Beranda / Romansa / My Love / Pernyataan Cinta

Share

Pernyataan Cinta

Penulis: Rasyidfatir
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Hari berikutnya Adisty menemani Kakek Fermount untuk berbelanja buku. Ricko membuntuti mereka dari belakang. Ia tidak ingin kakeknya membuat masalah baru untuk Adisty. 

"Kakek juga suka novel?" tanya Adisty.

"Iya, tapi kakek suka cerita yang romantis," jawab Kakek Fermount. 

"Wah, sama denganku. Aku juga suka novel yang berakhir bahagia," imbuh Adisty.

"Ricko, kamu suka novel genre apa?" tanya Kakek Fermount. 

"Mafia, pembunuhan!" jawab Ricko dingin.

Adisty langsung menciut nyalinya. Memang kelihatan sekali jika Ricko adalah pria yang dingin. Mana mungkin suka hal yang romantis. 

Mereka sudah menemukan bukunya masing-masing, lalu Ricko membayar semuanya di kasir. Sepanjang perjalanan Ricko hanya mengekor di belakang mereka berdua, padahal hari ini ia terpaksa cuti lagi untuk mengawasi Adisty dan kakeknya. Ricko takut jika kakeknya bertingkah aneh-aneh yang membuat Adisty kerepotan.

Tak lupa juga mereka mampi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • My Love   Ricko Bertemu Mama Adisty

    Adisty tidak membayangkan jika presdir Ricko juga mencintainya. Ia bahagia mendengar pengakuan Ricko mengenai perasaannya selama ini. Tetapi Adisty tahu perbedaan keluarga mereka juga terlalu mencolok. Ia adalah seorang karyawan biasa bukan keturunan konglomerat.Hari ini Ricko datang untuk menemui keluarga Adisty. Ia mau membicarakan hubungannya dengan putrinya. Ricko tidak ingin terlalu lama membuat Adisty menunggu hubungan mereka ke jenjang pelaminan.Mama Adisty sudah membuat masakan spesial untuk menyambut kedatangan Ricko. Adisty tahu Ricko sudah terbiasa menyantap makanan mewah, tapi keluarganya tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk Ricko."Kak, aku ingatkan. Kak Ricko dari kalangan yang berbeda dengan kita, jadi itu akan berat buat kakak untuk menyesuaikan diri dengan keluarganya," peringat Darren."Iya aku tahu, tapi kakeknya baik sama kakak," jawab Adisty."Tapi, dunia pergaulan Ricko itu kalangan atas. Kakak tidak akan bisa mengim

  • My Love   Hubungan Jarak Jauh

    Sudah seminggu Ricko berada di luar kota untuk menyelesaikan pekerjaannya. Adisty juga di sibukkan dengan pekerjaannya di kantor. Rasanya ada sesuatu yang hilang semenjak Ricko di luar kota. Meskipun mereka setiap hari tidak lupa untuk video call juga. Tetapi masih saja terasa ada yang kurang. Adisty merindukan sosok bosnya yang tampan."Kenapa melamun saja, berkas ini tidak akan selesai hanya dengan kau pandangi saja," ucap Agni teman kerja Adisty."Siapa yang melamun? Cuman bengong," jawab Adisty mengambil salah satu berkas pada tumpukan yang paling atas."Sama saja, Dist. Sudah seminggu ini kau sering melamun. Apa sih yang kamu pikirkan? Kamu ingin punya pacar?" tebak Agni."Eeh, siapa yang ingin pacaran?" kata Adisty memainkan jari lentiknya di atas tombol-tombol huruf di laptop. Sesekali matanya melirik tulisan di berkas lalu memasukkan datanya lagi di dalam laptop."Kau terlalu sibuk kerja. Mau aku kenalkan dengan pria tidak?" tawar Agn

  • My Love   Siapa Wanita Di Telepon Itu?

