Share

59. Lenyapkan Bayi-bayinya

Author: Kennie Re
last update Last Updated: 2023-08-01 10:02:59

Tak ada siapa pun yang bisa mencegah apa yang telah menjadi keputusan Ivory. Wanita itu tak ingin jika bayi yang ia kandung justru nantinya membawa kerusakan, entah itu bagi kaum serigala, maupun ras lain. Maka, meski Emilia berusaha mencegah Ivory, keputusan itu sudah final.

Ia bukan ingin bersikap egois dengan menghancurkan darah dagingnya sendiri demi mendapatkan cinta dan perhatian Max kembali, melainkan karena itulah yang terbaik.

“Ivy, kau tidak bisa melawan kehendak Dewi Bulan, jika memang ia ingin kau melahirkan bayimu, maka kau harus lakukan,” ucap Mirielle yang masih berusaha membujuk Ivory. Sayangnya, Ivory tidak ingin mendengar apa pun lagi.

“Aku sudah memikirkannya, Elle. Aku juga tidak ingin Max terus-menerus mengira aku telah mengkhianatinya. Anggaplah aku bodoh karena telah setuju untuk memberikan apa yang ia minta.” Ivory yang sejak tadi tengah sibuk dengan berkas yang harus ia tanda tangani mengenai tes DNA yang akan benar-benar ia lakukan.

“Setidaknya kau bisa p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Mr. Wolfy and His Siren Mate (INDONESIA)   60. Hilang

    Max terbatuk karena asap pekat yang mengepul di sekitarnya. Ia tak tahu di mana keberadaannya, tetapi ia yakin kalau dirinya kini sudah berpindah tempat dan tak lagi berada di lokasi sebelumnya. Ia masih terbatuk, karena rongga dada yang dipenuhi asap di tempat sebelumnya. Max mengerang, tubuhnya serasa diremukkan oleh palu godam dengan berat puluhan ton. Bahkan sekadar mengangkat tangan pun ia tak mampu. “Elle ... ARGH! ELLE!” Ia paksakan suaranya agar mampu meneriakkan nama saudara kembarnya, tetapi yang terjadi hanya kesia-siaan. Karena yang terdengar selanjutnya adalah suara tawa menggema seolah tengah mengejek kondisinya saat ini. Max berusaha keras untuk bisa membuka mata demi bisa melihat siapa yang telah berani menghinanya saat ini. “Siapa kau?! Tunjukkan dirimu!” gertaknya, yang dengan mudah dipenuhi oleh wanita yang kini berdiri di hadapan Max yang masih tergolek di lantai dengan tangan dan kaki terikat. Pria itu mendengkus. “Rup

    Last Updated : 2023-08-01
  • Mr. Wolfy and His Siren Mate (INDONESIA)   61. Dalam Bahaya

    Jeremiah tak tinggal diam. Ia beserta beberapa pasukan siap untuk menjemput Max yang sesungguh mereka tak ketahui keberadaannya. Ivory pun hanya mengetahui sekilas dari mimpinya yang aneh yang juga merupakan mimpi Mirielle. Sayangnya, Mirielle tidak bisa menggunakan kekuatannya. Namun, ia tidak mengatakan alasannya pada yang lain, hanya Ivory dan Ivory juga tidak buka suara mengenai itu. Baginya apa yang Mirielle ceritakan merupakan rahasia Mirielle yang andai gadis itu ingin katakan pada lainnya, biar dirinya sendiri yang menjelaskan. Bagi Ivory, yang terpenting adalah keselamatan Max. “Aku sudah menyiapkan beberapa orang pasukan untuk menyerang tempat itu. Namun, kau, Elle dan Ronan. Sampaikan pada pasukan Max untuk ikut serta dan bagi mereka menjadi beberapa kelompok. Satu kelompok berjaga di sekitar mansion, lainnya di sekitar danau dan hutan yang menjadi penghubung dengan kediaman Eleanor.” Jeremiah memberi titah. Ia tak bisa mengandalkan siapa pun untuk s

