Share

Bab 746

Penulis: Esther
Dia menghabiskan seluruh sore hari di kantor, memeriksa seluruh dokumen di meja kerja Linda, tetapi tidak ada petunjuk apa pun.

Bu Dessy sudah terbang dengan pesawat sore, dan sekarang kerja sama dengan Perhiasan Sahara sudah dipastikan.

Bagaimana caranya untuk merebut kembali pesanan ini?

Liana merasa sangat cemas.

Tiba-tiba Yohan berdiri di belakangnya, membungkuk sedikit, dan memeluknya dari belakang. "Apa yang sedang kamu pikirkan? Kenapa menghela napas?"

Liana yang merasa tertekan, akhirnya menceritakan semuanya kepada Yohan.

Yohan menarik sebuah kursi dan duduk di sampingnya. "Kalau perlu investasi, berapa banyak?"

"Ini bukan hanya masalah investasi." Setelah berhenti sejenak, Liana tiba-tiba teringat kata-kata Liza. "Lagi pula, Perusahaan Lewis dan Perhiasan Lembada benar-benar nggak cocok. Aku nggak mau dikatakan mengandalkan pria."

Kata-kata Liza tadi sore memang sangat menyakitkan.

Namun, itu juga fakta.

Setelah kembali ke asal-usulnya, kakaknya adalah putri keluarga Reihano,
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 747

    Liana berpikir, kunci menuju jalan keluar pasti masih ada pada Sahara.Keesokan harinya, Liana menemukan petunjuk dari tumpukan dokumen di meja Linda."Apa ini?" Liana menarik dokumen tersebut.Amy langsung mendekat dan melihat, "Ini adalah parfum dari merek kecil."Dokumen itu mencatat belasan jenis parfum, semuanya dari merek yang sama, lengkap dengan nama dan gambar.Perusahaan Linda bergerak di bidang perhiasan, jadi kenapa ada dokumen tentang parfum?"Apa yang ingin kakakku lakukan dengan ini?"Amy menggeleng, "Aku juga nggak tahu."Liana memeriksa dokumen itu beberapa kali, merasa ada yang tidak beres. Dia sudah lama bersama Linda dan tahu kakaknya jarang menggunakan parfum.Dulu, ketika masih bersama Candra, pria itu sering mengeluhkan bahwa Linda tidak cocok menggunakan parfum. Karena sering melakukan pekerjaan rumah, tubuhnya selalu bau minyak goreng. Menggunakan parfum membuat aroma tubuhnya makin parah.Linda sangat terpengaruh oleh Candra, jadi dia tidak pernah menggunakan

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 748

    Raisa makin merasa tertekan. "Sejak kecil, tidak pernah ada yang diam-diam di rumah. Apakah aku bersalah atau tidak, orang tua dan kakakku selalu akan menenangkanku. Tapi dia, seorang pria dewasa, apa dia ingin aku, gadis kecil ini, yang menenangkannya?"Liana tetap diam mendengarkan, lalu bertanya, "Kalau sekarang kamu pergi mencari Hasan dan melihat dia merangkul seorang gadis, apa kamu akan marah?"Raisa langsung melompat, "Tentu saja! Kalau dia berani merangkul wanita lain, aku akan putus dengannya! Aku nggak mau cinta yang sudah basi! Nggak akan!"Dia bicara dengan penuh semangat, seolah-olah dalam sekejap dia bisa memutuskan hubungan dengan Hasan.Namun Liana tahu, dia tidak bisa melakukan itu.Jika dia bisa begitu santai, dia tidak akan terjebak sejak awal.Masalah cinta benar-benar membuat bingung dan pusing.Liana tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa lagi.Raisa mungkin merasa dia salah. Setelah mengeluh, dia kembali sadar, dan suaranya menjadi lembut, "Memang ini kesalahank

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 749

    Perkataan Raisa membuat Liana makin yakin bahwa dokumen parfum yang ditinggalkan Linda bukanlah kebetulan.Sebelum kejadian itu, dia pasti sedang menyelidiki sesuatu!"Di mana aku bisa membeli parfum-parfum ini? Aku sudah mengunjungi beberapa pusat perbelanjaan, tapi tidak berhasil menemukannya." Liana merasa bahwa dia harus melihat barangnya secara langsung."Nggak ada pusat perbelanjaan yang mau menjual barang-barang yang nggak terlalu terkenal seperti ini. Tapi saat merek ini baru muncul, memang pernah ada konternya di pusat perbelanjaan. Temanku yang nggak mengerti barang bagus, tertipu di situ dan uangnya habis jutaan untuk membeli sekotak parfum bau. Karena kualitasnya jelek, wajar kalau ada yang memprotes. Beberapa bulan kemudian, konternya ditutup dan sekarang parfum ini mungkin hanya bisa dicari secara online."Di ponsel Raisa ada banyak aplikasi belanja dan dia sudah memeriksa semua aplikasi belanja yang populer, tapi tetap tidak menemukan merek ini.Akhirnya, dia menemukanny

