Share

MHL 144

Penulis: Aililea (din din)
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Devan, Jordan, dan Danny, pergi ke toko di mana Danny dan Evangeline melihat seorang wanita yang mengawasi mereka beberapa waktu lalu.

Devan mengamati sekitar, melihat apakah ada petunjuk yang bisa didapat. Hingga melihat sebuah kamera cctv yang terpasang di sudut toko, memperkirakan jarak kamera dengan kemungkinan wanita yang mengawasi istrinya berdiri.

"Di mana kamu lihat wanita itu?" tanya Devan pada Danny.

Danny menengok ke arah sudut lain dari toko itu, lantas menunjuk. "Di sana, aku melihat wanita itu berdiri di sana dengan memakai topi."

Devan kembali menatap kamera yang terpasang, yakin kalau wanita itu pasti terekam cctv. Devan pun masuk ke toko, diikuti Danny dan Jordan.

"Selamat datang, ada yang bisa saya bantu?" Seorang pelayan toko langsung menyambut.

"Maaf, saya mau tanya. Kamera itu, apa milik toko ini?" tanya Devan seraya menunjuk kamera yang ada di luar.

Pelayan toko itu melihat ke arah Devan menunjuk, sebelum akhirny

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • My Hot Lady   MHL 145

    Sementara itu, Evangeline yang disekap hanya bisa berdoa kalau orang yang menculiknya tidak melakukan hal buruk pada kandungannya. Sesungguhnya jika diminta untuk memilih antara bayi atau nyawanya, ia lebih mengharapkan bayinya selamat.Terdengar suara pintu terbuka, Evangeline melihat pria yang membawanya masuk dengan nampan berisi makanan di tangan. Pria itu meletakkan ke meja dan mendekat ke arah Evangeline."Mau apa kamu?" tanya Evangeline menatap penuh kewaspadaan pada pria itu."Melepas ikatanmu, apa kamu tidak mau makan?" Pria itu membuka ikatan tangan Evangeline.Evangeline mengusap kedua pergelangan bergantian, merasakan panas dan juga melihat bekas merah melingkar. Ia menatap pria yang tak disangka akan melepas ikatan itu."Makanlah, aku tidak akan menyakitimu jika kamu menurut. Kamu sedang hamil, lebih baik jaga bayimu," ujar pria itu yang sudah berdiri menatap Evangeline.Evangeline cukup terkejut ketika mendengar pria itu perhat

  • My Hot Lady   MHL 146

    Danny menatap Devan yang sudah berbaring dengan mata terpejam dan memegangi kepala."Apa wanita itu yang membuat Anda trauma?" tanya Danny. Meski dia hanya seorang asisten, tapi Danny sangat paham dengan kondisi, apa yang disuka dan tidak suka oleh atasannya itu.Devan mengangguk untuk menjawab pertanyaan Danny. Ia tak mengerti kenapa begitu lemah saat melihat dan mengingat perbuatan wanita itu, bukankah selama ini sudah merasa baik setelah bersama Evangeline."Menurut Anda, apa yang diinginkan wanita itu?" tanya Danny lagi.Devan membuka matanya, menatap langit-langit kamar sebelum menoleh pada asistennya itu."Aku, mungkin dia menginginkanku untuk membalas dendam," ujar Devan."Kenapa Anda yakin?" tanya Danny dengan dua sudut alis yang saling bertautan.Devan menghela napas kasar, menelan saliva susah payah sebelum menjawab, "Karena setelah mendapatkan vonis hukuman, wanita itu berteriak akan membalas dendam. Wanita itu memili

  • My Hot Lady   MHL 147

    Ghina menyeringai ketika mendengar ucapan Evangeline, hingga kembali memperkuat cengkeraman membuat Evangeline sampai memejamkan mata."Aku tidak akan ke neraka, tapi merengkuh surga dunia bersama suamimu, bagaimana menurutmu?" Ghina melepas kasar cengkeramannya, hingga membuat Evangeline terjatuh ke kasur. Ia tertawa dengan tatapan penuh ambisi.Evangeline terbatuk seraya memegangi leher yang terasa panas dan perih. Ia memicingkan mata ke arah Ghina yang dianggapnya gila."Apa kamu pikir suamiku mau tidur dengan wanita tua sepertimu, hah?" Evangeline jelas tengah menghina dan mencoba menyadarkan Ghina yang lupa diri.Ghina merasa tak terima dengan hinaan Evangeline. Ia menjambak hingga membuat Evangeline sampai mendongak."Agh!" pekik Evangeline ketika merasakan perih di kulit kepala yang tertarik."Dengar baik-baik, aku akan membuatmu melihat suamimu itu menyerahkan dirinya sendiri padaku. Coba kita lihat, mana yang akan dipilih pemuda yan

