Share

29. Songgoriti

Kami mengamati bangunan candi Songgoriti dari kejauhan, tidak seperti dua candi sebelumnya yang sudah kami kunjungi, candi Songgoriti terlihat … well, kecil.

Tumpukan batu alam yang membentuk bangunan candi tersebut sudah tidak utuh lagi, dari bentuknya mungkin hanya setengah dari bentuk bangunan original yang masih tersisa. Aku mengerutkan alis tidak yakin apa yang bisa kami temukan di tempat ini.

“Kamu yakin dengan tempat ini?” bisikku ke Airlangga.

“E hem.” Responnya pendek, matanya masih tetap memandang ke arah reruntuhan candi yang tidak terlalu besar itu. “Kamu siap?” lanjutnya.

Aku mengangguk lalu mengikuti langkahnya berjalan ke arah candi.

Suasana sangat sepi, tidak ada satupun orang terlihat berada di sekitaran sini. Mengingat minat orang Indonesia lebih suka ke mall dari pada mengunjungi tempat bersejarah, apalagi candi ini bukan apa-apa kalau di bandingkan Borobudur atau Prambanan.

Kami

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status