Happy ReadingDi sudut ruangan yang teduh, sorotan lampu neon menari-nari seiring dengan dentuman musik yang menggema. Alya, wanita muda yang dikenal dengan pesonanya, duduk sendiri di pojokan klub malam yang elegan ini. Pakaian malamnya yang berkilauan mencerminkan cahaya seakan mengekspresikan kegirangan yang sekarang jauh darinya.Flashback membawa Alya ke hari-hari ketika Sugar Daddy-nya Adam memperkenalkannya pada kehidupan gemerlap dan kemewahan. Alya merenung, menelan setetes air mata yang mengancam keluar saat dia teringat pertemuan pertamanya dengan Adam. Namun, hal tersebut seketika memudar ketika kabar buruk merayap masuk ke kupingnya. Alya mendengar suara desas-desus tentang Adam yang menghabiskan waktu bersama wanita lain, dan bukan di restoran mewah, melainkan di dalam sebuah klub malam yang terkenal dengan ketukan musik elektronik yang menghentak.Mendengar suara DJ yang semakin memanas, Alya merasa denyut nadi hatinya semakin cepat. Dia meninggalkan meja dan melangkah
Happy ReadingAdam menggenggam erat tiket pesawat di tangannya, senyuman penuh antusias di wajahnya. Keputusan untuk membawa Alya, bayi kecilnya, ke petualangan di Switzerland membuat dadanya berdebar-debar. Mereka berdua bersiap-siap di bandara, Alya dengan baju musim dingin yang menawan dan Adam dengan tas ransel besar yang berisi segala keperluan untuk perjalanan ini.Pesawat lepas landas, membawa mereka ke negeri salju yang memesona. Alya, duduk di pangkuannya, memandangi jendela pesawat dengan rasa kagum yang tak terhingga. Seiring pesawat semakin tinggi, pemandangan pegunungan bersalju mulai muncul, dan Alya menyeringai senang seolah-olah dia tahu betul bahwa petualangan yang menakjubkan sedang menunggu mereka.Tibalah mereka di Zurich, kota yang memberikan sambutan hangat dari matahari musim dingin. Mereka melangkah keluar dari bandara, dan Alya, yang merasakan salju di bawah kakinya untuk pertama kalinya, terkekeh kecil. Adam menangkap momen itu dengan kameranya, merasa bahwa
Happy ReadingAlya dan Daddy Adam kini berada di bandara, siap untuk memulai perjalanan pulang menuju kehidupan sehari-hari mereka. Meskipun matahari terbit dengan lembut, tetapi cahaya yang memancar di langit memberikan pesan bahwa liburan mereka yang indah di Switzerland telah berakhir.Saat mereka duduk di dalam pesawat, Alya melihat keluar jendela, memandangi pegunungan yang semakin menjauh. Daddy Adam duduk di sebelahnya, merasakan campuran perasaan di udara. Mereka tersenyum satu sama lain, mengingat momen-momen yang baru saja mereka alami. Dengan deburan malam panas yang semakin menambah kebahagiaan ini. Ketika pesawat take off, Alya merenung. Daddy Adam merasa bahwa ada sesuatu yang membebani pikiran Alya. "Apa yang kamu pikirkan, sayang?" tanya Daddy Adam dengan lembut.Alya menghela nafas ringan."Aku hanya merenung tentang betapa beruntungnya saya bisa mengalami liburan seperti ini. Dan sekarang, kembali ke kenyataan, rasanya sedikit sulit."Daddy Adam meletakkan tangannya
Happy ReadingHari-hari telah berlalu tidak terasa Alya hari ini resmi menjadi lulusan terbaik fakultas psikologi dengan predikat summa cumlaude. Untuk merayakan hari bahagianya Adam—sugar Daddy sudah mem boking satu restaurant elit dengan pemandangan kota Ibukota yang sangat menarik. Alya mengenakan dress tanpa lengan berwarna creamkoleksi terbaru dior yang dibandrol dengan harga seratus lima puluh juta rupiah dipadukan dengan cropped jacket yang tak kalah mahal diperkirakan sekitar enam puluh juta rupiah tidak ketinggalan tas berwarna putih dengan artikel mediun lady d-joy bag. Tidak lupa heels koleksi dior kolaborasi warna peach dan juga oat. Penampilan Alya benar-benar sempurna. Sudah cukup heboh Ia menggegerkan satu universitas hari ini bagaimana tidak semua orang menjauh dari lapangan saat siapa yang baru saja turun dari helikopter diatas gedung tempat diadakannya wisudah hari ini. Alya tidak ditemani dengan satupun dari anggota keluarganya melainkan satu orang pria yang membu
