Home / Romansa / My Beautiful Bride / Seranjang Berdua

Share

Seranjang Berdua

Author: Pinnacullata
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Aku segera mengambil remote AC dan menyalakan AC kamarnya, mengapa AC harus dimatikan sih? Apakah mereka tidak kepanasan? 

"Eh, kok kamu masuk di kamarku?" tanya Anna dengan panik ikut masuk ke kamarnya. 

"Aku lalu tidur dimana? Aku ga mau tidur di meja makan," ujarku kesal, rumah ini aneh, sofa pun tak ada. Aku membuka kancing  tangan kemejaku. Anna terpekik pelan.

"Kenapa lagi?" tanyaku sambil meneruskan membuka kancing kemejaku.

"Kenapa kamu buka baju?" Dia menunjuk tanganku yang masih membuka kancing. Ah, aku memang selalu tidur hanya mengenakan kaos dalam, aku tidak mau tidur dengan kemeja.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • My Beautiful Bride   Aku Memang Menyukainya

    Mamaku sudah gila, bagaimana dia bisa mengunci pintu gerbang rumah seperti ini, sehingga tunangan anak gadisnya harus menginap, kasur kami hanya ada dua, dan dia malah mengunci pintu kamarnya.Pria itu malah dengan santainya masuk ke kamarku, dan menyalakan ac, saat dia mulai membuka bajunya aku tahu, aku harus menghentikan kegilaan ini. Namun yang aku lakukan malahan menyentuh otot perutnya yang rata, menyentuhnya disana membuatku merasa panas, benar AC-nya panas sekali malam ini. Aku segera menutup pintu agar dingin AC tidak keluar.Dia sudah duduk di kasur dengan hanya mengenakan kaos dalamnya, untung dia tidak membukanya juga. Kalau sampai dia membuka kaosnya sepertinya aku harus mengikat tanganku, agar tidak menyentuh otot perutnya yang keras tadi. Aku menatap sisi sempit kasur di sampingnya, apakah aku harus tidur disitu? Bagaimana jika tiba-tiba aku ingin menyentuhnya seperti tadi sore, apa yang aku pikirkan tadi menggesek-gesek

  • My Beautiful Bride   Yang Dilupakan

    Aku menyukainya, aku benar-benar menyukainya, aku tidak bisa membohongi diriku lagi, aku memang menyukai Ethan Samuel. Pria yang dahulu ku benci, yang merobek bajuku, dan memperlakukanku dengan kasar, kini aku hanya bisa pasrah dalam pelukannya, ciumannya yang pada awalnya begitu lembut dan manis, kini makin lama semakin dalam dan menuntut.Aku meresponnya dengan sepenuh hatiku.Mataku tertutup, menikmati ciumannya Ah, dia begitu mahir mencium, dalam sekejap seluruh tubuhku seperti teraliri listrik, bulu halusku berdiri merespon tiap sentuhannya."Ah Anna," gumamnya mendesah di telingaku, lalu dia menjilat kelopak telingaku, membuatku menggil

  • My Beautiful Bride   Menikah

    "Anna!" hardik Mamanya dengan kencang, mengagetkan kami yang sedang bercanda. Matanya menatapku, sehingga Kami langsung terdiam."Kenapa Ethan keluar dari kamarmu!" ucapnya mendekati Anna, matanya melihatku dengan marah"Mama, mama lupa?" tanya Anna bingung, wanita paruh baya itu terdiam sebentar tapi lalu melanjutkan marahnya."Apapun yang mama lupakan, kamu ... Kalian kan belum menikah, bagaimana kalian bisa tidur sekamar berdua!" ucapnya menatap marah ke arahku. Aku menatap Anna dengan bingung. Aku harus memeriksanya sendiri, jangan-jangan semalam aku hanya bermimpi, Aku segera berjalan ke depan untuk memeriksa pintu, tapi kami benar, pintu masih terkunci.

  • My Beautiful Bride   Gaun pengantin

    Aku, memperhatikan pria itu bekerja, lagi-lagi otot-ototnya terlihat jelas, dia terlihat mulai lelah namun dia tidak mau mengeluh, dia terus bekerja sambil tersenyum setiap menerima operan baju dariku. Aku tertawa dalam hati, kapan lagi bisa melihat seorang CEO menjemur baju di atap."Selesai!" ucapku senang, Ethan berdiri dan merenggangkan badannya yang jangkung, aku mendekatinya dan memeluknya. Dia tertawa lalu memelukku kembali."Ah, makasih ya, jadi cepat selesai," ucapku lalu hendak mengambil ember bekas tempat baju dan kembali ke bawah namun dia segera menangkap pergelangan tanganku, sehingga aku tertarik kembali ke hadapannya."Upahku dulu," Dia menunduk sambil menunjuk bibirnya yang menggoda. Aku tersenyum malu, lalu berjinjit untuk mengecup sekilas bibirnya. Ethan langsung merangkul pinggangku."Ga rasa, lagi," perintahnya menempelkan tubuhnya yang kekar kepadaku. Aku mendengus geli lalu mengecup

