Share

Orang Asing

Penulis: arkein
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-16 16:22:09

“Syukurlah Daddy sudah pulang. Jadi Daddy bisa menjaga Max sekarang.”

Kerutan di kening Kendrick tampak ketika dia membuka kamar Max. Menampilkan Nadine yang sedang duduk dikasur sambil bersandar. Juga Max yang tengah berjalan-jalan mengitari ruangan besar itu. 

“Dadddy!” Max memikik kegirangan. Berjalan cepat ke arah Kendrick sambil merentangkan tangannya yang langsung disambut oleh Kendrick. Masuk ke dalam pelukan pria itu. 

“Kemana mommy?” Setelah pulang agak siangan, Kendrick bergegas ke kamar Max. Menduga kalau wanita itu sedang menjaga Max namun nyatanya hanya ada Nadine dan Max. 

Nadine mengedikkan kedua bahu. “Entah. Aku tidak tahu kemana mommy.”

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Juwitta iizfhs
Tinggalin aja kendrick ad... laki kaya gt gak bisa cuma satu perempuan.
goodnovel comment avatar
Arkein
Wihhh seru nih tebak tebakannya. Tetap pantengin yaaa. Thank you
goodnovel comment avatar
OllShop
adeline pergi dri rumah krna tahu tentang keluarga kandungnya..dan memilih berpisah dri kendrick sebab tahu tentang perbuatan kendrick pada keluarganya..juga udah gk tahan sama sikap kendrick yg selalu menduakan dia dengan sarah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • My Beautiful Adeline Ā Ā Ā Bulan Madu Mendadak

    “Ini bukan tujuanku.” Adeline berucap kepada sopir taksi itu sambil menatap jalanan sekitar. Dia memukul-mukul kursi sopir tersebut. “Berhenti! Berhenti kubilang atau aku akan melompat keluar!”Karena sadar ada yang tidak beres, Adeline segera mengeluarkan ancamannya. Namun sayang sekali, sopir itu tidak menyahut dan malah menginjak gas dengan cepat. Tentu melompat dengan kondisi seperti ini sama saja mencari mati.“Kemana kau membawaku?” tanya Adeline memaksa. Mencoba untuk menenangkan diri sambil menyalakan ponselnya. Mencari-cari nama Kendrick—satu-satunya pria yang ada di kepala Adeline saat ini karena hanya pria itu yang bisa membantunya dalam masalah genting. Dia mengumpat. Entah kenapa sinyal di tempat ini tidak ada.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-17
  • My Beautiful Adeline Ā Ā Ā Gelora Panas

    Mata Kendrick masih setia tertuju ke manik Adeline kala tangannya sedang berusaha melepaskan gaun one piece itu.Adeline melenguh pelan. Leher kepalanya tertarik ke atas saat Kendrick memberikan kecupan-kecupan yang menggairahkan di sana. Dia menjambak rambut belakang Kendrick, seakan mengatakan bahwa dirinya tidak kuat akan pesona yang pria itu punya.Bahkan, hanya tatapan liar dari mata biru itu, Adeline merasa pakaiannya sudah dilucuti satu persatu.Kendrick menarik tubuhnya dari atas Adeline. Memindai matanya ke bawah. Mendecak penuh kagum akan tubuh Adeline yang benar-benar menggairahkan. Semuanya serba matang.Kendrick menelan ludah. Merasa puas, dia pun kembali mendekatkan tubuhnya. Ta

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-17
  • My Beautiful Adeline Ā Ā Ā Aksi Nyata

    Rasanya Adeline ingin menangis. Padahal dia sudah memikirkan bagaimana menghabiskan malam di Maldives dan mencoba menghapus sekat diantara dia dan Kendrick. Tetapi pria itu malah menampar ekspektasi Adeline dengan memilih pulang ke Amerika hanya karena urusan pekerjaan.“Kau sangat jahat!” Adeline memikik tertahan. Melirik Kendrick yang tengah disibukkan dengan ipad di tangannya. Kemudian membuang muka, menatap arah jalanan.Kendrick menghela napas. Mencoba untuk bersabar. Dia sudah tidak meladeni setiap umpatan yang Adeline berikan sejak di pesawat, tetapi Adeline malah terus melanjutkannya tanpa lelah. “Kita bisa pergi di lain hari, jadi kumohon cobalah mengerti. Ini bisnis yang sangat menguntungkan.”“Mencoba mengerti?&rdquo

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-19
  • My Beautiful Adeline Ā Ā Ā Jangan Mimpi

