"He?" Keanu tentu saja merasa aneh dengan pertanyaan istrinya. Namun sesaat kemudian Eve yang saat ini sedang bertatapan langsung dengan Keanu pun segera melirik ke arah Rosella yang masih berdiri di dekatnya.Melihat tanda yang diberikan oleh istrinya, Keanu pun langsung mengerti. "Benar, aku memang mempunyai asisten pribadi," jawabnya dengan lebih tenang."Jadi begitu," sahut Eve yang juga bersikap tak kalah tenang.Sontak saja Rosella yang memang berusaha memprovokasi Eve pun tak terima dengan reaksi Eve tersebut. Tangannya mengepal, lalu berteriak, "Kenapa tidak marah?"Eve pun langsung meringis sembari menutup telinganya karena merasa teriakan tersebut membuat gendang telinganya berdenging. "Kamu ingin membuatku tuli!""Kamu berani membentakku," geram Rosella.Eve terdiam sembari menatap wanita di depannya itu dengan teliti. "Kamu mabuk?" tanyanya."Aku mabuk?" Rosella tertawa terbahak-bahak kemudian.'Wah, kalau bukan mabuk, dia ini pasti tidak waras,' pikir Eve sembari terus m
Beberapa jam berlalu, kini Keanu telah sampai bersama dengan Jennifer di Paris. Setelah turun dari bandara, mereka yang sudah dijemput oleh orang yang diatur khusus untuk mereka pun langsung pergi ke gedung di mana pertunjukan itu akan dilangsungkan.*Di dalam mobil."Em ...." Jennifer yang sedari tadi diam karena merasa takut pun akhirnya mulai bersuara.Gumaman tersebut langsung membuat Keanu melirik ke arah wanita di dekatnya yang saat ini sedang menggunakan gaun malam berbelahan dada rendah, berwarna hijau tosca yang tentu saja berasal dari salah satu merek terkenal dunia. "Ehem!" Jennifer berganti berdehem."Kenapa?" tanya Keanu dengan dingin.Mendengar ada tanggapan dari laki-laki di dekatnya, Jennifer pun langsung menoleh. "Itu Tuan, saya ingin mengucapkan terima kasih karena memberikan saya kesempatan untuk ikut ke acara ini," ujarnya dengan bersemangat."Ya." Dan hanya sahutan dingin itulah yang diberikan oleh Keanu.Jennifer pun langsung menggenggam erat clutc
"Dia," ujar Keanu sembari menatap ke arah seorang laki-laki yang sangat dikenalnya.Jennifer yang ada di samping Keanu pun langsung menoleh ke arah apa yang saat ini sedang ditatap oleh bosnya itu. 'Siapa sih?' batinnya penasaran tapi tentu saja tak berani bertanya.'Ah, kenapa denganku? Orang itu bisa saja di sini untuk masalahnya sendiri, tapi dia tidak mungkin datang ke sini,' batin Keanu lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain.Sesaat kemudian Keanu melirik ke arah Jennifer yang masih memandangi orang yang tadi ia tatap."Kenapa berhenti?" tanya Keanu dengan ketus."Maaf Tuan," jawab Jennifer lalu melangkah kembali setelah Keanu. Setengah jam lebih berlalu, kini Keanu dan Jennifer tengah duduk di salah satu bangku untuk menikmati rancangan-rancangan terbaru dari merk ternama tersebut. Keanu pun memperhatikan setiap pakaian dan aksesoris yang dikenakan oleh para model yang sedang berjalan dengan ekspresi datar itu. "Cukup bagus seperti ini," gumam Keanu karena melihat
