‘’Istirahatlah dulu nak di kamar, biar om dan tante yang menjaga Uda-mu.”Ucap Reyhan Sinaga dengan haru melihat begitu perhatiannya Kamila pada Adam.‘’Benar kata om-mu Mila. Sejak Sore kemarin hingga pagi ini kamu terus-menerus menjaga uda, jangan sampai kamu kelelahan.”Lanjut tante Ayana sembari membelai Pundak Kamila dengan lembut.‘’Tapi, Uda sering mengigau memangil Mila, tante. Biarlah Mila tidur di sofa ruang perawatan ini saja, kalau nanti Mila mengantuk.”Sahut Kamila bersikukuh.‘’Hmm…Iya, sayang. Tapi sarapan dan mandilah dulu, ini hampir pukul Sembilan. Uda-mu pasti tidak mau kalau sampai kamu jatuh sakit karena kelelahan menjagamu.’’‘’Baiklah tante, Mila sarapan dan mandi dulu.” Kamila akhirnya mengikuti saran Om Reyhan dan tante Ayana. Ia menuju ruang makan seorang diri karena Irina telah pamit pulang untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan.Di ruang perawatan yang luas terdapat sofa empuk king size, lengkap dengan mejanya yang berfungsi sebagai tempat menerima keluarg
" Mila tidak marah , Om. Mila......sebenarnya tidak keberatan , tapi mungkin Uda sudah ada wanita pilihan sendiri. "Kamila akhirnya memberanikan diri menunjukkan perasaannya walau dengan irama jantung bagaikan deburan ombak di tepi pantai.Wajah Kamila menunduk tak berani menentang tatapan Adam yang tajam dengan netra membulat dan mulut ternganga mendengar jawaban Kamila yang tak mungkin menurutnya."Hahahahaa..., Uda mu ini hari-harinya hanya disibukkan mengurus perusahaan dan mengurusmu, mana ada waktu dia melirik wanita lain. Kau dengar itu Adam, Mila tidak marah dan tidak keberatan. Papa akan segera bicara dan atur acara pertunangan kalian dahulu supaya tidak kaget Om Alex dan tante Stefanie-mu nanti, Hahahaha..., hari ini papa bahagia sekali. "Reyhan Sinaga bangkit dari kursinya lalu melangkah mendekati sang istri yang hanya bisa tersenyum dan geleng-geleng kepala melihat sikap sang suami yang selalu ingin cepat-cepat mewujudkan apapun keinginannya.Adam Sinaga masih tak percaya
Virginia, Amerika Serikat, 06 Februari 202Geon Arthur Yildiz telah kembali ke ASTROGUN.Setelah menempuh penerbangan Jakarta-Virginia yang cukup melelahkan.Tak ada keraguan lagi baginya untuk mengungkap semua kebobrokan Barbara Clarkson dan The Shadows. Itulah alasan ia buru-buru kembali ke Amerika.Di ruang khususnya Arthur sedang ditemani Chen Yuan.“Bagaimana persiapan untuk pertemuan dengan Laksmana Spencer, apakah sudah beres?”Tanya Arthur.“Tentu saja beres. Haaah…. akhirnya kursi CEO ini merasakan lagi kehangatan b*kongmu.” Kelakar Chen Yuan . Hanya dia yang bisa memperlakukan CEO Astrogun seenaknya.'‘Hmm….aku sedang tidak ingin bercanda.”Ketus Arthur dingin“Oh, baiklah jika itu yang anda inginkan.”Sahut Chen berakting mengikuti gaya dingin Arthur.“Serahkan seluruh laporan lengkap perusahaan selama aku pergi."Perintah Arthur seperti biasa setiap ia kembali ke Astrogun. "Socrates kemana? Aku tak melihatnya sejak tadi. Seharusnya dia telah diaktifkan jika aku disini. "Lanjut
