"Aku kemari untuk mengurus kepindahanku. Aku akan tinggal di Korea dan bekerja disini bersamamu Yeon Ra" ucap Minjung dengan nada penuh keseriusan.
"Ap.. Apaa?" Yeon Ra sedikit memekik terkejut bahkan kedua
"Tap .. tapi ! Bukankah keluargamu berada di Jerman semua?"
Minjung tersenyum riang memandang wajah Yeon Ra yang terlihat binggung
Tae Seo langsung saja menoleh kearah Yeon Ra dan membelakkan matanya"apa kau baru saja memujinya?" tanya Tae Seo dengan sedikit kesalYeon Ra tersadar dan segera menoleh kearah Tae Seo"dia memang perhatian bukan?" tanya Yeon Ra sediki heran dengan sikap Tae SeoTae Seo mendengus sebal dan memalingkan mukanya kearah lain, berjalan dan mendudukkam dirinya di sofa, berdiam diri tanpa mau membalas ucapan Yeon Ra
"Kau benar Oppa, aku sudah sembuh. Namun kakiku terkadang masih terasa sedikit kaku. Jadi aku barus membawa beberapa obat setiap saat" ucap Ayaka tersenyum manis seolah ia sudah terbiasa dengan itu semua30 menit berlalu, dan kedua orang yaitu pria dan wanita ini tampak asik mengobrol tanpa memperdulikan bahwa masih ada manusia lain yang ada disamping mereka.Yeon Ra masih mencoba bersabar mendengar kedua orang ini asik bercengkrama dengan sendau gurau, ia mencoba memahami keadaan ini. Keadaan dimana perhatian orang yang mulai mengisi hatinya kembali sedang melepas rindu dengan mantan kekasihnya. Yeon Ra mencoba menenangkan hati dan pikirannya bahwa Ayaka memang lebih butuh diperhatikan saat ini.Obrolan kedua orang itupun terhenti, bukan karena manusia yang ada disebelahnya namun karena ponsel si pria berbunyi menandakan ada panggilan masuk dan itu dari sekretarisnya.Tae Seo mengangkat ponselnya dan menjawab panggilan "ada apa sekretaris Park?"
Sementara itu, Ayaka yang baru saja menyelesaikan telfonnya bersama dengan Yeon Ra hanya tersenyum sinis. Bibirnya menyeringai penuh misteri. Dengan cepat kedua jarinya bermain di layar ponsel milik Tae SeoMengotak- atik ponsel pintar milik Jung Tae Seo tanpa meminta persetujuan dari sang pemilikCeklekTae Seo pun keluar dari dalam kamar mandi, ia melihat Ayaka sedang menggunakan ponselnya“Apa ada yang menelfonku Ayaka ?” tanya Tae Seo dari arah depan kamar mandiAyaka pun terkejut dengan pertanyaan Tae Seo, pasalnya ia tidak menyadari jika Tae Seo telah dari keluar dari kamar mandi“Oh, tidak ada Oppa ! aku meminjam ponselmu hanya untuk mencari ponselku. Aku lupa dimana menaruhnya, dan ini aku sudah menemukannya. Terimakasih Oppa! ” ujar Ayaka berbohong dan menunjukkan ponsel miliknya yang ia pegang dengan tersenyum semanis mungkinTae Seo pum hanya mengangguk mengerti “Ahh, ya baguslah kalau begitu” ucapnya tanpa menaruh rasa curi
Hatiku selalu untukmu Raya, jadi jangan pernah ragu lagi akan diriku” ujar Tae Seo begitu tulus“Aku mencintaimu dan selamanya akan tetap mencintaimu” ucap pria itu lagi dan sesekali mengecup puncak kepala Yeon Ra“Hm” gumam Yeon Ra yang masih berada dalam dekapan Tae Seo. Ia hanya mampu bergumam karna perkataan manis dari bibir milik Tae Seo selalu saja membuat kinerja jantungnya berdetak dua kali lebih cepatSetelah beberapa saat mereka berpelukan seolah – olah sedang melepaskan rindu melalui pelukan hangat yang mereka lakukan, akhirnya Tae Seo mulai melepaskan pelukannya pelanMenyelami wajah Yeon Ra yang saat ini terlihat begitu cantik di mataya, bukan saat ini saja tapi memang wanitanya ini sudah cantik sejak duluMembawa salah satu satu telapak tangannya keatas dan mengusap dengan lembut pipi cubby milik wanitanya itu“Sekarang bersihkan dirimu hm, aku lapar dan ingin mengajakmu untuk makan mal