    Biasanya Kendrick akan mengambil ahli menyelesaikan masalah atau minta maaf kepada Adeline kalau hubungan mereka menegang. Tetapi tidak untuk kali ini.Kendrick merasa dirinya terlalu lelah untuk memahami sifat kekanak-kanakan Adeline. Bukan Kendrick tak ingin minta maaf, ia sudah ingin tapi Adeline malah memperkeruhnya seperti waktu lalu. Adeline malah menggunakan aksi mengosongkan walk-in closetnya sebagai balasan dari kalimat Kendrick.“Tuan, kalau kita bisa mengundang perusahaan tersebut untuk makan malam hari ini, maka kerja sama itu akan berlangsung lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan,” jelas Denio namun tak mendapatkan balasan dari Kendrick yang matanya setia menatap ke arah laptop. Denio menggeram. “Tuan Kendrick? TUAN!”&

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-19
  • My Beautiful Adeline Ā Ā Ā Pemilik Parfum

    “Apa Nyonya Adeline akan ikut menyambut mereka di bawah, Tuan?” Setelah Denio memberikan sebuah jas biru dongker yang terlihat mewah itu kepada Kendrick, barulah Denio bertanya.Kendrick melirik pria itu dari ujung mata. “Jangan tanyakan dia lagi, aku tidak mau mood-ku rusak hanya karenanya.”Denio lantas mengangguk dan mengunci bibirnya. Dari perkataan Kendrick, dia sudah mendapat jawaban bahwa Adeline tidak akan ikut.Pantas saja bosnya itu menyuruhnya menyiapkan pakaian satu jam lalu. Karena kalau Adeline ikut, maka Kendrick tidak akan mengganti pakaian di ruang kerjanya, melainkan bersama Adeline.“Ck, aku menyesal telah mengiyakan saranmu. Harusnya aku membuatnya di res

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-25
  • My Beautiful Adeline Ā Ā Ā Mendorong

    “Dasar perempuan murahan!” Adeline menggebrak meja itu sambil berdiri. Membuat beberapa gelas yang penuh malah jatuh, membasahi taplak meja. Hingga orang-orang yang duduk pun ikut berdiri seperti Adeline, sebagai bentuk reflek untuk melindungi dirinya dari ketumpahan cairan.Kirby yang mendapatkan hinaan itu tentu membulatkan matanya terkejut. “Apa maksudmu?”“Adeline tenangkan dirimu.” Bisikan dari Kendrick malah membuat Adeline semakin berang. Sebelum memberikan Kirby pelajaran, terlebih dahulu Adeline memberikan satu bogeman di perut Kendrick hingga pria itu merintih kesakitan. Tidak hanya pria itu sebenarnya, tangan Adeline juga ikut sakit. Tetapi itu diabaikan begitu saja olehnya.“Aaaaw! Sakit! Lepaskan!” Kirb

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-25
  • My Beautiful Adeline Ā Ā Ā Bersalah

    Rahang Kendrick mengetat kuat. Matanya tak pernah lepas dari pintu, dimana Robinson dan Samu telah pergi meninggalkannya seorang diri di area kolam renang.Dengan langkah penuh tegas bercampur amarah, Kendrick masuk ke dalam mansion. Kakinya berhenti kala ujung matanya menangkap Kirby yang sedang menggigil dengan handuk kering yang membungkus tubuhnya, terduduk di sofa.“Denio.” Panggilan itu sontak membuat Denio yang ada di sudut ruangan menarik pandangan dari Kirby ke Kendrick. Matanya membulat, segera dia mendekat. “Kau belum mendapatkan pelajaran dariku, tunggulah,” desis Kendrick tajam.Denio menelan ludah. Sudah pasti ini karena dirinya yang memilih mundur saat perkelahian Adeline dan Kirby. “M—ma—“

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-31
  • My Beautiful Adeline Ā Ā Ā Menyelesaikan

    Setelah kejadian itu, Adeline tidak pernah lagi bertegur sapa dengan Kendrick. Pria itu pun sama. Bahkan ketika mereka berpapasan secara tak sengaja saat Kendrick datang untuk mengurus pekerjaannya, hanya ada saling lirik melirik, tidak dengan bertegur sapa.Adeline juga merasakan kehampaan yang besar. Kasur ukuran king size ini hanya ditidurinya seorang diri, tanpa Kendrick. Ingin mengajak anak-anaknya untuk tidur bersamanya pun tak bisa lantaran mereka belum kembali dari liburan yang entah kapan berujung.Entah dimana Kendrick tidur selama ini, yang jelas bukan di mansion mewah ini.“Tunggu sebentar. Aku tidak akan lama,” pesan Adeline pada supir di depan sesudah mobil berhenti di depan rumah sakit.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-12