"Baik, suruh resepsionis membawa mereka ke ruang tamu VVIP. Kamu tetaplah di ruanganku jangan pergi kemanapun tanpa izinku." Perintah Chen."Baik, Chen Yuan yang tampan dan baik hati. "Arthur mendengarkan semua percakapan itu karena Chen mengaktifkan pengeras suara pada ponselnya."Jangan sampai mereka melihat robot Ana, apalagi dengan memory konyol yang kamu tanamkan. Haruskah kata-kata tampan dan baik hati itu selalu ada dibelakang namamu? Ckkckkckk. " Ujar Arthur berdecak kecil. Kadang ia tak habis pikir dengan selera humor Chen Yuan yang keterlaluan."Tentu saja, aku tak akan membiarkan itu terjadi. Mari kita temui mereka. Sudah lama sekali rasanya aku tak pernah mengunjungi tante Alicia. " Sahut Chen.Arthur dan Chen kembali turun ke lantai dua demi menemui Alicia dan Roland Stanford."Selamat datang tante Alicia. Selamat datang brother Roland. Ini benar-benar kejutan baik buat kami." Seru Chen dengan hangat dan ramah."Selamat datang tante Alicia, selamat datang Roland Stanford
Perlahan Arthur menekan tombol untuk mengaktifkan smartphone-nya. Membawa smartphone itu ke pembaringan sembari terlentang malas.Ia mengangkat gawai itu cukup tinggi tepat di depan wajahnya.Hanya beberapa notifikasi yang masuk secara bersamaan baik dari beberapa akun media sosialnya maupun layanan Short message Service (sms).Sambil menguap menahan kantuk Arthur membuka notifikasi satu persatu. Tiga pesan whatsapp dari rekan bisnis utama telah dibacanya.Arthur masih terlentang malas di pembaringan. Ia membuka icon sms , hanya ada tiga pesan masuk di sana. Satu pesan dari nomor tak dikenal, satu pesan dari pimpinan pusat DARPA, dan yang terakhir dari nomor operator seluler.Arthur memilih membuka pesan dari pimpinan pusat DARPA terlebih dahulu.Dear Mr. GDARPA punya proyek baru yang sesuai dengan Visi dan misi ASTROGUN. Kami harap kita bisa bertemu secepatnya dan menjalin kerjasama kembali.Sir Phil AndersonTersisa dua pesan, dari operator seluler dan dari nomor tak dikenal.Arthu
Akhir musim dingin di Virginia mempersembahkan pagi yang cukup cerah di bulan februari 2022.Chen Yuan sudah stand by di ruang kerjanya ditemani si robot AI cantik Anastasya.Pada awal berdirinya ASTROGUN, Chen dan Arthur tak kenal lelah melakukan peningkatan kualitas dan kuantitas produksi. Mereka hanya fokus pada kedua hal itu karena dengan adanya Arthur di ASTROGUN para customer berdatangan dengan sendirinya tanpa perlu promosi besar-besaran. Awalnya mereka hanya mendesain dan menjual rancangan , kemudian berkembang membuat dan menjual produk sendiri.Nama Mr G sudah sangat familiar ditelinga para petinggi militer dunia sebagai seorang perancang senjata jenius dengan inovasi teknologi terdepan. Itu adalah human branding yang setara dengan iklan besar-besaran.Kini ASTROGUN adalah sebuah perusahaan multinasional yang tidak hanya merancang dan memproduksi persenjataan mainstream seperti senapan laras panjang, pistol revolver, mobil tempur, rudal , anti rudal dan sejenisnya. Namun
Arthur sedang melihat-lihat foto-foto kegiatan yang terpampang di dinding ruang latihan utama . Selain karate, ternyata RA Karate academy juga menerima kelas Tinju, Jiu-jitsu dan kick boxing, yang terdiri dari adult Classes (kelas dewasa), Advanced Class (kelas lanjutan/ahli), Basic training (kelas untuk pemula/anak-anak), dan private class."Geon Arthur Yildiz, silakan anda menunggu di ruang tengah. Mari aku antar. " Seru Franda."Baik." Jawab Arthur singkat. Rasanya ia sedikit gugup membayangkan pertemuan dengan kedua orang tua dari wanita yang selama dua tahun ini mengisi hatinya.Arthur mengikuti langkah Franda ke ruang tengah dengan polos dan penuh harap .Tanpa ia sadari dua pemuda tinggi besar berseragam karate lengkap dengan ikat pinggang warna hitam datang dari pintu ruangan sebelah kanan ruang pelatihan utama.Kedua pemuda tinggi besar itu bergerak cepat menarik lengan Arthur dari belakang dan melumpuhkan Arthur dalam sekejap menggunakan teknik kuncian Heel hook. Jelas Arthur
