“Hai Dunia! Aku telah siap ke level selanjutnya”
Ira menyunggingkan senyum bangga lalu menikmati angin yang menemainya disepanjang perjalanan menuju kampus barunya bersama ayah menaiki motor. Sekarang jantungnya benar-benar berdetak keras, lebih mengalahkan perasaan jatuh cinta, apakah seperti ini akan dialami semua mahasiswa baru? Bagaimana dengan teman barunya nanti, apakah kakak tingkatnya akan segalak drama sinetron di televisi, klaim bahwa mahasiswa lebih sering begadang akankah berlaku untuknya atau mungkin masa perkuliahan akan mengantarkannya pada cinta sejati.Aaah ira menggelengkan kepala mencoba menghilangkan overthinkingnya. Yang pasti, ia berharap kehidupan perkuliahannya akan berjalan sesuai harapan. Sejauh 100 meter dari jarak motor yang ia kendarai, ira akan tiba di gerbang utama Universitas Surya Cendekia, salahsatu universitas swasta terbaik di Indonesia. Throwback, ira mengingat nasibnya beberapa bulan lalu, ketika akan mendaftar SNMPTN, ia dan teman-temannya sangat bersemangat, ketika mendengarkan pengarahan untuk mendaftar dan memilih jurusan di universitas impian, cara menghitung passing grade, presentase kelulusan dari masing-masing sekolah, hingga masalah pembiayaan studi nanti, semua dijelaskan dengan detail oleh guru BK. Namun sayangnya, ada saja kendala yang terjadi. Saat hari dibukanya pendaftaran telah tiba, server LTMPT sempat down dan sulit untuk di akses, jadi pendaftaran mereka terpaksa diundur sementara waktu. Semua siswa tak terkecuali ira merasa resah, bagaimana bila server masih bermasalah hingga ahir pendaftaran nanti dan mereka terlambat untuk mendaftar. Pikiran-pikiran negatif terus berkecamuk, guru BK sekali lagi meyakinkan dan menenagkan mereka untuk tetap optimis dan pihak sekolah terus mengusahakan yang terbaik bagi siswa-siswanya. Harapan selalu ada dibalik setiap doa, sore itu ditengah hujan lebat server telah normal kembali, pihak lab komputer segera mengonfirmasi guru BK untuk menghubungi siswa yang saat itu tengah perjalanan pulang untuk segera kembali ke sekolah, karena pendaftaran SNMPTN harus segera dilaksanakan.Wah bahagia sekali mereka mendengar kabar baik ini, meskipun tengah hujan lebat, teman-teman saling mengabari untuk tidak terlambat menuju lab komputer. Ira yang posisinya sedang didalam rumah dan masih mengenakan seragam terperanjat mendapat telfon dari sahabatnya untuk segera kembali ke sekolah. Sontak bersorak riang mendengar kabar tersebut, meskipun kondisi hujan dan listrik di kampungnya padam,tidaklah menyurutkan semangatnya. Diambilah mantel pink diatas lemari, ia kenakan tergesa-gesa sambil menuju motor bebek kesayangan ayah. Ira melaju menggilas genangan disepanjang jalan, tak perduli airnya akan menyiprat orang-orang disekitarnya.
Walaupun jarak pandang yang kurang baik, ia bisa melihat beberapa temannya tengah mengendarai motor dengan tujuan yang sama dengan ira. Sore itu ia tidak melihat pemandangan langka, biasanya anak-anak nakal yang suka membantah perintah guru, tidak berlaku saat itu, semuanya excited, karena ini menyangkut masa depan mereka kelak. Kini giliran ira memasuki lab komputer. Petugas memberi arahan juga secarik kertas kecil yang berisi username dan password, setelah diberi perintah mereka membuka laman SNMPTN kemudian menginput data nilai, prestasi akademik, pilihan program studi, univesitas, dan data lain yang dibutuhkan. Tiap ketukan tombol keyboard ira iringi dengan doa agar semua langkah dapat terselesaikan dan membuahkan hasil maksimal. Pengisian data telah selesai, para siswa tersenyum lega karena telah menyelesaikan langkah penting ini, kini mereka tinggal menunggu hasil saja, apakah saat pengumuman nanti mereka akan lolos atau tidak. Seperti apa yang ia yakini, setelah manusia berusaha, kini giliran doa yang memainkan peran. Ia tak pernah lupa di setiap ibadah yang ia laksanakan, terpanjat doa-doa tentang impian yang ingin ia capai, juga doa restu dari orang tua adalah faktor penting keberhasilan yang ira yakini.
