Beranda / Romansa / My Arrogant Lawyer / Lebih Enak Langsung

Share

Lebih Enak Langsung

Penulis: Kanietha
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-06 20:18:40

Arista memutuskan untuk mempercepat makan siangnya. Merasa canggung karena berada diantara Pras dan Sinar. Meskipun Sinar selalu mengajaknya berbicara panjang lebar, tapi, Arista sudah merasa sesuatu yang canggungm karena ada nama Bintang dalam pembicaraan mereka.

Arista tahu benar, bagaimana sejarah hubungan antara Pras, Sinar dan Bintang. Sungguh sangat membingungkan dan merepotkan jika harus dipikirkan, Untuk itu, Arista tidak ingin memasukkan dirinya dalam kubangan kerumitan yang sama.

Namun, di atas itu semua, Arista memiliki satu alasan kuat, yang menjadikan dirinya ingin segera lepas, dari permasalahan salah satu pemilik dari firma Sagara itu.

“Kira-kira, kenapa ya, Mas. Arista gak mau sama Mas Bin?” tanya Sinar setelah Arista sudah pergi menjauh dari meja mereka. Sepanjang yang Sinar tahu dari penjelasan Arista, wanita itu baru kali ini diajak makan siang dengan Pras untuk membahas profil pembeli saham Surya. Biasanya, Arista hanya sebatas menelepon P

Kanietha

Ada yang belum mampir ke Sexiest Jurnalist, yaaa ... Yang punya darah tinggi jangan mampir ke sana dulu deh, pokoknya jangan mampir! karena resiko tanggung sendiri ...

| 14
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Indri saputra
adanya di aplikasi apa sih?
goodnovel comment avatar
Indra Fatiria
bner2 dah si Pras ini Bucin atau gimana ya..
goodnovel comment avatar
Herlianti Halim
sexy journalis 11 12 sama cerita ini, kereeeeeen Thor............
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • My Arrogant Lawyer   Udang Dibalik Batu

    Suasana pagi itu begitu tenang. Sinar dan Pras tengah duduk tidak jauh dari kolam renang. Mencari sinar mentari pagi, untuk sekedar berjemur menghangatkan diri bersama keluarga kecil mereka.Ada sang bayi yang baru saja terlelap setelah menyesap ASInya. Serta Pras dan Sinar yang mengapitnya.“Mas …” Manik Sinar mengikuti sosok Bira, yang baru keluar dari rumah belakang dan hanya melambaikan tangan pada mereka. Pria itu berjalan dengan senyum mengembang dan sangat percaya dan menghilang ketika tubuhnya memasuki rumah depan.“Hm?”“Kenapa Bira belakangan ini, selalu pulang setiap weekend?” tanya Sinar dengan rasa penasaran yang begitu tinggi. “Udah gak FWBan sama Gina lagi, berarti, ya?”Sejak memiliki Qaishar, Pras tidak lagi membawa istrinya ke apartemen, bila adik bontotnya itu pulang ke rumah. Hati Pras sudah mulai sedikit melunak untuk satu hal ini. Pras sudah menaruh rasa percaya, pada Sina

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-07
  • My Arrogant Lawyer   Bira Menyerah (lagi)

    Suasana pelataran kediaman Raja sore itu, sudah terlihat sangat meriah. Berbagai hiasan bertema otomotif, dengan berbagai tokoh mobil kartun, sudah semarak menghiasi pesta ulang tahun Qaishar yang pertama. Sedari Qaishar bayi, Pras sudah mengenalkan putranya itu dengan berbagai macam koleksi mobil yang ada di garasi. Kamar Qaishar pun, penuh dengan berbagai macam mainan yang memiliki roda empat. Ulang tahun kali ini, tentu saja Qaishar tidak merayakannya sendirian. Juga ada Bira, yang sekaligus merayakan ulang tahunnya yang ke 29 tahun. Namun, wajah bahagia tidak terpancar dari wajah Bira sedari tadi. Pria itu sibuk melihat ponsel, dan sesekali maniknya terarah pada pintu gerbang yang berada di ujung pelataran. Sepertinya, ada seseorang yang ditunggunya, tapi orang tersebut tidak kunjung datang. “Nungguin sapa, sih, Bir?” tegur Sinar sambil menepuk bahu Bira yang tengah melamun. “Oh!” Bira menoleh pada Sinar yang malam ini terlihat sangat luar

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-08
  • My Arrogant Lawyer   Ikut Tertidur

