Share

Raka Sayang

Author: Pinnacullata
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Walaupun aku sudah menyetir jauh, aku masuk ke dalam rumah masih dalam keadaan kesal, dasar wanita brengs*k sudah untung aku bantu malah menyalahkan aku akan semua yang terjadi, pikirku dalam hati.

"Cih!" hardikku ketika begitu sulitnya aku untuk membuka kerah kemejaku. Hatiku terasa panas, aku terlalu gusar  untuk bisa berkonsentrasi, masih dengan mengutuk aku masuk ke dalam kamarku dan segera membanting diri ke kasur. Mengapa aku begitu emosi, tidak dapat ku mengerti? Tapi jika berhubungan dengan wanita itu aku memang selalu bereaksi berlebihan.

Aku menatap langit-langit kamarku, membayangkan apa saja yang terjadi sepanjang hari ini. opa sudah di kubur, dan akhirnya urusanku dengan wanita itu selesai. Aku hanya tinggal melanjutkan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • My Beautiful Bride   Surat Waktu Itu

    Jam kerja yang membosankan akhirnya berakhir juga, sesudah Ema pulang, aku juga segera merapihkan mejaku. Jam 6 tepat aku sudah di pinggir jalan depan kantorku menunggu Raka datang. Tak lama dia menghampiriku dan memberikan helm."Nyokap lo, masak ga ya?" tanya Raka saat aku duduk di bangku penumpang."Ngga tau, memangnya kenapa?" aku merapihkan dudukku lalu merangkul Raka, karena motor Raka adalah motor yang agak tinggi bagian belakangnya."Ada deh," sahutnya misterius sambil tersenyum lalu menjalankan motornya dengan kencang sehingga aku harus mengeratkan peganganku.Jalan Jakarta hari ini tidak biasanya lancar, dalam waktu singkat kami sudah berada di daerah perumahan kami, tapi ternyata Raka melewati belokan ke perumahan kami."Mau kemana kita?" tanyaku lagi berteriak untuk mengalahkan suara motor."Ada, nanti lo bakalan tau juga." Dia juga berteriak menjawabku. Aku memperhatikan ke sekelilingku, sepertinya kami menuju pasar malam, dan b

  • My Beautiful Bride   Wasiat Opa Jacob

    Aku menatap langit-langit kamarku dalam keheningan malam, aku seperti biasa tidak dapat tidur. Walaupun semuanya dalam kondisi yang sama, di kamar yang sama, di tempat tidur yang sama, aku tetap tidak bisa tidur, tapi mengapa selama beberapa hari ini aku bisa tertidur pulas? Mataku menerawang ke sekeliling kamarku yang temaram, lalu menangkap sebuah tas yang sudah putus talinya di atas meja. Ya, itu yang membuat semuanya berbeda, Anna, tidak ada Anna hari ini di sampingku. Hatiku mencelos, menyadari hal itu. Bagaimana wanita tidak tahu diri itu bisa membuatku menjadi tergantung dengannya.Setelah beberapa lama aku mencoba menutup mata akhirnya aku menyerah dan duduk di atas tempat tidurku. Mataku kembali kepada tas itu, aku berdiri dan kembali meraih tas itu, lalu duduk di atas kasur sambil kembali mengeluarkan isi tas itu. Handphonenya jatuh ke pangkuanku. Aku segera melihat handphone itu dengan penuh rasa ingin tahu. Aku membuka foto-fotonya. Ada berbagai dirinya dalam berba

  • My Beautiful Bride   Kedatangannya

    Aku bermaksud untuk berangkat kerja lebih dahulu, dengan mengendap-endap melewati kamar mama, aku berjalan menuju pintu, tapi saat aku mengenakan sepatu, mama sudah ada di belakangku dengan tangan di pinggangnya."Kenapa kamu mengendap-endap, dah seperti maling saja!" ucapnya gusar. Aku memutar tubuhku dan melihat mamaku yang cantik tapi pucat terlihat kecewa padaku."Aku baru mau ijin sama mama mau pergi kerja." ucapku tersenyum semanis mungkin agar dia tidak marah."Pakai sepatu?" Dia menunjuk kakiku yang sebelah sudah memakai sepatu."Iya, baru ingat belum absen sama Mama, makanya baru sebelah pakainya." Aku beralasan, mama mendengus tidak percaya."Tunggu dimana dia?" tanya mama tanpa basa basi, menebak dengan tepat mengapa aku mengendap-endap."Raka tidak tahu, maksudnya tadi aku mau ke rumahnya." jawabku jujur. Mama langsung mendekatiku lalu menjewer telingaku."Bandel, gimana kalau orang komplek liat, semua dah pada tahu kalau kamu mo

