Satu-satunya orang yang tidak pernah Asoka duga akan datang ke lokasi syuting dan menyapanya adalah Ayudia, kakak pertama Kyra. Pertemuan terakhir mereka adalah ketika Ayudia meminta Asoka untuk kuliah lagi demi menemani Kyra agar mau menyelesaikan studi S1-nya. Beruntung, Ayudia berubah pikiran—atau Kyra yang mencegahnya, jadi Asoka tidak perlu lagi memeras otaknya untuk menyelesaikan studi.
Kini, setelah tiga setengah tahun berlalu, apa yang dilakuan Ayudia di sini? Kenapa dia menemui Asoka alih-alih Kyra yang merupakan adiknya?
Ayudia adalah cinta pertama Asoka. Karena gadis itu pula, Asoka bisa terjun ke industri hiburan, bergabung ke KI entertainment dan menjadi sosok Asoka yang sekarang. Dahulu, Asoka sangat mencintai Ayudia hingga rela meletakkan semuanya. Asoka terpesona dengan sosok Ayudia yang cantik, cerdas, mandiri dan tangguh. Tak heran jika kini. Asoka memiliki jabatan tertinggi di antara saudara-saudaranya di perusahaan.
Hari ini minggu, jadi tidak ada jadwal syuting. Karena itu, Kyra memutuskan untuk pergi ke apartemen Asoka sambil membawa beberapa masakan restoran kesukaan Asoka. Kyra pernah membaca beberapa artikel yang mengungkap kesukaan Asoka terhadap seafood, terutama kepiting pedas berbumbu. Harganya memang cukup mahal, mengingat kota Garuda cukup jauh dari laut. Kyra khusus memesan dari jauh-jauh hari untuk Asoka.Sambil menunggu pintu dibuka, Kyra menjauh dari cctv. Kyra tak yakin jika dia menampakkan diri, Asoka akan membukakan pintu untuknya.Setelah menunggu lima menit, pintu apartemen itu terbuka. Asoka muncul dari ambang pintu dengan muka bantal dan rambut acak-acakan. Dan, sama seperti adegan dalam drama, Asoka masih tetap tampan dan memsona! Tuhan pasti sedang tersenyum lebar saat sedang menciptakan Asoka, sehingga dia bisa begitu indah dipandang dari segala sisi.
Asoka kembali syuting pada hari Senin. Pikiran Asoka tidak fokus tiap kali pengambilan gambar berakhir. Kata-kata kakek terngiang-ngiang di kepalanya, dan membuat Asoka tanpa sadar mengamati Kyra dari jauh. Asoka sungguh tidak bisa membayangkan, apa yang akan terjadi pada hidupnya jika dia menikah dengan Kyra. Gadis itu pasti akan menempel seperti ulat bulu yang membuat seluruh tubuh Asoka gatal-gatal.Namun, mungkin semua akan berbeda jika mereka berdua menikah dengan... kontrak? Hanya saja, Asoka tidak yakin jika Kyra akan menyetujuinya. Gadis itu pasti ingin menikah sungguhan dengan Asoka, mengingat bagaimana cara gadis itu memperlakukan Asoka. Yang ada, Kyra malah baper. Dia akan semakin menjajah hidup Asoka dan membuatnya bagai di neraka.“Kak Soka dari tadi liatin aku ya? Kenapa? Ada yang pengin Kak Soka omongin?”Kyra ti
"Udah makan siang?" Kendra langsung menghampiri Kyra begitu pemotretan selesai.Semua tokoh utama dan pendukung mendapat jadwal pemotretan hari ini. Dan Kendra mendapat sesi yang sama dengan Asoka dan Kyra. Mereka bahkan dipotret bertiga untuk mendapat kesan cinta segitiga yang kental. Kendra terlihat memesona dengan setelan kemeja abu-abu dan celana bahan hitam. Di drama ini, Kendra berperan sebagai teman kantor yang memiliki perasaan untuk Keisha.Ketika di lokasi syuting, Kyra pasti langsung menghampiri Kendra begitu syuting untuk keperluan behind the scene bersama Asoka sudah selesai. Kendra membuat hari-hari Kyra di lokasi syuting menjadi lebih menyenangkan. Dia mengajak Kyra berbaur dan merasakan atmosfer lokasi syuting yang menyenangkan. Selain itu, Kendra juga yang membuat mood Kyra membaik setelah bertengkar dengan Asoka.