  • My Hot Lady   MHL 148

    Ghina duduk dengan menatap Evangeline yang kembali diikat ke kursi. Kedua tangan Evangeline terikat ke belakang, dengan mulut yang ditutup kain. Wanita itu tersenyum penuh kemenangan, karena berhasil memancing Devan ke sana."Apa kamu rindu suamimu? Tenang saja, dia akan segera tiba." Ghina tertawa setelah berucap. Kedua tangan bersidekap dada, dengan senyum yang tak pernah pudar dari wajah.Evangeline terus menggerakkan pergelangan tangan, berharap agar ikatannya longgar dan lepas, agar bisa mencekik wanita itu. Ia tidak peduli meski Ghina berumur lebih tua, karena wanita itu juga tak punya hati dan tak bermoral.Suara mobil terdengar di halaman rumah, Ghina langsung berjalan ke arah jendela dan mengintip dari balik gorden agar bisa melihat keluar."Wah, suamimu memang lebih tampan jika dilihat dari dekat." Ghina tersenyum, kemudian kembali menoleh Evangeline.Evangeline memaksa agar ikatan di pergelangan tangannya supaya bisa sedikit longgar, bah

  • My Hot Lady   MHL 149

    Ghina melepas rambut Evangeline, tapi belati yang dipegang masih mengarah di leher."Bukankah aku sudah bilang, akhiri apa yang aku mulai lima belas tahun lalu!" Ghina menatap Devan, membuat pandangan mereka bertemu.Evangeline yang paham dengan permintaan Ghina, menatap sang suami seraya menggelengkan kepala, tak ingin Devan mengalami tragedi yang sama dua kali.Devan menarik napas panjang, hingga kemudian menghela perlahan dengan mata terpejam. Sebelum akhirnya kembali menatap wanita gila yang menyandera istrinya."Baiklah jika itu maumu, tapi lepaskan istriku, biarkan dia pergi dari sini," ujar Devan hendak memenuhi keinginan Ghina, ditatapnya sang istri yang terluka di bagian leher.Evangeline ingin sekali menjerit, bagaimana bisa suaminya mau melakukan hal yang sangat dibenci selama bertahun-tahun ini. Ia menggerakkan kedua tangan yang terikat, berharap bisa terlepas lantas ingin memeluk suaminya itu.Ghina tak percaya kalau Devan akan

  • My Hot Lady   MHL 150

    Malam sebelumnya. Ketika Devan sudah di rumah dan ditemani Danny, seseorang menghubungi nomornya, membuat DEvan terheran karena merasa tak kenal."Halo." Devan menjawab panggilan itu."Kamu ingin istrimu selamat, mari bertemu."Devan terkejut mendengar suara pria terdengar dari seberang panggilan. Ia tak berpikir lama karena pria itu menyebut sang istri, membuat Devan memilih setuju untuk bertemu.Devan pergi bersama Danny, mereka bertemu di sebuah kafe."Anda yakin di sini?" tanya Danny seraya mengedarkan pandangan untuk mencari pria yang mengajak Devan bertemu."Ya, biar aku hubungi lagi." Devan hendak menghubungi pemilik nomor yang mengajaknya bertemu. Hingga urung ketika melihat seorang pria melambai ke arahnya.Devan dan Danny pun mendekat untuk menghampiri pria yang sudah duduk santai dengan secangkir kopi di meja. Pria itu ternyata adalah orang suruhan Ghina."Silahkan duduk!" Pria itu langsung mempersilahkan Devan

