Setelah Eve memesan berbagai menu makanan dan makanan pesanannya pun datang, Keanu yang melihat beberapa pelayan restoran membawa makanan-makanan tersebut pun langsung mengerutkan dahinya. "Kamu yakin akan menghabiskan semua ini?" tanya Keanu sembari menatap ke arah istrinya dengan tatapan tak percaya setelah para pelayan tersebut meninggalkan ruangan itu.Eve pun langsung mengerucutkan bibirnya sembari menatap semua pesanannya yang ternyata berhasil memenuhi meja di antara dirinya dan Keanu itu. "Kenapa, kamu tidak sanggup membayarnya?" tanya Eve dengan ekspresi seperti anak kecil yang ingin menangis.Keanu cukup terkejut dengan ekspresi menggemaskan tersebut, ia pun langsung terkekeh saat itu. "Tentu saja aku mampu, tapi apa kamu mampu menghabiskan semua ini?"Keanu menunjuk ke arah makanan berat, makanan penutup, hingga minuman-minuman manis yang ada di atas meja tersebut."Ya sudah kalau begitu, tidak jadi makan saja," ucap Eve sembari bangun dari tempatnya.Melihat Eve
"Tidak, kenapa?" tanya Eve sembari mengerutkan keningnya pada Keanu yang saat ini sedang menatapnya tegang."Kamu tidak boleh pulang sendirian. Aku akan menyuruh orang menjemputmu di sini." Putus Keanu yang mengatakan hal itu sembari mengusap-ngusap kembali layar benda pipih yang ada di tangannya.Eve yang sedari tadi menyandarkan punggungnya di salah satu sisi ruangan tersebut pun langsung menegakkan tubuhnya. Tangannya mengulur, menggapai lengan suaminya. "Sudahlah Key, apa yang kamu khawatirkan? Aku bisa pulang sendiri, kamu tenang saja," ujarnya sembari tersenyum manis ke arah Keanu yang saat ini langsung menghentikan gerakan jari tangannya.Sesaat kemudian, lelaki permata hazel itu pun langsung mengangkat wajahnya dan kembali menatap Eve. "Kamu yakin?""Yakin," jawab Eve sembari menggangguk cepat. "Sudah, kamu pergi saja sana, jangan sampai kehilangan kesempatan besar ini. Kalau nanti tendernya berhasil kamu dapatkan, dua persen bagiannya adalah milikku karena aku sudah mengalah
Sementara itu, saat ini Eve tengah berjalan bersama lima orang laki-laki melewati pintu utama sebuah villa mewah yang ada di pinggiran salah satu pantai di kota itu. Sejak awal Eve memang bersikap kooperatif terhadap lima laki-laki tersebut, sehingga ia tak perlu dibuat pingsan atau sejenisnya karena ia sadar kalau ia tidak mungkin menang melawan lima laki-laki bertubuh tinggi besar itu.'Di mana pintu samping tempat ini?' Hanya itulah yang saat ini ada di dalam pikiran Eve sembari mengarahkan pandangannya ke segala arah, mencoba mencari jalan samping yang mungkin saja bisa dipakainya untuk kabur dari tempat itu.Dan setelah beberapa menit berjalan, akhirnya ia pun masuk ke dalam sebuah ruangan yang cukup luas dengan berbagai rak buku yang menghiasi sudut-sudut ruangan itu. Ia pun menatap ke segala arah, hingga akhirnya menemukan satu sosok yang tentu saja langsung dikenalinya sebagai biang keladi kejadian ini."Selamat datang keponakan," ucap laki-laki berjas hitam rapi