Akhirnya, hari yang ditunggu tiba.Ini adalah saat-saat yang paling Kyra nantikan semenjak dirinya membaca naskah drama itu untuk pertama kali. Kyra bahkan sudah latihan sejak jauh-jauh hari, mengira-ngira pertanyaan yang akan dilontarkan oleh wartawan sehingga Kyra bisa menjawabnya tanpa tergagap.Kyra sudah siap dengan gaun semi-formal terbaik yang dia miliki. Itu adalah sebuah gaun berbahan ciffon yang jatuh hingga lutut, berwarna biru muda lembut dengan kerah di bagian leher. Gaun termahal yang pernah Kyra beli sepanjang hidupnya sebagai putri Patibrata. Bibirnya tak henti-hentinya mengulas senyum manis sampai Kyra takut jika giginya akan mengering. Ketika keluar dari mobilnya, Kyra merasa gugup luar biasa. Kyra dijaga oleh beberapa bodyguard saat masuk ke dalam gedung. Suasana begitu ramai dipadati dengan para fans dan juga orang-orang dari media. Ini adalah drama debut Asoka
Kyra masih tidak percaya dengan kalimat yang baru saja keluar dari mulut Asoka. Dia menatap dokumen di atas meja dan wajah Asoka bergantian. “Kak Soka, mau nawarin pernikahan kontrak sama aku? Tapi, kenapa?” dia mengerjapkan mata beberapa kali. “Kenapa harus aku? Dan kenapa harus nikah kontrak? Kenapa enggak nikah beneran aja?”“Gue nggak ada alasan buat nikah beneran sama lo,” balas Asoka, dengan nada dingin yang songong. Dia kemudian mengetuk-ngetuk dokumen di depannya. “Kalau lo setuju, kita bakal ngumumin tanggal pernikahan setelah drama kita selesai tayang.”Kyra menggeleng. Dia kini sudah mendapatkan kesadarannya kembali. “Enggak, aku harus tahu dulu alasan Kak Soka ngelakuin ini apa.” Kyra menatap Asoka dengan sorot menyelidik. “Kenapa Kak Soka mau nikahin cewek yang notabennya sangat Kak Soka benci? Aku bisa
Komentar netizen memang mengerikan.Akting Kyra langsung dikritik habis-habisan setelah drama perdana yang dia bintangi menayangkan episode pertamanya. Mereka bilang, akting Kyra terlalu kaku, dan chemistry-nya dengan Asoka jelek. Mereka menyalahkan Kyra karena membuat dewa Asoka mereka ikut-ikutan jelek di depan layar. Satu-satunya hal yang membuat mereka bertahan menonton dan dramanya berakhir dengan rating tinggi adalah kehadiran Kendra dan Asoka. Katanya, Kyra adalah pemeran yang tidak berguna.Padahal Kyra sudah berusaha sekuat tenaga dan mengeluarkan semua kemampuan yang dia punya. Kyra juga tahu jika kritikan akan meluncur kejam seperti lava panas. Namun, tetap saja. Kyra tidak sanggup menanggungnya. Dia merasa kecewa dan patah hati.Bianca sudah mewanti-wanti Kyra agar tidak membuka media sosial, tetapi Kyra terlalu keras kepala. Kini, d
Asoka mendadak keringat dingin.Dia tidak menyangka jika otak Kyra yang kecil itu bisa berpikir sampai ke sana. Meski Asoka tidak ingin rahasia ini sampai terbongkar, namun dia tidak punya pilihan, karena kata tolong sialan itu.“Gue pengin kutukan kata tolong itu menghilang selamanya,” kata Asoka, sambil memejamkan mata dan mengalihkan tatapan. Bibirnya bergerak sendiri seolah dirasuki. “Kata Kakek, satu-satunya cara adalah dengan nikahin lo.”“Kutukan?” sebelah alis Kyra terangkat naik. Dia masih tidak mengerti dengan apa yang disampaikan Asoka. Di zaman serba canggih dan modern ini, mana ada kutukan? “Coba jelasin kutukan macam apa yang Kak Soka maksud.”“Ratusan tahun lalu, kakek buyut gue punya semacam hutang budi sama keluarga lo. Gue nggak tahu detailnya kayak gimana, tapi setiap seratus tahun sekali, pasti ada keturunan gue yang nggak bisa ngehindarin takdir jadi pelayan buat salah satu keturun
