Eve dan wanita 30 tahunan tersebut pun langsung berpelukan hangat, terlihat jelas kalau mereka berdua sudah kenal lama."Siapa ini?" tanya wanita tersebut sambil mengalihkan pandangannya ke arah Keanu dan menatapnya dari ujung kepala hingga ujung kaki."Coba tebak siapa," canda Eve sembari tertawa kecil.Wanita tersebut mundur selangkah dengan wajah terkejut. "Kamu kenapa?" tanya Eve yang langsung bingung melihat tingkah wanita di hadapannya itu."Dia bos kamu?" bisik wanita tersebut yang langsung bersikap kaku.Eve pun langsung menoleh dan ikut menatap Keanu. "Apa dia setua itu?"Keanu yang sedang dipandang oleh dua wanita di hadapannya pun langsung mengerutkan dahinya, tentu saja ia penasaran dengan apa yang sedang dibacarakan oleh dua orang di hadapannya."Kenapa?" tanyanya."Katanya kamu bosku, apa kamu setua itu," ujar Eve berterus terang.Keanu pun langsung berganti menoleh ke arah wanita 30 tahunan tersebut.Wanita yang terkejut karena mendapat tatapan dari Keanu pun la
Setengah jam kemudian. Saat ini Eve yang masuk lebih dulu ke area kantor sembari berjalan kaki setelah turun di trotoar agak jauh dari perusahaan pun langsung tersenyum hangat pada satpam yang sedang menjaga pintu masuk."Selamat pagi Pak," sapa Eve hangat.Satpam tersebut pun langsung membalas sapaan Eve dengan sebuan senyum cerah di wajahnya. "Iya, selamat pagi Nona," sahutnya.Eve kemudian masuk ke dalam perusahaan dengan santai. Dan seperti kemarin, Jennifer masih menghentikannya di tempat yang sama."Apa lagi?" Eve ketus.Jennifer pun langsung membulatkan matanya. "Kamu tidak tahu aku ini siapa," geramnya yang tersinggung dengan sahutan Eve yang tidak sungkan sama sekali padanya itu."Manager kan?" Eve terdengar meremehkan."Kan?" Jennifer tidak menyangka kalau posisinya saat ini akan diremehkan seperti itu."Loh, benar kan? Kata orang-orang kamu itu salah satu manager di sini, Apa aku salah?" tanya Eve dengan ekspresi innocent yang ditempelkan di wajahnya.Gigi Jenni
"He?" Keanu tentu saja merasa aneh dengan pertanyaan istrinya. Namun sesaat kemudian Eve yang saat ini sedang bertatapan langsung dengan Keanu pun segera melirik ke arah Rosella yang masih berdiri di dekatnya.Melihat tanda yang diberikan oleh istrinya, Keanu pun langsung mengerti. "Benar, aku memang mempunyai asisten pribadi," jawabnya dengan lebih tenang."Jadi begitu," sahut Eve yang juga bersikap tak kalah tenang.Sontak saja Rosella yang memang berusaha memprovokasi Eve pun tak terima dengan reaksi Eve tersebut. Tangannya mengepal, lalu berteriak, "Kenapa tidak marah?"Eve pun langsung meringis sembari menutup telinganya karena merasa teriakan tersebut membuat gendang telinganya berdenging. "Kamu ingin membuatku tuli!""Kamu berani membentakku," geram Rosella.Eve terdiam sembari menatap wanita di depannya itu dengan teliti. "Kamu mabuk?" tanyanya."Aku mabuk?" Rosella tertawa terbahak-bahak kemudian.'Wah, kalau bukan mabuk, dia ini pasti tidak waras,' pikir Eve sembari terus m
Beberapa jam berlalu, kini Keanu telah sampai bersama dengan Jennifer di Paris. Setelah turun dari bandara, mereka yang sudah dijemput oleh orang yang diatur khusus untuk mereka pun langsung pergi ke gedung di mana pertunjukan itu akan dilangsungkan.*Di dalam mobil."Em ...." Jennifer yang sedari tadi diam karena merasa takut pun akhirnya mulai bersuara.Gumaman tersebut langsung membuat Keanu melirik ke arah wanita di dekatnya yang saat ini sedang menggunakan gaun malam berbelahan dada rendah, berwarna hijau tosca yang tentu saja berasal dari salah satu merek terkenal dunia. "Ehem!" Jennifer berganti berdehem."Kenapa?" tanya Keanu dengan dingin.Mendengar ada tanggapan dari laki-laki di dekatnya, Jennifer pun langsung menoleh. "Itu Tuan, saya ingin mengucapkan terima kasih karena memberikan saya kesempatan untuk ikut ke acara ini," ujarnya dengan bersemangat."Ya." Dan hanya sahutan dingin itulah yang diberikan oleh Keanu.Jennifer pun langsung menggenggam erat clutc