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 750

    "?"Raisa menggigit bibirnya, "Sudahlah! Kalau memang seseorang harus menurunkan harga diri, maka aku yang akan melakukannya."Mencintai seseorang memang seperti itu, tidak peduli benar atau salah, tidak peduli siapa yang lebih rendah.Raisa menggigit bibirnya, berkata kepada Liana, "Kalau begitu, Kak Liana, aku akan mencarinya."Liana merasa tersentuh, tetapi dia masih berpikir bahwa sebagai seorang gadis, walaupun Hasan sangat dapat diandalkan dan Raisa menyukainya, dia harus sedikit menjaga jarak dengan sikap dingin.Dia percaya, setelah Hasan selesai dengan semua urusannya, pasti dia yang akan lebih dulu mengalah.Namun, sebelum Liana bisa memberi nasihat, Raisa sudah berbalik dan berlari.Eskalator perlahan naik, tapi Raisa bahkan sudah tidak sabar dan memutuskan untuk melangkah cepat. Dalam sekejap dia sudah menghilang di ujung eskalator.....Raisa berkeliling di pusat perbelanjaan beberapa kali, tetapi tidak menemukan Hasan."Di mana dia?" Raisa benar-benar lelah, berdiri sambi

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 751

    Ekspresi Raisa tiba-tiba membeku."Bukan untukku?"Benar-benar tidak terpikirkan oleh Raisa, siapa lagi selain dirinya sendiri yang bisa dibelikan perhiasan oleh Hasan.Melihat ekspresinya, jelas bahwa ini adalah barang yang dibeli secara pribadi, bukan tugas yang diberikan oleh Yohan.Hasan menggenggam tangannya, dengan tatapan hati-hati berkata, "Aku janji, bulan depan pasti aku akan membelikannya untukmu."Raisa tidak berkata apa-apa.Dengan suasana hati yang naik turun seperti ini, sangat sulit untuk segera pulih.Jelas sebelumnya dia masih larut dalam kebahagiaan akan menerima hadiah, dan tiba-tiba sekarang dia merasa terpukul.Raisa tiba-tiba teringat seseorang.Sambil menggigil sedikit, dia bertanya, "Apa kamu beli ini untuk Lusi?"Selain Lusi, dia benar-benar tidak bisa memikirkan orang lain.Hasan terdiam sesaat.Dan hanya dalam sesaat itu, Raisa merasa tebakannya benar.Dia langsung marah.Dia menarik tangannya dari genggaman Hasan, langsung berdiri, dan berjalan ke arah lift

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 752

    Dia tahu, Hasan tidak akan menolak permintaannya!Karena dia sudah sangat marah!Dia sudah memberikan kesempatan. Jika Hasan mengerti, seharusnya dia mengikuti arah yang benar.Namun, yang dia dapatkan adalah keheningan yang berkepanjangan.Raisa memandang Hasan. Seiring berjalannya waktu, kepercayaan dirinya berkurang, dan dia mulai merasa bahwa Hasan mungkin akan menolaknya!Tidak!Memang sangat mungkin!Ternyata setelah keheningan yang panjang, akhirnya Hasan berkata, "Maaf, aku nggak bisa belikan kamu hari ini."Dia berbicara dengan sangat serius dan tegas.Seolah-olah seluruh harga diri Raisa diinjak-injak.Saat itu, Raisa tiba-tiba merasa sangat hina."Kalau begitu, kita putus saja." Dia mengucapkan kalimat itu dengan lemah.Tatapan Hasan bergetar sejenak, lalu perlahan dia mengangguk, "Baik.""...." Raisa tiba-tiba tidak tahu harus berkata apa.Tenggorokannya seperti tersumbat kapas, membuatnya sulit bernapas.Sementara Hasan duduk di depannya, tetap dengan ekspresi tenang.Rais

