Share

Chapter 55. Ingin Menanam Benih

Perlahan kelopak mata nan indah itu terbuka, desiran napas terasa menyentuh kulit wajahnya. Mata itu melihat dengan seksama wajah tampan sosok yang ada di depannya.

Sosok seorang pria yang telah menggantikan tempat sang kakak untuk melindunginya. Sosok pria yang kini membuatnya yakin dan percaya.

Perlahan tangan kirinya membelai lembut bibir seksi milik pria itu. Irish terkejut saat tangan Benjamin memegang tangan dan mata itu terbuka, menatapnya lekat.

Lama mereka saling menatap satu dengan lainnya. Tangan Benjamin mengarahkan tangan Irish ke dadanya yang bidang.

"Kau tidak ke kantor?" Irish berusaha mengalihkan suasana.

"Tidak. Aku sudah mengambil cuti," jawabnya tanpa senyum dengan sorot tajam menatap Irish.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status