"Dia," ujar Keanu sembari menatap ke arah seorang laki-laki yang sangat dikenalnya.Jennifer yang ada di samping Keanu pun langsung menoleh ke arah apa yang saat ini sedang ditatap oleh bosnya itu. 'Siapa sih?' batinnya penasaran tapi tentu saja tak berani bertanya.'Ah, kenapa denganku? Orang itu bisa saja di sini untuk masalahnya sendiri, tapi dia tidak mungkin datang ke sini,' batin Keanu lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain.Sesaat kemudian Keanu melirik ke arah Jennifer yang masih memandangi orang yang tadi ia tatap."Kenapa berhenti?" tanya Keanu dengan ketus."Maaf Tuan," jawab Jennifer lalu melangkah kembali setelah Keanu. Setengah jam lebih berlalu, kini Keanu dan Jennifer tengah duduk di salah satu bangku untuk menikmati rancangan-rancangan terbaru dari merk ternama tersebut. Keanu pun memperhatikan setiap pakaian dan aksesoris yang dikenakan oleh para model yang sedang berjalan dengan ekspresi datar itu. "Cukup bagus seperti ini," gumam Keanu karena melihat
"Kamu pikir dengan memakai pakaian seperti itu di atas panggung, itu membanggakan?" Langsung saja pertanyaan Keanu tersebut membuat Eve berekspresi aneh. matanya menyipit sebelah dengan bibir yang juga ikut naik ke atas sebelah.'Dia ini kenapa?' Hanya itu yang saat ini ada di dalam pikirannya.Merasa kesal karena dipandang dengan cara seperti itu, Keanu pun menajamkan tatapan matanya hingga membuat Eve mengubah ekspresi wajahnya."Kamu itu kenapa, sakit?" Eve menjulurkan tangannya ke atas untuk memeriksa kening Keanu.Namun belum sampai menempel di keningnya, dengan cepat Keanu menepis tangan kecil istrinya itu. "Dih, kamu itu kenapa!" Eve pun mulai ikut kesal. "Kamu cemburu? Kamu—""Iya." Keanu memotong dengan cepat."Iya? Apanya yang iya? Aku tidak bersama laki-laki lain di sana? Apa kamu juga cemburu pada Nick?" berondong Eve dengan pertanyaan-pertanyaan yang mengungkapkan kekesalan di hatinya saat ini."Aku tidak peduli pada banci itu," sahut Keanu yang malah membuat Eve merad
"Sayang?" Jenifer terkejut mendengar hal itu.Eve pun kembali menoleh ke arah Keanu sembarin mengerutkan keningnya. "Kenapa dia kaget seperti itu, apa ada yang salah?" tanyanya sembari menampakkan ekspresi bingung seperti yang saat ini sedang Jennifer lakukan.Keanu lalu menatap Jennifer yang saat ini masih menatap ke arah Eve dari ujung kepala hingga ujung kaki. "Kamu kenapa?" tanyanya dingin.Jennifer mengangkat wajahnya. "Itu Tuan, bukankah dia Eve?" "Iya, benar aku Eve. Lalu kamu siapa?" tanya Eve dengan ekspresi polos.Jennifer semakin bingung dengan semua hal itu. Ia kembali menatap Eve dengan teliti."Jangan menatapku seperti itu, itu tidak sopan, apalagi kamu itu seorang manager." Eve memperingatkan dengan tatapan tak senang."Bukankah kamu asisten itu?""Asisten?" Eve menoleh ke arah Keanu. "Asisten siapa?" tanyanya memasang wajah penuh kecurigaan.Keanu pun langsung menundukkan wajahnya dan menggeleng perlahan. "Itu asisten baru yang aku katakan pada kamu kemarin," jawabny
Sontak saja Keanu terkekeh melihat tingkah Eve yang seolah ketakutan, takut pada dirinya."Bukankah katamu sakit? Apa ini yang disebut sakit?" Keanu menarik salah satu jari kaki Eve hingga membuatnya memekik."Kamu gila!" Eve berteriak sambil menepuk-nepuk tangan Keanu yang masih memegangi jari kakinya.Sesaat kemudian Keanu pun melepaskan kaki Eve dan menatap Eve yang langsung duduk, lalu meniup-niup jari yang sempat ditarik olehnya barusan."Apa yang kamu lakukan?""Ini sakit Key, kamu gila?" protes istri Keanu tersebut sembari meremas-remas jari kakinya berharap rasa sakit yang baru saja menerpa kakinya itu menghilang.Keanu langsung saja kembali terkekeh. "Kamu berkelahi, melompat dari balkon tidak merasa sakit. Lalu kenapa begini langsung menjerit seperti wanita?" ledek Keanu."Key, ini jari kaki beda sama tangan apalagi pipi. Dan satu lagi, aku ini asli wanita tahu," protesnya."Tentu saja aku tidak lupa kalau kamu wanita," sahut Keanu sembari tersenyum lebar.Langsung s