“Wah, aku nggak nyangka kalau Kak Ayudia bakal ngomong kayak gitu di depan semua orang.” Kyra mondar-mandir di kamarnya, masih merasa kesal dengan kejadian di ruang makan tadi. Apa sebenarnya tujuan Ayudia mengakui Asoka sebagai mantan pacarnya? Dia bilang enggak bisa lupain Asoka, katanya.Sial.Ayudia sengaja mau ngajak Kyra perang ya? Atau dia berencana membuat Kyra terkejut? Jika memang ya, maka Ayudia sudah gagal, karena Kyra sudah tahu masalah itu. Namun, yang membuat Kyra paling jengkel bukan karena pernyataan Ayudia, melainkan setelahnya. Dia bilang bahwa dirinya-lah yang membuat Asoka menjadi terkenal seperti sekarang. Dia adalah sosok dibalik layar atas kesuksesan Asoka.Yang benar saja!Asoka bisa berhasil karena dia berbakat sebagai aktor, bukan karena Ayudia. Tujuan Ayudia meman
Kyra tersenyum jail. Dia memiringkan kepala untuk memandang Asoka yang sedang mengalihkan tatapan sambil menutup sisi wajahnya dengan bantal. Wajah Asoka tampak memerah, berulang kali berusaha untuk menghindari Kyra.Sebelumnya, biar Kyra yang bercerita tentang apa yang terjadi dua jam lalu.Kyra sedang dalam perjalanan ke kantor KP Ent saat tas-nya dijambret. Semua barang-barang pribadi Kyra ada di dalam tas, mulai dari kunci mobil, KTP hingga ponsel. Tentu saja Kyra sudah melapor ke kantor polisi. Tapi karena rapat ini sangat penting, jadi Kyra menunda untuk melaporkannya dan menunggu saat pulang.Rupanya, rapat tidak berjalan terlalu baik dan Kyra baru bisa meninggalkan kantor pukul sembilan malam. Kyra sempat meminta bantuan Ayah untuk memblokir kartu kredit-nya, sehingga
Kyra terbangun di pagi harinya dan menemukan dirinya sudah berada di atas ranjang. Saat kesadaran Kyra mulai kembali, dia baru menyadari jika semalam Asoka datang berkunjung dan masuk ke dalam apartemennya. Mereka nonton TV bersama di ruang keluarga, lalu setelah itu, Kyra sudah kehilangan kesadaran.Astaga, Kyra malu sekali!Bisa-bisanya, dia tertidur di sebelah Asoka dengan begitu santainya. Asoka pasti akan marah-marah begitu mereka bertemu nanti. Bahkan sampai sekarang pun, Kyra tak tahu alasan sebenarnya Asoka masuk ke dalam apartemen. Padahal sepertinya dia ingin mengatakan sesuatu...Melihat jam yang sudah menunjukkan pukul delapan di atas nakas, Kyra buru-buru bangkit dari kasurnya untuk menuju dapur. Kyra lapar sekali. Kalau tidak salah, dia masih memiliki roti tawar
Nuansa dingin kali ini sama persis ketika mereka berdua kembali ke apartemen Asoka setelah berlibur dua bulan di luar negeri. Asoka sama sekali tidak menyentuh masakan buatan Kyra dan memilih untuk memesan makanan sendiri, atau pergi ke restoran bawah untuk makan.Asoka benar-benar mengabaikan Kyra sepenuhnya.Dia menganggap jika liburan mereka selama dua bulan, atau kedekatan mereka di rumah sakit tiga minggu lalu sama sekali tidak memiliki arti apapun baginya. Dia membuat Kyra terbang tinggi, kemudian menjatuhkannya menjadi serpihan debu yang tak berguna.Bukanka
Asoka tak menyangka jika Kyra akan begitu peduli dan telaten mengurus Asoka di rumah sakit. Gadis itu membelikan semua makanan yang diinginkan Asoka, membersihkan bekas piringnya, memotong buah, menyuapi Asoka hingga membantunya berganti baju dan pergi ke kamar mandi. Semua itu Kyra lakukan tanpa mengeluh sedikit pun. Senyum Kyra bahkan selalu terlukis manis, dan dia membuat hari-hari Asoka berubah menyenangkan dengan menceritakan beberapa kisah, membacakan berita terbaru, hingga menggosipkan Bianca yang tak kunjung jadian dengan atasannya padahal sudah beberapa kali tidur bareng
