Happy ReadingMusim panas itu telah berlalu, meninggalkan kenangan indah dan serangkaian momen yang tak terlupakan bagi Alya dan Adam. Keduanya baru saja kembali dari liburan panjang yang mereka habiskan bersama di sebuah pulau tropis yang eksotis. Mereka telah menikmati keindahan alam, petualangan yang penuh tantangan, dan tentu saja, momen-momen romantis yang membuat hati keduanya semakin dekat.Pantulan sinar matahari terakhir menyapa mereka saat mereka keluar dari bandara. Adam memandang Alya dengan senyum hangatnya, dan Alya membalasnya dengan tatapan penuh rasa bahagia. Liburan panjang itu memberi mereka kesempatan untuk mengenal satu sama lain lebih dalam, dan kini, mereka membawa pulang banyak kenangan yang ingin mereka bagi bersama.Setelah perjalanan pulang yang panjang, keduanya tiba di rumah Alya. Malam itu, mereka memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama untuk melepas rindu setelah beberapa minggu terpisah. Mereka duduk bersama di ruang tamu, bersilaturahmi dengan ceri
Happy ReadingKota kecil itu tiba-tiba menjadi saksi sebuah badai fitnah yang mengguncang hati Alya dan Adam. Kabar heboh tentang Adam, yang diberitakan sedang berkencan dengan seorang wanita dewasa yang seksi, membuatnya seperti terjatuh ke jurang tak berujung. Alya yang setia merasa hatinya hancur berkeping-keping.Berita itu bermula dari sebuah foto yang terlihat sangat mencurigakan. Adam, pemuda tampan yang selalu menjadi perbincangan hangat di kalangan penduduk kota, tiba-tiba menjadi target empuk bagi media sensasional. Alya mendengar desas-desus ini dari tetangganya, yang dengan penuh antusias memberikan penjelasan yang kurang lebih menyakitkan.Dengan gemetar, Alya menghubungi Adam untuk meminta penjelasan. Pertemuan pertama mereka setelah berita itu terjadi penuh dengan ketegangan dan kecemasan. Adam tiba di rumah Alya dengan raut wajah yang jelas-jelas menunjukkan keterkejutan dan ketidakpercayaan."Alya, aku tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi. Aku tidak pernah berbuat se
Happy ReadingSetelah badai yang melanda hubungan Alya dan Adam, mereka memutuskan untuk fokus pada pemulihan dan perdamaian. Kedua hati yang sempat terluka kini bertekad untuk mengejar kebahagiaan yang selama ini terancam oleh fitnah dan konspirasi. Chapter ini menggambarkan perjalanan mereka menuju perdamaian yang penuh kemenangan.Pagi itu, matahari terbit dengan gemilang di langit kota kecil mereka. Alya dan Adam memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama di taman yang selalu menjadi saksi bisu dari setiap perjalanan cinta mereka. Udara yang segar dan sinar matahari yang hangat memberikan aura kelegaan setelah malam-malam yang penuh drama."Kita akan melalui ini bersama, Alya. Kita punya satu sama lain," kata Adam sambil memeluk erat Alya.Alya tersenyum, merasakan kehangatan pelukan itu. Mereka memutuskan untuk melupakan sejenak semua masalah dan menikmati momen damai bersama.Setelah melewati ujian yang sulit, Alya dan Adam merasa bahwa ini adalah saat yang tepat untuk merencan