  • My Beautiful Bride   Pria Yang Lain

    "Maaf Pak, meeting in one hour," Ethan mendengus kesal, matanya yang gelap karena gairah menatapku lalu tersenyum."Soon, kita tidak akan terganggu dengan siapapun," ucapnya mengambil handuk dari tanganku dan keluar dari kamar.Astaga apa tadi barusan, aku terduduk di tepian kasurku merasa sangat kepanasan, ciuman dari Ethan selalu berhasil membuatku melayang. Apalagi kata-katanya barusan, membuatku semakin bergairah.Aku menyentuh wajahku, terasa hangat lalu aku segera berdiri melihat bayangan wajahku di cermin yang ada di lemariku. Astaga wajahku acak-acakan, memerah dan astaga aku baru lihat di leherku yang tadi di tunjuk mama, tanda

  • My Beautiful Bride   Cinta Lama Belum Usai

    Aku duduk beberapa saat di bangku batu dekat kantin, Raka menghampiriku dengan seragam yang senada denganku."Hai Anna," Dia melambai lagi ketika mata kami bertemu. Aku segera berdiri menyambutnya, dia merangkulku seperti biasa."Ah sudah lama tidak bertemu, gue kangen," ucapnya konyol, tapi aku setuju karena begitu banyak peristiwa yang terjadi kemarin, malam waktu kami terakhir bertemu, terasa sudah sangat lama."Mau makan apa kita? Mau di kantin ini atau sop iga?" tanyanya lagi dengan menggoda."Sop Iga dong," jawabku senang. Dia menggiringku ke motornya lalu memberikan helmnya kepadaku. Aku menerimanya deng

  • My Beautiful Bride   Memilih Gaun Pengantin

    Setelah melihat alamat yang dikirimkan oleh Daniel, Raka segera memberikan helmku dan aku segera naik ke motornya. Dia memacu motornya dengan sangat cepat, meliak-meliuk membelah kota Jakarta. Aku memeluknya dengan erat karena agak takut jatuh, namun muncul perasaan lain juga sehingga pada saatnya kami sudah sampai aku dengan enggan harus melepaskan pelukanku."Wah, baru kali ini ni gue dipeluk sekencang itu?" ucap Raka menepis rambutku yang berantakan karena ketarik helm, jantungku berdebar kencang, aku menatapnya malu-malu."Lagian lo ngebut kek orang gila siy, gue pan takut!" Aku mendengus berusaha mengendalikan perasaanku, bagaimana ini, aku berdebar merasakan sentuhan orang lain sedangkan aku mau memilih gaun pengantin untuk menikah dengan yang lain, astaga, aku wanita nggak bener, keluhku dalam

  • My Beautiful Bride   Pengkhianatan

    "Maaf Pak, meeting in one hour," Aku mendengus kesal, aku masih ingin merasakan kelembutan bibirnya, aku tersenyum menahan gairahku."Soon, kita tidak akan terganggu dengan siapapun," ucapku dan langsung menuju kamar mandi.Aku memaki diriku sendiri saat air mengalir membasahi diriku."Sh*t, airnya dingin!" Aku menatap pancuran, lalu menghela napas dan segera menyelesaikan mandiku dengan tersiksa. Aku mengambil tas berisi bajuku yang disiapkan Daniel, tapi aku tidak mungkin memakai celana dan bajuku disini, semua pasti akan basah. Dengan kesal aku kembali ke kamar Anna hanya mengenakan handuk, untung mamanya Anna sedang di kamarnya.

Latest chapter

  • My Beautiful Bride   My Beautiful Bride

    "Oh Anna," desah Ethan terengah-engah merasakan sentuhan Anna yang semakin mendesak. Dia semakin bersemangat untuk meninggalkan jejak di cerukan leher Anna, tapi wanita itu segera menghindar."Jangan, ah kita kan mau ke dokter, nanti malu ah," seru Anna sambil terkikik geli merasakan bibir suaminya di lehernya yang jenjang."Ish, biar saja, biar mereka semua tahu kamu ada yang punya," ujar Ethan masih mau menikmati kulit putih sempurna milih istrinya itu, tapi Anna menggeliat dengan sedemikian rupa sehingga Ethan tetap tak bisa menyesap leher sempurna itu.Dia lalu memegang kedua tangan istrinya sambil tersenyum miring. Wanita itu menatapnya dengan mata coklat mudanya yang cantik. Matanya membulat karena terkejut."Kareba bergerak terus aku akan ikat kamu!" Ethan bergaya tegas, tapi tatapan mata Anna yang memelas membuatnya tidak tega, dia mendengus lalu menyerah."Aku menc