    Last Updated : 2023-08-01
  • Mr. Wolfy and His Siren Mate (INDONESIA)   62. Kekuatan Air

    Mirielle tampak lega karena ia seolah bisa menyaksikan langsung dan mengetahui bahwa Ivory dalam keadaan baik-baik saja. Ia sesungguhnya menginginkan Ivory untuk tetap tinggal di dasar laut, agar dirinya tetap aman. Namun, Ivory menolak keras karena ia ingin turut serta membebaskan Max yang kini tengah berada di tangan Linea dan menjalani penyiksaan yang luar biasa. Ivory tahu bagaimana rasanya siksaan semacam itu, baik fisik maupun mental dan ia tak ingin orang lain mengalaminya. Hanya saja, ada satu hal yang Ivory bisa lakukan untuk saat ini. Ia mengendalikan semuanya dari lautan, karena di sanalah tempat di mana ia bisa mendapatkan kekuatan. “Jadi kau akan tetap di dasar lautan?” tanya Mirielle, memastikan. Ia dan rombongan kawanan lainnya belum menemukan keberadaan Max. Dan ia setuju jika Ivory memutuskan untuk menetap di habitatnya untuk sementara waktu. “Bagaimana dengan bayi kalian?” “Jangan pusingkan itu, Elle. Kau akan segera bertemu mereka ketika semua telah selesai. Seka

    Last Updated : 2023-08-02
  • Mr. Wolfy and His Siren Mate (INDONESIA)   63. Pertarungan Sengit

    Ivory berhasil menemukan keberadaan Max setelah terhubung dengannya. Air adalah sumber kekuatan Max yang merupakan keturunan serigala air yang rata-rata akan memiliki usia yang panjang. Jadi, kesalahan besar jika Linea memberikan siksaan tang berhubungan dengan air. Max tentu saja akan bisa mengatasinya, justru menjadi sumber energi baginya. Ivory yang akhirnya bisa berbicara dengan pria terkasihnya, seolah tengah berhadapan langsung dan tak kuasa menahan air mata yang tertumpah setelah perpisahan yang rasanya seolah sudah sekian lama. Ia ingin menghambur dan mendekap Max, tetapi ia sadari bahwa sosok di hadapannya hanyalah sosok maya yang tak akan bisa tersentuh olehnya. “Max, bagaimana keadaanmu? Bisakah kau katakan di mana keberadaanmu?” tanya Ivory tak ingin berlama karena ia harus segera menyelamatkan Max, juga pasukan yang dipimpin oleh Jeremiah. “Ivy ... aku merindukanmu. Bagaimana kabarmu dan bayi-bayi kita?” tanya Max yang bagaimana sulit kondisinya, tetap saja keadaan Ivo

    Last Updated : 2023-08-02
  • Mr. Wolfy and His Siren Mate (INDONESIA)   64. Pemulihan

    Pertempuran besar tak terelakkan dan sudah berlangsung cukup lama. Namun, tak ada satu pun yang tampak memenangkannya. Kekuatan keduanya sama unggul. Sayangnya, tujuan Ivory jelas bertentangan dengan Mirielle. Dan menyadarkan wanita yang sedang mengamuk akibat kekasihnya dilukai, jauh lebih mengerikan dari apa yang Mirielle bayangkan. Mirielle bahkan berulang kali meminta Ivory untuk turun dan mencari Linea bersamanya, ketimbang meluapkan kemarahan secara serampangan yang justru membahayakan penduduk yang tidak bersalah. Namun, usahanya belum membawa hasil dan Mirielle tak akan pernah menyerah. “Ivy, tidakkah kau ingin bicara degan kepala dingin?” tawar Mirielle yang masih menghindar dari serangan Ivory yang kesal karena merasa Mirielle telah menghalangi jalannya. Ivory tidak memberi tanggapan atas pertanyaan Mirielle melainkan justru semakin menggila. Ia berulang kali menyerang Mirielle dengan terjangan air laut yang berhasil ia hindari dan membalas

    Last Updated : 2023-08-02
  • Mr. Wolfy and His Siren Mate (INDONESIA)   65. Selamat Datang Kembali, Max ...