“Cih, itu bisa orang lain Raya ! semua karna rasa cemburumu yang berlebihan dan efek dari kau mabuk !” ucap Tae Seo yang sama sekali tidak mempercayai ucapan Yeon Ra“Meskipun aku mabuk, aku masih bis-..” ucapan Yeon Ra seketika terhenti ketika mendengar bentakan cukup keras dari Jung Tae Seo“HENTIKAN RAYA !!! BERHENTILAH MEMBUAT AYAKA TERLIHAT BURUK DI MATAKU. TERLEPAS KAU SEORANG DOKTER ATAU BUKAN HANYA AKULAH YANG TAHU SEGALA TENTANGNYA DIBANDINGKAN DIRIMU” ujar Tae Seo dengan nafas yang mengebu- gebuMendengar bentakan keras itu membuat pusing Yeon Ra sketika menghilang, kini dada wanita muda itu dipenuhi sesak yang begitu dalamMata Yeon Ra juga mulai berkaca- kaca, rahangnya mengatup dan terlihat mengeras. Bahkan kedua tangannya terkepal di balik selimut yang ia gunakanMelihat mata cantik milik Yeon Ra menunjukkan sorot tajam serta berkaca- kaca. Tae Seo pun terhenyak dengan apa yang baru saja ia katakan
“Sampai kapan kau akan memandangiku terus seperti itu Raya ?” ujar Tae Seo tiba- tiba dan masih dalam kondisi mata terpejam. Tentu saja hal itu membuat Yeon Ra terkejut dan ingin segera menjauhkan tubuhnya. Namun belum saja ia berdiri dengan sempurna, sebuah tangan menariknya kebawah dan pada akhirnya ia terjatuh diatas tubuh Tae SeoGREP“Akhh” pekik Yeon Ra saat dirinya telah tejauh di atas dada bidang milik Tae Seo“Lepaskan aku Jung Tae Seo- ssi” erang Yeon Ra dalam dekapan Tae SeoMendengar Yeon Ra memanggil dirinya dengan begitu formal membuat Tae Seo seketika membuka matanya dan menatap Yeon Ra dengan garang“Kemana panggilan Oppamu untukku Raya ?” ujar Tae Seo tidak sukaYeon Ra tersenyum sinis “Apa itu penting sekarang ?” ucapnyaMendengar jawaba
“Ra ... Raya!” ucapnya dengan pelan. Ia sangat terkejut dengan kedatangan Yeon Ra saat ini. Dan dengan bodohnya ia melupakan janjinya pada Yeon Ra. Jantung Tae Seo pun juga berpacu sangat cepat saat ini. Perasaann bersalah mulai menggunung kembali dihatinya“Apa yang kau lakukan Oppa ? Kau makan malam dengannya ?” ucap Yeon Ra dengan nada yang begitu dingin.Tae Seo ingin menjawab namun lidahnya seakan benar- benar kelu saat ini. Tubuhnya pun seakan membatu“Kenapa kau diam saja Oppa ? Apa pertanyaanku kurang jelas ?” tanya Yeon Ra sekali lagi dengan tatapan penuh kekecewaan disana“Ra.. Raya ! aku bisa menjelaskan padanya padamu” ujar Tae Seo dengan begitu gugup namun ia masih mencoba bersikap tenangYeon Ra tertawa sinis mendengarnya“Penjelasan apa lagi yang akan kau sampaikan Oppa ? belum cukupkah kau mengecewakanku berkali- kali ?”Tae Seo menggeleng cepat “Tidak seperti itu Raya !”“LALU SEPERTI APA SIALAN ?” bentak Y