    Makanan di atas meja sudah habis tak tersisa, hanya tinggal minuman jus tang tersisa setengah gelas. Rania masih penuh dengan semangat bercerita tentang hubungannya dengan Kevin."Kamu tahu tidak, setiap malam dia menemaniku tidur. Kami bersenang-senang. Ah, rasanya setiap hari aku tidak ingin lepas darinya," ucap Rania. Wajahnya kelihatan berbinar tatkala membicarakan seluruh kisahnya dengan Kevin. Berbeda dengan wajah Adisty yang merasa bosan dengan cerita Rania. Ia menguap beberapa kali karena sudah letih dan mengantuk sepulang kerja."Bisa kita pulang sekarang?" tanya Adisty."Pulang? Aku belum menyelesaikan seluruh ceritaku," kata Rania. Ia masih bersemangat menceritakan kelanjutannya."Besok saja, hari ini aku sangat lelah sekali. Pekerjaanku setumpuk, aku ingin istirahat, Rania," ucap Adisty dengan wajah memelas."Baiklah, tapi janji ya. Kapan-kapan kita bicara lagi," kata Rania."Iya," jawab Adisty lemah. Sebenarnya ia sudah bosan me

  • My Love   Kencan Buta

    Adisty tidak dapat tidur matanya terlihat bengkak karena semalaman habis menangis. Ia masih teringat bagaimana suara wanita itu memanggil mesra Ricko. Ah, pantas saja akhir-akhir ini Ricko tidak pernah meneleponnya. Tiba-tiba pintu di ketuk dari luar, Adisty malas sebenarnya membukakan pintu. Tapi, suara itu terlalu berisik mengganggu tidurnya. "Ah, siapa sih ganggu orang tidur saja," gerutu Adisty. Dengan malas ia berusaha bangkit dari tidurnya. "Kenapa matamu seperti itu?" tanya Darren. "Biasa kurang tidur, cepat mau apa bangunin kakak," desak Adisty. "Tuh, ada kak Agni di depan rumah. Katanya dah janjian sama kakak," kata Darren. "Agni? Memangnya ini jam berapa sih?" tanya Adisty. "Jam sembilan pagi," kata Darren. "Apa? Jam sembilan?!" pekik Adisty. Sementara Darren sudah bersiap menutup kedua telinganya. Ia paham betul bagaimana tingkah kakaknya jika kaget. "Makanya jangan tidur melulu," omel Darren.

  • My Love   Berita Mengejutkan

    Adisty telah selesai makan bersama Jack, setelah agak lama menunggu Agni tak kunjung datang. Ternyata Agni mengirim pesan singkat jika ada kepentingan mendadak. "Bagaimana, apa ada kabar dari Agni?" tanya Jack. "Iya, katanya dia ada kepentingan mendadak jadi harus pergi," kata Adisty menunjukkan layar pesan yang di kirim Agni. "Oh, kalau begitu biarkan aku yang mengantarmu pulang," tawar Jack. "Tidak terima kasih, aku bisa pulang sendiri," tolak Adisty. Bagaimana mungkin ia menerima tawaran dari orang yang baru saja di kenalnya. "Ayolah, ku pikir Agni meninggalkan kita pasti ada alasannya. Mungkin ia menginginkan agar kita lebih dekat," terang Jack tanpa ragu-ragu. Mereka berjalan beriringan keluar dari restoran, ada sepasang mata mengawasi mereka dari kejauhan. Ricko merasa tidak tenang melihat Adisty bersama pria lain, tapi salahnya juga kenapa akhir-akhir ini tidak memberi kabar padanya. Dan alasan kuat di balik itu semua adalah wan

  • My Love   Bertemu Ricko di Kantor

    Adisty semalaman tidak dapat tidur, ia merasa kecewa dengan Ricko. Setidaknya ia ingin Ricko dengan jantan menjelaskan semua duduk perkaranya. Kenapa ia bertunangan dengan wanita lain tanpa sepengetahuannya. Tak terasa jarum jam sudah menunjukkan pukul tiga pagi. Tapi pikiran Adisty masih menerawang memikirkan nasibnya. Sesekali ia menangis sesenggukan jika teringat pengkhianatan Ricko. Gumpalan tisu menyebar di lantai kamar. Entah sudah berapa puluh lembar tisu yang menjadi korban keganasan tangisnya. Sebuah ketukan pintu tidak menghalangi Adisty terus bermalas-malasan di tempat tidurnya. Waktu berputar cukup cepat, rupanya jam dinding sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. "Kak, buka pintunya!" seru Darren dari luar. "Masuk saja, kenapa sih!" sahut Adisty dari dalam. Darren akhirnya menarik handel pintu kamar kakaknya. Ia hanya bisa geleng-geleng kepala menyaksikan kamar Adisty yang berantakan. Tisu bekas air mata Adisty tersebar dimana-mana. Set