    Ivory membawa tubuh Max menyelam semakin dalam di lautan. Dan ketika tiba di markas yang pernah mereka tinggali sebelumnya, Ivory bergegas mengambil peralatan untuk pengobatan kekasihnya. Ia memasukkan Max ke dalam kerangkeng besi dan membiarkan Max bersentuhan dengan air laut untuk waktu yang dibutuhkan. Ivory akan memeriksanya secara berkala dan sesekali membawa kedua bayinya untuk bertemu dengan Max. Meski Max dalam kondisi tak sadar, Ivory memperkenalkan kedua bayinya begitu ketiganya bertemu. “Max, bangunlah. Buka matamu. Apakah kau tidak merindukanku?” tanya Ivory sembari membelai rahang Max, kemudian ia menoleh untuk mengambil bayi laki-lakinya yang tampak sudah terbiasa dengan habitat di sekitarnya. Ia mengambang tak jauh dari Ivory. “Lihatlah, dia mirip denganmu. Namanya Isaac, bola matanya seperti aku dan ini Mackenzie yang memiliki matamu.” Ivory tak henti menceritakan tentang bayinya, kecuali satu bayi yang merupakan benih dari Benjamin.

    Last Updated : 2023-08-02
  • Mr. Wolfy and His Siren Mate (INDONESIA)   66. Kerinduan

    Max mendengarkan cerita Ivory dengan saksama demi agar tak terlewatkan sedikit pun mengenai ketiga bayi mereka. Namun, anggapan dan ketakutan Ivory akan penolakan Max justru tidak terjadi. Max yang pernah dibesarkan dan dirawat oleh seorang dari ras berbeda justru berpikir bahwa bayi itu tetaplah milik mereka. “Lalu di mana Lyra berada? Apakah ia baik-baik saja?” tanya Max dengan mata berkaca, tampak sekali kalau ia ingin bertemu ketiganya. Ia ingin mengingat bagaimana wajah polos ketiga bayi mereka. “Mengapa kau begitu takut aku akan menolak kalian, Ivy? Tidak mungkin aku melakukannya.” Ivory tak mampu menahan perasaan yang membuncah dalam batinnya, perasaan campur aduk akan kehilangan Max atau kehilangan Lyra. Ia harus memilih satu di antara keduanya. Padahal tak harus seperti itu—ketika Max sudah mengetahuinya, justru dialah yang paling ingin bertemu Lyra. “A–aku takut kau akan menolak kami, Max. Lyra mungkin bukan milikmu, melainkan Benjamin dan kau pernah begitu meragukan bayi

    Last Updated : 2023-08-03
  • Mr. Wolfy and His Siren Mate (INDONESIA)   67. Lyra

    “Argh! Linea! Linea!” Suara jerit kesakitan itu tak henti bergema di kepala Linea. Ia telah berusaha, tetapi kesalahan yang ia lakukan membuatnya tak mungkin meminta pertolongan Max atau siapa pun yang tahu mengenai penawar racun yang masih bercokol di tubuh Seth. Hanya keluarga Reynz-Alsen yang tahu apa yang harus dilakukan untuk meredakan sakit yang Seth rasakan. Ia bahkan telah meminta pertolongan Eleanor, tetapi belum juga wanita itu membantunya, Linea justru mengkhianati wanita itu dengan menculik Max. Kini Linea tak tahu harus berharap kepada siap. Ia juga sudah mencoba mantra yang ia bisa, ramuan-ramuan yang telah ia pelajari, semuanya sia-sia. “Linea!” “Ya, aku datang.” Linea bergegas menemui Seth yang tampaknya mulai tak tahan dengan sakit yang ia rasakan. Morfin yang Linea berikan untuknya sepertinya sudah tak mampu mengatasi rasa nyeri yang menyerang Seth. Linea tak tahu lagi obat seperti apa yang bisa. “Sabarlah dulu, Seth. Aku sedang mencoba untuk mencari ramuan yang

