Beranda / CEO / My Crazy Boss (Indonesia) / Ch. 73 Memaksakan Kehendak?

Share

Ch. 73 Memaksakan Kehendak?

Penulis: Selfie Hurtness
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-06 09:06:40

“Jelek amat sih? Aku tidur sini lagi ya?”

Sisca sontak melotot, menggebuk lengan Arnold dan mendorongnya agak jauh dari sisinya. Bibir Sisca mengerucut, apaan sih laki-laki ini? Baru jadi selingkuhan saja sok overprotective! Eh apa tadi Sisca bilang? Selingkuhan? Astaga, kembali rasa bersalah Sisca pada Rizal menyeruak.

Ya ... sebuah kondisi yang menyebalkan kalau dipikir-pikir.

Bagaimana tidak? Terkadang Sisca bisa merasa bersalah, menyesal setengah mati atas apa yang sudah dia lakukan pada Rizal, tapi di sisi lain, ketika buaya di depannya ini sudah melancarkan semua trik-trik berbahayanya, Sisca bisa dengan begitu mudah luluh dan tertekuk lutut. Kurang ajar bukan?

“Eh apaan sih? Sukanya gitu ya, main tangan!” protes Arnold sambil mengusap lengannya.

“Biarin, sana balik sana!” usir Sisca lantas bangkit dan hendak masuk ke dalam kamarnya.

Tangan Arnold mencekal tangan Sisca pergi, menarik sosok itu hingga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • My Crazy Boss (Indonesia)   Ch. 74 Begitu?

    Sisca mengerutkan keningnya, memandangi Arnold yang tampak tengah menerima telepon dari seseorang itu. Jika tadi wajahnya tampak begitu kesal ketika menerima telepon, kini wajahnya berubah datar, kaku dan begitu tegang.Sisca tahu betul bahwa sosok itu tengah terkejut dan syok dengan entah apa yang dia dengar melalui sambungan telepon. Entah siapa pula yang menelepon bos besar itu, Sisca juga tidak tahu.Sesekali dia melirik dan menatap Sisca yang terpaku memandangi dirinya, dan sedetik kemudian ia memalingkan wajah, tampak begitu serius menyimak suara di seberang."Oke, gue paham. Thanks informasinya, Bro!" Arnold meletakkan ponselnya, diam sejenak hingga kemudian Sisca bersuara, sudah tidak sabar ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi."Kenapa?" Tanya Sisca lirih sambil menepuk lembut bahu Arnold. Membuat Arnold menoleh menatap Sisca yang ikut tegang."Nothing, masalah kerjaan aja." Senyum Arnold kembali merekah, menarik Sisca jatuh dalam pelukan

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-06
  • My Crazy Boss (Indonesia)   Ch. 75 Maafkan, Zal!

    "Di sini?" tanya Rizal ketika mereka sudah sampai di depan ruko yang bertuliskan keterangan bahwa tempat itu di sewakan. "Iya bener nih, ini tempatnya." wajah Sisca langsung sumringah, ia segera melepas seat belt dan melangkah turun. Rizal tersenyum, bergegas mengikuti langkah Sisca turun dari mobil. Ia berdiri di samping Sisca yang nampak sibuk memotret lokasi, baik ruko itu sendiri maupun sekitarnya. "Bos kamu kekurangan uang? Kok pakai mau buka cofe shop segala?" Rizal tidak habis pikir, dia direktur utama sebuah perusahaan tekstil dan dia malah mau buka warung kopi? Kenapa tidak buka butik saja? Kan masih satu lingkup dengan perusahaan yang dia pegang. "Pelebaran sayap katanya, kan itu perusahaan milik bapaknya, dia mau punya usaha dia sendiri." Sisca tersenyum getir, masa iya sih dia mau cerita kalau sebenarnya dia dimodali Arnold supaya bisa punya perusahaan sendiri dan bisa sedikit 'terlihat' di mata orang tuanya agar bisa Arnold nikahi? Gila a

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-08
  • My Crazy Boss (Indonesia)   Ch. 76 Maafkan, Zal (2)