    Jelang malam, satu per satu keluarga besar yang berkumpul itu pun, akhirnya pulang ke rumah masing-masing. Sedangkan Bira, setelah acara foto bersama selesai, pria itu langsung berpamitan pergi entah ke mana. Aida hanya bisa menduga, kalau Bira akan merayakan ulang tahunnya dengan teman-temannya di luar sana. Hanya satu pesan yang selalu diberikan Aida kepada ketiga anaknya ketika hendak bersenang-senang di luar sana. Jangan sampai menyentuh minuman keras, barang sedikit pun. Karena dari situlah nantinya, induk dari semua masalah bermula. “Kamu perhatiin Bira, gak, sih, dari tadi, Mas?” Sinar duduk di depan meja rias sembari melepas beberapa aksesoris yang ada di rambutnya. Melihat Pras yang tengah melepas baju Qaishar dari pantulan cermin. “Kayak lagi nungguin orang, mukanya juga suntuk.” “Bira itu sudah dewasa, jadi, biarlah dia urus masalahnya sendi— Qai …” Qaishar yang baru saja melepaskan seluruh baju itu, langsung berjalan pelan dengan t

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-08
  • My Arrogant Lawyer   As Simple As That

    Baby monitor yang berada di nakas itu mengeluarkan suara, tepat, di saat Pras melepas seluruh hasratnya pada Sinar. Dalam keadaan masih terengah, Pras dengan terpaksa menarik diri dan melepas penyatuannya. Terengah puas dan terpejam untuk menikmati sebuah rasa yang tidak akan pernah puas untuk direguk. Sementara itu, Sinar buru-buru berlari menuju walk ini closet untuk mengambil daster lalu memakainya dengan cepat. Membuka connecting door dan mendapati Qaishar sudah terduduk tepat di balik pintu. Tempat tidur Qaishar memang didesain sangat rendah, agar balita satu tahun itu tidak kesulitan jika hendak naik turun ke tempat tidurnya. Selain itu, lantai di kamar Qaishar juga dilapisi dengan karpet tebal, untuk menghindari benturan-benturan yang tidak diinginkan. “Bubu …” Sinar terkekeh kemudian berjongkok dengan cepat. Menjulurkan kedua tangannya dan Qaishar pun langsung menyambut dengan riang. “Mimik,” lanjut Qaishar ketika sudah berada di gendo

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-10
  • My Arrogant Lawyer   Quality Time

    “Kenapa aku di suruh pulang?” Sinar tidak bisa terima begitu saja, jika harus kembali ke rumah seusai makan siang. Hanya karena melihat Qaishar ada di gendongan Elang, Pras kembali menjadi dirinya yang dulu. Sangat otoriter dan begitu arogan.“Because I said so, as simple as that,” ucap Pras tanpa melihat Sinar sama sekali. Pria itu tetap terus saja berjalan membawa Qaishar dalam gendongannya.“Mas!” Sinar kembali melangkah cepat untuk menyakan langkahnya dengan Pras. “Itu yang namanya egois!”Pras kembali berhenti untuk menoleh pada Sinar. “Aku, lagi gendong Qai. Tolong jaga bicaramu, Bund.”Tenggorokan Sinar langsung terasa tercekat seketika. Baru menyadari kalau ada Qai di tengah-tengah mereka. Kekesalan Sinar barusan, membuat dirinya melupakan hal tersebut. Sinar pun masih membatu di tempat, melihat punggung Pras yang kembali meninggalkannya. Pria itu terlihat memasuki sebuah restoran tanpa m

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-11
  • My Arrogant Lawyer   Aku ...

    Bagi Pras, diberi waktu tiga jam untuk menyentuh tubuh sang istri sangatlah kurang. Ingin rasanya hanya menghabiskan malam berdua saja di hotel, dan baru kembali keesokan paginya.Namun, Pras dan Sinar tidak bisa lepas begitu saja dengan Qaishar. Sebagai orang tua, keduanya sangat sadar atas tanggung jawab yang sudah dianugrahkan oleh Tuhan kepada mereka. Untuk itu, Pras dan Sinar tidak akan menyia-nyiakan hal tersebut. Mereka akan selalu memprioritaskan Qaishar, tapi tanpa meninggalkan kewajiban sebagai suami istri."Sepertinya, kita harus buat jadwal quality time tiap minggu," ungkap Pras dengan menunjukkan wajah yang berbinar puas. Meskipun singkat, tapi Pras sangat bahagia karena bisa 'bermain' seperti dahulu kala. Hanya ada dirinya dan Sinar tanpa ada gangguan kecil yang tiba-tiba menyela. Waktu yang ada, benar-benar hanya milik mereka berdua.Pras seakan masih tidak rela jika harus keluar kamar, kemudian check out dan pergi kembali ke rumah.Sinar y

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-11
  • My Arrogant Lawyer   Mau ...