  • My Hot Lady   MHL 151

    Devan duduk dengan terus menatap Evangeline yang masih tak sadarkan diri. Dokter yang memeriksa, mengatakan jika Evangeline mengalami kontraksi palsu karena tekanan yang dialami. Leher yang tergores belati juga sudah diobati, serta tidak ada hal lain yang fatal lagi."Bagaimana keadaannya?" tanya Milea yang datang ke rumah sakit.Jordan yang ternyata datang bersama Danny, membawa polisi setelah melapor, hingga akhirnya wanita itu digelandang lagi ke kantor polisi dengan tuduhan penculikan dan penganiayaan. Milea yang diberi kabar Jordan, langsung pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan Evangeline."Dia belum sadarkan diri hampir dua jam, kata dokter itu wajar karena dia disuntik obat tidur," jawab Devan.Milea menghela napas lega, setidaknya tidak terjad hal yang fatal kepada Evangeline maupun bayinya."Bagaimana wanita itu?" tanya Devan pada Jordan karena adik iparnya itu yang mengurus di kantor polisi."Sepertinya dia gila, wanita itu t

  • My Hot Lady   MHL 152

    Evangeline terus memperhatikan Devan yang sedang mengupas buah untuknya. Ia menyentuh leher yang dibalut kain kasa karena luka gores akibat ulah Ghina."Van, apa wanita itu kembali ditahan?" tanya Evangeline.Devan yang sedang memotong buah, hanya tersenyum kecil, lantas menyuapkan potongan kecil ke mulut sang istri."Ya," jawab Devan. "Jordan dan Danny datang tepat waktu bersama polisi, langsung menggelandang wanita gila itu ke kantor polisi. Kali ini akan aku pastikan dia membusuk di sana," imbuhnya dengan seutas senyum, meski ada sebuah amarah yang terkandung di dalamnya.Evangeline mengunyah potongan buah yang masuk mulut, tatapannya masih tak teralihkan dari wajah Devan. Hingga ia penasaran, bagaimana suaminya itu menghadapi trauma yang pernah ditinggalkan wanita itu."Tadi, apa kamu merasa tidak takut menghadapi wanita itu?" tanya Evangeline. "Secara aku melihat kamu terlihat tenang, tak tampak seperti merasakan sebuah trauma sama sekali," im

Bab terbaru

  • My Hot Lady   MHL 222

    Setelah memantapkan hati, akhirnya Anira memutuskan untuk pergi. Hari itu Kenan dan keluarganya datang untuk berpamitan dengan Anira, setelah sebelumnya mendapat kabar dari Evangeline dan Devan. "Jangan lupakan kami," ucap Angel yang ingin melepas Anira. Anira mengangguk kemudian memeluk Angel, tak bisa berkata-kata karena dirinya begitu sedih meninggalkan keluarga itu. "Sering hubungi kami, oke!" pinta Angel lagi sebelum melepas pelukan. Anira lagi-lagi hanya mengangguk, sebelum kemudian beralih menatap Kenan yang sudah menatapnya sejak tadi. "Aku akan menunggumu kembali, Nira." Kenan langsung memeluk Anira, membuat gadis itu terkejut. Anira membalas pelukan Kenan, bahkan mengusap punggung pemuda itu karena tahu jika Kenan sama beratnya melepas. "Aku sangat menyayangimu, jangan lupakan aku," lirih Kenan sebelum melepas pelukan. Anira merasa jantungnya berdegup dengan cepat ketika Kenan mengucapkan kata itu, entah kenap

  • My Hot Lady   MHL 221

    "Kamu tidak akan pergi, 'kan!" Kalandra bicara empat mata dengan Anira di kamar gadis itu. Ia menatap Anira yang duduk di tepian ranjang."Aku tidak tahu." Anira menjawab pertanyaan Kalandra seraya menundukkan kepala.Wanita yang bicara dengan Evangeline adalah ibu kandung Anira, setelah sekian tahun wanita itu datang dan ingin membawa Anira karena merasa berhak atas gadis itu."Nggak, aku nggak izinin kamu pergi!" Kalandra langsung memegang kedua lengan Anira, bahkan tanpa sengaja mencengkeram begitu erat."Al, sakit!" pekik Anira mencoba melepas tangan Kalandra dari lengannya.Kalandra berlutut di depan Anira, menggenggam kedua telapak tangan gadis itu begitu erat, kedua bola matanya terlihat berkaca."Jangan pergi, Nira. Aku mohon," pinta Kalandra.Anira terlihat bingung, setelah sekian tahun dia tidak tahu siapa orangtua kandungnya, serta bagaimana mereka, haruskah dia melewatkan kesempatan bersama orangtuanya."Aku bingung