    Last Updated : 2023-08-03

Latest chapter

  • Mr. Wolfy and His Siren Mate (INDONESIA)   ENDING (EXTRA PART)

    Beberapa tahun kemudian ... “Apakah kau percaya itu, Max? Kau lihatlah putra-putri kita. Mereka kini berusia delapan belas tahun dan—oh! Apakah kau dulu juga mengalami ini? Usia berapa kau berubah menjadi dewasa?” tanya Ivory saat sadar bahwa si kembar, Isaac dan Mackenzie telah berubah menjadi berusia delapan belas tahun di usia mereka yang kelima. Max tertawa mendengar komentar polos Ivory. Ia lantas meraih wanita itu dalam dekapannya dan mengecup bibirnya sekilas. “Di usia tiga tahun aku berubah menjadi delapan belas tahun dan menjalani pelatihan dari kakek Jeremiah untuk menerima jabatan darinya sebagai seorang alpha Alsenic pack. Apakah kau tidak mengalami itu?” “Apakah aku kelihatan seperti manusia ajaib seperti kalian?” tanya Ivory yang dijawab gelak tawa oleh Max. “Baiklah, artinya usia kita terpaut sangat jauh. Kau seharusnya lebih tua dibanding diriku. Benar begitu, kan?” Ivory mengangguk, kemudian menoleh lagi pada Isaac dan Mackenzie yang telah menghabiskan sarapan mere

  • Mr. Wolfy and His Siren Mate (INDONESIA)   130.

    Seth tersungkur tanpa daya di atas tanah, pandangan mata sayunya pandangi langit malam di mana bulan purnama tengah benderang menyinari dunia. Seth bisa mendengar lolongan serigala yang memuja Amethyst. Sebagai tanda syukur kemenangan mereka. Hawa panas menggelegak. Keheningan mencekam ini, Seth mati rasa, tidak bisa merasakan tubuhnya lagi. ‘Dad. Katakan padaku. Kalau aku adalah seorang putra dan keturunanmu yang baik.’ Wajah sang ayah yang tersenyum manis berkelebatan di benak Seth saat mendiang menyerunya penuh kasih sayang. Seth masih ingat kenangan itu dengan jelas. Linea berlarian menerjang kubangan-kubangan api yang meratakan tanah, sembari menahan rasa sakit di perutnya yang terasa sangat mengejang, demi apa pun. Melihat Seth menghadapi kematian, membuatnya Linea terseok-seok. Dia menyambar tubuh Seth yang tidak berdaya; merenggang nyawa. “Seth, astaga. Aku mohon, jangan tinggalkan aku. Bagaimana dengan anak-anakku. Dia membutuhkanmu. Jangan pergi, Seth. Kau harus melihat

  • Mr. Wolfy and His Siren Mate (INDONESIA)   129.

    TAANG!!! Anak panahnya meleset ke arah lain ketika Seth mematahkannya dengan sambaran petir. Terlepas dari tepat sasaran atau tidaknya, Ronan tak peduli. “Lihat aku di sini, Rogue tolol!” ejek Ronan tersenyum miring, dia sengaja benar memancing emosi Seth yang mudah sekali tersulut. “Dasar bodoh! Siapa pun tidak ada yang dapat mengalahkan aku!” amuk Seth terus luncurkan semua serangannya secara brutal. “Kau, Omega tidak berguna! Jangan halangi aku!” DUARR!!! Ronan berlari menghindar ketika serangkaian ledakan api meletus hebat di belakangnya. Melompat dengan langkah kaki panjang, bergerak gesit, cekatan serta lincah. Bermanuver—tak sulit menghindari serangan Seth yang lambat-laun mulai melambat. “Ada apa denganmu? Mengapa kau lamban sekali? Kau bahkan tidak bisa menggoresku sedikit saja!” Ronan terpingkal geli. Sekali lagi, dia melesatkan dua pasang anak panah. “DIAM KAU! Percuma! Serangan panahmu ini tidak akan bisa melumpuhkan aku!” DUARR!!! Ronan melompat tinggi di atas ud

  • Mr. Wolfy and His Siren Mate (INDONESIA)   128.