"Aku membencimu.. Aku membencimu" kata- kata itu berputar- putar di kepala Tae Seo saat ini.Tidak!!! Kata- kata itu adalah kata yang paling Tae Seo takutkan dan akhirnya keluar dari mulut Myung Yeon Ra, wanitanya.Tae Seo tersadar dari keterkejutannya dan segera mendorong sedikit tubuh Ayaka. Ia harus segera mengejar Yeon Ra sebelum ia kehilangan wanita yang teramat di cintainya itu lagi. Tae Seo berlari menuju arah lift.“Ck keparat !!! lift ini terlalu lama” maki Tae Seo dan dirinya segera berbalik menuju tangga darurat. Berlari secepat yang ia bisa untuk mengejar wanitanyaYeon Ra hampir mencapai pintu mobil, namun sebuah tarikan tangan menghentikan langkahnya. Dan ya, Tae Seo lah yang menariknya dengan penampilan yang sama berantakan dan nafas sedikit tersengal karena berlari menuruti anak tangga"Kita harus bicara Raya" ucap Tae Seo memohon pada Yeon Ra dan mulai mengenggam kedua tangan Yeon Ra erat"Tidak ada yang perlu dibicara
“Sialan Kau Jung Tae Seo ! kau pikir adikku ini apa hah ?” sentak Myung Jaewon yang kini menatap garang kearah Jung Tae Seo, bahkan semua orang yang ada disana juga menatap Tae Seo “Tentu saja dia istriku, kau pikir apalagi ?” ujar Tae Seo dengan begitu tenang Prok prok prok, Minho pun berdiri dari tempat duduknya dan bertepuk tangan bahkan kedua jempolnya teracung kearah Tae Seo “Kau memang pejantan tangguh Jung Tae Seo !” ucap Minho yang tak habis pikir dengan kekuatan sahabatnya itu. Luar biasa !! mungkin suatu saat memang benar Tae Seo bisa membentuk kesebelasan sepak bola dari anak mereka saja “Kau sudah hamil lagi berapa bulan Myung Yeon Ra ?” tanya Jina yang menatap Yeon Ra begitu hangat Yeon Ra yang sedikit terkejut dengan pertanyaan Jina pun tersenyum malu “Eum, kurasa sudah memasuki bulan kedua Jina” Jina pun tersenyum lebar dan mulai berhamburan kepelukan Yeon Ra “Wah selamat atas kehamilanmu lagi Myung Yeon Ra !” ujar Kim Jina begitu riang. Setelah ucapan dari Jina, s
"Krekk...krekk"Ini sudah larut malam, namun sebuah suara berani mengganggunya saat Yeon Ra merajut mimpi."Ughh" leguh Yeon Ra dan mulai mengerjap-kerjapkan matanya berkali "sialan, siapa yang berani-beraninya mengganggu tidurku" umpat Yeon RaYeon Ra terhenyak kaget melihat sosok bayangan hitam dari pintu balkon kamarnya. Matanya langsung membulat lebar tak kala bayangan itu mulai berdiri di tepan di depan gagang pintu balkon dari luar"Maling?" pekik Yeon Ra dan segera ia menutup mulutnyaCk berani-beraninya maling kurang ajar ingin memasuki kamarnya. Yeon Ra segera bangun dari ranjang dan mengambil tongkatbaseballyang ada di bawah ranjangnya, ia memang menyimpan tongkat itu untuk berjaga-jaga disaat seperti ini. Meskipun keamanan rumah keluarga Myung sangat ketat namun hal seperti ini bisa saja terjadi.Yeon Ra berjalan mengendap-endap ke arah pintu balkon, jantungnya berdetak tak karuan kali ini danCeklekPintu kamar
Hari ini Yeon Ra sangat lelah sekali, ia harus menjalankan beberapa kali operasi karena dokter Minjung sedang cuti dalam kurun waktu tertentuYeon Ra keluar dari ruang operasi dan menghela nafas berat. Ia melangkahkan kakinya untuk berganti dan ingin segera menemani Tae SeoYeon Ra membuka pintu ruang inap Tae SeoDEGMata Yeon Ra membulat dan dengan segera melangkahkan kakinya kembali masuk kedalam ruangan.Ruangan Tae Seo kosong, Yeon Ra mencari Tae Seo ke setiap ruang namun nihilKetakutan kembali menyelami dirinya kembali. Ia segera berlari keluar ruangan dan mencari Tae Seo ke segela penjuru, matanya sudah memerah menahan tangis saat ini. Dadanya kembali terasa sesak. Ia bertanya kepada beberapa perawat ataupun dokter lain namun mereka tidak mengetahui dimana Tae Seo sekarang"Dokter Myung!" panggil seseorang yang tak lain adalah NahreyoungYeon Ra menghentikan langkahnya, dan menoleh ke arah Nahre"cepat katakan apa m