  • My Beautiful Bride   Pria Lain

    "Kita harus bicara." Aku bingung dimulai dari mana, tapi sebaiknya jangan disini untuk membicarakannya. Akhirnya dia menyelesaikan makannya, dan dia ke belakang sambil membawa piringku juga. Lantai belakangnya naik sekitar 15 cm sehingga aku harus menekuk kepalaku, desain rumah ini aneh sekali, mengapa lantai dapur bisa naik begini."Ngapain kamu disini," Anna bertanya dengan ketus. Aku juga tidak mengerti mengapa aku mengikutinya, bahkan kepalaku mulai terasa pegal."Aku mau tahu kenapa di dapur ini ga ada ventilasi udara, bisa kebakaran kalau begini!" Aku mencari lobang udara, pasti pengap sekali kalau mereka memasak."Kalau kalian masak, asap pasti ga bisa keluar, dan kalian bisa sesak napas!" ujarku lagi memandangnya, dia tiba-tiba mau menyentuh wajahku, aku terkejut lalu menepis tangannya dengan kasar, aku mundur dengan terkejut."Apaan sih!" jantungku berdebar kencang, aku tidak suka wajahku disentuh. Tidak ada, bahkan Leona pun tidak pernah menyentuh w

  • My Beautiful Bride   Buktikan

    "Ya udah bicara, dari tadi bilang mau bicara tapi nggak bicara-bicara." Aku kesal karena dia dari tadi mengulur-ulur waktu. Tadi aku merasa bersalah sekali dengan Raka, seharusnya aku tadi langsung naik, dan tidak membiarkan pria ini menarikku. Dia menggertakkan giginya dengan kesal."Ga bisa di mobil begini, kamu harus tanda tangan sesuatu," jawabnya dengan ketus dengan pandangan masih lurus ke depan."Tanda-tangan apa lagi?" Buat apa dia tanda-tanganku, aku melipat tanganku dengan kesal."Warisan!" Dia membentakku. Aku menatapnya kesal, kenapa dia jadi membentakku, dia yang datang tiba-tiba ke rumah, memaksaku masuk ke mobilnya, dan sekarang saat aku bertanya dia malah marah-marah, dasar menyebalkan.Tapi, tadi dia bilang apa?"Apa kamu bilang?" tanyaku menatapnya. Dia memandangku kembali dengan heran."Warisan, tanda-tangan warisan!" jawabnya ketus. Aku menatapnya bingung, kenapa aku harus tanda-tangan? apakah ini maksudnya aku mendapat

  • My Beautiful Bride   Rasa 'Itu'

    "Prove it!" seru Leona menantangku dengan mata melotot. Aku sudah tak bisa lagi menahan amarahku yang sudah di ubun-ubun, Aku menghentakkan kemejaku yang dia tarik sehingga terlepas."Aku bisa buktikan," teriakku marah. Leona memicingkan matanya seakan meragukanku, dia menantangku dengan melipat tangannya, menunggu pembuktianku. Aku mengalihkan pandanganku ke segala arah, berpikir cepat apa yang aku bisa lakukan, lalu aku melihat Anna.Aku segera menariknya, meletakkan telapak tanganku di tengkuknya dan menundukan wajahku, memaksakan ciumanku, dia mendorongku segera, memberontak ingin melepaskan dirinya dari dekapanku, tapi aku menariknya lebih dekat, memposisikan dia agar aku bisa merasakan bibirnya lebih lekat lagi, dan aku merasakan sesuatu yang berbeda, di luar bayanganku, bibirnya begitu memabukan. Aku seperti terkena racun karena kini bibirnya menghipnotisku, aku mau lebih, bukan karena pemaksaan, tapi aku ingin benar-benar merasakan dia seutuhnya. Mata Anna lama-l

