Share

Bab 752

Author: Esther
Dia tahu, Hasan tidak akan menolak permintaannya!

Karena dia sudah sangat marah!

Dia sudah memberikan kesempatan. Jika Hasan mengerti, seharusnya dia mengikuti arah yang benar.

Namun, yang dia dapatkan adalah keheningan yang berkepanjangan.

Raisa memandang Hasan. Seiring berjalannya waktu, kepercayaan dirinya berkurang, dan dia mulai merasa bahwa Hasan mungkin akan menolaknya!

Tidak!

Memang sangat mungkin!

Ternyata setelah keheningan yang panjang, akhirnya Hasan berkata, "Maaf, aku nggak bisa belikan kamu hari ini."

Dia berbicara dengan sangat serius dan tegas.

Seolah-olah seluruh harga diri Raisa diinjak-injak.

Saat itu, Raisa tiba-tiba merasa sangat hina.

"Kalau begitu, kita putus saja." Dia mengucapkan kalimat itu dengan lemah.

Tatapan Hasan bergetar sejenak, lalu perlahan dia mengangguk, "Baik."

"...." Raisa tiba-tiba tidak tahu harus berkata apa.

Tenggorokannya seperti tersumbat kapas, membuatnya sulit bernapas.

Sementara Hasan duduk di depannya, tetap dengan ekspresi tenang.

Rais
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 753

    Yohan harus lembur malam ini, jadi Liana makan malam di rumah keluarga Reihano sebelum pulang.Saat ini, dia sedang sangat sibuk hingga tidak bisa menjaga Nana. Ratna menyuruhnya untuk fokus menangani urusan perusahaan saja dulu, dan dia yang akan mengurus Nana.Setelah makan, Liana menggendong Nana, menyempatkan bermain sebentar saat Nana baru bangun dan masih ceria.Nana juga sangat antusias. Bayi berusia tiga bulan lebih itu sudah tahu merespons candaan orang dewasa. Dengan mata jernihnya, dia tertawa geli tiap kali melihat Liana.Suara tawanya bagaikan air pegunungan yang segar, mengalir dalam hati Liana. Saat ini, dia sepenuhnya hanyut dalam momen bersama putrinya.Di rumah keluarga Reihano, Nana adalah kesayangan semuanya. Tidak hanya dirawat dengan baik oleh Ratna, Raisa juga sering membawanya keluar untuk melihat bunga dan alam. Sepulang dari bekerja, Satya juga akan mencuci tangan dan menggendong Nana.Hanya Reno yang tidak suka anak-anak, tetapi dia juga suka membelikan Nana

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 754

    "Dia izin? Liana mengernyit, "Apa dia ada masalah?""Nggak. Dia bilang keluarganya ada ulang tahun, dia harus pulang kampung sebentar, jadi dia minta cuti tiga hari. Ditambah cuti tahunan yang dia simpan, totalnya dia akan pulang selama tujuh hari."Begitu, ya." Liana tampak merenung."Ada apa?" Yohan yang sudah mengganti sepatu mendekat dan menggenggam tangannya sambil masuk ke ruang tamu. "Kenapa kamu mencari dia?"Akhirnya Liana menceritakan tentang Raisa."Perlukah aku menelepon dan menanyakan?" tanya Yohan. Namun, dia melanjutkan, "Sebenarnya, aku nggak ikut campur urusan pribadi karyawan, terutama masalah perasaan."Liana merasa ada benarnya, lebih baik membicarakannya secara langsung. Lagi pula, pertengkaran kecil di antara pasangan muda itu wajar. Hasan pulang kampung, mungkin setelah beberapa hari mereka bisa saling merindukan, dan saat dia kembali, mereka bisa berbaikan lagi.Sudahlah, kita tunggu dia pulang saja."Ya." Yohan menjawab lembut, lalu mengangkat tangan untuk meny

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 755

    "Nggak perlu." Josua mengenakan kembali sarung tangannya, lalu melangkah maju dengan mantap.Dua pengawal itu saling memandang, tidak berani mengikuti.Josua tiba di depan ruang perawatan, berdiri tegak, dan mengangkat tangan untuk mengetuk pintu."Tok tok tok!""Krek"Pintu terbuka dari dalam, Yono berdiri di pintu. Dia tidak terlihat kaget melihat Josua, malah menepi, memberi jalan kepadanya, "Masuklah."Josua masuk ke ruangan dan langsung melihat Bela yang terbaring di ranjang."Dia baru saja tertidur." Yono berbisik dan menambahkan, "Tadi dia cukup berisik."Josua memeriksa kaki Bela tanpa bicara, lalu melangkah maju, menunduk, sambil memperhatikan kedua kakinya.Yono berkata, "Ini adalah kelumpuhan tingkat tinggi. Kami sudah memanggil tim medis terbaik dari luar negeri, besok akan ada operasi untuk Bela."Josua tidak menoleh, hanya bertanya, "Berapa persen keberhasilan operasinya?"" ... Dua puluh persen."Dua puluh persen ....Alis Josua berkerut dalam.Itu hampir tidak ada harap