"Kamu pikir dengan memakai pakaian seperti itu di atas panggung, itu membanggakan?" Langsung saja pertanyaan Keanu tersebut membuat Eve berekspresi aneh. matanya menyipit sebelah dengan bibir yang juga ikut naik ke atas sebelah.'Dia ini kenapa?' Hanya itu yang saat ini ada di dalam pikirannya.Merasa kesal karena dipandang dengan cara seperti itu, Keanu pun menajamkan tatapan matanya hingga membuat Eve mengubah ekspresi wajahnya."Kamu itu kenapa, sakit?" Eve menjulurkan tangannya ke atas untuk memeriksa kening Keanu.Namun belum sampai menempel di keningnya, dengan cepat Keanu menepis tangan kecil istrinya itu. "Dih, kamu itu kenapa!" Eve pun mulai ikut kesal. "Kamu cemburu? Kamu—""Iya." Keanu memotong dengan cepat."Iya? Apanya yang iya? Aku tidak bersama laki-laki lain di sana? Apa kamu juga cemburu pada Nick?" berondong Eve dengan pertanyaan-pertanyaan yang mengungkapkan kekesalan di hatinya saat ini."Aku tidak peduli pada banci itu," sahut Keanu yang malah membuat Eve merad
"Sayang?" Jenifer terkejut mendengar hal itu.Eve pun kembali menoleh ke arah Keanu sembarin mengerutkan keningnya. "Kenapa dia kaget seperti itu, apa ada yang salah?" tanyanya sembari menampakkan ekspresi bingung seperti yang saat ini sedang Jennifer lakukan.Keanu lalu menatap Jennifer yang saat ini masih menatap ke arah Eve dari ujung kepala hingga ujung kaki. "Kamu kenapa?" tanyanya dingin.Jennifer mengangkat wajahnya. "Itu Tuan, bukankah dia Eve?" "Iya, benar aku Eve. Lalu kamu siapa?" tanya Eve dengan ekspresi polos.Jennifer semakin bingung dengan semua hal itu. Ia kembali menatap Eve dengan teliti."Jangan menatapku seperti itu, itu tidak sopan, apalagi kamu itu seorang manager." Eve memperingatkan dengan tatapan tak senang."Bukankah kamu asisten itu?""Asisten?" Eve menoleh ke arah Keanu. "Asisten siapa?" tanyanya memasang wajah penuh kecurigaan.Keanu pun langsung menundukkan wajahnya dan menggeleng perlahan. "Itu asisten baru yang aku katakan pada kamu kemarin," jawabny
Sontak saja Keanu terkekeh melihat tingkah Eve yang seolah ketakutan, takut pada dirinya."Bukankah katamu sakit? Apa ini yang disebut sakit?" Keanu menarik salah satu jari kaki Eve hingga membuatnya memekik."Kamu gila!" Eve berteriak sambil menepuk-nepuk tangan Keanu yang masih memegangi jari kakinya.Sesaat kemudian Keanu pun melepaskan kaki Eve dan menatap Eve yang langsung duduk, lalu meniup-niup jari yang sempat ditarik olehnya barusan."Apa yang kamu lakukan?""Ini sakit Key, kamu gila?" protes istri Keanu tersebut sembari meremas-remas jari kakinya berharap rasa sakit yang baru saja menerpa kakinya itu menghilang.Keanu langsung saja kembali terkekeh. "Kamu berkelahi, melompat dari balkon tidak merasa sakit. Lalu kenapa begini langsung menjerit seperti wanita?" ledek Keanu."Key, ini jari kaki beda sama tangan apalagi pipi. Dan satu lagi, aku ini asli wanita tahu," protesnya."Tentu saja aku tidak lupa kalau kamu wanita," sahut Keanu sembari tersenyum lebar.Langsung s
Eve menatap kembali ke arah laki-laki yang disayanginya itu. "Ya sia-sia dong Key, astaga itu tiket mahal," jawab Eve yang jadi uring-uringan sendiri karena masalah tersebut."Tidak ada yang sia-sia dengan semua ini," sahut Keanu dengan santainya. "Bisa melihat seorang istri bangun pagi dengan pose seperti ini adalah anugerah," imbuhnya.Langsung saja Eve menyipitkan matanya mendengar gombalan yang harusnya bisa membuatnya klepek-klepek itu. Namun karena yang mengucapkan kalimat ini adalah suaminya, maka hanya ekspresi aneh lah yang diperlihatkan Eve saat ini."Kembalikan ponselku!" Eve menengadahkan tangannya."Aku tidak menahan ponselmu, benda itu ada di tasmu," jawab Keanu sembari melirik ke atas meja rias yang berada tak jauh dari mereka berdua."Hentikan memata-matai ponselku," sungut Eve yang tentu saja kesal karena merasa privasinya sudah direnggut paksa oleh Keanu."Untuk apa?" Keanu santai.'Untuk apa?' Suara Keanu berdengung di telinganya, membuat hatinya makin kesal