  • My Beautiful Bride   Reaksi Hati

    Astaga, apa yang aku lakukan disini? Mengapa aku jadi merasa aneh seperti ini? Ayolah Anna, jangan sampai kamu merasakan yang macam-macam, dia itu Ethan,... Ethan, pria kasar yang tidak tahu diri! Tapi, kenapa debaran jantungku tidak berhenti-henti dari tadi? Bibirku seperti masih merasakan kecupannya, mengapa aku tadi bisa-bisanya menerima ciumannya? dan yang lebih aneh lagi mengapa aku malah masih mau merasakan bibirnya di bibirku? Aku benar-benar menikmatinya, aku masih mau lagi.Dan di lift tadi, seakan-akan ciuman tadi masih kurang, aku masih harus berdekatan dengannya, dihadapannya menatap matanya yang dalam itu, meletakkan kepalaku di dadanya yang bidang itu, aku menghela napas panjang.Kini hanya berdua bersamanya membuatku merasa kikuk. Setelah masih ke dalam kantornya kami malah saling tatap, riuh perkantoran langsung menghilang ketika pintu tertutup. Wajahnya tidak dapat kubaca, apa yang ada di dalam pikirannya ya?"Kantor...mu ramai juga,

  • My Beautiful Bride   Canduku

    "Tidak bisa, jika kamu menolak maka kamu menghancurkanku. Aku juga tidak bisa menerima semua harta itu." jawabku sejujurnya, apalah hidupku jika aku tidak bisa bekerja, hidupku hanya diisi oleh pekerjaan. Aku menatapnya yang masih memegang map kuning itu."Tapi itu tidak mungkin!" jawabnya menghindari pandanganku. Aku melangkah mendekatinya, hatiku sakit mendengar jawabannya, sehina itukah menikah denganku?"Kenapa?" Aku tidak bisa menerima penolakannya, maksudku ... aku tahu aku tidak buruk rupa, dan pastinya aku kaya, mengapa dia tidak mau menikah denganku? kenapa?"Kamu pasti gila!" Dia masih membantahku"Kenapa?" Emosiku mulai naik, seperti biasa jika bersama wanita ini, emosiku sangat tidak stabil."Yah... aku nggak mungkin menikah denganmu!" jawabnya seenaknya, menyakiti hatiku."Kenapa?" Aku kini sudah di hadapannya menatapnya, dia mundur sampai menemp

Latest chapter

  • My Beautiful Bride   My Beautiful Bride

    "Oh Anna," desah Ethan terengah-engah merasakan sentuhan Anna yang semakin mendesak. Dia semakin bersemangat untuk meninggalkan jejak di cerukan leher Anna, tapi wanita itu segera menghindar."Jangan, ah kita kan mau ke dokter, nanti malu ah," seru Anna sambil terkikik geli merasakan bibir suaminya di lehernya yang jenjang."Ish, biar saja, biar mereka semua tahu kamu ada yang punya," ujar Ethan masih mau menikmati kulit putih sempurna milih istrinya itu, tapi Anna menggeliat dengan sedemikian rupa sehingga Ethan tetap tak bisa menyesap leher sempurna itu.Dia lalu memegang kedua tangan istrinya sambil tersenyum miring. Wanita itu menatapnya dengan mata coklat mudanya yang cantik. Matanya membulat karena terkejut."Kareba bergerak terus aku akan ikat kamu!" Ethan bergaya tegas, tapi tatapan mata Anna yang memelas membuatnya tidak tega, dia mendengus lalu menyerah."Aku menc