Happy ReadingSetelah Adam kembali dalam pelukan Alya, mereka menyadari bahwa setiap tantangan yang dihadapi selama perpisahan itu membawa perubahan dalam perspektif mereka. Meski begitu, hari-hari tanpa Adam memberikan pengalaman yang menarik bagi Alya, sebuah tarian kehidupan yang mengejutkan dan penuh warna.Dengan Adam kembali ke perjalanan bisnisnya, Alya merasa perlu untuk mengeksplorasi aspek hidupnya yang mungkin telah terabaikan selama ini. Dia menemukan waktu untuk mengembangkan hobi baru, mengikuti kelas seni yang selama ini diimpikannya. Lukisan-lukisan indah yang dihasilkannya menjadi jendela ke dalam kekayaan kreativitasnya yang belum pernah dia gali sebelumnya.Alya juga memanfaatkan waktu tersebut untuk menggali minatnya dalam menulis. Dia memulai blog pribadinya, membagikan kisah dan pengalamannya dengan dunia luar. Tulisan-tulisannya bukan hanya menjadi terapi pribadi, tetapi juga sarana untuk menginspirasi orang lain.Dalam menjalani hari-hari tanpa Adam, Alya mulai
Happy ReadingPagi itu, kantor Adam menjadi saksi sibuknya persiapan untuk lunch meeting yang akan membahas potensi kerja sama dengan CEO dari perusahaan besar di Eropa. Adam, sebagai CEO dengan banyak bisnis di bawah benderanya, merasa tegang dan bersemangat sekaligus menghadapi kesempatan ini.Adam tiba di kantor lebih awal dari biasanya, membawa aura antusiasme yang menyebar ke seluruh lantai. Timnya yang loyal telah menyiapkan ruang konferensi untuk pertemuan tersebut, dan suasana yang ramah dan penuh semangat menciptakan energi positif di sekitar.Saat Adam masuk ke ruang konferensi, para eksekutif dan staf di sana memberikan tepuk tangan kecil sebagai bentuk dukungan. Adam, dengan senyuman tulus, berterima kasih kepada timnya yang setia, merasakan dukungan penuh dari mereka.Sejak beberapa hari sebelumnya, Adam dan timnya telah mempersiapkan presentasi dan laporan yang mendalam untuk memastikan bahwa pertemuan ini akan berjalan dengan lancar. Tim penjualan, keuangan, dan pemasar
Happy ReadingPagi itu, matahari bersinar cerah, dan taman bunga di halaman rumah Alya dipenuhi dengan keindahan warna-warni. Vas bunga cantik yang ditempatkan di tengah taman menjadi pusat perhatian, menghiasi halaman rumah dengan gemerlap keindahan. Alya, yang selalu menyukai sentuhan indah di rumahnya, merawat taman bunga itu dengan penuh cinta.Namun, suasana damai itu tiba-tiba terganggu ketika asisten rumah tangga, Maria, yang sedang membersihkan halaman, tanpa sengaja menjatuhkan vas bunga tersebut. Suara pecahan dan kepingan kaca berserakan di tanah, menciptakan keributan tak terduga. Alya, yang mendengar suara itu dari dalam rumah, keluar dengan langkah cepat dan ekspresi yang penuh kejutan."Oh god...apa yang terjadi di sini?" pekik Alya, melihat pemandangan yang membuat hatinya terasa berhenti sejenak. Vas bunga yang ia cintai dan rawat selama bertahun-tahun, kini menjadi puing-puing di tanah. Marah dan kesal menyelimuti wajah Alya.Maria, yang baru saja menyadari kejadian
Happy ReadingAlya merasa detak jantungnya semakin cepat begitu ia menyentuh gagang pintu mobil mewah yang mengkilap di bawah sinar matahari sore. Mobil itu adalah hadiah istimewa dari Adam, kekasihnya, yang menjadi saksi perjalanan panjang cinta mereka. Alya melangkah masuk ke dalam mobil dengan hati yang penuh kebahagiaan, dan senyum cerahnya seolah menjadi pantulan cahaya dari dashboard yang berkilau.Mobil meluncur dengan halus ke jalan raya, membawa Alya menuju acara reuni dengan teman-temannya. Sinar senja mengecat langit dengan warna-warni yang memukau, menciptakan latar yang sempurna bagi momen-momen berharga yang akan terjadi di dalam mobil ini.Alya memandang Adam dengan mata berbinar. "Terima kasih, Daddy. Ini benar-benar luar biasa!" ucapnya penuh kekaguman.Adam tersenyum bangga. "Kau pantas mendapatkan yang terbaik Baby." Sementara itu, di grup reuni, teman-teman Alya menantikan kedatangannya dengan antusias. Mereka tak sabar untuk melihat mobil baru Alya yang sudah ter