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 753

    Yohan harus lembur malam ini, jadi Liana makan malam di rumah keluarga Reihano sebelum pulang.Saat ini, dia sedang sangat sibuk hingga tidak bisa menjaga Nana. Ratna menyuruhnya untuk fokus menangani urusan perusahaan saja dulu, dan dia yang akan mengurus Nana.Setelah makan, Liana menggendong Nana, menyempatkan bermain sebentar saat Nana baru bangun dan masih ceria.Nana juga sangat antusias. Bayi berusia tiga bulan lebih itu sudah tahu merespons candaan orang dewasa. Dengan mata jernihnya, dia tertawa geli tiap kali melihat Liana.Suara tawanya bagaikan air pegunungan yang segar, mengalir dalam hati Liana. Saat ini, dia sepenuhnya hanyut dalam momen bersama putrinya.Di rumah keluarga Reihano, Nana adalah kesayangan semuanya. Tidak hanya dirawat dengan baik oleh Ratna, Raisa juga sering membawanya keluar untuk melihat bunga dan alam. Sepulang dari bekerja, Satya juga akan mencuci tangan dan menggendong Nana.Hanya Reno yang tidak suka anak-anak, tetapi dia juga suka membelikan Nana

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 754

    "Dia izin? Liana mengernyit, "Apa dia ada masalah?""Nggak. Dia bilang keluarganya ada ulang tahun, dia harus pulang kampung sebentar, jadi dia minta cuti tiga hari. Ditambah cuti tahunan yang dia simpan, totalnya dia akan pulang selama tujuh hari."Begitu, ya." Liana tampak merenung."Ada apa?" Yohan yang sudah mengganti sepatu mendekat dan menggenggam tangannya sambil masuk ke ruang tamu. "Kenapa kamu mencari dia?"Akhirnya Liana menceritakan tentang Raisa."Perlukah aku menelepon dan menanyakan?" tanya Yohan. Namun, dia melanjutkan, "Sebenarnya, aku nggak ikut campur urusan pribadi karyawan, terutama masalah perasaan."Liana merasa ada benarnya, lebih baik membicarakannya secara langsung. Lagi pula, pertengkaran kecil di antara pasangan muda itu wajar. Hasan pulang kampung, mungkin setelah beberapa hari mereka bisa saling merindukan, dan saat dia kembali, mereka bisa berbaikan lagi.Sudahlah, kita tunggu dia pulang saja."Ya." Yohan menjawab lembut, lalu mengangkat tangan untuk meny

Bab terbaru

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 960

    Hasan mengambil pena dan memegang pergelangan tangannya dengan punggung tangan, "Apa yang kamu lakukan?"Lusi menangis, "Hasan! Kamu sudah menikah denganku selama setahun, tapi kamu belum pernah menyentuhku! Apa aku nggak boleh mencari pria lain untuk hiburan? Aku tahu kamu dipaksa menikah, tapi kita sudah menikah. Bisakah kamu menghormatiku sebagai istrimu?"Hasan menunduk, "Kenapa kamu membicarakan hal ini sekarang?"Lusi menggelengkan kepalanya, mendekat untuk memeluknya lagi, dan memohon, "Kak Hasan, aku khilaf, jadi aku melakukan hal seperti itu. Maafkan aku kali ini? Selama kamu jadi suami yang baik, aku berjanji padamu, aku nggak akan pernah keluar dan main-main lagi."Hasan mengulurkan tangan dan melepaskan tangannya, "Nggak perlu. Aku sudah membalas kebaikan keluarga Halim.""Nggak, nggak! Hutangmu pada keluarga Halim nggak akan pernah terbayar seumur hidup! Aku nggak mau bercerai! Kak Hasan, aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu. Aku cuma nggak bisa menahannya. Aku juga seo

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 959

    ....Tiga hari kemudian.Liana, Yohan, Sudar dan Raisa naik ke pesawat.Hasan kembali ke kampung halamannya dan mengadakan pernikahan.Reno bergegas kembali dari tempat lain dan setelah mempelajari semuanya, dia menghela napas, "Kalian semua sangat nggak berperasaan. Kalian pergi melihat aurora dan nggak mengajakku?"Ratna berdiri di sampingnya dan berkata, "Mereka pergi melihat aurora berpasangan. Itu hal yang sangat romantis. Kenapa mereka harus mengajakmu yang jomblo? Kamu mau buat permintaan?"Reno tertawa tak berdaya, "Bu, kenapa ibu sekarang begitu padaku? Mudah buat cari menantu. Putramu memberi isyarat, mereka yang mau jadi menantumu sudah antri sangat panjang!"Ratna melambaikan tangannya, "Aku nggak mau yang lain, aku cuma mau Sinta.""....""Kalau kamu nggak bisa menikahi Sinta, kamu melajang saja seumur hidupmu.""....""Kamu sendiri saja, sebaiknya kamu sendiri saja, sendiri juga lumayan bagus.""...."Malam itu, Reno mengetahui kalau dia telah diblokir oleh Sinta.Dia men