    Pras berdiri tegang di depan pintu UGD. Bersedekap tegak dengan satu tangan menutup separuh wajah. Menunggu dan menunggu tanpa merubah posisi berdirinya sedikit pun. Yang membuat Pras heran, mengapa dokter Novi juga terlihat masuk ke dalam ruang tersebut beberapa waktu yang lalu.Pras kembali melempar ingatannya ketika mereka berdua masih berada di kamar hotel. Pras sangat yakin kalau sang istri tidak mengeluh sakit sama sekali. Mereka melakukannya semua hal dengan sangat sempurna, dan benar-benar tidak ada sesuatu yang salah sedikit pun.Namun …Pras menahan napasnya ketika pintu ruangan di depannya terbuka. Terlihat dokter Novi keluar lebih dahulu.“Dok …?” Seketika otak Pras kosong. Tidak tahu harus mengeluarkan pertanyaan seperti apa kepada Novi.“Untung datang tepat waktu, karena kita hampir kehilangan kandungannya.”Di titik ini, Pras semakin tidak bisa berpikir. Kepalanya dipenuhi dengan kebingung

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-12
  • My Arrogant Lawyer   Besok Kita Pulang

    Semenjak Qaishar datang untuk menjenguk Sinar di rumah sakit, balita gembil itu tidak mau lepas sedikit pun dari pelukan sang bunda. Menyesap ASI langsung dari tempatnya secara bergantian sampai ia puas. Meskipun masih ada bagian tubuh yang terasa tidak nyaman, mau tidak mau Sinar harus melakukan tugasnya untuk mengASIhi putranya. Lagi pula, dadanya juga terasa sangat penuh dan sakit karena Qaishar tidak minum ASI semalaman. “Qai, ikut ayah,” bujuk Pras yang sedari tadi berusaha mengambil Qaishar yang selalu menempel pada Sinar. Balita itu hanya diam, membuang wajahnya dan kembali memeluk sang bunda. Tidak peduli dengan keberadaan Pras, yang sudah merayu dengan berbagai macam cara. “Udah biarin aja, namanya juga kangen.” Sinar menatap Qaishar yang berbaring di sebelahnya. “Qai kangen Bunda, kan, ya?” “Bubu …” ucap Qaishar dengan menganggukkan kepalanya. Pras membuang napas yang sangat pelan, ketika melihat perhatian Sinar kini tertuju

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-14

Bab terbaru

  • My Arrogant Lawyer   TamaT

    Hola Mba beb ...My Arrogant Lawyer beneran tamat, kok. :D :D :DMeskipun saia juga gak rela, tapi, udah waktunya mup~on. Jadi cukup sekian dan terima kasih banyak sudah nemeni Pras sama Sinar sampai beranak pinak di GoodNovel.Sediih ... karena buat saia pribadi, Pras sama Sinar emang tokoh yang paling EUGH!, sampai saia bawa karakter mereka ke GN dengan cerita yang berbeda.Udahan curcolnya, eheheh ... Dan seperti janji saia waktu itu, ada hadiah tambahan untuk top fans setelah MAL tamat yakk. Datanya saia ambil per tanggal 20 Jan 2022 tepat pukul 20.00 WIB 1. Shifa Chibii : 500 koin GN + pulsa 200rb2. Fidyani - : 500 koin GN + pulsa 200rb3. Rafa Damanhuri : 300 koin GN + pulsa 150rb Untuk nama yang saia tulis di atas, bisa klaim koin GN dengan kirim screenshood ID lewat DM Igeh @kanietha_Kok top fans 1 dan 2 sama dapatnya? Karena total gem yang diberikan ke MAL jumlahnya sama, jadi biar fair, yakk. Saia tunggu konfirmasi sampai hari minggu ya, jadi senin bisa

  • My Arrogant Lawyer   Benar-benar dicintai

    Pagi yang sibuk. Seperti itulah gambaran hari libur yang selalu dihadapi oleh Mai selama lima tahun belakangan ini. Setelah bangun di pagi hari, ia akan selalu menuju dapur terlebih dahulu untuk membuat camilan juga sarapan, untuk dua orang penghuni yang masih tertidur dengan begitu lelap. Di hari libur seperti ini, putri Mai pasti akan mengungsi ke kamarnya dan mereka akan selalu berakhir dengan tidur bertiga. Meskipun ingin protes karena jatah malamnya akan berkurang, tapi Raj tidak bisa menolak jika putri kecil mereka sudah merengek untuk minta tidur bersama. Tidak hanya itu, Raj merupakan seorang ayah yang sangat memanjakan putri semata wayang mereka itu. Apapun yang gadis kecilnya itu minta, Raj pasti akan menurutinya tanpa kata tapi. “Mamiii …” Langkah kecil yang tergesa itu berlari memasuki dapur dengan ma

