Share

27. Mendung

Aku mengulurkan ponselku ke arah Mr. Airlangga, dengan tidak sabar dia meminta untuk meminjam ponsel itu setibanya kami di apartemen. Dia memandangi benda pipih dan pintar tersebut termangu-mangu, mau tidak mau aku terkikik melihatnya.

“Begini Mas caranya,” kataku menekan salah satu tombol kecil untuk menyalakan benda pintar tersebut.

Dia masih tidak tahu harus berbuat apa, lagi-lagi aku dibuat terkekeh. Sebagai orang yang hidup di jaman serba pintar, pemandangan ini cukup lucu.

“Kamu masuk ke gallery, lalu … there!” kataku, menyerahkan ponsel yang layarnya sekarang berisi foto-foto hasil jepretan kitab Pararaton.

Dia memandangi tulisan di dalam foto yang berukuran tidak terlalu besar tersebut, aku menghela napas, memang sulit berhadapan dengan makhluk dari peradapan ratusan tahun yang lalu.

“May I?” Tanganku menengadah meminta ponselku kembali, dengan wajah kebingungan dia mengembalikan benda pipih itu ke

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status