    “STOP!” pekik Sisca dengan nafas terenggah, kancing bagian atas kemejanya sudah terbuka, menampilkan belahan dadanya dengan begitu indah.Nampak wajah Rizal yang sudah memerah menahan gairah itu tampak kecewa, ia sontak menarik tangannya yang sudah menyusup ke dalam rok Sisca, terlebih ketika sedetik kemudian tangis Sisca meledak.Dia memang sudah kotor, sudah rusak dan koyak, namun itu bukan berarti dia lantas bisa dengan begitu mudah di tiduri laki-laki lain, meskipun dia kekasihnya sendiri. Rizal menghela nafas panjang, menyingkir dari atas tubuh Sisca lantas mengusap wajahnya dengan kasar.“Maafkan aku, Sayang.”Sisca membiarkan air matanya menitik, ia segera mengancingkan kemejanya dan merapikan rambutnya sudah setengah berantakan itu. Tidak! Apapun yang sudah terjadi antara dia dan Arnold, tidak boleh membuatnya menjadi wanita yang bisa dengan begitu mudah digagahi oleh sembarang laki-laki.“Lebih baik kamu pulan

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-10
  • My Crazy Boss (Indonesia)   Ch. 77 Seandainya...

    "Jadi bisa ya, Pak untuk desain seperti yang saya minta? Kira-kira untuk biaya bisa DP dulu atau bayar full di muka?"Sisca mengetuk-ngetuk pulpen di meja, sementara ponsel itu masih setia menempel di telinganya. Sisca tengah menghubungi seorang interior designer untuk coffe shop-nya."Bisa DP dulu, Bu. Nanti pelunasannya bisa ketika semua selesai. Kapan saya bisa ke lokasi untuk mengukur kondisi lapangan?"Sisca mendengus, dia sedikit kesal dengan panggilan 'ibu', tapi mau bagaimana lagi? Terkadang orang memanggil dengan panggilan ibu atau bapak adalah semata-mata memberi hormat kepada orang yang dia ajak bicara, bukan?"Mungkin lusa, Pak. Untuk DP nanti saya transfer ke nomor rekening Bapak." Sisca segera mencatat inti-inti obrolan dan beberapa ide lain yang tiba-tiba muncul di kepalanya perihal coffe shop-nya nanti."Baik, kalau begitu saya tunggu kabarnya, Bu. Senang bisa bekerja sama dengan Ibu.""Sama-sama, Pak. Nanti saya

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-13
  • My Crazy Boss (Indonesia)   Ch. 78 Rahasia Rizal

    "Pokoknya aku yang antar kamu, aku yang harus kenal sama keluarga mu, bukan dokter itu!" gerutu Arnold ketika dia dan Sisca berada di ruko mengawasi para pekerja memasang desain sesuai yang Sisca inginkan.Sisca memutar bola matanya dengan gemas, kurang dua hari lagi Sisca harus kembali ke Semarang, dimana akan ada pesta pernikahan sepupunya dan sang papa sudah berulang kali menelepon memintanya pulang membawa serta calon menantu untuknya."Awas kalau nanti dia yang kamu ajak pulang, aku ngamuk!" imbuhnya sambil menjatuhkan diri di kursi plastik. "Lagian mau sampai kapan sih kamu menduakan aku kayak gini? Kenapa nggak bilang terus terang?"Sisca menepuk jidat berulang kali, sungguh laki-laki satu itu benar-benar cerewet dan rewel sekali. Ia bergegas melipir menjauhi laki-laki yang masih nampak mengomel tidak henti-henti."Sayang! Aku ngomong nih!" teriak sosok itu ketika sadar Sisca sudah berada cukup jauh darinya."Ya, aku

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-14
  • My Crazy Boss (Indonesia)   Ch. 79n Tidak Mungkin!

    Sepanjang perjalanan pulang dari restoran Sisca hanya bungkam duduk di joknya sambil bersandar. Arnold sesekali menoleh dan menatap pujaan hatinya itu. Kenapa rasanya ia tidak suka melihat Sisca yang tampak syok dengan fakta yang baru saja Arnold ungkapkan perihal kekasih Sisca? Apakah cinta itu sudah tumbuh di dalam hatinya? Atau bagaimana?“Ehem!” Arnold berdehem, membuat Sisca sontak menoleh dan menatap heran kearahnya.“Heran deh, kenapa sih murung begitu? Sedih tahu pacarmu ternyata gay?” guman Arnold yang tampak begitu tidak suka dengan reaksi Sisca.“Bukan begitu!” tukas Sisca cepat, ia tahu Arnold pasti cemburu. “Aku Cuma nggak habis pikir aja, ternyata dia bisa melenceng sejauh itu, padahal ....”“Apa? Padahal dia kemarin hampir menidurimu?” potong Arnold kesal, rasanya dia ingin menghajar laki-laki itu dan melarangnya kembali menemui Sisca.Sisca menghela nafas kasar, susah meman

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-15
  • My Crazy Boss (Indonesia)   Ch. 80 Hanya Mau Kamu!