  • My Arrogant Lawyer   Kebanyakan Halu

    Dengan iming-iming bahwa Rajlah yang nantinya akan mengurus bayi mereka saat malam menjelang, ketika telah lahir. Akhirnya, Mai setuju untuk bertahan dan melahirkan secara normal. Meskipun, banyak drama yang diciptakan dan entah sudah berapa luka serta cubitan yang telah diterima, Raj hanya pasrah saja. Karena ada masanya nanti, ia akan membalas semua ‘dendam’ saat ini pada Mai. Tunggu saja saat masa nifas istrinya itu selesai, maka Raj benar-benar akan membalasnya. Sampai pada akhirnya, Raj benar-benar terhenyak ketika kuku-kuku nan lentik dan terawat itu kembali menusuk pada luka yang sama. Hanya saja, kali ini tancapan kelima jemari itu lebih bertenaga dari yang sudah-sudah. Ditambah, jeritan sang istri yang sangat panjang itu, ternyata mengakhiri semua perjuangan seorang Mai. Seorang bayi perempuan nan cantik, akhirnya lahir ke dunia dengan penuh perjuangan. Mendengar tangis pertama yang begitu kencang dari bayi mungil mereka, membuat Raj seketika menitikkan air

  • My Arrogant Lawyer   Pendengar Setia

    Begitu keluar dari mobil yang berhenti di depan lobi pintu rumah sakit, Sinar langsung menelepon Raj untuk bertanya mengenai kamar yang Mai tempati saat ini. Namun, satu hal yang membuat Sinar akhirnya menggelengkan kepala, karena putri dan menantunya itu masih berada di sebuah restoran Padang. Mai masih belum mau beranjak dari sana, karena beralasan perutnya masih terlalu penuh, sehingga enggan untuk melangkah. Pada akhirnya, Sinar dan Pras hanya bisa menjenguk Sila untuk sementara sembari menunggu Mai sampai ke rumah sakit. Sebenarnya, Sinar hendak mengomeli Qai karena tidak memberinya kabar sama sekali mengenai kondisi Sila. Putranya itu juga tidak mengangkat, ketika Sinar meneleponnya. Hingga rasa penasaran bercampur kesal, kini hendak ia luapkan pada putranya itu, sampai Sinar merasa puas. Namun, setelah Sinar dan Pras masuk ke dalam ruangan yang ditempati Sila saat ini, semua rasa kesal itu akhirnya hilang. Melihat Sila yang benar-benar terbarin

  • My Arrogant Lawyer   Kapan Lagi

    Pikiran Sinar dan Pras kali ini benar-benar terpecah. Sungguh merasa tidak nyaman dengan Bira dan sang istri. Setelah pagi tadi Qai tidak bisa menghadiri pernikahan, karena harus menjaga Sila yang mendadak pingsan dan langsung dibawa ke rumah sakit. Kini, Raj menelepon untuk mengabarkan hal yang sama. Tidak bisa menghadiri akad nikah yang akan berlangsung, karena kondisi Mai yang mulai kontraksi dan harus berangkat ke rumah sakit. “Gimana?” tanya Pras setelah Sinar kembali menelepon Raj. “Ini lagi mau jalan ke rumah sakit.” Sinar meraih tangan Pras dan meremasnya dengan kuat. Menyalurkan kecemasan yang kini tengah menggelayut di hatinya. Melahirkan seorang anak ke dunia tidak akan pernah mudah. Untuk itulah, rasa cemas di hati Sinar kini semakin menjadi-jadi. “Sudah ngomong sama Bira?” Pras mengangguk. “Sudah, setelah akad nikah selesai. Kita langsung ke rumah sakit.” “Aku gak enak sama Bira kalau begini,” keluh Sinar. “Terus maumu itu bagaima