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 958

    "Nggak bisa," dia melambaikan tangannya, "Aku pusing sekali, aku nggak bisa berdiri. Aku akan tidur di sini."Sudar tidak memaksakannya. Dia menatapnya lama dan bertanya, "Bagaimana kalau aku menelepon pacarmu? Minta dia untuk menjemputmu?""Jangan!" teriak Raisa.Kata "pacar" benar-benar merupakan penghinaan besar baginya saat ini.Dia meringkuk dan bergumam pelan, "Aku nggak punya pacar lagi, aku putus ...."Suara musik terlalu keras dan Sudar tidak dapat mendengarnya.Namun, melihat bibir merah mudanya membuka dan menutup, dia penasaran dengan apa yang Raisa katakan, jadi dia berjongkok di depan sofa dan membungkuk untuk mendengarkan.Kali ini dia mendengar dengan jelas.Dia menyentuh wajah Raisa dengan jarinya dan berkata, "Putus?"Raisa setengah membuka matanya dan menatapnya terluka, "Ya."Sudar mengangkat alisnya, "Kenapa?""..." Raisa mengerucutkan bibirnya, tidak mau mengatakan apa pun.Sudar tersenyum dan berkata, "Kamu putus dengannya dan membuat dirimu seperti ini, nggak se

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 957

    Bar itu dikelola oleh dua bawahannya, dan kebetulan mereka berdua juga mengenal Raisa.Mereka berdua memperhatikan Raisa sejak dia masuk dan mengamatinya.Raisa memesan dua gelas anggur, duduk di bilik, dan mulai minum.Seorang pria di dekatnya datang untuk memulai percakapan, tetapi dia memarahinya.Mengutuk dan mengumpat, dan dia mulai menangis lagi.Melihat ada yang tidak beres, kedua pria itu segera menelepon Sudar.....Sepuluh menit berlalu. Liana dan Yohan sedang duduk di dalam mobil, tetapi Raisa tidak keluar.Setelah menunggu satu menit lagi, Liana mengulurkan tangan untuk menarik pintu mobil, "Nggak bisa, aku harus masuk dan mencari Raisa. Dia perempuan, bagaimana kalau dia diganggu?"Yohan berkata, "Aku akan menemanimu."Sebelum keduanya turun dari mobil, mereka mendengar deru sepeda motor yang melaju dari ujung jalan. Dalam waktu sepuluh detik, sebuah sepeda motor berwarna hitam menerobos angin. Seperti kilat hitam, dan meninggalkan bayangan di malam yang kabur.Saat sampai

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 956

    Raisa tumbuh dewasa dengan selalu dimanjakan oleh keluarganya, dan dia hanya pernah ditolak oleh Yohan.Semua orang di sekitarnya tahu perasaannya pada Hasan.Sekarang Hasan mau menikah dengan orang lain, ini adalah pukulan besar bagi Raisa.Tidak heran dia sangat sedih dan mendatangi mereka sambil menangis.Liana menghiburnya, "Jangan khawatir, Yohan akan menelepon dan mencari tahu apa yang terjadi. Hasan adalah bawahan Yohan, dan dia pasti akan mendengarkan Yohan."Kata-katanya sangat efektif. Setelah mendengar itu, Raisa perlahan-lahan berhenti menangis, "Tapi, Hasan pasti akan melakukan apa yang dia janjikan kepada orang lain. Apa dia benar-benar akan mendengarkan Kak Yohan?"Liana tidak bisa menjaminnya, tetapi dia ingin Yohan mencobanya.Mungkin saja ada rahasia lain.Mungkin saja Hasan bisa berubah pikiran.Mungkin saja.Sama seperti dia dan Yohan telah melalui begitu banyak hal di masa lalu, dan kesalahpahaman di tengah-tengah mereka sangat buruk, tetapi pada akhirnya semua aka