Ahmad Rizal Munaf membuat panggilan Video via aplikasi kepada saudaranya Ibrahim Saleh Munaf, Bapak Menteri Pertahanan Indonesia.‘’Haloooo…..abang Ibra, Assalamualaykum.”“Halo, halo,…..waalaykumsalam. Rizal bagaimana kabarmu?.’’“Alhamdulillah baik bang. Bang Rizal saya mau tanya , apakah abang kenal pria ini?” Tanya Ayah Heilen sembari mendekatkan kamera ke wajah Arthur.“Masyaa Allah…..Tuan Geon Arthur Yildiz!! tentu saja aku kenal pemuda hebat ini.Dia seorang neuro robotic engineer dan ahli persenjataan canggih dunia. Bagaimana bisa pemuda hebat itu ada bersamamu, Rizal?’’“Oh, ini Bang….dia ada sedikit keperluan dan mampir di rumah kami.” Jawab Ahmad Rizal Munaf kikuk seraya bertukar pandang dengan sang istri Antonia Jhonson. Antonia mulai melunak dan menurunkan pistol revolvernya dari dada Arthur. Arthur menarik nafas lega.‘’Jamu dia dengan sebaik-baiknya, jangan sampai kecewakan dia dan tolong sampaikan salamku atas nama kementerian pertahanan mengucapkan terima kasih yang seb
New York City, Negara Bagian New York, Amerika Serikat.Gedung New York Police Departement (NYPD) tiba-tiba berubah gelap dan senyap, tidak ada lagi suara tembakan, ledakan maupun teriakan. Hanya suara erangan kesakitan yang sesekali terdengar memecah kesunyian. Para polisi, pejabat dan staff gedung NYPD yang masih tersisa memilih untuk berdiam sepi. Jiwa mereka terguncang melihat akibat dari keganasan senjata aneh dan misterius yang belum dapat bisa diidentifikasi. Mereka hanya melihat bayangan hitam kecil serupa lalat beterbangan, lalu tiba-tiba saja tubuh-tubuh bergelimpangan di mana-mana, tembok-tembok jebol di sana sini, bahkan dinding plat baja meleleh layaknya benda cair. Lalu, para robot bersenjata tiba-tiba muncul dari segala penjuru, menyingkirkan siapa saja yang berusaha menghalangi jalan mereka. Karena suasana yang mencekam dan tidak terkendali, pihak pusat pentagon yang baru mempelajari situasinya, segera mengirim pesan untuk para pejabat, staf dan para personil NYPD aga
*****Astrogan Corporation*****.Di luar gedung megah Astrogan, tampak suasana sangat ramai. Mobil polisi berjajar mengelilingi seluruh halaman, tak ketinggalan beberapa mobil lainnya dari CIA dan pasukan khusus Delta force.Arthur dan Chen tidak melakukan perlawanan sama sekali, mereka menyerahkan diri begitu saja. Padahal jika mereka mau, tentu saja mereka bisa kabur dengan mudah. Kali ini Arthur dan Chen sadar kalau mereka telah melakukan banyak pelanggaran yang di larang negara federal. Bahkan mereka telah menunjukkan sikap yang tidak menyenangkan dengan mengabaikan surat dari Menteri Pertahanan yang mengundang mereka untuk datang layaknya tokoh terhormat. Itu menambah catatan buruk kedua pentolan Astrogun tersebut. "Arthur, kita bisa kabur dengan mudah selama persediaan nanobots mencukupi," bisik Chen santai, di antara pasukan khusus yang menggiring mereka menuju ke mobil NYPD."Cukup, Chen. Kita akan menyelesaikan ini baik-baik. Kamu tahu, menteri pertahanan sangat ingin bicara d
Pagi yang hangat di musim semi.Arthur dan Chen duduk berhadapan di bar room. Sebuah meja besar memisahkan mereka. Di atas meja itu teronggok selembar kertas berstempel resmi