  • My Beautiful Bride   Kebahagiaan 21+

    Saat Daniel menanyakan hal itu, Anna keluar dari kamar dan mengambil alih Jacob. Anna hanya mendengar sekilas ucapan Daniel, tapi dia mengerti apa yang sedang dibicarakan."Aku ikut, saat kamu ke dokter aku ikut!" ujarnya cepat lalu meletakkan Jacob kembali ke kursinya. Batita itu kembali merenggut dan merengek, dia maunya di gendong, dia tak suka berada di kursi. Dia mulai meraung, tapi ketiga orang dewasa di sekitarnya tak ada yang peduli padanya."Oh... haruskah hari ini?" tanya Ethan sambil meletakkan daging asap mengepul di tengah meja."Ethan, kita tak tahu sampai kapan kamu akan sadar, nanti kalau kamu tiba-tiba menghilang bagaimana?" tanya Daniel dengan penuh kekhawatiran. Anna, membuat makanan untuk Jacob, lagi-lagi instan karena dia belum belanja. Ethan mencari pengalihan perhatian."Makan apa dia? Mengapa instan begitu? Seharusnya kamu masak makanan sehat untuknya jangan yang instan, Dani,

  • My Beautiful Bride   Tidak Boleh Tidur

    “Aku akan selalu bersamamu sayang.” Mereka menyatu dengan sempurna, Anna mengangguk setitik air mata terjatuh di pipinya.“Kamu sangat sempurna untukku, Anna. Aku mencintaimu.” Mereka saling terengah-engah memuaskan diri dan emosi mereka yang kini saling berpadu. Napas mereka memburu dengan detak jantung yang saling bertalu-talu. “Oh, betapa aku mencintainya, jangan lupakan aku, Ethan!” pinta Anna dalam hati. Dia memekik bersamaan dengan Ethan yang melenguh panjang. Pria itu menatapnya lalu mengecup air matanya.“Terima kasih sayang, karena kembali kepadaku.” Anna bergelung di dada suaminya. “Terima kasih karena telah mengingatku.” desah Anna dalam hati.Ethan berdiri untuk mengambil kaosnya dan mengenakannya kembali merebahkan dirinya di samping Anna. Pria itu menarik pinggang Ana yang ramping. Istrinya masuk kedalam pelukannya, namun walaupun Anna

  • My Beautiful Bride   Membuat Dunia Sendiri

    Dia berdiri diatas bangku berusaha mengikat tali di bagian atas langit-langit ruangan. Namun palang yang dulunya ada untuk mamanya mengikat kini bisa tidak ada. Tadi ada, namun kini hilang, lalu saat dia sadari, tali yang dia pegang pun tak ada? Kemana itu semua? Dia berteriak dengan frustasi sampai pintu ruangan itu terbuka dengan kasar. Wanita tadi masuk dengan air mata bercucuran di pipinya."Sayang, jangang sayang maafkan aku, oh Tuhan, maafkan aku, sayang turunlah!" pekik Anna dengan sangat takut. Wajah Ethan begitu gelap. Dia berdiri diatas bangku dengan canggung, wajahnya bingung seperti mencari sesuatu yang tiba-tiba menghilang."Ethan Samuel, turun kamu dari situ!" teriak Anna berusaha dengan tegas seakan dia sedang memarahi Jacob yang membuang-buang makanannya. Pria itu menoleh dengan bingung."Aku bilang turun, kamu harus turun!" Walau air mata Anna mengalir deras, dia merasa, Ethan harus dikagetkan, dengan ca

  • My Beautiful Bride   Jangan Lupakan Aku

    "Sayang…," desah Ethan sambil menciumi kelopak telinga Anna sehingga Anna tekikik geli. Tubuhnya mulai bergoyang tak terkendali, merespon tiap sentuhan Ethan. Jemari Anna mulai meraih kancing kemeja kerja Ethan. Dan dengan terampil kancing demi kancing dilepaskannya. Ethan tersenyum miring saat merasakan kemejanya sudah terlepas semua, dan jemari Anna mulai merasakan dadanya."Hmm, geli Anna," Ethan mendesah saat Anna terus menyusuri kulit perutnya yang berkotak-kotak.Anna tersenyum nakal, sambil terus merasakan hangatnya tubuh Ethan. pria itu dengan cepat melepas kemejanya sehingga kedua tangan Anna bebas menyentuhnya. Mata wanita itu berbinar-binar melihat tubuh Ethan yang kurus namun berotot itu."Kamu harus makan lebih banyak ya? Tubuhmu kurus sekali," Anna menyu