  • My Love   Permainan Panas Di Ruang Kantor

    Adisty terdiam meskipun Ricko menanyainya. Seharusnya mereka saat ini saling memeluk karena rindu. Tapi sekarang keduanya seperti orang asing yang belum pernah bertemu. Hati Adisty sudah teramat sakit dengan tindakan yang di lakukan Ricko. Berita di koran itu sudah jelas. Apalagi acara penyambutan hari ini, semua sudah cukup menyakiti Adisty. "Saya sudah meletakkan berkasnya di sini, Anda bisa memeriksanya. Jika tidak ada lagi yang di tanyakan, saya permisi," kata Adisty masih menunduk. Ia enggan menatap pria tampan yang tengah duduk di kursi singgasananya itu. Ricko mendekat ke arah Adisty. "Kenapa berbicara seformal ini padaku? Apa kita baru saja saling mengenal?" tanya Ricko menyentuh pundak Adisty. Wanita itu mundur selangkah, terlihat jelas jika ia menghindari sentuhan Ricko. Ia tidak mau hatinya luluh karena bujuk rayu pria yang sudah mengobrak-abrik hatinya. "Maaf, ada banyak hal yang harus saya kerjakan." Adisty membalikkan tubuhnya. Ia berniat untuk

  • My Love   Tidak Mau Putus Hubungan

    Adisty segera mendorong tubuh Ricko yang sudah lepas kontrol. "Ada apa kenapa kau mendorongku?" tanya Ricko kaget. Adisty menangis, ia merasa Ricko telah melecehkannya hanya dengan alasan rindu bukan karena mencintainya. "Sebaiknya kita sudahi saja hubungan ini," pinta Adisty. "Tidak, aku ingin kau tetap di sisiku. Kau tidak boleh jauh dariku," jawab Ricko. Adisty menatap marah pada Ricko. "Anda sangat serakah sekali," kata Adisty tersenyum getir. "Tidak, aku tidak serakah. Aku hanya mencintaimu," jawab Ricko. Adisty membenarkan letak kancingnya dan merapikan bajunya yang berantakan. Tapi Ricko merengkuh tubuhnya kembali dan mencium bibirnya dengan ganas. Ia dengan berani memaksa Adisty membuka mulutnya, permainan lidahnya berhasil membuat Adisty tanpa sengaja mengikutinya. Lidah mereka bertautan, Ricko rindu sekali dan takut jika kehilangan wanita yang tengah membuat hasratnya bergelora. Tangan Ricko meremas dua gundukan

Bab terbaru

  • My Love   Akhir Cerita

    Tiga tahun kemudian.Adisty memejamkan mata kala Ricko mau mendaratkan bibirnya di bibir Adisty.Melihat reaksi istrinya yang seolah membuka pintu untuknya. Ricko melanjutkan aksinya merebahkan Adisty di pembaringan. Kemudian mengecup kelopak mata wanita itu satu persatu. Jari-jari Ricko bergerak turun membuka kancing baju Adisty satu persatu."Tok ... tok ... tok!""Mama ... mama!" teriak Austin dari luar."Oh, sayang milikku sudah menegang haruskah kita berhenti lagi seperti kemarin," keluh Ricko."Iya, Austin di luar sayang. Kasihan dia, kalau lama menunggu. Kamu tahu sendirikan jika dia menangis, susah menenangkannya," sahut Adisty.Adisty membenarkan letak kancingnya lagi dan buru-buru membuka pintu untuk putra kecilnya."Ada sayang?" tanya Adisty."Austin, tidak bisa tidur. Boleh Austin tidur sama mama?" tanya Austin polos."Tidak boleh, Austin harus belajar mandiri tidur di kamar sendiri," ucap Ricko.

  • My Love   Melahirkan

    "Awas ya, kalau kau sampai meninggalkanku. Ku kejar sampai ujung dunia," balas Ricko. Keduanya tertawa bahagia. Mereka berpandangan satu sama lain, pandangan penuh cinta.Sebuah bunyi telepon mengagetkan keduanya yang sedang bernostalgia."Dari siapa sayang?" tanya Ricko."Kakek," ucap Adisty."Lalu, kenapa wajahmu pucat seperti itu?" tanya Ricko.Adisty tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Berita dari Kakek Fermount mengenai pelaku kejahatan yang mengakibatkan Ricko amnesia kini telah di ketahui siapa pelakunya."Ada apa sayang?" tanya Ricko."Tadi kakek memberitahu jika pelakunya sudah ketemu.""Oh, ya. Siapa pelakunya?" tanya Ricko."Ibu tirimu," jawab Adisty pendek."Sudah kuduga, hanya dia satu-satinya orang di dunia ini yang punya alasan ingin melenyapkanku," kata Ricko."Kata kakek, pihak keamanan telah melihat bukti lewat CCTV kota, orang suruhan itu juga merupakan penjahat yang menjadi buronan se