Di tempat Keanu. Keanu yang sudah mencari Eve di restoran dan tidak menemukan Eve di sana pun langsung saja berjalan dengan cepat keluar restoran. Ia lalu memerintahkan para anak buahnya untuk mencari CCTV restoran dan melihat siapa orang yang membawa istrinya pergi. Hingga akhirnya terungkaplah, ternyata setelah beberapa menit Keanu meninggalkan Eve sendirian di restoran itu, terlihat lima orang laki-laki yang menghampiri Eve di dalam ruangan tempatnya dan Eve makan malam tadi.Dan di dalam rekaman CCTV tersebut, terlihat tidak ada perlawanan sedikit pun dari Eve ketika mengikuti kelima laki-laki tersebut."Apa mungkin mereka kerabat Nyonya, Tuan," ujar salah satu anak buah Keanu memberikan pendapat."Bukan. Mereka memiliki pakaian yang sama, itu artinya mereka suruhan seseorang. Atau jangan-jangan mereka—"Belum selesai mulut Keanu berbicara, tiba-tiba sebuah notifikasi pesan masuk ke dalam ponsel Keanu. Keanu dengan cepat mengambil ponsel yang ada di dalam saku cela
"Bagaimana keadaan kamu?" tanya Tuan Howgins sembari terus mendekat ke arah Keanu."Aku baik-baik saja, tapi Paman ...." Kalimat akhir Keanu mengambang. Sesaat kemudian ia pun kembali menetap ke arah tubuh tuan Stenly yang masih tergeletak di atas rerumputan, sama seperti mayat-mayat para anak buahnya yang ada di sana.Namun tak diduga, sebuah ekspresi dingin langsung saja muncul di wajah tuan Howgins.Keanu tahu dengan jelas kalau tuan Stenly bukanlah anak kandung Kakeknya, tapi melihat mereka yang sudah menjadi ayah dan anak selama berpuluh-puluh tahun, kenapa ekspresi dingin seperti itu bisa muncul di wajah laki-laki tua di hadapannya. Ia pun penasaran dengan hal itu, apalagi tadi tuan Stenly hampir saja mengatakan siapa pembunuh orang tuanya.Keanu lalu mengepalkan tangannya dan bertanya, "Kakek, siapa orang yang sudah membunuh ayah dan ibu?" Tuan Howgins terdiam sesaat dan bukannya menjawab pertanyaan cucu laki-laki satunya itu, ia malah balik bertanya, "Apa yang dia katakan pad
Setelah lebih dari 30 menit, akhirnya pesawat itu pun mendarat di halaman sebuah mansion yang setara megahnya dengan mansion keluarga Howgins. Eve yang baru saja turun dari pesawat pun langsung disambut oleh barisan para pelayan yang ada di sana. 'Apa aku mimpi,' pikir Eve lalu mencubit tangannya sendiri."Au!" pekiknya tertahan karena benar-benar merasakan sakit."Kenapa Nona?" tanya Selena, wanita yang tadi menjemput Eve di villa tuan StenlyEve pun langsung menoleh pada wanita yang kini sedang menatapnya itu. "Maaf, kita sudah ada di sini, apa bisa kamu katakan siapa pemilik mansion ini dan untuk apa aku dibawa kemari?"Namun bukannya menjawab, Selena hanya tersenyum mendengar pertanyaan Eve tersebut.'Ah sudahlah, sulit sekali mencari jawaban pertanyaanku. Apa sih yang dia takutkan, padahal jika diberitahu pun aku juga tidak akan mungkin kabur dari tempat ini,' gerutu Eve di dalam hati sambil mengarahkan pandangannya ke sekitar tempatnya berjalan saat ini.Ia tidak
Setelah mengobrol lebih dari satu jam dengan kedua laki-laki tersebut, akhirnya Eve pun mengerti tentang keadaan yang terjadi saat itu. Bahkan laki-laki yang kini sudah resmi di dalam pikirannya menjadi ayah mertuanya tersebut menunjukkan berbagai foto masa kecil Keanu yang berfoto dengan ia dan istrinya. 'Jadi Tuan Howgins tidak pernah merestui pernikahan orang tua Keanu, pantas saja Keanu selalu bilang kalau kakeknya adalah penyebab utama kekacauan di dalam hidupnya.' pikir Eve sembari terus mendengarkan cerita-cerita ayah mertuanya.Ia terus saja menyimak cerita-cerita tersebut dan hanya menanggapi sesekali, hingga akhirnya tiba-tiba Tuan Alex melempar sebuah pertanyaan untuknya. "Lalu bagaimana kandungan kamu? Dia baik-baik saja kan?"Pertanyaan tersebut kembali membuat Eve terkejut. "Jangan heran seperti itu," seloroh Tuan Alex.Eve pun langsung tersenyum canggung mendengar ucapan Ayah Mertuanya tersebut. Ia baru sadar kalau ekspresinya saat ini bisa dengan jelas men