5bulan kemudianDalam sebuah ruangan beraroma terapi seorang pria tampan masih saja tidur dengan nyenyaknya, seolah-olah ia masih saja bermimpi indah saat iniBunyi pintu ruangan bertuliskan VIP itu terbuka dan menampilkan sesosok wanita cantik dengan balutan jas dokter namun tetap tidak mampu mengusik dirinya dari alam mimpi"Morning, Tae Seo Oppa" ucap wanita itu dengan bertuliskan Myung Yeon Ra di saku jas sebelah kirinyaYeon Ra duduh di ranjang tempat Tae Seo tertidur saat ini. Ia mengusap wajah Tae Seo perlahan dengan salah satu tangan miliknya. Mengelus pipi Tae Seo dengan lembut"Kenapa kau masih saja tampan disaat memejamkan mata seperti ini Oppa ?" ucap Yeon Ra mencoba berbicara dengan Tae Seo meskipun tidak ada jawaban yang keluar dari mulut pria ituYeon Ra mendekatkan wajahnya, bibirnya tepat berada di salah satu cuping telinga Tae Seo"apa yang kau mimpikan saat ini Oppa? Hingga kau memilih tertidur dan mengabaikan
Mobil ambulan yang membawa Tae Seo telah sampai di Myung Hospital. Tae Seo dengan segera dibawa ke UGD dan Yeon Ra masih saja menangis dengan mendorong brankar memasuki UGD. Ia masih saja menangis tersedu-sedu"Please !!... Oppa kumohon bertahanlah" ucap Yeon Ra berkali- kaliMinjung yang kebetulan baru saja selesai melakukan operasi dan kembali ke UGD untuk bertugas ia melihat Yeon Ra dalam keadaan kacau dan membuatnya segera berlari dan menghampirinya"Yeon Ra, kau tidak apa- apa?" tanya Minjung yang terlihat sangat khawatir dengan Yeon Ra, bahkan jas dokter milik Yeon Ra berubah warna menjadi merah penuh darah. Minjung menggenggam kedua bahu Yeon Ra dengan erat"Minggir Oppa, aku harus menyelamatkannya" pekik Yeon Ra yang mencoba memberontak untuk lepas dari Minjung"YAKK, MYUNG YEON RA APA KAU AKAN SANGGUP MERAWATNYA DENGAN KEADAAN KACAU SEPERTI INI?" bentak MinjungPemberontakan Yeon Ra terhenti, kaki Yeon Ra terasa lemas saat ini. Ia l
Myung Hospitalsaat ini sedang gempar dengan perkelahian didepan rumah sakit oleh orang-orang berbaju hitan dan bertubuh kekar. Mereka saling baku hantam satu sama lain, dan pelaku dalam kejadian ini tentu saja adalah Jung Tae SeoTae Seo membawa 3 kali lipat orang-orang dengan tampang seram lebih banyak daei bodyguard yang berjaga diMyung Hospital. Bodyguard yang berjaga tentu saja dibuat tidak berkutik oleh orang- orang Tae Seo.Tidak hanya kalah jumlah namun Tae Seo membawa sekumpulan gengster yang ia kerahkan bagi siapapun yang menghalangi dirinya untuk masuk ke dalamMyung HospitalBRAKKTae Seo membuka kasar pintu ruang kerja Yeon Ra, dan segera melangkah kedalam ruanganYeon Ra yang baru saja selesai melakukan operasi tentu saja terkejut dengan kehadiran Tae Seo"Apa yang kau lakukan ?" bentak Yeon RaTae Seo justru tersenyum miring mendengar pertanyaan Yeon Ra"Justru aku yang bertanya padamu Raya..