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 756

    "Ah!" Raisa membuka pintu, dan melihat seseorang berdiri di depan pintu. Sebelum dia menyadari siapa orang itu, jantungnya hampir melompat keluar.Baru saja dia akan berteriak, Sudar segera menutup mulutnya dengan tangan.Giginya menyentuh punggung tangan Sudar, dan meninggalkan sedikit air liur.Sudar menggosok bagian yang lengket itu sambil berkata, "Ini aku."Saat mulutnya ditutup, Raisa bisa melihat dengan jelas siapa dia. Jantungnya masih berdebar kencang dan belum tenang.Cahaya bulan yang redup menerangi wajah Raisa. Matanya terbelalak lebar, bibirnya sedikit terbuka, tampak cemas dan juga terlihat sangat menarik.Sudar menggertakkan giginya dengan gemas, dan berkata sambil menyeringai, "Mau ke mana Malam-malam begini?""...." Raisa akhirnya sadar. Dia tidak menjawab pertanyaan Sudar, malah menatapnya seperti melihat hantu, "Sudar?""Ya." Sudar mengangguk pelan, sambil menatapnya, "Ini aku.""... Mau apa kamu?" Raisa bertanya dengan waspada, "Malam-malam begini, kamu mau masuk u

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 757

    "Sandalku!" Raisa terkejut dan mengangkat kakinya untuk meraih sandal itu.Namun, Sudar lebih cepat.Dia menggunakan ujung sepatu untuk menginjak sandal Raisa, sehingga dia tidak bisa menarik kembali sandalnya, dan kakinya terpaksa diletakkan di atas sepatu Sudar.Sudar mengenakan sepatu kulit, yang terasa keras dan dingin.Raisa hanya peduli pada sandalnya, dan berkata dengan agak kesal, "Sudar! Kamu menginjak sandalku!"Dia memang menyukai warna polos, terutama putih. Pakaian rumah dan sandalnya juga semua berwarna putih. Sandal ini baru saja dibeli oleh Hasan minggu lalu, dengan dua telinga kelinci berbulu, sangat imut, dan dia sangat menyukainya.Namun, saat ini, salah satu telinga kelincinya terinjak di bawah kaki Sudar.Betapa kotornya sol sepatu Sudar, sayang sekali sandal putihnya!Sudar tertawa sinis, "Kamu yang menginjak kakiku.""...." Raisa menatapnya sambil berpikir, 'Bukankah kamu yang menginjak sandalku? Kalau nggak, aku nggak akan menginjak kakimu. Apa aku benar-benar m

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 758

    Raisa agak ragu melihat tempat duduk yang tersisa kurang dari setengah.Meskipun dia belum pernah naik motor, dia pernah melihat orang lain di jalan. Pria membonceng wanita, dan wanitanya melekat di punggung pria. Posisi seperti itu sangat intim.Dia tahu Sudar tidak bisa diam. Jika dia naik motor Sudar, bukankah itu seperti mengundang dan menyuruh pria itu untuk mendekat kepadanya?Melihat dia tidak segera naik, Sudar berkata, "Kenapa? Takut?""...." Raisa tidak menjawab.Memang benar.Dia merasa takut.Bukan karena yang lain, hanya takut terjebak dalam situasi yang sulit dan susah untuk keluar."Sudar masih sibuk mengatur data di panel instrumen, dan tidak memperhatikan Raisa. Suaranya terdengar ringan, "Sekarang masih ada waktu untuk menyesal."Raisa berpikir sejenak, "Lebih baik aku panggil taksi saja."Sudar tidak menjawab, dan terus mengoperasikan panel instrumen, tanpa menoleh padanya.Jika tidak naik motornya, helm pasti harus dikembalikan.Namun, entah mengapa, Raisa sudah lam

