Beranda / CEO / My Dad CEO / Bab. 199

Share

Bab. 199

Penulis: Harumi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

  Di sebuah kamar VIP Seo Nari tengah terbaring lemah. Masker oksigen dan peralatan medis lainnya terpasang di tubuhnya. Seo Joon dengan putus asa menemaninya, tiada henti ia terus memanjatkan doa pada Tuhan untuk kesembuhan adiknya. Seo Joon duduk bersimpuh menengadahkan kedua tangannya ke atas. Memohon dengan sungguh dan berlinang air mata.

“Tuhan, mengapa begitu berat ujian yang kau berikan kepada Adikku?”

“Jika Pria yang dicintai Adikku bukanlah jodohnya. Maka biarkanlah dia bahagia dengan yang lain!”

“Mengapa Engkau terus menguji seberapa besar cinta keduanya? Mereka berdua begitu menderita karena terus saling menyakiti.” Buliran air mata turun tanpa henti membasahi wajah tampannya.

“Tuhan, aku sangat berharap jika Adikku dapat bahagia dalam menjalani hidupnya.”

“Aku mohon dengan sangat padamu,” Seo Joon menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan dan menangis dengan sesenggukan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • My Dad CEO   Bab. 200

    Di tengah kegilaan Seo Nari Yo Han hanya terdiam membeku, ia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya ini. Buliran air mata perlahan menetes dari kedua mata indahnya. Tubuhnya bergetar hebat. Raymond meraih ponselnya ia menghubungi seseorang untuk membantunya. Yang terdengar hanya teriakan darinya. “Cepat datang kemari Bos!” “Nari, kenapa kau jadi seperti ini?” batinnya. Yo Han mencoba bangkit dari duduknya namun kedua kakinya masih sangatlah lemah hingga membuatnya jatuh dari kursinya. Namun ia tidak putus asa Yo Han merangkat untuk mendekati Nari dengan susah payah. Sedangkan Raymond masih membeku ia tak sanggup bergerak. Di Luar Marvel tengah berjalan dengan gontai, seketika ia mendengar teriakan yang cukup keras. Marvel menyadari jika suara itu berasal dari kamar Nari sehingga ia pun langsung berlari menuju kamarnya. Marvel membelalakan matanya melihat Nari yang histeris melukai dirinya. Ia juga melihat Yo Han yang merangkak maju menuju ran

  • My Dad CEO   Bab. 201

    Sepanjang perjalanan menuju kamar Yo Han tak ada yang membuka pembicaraan, keduanya fokus berjalan, yang terdengar hanya langkah kaki dan suara kursi roda yang tengah di dorong. Sesampainya di depan pintu Raymond segera membukakan pintu agar Yo Han bisa masuk. “Mengapa suasana jadi canggung seperti ini?” Raymond terus mendorong kursi roda Yo Han. Raymond menggelengkan kepalanya kala melihat kaki Yo Han yang mulai mengeluarkan darah, dari balik baju pasiennya juga ada bercak darah, menunjukkan lukanya kembali terbuka. “Lihatlah lukamu itu kembali terbuka. Tampak begitu menyakitkan bagiku.” Ujar Raymond tetapi Yo Han tidak bereaksi sama sekali. Raymond menghela napasnya karena diabaikan oleh Yo Han. “Aku akan membantumu berbaring selagi menunggu dokter datang.” Raymond bersiap untuk mengangkat dan memindahkan tubuh Yo Han ke ranjangnya. Tanpa suara rintihan atau apa pun Yo Han tetap bungkam meski lukanya tertekan atau pun kakinya yang terbentur ujung ra

  • My Dad CEO   Bab. 202

    Dinginnya malam semakin menusuk hingga ke tulang-tulangnya, Seo Joon berdiri di luar rumah sakit ia masih memikirkan keadaan mental Nari yang hancur, rasa cinta dan ingin memiliki itu semakin mencekiknya hingga ia tak mampu bernapas. Seo Joon memejamkan matanya mencoba merasakan angin lembut yang menyentuh kulitnya namun, terasa begitu dingin bagaikan dinginnya kutub utara.Seo Joon menghisap rokok yang ada di sela jari-jari rampingnya. Asap rokok yang dikeluarkannya berkerlap-kerlip di antara gelapnya malam. Sosoknya yang tinggi tegap itu berdiri dengan menengadahkan kepalanya ke atas menatap betapa gelapnya langit malam.“Ah, kenapa malam ini begitu suram?” Seo Joon menghembuskan nafasnya. Ia kembali melihat dirinya sendiri.“Ah, betapa menyedihkannya diriku!” Seo Joon mematikan rokoknya. Ia masuk ke dalam mobil dan mengemudikan mobil Bentley Hitamnya meninggalkan rumah sakit. Mobilnya melaju dengan cepat membelah jalanan ma