  • My Beautiful Bride   Kebahagiaan 21+

    Saat Daniel menanyakan hal itu, Anna keluar dari kamar dan mengambil alih Jacob. Anna hanya mendengar sekilas ucapan Daniel, tapi dia mengerti apa yang sedang dibicarakan."Aku ikut, saat kamu ke dokter aku ikut!" ujarnya cepat lalu meletakkan Jacob kembali ke kursinya. Batita itu kembali merenggut dan merengek, dia maunya di gendong, dia tak suka berada di kursi. Dia mulai meraung, tapi ketiga orang dewasa di sekitarnya tak ada yang peduli padanya."Oh... haruskah hari ini?" tanya Ethan sambil meletakkan daging asap mengepul di tengah meja."Ethan, kita tak tahu sampai kapan kamu akan sadar, nanti kalau kamu tiba-tiba menghilang bagaimana?" tanya Daniel dengan penuh kekhawatiran. Anna, membuat makanan untuk Jacob, lagi-lagi instan karena dia belum belanja. Ethan mencari pengalihan perhatian."Makan apa dia? Mengapa instan begitu? Seharusnya kamu masak makanan sehat untuknya jangan yang instan, Dani,

  • My Beautiful Bride   Tidak Boleh Tidur

    “Aku akan selalu bersamamu sayang.” Mereka menyatu dengan sempurna, Anna mengangguk setitik air mata terjatuh di pipinya.“Kamu sangat sempurna untukku, Anna. Aku mencintaimu.” Mereka saling terengah-engah memuaskan diri dan emosi mereka yang kini saling berpadu. Napas mereka memburu dengan detak jantung yang saling bertalu-talu. “Oh, betapa aku mencintainya, jangan lupakan aku, Ethan!” pinta Anna dalam hati. Dia memekik bersamaan dengan Ethan yang melenguh panjang. Pria itu menatapnya lalu mengecup air matanya.“Terima kasih sayang, karena kembali kepadaku.” Anna bergelung di dada suaminya. “Terima kasih karena telah mengingatku.” desah Anna dalam hati.Ethan berdiri untuk mengambil kaosnya dan mengenakannya kembali merebahkan dirinya di samping Anna. Pria itu menarik pinggang Ana yang ramping. Istrinya masuk kedalam pelukannya, namun walaupun Anna

  • My Beautiful Bride   Membuat Dunia Sendiri

    Dia berdiri diatas bangku berusaha mengikat tali di bagian atas langit-langit ruangan. Namun palang yang dulunya ada untuk mamanya mengikat kini bisa tidak ada. Tadi ada, namun kini hilang, lalu saat dia sadari, tali yang dia pegang pun tak ada? Kemana itu semua? Dia berteriak dengan frustasi sampai pintu ruangan itu terbuka dengan kasar. Wanita tadi masuk dengan air mata bercucuran di pipinya."Sayang, jangang sayang maafkan aku, oh Tuhan, maafkan aku, sayang turunlah!" pekik Anna dengan sangat takut. Wajah Ethan begitu gelap. Dia berdiri diatas bangku dengan canggung, wajahnya bingung seperti mencari sesuatu yang tiba-tiba menghilang."Ethan Samuel, turun kamu dari situ!" teriak Anna berusaha dengan tegas seakan dia sedang memarahi Jacob yang membuang-buang makanannya. Pria itu menoleh dengan bingung."Aku bilang turun, kamu harus turun!" Walau air mata Anna mengalir deras, dia merasa, Ethan harus dikagetkan, dengan ca

  • My Beautiful Bride   Jangan Lupakan Aku

    "Sayang…," desah Ethan sambil menciumi kelopak telinga Anna sehingga Anna tekikik geli. Tubuhnya mulai bergoyang tak terkendali, merespon tiap sentuhan Ethan. Jemari Anna mulai meraih kancing kemeja kerja Ethan. Dan dengan terampil kancing demi kancing dilepaskannya. Ethan tersenyum miring saat merasakan kemejanya sudah terlepas semua, dan jemari Anna mulai merasakan dadanya."Hmm, geli Anna," Ethan mendesah saat Anna terus menyusuri kulit perutnya yang berkotak-kotak.Anna tersenyum nakal, sambil terus merasakan hangatnya tubuh Ethan. pria itu dengan cepat melepas kemejanya sehingga kedua tangan Anna bebas menyentuhnya. Mata wanita itu berbinar-binar melihat tubuh Ethan yang kurus namun berotot itu."Kamu harus makan lebih banyak ya? Tubuhmu kurus sekali," Anna menyu