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 759

    Raisa menggeleng, "Nggak mau.""...." Sudar menunjuk pinggangnya, "Peluklah.""Aku nggak mau!" Raisa membelalakkan mata, bahkan meragukan pendengarannya, bagaimana dia bisa berkata seperti itu?"Sudar, aku sudah punya pacar..."Dia ingin menekankan hal ini.Namun, Sudar memotong, "Ini aturan saat naik kendaraan, bukan di tempat tidur, kenapa kamu canggung?""...." Raisa melirik belakang kepalanya, ini bukan canggung, ini fakta."Kamu mau peluk atau nggak?"Raisa membalikkan kepala, tidak menjawab.Sudar tidak memaksanya lagi. Begitu dia memutar gas, motor melaju ke depan, dan karena dorongan itu, tubuh Raisa terlempar ke belakang. Dia kaget dan segera meraih jaket Sudar.Belum sempat dia mengatur napas, tiba-tiba Sudar melakukan rem mendadak.Tubuhnya terlempar lagi ke depan, menghantam punggung Sudar.Raisa terkejut, tiba-tiba kedua tangannya dipegang oleh Sudar, melingkar di pinggangnya.Sudar mengunci kedua tangannya, sehingga posisinya jadi seperti memeluk pinggang Sudar.Secara na

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 760

    Raisa bukan hanya gagal menyerang, tetapi malah terjebak.Saat ini, satu kakinya berdiri di tanah, sementara kakinya yang lain terangkat di udara, posisinya terlihat sangat aneh.Tenaga Sudar tidak terlalu ringan atau berat, tetapi membuatnya tidak bisa melarikan diri, hanya bisa mempertahankan posisi itu dengan canggung."Kamu nggak tahu terima kasih, sudah dibantu malah mau menyerangku?"Wajah Raisa memerah karena marah, "Sudar, kamu mempermainkan aku!""Nggak," jawabnya. "Aku benar-benar lupa sebelumnya, tiba-tiba teringat di tengah jalan. Makanya aku nggak membawamu ke toko dan langsung mengantarmu ke tujuan. Bagaimana? Bagus 'kan?"Raisa ingin menamparnya, tetapi sayangnya lengannya terlalu pendek untuk mencapai pria itu.Dia hanya bisa menatap pria itu dengan marah, "Sudar, kamu bajingan!"Sudar tersenyum santai, "Semua pria itu bajingan, termasuk Hasan-mu.""Hasan nggak akan seperti kamu!"Sudar mengangkat alis, "Memang aku seperti apa?""Kamu nggak tahu malu! Kamu berengsek! Ka

Latest chapter

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 960

    Hasan mengambil pena dan memegang pergelangan tangannya dengan punggung tangan, "Apa yang kamu lakukan?"Lusi menangis, "Hasan! Kamu sudah menikah denganku selama setahun, tapi kamu belum pernah menyentuhku! Apa aku nggak boleh mencari pria lain untuk hiburan? Aku tahu kamu dipaksa menikah, tapi kita sudah menikah. Bisakah kamu menghormatiku sebagai istrimu?"Hasan menunduk, "Kenapa kamu membicarakan hal ini sekarang?"Lusi menggelengkan kepalanya, mendekat untuk memeluknya lagi, dan memohon, "Kak Hasan, aku khilaf, jadi aku melakukan hal seperti itu. Maafkan aku kali ini? Selama kamu jadi suami yang baik, aku berjanji padamu, aku nggak akan pernah keluar dan main-main lagi."Hasan mengulurkan tangan dan melepaskan tangannya, "Nggak perlu. Aku sudah membalas kebaikan keluarga Halim.""Nggak, nggak! Hutangmu pada keluarga Halim nggak akan pernah terbayar seumur hidup! Aku nggak mau bercerai! Kak Hasan, aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu. Aku cuma nggak bisa menahannya. Aku juga seo

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 959

    ....Tiga hari kemudian.Liana, Yohan, Sudar dan Raisa naik ke pesawat.Hasan kembali ke kampung halamannya dan mengadakan pernikahan.Reno bergegas kembali dari tempat lain dan setelah mempelajari semuanya, dia menghela napas, "Kalian semua sangat nggak berperasaan. Kalian pergi melihat aurora dan nggak mengajakku?"Ratna berdiri di sampingnya dan berkata, "Mereka pergi melihat aurora berpasangan. Itu hal yang sangat romantis. Kenapa mereka harus mengajakmu yang jomblo? Kamu mau buat permintaan?"Reno tertawa tak berdaya, "Bu, kenapa ibu sekarang begitu padaku? Mudah buat cari menantu. Putramu memberi isyarat, mereka yang mau jadi menantumu sudah antri sangat panjang!"Ratna melambaikan tangannya, "Aku nggak mau yang lain, aku cuma mau Sinta.""....""Kalau kamu nggak bisa menikahi Sinta, kamu melajang saja seumur hidupmu.""....""Kamu sendiri saja, sebaiknya kamu sendiri saja, sendiri juga lumayan bagus.""...."Malam itu, Reno mengetahui kalau dia telah diblokir oleh Sinta.Dia men