  • My Hot Lady   MHL 220

    "Apa maksudnya itu, hah?" Kalandra mendorong Kenan ke tembok.Kenan yang baru saja mengantar Anira ke kelas, cukup terkejut saat Kalandra langsung menarik dan membawanya ke samping gedung sekolah."Kamu kenapa sih, Al?" tanya Kenan bingung, apalagi ketika menatap amarah di mata saudaranya itu. Ia mengusap lengan yang sakit karena terbentur dinding."Apa maksudmu menciumnya?" Kalandra ternyata melihat dari jauh saat Kenan menangkup wajah Anira. Ia melihat punggung Kenan di mana saudaranya itu memiringkan kepala.Kenan terkejut mendengar pertanyaan Kalandra, tak menyangka jika saudaranya itu melihat."Al, dengar dulu--" Kenan ingin menjelaskan, tapi terhenti karena Kalandra yang tiba-tiba memukulnya tepat di pipi, membuatnya sampai memalingkan wajah."Apa kamu kira, karena dekat dengannya maka bisa membuatmu sesuka hati menciumnya? Aku tidak setuju kamu bersikap seperti itu padanya!" Kalandra yang sudah terpancing emosi, tak bisa berpikiran je

  • My Hot Lady   MHL 219

    Kenan berada di kamarnya setelah Kalandra dan Anira pulang. Ia menatap bingkai yang terdapat di meja belajarnya. Di sana terdapat foto dirinya, Anira, dan Kalandra.Kenan tiba-tiba menggelengkan kepala dengan senyum kecil di wajah, merasa lucu dengan hal yang dipikirkannya sekarang."Apa itu senyum-senyum sendiri?" tanya Angel yang ternyata melihat adiknya itu duduk melamun. Ia pun lantas berjalan masuk dan menghampiri Kenan.Kenan menoleh Angel yang kini sudah berdiri bersandar meja belajarnya."Siapa yang tersenyum?" Kenan mengelak dari pertanyaan sang kakak."Jangan bohong! Jelas-jelas tadi aku melihatmu tersenyum," ucap Angel."Hah, terserahlah." Kenan masih tidak mau mengakui. Ia malah membuka buku seakan ingin mengabaikan sang kakak.Angel menatap Kenan, seperti mengetahui sesuatu dari pandangan sang adik."Ke, apa kamu menyukai Anira?" tanya Angel tiba-tiba.Kenan langsung berhenti membalikkan buku saat mendengar

  • My Hot Lady   MHL 218

    Kalandra tidak jadi belajar karena kasihan dengan Anira. Ia pun meminta sopir untuk menjemput mereka. Dalam perjalanan pulang, Kalandra hanya diam, membuat Anira sedikit merasa heran."Kamu baik-baik saja, Al?" tanya Anira.Kalandra tersadar dari lamunan, kemudian menoleh ke arah Anira yang duduk di sampingnya."Aku tidak apa-apa," jawab remaja itu, mencoba mengulas senyum.Anira mengangguk karena Kalandra sudah mengatakan jika tidak apa-apa, mereka pun kembali menatap aspal jalanan.Sebenarnya Kalandra sedang memikirkan percakapannya dengan Kenan beberapa waktu lalu, saat Kenan sedang berganti pakaian.Di kamar tamu, beberapa waktu lalu."Ke, boleh aku tanya sesuatu?" Kalandra berdiri di samping pintu kamar mandi tempat Kenan berganti pakaian."Tanya saja!" Suara Kenan terdengar dari dalam kamar mandi."Aku melihat, akhir-akhir ini kamu sangat memperhatikan Nira. Apa ada sesuatu yang kamu sembunyikan dariku?" tanya Kala