  • My Love   Ricko Sembuh

    Setelah melakukan pergumulan semalam, pagi hari Rania mendapati tubuh polosnya tengah di peluk Kevin. Ia terperanjat kaget, melihat laki-laki tampan itu masih memeluknya dengan wajah tak bersalah. Sialnya lagi milik Kevin masih menancap lewat belakang. Rania seakan terjebak, ketika ia bergerak justru benda itu juga ikut bergerak di dalam. Dan Rania tanpa sadar mendesah pelan.Kevin sebenarnya pura-pura tidur, ia sudah bangun dari tadi. Hanya saja ia tidak ingin wanita yang di cintainya segera pergi. Jadi, ia melakukan aksi pura-pura tidur.Lagi-lagi Kevin menghujamkan miliknya dalam keadaan mata terpejam. Rania mendesah hebat, dan Kevin menyukai suara desahan itu. Semakin cepat ia memompa milik Rania, semakin sering ia mendengar desahan wanita itu. Hingga akhirnya mereka melakukan pelepasan lagi.Rania baru sadar jika Kevin pasti tidak tidur. Lelaki itu hanya pura-pura saja. Ia mencubit lengan Kevin dengan kencang."Aww!" teriak Kevin.

  • My Love   Kerinduan

    "Bagaimana Dok, kondisi suami saya?" tanya Adisty cemas."Kami sudah melakukan pengecekan, setidaknya tidak ada pendarahan di otaknya. Itu sudah merupakan kabar yang bagus," kata dokter."Iya, tapi apakah dia akan koma ... atau_,""Tenanglah, Nyonya. Kami akan berusaha yang terbaik," kata dokter."Iya," jawab Adisty lemah. Ia kembali melihat Ricko di balik kaca. Air matanya mengalir dengan sendirinya. Ia menyalahkan dirinya sendiri kenapa harus memaksa agar ingatan Ricko pulih."Berdoalah Nyonya, suami Anda bisa melewati masa kritisnya malam ini. Jika masa kritis berhasil di lewati, kemungkinan besar ia dapat sembuh," terang dokter.Adisty hanya menjawabnya dengan anggukan. "Kalau begitu, saya permisi dulu Nyonya untuk mengecek pasien lainnya," kata dokter pergi meninggalkan Adisty."Bagaimana keadaan Tuan Ricko?" tanya Kevin yang tiba-tiba muncul bersama Rania."Dia ... aku tidak bisa menjelaskannya. Kalian lihat s

  • My Love   Hari Ulang Tahun

    "Tidak usah gugup, biasa saja," kata Adisty. Ricko tersenyum datar. Ia merasa Adisty bisa membaca pikirannya."Aku mandi dulu," kata Ricko untuk menghindari suasana yang canggung.ya," jawab Adisty. Wanita itu merebahkan tubuhnya yang penat karena jalan-jalan di Mall.Terdengar suara gemericik air shower kamar mandi. Adisty memilih memejamkan matanya sambil menunggu Ricko selesai mandi. Ia tiba-tiba terbangun teringat sesuatu. Lalu ia beringsut turun dari ranjang."Ada apa?" tanya Ricko yang baru saja keluar dari kamar mandi.Melihat tubuh Ricko yang hanya berbalut handuk saja sebatas perut dan buliran air menetes di rambutnya yang basah. Membasahi tubuh sixpack pria itu. Adisty menelan salivanya."Eh, tidak apa-apa. Aku hanya mau ambil ini," kata Adisty meraih ponselnya. Padahal sebelumnya ia ingin melihat sesuatu di dalam tasnya yang baru saja di beli di Mall tadi."Ada yang ingin kau telepon?" tanya Ricko mengernyitkan dahiny