Sementara itu, saat ini halaman mansion Tuan Howgins tengah dipenuhi oleh para wartawan yang sedang mencari berita atas kematian Tuan Stenly. Sedangkan aula yang ada di dekat rumah utama tengah dihiasi oleh doa-doa dari para Pandita dan juga suara tangisan Nyonya Silvia dan Rosella yang tengah berlutut di depan peti mati laki-laki yang sangat disayangi oleh mereka itu. Keanu yang baru masuk ke dalam aula tersebut segera memberikan penghormatan terakhir pada jenazah pamannya itu tanpa mengucap apa pun. Walaupun mereka adalah rival sampai akhir hayat Tuan Stenly, tapi masih teringat di dalam pikiran Keanu kalau laki-laki yang kini terbujur kaku di dalam peti mati tersebut pernah menyayanginya ketika ia masih sangat kecil dan belum mengerti artinya perusahaan dan kekuasaan.Dan ketika sudah selesai memberikan penghormatan, ia pun segera berbalik badan untuk meninggalkan ruangan itu. Namun baru selangkah, tiba-tiba tangan Nyonya Silvia yang saat ini sedang berlutut di depan peti
Setelah beberapa saat menahan, rasa sakit di perut Eve meningkat. Ia pun segera melambaikan tangannya pada salah seorang pelayan di pesta itu dan menyuruhnya untuk memanggil Keanu."Tuan," panggil Pelayan tersebut pada Keanu yang saat ini sedang berbincang dengan beberapa kliennya."Ya?" sahut Keanu sambil berbalik menatap ke arah Pelayan tersebut."Tuan, Nyonya Eve mencari Anda," ucap Pelayan tersebut dengan cepat.Mata Keanu terbelalak mendengar hal itu. Ia tanpa berpikir panjang langsung meninggalkan para rekan bisnisnya begitu saja dan melangkah ke tempat Eve."Kamu kenapa?" tanya Keanu sambil melihat Eve yang saat ini sedang meringis manahan sakit dengan keringat dingin mengucur membasahi tubuhnya."Sakit Key," jawab Eve lalu menghela napas panjang mencoba meringankan rasa sakitnya.Keanu pun dengan cepat menggendong tubuh istrinya, membawanya melewati para tamu undangan yang langsung saja heboh melihat hal itu."Tuan, saya akan memanggilkan ambulans," ujar satpam hote
Setelah beberapa saat mendengarkan pembicaraan Keanu, pengacara dan Polisi dengan wajah tercengang, kemudian Gustafo mundur beberapa langkah ketika Keanu berjalan mendekati sel tempatnya ditahan sementara ini."Kamu yang menjebakku!" teriak Gustafo menunjukkan sisi lain dirinya."Ya, aku memang menjebakmu Paman," sahut Keanu dengan tenang. "Terima kasih selama ini sudah memberiku banyak pelajaran, aku tidak akan melupakan kebaikan Anda," ujarnya sambil membungkukkan badannya di depan Gustafo."Kamu, dasar manusia tidak tahu balas budi!" maki Gustafo dengan mata membulat karena tak terima jika dirinya saat ini sudah benar-benar kalah. "Aku pasti akan membalasmu dan seluruh keluargamu."Keanu yang saat ini kembali berdiri tegap di depan Gustafo pun menghela napas panjang. "Sudahlah Paman, berhenti bicara konyol," tukas Keanu. "Aku sudah membekukan semua anak buahmu, bahkan rekeningmu sudah berada dalam pengawasan. Aku harap setelah ini kamu bisa merenungkan semua perbuatanm