Bab terbaru

  • My Beautiful Adeline Ā Ā Ā Melupakan

    Tubuh pria itu kian mengeras seperti batu. Sungguh, Kendrick baru menyadari kalau saat ini mereka ada di makam Katrin.Kendrick tak berbohong kali ini. Awalnya, ia kira mereka sedang berziarah ke sebuah makam keluarga pria itu, makanya dia tak melirik batu nisan itu di awal.“Kenapa kau terdiam, Kendrick?” tanya Adeline. Menarik kerah mantel pria itu sehingga mata mereka kembali bertemu. “Ayo, jawab aku! Apa kau tidak punya jawaban? Apa kau tidak bisa berbohong untuk yang kesekian kalinya lagi? Jawab!” bentak Adeline hebat.Meskipun pria itu sedang dilanda rasa terkejut, mimik wajahnya tetap tidak menunjukkan itu. Malah terkesan sangat santai. Yang berhasil membuat emosi Adeline semakin mendidih.

  • My Beautiful Adeline Ā Ā Ā Emosi

    Gustav mengernyitkan alisnya kala mendapati ada sebuah bayangan yang kini menutupi cahaya yang menerangi punggung bagian belakangnya hingga Adeline. Merasa penasaran, kepala pria itu berputar 180 derajat ke arah belakang, diikuti dengan sebagian tubuhnya. Dan kini, tubuh pria itu mematung kala matanya menatap netra biru yang sangat dingin.Adeline— yang posisinya tepat di seberang Gustav— juga menyadari ada sesuatu yang janggal. Perlahan namun pasti, juga dengan detak jantung yang kencang— wanita itu mendongakkan wajahnya. Mata dan bibir wanita itu terbuka lebar kala melihat seorang pria tengah menarik pandangan dari arah Gustav ke dirinya.“Kendrick.” Adeline menggumam kaget. Tanpa sadar, dia berdiri dari tempat semula. Tatapan yang Kendrick layangkan, seakan dapat membuat tubuhnya terasa sa

  • My Beautiful Adeline Ā Ā Ā Bertemu

    Dalam perjalanan, sebenarnya Gustav sudah ingin memberitahukan dimana alamat itu berada. Namun karena melihat reaksi Adeline yang sungguh semangat, itu membuatnya mengurungkan niat untuk menjelaskan apa yang terjadi.Gustav tidak ingin membuat ekspresi bahagia di wajah itu luntur begitu saja. Namun, ketika mereka sudah sampai, Adeline pasti akan berada dalam tahap itu. Sungguh, Gustav sangat dilema sekali.Beberapa menit berlalu, akhirnya mobil itu berjalan melambat. Menandakan kalau sebentar lagi mereka akan sampai di tempat yang dituju.Adeline kerap kali memutar kepalanya ke kiri dan kanan. Seakan sedang mencari-cari namun sayangnya tak menemukan apa yang ia cari. Dengan penuh perasaan campur aduk, wanita itu melirik ke samping, ke arah Gustav. “Ap

  • My Beautiful Adeline Ā Ā Ā Maaf

    Adeline meringis pelan. Dia terus berjalan dengan menatap ke arah samping. Sungguh merasa tidak enak.“Aku pasti sudah sangat mengecewakanmu.”Ucapan Adeline, membuat Gustav sontak memberhentikan langkahnya. Memutar kepalanya ke samping, menatap Adeline dengan alis yang menyatu bingung. “Mengecewakan?” tanyanya.Adeline mengangguk pelan. Ketika ia hendak menjelaskan, Gustav segera berbicara lebih dahulu.“Oh, aku paham. Soal permintaanku tadi di dalam?” Gustav bertanya dengan alis yang naik ke atas, juga telunjuk yang menunjuk ke belakang. Melihat Adeline yang mengangguk lagi, Gustav pun terkekeh ramah. “Astaga, Adeline, tidak perlu merasa seperti itu. Aku

  • My Beautiful Adeline Ā Ā Ā Bekerja Sama

    “Maaf.”Satu kata itu membuat Adeline menoleh ke sebelah. “Tidak masalah.”Gustav mengembuskan napas. Dirinya merasa tidak enak sama sekali. “Aku sungguh bersalah. Ehm ... aku punya kenalan, dia seorang pria juga, kau mau bersamanya untuk mencari Katrin?” tanya Gustav, memberikan saran.Adeline terlihat berpikir. Sebenarnya, dia membutuhkan informasi mengenai Katrin dengan sangat cepat. Namun dengan tawaran itu, itu sama saja semakin merepotkan Gustav.“Tidak perlu. Aku maklum. Malah, aku yang merepotkanmu. Seharusnya tadi, kau meninggalkanku saja di restoran. Biar aku saja yang mencari keberadaan Katrin.”