Asoka mendadak penasaran.Bagaimana jika cara menghilangkan kutukan itu adalah untuk dengan menghamili Kyra? Jika memang benar, Asoka tak akan sanggup melakukannya. Jika ada anak di antara mereka, maka Asoka harus menghabiskan lebih banyak waktu dengan Kyra dan melewati batas kontak dua tahun. Belum lagi jika bercerai nanti, hak asuh kemungkinan besar jatuh ke tangan Kyra. Mana mungkin, Asoka bisa membuang anaknya sendiri? Atau membiarkannya mempunyai orangtua broken home dan memiliki mental yang buruk?Hanya dengan membayangkannya saja Asoka tidak bisa.Mungkin Asoka bisa menyerahkan masalah kutukan ini pada keturunan Bagaskara selanjutnya.Namun, Asoka sudah sampai sejauh ini. Dia tidak boleh menyerah sebelum berusaha kan?Asoka bingung sekali. Tiba-tiba dia berpikir jik
“Sore-sore ngeteh sambil makan pisang sama ketela goreng emang juara banget sih.” Kyra mencomot pisang ke-tiganya dengan lahap. Bibir Kyra sudah penuh minyak, tetapi dia tak peduli dan masih mengunyah camilan sorenya dengan lahap. “Apalagi udaranya sejuk banget. Kayaknya aku bakal betah tinggal di sini lama-lama.”“Tinggal di sini aja, Kak. Sama aku. Kamarnya Kak Soka ngaggur tuh, sampe dibuat tempat tinggal laba-laba sama kecoak.” Adrian membalas dengan nada riang. Begitu pula dengan senyumnya yang terlukis lebar. “Aku pasti bakalan seneng banget ada yang nemenin. Apalagi Kak Kyra cantik banget. Jadi enggak bosen kalau dilihatin lama-lama. Nanti aku ajak main-main ke sawah, sungai, air terjun sama puncak gunung deh.”Kyra terkekeh. Dia menatap Adrian dengan matanya yang menyipit. “Kedengerannya seru banget. Kalau mau ke puncak
Rupanya, tempat tinggal kakek Asoka dan Adrian berada di luar kota, tepatnya di kaki gunung Sewu. Butuh perjalanan sekitar empat jam untuk sampai di sana. Namun, Kyra tak merasakan lelahnya karena sepanjang perjalanan dia terus-terusan mengoceh dan Asoka yang mendengarkan dengan saksama. Sesekali, Asoka akan menjawab meski hanya dengan gumaman atau kata-kata singkat. Meski begitu, Kyra sama sekali tidak keberatan.Udara sejuk langsung menerpa wajah Kyra saat dia membuka kaca jendela mobil. Rambutnya yang terurai langsung berantakan, beterbangan ke segala sisi. Kyra terkekeh dan merapikan rambutnya, sebelum menoleh dan menatap Asoka lugu. “Kak Soka harus sering-sering ngajak aku ke sini, soalnya udaranya sejuk banget. Kayaknya aku bakal betah di sini lama-lama.” Senyum Kyra bertambah lebar. “Kita nginep kan? Gimana kalau tiga hari? Kak Soka sibuk nggak?”&ldq
‘Aku ada di depan apartemenmu.’Mata Kyra membulat saat melihat pesan dari Ayudia di ponselnya. Tak lama, suara bel berbunyi dari pintu depan. Kyra buru-buru meloncat dari kasurnya dan keluar kamar. Diketuknya pintu kamar Asoka berulang kali.“Kak Soka, buka pintunya! Ada yang urgent nih!” Kyra masih mengetuk-ngetuk sambil melihat pintu bagian depan yang masih tertutup rapat, takut jika tiba-tiba kepala Ayudia muncul dari balik pintu. “Kak Soka! Ada Kak Ayudia di depan!”Tak lama, pintu terbuka dan Asoka muncul dengan rambut acak-acakan. Dia menatap Kyra dengan sorot datar. “Apaan sih ribut-ribut. Kalau dateng ya suruh masuk aja.”“Ya seenggaknya aku mau peringatin Kak Soka buat akting jadi suami yang baik.” Kyra mengerucutkan bibir. “Jangan cu
Asoka pikir, hanya dirinya dan Bianca saja yang akan duduk di meja juri dan menilai kualitas akting para aktor rookie yang akan bergabung dengan agensi Kyra. Namun, rupanya juga ada Bianca dan juga... Kendra. Bagaimana bisa cowok itu ada di sini? Seharusnya dia ada di lokasi syuting drama action barunya, bukannya di sini sambil buang-buang waktu. Lagi pula, kenapa Kyra harus meminta bantuan Asoka jika sudah ada Kendra?Melihat Kyra yang langsung mengobrol akrab dengan Kendra tepat saat mereka tiba di lokasi entah mengapa membuat Asoka merasa... jengkel. Terlebih, Asoka merasa dikhianati karena Kyra tidak bilang jika dia juga mengajak Kendra.Duduk di kursi, Asoka kemudian memainkan ponselnya sambil menunggu pemilihan dimulai. Dia tidak ingin bertambah