Setelah itu Keanu pun dengan cepat memanggil beberapa orang yang sudah membawa penawar racun untuk Tuan Howgins. Awalnya Tuan Howgins terkejut karena mendegar banyak orang di sekitarnya tanpa ia bisa melihat orang-orang tersebut. Ia pun langsung menolak untuk diobati karena waspada."Kakek, mereka akan memberikan kamu penawar racun," ucap Keanu sambil menatap Tuan Howgins dari samping."Racun, racun apa?" tanya Tuan Howgins yang terkejut mendengar hal itu."Sudahlah biarkan saja jika dia tidak ingin dibantu. Jika dia terus seperti itu, tentu saja akan lebih baik," sahut Tuan Alex yang saat ini berdiri dengan santai di dekat Keanu."Diam kamu!" sergah Tuan Howgins tanpa tahu di mana Tuan Alex berada."Baiklah Key, lakukan saja seperti yang kamu inginkan. Tapi di mana Gustafo dan apa yang terjadi tadi?" tanyanya yang juga penasaran karena mendengar suara ribut di luar ruangannya tadi."Setelah ini, saya akan menceritakan semuanya pada Anda," jawab Keanu dengan tenang.Tuan Gus
Seperti yang sudah direncanakan, siang ini Keanu pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Tuan Howgins. Seperti kemarin, ia masih bersama anak buahnya yang selalu menemaninya.Ia berjalan dengan tenang, hingga akhirnya membuka pintu kamar tempat Kakeknya dirawat."Sedang makan?" tanya Keanu ketika baru saja masuk ke sana.Mendengar suara Keanu, Tuan Howgins pun langsung memberi tanda pada Gustafo agar berhenti menyuapinya. "Kamu Keanu?" tanya Tuan Howgins sambil menatap ke arah lain.Keanu berpura-pura terkejut melihat hal itu, ia dengan cepat menatap ke arah Gustafo dengan penuh tanda tanya. Gustafo yang melihat tatapan dari Keanu pun segera berdiri dari kursinya dan kemudian melangkah ke arah Keanu setelah meletakkan makanan Tuan Howgins di atas nakas. "Kondisi Tuan Besar makin memburuk, sepertinya penglihatannya mulai terganggu," bisik Gustafo pada Keanu.Keanu pun langsung mengepalkan tangannya, lalu menghembus panjang dan kemudian mengangguk tanda mengerti apa yang Gus
Tiga jam lebih berlalu, saat ini Keanu sedang berada di depan sebuah rumah sakit yang berada cukup jauh dari perusahaan. Tak lama kemudian munculah wanita istimewa yang sudah lebih dari lima belas menit ditunggunya."Key," panggil wanita tersebut bersama seorang laki-laki di belakangnya.Dan ketika mereka berdua sudah sampai di depan Keanu, Keanu pun langsung menatap ke arah laki-laki di belakang wanita yang berstatus sebagai istrinya itu sambil berkomentar, "Jadi dia orang yang kamu pilih?""Key, jangan mulai," protes Eve. Keanu pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah Eve. "Aku itu penasaran sekali, kenapa kamu tidak mau menerima orangku dan malah memilih orang-orang Papa?""Itu karena ... pertama, dia sudah terbukti bisa diandalkan. Kedua, orang-orang kamu membuatku malu.""Malu?""Mereka itu mengawalku seperti seorang tahanan," Eve menunjuk wajah Keanu. "Jangan bilang kalau kamu memang menyamakan aku dengan tahanan?" Eve mendebat. Ia sengaja tak mau kalah. Jika t
"Kenapa tidak?" tanya Keanu sembari mengerutkan dahinya menatap Gustavo yang saat ini terus berekspresi tenang."Kondisi tuan tidak memungkinkan untuk membawanya ke luar negeri, lebih baik dia dirawat di sini, seperti itu yang saya dengar dari dokter," jawab Gustafo.Keanu menghela napas panjang mendengar keterangan Gustavo. "Setelah ini aku harus kembali ke tempat proyek untuk membantu mencari Leon," ucap Keanu yang berpura-pura resah memikirkan masalah Leon dan juga kakeknya secara bersamaan.Lalu sebuah tepukan di pundak Keanu membuatnya mengangkat wajahnya dan menatap kembali ke arah Gustafo. "Tenang saja, saya yakin Tuan Howgins tidak akan kenapa-napa. Saya akan membantu menjaganya di sini," ucapnya seolah sedang menenangkan Keanu.Lalu sesaat kemudian Keanu pun menyungging senyum di wajahnya. "Terima kasih Paman, aku berhutang banyak pada kamu," ujarnya.Setelah membicarakan beberapa hal tentang kegelisahan Keanu terhadap —karangannya— masalah hilangnya Leon pada Gustafo, dan Gu
