adam keluar dari kamar mandi, saat Ia ingin ke tempat tidur. Amanda membuka suara. "Aku ingin kembali bekerja," ujar Amanda membuka topik percakapan mereka. Mendengar itu Adam lantas langsung menoleh dan berujar. "Kenapa?" tanyanya dengan nada dingin Adam tidak pernah suka Amanda bekerja. "Aku bosan," balas wanita itu kemudian sambil memberikan ekspresi yang membuat Adam ikut lelah melihatnya. Adam tidak menyahut lebih tepatnya mungkin tidak peduli bahkan l
Happy ReadingAlya Pov'Lo nggak akan pernah bisa maju kalau Lo nggak pernah mau mencoba, semua yang orang dapatkan saat ini adalah hasil kerja keras mereka tempo lalu. 'Aku percaya sama diri Aku sendiri, sekalipun orang lain tidak mempercayainya. Aku tidak akan bergantung pada siapapun karena Aku tau value diri Aku sendiri. Aku akan fokus dengan apa yang Aku lakukan saat ini terlepas dari semua kesalahan yang sudah Aku lakukan. Orang-orang mungkin Aku adalah perempuan yang sangat ambisius, cerdas dan karir di satu sisi ada orang-orang yang mengetahui bahwa Aku sugar baby, selingkuhan atau apa itu adalah makhluk yang paling egois, mementingkan diri sendiri dan tidak memikirkan kebahagiaan orang lain. Pada dasarnya semua orang harus mementingkan diri mereka terlebih dahulu sebelum akan memikirkan orang lain karena dengan begitu mereka akan paham cara memanusiakan manusia lain. Namun, tidak semuanya berpikir demikian orang-orang yang egois tentu selalu ingin didengarkan, dipedulikan
Happy ReadingAlya berlari kencang ketika Adam ingin menggapainya, gadis itu tidak menoleh sampai Adam pun berhasil mengurungnya. "Diam," ujar Adam menekan Alya yang mencoba untuk pergi gadis itu sudah setengah mabuk sedangkan Nesya hanya berdiri di parkiran melihat sahabatnya yang ada di dalam mobil sugar Daddy. Matilah Alya Ia tidak akan berhasil melarikan diri lagi jika sudah di tangan Adam. Mereka berdua memang sudah gila di tengah Adam yang memiliki masalah mereka justru pergi ke club, Alya tidak akan mengira jika Adam akan ke club tersebut. "Lepasin Dad," keluh Alya Ia juga masih kesal dengan Adam, apalagi mendengar berita mengejutkan itu secara tiba-tiba. Bukan Adam jika tidak obsesif pada Alya, Ia bahkan tidak ingin melepaskan gadis ini barang sedikit saja. Semakin kuat Adam memegangnya semakin Alya kesal dengan sedikit menaikkan nada bicaranya gadis itupun memekik."Daddy...." dengan itu Adam langsung melepaskan Alya. "Kenapa? Daddy nggak suka Aku clubbing?!" ujar Alya y
Happy ReadingSetelah mendengar kabar bahwa istri sugar Daddynya hamil, Alya terus berpikir dan bingung untuk pergi dari sini. Ia sudah berjalan terlalu sesat dan gadis ini juga merasa bahwa Ia sudah terperangkap. Belum lagi Daddy semakin ketat pada dirinya Alya merasa bahwa Daddy semakin obsesif pada dirinya. Malam itu, Alya merasa terperangkap dalam jaringan obsesi yang semakin rapat. Apartemen mewah tempatnya tinggal bersama sugar daddy-nya, menjadi saksi bisu dari pertarungan batin yang sedang dia alami.Adam yang semakin obsesif, terus memantau setiap gerak langkah Alya karena merasa gadis itu sudah berbeda akhir-akhir ini. Ponselnya selalu dipantau, percakapan dengan teman-temannya diawasi secara konstan, dan kehadirannya selalu dikontrol. Setiap tindakan kecil yang diambilnya menjadi bahan evaluasi bagi Adam.Dalam upayanya untuk mencoba melarikan diri dari cengkeraman obsesi ini, Alya merasa semakin terjebak. Meski merindukan kemerdekaan dan privasi, ketakutan akan kemarahan