  • My Beautiful Adeline Ā Ā Ā Menyerah

    Adeline tak mengerti kenapa dia bisa sepercaya ini pada seseorang yang baru ia kenal. Bahkan, kini dia sudah masuk ke dalam apartemen pria itu untuk menunggu sang pemilik apartemen bersiap.Wanita itu mencoba untuk menarik kesimpulan sendiri. Mungkin saja dikarenakan Adeline sudah sangat pasrah dan tidak tahu harus mencari kemana Katrin, makanya dia menerima tawaran yang diberikan oleh Gustav .... Ya, itu adalah alasan yang paling masuk akal.“Maaf. Kau jadi lama menungguku.”Suara berat dan harum parfum maskulin itu masuk ke indra pendengaran dan penciuman Adeline. Wanita itu sontak menoleh ke sumber suara.Di depan sana, sudah ada Gustav yang penampilannya jauh berbeda dari sebelumnya

  • My Beautiful Adeline Ā Ā Ā Gustav

    Seseorang itu mengucek matanya berkali-kali dikarenakan habis bangun dari tidur nyenyaknya. Dan secara bersamaan, mata mereka berdua terbuka untuk saling menatap satu sama lain.Tanpa sadar, napas Adeline tertahan. Dia memang menemukan sosok manusia, namun bukan sosok wanita yang bernama Katelyn, melainkan sosok pria tampan. Amat sangat tampan.Rambut pria itu yang sedikit panjang, juga ikal di bagian ujungnya, yang ditata ke belakang. Sungguh menampilkan kesan bad boy. Juga, manik pria itu yang berwarna abu cerah, berhasil menahan Adeline untuk mengedipkan kedua matanya. Dan bagian terakhir, yang sungguh membuat tubuh wanita itu panas adalah tubuh pria itu yang benar-benar tidak ditutup oleh sehelai benang apapun. Dibiarkan terbuka. Membuat Adeline bisa melihat secara bebas bagaimana dada padat dan bidang, juga perut kot

  • My Beautiful Adeline Ā Ā Ā Pengganti Adeline

    Sesudah menghabiskan waktu beberapa hari bersama Samu di kota kecil yang ada di negara Perancis, akhirnya wanita itu kini menginjakkan kaki di Kota Paris yang kerap disebut kota cinta. Adeline mendecak, kota cinta ... seharusnya dia pergi bersama pasangannya bukan?Abaikan.Tujuan kedatangan Adeline ke kota ini sebenarnya jauh sekali dari kata liburan. Dia mengunjungi tempat ini dikarenakan ingin mencari keberadaan wanita yang telah menghilang lebih dari dua tahun dan baru mengganggu pikiran Adeline untuk mengingatnya.Katrin. Ya, dia akan berusaha mencari wanita itu.Berbekal dari informasi yang Denio dapatkan, kini Adeline berada di depan salah satu unit apartemen yang berada tepat di seber

  • My Beautiful Adeline Ā Ā Ā Dingin

    Dingin. Namun tidak terlalu menusuk kulit dan memberikan rasa gigil yang berlebihan. Karena suhu udara itu, seorang wanita dengan rambut tergerai kini mengembangkan sebuah senyuman amat lebar. Mempertontonkan bagaimana indahnya senyumnya dan gigi putih bersih itu.Hidungnya yang tinggi itu terlihat mengempis, menjadi pertanda kalau dia sedang membawa masuk oksigen yang menyegarkan ke dalam paru-parunya. Hal ini sungguh sangat merilekskan diri. Seakan pikiran-pikiran berat lenyap begitu saja untuk beberapa saat.Dikarenakan kencangnya angin, jaket bentuk jubah yang melekat di tubuhnya bergerak-gerak dengan sangat indah. Celana jeans hitam itu pun membentuk pahanya yang seksi. Ditambah lagi heels berbentuk boats itu. Sangat indah.“Apa kau sudah lama menunggu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status