    “Eh sudah keren belum nih bajunya?”“Atau perlu kita custom khusus gitu? Couple-an?”“Rambutku bagusnya dipotong model apa nih?”“Sepatunya perlu beli baru nggak?”“Bawa oleh-oleh apa?”Sisca melonggo, ia sontak mendekati Arnold yang berdiri di depan lemari bajunya, telapak tangan Sisca melayang, menyentuh dahi Arnold dan menatapnya dengan begitu serius. Membuat Arnold terkejut dan membeku di tempatnya berdiri.“Ada apa?” tanya Arnold begitu tersadar dari rasa terkejutnya.“Nggak panas.” Ujar Sisca lantas menarik tangannya kembali.“Memang!” Arnold mendengus kesal, Sisca mulai lagi! “Kau pikir aku kenapa?”“Aku pikir kamu demam, makanya nerocos mulu.”Arnold membulatkan matanya, ia sontak mendorong tubuh Sisca hingga jatuh ke atas ranjang, mengunci dan menindih tubuh itu di bawah kungkungan tubuh

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-18
  • My Crazy Boss (Indonesia)   Ch. 81 Heboh!

    “Sis, calonmu sekeren ini dan selama ini kamu diam-diam saja?” Rini setengah berbisik, namun Arnold bisa mendengar suara calon ibu mertuanya itu, membuat senyumnya makin lebar dan kepalanya membesar.“Ah ... mama! Biasa aja kali!” Sisca mencebik, sudah dia tebak bahwa semua anggota keluarganya pasti akan heboh seperti ini.“Biasa gimana?” Rini membelalakkan matanya, “Lihat wujudnya! Kayak artis Korea, Sis!”Sisca memutar bola matanya dengan gemas, menoleh dan menatap sang mama dengan tatapan gemas.“Please deh, Ma ... jangan kenceng-kenceng ngomongnya.” Sisca melirik sekilas Arnold yang tengah mengobrol dengan sang papa itu. “Dia bisa ke-PD-an nanti.”Rini tersenyum simpul, “Emang faktanya kan begitu, Sis. Jadi kapan kalian nikah?”Sisca melonggo. Salah satu alasan yang membuatnya malas pulang ke rumah adalah mendapat pertanyaan itu. Kapan nikah? Astaga, sean

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-26

Bab terbaru

  • My Crazy Boss (Indonesia)   Extra Part 9

    "Dahlah, fix namanya Albert!" Putus Arnold yang sontak membuat Linda mencak-mencak. "Eh ... Kenapa bisa jadi Albert? Jauh banget dari deretan nama yang kita bahas, Ar!" Protes Linda sambil membelalakkan mata. "Kan papanya Arnold, anaknya Albert. Dah gitu aja!" Gumam Arnold kekeuh lelah membahas nama untuk anaknya. Sejak tadi muter-muter malah jadi membahas silsilah keluarga kerjaan Inggris. Mana Arnold kenal sama mereka semua? Gunawan tersenyum, ia terlempar kembali pada masa sekarang. Ia hanya diam menyimak keributan yang sejak tadi terjadi. Sambil menikmati kenangan yang bisa dibilang sedikit kelam. Papanya setuju jika memang Linda adalah gadis yang Gunawan bidik hendak dinikahi. Tetapi keluarga Hartono bukan tipe orang yang suka jodoh menjodohkan. Dandi Hartono juga terkenal orang yang rendah hati. Apakah mereka akan setuju jika tiba-tiba Jamhari Argadana datang hendak meminta anak gadisnya untuk dijodohkan dengan Gunawan? Terlebih dengan kondisi Lin

  • My Crazy Boss (Indonesia)   Extra Part 8

    "Bagusan juga William, Ar!" Linda tidak cocok dengan nama David yang hendak Arnold gunakan. Entah kenapa Linda lebih suka dengan William. Bayangan putera mahkota calon penerus kerajaan Inggris, Pangeran William Philip Artur Louis itu tergambar dalam ingatannya. Arnold sontak garuk-garuk kepala. Sisca belum kembali dari ruang pulih sadar, kini mereka berlima berkumpul di ruangan membahas nama yang akan diberikan kepada jagoan kecil penerus trah Argadana itu. Mereka begitu sibuk berdiskusi hingga tidak sadar satu dari mereka malah terlempar jauh dalam kenangan masa lalu. Gunawan terpekur di tempatnya duduk. Matanya menatap lelaki yang beberapa rambutnya sudah memutih itu. Lelaki yang dulu bahkan mungkin hingga sekarang masih ada di hati sang istri. Lelaki itu begitu baik. Gunawan akui itu. Burhan lelaki yang tangguh, gentle dan berhati besar yang pernah Gunawan temui. Dari sorot mata yang begitu teduh itu, Gunawan bisa lihat bahwa dia masuk dala