“ra, ke aula yuk”
“ngapain cha?”“lah, elu lupa kalo hari ini pengumuman UN?”“astaga, kok nggak ngingetin gue sih, seengaknya gue nyiapin mental.”“hahaha, raa santai aja, gue jamin elu tetep lulus meskipun nilai lu gabagus amat”Acha menarik tangan ira dan membaanya berlari menuju aula. Acha satu-satunya sahabat tersayang ira memang tau segala hal tentangnya, bagaimana menghadari tempramen ira yang keras namun berhati lembut. Sesampainya didepan aula, mereka menatap ratusan anak yang berdesakan didepan papan pengumuman. Belum saja menapakkan kaki lebih dekat mereka sudah malas untuk berdesakkan. Notif smartfhone Ira berbunyi, ia buka grup kelas dan muncullah foto yang dikirim temannya.“woow congrats iraa, lu dapet nilai UN tertinggi sekelas”
ungkap acha sambil melotot tidak percaya. Ira yang mendapat ucapan selamat oleh teman-temannya di grup kelas masih membeku. Pikirnya kok bisa ya, selama ini ia tahu teman-temannya lebih ambis daripada dia, kebanyakan memilih untuk mengikuti privat diluar sekolah agar mendapat nilai yang maksimal. Ira sendiri tak mampu membayar tutor dan lebih fokus belajar sendiri ditemani youtube yang lebih sering membantunya menjelaskan materi yang sulit. Benar-benar keajaiban. Mungkin ini berkat doa dari ibunya yang tak pernah absen tiap beribadah.
Ira memeluk haru sang ibu, membawa kabar jika ia berhasil mengalahkan teman-temannya dan mendapat peringkat satu dikelasnya. Ibunya turut bangga dan bahagia, tak lupa diselini nasihat bahwa tiap usaha dan kerja keras akan membawa hasil yang baik, maka jangan sekali-kali berkecil hati ketika kamu memiliki keterbatasan dalam menggapai imianmu. Ira menanam baik-baik petuah itu. kini ia semakin percaya diri jika nanti kemungkinan besar akan lulus SNMPTN.Namun nasib baik belum berpihak pada ira, tiba ketika pengumuman kelulusan SNMPTN, ia dinyatakan gagal. Patah hati yang ia rasakah terasa lebih sakit daripada cinta bertepuk sebelah tangan. Ira menangis tersedu, tak menyangka bila nilai yang bagus tak menjamin kelulusan SNMPTN, mungkin ada faktor lain yang tidak ia perhatikan. Rasa percaya diri yang terbangun runtuh seketika, melihat teman-temannya yang lulus membuatnya merasa sedih bila mengingat kebalikan yang ia terima saat ini, yang bisa ia lakukan hanyalah ikhlas dan mencari peluang lain. Ia harus ingat prinsip yang tertanam, ia tak kan berkecil hati sekalipun jalan yang dipilihnya terasa sulit.Ira mendapatkan informasi dari sepupunya jika universitas tempatnya berkuliah sedang membuka program beasiswa prestasi calon mahasiswa baru. Tak menyiakan kesempatan, Ira mencoba mendaftar. Untuk saat ini Ira memang mencoba semua kesempatan yang ia dapat dengan baik. Program beasiswa ini melalui dua tahapan yaitu seleksi berkas dan online assessment. Dengan dipandu sepupunya, Ira mencoba mendaftar mulai dari menyiapkan berkas, pembuatan akun, submit akun hingga online assessment. Beruntung ia mempunyai sepupu yang bisa membimbingnya ketika ada kendala dan problem tentang perkuliahan. Setelah menunggu sekitar satu setengah bulan, hasil seleksi telah keluar, namun sayangnya Ira tak berhasil mendapatkan beasiswa itu, di sisi lain ira berhasil masuk 50 besar nilai tertinggi dalam online assessment, yang artinya ia akan dibebaskan biaya registrasi sebesar 50% dan mendapatkan golongan terendah pembayaran UKT.Ira merasa dilema antara mengambil kesempatan ini atau tidak, melihat kondisi keluarganya yang sederhanya, takutnya bila nanti ada kebutuhan yang memerlukan biaya lebih, keluarganya tak mampu membiayai. Lagi-lagi dirinya diliputi rasa bimbang, beruntung Ira memiliki support system dari keluarga yang luar biasa. Ibunya benar-benar mendukung tiap langkah yang ia ambil, baik ia lanjut atau mengambil kesempatan lain, keluarganya akan selalu mendukung keputusannya, masalah rezeki sudah ada yang mengatur, kita hanya menjalani dan melakukan yang terbaik, begitu prinsip mereka. Ahirnya Ira memutuskan untuk mengambil kesempatan ini, berkuliah di Universitas Surya Cendekia jurusan desain komunikasi visualJika dilihat dari miniature USC, bisa diketahui ada total 6 gedung utama fakultas yang berdiri di tanah seluas 422 hektar, gedung-gedung itu di desain mengelilingi USC Center berupa tugu hexagonal dengan penyangga enam pilar. Lingkungan wilayah USC dirancang dengan perpaduan desain arsitektur natural modern.Ira telah sampai di gerbang utama, ditentengnya stopmap berisi beberapa berkas heregistrasi yang akan dikumpulkan di bagian akademik kampus.