  • My Hot Lady   MHL 217

    Angel sangat terkejut saat melihat Anira tercebur ke kolam. Saat ingin melompat, ternyata Kenan sudah melompat duluan. Angel pun akhirnya menunggu di tepian dengan wajah panik.Kalandra meraih handuk yang tergantung di kursi, lantas berjongkok begitu melihat Kenan membawa Anira ke tepian, ia langsung menarik Anira keluar dari kolam, serta menutup tubuh gadis itu menggunakan handuk.Anira sangat ketakutan, itu karena dirinya trauma. Sejak kejadian banjir itu, tenggelam adalah mimpi buruk untuknya. Kejadian di masa kecil itu, ternyata melekat di hati dan pikiran gadis itu.Kenan keluar dari kolam, kemudian langsung mendekat ke arah Wira dan mendorong teman kakaknya itu. Membuat beberapa teman Angel terkejut dan panik karena takut ada perkelahian."Kenapa kamu mendorongnya, hah?" Kenan murka dengan kejadian yang menimpa Anira, menyalahkan Wira seakan tak takut dengan pemuda yang lebih dewasa darinya itu."Siapa yang mendorong? Dia terpeleset!" Bela Wi

  • My Hot Lady   MHL 216

    Sore itu Anira dan Kalandra pergi ke rumah Kenan. Anira ke sana karena Kalandra yang mengajak, dua remaja itu ingin mengerjakan tugas."Rumah Kenan ramai amat?" tanya Anira ketika melihat beberapa mobil terparkir di halaman rumah."Palingan teman-teman Ica. Kata Kenan, tante dan om lagi ke luar kota, makanya di rumah bebas. Biasa kalau Ica suka ngundang teman kalau tidak ada om dan tante," jawab Kalandra seraya turun dari mobil, mereka diantar sopir.Anira hanya mengangguk, kemudian keluar dari mobil bersama Kalandra.Saat masuk, Anira melihat ke arah samping rumah, di mana kolam renang terlihat ramai dengan muda-mudi. Sepertinya Angel mengadakan pesta kolam renang."Nira!" panggil Angel saat melihat Anira."Kak!" sapa Anira sopan."Mau belajar?" tanya Angel. Ia membawa nampan berisi softdrink dan camilan."Ya, Al yang ingin belajar bersama Kenan," jawab Anira. "Apa mau aku bantu?" tanya Anira kemudian saat melihat Angel kerepo

  • My Hot Lady   MHL 215

    Tahun demi tahun pun berlalu. Evangeline dan Devan menjalani hidup penuh kebahagiaan. Adanya Kalandra dan Anira, membuat hidup keduanya begitu sempurna.Kalandra kini hampir menginjak umur enam belas tahun, sedangkan Anira baru menginjak umur delapan belas tahun, gadis itu tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik. Sama seperti tahun sebelumnya, Anira satu sekolah dengan Kalandra dan Kenan. Evangeline dan Milea memang sengaja menyekolahkan mereka bersama, agar ketiganya bisa terus saling menjaga."Nira! Dasiku di mana?" Kalandra berteriak dari kamarnya. Remaja itu sibuk mencari dasi sekolahnya.Anira yang baru saja selesai bersiap, lantas menyusul Kalandra begitu mendengar suara pemuda itu."Bukannya di laci kamar ganti, Al! Kenapa kamu suka lupa?" Anira yang baru masuk kamar, langsung berjalan ke arah kamar ganti.Kalandra sendiri hanya tersenyum melihat Anira yang langsung masuk ke kamar begitu dipanggil.Anira mengambilkan dasi Kaland

  • My Hot Lady   MHL 214

    Hari berikutnya, Kalandra terpaksa tak ke sekolah karena kondisinya. Siang itu Kenan pulang bersama Anira dijemput Milea, Kenan ingin menjenguk Kalandra."Apa Al baik-baik saja?" tanya Kenan saat berada di mobil bersama Anira."Ya, hanya karena masih pusing, makanya dia tidak berangkat," jawab Anira dengan senyum kecil di wajah.Kenan mengangguk, kemudian memilih duduk dengan tenang bersama Anira, sampai mobil mereka sampai di rumah Evangeline.--Di rumah Evangeline, Kalandra terlihat kesepian karena berada di kamar sendirian."Ma, aku bosan," ucap Kalandra ketika melihat Evangeline masuk kamar."Nonton televisi kalau bosan," balas Evangeline santai. Wanita itu masuk membawa makanan dan minum untuk Kalandra.Kalandra mencebikkan bibir, tahu akan bosan di rumah sendirian, tentu dia akan memilih berangkat ke sekolah bersama Anira, meskipun kepala masih terasa pening.Evangeline meletakkan nampan ke atas nakas, seb

DMCA.com Protection Status