  • My Love   Kecurigaan Adisty

    Seperti biasa Adisty menunggu Ricko pulang kerja. Kali ini ia menunggu tidak di rumah melainkan di Mall untuk membeli keperluan bayi. Ia merasa bosan jika di rumah terus, apalagi Ricko kerja sampai sore. Malahan terkadang pulang sampai malam. Alhasil, Adisty bosan jika terus-terusan di rumah.Adisty memakai longdres pendek selutut dengan kardigan yang menutupi lengannya. Ia menenteng sebuah tas kecil berwarna putih mengkilap. Tak ada yang tahu jika tas yang di bawanya itu limited edition.Kaki Adisty yang berbalut flat shoes mengingat kehamilannya sudah usia tidak muda lagi. Tentunya ia akan mudah kecapekan tidak seperti dulu. Dua orang pelayan setianya mengikuti pergerakan Adisty kemanapun. Mereka selalu siap sedia jika Adisty menginginkan bantuan.Di telinga Adisty terdengar tawa yang tak begitu asing. Ia melihat dua orang wanita tengah mengobrol di cafe yang tak jauh dari temptanya berdiri. Adisty merasa kenal dengan wanita itu. Mereka adala

  • My Love   Kepedulian Ricko

    Adisty berdiri di depan pintu kamar Ricko menelan kekecewaan. Ia pun berlalu dan kembali ke kamarnya sendiri. Tak terasa air matanya menetes, ia merasa Ricko benar-benar sudah berubah seperti orang lain.Hari berikutnya, Adisty masih melayani kebutuhan Ricko seperti biasanya. Laki-laki itu memilih banyak diam. Meskipun Adisty sudah berusaha ramah padanya, tapi Ricko terlihat cuek. Semakin hari Adisty merasa hidupnya kesepian. Terlebih lagi kandungannya sekarang tambah membesar. Ia butuh perhatian. Jika ia banyak pikiran bisa mengganggu perkembangan janinnya."Bisa kita bicara?" tanya Adisty."Bicara tentang apa?" Ricko balik bertanya."Tentang kita," jawab Adisty.Ricko tersenyum sinis. "Tentang kita, bukankah kau sudah tahu hubungan kita seperti apa. Aku tidak bisa mengingat apapun. Jadi, aku tidak bisa menjadi suami yang kamu mau," ucap Ricko tegas."Ya, aku tahu. Tapi, bayi dalam kandunganku tidak tahu apa-apa. Aku ingin dia l

  • My Love   Hilang Ingatan

    Adisty tidak berhenti menangis melihat kondisi Ricko yang masih terbaring koma. Darren datang bersama ibunya menjenguk Ricko di rumah sakit. Ricko belum sadarkan diri. Ia masih dalam keadaan koma. Merasa ada yang menepuk pundaknya, Adisty menoleh ke belakang. Ia tersenyum pada Darren dan menyeka air matanya. Adisty memeluk mamanya erat. Ia pun menangis lagi."Ricko, Ma ...," tangis Adisty."Ya, mama tahu. Kamu bersabarlah, ini ujian," kata mama Adisty. Wanita paruh baya itu mengelus rambut putrinya dengan penuh kasih sayang."Yang sabar, sayang. Semua sudah kehendak Yang Mah Kuasa," kata mama Adisty.Adisty masih menangis terisak-isak, menatap Ricko yang masih belum sadarkan diri. Ia semakin takut jika terjadi apa-apa pada Ricko."Kak, yang sabar ya. Kak Ricko sekarang juga sedang berjuang melawan maut," kata Darren menguatkan hati Adisty."Berdoalah kepada Tuhan, agar suamimu segera sembuh," kata mama Adisty.Adisty mengangguk. Ia pu

  • My Love   Kenyataan Pahit

    Rania masih tertidur pulas akibat obat bius yang di suntikkan padanya. Kevin terlihat duduk di samping Rania dengan menggenggam tangan istrinya. Mendengar pintu ruangan ada yang mendorong, Kevin menoleh ke belakang."Rupanya kau sudah di sini," tukas Ricko. Dari belakang punggung Ricko muncul Adisty."Bagaimana keadaannya?" tanya Adisty cemas."Sudah lebih baik," jawab Kevin sembari membuka kacamatanya. Terlihat dari wajahnya, sedih, muram dan kelelahan.Adisty mendekati Rania dan mengusap dahi sahabatnya dengan pandangan prihatin. "Kasihan, dia terus saja menangisi nasibnya," tutur Adisty."Ini salahku, tak seharusnya aku seceroboh itu," sesal Kevin."Ya, kau memang sangat ceroboh. Kau bisa membunuh istrimu sendiri dengan semua keteledoranmu!" ucap Adisty kesal.Kevin menunduk. Ia tidak membantah semua omongan Adisty. Karena ia tahu semua itu benar. Koni yang ia inginkan Rania segera siuman. Ia ingin kembali pada Rania. Meskipun anga

DMCA.com Protection Status