Eve pun langsung mengganti ekspresi terkejutnya dengan sebuah senyum. "Aku terkejut karena tidak sadar sejak kapan Paman ada di belakangku," jawab Eve dengan lebih santai."Maaf jika mengejutkan Anda, Nona," jawab Gustafo sambil memberikan senyuman yang selalu ditunjukkannya.Eve pun mengangguk mendengar ucapan Gustafo. "Oh iya Paman, Kakek sedang apa sekarang?" tanya Eve berpura-pura tetap santai walaupun sebenarnya ia sedang sangat berhati-hati."Dokter baru memeriksanya.""Hem," gumam Eve untuk menanggapi keterangan Gustafo sambil melangkah kembali."Ah iya Paman, apa Paman tahu kabar terbaru Dokter Leon? Soalnya Keanu tak mau menjawab saat kutanyai."Gustafo yang saat ini sedang berjalan beriringan dengan Eve pun menyahut dengan tenang, "Maaf Nona saya tidak begitu tahu, tapi kabar terakhir yang saya dengar, tim yang dikirim masih terus melakukan pencarian."Eve pun mengangguk-ngangguk mendengar hal itu. "Kasian Yualit, aku berharap Dokter Leon bisa segera ditemukan," ujarnya."Be
Keesokan paginya. Saat ini Eve dan Keanu sedang berada di ruang makan, menunggu beberapa pelayan menyiapkan makanan untuk mereka."Harusnya kamu bilang saja," gerutu Eve sambil mengusap-usap pipinya yang masih memerah, bekas cubitan Keanu semalam."Siapa yang menyuruh kamu berpikir sekonyol itu," sahut Keanu sambil tersenyum hangat menatap Eve yang masih bermuka masam."Ya ... tadi malam aku kan memang tidak melihat seorang pun saat kamu membawa aku ke sana," ucap Eve yang merujuk pada kamar di rooftop semalam."Itu karena aku memang menyuruh mereka untuk pergi," terang Keanu. "Aku pikir kamu tidak akan nyaman kalau ada orang di rumah ini saat kita me—""Key," potong Eve. "Kamu semakin lama semakin tidak tahu malu," komentarnya."Terima kasih pujiannya, ini semua juga berkat ajaran kamu," sahut Keanu dengan ringan."Tidak, aku ini bukan orang yang mes—" Eve memutus kalimatnya karena merasa apa yang ingin ia katakan ini salah."Jangan malu untuk mengakui," ledek Keanu yan
Setelah beberapa saat berbicara dengan kedua orang tua Mac, akhirnya Keanu dan Eve pun berpamitan untuk meninggalkan restoran tersebut."Kamu sangat sopan pada mereka?" tanya Eve yang saat ini sedang berjalan pelan di samping Keanu."Kita baru bertemu dan kamu menanyakan hal lain," sahut Keanu dengan ketus.Eve pun mengangkat sisi kanan bibirnya menanggapi kalimat suaminya tersebut."Kenapa hanya diam?" tanya Keanu.Sebuah pertanyaan yang sebenarnya merupakan sebuah tuntutan itu pun langsung membuat Eve menghela napas berat. "Baik. Bagaimana kabar kamu, lama tidak bertemu. Apa kamu sudah melupakan aku?" Pertanyaan itu membuat Keanu langsung menarik tangan Eve dan membuat mereka berdua berhenti setelahnya. "Aku sangat merindukan kamu," jawabnya lalu mengecup kening Eve.Mata Eve membulat ketika mendapat kecupan di tempat umum seperti itu. Wajahnya pun langsung memerah karenanya. "Ini tempat umum Key," ucap Eve sambil mencubit lengan suaminya itu dan kemudian melangkah mening