Mereka pun berdebat selama beberapa saat, bahkan pelayan yang tadi mencatat pesanan Keanu pun kebingungan bagaimana menghentikan perdebatan tersebut. Hingga akhirnya ada celah ketika Eve mengambil napas sebelum mulai menyembur kembali, pelayan tersebut dengan cepat memanfaatkan momen tersebut."Nyonya, apa Anda ingin memesan yang lainnya, saya rasa menu ini cocok untuk Anda," ujar pelayan tersebut sembari menunjukkan sebuah menu di buku menu yang saat ini berada di tangannya."Es krim?" Eve mengerutkan keningnya. "Jadi kamu pikir otakku ini panas makannya kamu—""Bukan Nyonya, ini es krim manis dan lembut cocok untuk karakter Anda," terang pelayan tersebut.Langsung saja Eve mengulas senyum di wajahnya. Sebenarnya saat ini ia sadar kalau apa yang diucapkan pelayan itu sangat bertentangan dengan dirinya, tetapi karena pelayan yang mengatakan hal itu good looking, maka ia hanya ingin tersenyum tanpa memikirkan sisanya. "Baiklah aku pesan itu, juga beberapa menu yang dipesan dia
Setelah beberapa saat menahan, rasa sakit di perut Eve meningkat. Ia pun segera melambaikan tangannya pada salah seorang pelayan di pesta itu dan menyuruhnya untuk memanggil Keanu."Tuan," panggil Pelayan tersebut pada Keanu yang saat ini sedang berbincang dengan beberapa kliennya."Ya?" sahut Keanu sambil berbalik menatap ke arah Pelayan tersebut."Tuan, Nyonya Eve mencari Anda," ucap Pelayan tersebut dengan cepat.Mata Keanu terbelalak mendengar hal itu. Ia tanpa berpikir panjang langsung meninggalkan para rekan bisnisnya begitu saja dan melangkah ke tempat Eve."Kamu kenapa?" tanya Keanu sambil melihat Eve yang saat ini sedang meringis manahan sakit dengan keringat dingin mengucur membasahi tubuhnya."Sakit Key," jawab Eve lalu menghela napas panjang mencoba meringankan rasa sakitnya.Keanu pun dengan cepat menggendong tubuh istrinya, membawanya melewati para tamu undangan yang langsung saja heboh melihat hal itu."Tuan, saya akan memanggilkan ambulans," ujar satpam hote
Setelah beberapa saat mendengarkan pembicaraan Keanu, pengacara dan Polisi dengan wajah tercengang, kemudian Gustafo mundur beberapa langkah ketika Keanu berjalan mendekati sel tempatnya ditahan sementara ini."Kamu yang menjebakku!" teriak Gustafo menunjukkan sisi lain dirinya."Ya, aku memang menjebakmu Paman," sahut Keanu dengan tenang. "Terima kasih selama ini sudah memberiku banyak pelajaran, aku tidak akan melupakan kebaikan Anda," ujarnya sambil membungkukkan badannya di depan Gustafo."Kamu, dasar manusia tidak tahu balas budi!" maki Gustafo dengan mata membulat karena tak terima jika dirinya saat ini sudah benar-benar kalah. "Aku pasti akan membalasmu dan seluruh keluargamu."Keanu yang saat ini kembali berdiri tegap di depan Gustafo pun menghela napas panjang. "Sudahlah Paman, berhenti bicara konyol," tukas Keanu. "Aku sudah membekukan semua anak buahmu, bahkan rekeningmu sudah berada dalam pengawasan. Aku harap setelah ini kamu bisa merenungkan semua perbuatanm