Happy ReadingMeskipun Alya dan Adam telah menempuh perjalanan panjang bersama, kehidupan rumah tangga mereka bukanlah tanpa tantangan. Salah satu perbedaan mendasar yang mereka hadapi adalah perbedaan usia yang cukup signifikan. Adam, sebagai pasangan yang lebih tua, telah mengalami lebih banyak dari kehidupan daripada Alya, yang masih menjelajahi banyak hal untuk pertama kalinya.Pagi itu, meja sarapan dihiasi dengan cahaya matahari yang lembut. Adam duduk di sisi meja, membaca koran, sementara Alya sibuk mengatur rencana untuk hari itu."Alya, apakah kita bisa membicarakan rencana ini?" tanya Adam, menunjuk ke agenda yang dia rencanakan."Apa yang salah dengan rencana itu? Aku pikir itu akan menyenangkan!" jawab Alya, terlihat agak kecewa.Adam mengangkat alisnya. "Bukan itu masalahnya, sayang. Aku hanya merasa seperti kita bisa menggunakan waktu bersama di rumah, santai, seperti dulu kala."Alya menghela napas, "Daddy, kita tidak bisa hanya tinggal di rumah setiap saat. Aku ingin
Happy ReadingHari menjelang tahun baru, kegembiraan menyelinap di rumah keluarga besar Adam. Mereka berencana untuk mengadakan pesta tahun baru yang meriah sebagai cara untuk bersatu, berbagi kebahagiaan, dan menyambut awal tahun dengan penuh semangat. Adam dan Alya bersama Deniel, bersemangat mengatur segala persiapan untuk acara keluarga ini.Rumah besar keluarga Adam dipenuhi tawa, canda, dan keriuhan anak-anak kecil yang sudah tak sabar menanti pesta. Alya sibuk dengan hiasan dan memastikan meja makan dipenuhi dengan hidangan lezat. Adam membantu memeriksa sistem audio untuk memastikan musik tahun baru siap menghibur semua tamu.Sejak pagi, aroma masakan yang menggoda sudah mengisi seluruh rumah. Keluarga besar Adam, dari kakek nenek hingga sepupu-sepupu kecil, mulai berkumpul satu per satu. Suasana hangat dan akrab terasa begitu kental di rumah tersebut.Pukul delapan malam, lampu hias yang berkilauan menyala menerangi taman rumah. Meja makan dihiasi dengan penuh cinta, dan area
Happy ReadingPagi itu, sinar matahari menyinari rumah kecil keluarga Adam dan Alya. Deniel, yang berusia lima tahun, melompat-lompat di sekitar ruang tamu dengan pakaian serba warna yang membuatnya terlihat semakin ceria."Ayo, Deniel! Hari ini kita akan pergi ke taman," seru Adam sambil memasang sepatu kecil Deniel."Yaay! Taman!" seru Deniel penuh semangat.Alya tersenyum melihat kebahagiaan anak mereka. "Jangan lupa, kita bawa bekal ya, Nak."Setelah persiapan selesai, mereka berangkat menuju taman yang berjarak beberapa langkah dari rumah mereka. Sesampainya di sana, Deniel langsung berlari ke taman bermain, sementara Adam dan Alya menyiapkan tempat piknik."Deniel, hati-hati ya, jangan terlalu cepat," seru Alya sambil tersenyum.Adam mengeluarkan bekal dari tas piknik. "Ada sandwich favoritmu dan juga minuman kesukaanmu, Nak."Deniel mengangguk dengan riang. "Terima kasih, Daddy!"Semenjak memiliki Deniel Adam jauh lebih hangat dan ekspresif, laki-laki itu tidak pernah menunjukk