Kementerian Pertahanan Amerika (Pentagon)."Menteri Pertahanan meminta waktumu. Ia ingin berkunjung langsung ke Astrogun atau kamu sendiri yang datang ke kantornya, tentukan waktumu," Chen membuka suara memecah keheningan di antara mereka.Arthur meraih lembaran kertas di atas meja itu lalu meremasnya hingga tak berbentuk, "Aku akan menghadiri pernikahan Kamila dan Adam, aku tak bisa di ganggu," Ketus Arthur tak bersemangat. Pasti hal yang sangat penting, tapi ia tak perduli dan suntuk."Anda terlihat tak bersemangat Mr Yildiz. Apakah ada aral dan rintangan yang menghadang perhelatan semalam?" celetuk Chen usil. Ia melihat saat Arthur membopong Heilen ke kamarnya semalam, seharusnya hari ini Arthur berbahagia, pikirnya.Arthur terdiam dan melu*mat bibirnya sendiri, sedikit kesal mendengar celoteh Chen. Terbayang
Situasi memang kacau di Venue B, namun sebagian tamu tak ingin beranjak. Mereka menganggap ini momen yang sangat langka. Sebab itu banyak dari mereka yang mengabadikannya."Teknologi persenjataan macam apa lagi itu?" desis salah satu dari mereka.Gerald cs memendam amarah yang begitu dalam melihat keadaan Louis. Aaron kakak Louis menghambur tanpa sepatah kata, menghampiri Louis dan menegakkan tubuhnya perlahan.Bersamaan dengan itu Arthur muncul di dampingi Heilen, Bend Akiro dan timnya. Para pria berseragam jas safari hitam yang semuanya memiliki aura pembantai. Heilen melangkah anggun di samping Arthur. Semua mata tertuju pada mereka dengan nyali yang ciut."Orang kepercayaannya saja sedemikian ganasnya, Bagaimana lagi jika ia Astrogun King-nya," orang-orang berceloteh.Chen berdiri tegar menunggu reaksi musuh-musuhnya dengan tubuh lemah Melinda yang bersandar di dadanya. Ia tak menyadari kehadiran Arthur."Apa yang sudah aku lewatkan?" celetuk Arthur memecah ketegangan yang ada.Ch
Disaat Chen membara oleh amarahnya, Arthur sedang berbincang-bincang dengan para eksekutif dari beberapa perusahaan besar yang pernah menjalin kerja sama dengan Astrogun di Venue E."Hai anak muda, apakah ada hewan peliharaan buasmu yang sedang lepas? berhati-hatilah," tegur sebuah suara yang terkesan riang, sedikit kocak namun syarat makna dan mengandung ancaman besar di dalamnya.Arthur menoleh ke sumber suara yang terdengar begitu dekat di belakangnya. Ia cukup terkejut mendapati Edwin Smith big boss ELEXTRA yang berdiri santai menunggu reaksinya."Mr Smith, senang bertemu dengan anda senior, "sahut Arthur sopan kepada pria yang seumuran dengan Alexander Yildiz ayahnya itu.ELEXTRA adalah salah satu perusahaan yang memproduksi mobil canggih berbasis AI dan bertenaga listrik, mirip Tesla." Geon Arthur Yildiz, kami sangat terkesan dengan anda dan Astrogun. Bahkan orang tua ini adalah salah satu pengagummu. Tapi bisakah anda tak mengganggu ELEXTRA dengan hewan-hewan buas peliharaan
New York CityIringan tiga super car memasuki mansion Arthur di New York sore ini.Chen dan Melinda keluar dari salah satu super car, sisanya adalah para bodyguard."Mansion ini seperti istana dan dia tinggal sendirian di sini, kasihan sekali," gumam Melinda."Sekarang dia ditemani Heilen, kekasihnya. Berkenalanlah nanti dengannya,""Oh, Heilen itu nama seorang wanita kan?""Hahahhaha, tentu saja. Dia bukan gay seperti yang kalian gosipkan.""Baguslah. Awalnya ku kira kalian pasangan,""Apa yang kamu pikirkan?! Itu hal paling gila yang pernah ku dengar. Aku tak bisa melupakan jeritan indahmu kemarin malam, ataukah itu tak cukup untuk membuktikan aku penikmat wanita?" goda Chen sembari memperlambat langkahnya agar Melinda tak tertinggal."Kamu sangat berpengalaman, terimakasih atas service-mu yang memuaskan dan membuat pengalaman pertamaku jadi begitu berkesan,"tukas Melinda tak mau kalah." Hei, kau?! "Chen dibuat kesal dengan kalimat Melinda yang provokatif.Awas, berhati-hatilah Me