  • My Dad CEO   Bab. 203

    Ke esokan paginya cahaya mentari mulai mengintip di antara sela gorden yang terbuka. Lukas yang masih terlelap itu sedikit terganggu karena silaunya cahaya mengenai wajah tampannya. Lukas terbangun matanya belum sepenuhnya terbuka, terasa begitu berat saat ingin bangun. Salah satu tangannya meraba-raba Conan di sampingnya. Ia merasa ada yang aneh.“Conan!” Lukas setengah berteriak sembari berusaha membuka kedua matanya dengan lebar. Samar-samar suara datang dari arah pintu.“Ayah, kau sudah bangun?” Conan berjalan masuk bersama dengan Athes di belakangnya. Lukas menghembuskan napas leganya saat melihat Conan baik-baik saja.“Kau dari mana? Ayah sangat cemas saat kau tidak ada di samping Ayah.” Di raut wajah Lukas terselip ketakutan."Aku hanya jalan-jalan sebentar dengannya,” sembari menunjuk Athes yang berdiri di belakangnya.“Apa kau sudah sarapan?”“Aku...” Conan tidak mela

  • My Dad CEO   Bab. 204

    Saat tengah mengemudi Lukas masih masih kepikiran tentang Conan. Lukas memejamkan kedua matanya. Joe yang duduk di kursi kemudi pun hanya bisa memperhatikan bosnya yang sedang gelisah. Dirinya juga tidak bisa bertanya lebih jauh karena Lukas sangat membenci hal itu. Sesampai nya di perusahan Lukas datang dengan kondisi berantakan, wajahnya yang kuyu namun terkesan menggairahkan bagi siapa pun yang melihatnya. “Presdir,” “Presdir,” “Presdir,” semua orang yang bertemu dengannya di lobi menyapanya dengan sopan dan juga hormat. Sedangkan Lukas hanya berjalan lurus tanpa memedulikan orang-orang yang sudah menyapanya. “Presdir,” Jay segera menghampiri Lukas. Dan mulai membicarakan hal penting yang akan mereka bahas nanti. “Apa yang sebenarnya terjadi?” Lukas bertanya dengan nada suara yang pelan namun, tetap tegas. “Begini Presdir, seseorang telah tertangkap karena melakukan penggelapan pajak perusahaan.” Seketika langkah Lukas terhe

  • My Dad CEO   Bab. 205

    Clarisa yang terjerumus ke dalam terpesona kala manik indah milik Lukas menunjukkan pesonanya, Clarisa seakan jatuh semakin dalam. bulu mata yang lebat itu ikut bergetar setiap kali Lukas mengedipkan matanya sembari tersenyum hangat. Di saat Clarisa masih terhipnotis oleh ketampanannya Lukas dengan cepat mengecup bibir ranum Clarisa.Lukas menyunggingkan bibirnya lalu menciumi bibir Clarisa semakin dalam dan lebih dalam lagi, Clarisa yang awalnya terkejut sekarang sudah mengimbangi permainan Lukas. Setelah puas bermain bibir Lukas melepaskan bibir Clarisa ia menatapnya dengan dalam.“Aku menginginkannya!” sorot matanya sudah dipenuhi oleh gairah yang sangat yang membara. Melihat Clarisa menganggukkan kepalanya. mendapat persetujuannya Lukas tersenyum puas ia melepaskan gaun yang dipakai Clarisa dan membuangnya ke sembarang tempat. Ia menciumi kulit putihnya. Dan Clarisa menikmati di setiap sentuhan yang diberikan oleh Lukas.Rintihan kecil mulai meme