  • My Crazy Boss (Indonesia)   Extra Part 7

    Gunawan dan Linda masih berharap-harap cemas di ruang tunggu yang ada di depan ruang operasi ketika dua orang itu melangkah mendekati mereka dengan begitu tergesa. Mereka kompak menoleh, besan mereka rupanya yang datang, membuat keduanya lantas tersenyum dan bangkit guna menyambut mereka. "Gimana Pak? Operasinya belum selesai?" Tanya Burhan seraya menjabat tangan Gunawan dan Linda bergantian. Wajah itu nampak begitu panik. "Belum, Pak. Mungkin sebentar lagi." Jawab Gunawan sambil mempersilahkan Burhan duduk. Burhan lantas duduk tepat di sisi Gunawan, sementara Retno duduk di sebelah Linda. Wajah mereka berempat begitu panik dan risau. Menantikan kabar mengenai bagaimana kelanjutan dari prosedur operasi yang harus Sisca jalani.Mereka berempat nampak saling berbincang dan berbagi kabar hingga suara derit pintu itu lantas membungkam mereka bersamaan. Pandangan mereka tertuju pada pintu. Nampak Arnold melangkah keluar dengan wajah memerah, diikuti

  • My Crazy Boss (Indonesia)   Extra Part 6

    Ruangan itu begitu dingin, sangat dingin sekali dan jangan lupa bahwa Sisca tidak mengenakan pakaian apapun kecuali baju operasi berwarna biru yang melekat di tubuhnya saat ini. Rambutnya tertutup nurse cap, kateter sudah terpasang dan jangan lupa selang infus. Ia terbaring di ruang tunggu, menanti di dorong masuk dan kemudian semua tindakan itu akan dia jalani. Sedikit banyak Sisca sudah membaca perihal apa itu sectio caesarea. Dia sudah banyak mencari tahu di blog-blog konsultasi kesehatan dengan tenaga medis. Membaca prosedur hingga efek apa saja yang akan dia alami pasca operasi itu akan dilakukan. Ah! Tidak perlu mengingat-ingat apa-apa saja perihal sectio caesarea! Bukankah setelah ini Sisca akan mengalaminya secara langsung? Dia akan menjalani operasi guna membantunya melahirkan janin yang sudah dia kandung sembilan bulan lamanya. Sosok yang sudah begitu ingin Sisca temui dan bawa dalam gendongan. Pintu terbuka, membuat Sisca mendongak dan meliha

  • My Crazy Boss (Indonesia)   Extra Part 5

    Burhan tengah mengajar ketika ponselnya berdering cukup nyaring. Ia menatap mahasiswanya satu persatu lalu melangkah menuju meja guna meraih benda itu. Matanya membelalak ketika Arnold yang ternyata meneleponnya sepagi ini. Pikiran Burhan sontak buyar, bayangan Sisca dengan perut membesarnya langsung otomatis tergambar dengan begitu jelas di dalam otak Burhan."Saya izin angkat telepon dulu, ya? Kalian bisa lanjut untuk baca materinya dulu.""Baik, Pak!" jawab mereka kompak.Burhan dengan tergesa melangkah keluar ruangan dan langsung menjawab panggilan itu dengan jantung yang berdegub dua kali lebih cepat."Ha--.""Pa ... maaf menganggu, Arnold cuma mau kasih kabar kalau Sisca sudah di rumah sakit. Udah bukaan tiga, Pa!"Jantung Burhan rasanya seperti hendak mau lepas. Jadi benar dugaannya? Bahwa Arnold menelepon hendak mengabarkan perihal kondisi Sisca dan calon cucunya?"Di-di rumah sakit mana, Ar?" wajah Burhan sontak