Aaahh udara dilingkungan USC benar-benar segar, banyak pohon besar dan rindang hingga menutupi celah cahaya matahari yang masuk. Jantung Ira mulai berdebar, aliran adrenalin memacu semangatnya untuk memciptakan pengalaman luar biasa di part baru dalam hidupnya.Ira terbangun dari tidur singkatnya ketika sinar matahari diawal musim panas merambat di jendela asramanya, menggeliatkan tubuh dengan pelan berusaha menyerap energi positif dikamarnya. Dibuka jendela kamar di CnD dormitory yang pemandangannya langsung menghadap fakultas teknik Universitas Surya Cendekia. Ini adalah hari pertama dia bangun dari kasur asramanya setelah pindahan kemarin.Ira memilih tinggal di dormitory demi menghemat pengeluaran, sebenarnya ada tiga pilihan dormitory yang bisa dipilih, pertama elite dormitory, fasilitasnya paling lengkap dibanding dorm yang lain, untuk kamar mandi dan dapur menyatu dengan kamar yang cukup luas, ada juga fasilitas wifi, laundry, minimarket, mushola, kamar untuk tamu, gim mini, dan ruangan dengan cctv, menyesuaikan dengan fasilitasnya, dorm kampus ini dipatok dengan harga tertinggi, sekiar 1.500.00-2.000.000 perbulan. Yang kedua ada Midly Dormitory, fasilitasnya lumayan lengkap dengan kamar mandi dalam, namun untuk dap
Ira duduk dibarisan ketiga paling depan menghadap panggung melingkar yang ditonton lebih seribu calon mahasiswa. Tidak kalah ramai dari konser boyband smash, kegiatan ospek angkatan Ira didekorasi semegah ini demi memuaskan banyak pihak. Ira tak masalah bila berlama-lama menyunggingkan senyum manisnya karena momen ini benar-benar membuatnya takjub, teman-teman yang berada disamping kanan dan kirinya juga merasakan hal yang sama, mereka saling memperkenalkan diri dan mengobrol untuk mencairkan suasana dan menambah keakraban, suasana penuh kemeriahan, sorak antusias, canda tawa, dan antusiasme yang tinggi.Acara pertama dibuka oleh MC yang membacakan rundowm acara, disusul dengan sambutan dari jajaran orang pentibg yang terlibat dalam pelaksanaan ospek tahun ini. Dari sekian banyak sambutan, yang paling menarik adalah bagian pidato yang disampaikan oleh presiden mahasiswa Universitas Surya Cendeki. Kata-kata yang dilontarkan mampu membangkitan semangat juang mahasiswa sebagai
Ira menghempaskan tubuhnya di atas kasur, kakinya terasa ngilu sekali, efek tidak pernah olahraga, sekali aktifitas langsung terasa nyerinya, namun suasana hatinya berbanding terbalik, hari ini sangat seru dan menyenangkan.pulang ospek dalam keadaan perut lapar membuatnya benar-benar tidak tenang kakinya terasa berat ketika ia mencoba melangkah kembali mengobrak-abrik kardus persediaan makanan. namun hanya ada snack, padahal perutnya menggerutu terasa sangat lapar dan Ia menginginkan makanan dengan porsi yang besar. diambilnya jaket di atas gantungan dan dipakainya tanpa perduli untuk melepas dulu seragam ospek yang ia pakai lalu dikenakan sandal yang ia ambil dari atas rak dan membuka pintu dorm.Astaga Ira kaget bukan main Ada sosok besar yang baru saja lewat di depannya dengan cepat, rasanya jantung Ira seperti mau copot, ira hembuskan nafasnya pelan dan mengatur suaranya lalu berkata"Ada apa Mbak kok lari-lari?""Iya maaf banget mbak kalau