Happy ReadingDi sisi lain, Adam semakin terperangkap dalam labirin obsesinya. Kehilangan kendali atas Alya memicu kemarahan dan frustrasi yang mendalam. Obsesinya membuatnya kehilangan pemahaman tentang batasan dan kenyataan. "Saya tidak bisa seperti ini," ujar Adam berbicara pada bawahannya. "Cepat cari terus keberadaannya!" perintah Adam seraya memijat kepalanya terasa pusing. Sementara itu, investigasi pribadinya terus berlanjut, membawanya ke ujung kota yang belum pernah dia jelajahi sebelumnya. Adam mendapatkan jejak Alya. Namun, saat Ia ingin pergi Amanda yang sedang dalam masa kehamilan itu membuatnya tidak bisa ke mana-mana. "Kenapa Nyonya?" tanya Adam yang sekarang berjalan masuk dengan cepat menuju ke lantai dua dimana keberadaan Amanda. "Perut Nyonya...emm anu Tuan." Pembantu itu berbicara dengan terbata membuat Adam tidak sabar dengan jawaban tersebut. "Apa?" tanya Adam yang geram sendiri. "Perutnya kesakitan Tuan," balas wanita itu lagi yang membuat Adam semakin c
Happy ReadingTiga bulan telah berlalu sejak Alya meninggalkan kehidupan Adam. Kota yang asing membuka lembaran baru dalam hidupnya. Di balik jendela apartemennya yang baru, Alya memandang jalan-jalan yang sibuk dengan orang-orang yang sibuk. Semuanya begitu berbeda, namun begitu menarik.Alya merasakan sentuhan udara yang berbeda, dan bau kopi dari kafe di seberang jalan menyapa hidungnya. Di dalam dirinya, ada campuran perasaan antara rindu pada kehidupan lama dan kegembiraan akan petualangan baru yang menantinya.Setiap langkahnya di kota ini membuka jendela ke dunia baru. Dia menjelajahi toko-toko yang penuh warna, mencoba makanan lokal yang eksotis, dan bertemu dengan orang-orang dari berbagai latar belakang. Meskipun kadang-kadang rasa rindu menyelinap, Alya menemukan kekuatan baru dalam kemandiriannya.Adam, di sisi lain, merasa kekosongan yang sulit diisi. Foto-foto Alya masih menghiasi dinding apartemen mereka, dan setiap sudut rumah penuh dengan kenangan. Setiap suara yang d
Happy ReadingBulan-bulan sebelumnyaAlya memandang layar ponselnya dengan ketegangan yang tak terucapkan. Pesan-pesan itu, sebaris kata-kata yang memuat ancaman dan kebencian, telah menciptakan badai dalam kehidupannya yang baru. Perasaan aman yang baru saja dia raih di kota asing seakan-akan hancur seketika.Setiap kali pesan baru muncul, ia merasakan getaran ketakutan yang menjalar ke seluruh tubuhnya. Bahkan dengan menutup ponsel, bayangan kata-kata itu masih menghantuinya, menempel seperti luka yang tak kunjung sembuh.Pesan tersebut menghancurkan keseimbangan mental yang baru-baru ini berhasil dia bangun. Alya, yang awalnya penuh semangat mengejar impian dan menemukan potensi diri, sekarang terkungkung oleh ketakutan yang tidak terlihat namun terasa nyata.Malam-malam sepi membawanya pada perjalanan pikiran yang gelap dan tak terduga. Ia mempertanyakan pilihan hidupnya, meragukan apakah keputusannya untuk pergi adalah langkah yang benar. Sesekali, dia mencari refleksi diri di ce