  • My Arrogant Lawyer   Alasan Terbaik

    Sejak kejadian hari itu, Raj sangat berhati-hati dalam mengeluarkan ucapannya. Semua Raj lakukan demi calon putrinya, demi Mai dan tentu saja demi keluarga kecilnya. Mengingat wajah Pras ketika mengancamnya kala itu, hati Raj juga sempat waswas dengan nasibnya jika Mai sampai tidak ingin berbaikan dengannya. Bukan karir yang Raj permasalahkan, tapi, nasib rumah tangga yang sudah pasti akan tercerai berai. Apalagi, jika nantinya ia tidak bisa bertemu dengan istri dan anaknya ketika telah terlahir ke dunia. Hanya satu hal itu yang Raj cemaskan, ketika sang mertua sempat memberi ancaman sedemikian rupa. Namun, nasib akhirnya berpihak pada Raj. Sang istri ternyata tidak sesulit itu ketika dibujuk. Bahkan, jika dipikir lagi, Mai itu cenderung penurut meskipun harus banyak drama yang tercipta sebelumnya. Asal kemauannya dituruti, maka dunia akan aman sejahtera. Hanya itu kuncinya jika ingin berhasil saat bernegosiasi dan berhadapan dengan Mai. Masalah hati, R

  • My Arrogant Lawyer   Cuti

    Begitu mendengar penjelasan dokter, mengenai kondisi Mai dan kandungannya baik-baik saja, ketiga orang yang saat ini berada di kamar VVIP itu langsung bernapas lega.“Meskipun baik-baik saja, tapi tingkat stresnya tetap harus dijaga,” lanjut dokter menjelaskan kondisi psikis Mai yang memang harus tetap diperhatikan karena tengah hamil besar. “Karena dampaknya, tidak akan baik bagi kondisi janin.”Manik Sinar dan Pras kompak menatap Raj dengan sebuah tanda tanya besar. Tampaknya, rumah tangga putrinya dengan Raj, sedang tidak baik-baik saja. Kalau Mai tidak stres, tidak mungkin putri mereka itu akan terdampar di rumah sakit seperti sekarang.“Baik, Dok, terima kasih,” ucap Sinar dan sang dokter itu berlalu dari ruang rawat inap tersebut. Menyisakan keempat orang yang kini saling pandang dalam diam.“Stres?” Pras menghampiri sang putri lalu duduk di tepi tempat tidurnya. “Kalian berdua bertengkar?”

  • My Arrogant Lawyer   Terima Akibatnya

    Raj memang sengaja pulang terlambat. Bahkan, Raj pulang ke rumah saat langit sudah berubah kelam. Hatinya masih merasa kesal karena kejadian siang tadi. Ia bahkan sampai melupakan, kalau sudah membayar kamar hotel yang akan ditempati malam ini bersama sang istri.Ketika roda empatnya sudah berhenti di depan pagar, Raj mengernyit memandang rumahnya yang gelap gulita. Tidak mungkin kalau Mai belum pulang sampai semalam ini. Atau, Raj telah melewatkan sesuatu?Mengeluarkan ponselnya dari saku jas, Raj meneliti satu pesatu telepon masuk beserta chat yang ia terima dari siang sampai detik ini. Namun, tidak ada nama istrinya di dalam sana.Atau, jangan-jangan telah terjadi sesuatu dengan Mai di dalam sana?Bulu kuduk Raj merinding seketika membayangkannya. Ia buru-buru keluar, membuka pagar dan masuk ke dalam rumah dengan tergesa. Menyalakan seluruh penerangan yang ada dan mencari sang istri di setiap sudut rumah.“Mi …”Setelah

  • My Arrogant Lawyer   Rawat Inap

    “Ke rumah sakit, Pak,” titah Mai setelah Ibam masuk ke dalam mobil dan sudah berada di belakang kemudi.“Ke rumah sakit?” tanya Ibam membalik badan seraya memasang sabuk pengaman. “Rumah sakit mana, Bu? Tadi kata pak Raj, saya disur—”“Ke rumah sakit ibu dan anak,” putus Mai lalu menyebutkan nama rumah sakit yang biasa ia kunjungi setiap bulannya untuk kontrol kandungan. “Nanti sampai sana, Pak Ibam bisa pulang aja.”“Loh, Bu? Kena—”“Jangan bilang sama pak Raj, kalau saya di rumah sakit.” Mai kembali memotong ucapan Ibam. “Udalah Pak, jalan aja. Saya capek banget mau ngomong.”“I-iya, Bu.” Ibam mana berani membantah. Ia langsung melajukan mobilnya ke tempat yang sudah disebut oleh sang majikan. Meskipun banyak tanya yang ada di kepala, tapi Ibam tidak berani bertanya ketika mood Mai terlihat buruk seperti sekarang.Selama

DMCA.com Protection Status