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 955

    Suara di seberang telepon sangat berisik, sementara di sisi Yansen sangat sunyi.Beberapa detik kemudian, Yansen memutuskan panggilan telepon itu.Dia mematikan ponselnya dan duduk sendiri di dalam mobil.Dia menunduk, memandang bunga tujuh warna yang kini menjadi spesimen di tangannya sambil tersenyum getir.Siapa yang menyangka, segala usahanya untuk mendapatkan bunga itu pada akhirnya malah membuat Josua yang menang?Yansen menyalakan mobilnya dan melaju kencang, menuju ke tepi pantai.Dia melemparkan bunga tujuh warna yang sangat berharga itu ke laut.Setelah melihat ombak mendorong botol itu menjauh dan perlahan tenggelam ke dasar laut, barulah Yansen berbalik dan pergi....Kabar tentang Linda dan Josua yang telah kembali rujuk tersebar sampai ke Kota Rogasa.Liana dan juga keluarga Reihano, semuanya senang mendengar kabar itu.Meskipun Ratna sempat agak keberatan, bagaimanapun juga, yang paling penting adalah kebahagiaan putrinya.Selain itu, dia juga tak bisa berkomentar banyak

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 954

    Yansen menyerahkan tabung berisi bunga tujuh warna itu dengan wajah sedikit memerah. "Linda, sebelum berangkat, aku membuat sebuah janji. Kalau aku bisa melihat bunga tujuh warna lagi dan berhasil membawanya kembali, aku akan menyatakan cinta kepada orang yang kusukai."Linda tertegun.Sebelum dia sempat mengatakan apa pun, Yansen sudah mengeluarkan sebuah cincin berlian, lalu berlutut dengan satu kaki di hadapannya. "Linda, aku menyukaimu. Sejak pertama kali aku melihatmu, aku sudah menyukaimu. Hanya saja karena berbagai alasan, aku selalu ragu untuk mengatakannya. Apakah kamu bersedia menjadi pacarku? Apakah kamu mau menikah denganku?""...."Situasi yang tiba-tiba ini membuat Linda bingung.Entah bagaimana, beberapa orang yang lewat mulai berkumpul dan bertepuk tangan sambil bersorak, "Terima dia, terima dia, terima dia ....""Aku ...." Linda tidak ingin mempermalukan Yansen, tetapi ...."Maaf, Yansen. Aku nggak bisa menerima pernyataan cintamu."Yansen tertegun.Linda berkata, "Seb

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 953

    Linda tahu bahwa Josua sedang mencoba menghiburnya. Padahal biasanya Josua sangat tahan sakit, tapi barusan dia tidak tahan lagi dan mengerang kesakitan ...."Sudahlah, cepat berbaring saja, jangan sampai lukamu terbuka lagi."Lengan Josua melingkari pinggang ramping Linda, menariknya ke dalam pelukannya dan mereka berbaring bersama di tempat tidur, "Temani aku berbaring."Karena insiden barusan, Linda tidak berani bergerak sembarangan, dan hanya berbaring diam dalam pelukan Josua.Tidak lama kemudian, keduanya tertidur....Linda merawat Josua di hotel selama dua hari, dan lukanya perlahan-lahan mulai membaik.Hari itu, ketika mereka sedang makan, seseorang datang melaporkan bahwa Yansen datang mencari Linda, dan sekarang dia sedang menunggu di lobi hotel.Linda meletakkan sendoknya, "Aku akan pergi sebentar."Saat dia baru saja bangkit, Josua langsung menarik lengannya dan berkata dengan wajah serius, "Nggak boleh pergi.""Dia mungkin ingin bicara denganku. Selain itu, saat di gunung

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 952

    Potongan kain berlumuran darah dan bola kapas berserakan begitu saja di lantai, bercak-bercak darahnya hampir mengering.Linda berjalan mendekati tempat tidur, dan tiba-tiba lututnya lemas. "Bruk" Dia pun jatuh terduduk.Linda meraih tangan yang terkulai di tepi ranjang dan menggenggamnya erat. "Josua, bukankah kamu belum minta maaf padaku? Bagaimana bisa kamu pergi selamanya?"Dengan tangan gemetar, dia membuka kain yang menutupi wajah Josua yang pucat tanpa darah. Air matanya mengalir deras tanpa bisa ditahan lagi.Linda bersandar di tepi tempat tidur, menangis tersedu-sedu dengan hati yang hancur."Josua, dasar bodoh! Kamu nggak menepati janji! Katanya kamu akan membujukku!""Aku bahkan belum sempat memaafkanmu, bagaimana bisa kamu pergi duluan?""Hidup kembali! Aku ingin kamu hidup lagi! Huhuhu ...."Linda menangis dengan sedih sekali, sama sekali tidak menyadari bahwa orang-orang yang tadi berdiri di sekitarnya telah diam-diam pergi. Sementara pria yang terbaring di tempat tidur,

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status