Setelah itu Keanu pun dengan cepat memanggil beberapa orang yang sudah membawa penawar racun untuk Tuan Howgins. Awalnya Tuan Howgins terkejut karena mendegar banyak orang di sekitarnya tanpa ia bisa melihat orang-orang tersebut. Ia pun langsung menolak untuk diobati karena waspada."Kakek, mereka akan memberikan kamu penawar racun," ucap Keanu sambil menatap Tuan Howgins dari samping."Racun, racun apa?" tanya Tuan Howgins yang terkejut mendengar hal itu."Sudahlah biarkan saja jika dia tidak ingin dibantu. Jika dia terus seperti itu, tentu saja akan lebih baik," sahut Tuan Alex yang saat ini berdiri dengan santai di dekat Keanu."Diam kamu!" sergah Tuan Howgins tanpa tahu di mana Tuan Alex berada."Baiklah Key, lakukan saja seperti yang kamu inginkan. Tapi di mana Gustafo dan apa yang terjadi tadi?" tanyanya yang juga penasaran karena mendengar suara ribut di luar ruangannya tadi."Setelah ini, saya akan menceritakan semuanya pada Anda," jawab Keanu dengan tenang.Tuan Gus
Seperti yang sudah direncanakan, siang ini Keanu pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Tuan Howgins. Seperti kemarin, ia masih bersama anak buahnya yang selalu menemaninya.Ia berjalan dengan tenang, hingga akhirnya membuka pintu kamar tempat Kakeknya dirawat."Sedang makan?" tanya Keanu ketika baru saja masuk ke sana.Mendengar suara Keanu, Tuan Howgins pun langsung memberi tanda pada Gustafo agar berhenti menyuapinya. "Kamu Keanu?" tanya Tuan Howgins sambil menatap ke arah lain.Keanu berpura-pura terkejut melihat hal itu, ia dengan cepat menatap ke arah Gustafo dengan penuh tanda tanya. Gustafo yang melihat tatapan dari Keanu pun segera berdiri dari kursinya dan kemudian melangkah ke arah Keanu setelah meletakkan makanan Tuan Howgins di atas nakas. "Kondisi Tuan Besar makin memburuk, sepertinya penglihatannya mulai terganggu," bisik Gustafo pada Keanu.Keanu pun langsung mengepalkan tangannya, lalu menghembus panjang dan kemudian mengangguk tanda mengerti apa yang Gus
Tiga jam lebih berlalu, saat ini Keanu sedang berada di depan sebuah rumah sakit yang berada cukup jauh dari perusahaan. Tak lama kemudian munculah wanita istimewa yang sudah lebih dari lima belas menit ditunggunya."Key," panggil wanita tersebut bersama seorang laki-laki di belakangnya.Dan ketika mereka berdua sudah sampai di depan Keanu, Keanu pun langsung menatap ke arah laki-laki di belakang wanita yang berstatus sebagai istrinya itu sambil berkomentar, "Jadi dia orang yang kamu pilih?""Key, jangan mulai," protes Eve. Keanu pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah Eve. "Aku itu penasaran sekali, kenapa kamu tidak mau menerima orangku dan malah memilih orang-orang Papa?""Itu karena ... pertama, dia sudah terbukti bisa diandalkan. Kedua, orang-orang kamu membuatku malu.""Malu?""Mereka itu mengawalku seperti seorang tahanan," Eve menunjuk wajah Keanu. "Jangan bilang kalau kamu memang menyamakan aku dengan tahanan?" Eve mendebat. Ia sengaja tak mau kalah. Jika t
"Kenapa tidak?" tanya Keanu sembari mengerutkan dahinya menatap Gustavo yang saat ini terus berekspresi tenang."Kondisi tuan tidak memungkinkan untuk membawanya ke luar negeri, lebih baik dia dirawat di sini, seperti itu yang saya dengar dari dokter," jawab Gustafo.Keanu menghela napas panjang mendengar keterangan Gustavo. "Setelah ini aku harus kembali ke tempat proyek untuk membantu mencari Leon," ucap Keanu yang berpura-pura resah memikirkan masalah Leon dan juga kakeknya secara bersamaan.Lalu sebuah tepukan di pundak Keanu membuatnya mengangkat wajahnya dan menatap kembali ke arah Gustafo. "Tenang saja, saya yakin Tuan Howgins tidak akan kenapa-napa. Saya akan membantu menjaganya di sini," ucapnya seolah sedang menenangkan Keanu.Lalu sesaat kemudian Keanu pun menyungging senyum di wajahnya. "Terima kasih Paman, aku berhutang banyak pada kamu," ujarnya.Setelah membicarakan beberapa hal tentang kegelisahan Keanu terhadap —karangannya— masalah hilangnya Leon pada Gustafo, dan Gu