  • My Beautiful Bride   Putaran Waktu

    "Sayang, maafkan aku, kamu sudah pulang dan aku malah membuatmu takut, kembalilah padaku, aku sangat merindukanmu," desah Ethan di telinga Anna, pelukannya terasa nyata. Anna tak lagi berusaha melepaskan diri. Dia menoleh untuk menatap Ethan, dan menilai.Mata pria itu kembali hangat sebagaimana Anna mengingatnya. Dia tersenyum sedih, memandang Anna penuh harap. Anna menatap Jacob yang sudah kembali merasa aman di pelukan mamanya, batita itu sudah sibuk bermain dengan kancing baju mamanya. Tapi tiba-tiba dia menyentuh hidung papanya"Pa….pa," cengirnya memperlihatkan gusi yang kemerahan."Iya sayang, aku papamu." Ethan menangis menatap bayinya, bukan dia sudah besar sudah bukan bayi lagi. Betapa dia sudah kehilangan waktu, apa yang terjadi? Anna terk

  • My Beautiful Bride   Aku Istrimu, Ibu dari Anakmu

    "Aku Anna, Anna Federica, istrimu, ibu dari Jacob anakmu. Aku berhak ke lantai tiga, atau kemanapun aku mau karena aku… ini… istri...mu!" pekiknya marah sambil memukul Ethan yang terlihat linglung. Anna marah dan kecewa, baru saja dia berpikir, Ethan sembuh dan mereka bisa kembali seperti sedia kala. Namun dalam sekejap semua harapannya pecah berkeping-keping.Dia terus memukuli Ethan sampai kedua tangannya dipegang Ethan dengan kuat sehingga dia tidak bisa memukulnya."Apa, kamu kamu apa?" teriak anna marah berusaha melepaskan diri yang percuma."Aku mau ini." Pria itu lalu menunduk mengecupnya lagi. Dia terus mendorongnya ke dinding, sambil terus menciumnya dengan panas. Anna menerima ciuman itu dengan bingung, namun gairahnya muncul dan kem

  • My Beautiful Bride   Cemburu Pada Diri Sendiri

    Ethan tak dapat berpikir, untuk sementara dia hanya mengagumi kecantikan alami wanita di hadapannya. Dia bergerak otomatis mendekati wanita itu saat dia sedang sibuk mengeringkan rambutnya. matanya membesar saat menyadari Ethan sudah ada dihadapannya."Mau apa kamu?" tanya Anna mundur. Tapi Ethan semakin mendekat, dan dia sudah menempel di dinding kaca boks mandi."Mengapa kamu sangat mengganggu?" Dia mengangkat tangannya dan mengelus pipi Anna dengan lembut, wanita itu terperangah, merasakan sentuhan Ethan setelah beberapa lama, rasanya luar biasa. Mereka saling pandang yang terasa sangat intens dan ketika insting membawa Ethan untuk menunduk dan merasakan bibir wanita itu dia mundur. Kaget dengan apa yang ada di kepalanya."Astaga, apa yang baru saja dia pikirkan?" batin Ethan, bagaimana dia bisa mau mencium wanita lain selain Anna. Wanita itu menatapnya lalu segera meninggalkannya yang bingung di dalam kam

  • My Beautiful Bride   Membuatmu Mencintaiku Lagi

    Daniel menatap Ethan yang kini makan dengan lahapnya di meja makan. Walaupun pikirannya belum sembuh setidaknya hari ini sudah ada makanan yang masuk."Dani, chef-nya pintar yang kali ini, boleh dipertahankan. Nanti siang aku mau masakan dia lagi," ucap Ethan mengambil lagi nasi goreng dari bakul. Daniel mengangguk dengan senyuman di bibir karena mengetahui kalau itu adalah masakan Anna. Semoga dengan keberadaan Anna, Ethan bisa pulih."Dani, kamu bisa jadwalkan dokter buat Anna? Dia sepertinya kesakitan sekali kemarin, punggungnya pegal, dia kan sudah masuk bulan ke-7?" Dan harapan Daniel kembali pupus. Entah kenapa, ingatan Ethan selalu berhenti di Anna hamil 7 bulan. Setiap hari perintahnya selalu sama. Namun Daniel hanya mengangguk dan meninggalkannya masih asyik makan.

DMCA.com Protection Status