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 958

    "Nggak bisa," dia melambaikan tangannya, "Aku pusing sekali, aku nggak bisa berdiri. Aku akan tidur di sini."Sudar tidak memaksakannya. Dia menatapnya lama dan bertanya, "Bagaimana kalau aku menelepon pacarmu? Minta dia untuk menjemputmu?""Jangan!" teriak Raisa.Kata "pacar" benar-benar merupakan penghinaan besar baginya saat ini.Dia meringkuk dan bergumam pelan, "Aku nggak punya pacar lagi, aku putus ...."Suara musik terlalu keras dan Sudar tidak dapat mendengarnya.Namun, melihat bibir merah mudanya membuka dan menutup, dia penasaran dengan apa yang Raisa katakan, jadi dia berjongkok di depan sofa dan membungkuk untuk mendengarkan.Kali ini dia mendengar dengan jelas.Dia menyentuh wajah Raisa dengan jarinya dan berkata, "Putus?"Raisa setengah membuka matanya dan menatapnya terluka, "Ya."Sudar mengangkat alisnya, "Kenapa?""..." Raisa mengerucutkan bibirnya, tidak mau mengatakan apa pun.Sudar tersenyum dan berkata, "Kamu putus dengannya dan membuat dirimu seperti ini, nggak se

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 957

    Bar itu dikelola oleh dua bawahannya, dan kebetulan mereka berdua juga mengenal Raisa.Mereka berdua memperhatikan Raisa sejak dia masuk dan mengamatinya.Raisa memesan dua gelas anggur, duduk di bilik, dan mulai minum.Seorang pria di dekatnya datang untuk memulai percakapan, tetapi dia memarahinya.Mengutuk dan mengumpat, dan dia mulai menangis lagi.Melihat ada yang tidak beres, kedua pria itu segera menelepon Sudar.....Sepuluh menit berlalu. Liana dan Yohan sedang duduk di dalam mobil, tetapi Raisa tidak keluar.Setelah menunggu satu menit lagi, Liana mengulurkan tangan untuk menarik pintu mobil, "Nggak bisa, aku harus masuk dan mencari Raisa. Dia perempuan, bagaimana kalau dia diganggu?"Yohan berkata, "Aku akan menemanimu."Sebelum keduanya turun dari mobil, mereka mendengar deru sepeda motor yang melaju dari ujung jalan. Dalam waktu sepuluh detik, sebuah sepeda motor berwarna hitam menerobos angin. Seperti kilat hitam, dan meninggalkan bayangan di malam yang kabur.Saat sampai

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 956

    Raisa tumbuh dewasa dengan selalu dimanjakan oleh keluarganya, dan dia hanya pernah ditolak oleh Yohan.Semua orang di sekitarnya tahu perasaannya pada Hasan.Sekarang Hasan mau menikah dengan orang lain, ini adalah pukulan besar bagi Raisa.Tidak heran dia sangat sedih dan mendatangi mereka sambil menangis.Liana menghiburnya, "Jangan khawatir, Yohan akan menelepon dan mencari tahu apa yang terjadi. Hasan adalah bawahan Yohan, dan dia pasti akan mendengarkan Yohan."Kata-katanya sangat efektif. Setelah mendengar itu, Raisa perlahan-lahan berhenti menangis, "Tapi, Hasan pasti akan melakukan apa yang dia janjikan kepada orang lain. Apa dia benar-benar akan mendengarkan Kak Yohan?"Liana tidak bisa menjaminnya, tetapi dia ingin Yohan mencobanya.Mungkin saja ada rahasia lain.Mungkin saja Hasan bisa berubah pikiran.Mungkin saja.Sama seperti dia dan Yohan telah melalui begitu banyak hal di masa lalu, dan kesalahpahaman di tengah-tengah mereka sangat buruk, tetapi pada akhirnya semua aka