Happy ReadingSetelah hari-hari yang penuh dengan tanggung jawab dan keberhasilan, Adam dan Alya menyadari bahwa keintiman di antara mereka adalah fondasi dari kebahagiaan keluarga mereka. Meskipun kesibukan sehari-hari, mereka berdua sadar akan pentingnya menjaga api cinta mereka tetap menyala. Suatu malam, ketika anak-anak sudah tertidur pulas, Adam dan Alya menciptakan momen kebersamaan yang penuh dengan kelembutan dan cinta di antara seprai.Alya, setelah menyiapkan diri dengan lembut, mengintip dari pintu kamar mandi. Adam, yang sedang membaca buku di ranjang, menoleh dan tersenyum. "Kamu cantik sekali, Sayang," ucapnya dengan penuh kelembutan.Alya tersenyum dan mendekati ranjang. Mereka bertatapan sejenak, suasana kamar dipenuhi dengan getaran keintiman. Adam memberi isyarat untuk duduk di sebelahnya, dan mereka mulai berbicara tentang hari mereka, impian, dan juga rasa cinta yang tak pernah luntur.Tangan Adam dengan lembut mengelus rambut Alya, membawa mereka ke dalam dunia p
Happy ReadingHari itu, matahari terbenam dengan warna oranye yang lembut, melukis langit senja. Rumah Alya dan Adam terlihat hangat dengan lampu-lampu kecil yang menyala di dalamnya. Sebuah aroma masakan yang lezat bercampur dengan suasana damai, mengisi rumah tangga mereka.Alya, seorang wanita yang penuh kehangatan, sibuk memasak di dapur. Adam, suaminya, duduk di ruang tamu sambil membaca buku. Mereka saling tersenyum melewatkan pandangan mata, merasakan keharmonisan yang kian mengakar seiring berjalannya waktu.Tiba-tiba, pintu rumah terbuka dengan keras, mengundang tawa kecil dari keduanya. Seorang bocah lelaki kecil berusia empat tahun dengan senyum ceria melompat masuk, membawa mainan truk kesayangannya."Mommy...Daddy, hari ini di taman,Deniel berteman dengan anak baru. Namanya Ben!" seru Deniel dengan semangat, matanya berbinar-binar.Alya tersenyum dan mendekati Deniel, membelai lembut rambut kecilnya. "Itu bagus, sayang! Kamu senang berteman baru, ya?""Ya, Mommy! Ben bila
Happy ReadingEsok harinya, Alya memutuskan untuk duduk bersama Deniel untuk berbicara tentang aturan di rumah. Dia memilih sudut ruang tamu yang nyaman, dihiasi dengan warna-warna cerah yang disukai Deniel."Mommy ingin berbicara dengan Deniel tentang sesuatu yang penting," ucap Alya sambil mengajak Deniel untuk duduk di dekatnya."Dengar, sayang, Mommy tahu Deniel ingin melakukan banyak hal yang menyenangkan. Tapi, ada aturan-aturan yang harus kita ikuti di rumah ini," kata Alya dengan suara lembut.Deniel mendongak, matanya penuh dengan keingintahuan. "Kenapa, Mommy? Deniel tidak suka aturan.""Mommy mengerti, sayang. Tapi, aturan itu ada untuk menjaga kita tetap sehat dan bahagia. Misalnya, kita makan makanan sehat agar tubuh kita kuat," jelas Alya sambil berusaha membuat Deniel memahami."Alya juga ingin bicara tentang Daddy Adam. Dia adalah kepala keluarga kita dan pantas mendapat penghargaan," ucap Alya sambil tersenyum padu pada Deniel."Daddy Adam memberikan banyak cinta dan
Happy ReadingDi pagi yang cerah itu, rumah mewah Alya terasa tenang dan teratur. Namun, keheningan itu segera terguncang ketika Deniel, si kecil yang berusia empat tahun, bangun dari tidurnya."Mommy! Ayo bangun! Deniel ingin main mobil-mobilan," teriak Deniel dengan penuh semangat, membuat Alya terbangun dengan tergesa-gesa."Aduh, sudah pagi ya, sayang?" Alya melirik jam di meja samping tempat tidurnya. "Deniel, kenapa begitu semangat sekali?""Karena Deniel sudah besar, dan besar artinya bisa melakukan apa yang Deniel mau!" jawab Deniel sambil tertawa riang.Meskipun penuh semangat, Deniel tidak segera bersiap-siap. Dia malah berlarian ke dapur, merusak ketertiban yang telah dibuat para pelayan."Mommy mau sarapan apa?" tanya Deniel seraya membuka lemari kue dan menyebabkan kerusakan di sana."Aduh, Deniel, tolonglah. Kita makan sarapan yang sudah disediakan pelayan, ya?" ujar Alya sambil berusaha membersihkan kekacauan. Namun pada akhirnya yang membersihkan kekacauan tersebut pel