  • My Dad CEO   Bab. 206

    Clarisa yang menyadari jika ayah mertuanya datang ia segera mendorong Lukas hingga dia terjatuh. Clarisa bangkit ia merapikan dirinya sebelum berbalik untuk menyapa Raven Jiang.“Ayah,” Clarisa menyapanya ia memberikan senyuman pada Raven.“Apa sudah selesai? Jangan hiraukan aku lakukan saja.” Raven sedikit menggoda Lukas dan juga Clarisa.Berbeda dengan Lukas yang merasa tidak ada yang terjadi apa-apa, ia berjalan dengan anggun ke hadapan Raven, ayahnya sendiri.Lukas menepuk-nepuk pakaiannya yang masih berantakan. “Ada apa? Mengapa kau tidak mengetuk pintu lebih dulu?” nada suaranya terdengar sedikit kesal.“Putraku, kau tidak perlu memedulikan ayah. Lakukan saja seperti biasanya.” Ujarnya sembali membalikkan majalah yang ada di tangannya.Wajah Clarisa seketika memerah ia merasa sangat malu mendengar ayah mertuanya terus menggoda Lukas, suaminya.“Ayah, hentikan!”&

  • My Dad CEO   Bab. 207

    Satu jam telah berlalu Lukas masih belum sadar, dokter sudah juga sudah mengobati lukanya. Clarisa dan yang lainnya sudah menunggu dengan cemas.“Ayah, kenapa Lukas belum juga sadar?” Clarisa bertanya dengan begitu cemas.“Tenanglah, Dokter sudah bilang bahwa Lukas baik-baik saja. Kita hanya perlu menunggunya siuman.” Raven menenangkan Clarisa.Raven beralih menghampiri Jay untuk menanyakan rapat apa yang akan Lukas dilakukan oleh Lukas. Setelah berbicara Raven memutuskan bahwa dia sendiri yang akan memimpin rapat tersebut.“Kapan dimulainya?” Raven kembali bertanya sembari menatap ke arah Lukas yang masih tidak sadarkan diri.Jay melirik ke arah jam tangannya. “Dua puluh menit lagi Tuan besar.”“Baiklah, mana materinya aku akan mempelajarinya selagi menunggu.” Jay mendengarnya segera menyerahkan materi yang akan di bahas dalam rapat nanti.Lukas perlahan membuka matanya kepa

Bab terbaru

  • My Dad CEO   Bab. 224

    Kabar kematian Conan sudah tersebar pada keluarga maupun para sahabat Lukas. Bahkan Yo Han yang menghilang sejak setahun lalu pun mendengar kabar tentang putra sulung Tuan muda Jiang yang meninggal. Yo Han begitu kaget saat mendapat pesan dari salah satu orangnya yang mengatakan bahwa Putra sulung Lukas meninggal. Yo Han segera naik jet pribadinya untuk sampai ke Jincheng, sedangkan yang lainnya sudah berdatangan ke rumah duka. Lukas terduduk lemah di depan Altar ia bagaikan mayat hidup Lukas kehilangan gairah hidupnya. “Bagaimana dengan Clarisa apa dia sudah tahu tentang kabar Conan?” Joana begitu khawatir tentang mental Clarisa. “Lukas belum memberi tahunya, lagi pula Clarisa masih tidak sadarkan diri setelah menjalani operasi.” Sahut Gerald. “Aku tidak tahu bagaimana perasaan Lukas saat ini yang jelas itu sangatlah menyakitkan.” Raymond menatap iba pada Lukas yang terus memberi hormat pada setiap pelayat. Gerald mengedarkan pandangannya ia

  • My Dad CEO   Bab.223

    2 bulan penuh Conan berada di rumah sakit, Conan sendiri lebih tahu tentang kondisi tubuhnya ketimbang orang lain. Ia tetap berusaha seceria mungkin dan sesering mungkin ia tersenyum dan tertawa walau hanya gurauan yang garing. Ia terlihat lebih menikmati hidupnya. Conan di pulangkan karena ia ingin tinggal dan dirawat di rumah. Semua orang di mansion menyambutnya, kebahagian mulai menyelimuti keluarga Lukas karena Clarisa juga tengah mengandung anak ketiga Lukas. Orang-orang begitu bahagia begitu pula dengan Conan dan Christian yang akan menjadi calon kakak bagi adiknya saat lahir kelak. “Betapa beruntungnya dia saat lahir nanti sudah memiliki dua Kakak yang sangat tampan dan bisa diandalkan. Aku sangat iri padamu.” Ucap Joana saat berada di mansion. Clarisa hanya tersenyum tipis jika mengingat Conan yang mungkin tidak akan sempat melihat adik kecilnya lahir ke dunia. Lukas masih terus berusaha mencari-cari rumah sakit di luar negeri yang bisa menyembuhkan C