Eve pun langsung mengganti ekspresi terkejutnya dengan sebuah senyum. "Aku terkejut karena tidak sadar sejak kapan Paman ada di belakangku," jawab Eve dengan lebih santai."Maaf jika mengejutkan Anda, Nona," jawab Gustafo sambil memberikan senyuman yang selalu ditunjukkannya.Eve pun mengangguk mendengar ucapan Gustafo. "Oh iya Paman, Kakek sedang apa sekarang?" tanya Eve berpura-pura tetap santai walaupun sebenarnya ia sedang sangat berhati-hati."Dokter baru memeriksanya.""Hem," gumam Eve untuk menanggapi keterangan Gustafo sambil melangkah kembali."Ah iya Paman, apa Paman tahu kabar terbaru Dokter Leon? Soalnya Keanu tak mau menjawab saat kutanyai."Gustafo yang saat ini sedang berjalan beriringan dengan Eve pun menyahut dengan tenang, "Maaf Nona saya tidak begitu tahu, tapi kabar terakhir yang saya dengar, tim yang dikirim masih terus melakukan pencarian."Eve pun mengangguk-ngangguk mendengar hal itu. "Kasian Yualit, aku berharap Dokter Leon bisa segera ditemukan," ujarnya."Be
Keesokan paginya. Saat ini Eve dan Keanu sedang berada di ruang makan, menunggu beberapa pelayan menyiapkan makanan untuk mereka."Harusnya kamu bilang saja," gerutu Eve sambil mengusap-usap pipinya yang masih memerah, bekas cubitan Keanu semalam."Siapa yang menyuruh kamu berpikir sekonyol itu," sahut Keanu sambil tersenyum hangat menatap Eve yang masih bermuka masam."Ya ... tadi malam aku kan memang tidak melihat seorang pun saat kamu membawa aku ke sana," ucap Eve yang merujuk pada kamar di rooftop semalam."Itu karena aku memang menyuruh mereka untuk pergi," terang Keanu. "Aku pikir kamu tidak akan nyaman kalau ada orang di rumah ini saat kita me—""Key," potong Eve. "Kamu semakin lama semakin tidak tahu malu," komentarnya."Terima kasih pujiannya, ini semua juga berkat ajaran kamu," sahut Keanu dengan ringan."Tidak, aku ini bukan orang yang mes—" Eve memutus kalimatnya karena merasa apa yang ingin ia katakan ini salah."Jangan malu untuk mengakui," ledek Keanu yan
Setelah beberapa saat berbicara dengan kedua orang tua Mac, akhirnya Keanu dan Eve pun berpamitan untuk meninggalkan restoran tersebut."Kamu sangat sopan pada mereka?" tanya Eve yang saat ini sedang berjalan pelan di samping Keanu."Kita baru bertemu dan kamu menanyakan hal lain," sahut Keanu dengan ketus.Eve pun mengangkat sisi kanan bibirnya menanggapi kalimat suaminya tersebut."Kenapa hanya diam?" tanya Keanu.Sebuah pertanyaan yang sebenarnya merupakan sebuah tuntutan itu pun langsung membuat Eve menghela napas berat. "Baik. Bagaimana kabar kamu, lama tidak bertemu. Apa kamu sudah melupakan aku?" Pertanyaan itu membuat Keanu langsung menarik tangan Eve dan membuat mereka berdua berhenti setelahnya. "Aku sangat merindukan kamu," jawabnya lalu mengecup kening Eve.Mata Eve membulat ketika mendapat kecupan di tempat umum seperti itu. Wajahnya pun langsung memerah karenanya. "Ini tempat umum Key," ucap Eve sambil mencubit lengan suaminya itu dan kemudian melangkah mening