Minjung telah kembali dari Jerman, dan disini ia sekarang bersama Yeon Ra sedang melakukan makan malam romantis di sebuah restoran mewah"Yeon Ra" ucap Minjung yang tak henti- hentinya tersenyum bahagia malam ini. Berbeda dengan wanita yang ada di depannya, yang sedari tadi hanya terdiam enggan untuk mengeluarkan kata dan terlihat tidak fokus pada acara malam"Yeon Ra" panggil Minjung sekali lagiYeon Ra tersentak dengan panggilan Minjung. Ia mulai sedikit gugup karena ketahuan melamun saat makan malam dengan calon suaminya ini"Ahh .. Ya Oppa?" tanya Yeon Ra yang merasa sedikit bersalah"Kau baik- baik saja? Apa kau sakit?" ujar Minjung yang mulai terlihat khawatir dengan keadaan Yeon Ra.Yeon Ra tersenyum tipis "aku baik- baik saja Oppa" jawabnya dengan setenang mungkin "ada apa Oppa?"Hwang Minjung tersenyum cerah " Eum, aku mulai besok akan bekerja diMyung Hospitalbersamamu" ujar Minjung dengan raut bahagianyaYeon Ra
"Aku membencimu.. Aku membencimu" kata- kata itu berputar- putar di kepala Tae Seo saat ini.Tidak!!! Kata- kata itu adalah kata yang paling Tae Seo takutkan dan akhirnya keluar dari mulut Myung Yeon Ra, wanitanya.Tae Seo tersadar dari keterkejutannya dan segera mendorong sedikit tubuh Ayaka. Ia harus segera mengejar Yeon Ra sebelum ia kehilangan wanita yang teramat di cintainya itu lagi. Tae Seo berlari menuju arah lift.“Ck keparat !!! lift ini terlalu lama” maki Tae Seo dan dirinya segera berbalik menuju tangga darurat. Berlari secepat yang ia bisa untuk mengejar wanitanyaYeon Ra hampir mencapai pintu mobil, namun sebuah tarikan tangan menghentikan langkahnya. Dan ya, Tae Seo lah yang menariknya dengan penampilan yang sama berantakan dan nafas sedikit tersengal karena berlari menuruti anak tangga"Kita harus bicara Raya" ucap Tae Seo memohon pada Yeon Ra dan mulai mengenggam kedua tangan Yeon Ra erat"Tidak ada yang perlu dibicara
“Ra ... Raya!” ucapnya dengan pelan. Ia sangat terkejut dengan kedatangan Yeon Ra saat ini. Dan dengan bodohnya ia melupakan janjinya pada Yeon Ra. Jantung Tae Seo pun juga berpacu sangat cepat saat ini. Perasaann bersalah mulai menggunung kembali dihatinya“Apa yang kau lakukan Oppa ? Kau makan malam dengannya ?” ucap Yeon Ra dengan nada yang begitu dingin.Tae Seo ingin menjawab namun lidahnya seakan benar- benar kelu saat ini. Tubuhnya pun seakan membatu“Kenapa kau diam saja Oppa ? Apa pertanyaanku kurang jelas ?” tanya Yeon Ra sekali lagi dengan tatapan penuh kekecewaan disana“Ra.. Raya ! aku bisa menjelaskan padanya padamu” ujar Tae Seo dengan begitu gugup namun ia masih mencoba bersikap tenangYeon Ra tertawa sinis mendengarnya“Penjelasan apa lagi yang akan kau sampaikan Oppa ? belum cukupkah kau mengecewakanku berkali- kali ?”Tae Seo menggeleng cepat “Tidak seperti itu Raya !”“LALU SEPERTI APA SIALAN ?” bentak Y