  • My Dad CEO   Bab. 222

    Di depan ruang IGD semua orang menunggu dengan cemas, saat dibawa ke rumah sakit Conan sudah kehilangan kesadarannya. Christian masih shock dengan apa yang menimpa Conan tubuhnya yang basah membuatnya menggigil. Karena terburu-buru mereka melupakan Athes dan juga Christian yang dalam keadaan basah kuyup. “Anakku, tidak apa-apa. Conan pasti baik-baik saja.” Clarisa mendekap Christian dengan rasa takut yang menyelimuti hatinya. “Sebaiknya kalian berdua berganti pakaian, Jay sudah membawakan pakaian ganti untuk kalian. Pergilah.” Athes dan Christian dibawa pergi oleh Jay sementara Lukas dan Clarisa amasih menunggu kabar tentang Conan. Kaca-kaca yang ada di mata Clarisa pecah begitu saja menyisakan luka bagi Lukas. “Apa ini akhirnya?” Clarisa bertanya dengan terbata-bata. “Berhenti bicara yang tidak-tidak. Kita belum tahu persis keadaannya. Jangan pesimis seperti itu pada hidup Putra kita.” Dokter yang bertugas di IGD datang menghampiri ke

  • My Dad CEO   Bab. 221

    Satu tahun setelah pernikahan Gerald dan Joana keduanya hidup bahagia bersama dengan malaikat kecilnya yang telah mengisi hari-hari keduanya. Suasana rumah Gerald begitu hangat kala suara tangis memenuhi seisi rumah. Walau Gerald sibuk dengan urausan pekerjaan ia tidak pernah mengabaikan putrinya yang belum genap setahun itu. Hari demi hari berlalu dengan begitu cepat tak terasa sudah satu tahun sejak Conan menjalani kemoterapinya. Bukannya semakin membaik kondisi Conan malah memburuk. Kanker yang awalnya stadium 2 kini telah menjadi stadium 3 semakin tipis harapan Conan untuk sembuh sepenuhnya. Clarisa sudah pasrah akan kondisi putra sulungnya setiap malam ketika tak ada seorang pun di kamar ia akan menangis hingga larut malam sampai Lukas pulang ke mansion. Christian yang selalu ceria kini berubah menjadi pendiam ia tak lagi banyak bicara, terkadang ia juga sering menangis di halaman belakang menangisi Conan yang tidak pernah sembuh. Setiap kali ia teringat bagaima

  • My Dad CEO   Bab. 220

    Gerald terdiam membeku ia bagaikan disambar petir di siang bolong saat mendengar pengakuan Joana gelas anggur yang ada di tangannya bahkan lepas dan terjatuh hingga pecahannya bertebaran dimana-mana. Gerald berdiri dari duduknya ia menatap Joana dengan penuh arti sedangkan Joana sendiri hanuya mampu menundukkan kepalanya ke bawah ia takut akan kenyataan jika Gerald tidak menerima kehadiran dah dagingnya sendiri.Hal yang selalu ditakutkan olehnya itu tidak pernah terjadi. Kaca-kaca di dalam mata Gerald telah menggenangi bola matanya yang coklat ia setengah berlutut sembari memegang tangan Joana.“Apa yang kau katakan itu benar adanya?”“Apa kau sedang mengandung anakku?”“Kau tidak bercanda bukan?” Gerald bertanya penuh pengharapan pada jawaban Joana.“Ya, aku mengandung Anakmu.” Ucapnya pelan.Ekspresi Gerald tidak terduga ia begitu bahagia kala mendengar kabar itu. Ia bahkan berjingkrak