New York‘’Waah…, ini kelihatan lezat sekali. Benar-benar mengundang laparku,’’ pekik Heilen riang, tapi netranya tak bisa berpaling dari Arthur yang baru saja menyelesaikan adonan sayur, daging dan telur.Ia sedang memasak atau sedang menggodaku?batin Heilen.Arthur mengenakan celana drawstring cotton yang nyaman sebagai bawahan, atasannya hanya selembar apron tanpa selembar baju sama sekali, sehingga menampakkan guratan otot-otot bak pahatan dewa yunani di tubuhnya yang atletis, pinggangnya yang kokoh menyiratkan sebuah kekuatan, membuat Heilen membayangkan sesuatu yang indah.“Sabarlah tunggu aku sebentar, kita makan bersama,’’ keluh Arthur.‘’Apakah ini sebuah peraturan?aroma masakanmu membuatku kelaparan’’ gerutu Heilen manja sembari mengelus-elus bagian perutnya, bibirnya mengerucut.“Iya,’’ cetus Arthur seraya menahan tawanya melihat kelakuan childish Heilen.‘’Tdak peka’’ lanjut Heilen lagi dari meja makan. Sementara Arthur masih menyajikan makanan yang baru saja masak.Se
Chen meraih selimut dan menutup tubuh polos Melinda yang tak berdaya di ranjangnya."Maafkan aku, Mel," Chen berkata dengan raut wajah penuh penyesalan."kamu tidak bersalah, bukankah kita bersenang-senang." jawab Melinda datar."Mengapa tak bilang kalau ini yang pertama buatmu,""Apa itu penting?"Chen terdiam, tak tahu apa yang harus di katakan atau dilakukannya. Untuk pertama kalinya ia meniduri seorang gadis virgin, sensasinya sangat berbeda, seperti ada sesuatu yang mengikatnya pada gadis ini. Ditambah lagi rasa bersalah yang menderanya."Bisa minta tolong ambilkan pakaianku, aku mau kembali ke kamarku," pinta Melinda tegar, berakting seolah-olah tak pernah terjadi apapun."Apa ini yang kamu bilang pakaian?" tanya Chen ketus sembari mengangkat crop top dan mini skirt yang tadi dikenakan Melinda."harusnya ini ada di bak sampah," lanjutnya seraya melempar dua helai kain itu ke lantai begitu saja."Hei, itu brand terkenal dan mahal,"pekik Melinda." I don't give a f*u*c*k!" (Aku t
Astrogun Corpdua hari kemudian.Jeff dan Melinda melewati hari-hari dengan cemas pasca peretasan oleh entitas yang tidak diketahui di Astrogun.Beberapa hari sudah berlalu dari peristiwa itu, semua berjalan tetap normal dan tidak terjadi hal buruk seperti yang Melinda dan Jeff khawatirkan.Sean dan Phillips yang telah pulih seratus persen dari efek zat sarin dan ricin juga tak bisa memberi keterangan lebih jauh. Mereka hanya mengingat suara smartdoor yang terbuka, lalu mereka pingsan tak sadarkan diri.Tak ada jejak apapun yang tertinggal dari sang peretas.Melinda baru saja kembali dari meeting kecil dengan beberapa orang kepala staff. Ia hendak kembali ke ruang kerjanya.Melinda melihat Jeff berjalan menuju ruang Cyber Securuty System. Buru-buru Melinda mempercepat langkahnya untuk mengejar Jeff."Jeff," panggil Melinda, Jeff menoleh dan menghentikan langkahnya."Mel G, hufffh.., " sahut Jeff sembari menarik nafas berat."Apakah ada temuan baru?" tanya Melinda sembari membenarka