    Markus tanpa pikir panjang kembali, menyelamatkan karibnya. Dia menerobos semua ledakan-ledakan petir yang meletus di kanan-kirinya, berlari cepat demi menyelamatkan Alegria yang kepayahan akibat pendarahan. Markus bergegas menyambar Alegria yang terkapar, melompat cepat—menghindari sambaran petir lainnya yang tiada hentinya berdatangan.“Mengapa kau kembali? Bagaimana dengan pasukanmu?” tanya Alegria lemah dan merasa bersalah. Dia diserang oleh gelombang batuk darah.“Masih tanya juga! Tentu saja menyelamatkanmu! Mustahil, meninggalkanmu mati di sana! Pasukanku yang tersisa mereka berhasil ke tempat aman. Rogue itu memang keparat! Bagaimana bisa dia memiliki kekuatan sihir mengerikan seperti ini!?”Markus, Alegria, Marion, William dan semua pasukan yang tersisa berhasil mencapai zona perimeter aman yang sebelumnya telah disiapkan oleh mereka. Menjauhi medan pertempuran yang mustahil mereka hadapi. Mereka mengubah diri ke wujud manusia.

  • Mr. Wolfy and His Siren Mate (INDONESIA)   127.

    “Menyerahlah saja kau, Seth! Tidak ada jalan keluar atau lari! Sebelum kami semua benar-benar membunuhmu!” kecam Mirielle bersungguh-sungguh dengan ucapannya. “Kau sudah terkepung! Kau harus membayar seluruh kejahatanmu di hadapan Dewi Amethyst!”BZZT!“Kau pikir siapa dirimu?! Karena kau Elder pilihan yang menjembatani Dewi Bulan, kau pikir bisa berbuat segalanya?”Mirielle mencibir setengah meradang. “Tidakkah kau pikirkan semua korban yang telah kau hancurkan hidupnya? Pack yang tidak bersalah atau berdosa! Tidakkah kau memikirkan anak-anak yang kehilangan keluarga mereka? Aku tak paham mengapa kau memilih jalan beracun seperti ini?!”CLASSH!BLARR!“Tidak usah sok memahamiku, Mirielle! Aku tak peduli apa pun! Selama tujuanku tercapai, dendam kematian leluhurku terbalaskan, dan semua kelompok Pack yang kalian agung-agungkan itu hancur selamanya! Justru aku senang menghancurkan kalian semua hingga tidak ada yang ter

  • Mr. Wolfy and His Siren Mate (INDONESIA)   126.

    Mirielle merintih putus asa. “Max! Jawab aku! Mom! Dad! Ronan, please! Anybody hear me?!”“Elle?! Kau di mana?! Kau baik-baik saja?! Bertahanlah, Elle! Aku bersama pasukan The Cardinal, anggota Pack dan keluarga! Sebentar lagi, sampai! Kau tidak terluka ‘kan? Kami semua cemas sebab tak mendengar kabar apa pun darimu.” Max menjawab dari mind-link. “Katakan kalau kau bersama Lyra sekarang?”Helaan napas lega terdengar dari hidung bangir Mirielle. “Aku tidak bersama Lyra, Max. Aku gagal mendapatkannya. Ini semua karena kekuatan sihirku yang belum pulih sepenuhnya! Seth dan Linea memiliki mantra dinding sihir kuat. Padahal, aku nyaris berhasil. Aku mengacau! Aku baik-baik saja! Max, ada situasi genting! Sebelum kau menyaksikannya secara langsung. Aku ingin kau dengarkan ucapanku dulu.”“Tunggu sebentar, Elle! Aku mengendus bau Ivy dekat sini?! Apa itu jeritan istriku?! SEDANG APA DIA? MENGAPA IVY BISA BERSAMA DENGAN SETH?!!”Sensasi berdenyut

  • Mr. Wolfy and His Siren Mate (INDONESIA)   125.