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 955

    Suara di seberang telepon sangat berisik, sementara di sisi Yansen sangat sunyi.Beberapa detik kemudian, Yansen memutuskan panggilan telepon itu.Dia mematikan ponselnya dan duduk sendiri di dalam mobil.Dia menunduk, memandang bunga tujuh warna yang kini menjadi spesimen di tangannya sambil tersenyum getir.Siapa yang menyangka, segala usahanya untuk mendapatkan bunga itu pada akhirnya malah membuat Josua yang menang?Yansen menyalakan mobilnya dan melaju kencang, menuju ke tepi pantai.Dia melemparkan bunga tujuh warna yang sangat berharga itu ke laut.Setelah melihat ombak mendorong botol itu menjauh dan perlahan tenggelam ke dasar laut, barulah Yansen berbalik dan pergi....Kabar tentang Linda dan Josua yang telah kembali rujuk tersebar sampai ke Kota Rogasa.Liana dan juga keluarga Reihano, semuanya senang mendengar kabar itu.Meskipun Ratna sempat agak keberatan, bagaimanapun juga, yang paling penting adalah kebahagiaan putrinya.Selain itu, dia juga tak bisa berkomentar banyak

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 954

    Yansen menyerahkan tabung berisi bunga tujuh warna itu dengan wajah sedikit memerah. "Linda, sebelum berangkat, aku membuat sebuah janji. Kalau aku bisa melihat bunga tujuh warna lagi dan berhasil membawanya kembali, aku akan menyatakan cinta kepada orang yang kusukai."Linda tertegun.Sebelum dia sempat mengatakan apa pun, Yansen sudah mengeluarkan sebuah cincin berlian, lalu berlutut dengan satu kaki di hadapannya. "Linda, aku menyukaimu. Sejak pertama kali aku melihatmu, aku sudah menyukaimu. Hanya saja karena berbagai alasan, aku selalu ragu untuk mengatakannya. Apakah kamu bersedia menjadi pacarku? Apakah kamu mau menikah denganku?""...."Situasi yang tiba-tiba ini membuat Linda bingung.Entah bagaimana, beberapa orang yang lewat mulai berkumpul dan bertepuk tangan sambil bersorak, "Terima dia, terima dia, terima dia ....""Aku ...." Linda tidak ingin mempermalukan Yansen, tetapi ...."Maaf, Yansen. Aku nggak bisa menerima pernyataan cintamu."Yansen tertegun.Linda berkata, "Seb

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 953

    Linda tahu bahwa Josua sedang mencoba menghiburnya. Padahal biasanya Josua sangat tahan sakit, tapi barusan dia tidak tahan lagi dan mengerang kesakitan ...."Sudahlah, cepat berbaring saja, jangan sampai lukamu terbuka lagi."Lengan Josua melingkari pinggang ramping Linda, menariknya ke dalam pelukannya dan mereka berbaring bersama di tempat tidur, "Temani aku berbaring."Karena insiden barusan, Linda tidak berani bergerak sembarangan, dan hanya berbaring diam dalam pelukan Josua.Tidak lama kemudian, keduanya tertidur....Linda merawat Josua di hotel selama dua hari, dan lukanya perlahan-lahan mulai membaik.Hari itu, ketika mereka sedang makan, seseorang datang melaporkan bahwa Yansen datang mencari Linda, dan sekarang dia sedang menunggu di lobi hotel.Linda meletakkan sendoknya, "Aku akan pergi sebentar."Saat dia baru saja bangkit, Josua langsung menarik lengannya dan berkata dengan wajah serius, "Nggak boleh pergi.""Dia mungkin ingin bicara denganku. Selain itu, saat di gunung

  • Mual! Wajahku Merona Dimanjakan Bos yang Agresif   Bab 952

    Potongan kain berlumuran darah dan bola kapas berserakan begitu saja di lantai, bercak-bercak darahnya hampir mengering.Linda berjalan mendekati tempat tidur, dan tiba-tiba lututnya lemas. "Bruk" Dia pun jatuh terduduk.Linda meraih tangan yang terkulai di tepi ranjang dan menggenggamnya erat. "Josua, bukankah kamu belum minta maaf padaku? Bagaimana bisa kamu pergi selamanya?"Dengan tangan gemetar, dia membuka kain yang menutupi wajah Josua yang pucat tanpa darah. Air matanya mengalir deras tanpa bisa ditahan lagi.Linda bersandar di tepi tempat tidur, menangis tersedu-sedu dengan hati yang hancur."Josua, dasar bodoh! Kamu nggak menepati janji! Katanya kamu akan membujukku!""Aku bahkan belum sempat memaafkanmu, bagaimana bisa kamu pergi duluan?""Hidup kembali! Aku ingin kamu hidup lagi! Huhuhu ...."Linda menangis dengan sedih sekali, sama sekali tidak menyadari bahwa orang-orang yang tadi berdiri di sekitarnya telah diam-diam pergi. Sementara pria yang terbaring di tempat tidur,

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status