  • My Crazy Boss (Indonesia)   Extra Part 4

    Malam ini entah mengapa rasanya Sisca begitu gerah. Sudah pukul satu pagi dan dia sama sekali tidak bisa memejamkan matanya. Berkali-kali dia pindah posisi, tapi sama saja, tidak memberi efek apa-apa. AC yang menyala pun seolah tidak lagi terasa apa-apa. Sisca menyibak selimutnya, duduk sambil menatap sang suami yang tertidur begitu pulas. Senyum Sisca tersungging, jujur ia rindu bisa tidur senyaman itu. Ia rindu bisa tidur dalam dan dengan posisi apapun seperti saat belum hamil dulu. Sisca refleks mengelus perutnya yang sudah begitu besar. Sudah mendekati HPL, selain rasa tidak sabar, rasa cemas dan sedikit takut itu menghantui Sisca dengan begitu luar biasa. Apakah dia mampu nantinya? Mampu melahirkan anaknya dengan lancar dan mampu mengurusinya dengan baik?Tapi siapa yang bilang kalau Sisca akan mengurus mereka sendiri? Arnold bahkan sudah mempersiapkan dua baby sitter untuk anak mereka kelak.Sisca kembali tersenyum. Satu hal yang membuat dia benar-b

  • My Crazy Boss (Indonesia)   Extra Part 3

    Sisca dan Arnold melangkah memasuki gedung rumah sakit. Hari ini jadwal Sisca periksa kandungan, dan khusus untuk mereka obsgyn rumah sakit swasta mahal di kota mereka sudah ready menanti tanpa harus repot-repot mengantri giliran."Selamat pagi Bapak-Ibu, mari sudah ditunggu dokter!"Bahkan mereka tidak perlu menjelaskan tujuan mereka dan bertanya apapun, para perawat dan petugas medis sudah kenal dan tahu betul tujuan Arnold dan Sisca kemari."Dokter Adjie nggak ada jadwal operasi, kan, Sus?" tanya Arnold mengikuti langkah perawat itu. Tangannya menggenggam tangan Sisca dan membantu Sisca agar tetap aman di sisinya."Siang nanti, Bapak. Beliau masih harus standby di poli sampai jam sebelas." jelas perawat itu sambil tersenyum.Arnold lantas mengangguk, yang penting tidak ada operasi gawat yang mendadak saja sampai Sisca dan calon anaknya selesai diperiksa. Mereka terus melangkah hingga kemudian sampai pada ruangan yang Arnold sudah hafal betul ruangan milik

  • My Crazy Boss (Indonesia)   Extra Part 2

    "Sayang! Ayolah!" Sisca terus merengek dan bergelayut manja di bahu Arnold yang baru saja pulang kerja. Ada sesuatu yang begitu dia ingin sampai merengek-rengek macam anak kecil pada Arnold yang baru saja tiba di rumah."Astaga! Harus banget sekarang? Besok aja, ya?" Arnold mengendurkan dasinya, berusaha membujuk Sisca yang perutnya sudah lebih besar."Capek ya? Nanti aku pijitin deh." rayu Sisca sambil mengedipkan sebelah mata dengan manja.Arnold tersenyum, mengelus lembut pipi sang istri sambil menatap matanya dengan begitu serius."Bukan soal capek, Sayang. Masalahnya jam segini cari rujak buah di mana?" itu yang jadi masalah, bukan karena dia lelah sehabis kerja atau apa. Kalau pun lelah, demi Sisca dan calon anak mereka, apapun akan Arnold lakukan."Coba deh ke Hypermart, kali aja ada!" Sisca tidak menyerah, membuat Arnold lantas menghela napas panjang dan mengangguk pelan."Oke! Pergi sekarang kalau gitu!"

  • My Crazy Boss (Indonesia)   Extra Part 1

    Sisca berdercak kagum melihat betapa indah rumah yang papi-mami mertua hadiahkan untuk mereka. Rumah dua lantai itu begitu mewah. Bangunan hampir mirip dengan bangunan rumah keluarga Argadana di Jakarta. Kental dengan arsitektur Eropa. Arnold tersenyum penuh arti, merangkul pundak sang istri yang begitu cantik dengan dress motif bunga berwarna cerah.Semenjak mereka menikah dan Sisca hamil, dia tidak diperbolehkan Arnold memakai celana jeans dan mengganti celana-celana itu dengan dress casual yang tidak hanya aman dan nyaman untuk ibu hamil macam Sisca, tetapi juga membuat penampilan Sisca jadi lebih manis dan cantik."Suka?" tanya Arnold yang tahu betul, istrinya nampak begitu terkejut dengan hadiah apa yang orang tuanya berikan ini."Banget!" jawab Sisca apa adanya. "Tapi ini serius nggak kebesaran?" Sisca menoleh, menatap ragu ke arah sang suami.Arnold sontak membelalakkan mata, tawanya pecah melihat betapa Sisca begitu polos dan masih sangat

DMCA.com Protection Status