    “Sekarang apa maumu?” tanya Linea mengeraskan nada suaranya. Dia menjerit penuh amarah. “Aku telah mengikuti semua perintahmu! Kau bilang ingin dapatkan darah Ivy demi memperkuat kekuatan kita?! Mengapa sekarang kau malah menawannya?! Kau bilang membangun Mansion khusus untuk wanita ini?! Apa kau sudah gila?! Kau mengingkari janjimu, Seth!”Seth tertawa bengis. Tetap mencengkeram tubuh Ivory dalam belitan tangannya. Mereka perlahan-lahan berjalan mundur. “Kau kira siapa dirimu, Linea?! Mengatur atau mengendalikan diriku?! Sudah kubilang berkali-kali jangan konyol! Kita melakukan segalanya sesuai kesepakatan, ingat?! Inilah tujuanku! Mendapatkan Ivy kembali.”Ivory mendesis jijik ketika Seth menjilati ceruk lehernya. Rasanya dia ingin sekali menghajar Seth sekarang juga, tetapi apa dayanya. Kekuatan Seth terlalu kuat untuk dilawan. Semakin Ivory memberontak—semakin Seth mencekiknya. Linea menggeleng. Mulai banjir air mata, mengentakkan kaki menahan b

  • Mr. Wolfy and His Siren Mate (INDONESIA)   124.

    “Oh! Akhirnya, Benjamin mampu memenuhi kesepakatannya! Senang sekali, kau mengerti maksudku. Maaf, kuharap Watcher yang aku utus, tidak memperlakukanmu dengan buruk, ya? Mendengar kau datang bersama Ivory.” Suara Seth menggema di sela-sela tawa maniaknya. “Woah, ini pencapaian terbesarku, bukan? Aku meminta Benjamin menukar darah Ivory tapi dia malah membawanya kemari. Well done, Ben. Aku tahu kau memang tak akan mengecewakan aku.”Benjamin mendesis sinis. “Cukup basa-basinya, keparat! Aku telah memberikan apa yang kau mau. Lantas, di mana Lyra sekarang?! Berikan kepadaku sekarang juga!”Ivory meraung marah. “Lyra milikku! Seth, jangan berani kau melukai satu helai rambut pun putriku. Bila kau menyakitinya aku bersumpah akan membunuhmu!”Seth terbahak geli. Matanya meneliti Ivory penuh obsesi. “Oh, ayolah. Lyra aman di tangan kami. Jadi, jangan cemas. Selama kalian menuruti semua perintahku, nyawanya terjaga, sayang.”Ivory membuang pandangannya, tidak sudi mendengar kata-kata Seth se

  • Mr. Wolfy and His Siren Mate (INDONESIA)   123.

    “Ini kesempatanku,” ucap Ivory setengah berbisik. “Tidak ada waktu lagi. Aku harus menemui Benjamin segera.”Ivory menimang bayinya sampai mereka tertidur. Menggendong, membaringkan Mackenzie dan Isaac di dalam ranjang bayi mereka. Helaan napas Ivory terdengar penuh beban berat. Dia telah mempertimbangkannya, memikirkan ucapan Benjamin sebelumnya dengan keputusan panjang. Hingga membawa Ivory pada jalan akhir, menyetujui kesepakatannya bersama Benjamin. Ivory tahu keputusannya ini memang gila. Memicu kemarahan terbesar Max, namun apa dayanya. Ivory tidak punya pilihan lain demi menyelamatkan nyawa Lyra, keluarga kecilnya dan menyudahi peperangan melelahkan ini. “Maafkan aku, nak. Aku hanya lelah dengan semua pertumpahan darah, pertempuran, dan pertikaian tiada berujung ini. Mungkin melalui pengorbananku, perang ini bisa dihentikan. Yang Seth inginkan hanya aku, bukan Lyra. Jika menyerahkan diri bisa menyelamatkan semuanya. Maka keputusanku ini sepadan.” Gumam Ivory mengusap puncak k

DMCA.com Protection Status