Happy ReadingMalam itu terus berlanjut dalam nuansa keintiman dan kebahagiaan. Setelah menari, Adam dan Alya kembali duduk di meja mereka yang indah, di bawah sinar bulan yang memantul di kaca jendela restoran. Pelayan membawa hidangan utama yang disajikan dengan keterampilan dan keanggunan yang membuat malam mereka semakin berkesan."Aku merasa ini adalah malam terbaik dalam hidupku," kata Alya sambil menatap Adam dengan penuh kasih.Adam tersenyum dan menjawab, "Dan ini baru awalnya baby."Setelah makan malam, mereka bersama-sama menikmati kembang api pribadi yang disiapkan Adam untuk Alya. Di taman restoran, Adam membuka kotak kecil yang berisi berbagai macam kembang api warna-warni. Ketika kembang api pertama meledak di langit malam, Alya tertegun oleh keindahannya."Malam ini seolah menjadi dongeng," ucap Alya, merenung pada kembang api yang masih bersinar.Adam menjawab, "Kau layak mendapat yang terbaik, sayang. Dan Saya berjanji akan memberikan yang terbaik bagimu."Malam sema
Happy ReadingMalam itu, di dalam keheningan kamar mereka yang dipenuhi cahaya lembut, Adam dan Alya menemukan keindahan dalam kebersamaan yang baru saja dimulai. Tatapan keduanya penuh dengan hasrat yang telah lama tertahan, membara di antara senyuman dan candaan yang tak bisa lagi mereka tahan. Adam, dengan lembut dan penuh kasih, memulai menyingkap gaun pengantin yang menjadikan Alya semakin mempesona.Alya merasakan sentuhan Adam yang lembut dan hangat di setiap lapisan gaunnya yang indah. Mereka terhanyut dalam aliran waktu yang berhenti, menggantikan gelisah dan kegembiraan dengan keintiman yang mendalam. Cahaya bulan menerangi ruangan, menciptakan suasana magis di sekitar mereka."Ahh...ahhh...." Alya tidak bisa menahan setiap sentuhan lembut ini, desahan yang keluar dari bibirnya membuat Adam semakin dalam menautkan miliknya hanya saja permainan mereka yang liar terasa sangat damai. Keduanya menikmati permainan panas malam ini, desahan dan erangan kian membara. Alya tak mampu
Happy ReadingSetelah berbulan-bulan persiapan pernikahan yang sibuk, Alya dan Adam akhirnya tiba di destinasi bulan madu mereka, sebuah pulau eksotis di tengah lautan biru. Pesawat mendarat di landasan pacu yang kecil, menyambut pasangan itu dengan sinar matahari yang hangat dan hembusan angin laut yang menyegarkan.Resort mewah yang mereka tempati terletak di tepi pantai, memamerkan pemandangan laut biru yang tak terbatas. Kamar mereka didekorasi indah dengan bunga-bunga segar dan dihiasi dengan sentuhan romantisme yang mengundang. Alya dan Adam merasa seolah-olah mereka berada di surga sendiri.Pagi pertama, mereka terbangun oleh sorotan sinar matahari yang lembut dan deburan ombak yang menenangkan. Setelah sarapan pagi di tepi pantai, mereka memutuskan untuk menjelajahi pulau ini dengan menyewa sepeda. Melalui jalanan kecil dan pantai yang tersembunyi, mereka menemukan keindahan pulau yang tak terjamah."Betapa beruntungnya kita bisa berbagi momen ini bersama," kata Adam sambil me
Happy ReadingPohon rindang di sekitar mereka memberikan teduh yang sejuk, menciptakan panggung romantis bagi Alya dan Adam untuk saling berbagi impian dan harapan mereka. Dengan pelukan bunga yang masih segar, Alya merenung sejenak sebelum melirik Adam dengan mata berbinar."Adam, kita telah melewati begitu banyak bersama. Bagaimana jika kita menuliskan mimpi dan harapan kita untuk masa depan?" ucap Alya dengan suara lembut.Adam tersenyum setuju, merasa bahwa momen ini menjadi lebih istimewa dengan setiap kata yang mereka ucapkan. Alya membuka hatinya, berbicara tentang keinginannya untuk membangun keluarga yang penuh cinta dan kehangatan. Adam mendengarkan dengan penuh perhatian, meresapi setiap kata yang keluar dari bibir Alya."Saya ingin kita memiliki rumah kecil yang penuh tawa dan canda. Sebuah tempat di mana anak-anak kita bisa tumbuh bahagia," kata Alya sambil memandang ke arah cakrawala yang luas.Adam tersenyum penuh haru, meresapi keinginan Alya yang tulus. "Dan saya ingi