  • My Beautiful Bride   Putaran Waktu

    "Sayang, maafkan aku, kamu sudah pulang dan aku malah membuatmu takut, kembalilah padaku, aku sangat merindukanmu," desah Ethan di telinga Anna, pelukannya terasa nyata. Anna tak lagi berusaha melepaskan diri. Dia menoleh untuk menatap Ethan, dan menilai.Mata pria itu kembali hangat sebagaimana Anna mengingatnya. Dia tersenyum sedih, memandang Anna penuh harap. Anna menatap Jacob yang sudah kembali merasa aman di pelukan mamanya, batita itu sudah sibuk bermain dengan kancing baju mamanya. Tapi tiba-tiba dia menyentuh hidung papanya"Pa….pa," cengirnya memperlihatkan gusi yang kemerahan."Iya sayang, aku papamu." Ethan menangis menatap bayinya, bukan dia sudah besar sudah bukan bayi lagi. Betapa dia sudah kehilangan waktu, apa yang terjadi? Anna terk

  • My Beautiful Bride   Aku Istrimu, Ibu dari Anakmu

    "Aku Anna, Anna Federica, istrimu, ibu dari Jacob anakmu. Aku berhak ke lantai tiga, atau kemanapun aku mau karena aku… ini… istri...mu!" pekiknya marah sambil memukul Ethan yang terlihat linglung. Anna marah dan kecewa, baru saja dia berpikir, Ethan sembuh dan mereka bisa kembali seperti sedia kala. Namun dalam sekejap semua harapannya pecah berkeping-keping.Dia terus memukuli Ethan sampai kedua tangannya dipegang Ethan dengan kuat sehingga dia tidak bisa memukulnya."Apa, kamu kamu apa?" teriak anna marah berusaha melepaskan diri yang percuma."Aku mau ini." Pria itu lalu menunduk mengecupnya lagi. Dia terus mendorongnya ke dinding, sambil terus menciumnya dengan panas. Anna menerima ciuman itu dengan bingung, namun gairahnya muncul dan kem

  • My Beautiful Bride   Cemburu Pada Diri Sendiri

    Ethan tak dapat berpikir, untuk sementara dia hanya mengagumi kecantikan alami wanita di hadapannya. Dia bergerak otomatis mendekati wanita itu saat dia sedang sibuk mengeringkan rambutnya. matanya membesar saat menyadari Ethan sudah ada dihadapannya."Mau apa kamu?" tanya Anna mundur. Tapi Ethan semakin mendekat, dan dia sudah menempel di dinding kaca boks mandi."Mengapa kamu sangat mengganggu?" Dia mengangkat tangannya dan mengelus pipi Anna dengan lembut, wanita itu terperangah, merasakan sentuhan Ethan setelah beberapa lama, rasanya luar biasa. Mereka saling pandang yang terasa sangat intens dan ketika insting membawa Ethan untuk menunduk dan merasakan bibir wanita itu dia mundur. Kaget dengan apa yang ada di kepalanya."Astaga, apa yang baru saja dia pikirkan?" batin Ethan, bagaimana dia bisa mau mencium wanita lain selain Anna. Wanita itu menatapnya lalu segera meninggalkannya yang bingung di dalam kam

  • My Beautiful Bride   Membuatmu Mencintaiku Lagi

    Daniel menatap Ethan yang kini makan dengan lahapnya di meja makan. Walaupun pikirannya belum sembuh setidaknya hari ini sudah ada makanan yang masuk."Dani, chef-nya pintar yang kali ini, boleh dipertahankan. Nanti siang aku mau masakan dia lagi," ucap Ethan mengambil lagi nasi goreng dari bakul. Daniel mengangguk dengan senyuman di bibir karena mengetahui kalau itu adalah masakan Anna. Semoga dengan keberadaan Anna, Ethan bisa pulih."Dani, kamu bisa jadwalkan dokter buat Anna? Dia sepertinya kesakitan sekali kemarin, punggungnya pegal, dia kan sudah masuk bulan ke-7?" Dan harapan Daniel kembali pupus. Entah kenapa, ingatan Ethan selalu berhenti di Anna hamil 7 bulan. Setiap hari perintahnya selalu sama. Namun Daniel hanya mengangguk dan meninggalkannya masih asyik makan.

DMCA.com Protection Status