Happy ReadingProses penyembuhan Adam menjadi perjalanan panjang yang penuh tantangan, tetapi setiap langkah yang diambil disertai oleh kekuatan tak terduga dan cinta yang tidak tergoyahkan. Alya, sebagai pendamping sejati, berada di samping Adam sepanjang waktu, memberikan dukungan tak terbatas dan cinta yang menghangatkan.Hari-hari di rumah sakit dan sesi-sesi pengobatan membentuk pola kehidupan mereka. Alya belajar tentang berbagai perawatan, menyesuaikan jadwal dan rutinitas keluarga sesuai dengan kebutuhan Adam. Deniel, yang menjadi sumber kebahagiaan di tengah ketegangan, membawa senyuman di wajah mereka sepanjang perjalanan.Dalam keterbatasan fisiknya, Adam menunjukkan tekad dan semangat juang yang menginspirasi. Ia memusatkan pikirannya pada pemulihan, berfokus pada setiap langkah kecil yang membawanya mendekati kesehatan yang optimal. Alya, sebagai pendukung utama, menjadi pilar yang tak tergoyahkan.Setiap kunjungan ke dokter membawa harapan dan kekhawatiran. Alya selalu m
Happy ReadingBulan telah berlalu sejak hari-hari misterius itu, dan sekarang Deniel, buah hati Alya dan Adam, merayakan ulang tahunnya yang pertama. Rumah mereka dipenuhi dengan tawa dan keceriaan, dihiasi dengan balon berwarna-warni dan hiasan khusus untuk merayakan momen istimewa tersebut.Alya dan Adam sibuk menyusun persiapan untuk pesta ulang tahun Deniel. Mereka berdua bekerja sama memilih kue ulang tahun yang indah dan mengatur dekorasi ruangan. Deniel duduk di kursi tinggi, tersenyum riang, tidak tahu bahwa hari ini adalah hari spesial baginya.Tamu-tamu mulai berdatangan, termasuk keluarga besar Adam dan kolega-kolega dari pekerjaan mereka. Suasana penuh kebahagiaan dan cinta, semua orang berkumpul untuk merayakan pertumbuhan dan kebahagiaan keluarga kecil ini.Ketika Alya membawa Deniel ke ruang tamu, sorotan mata dan senyum lebar menghiasi wajahnya. Deniel sendiri tampak antusias melihat keadaan baru di sekelilingnya. Alya memeluknya erat sambil berkata, "Selamat ulang tah
Happy ReadingSetelah memiliki bayi fokus Alya terbagi pada bayi Deniel sehingga Ia dan Adam sangat jarak sekarang melakukan hubungan intim ini. Bagaimana tidak Adam pulang sudah larut malam sedangkan Alya jam segitu baru saja tidur seharian mengurus bayi tidaklah mudah. Walaupun dibantu oleh para asisten Alya sembilan puluh persen Ia yang mengurus semuanya. Mulai dari memperhatikan keadaan sang bayi yang harus memenuhi kebutuhannya hingga asi booster yang harus terjaga. Malam ini Alya baru saja menyusui bayinya setelah itu Ia langsung tidur. Belum lama Alya terlelap Adam pun tiba dengan masih dibalut jas, rasa lelah Adam terbayarkan dengan melihat bayinya dan juga Alya. Setelah melihat sebentar bayi Deniel Adam langsung bergegas ke kamar mandi untuk mandi, tidak sampai sepuluh menit Adam keluar. Saat Ia baru ingin berganti pakaian Ia sudah melihat Alya berdiri seraya menggendong bayi mereka. Melihat pandangan itu membuat Adam semakin bersyukur sudah diberi keluarga kecil yang sanga