  • My Dad CEO   Bab. 219

    Di pagi hari yang cerah Joana terbangun di dalam kamarnya, ia meraih bungkusan kecil dan membawanya masuk ke toilet dengan perasaan deg-degan Joana memberanikan dirinya untuk memeriksa dirinya sendiri. Joana membuka bungkusan test pack dengan tangan gemetar ia memasukannya dalam tempat yang sudah menampung urine nya sendiri. Belakangan ini Joana selalu merasa mual tiap pagi hari, ia juga tidak mendapatkan menstruasinya sudah dua bulan ini ia sedikit cemas. Joana memejamkan matanya ia sedikit takut dengan hasilnya, perlahan ia membuka matanya dan terlihat dengan jelas di alat tes kehamilan itu menunjukkan dua garis merah yang artinya dia positif hamil. Joana tentu saja bergembira akan hal itu namuan, sedetik kemudian ia kembali terdiam. Dirinya tidak tahu bagaimana reaksi Gerald setelah ia tahu bahwa dirinya telah mengandung darah dagingnya. “Bagaimana ini? Aku takut mengatakannya.” Joana berpikir cukup keras tentang apa yang harus ia katakan pada Gerald.

  • My Dad CEO   Bab. 218

    Selepas bersedih Lukas dan Clarisa turun secara bersamaan menuju meja makan karena sudah waktunya sarapan. Conan dan Christian sudah kembali dalam keadaan yang semula seakan tidak ada yang terjadi hanya mata sembab Christian yang tidak bisa berbohong. Dari arah lain Athes masuk menuju ruang tamu dengan membawa obat-obatan yang harus diminum oleh Conan ia meletakannya di meja ruang tamu tampak pemandangan yang sedikit menyakitkan bagi yang melihatnya. "Ayo, makanan sudah siap!" Lukas mengajak semua orang untuk menuju meja makan. Di sana telah banyak hidangan dari mulai makanan pembuka hingga makanan penutup ada di atas meja. Aroma masakan yang tercium semakin membuat orang menjadi lapar kala menghirupnya. Semua orang mulai berjalan menuju meja makan untuk menikmati hidangannya. “Makanlah yang banyak.” Lukas menaruh lauk pada mangkuk kedua putranya tanpa ada yang dibedakan. Christian tersenyum saat menerima lauk yang diberikan oleh ayahnya.

  • My Dad CEO   Bab. 217

    Hari telah berganti menjadi malam sepanjang perjalanan menuju mansion Conan hanya memejam kan matanya. Ia sudah terlalu lelah hari ini Lukas memandangnya dengan tatapan sendu. Sesampainya di mansion Clarisa telah menunggu kedatangan mereka berdua bersama Conan. Terlihat juga Athes ada di ruang tamu menemani Christian. “Apakah tidur?” Clarisa menghampiri Conan. Ia mengangkat sedikit kupluk yang menutupi wajahnya benar saja Conan sudah tertidur. “Ayah,” Christian berhambur memeluk pinggangnya. Lukas melihatnya dengan mengulas senyum hangat. “Bersabarlah, Ayah akan menidurkan Conan lebih dulu. Baru menemnimu sebentar.” Lukas mengusap puncak kepala Christian kemudian berlalu menuju lantai dua dimana kamar Conan berada. “Ibu,” Christian beralih memandang pada Clarisa yang berdiri. Clarisa segera menghampiri Christian ia berusaha menenangkannya. “Tidak apa-apa, Conan hanya kelelahan saja besok pagi ia akan bangun seperti biasanya.” Mendengar

  • My Dad CEO   Bab. 216

    Lukas berjalan dengan anggun menuju tempat Conan berada raut wajah yang tadinya tidak baik itu seketika berubah saat Conan mengulas senyum hangat padanya. Wajah pias itu masih kentara di antara senyum yang menghiasinya. Lukas semakin mendekati keberadaan Conan. Ia setengah berlutut di hadapan Conan. “Apakah sudah lebih baik?” “Eng,” Conan menganggukkan kepalanya pelan sebagai balasan dari pertanyaan Lukas. “Lalu apa kau masih ingin pergi memotong rambutmu?” Lukas kembali bertanya dengan suara yang sedikit bergetar. Senyum hangat itu kembali muncul di wajahnya tangan kecilnya menyentuh pipi Lukas terasa lembut dan begitu dingin saat disentuh olehnya, Lukas menatap matanya yang sendu. “Dingin sekali?” “Aku hanya sedikit kedinginan saja Ayah, tidak perlu dikhawatirkan!” Conan beranjak dari duduknya ia mencoba mencoba menarik tangan besar Lukas agar segera menuju tempat dimana ia akan memotong rambutnya. Lukas menguatkan hatinya lalu mengikuti kem

DMCA.com Protection Status