Kring....Kriiing....Kriinng...suara dering telepon berbunyi mengetuk daun telinga Ira yang sedang terlelap tidur efek kelelahan setelah melaksanakan salat isya dan membaca Alquran. Memang terasa nikmat sekali bisa merebahkan badan yang linu setelah seharian penuh beraktifitas. sumber suara yang berasal dari ponsel itu membangunkannya, walaupun sebenarnya saat itu masih pukul delapan malam. dilihat notifikasi di handphonenya dan terlihat nama ibu. Sekarang ira tinggal jauh untuk pertama kalinya dari keuarga yang selalu ada untuknya disetiap kondisi. Ini benar-benar membuatnya rindu semua, rindu bapak, ibu, kakak, dan semua kenangan dikampung halaman. terdengar suara dari lawan bicara diseberang sana."Assalamualaikum ira""waalaikumsalam bu""alhamdulilah, lagi apa kamu ra?""hehe ketiduran bu abis baca qur'an tadi, ibu gimana kabarnya? Ira kangen banget sama ibu bapak""ibu sehat nak, disini lagi musim banyak orang
Ira mengecek pesan di smartphonenya setelah ia selesai bersiap-siap untuk hari kedua ospek. pesan grup terus naik hingga membuatnya pusing, hari ini banyak yang sedang aktif tampaknya, apalagi pesan grup dari kelompoknya ospek, baru beberapa menit sudah sampai ratusan chat, untunglah dia mendapatkan kakak pendamping yang perhatian, selalu datang nomor satu untuk mengingatkan kelengkapan atribut yang harus dibawa. Setelah mengecek perlengkapan yang ada di tasnya, ira bergegas keluar dari dormnya.pagi ini ira tidak berangkat ke kampus sendiri, ia sudah membuat janji dengan teman sekelompok nya yang bernama sana. Gadis cantik, Anggun, dan tipe social butterfly, betulan Jalan mereka ke kampus memiliki arah yang sama, sehingga mereka berasumsi daripada berjalan ke kampus sendirian , alangkah lebih baik sebagai anak baru, lebih baik membawa teman agar tidak mudah tersesat, ya walaupun sebenarnya mereka sama-sama belum mengenal lingkungan barunya. Juga akan lebih ny
AaawwBadan ira terdorong kedepan, hampir saja ia terpelanting setelah segerombol cowok berbadan besar berlari dibelakangnya tanpa ira sadari, sepertinya mereka juga tak sadar kalau telah menyenggol badan Ira yang mungil, kertas laporan yang ia pegang terjatuh, untung saja tidak sampai sobek atau terinjak-injak mahasiswa lain yang saat ini sedang terburu-buru."iraaa, lo gapapa?""gapapa na, gwe cuma kaget tadi, yuk lanjut""btw ra, kita lanjut kemana nih?"Ira diam mwnciba berfikir, ia membutuhkan sedikit waktu, dan mencari cara, apakah dalam waktu sesingkat ini, mereka bisa menyelesaikan misi yang diberikan. Sekian lama berfikir, setelah semua orang tengah berlari, mencari dan berdesakan si stand yang mereka pilih, ira mendapatkan strategi yang tepat agar ia bisa mendapatkan 10 stempel tepat waktu. Ira berfikir jikalau iya mendatangi UKM yang paling dekat dengan tempatnya berdiri, yaitu resimen mahasiswa yang terletak di samping lapangan utama, pasti akan
AaawwBadan ira terdorong kedepan, hampir saja ia terpelanting setelah segerombol cowok berbadan besar berlari dibelakangnya tanpa ira sadari, sepertinya mereka juga tak sadar kalau telah menyenggol badan Ira yang mungil, kertas laporan yang ia pegang terjatuh, untung saja tidak sampai sobek atau terinjak-injak mahasiswa lain yang saat ini sedang terburu-buru."iraaa, lo gapapa?""gapapa na, gwe cuma kaget tadi, yuk lanjut""btw ra, kita lanjut kemana nih?"Ira diam mwnciba berfikir, ia membutuhkan sedikit waktu, dan mencari cara, apakah dalam waktu sesingkat ini, mereka bisa menyelesaikan misi yang diberikan. Sekian lama berfikir, setelah semua orang tengah berlari, mencari dan berdesakan si stand yang mereka pilih, ira mendapatkan strategi yang tepat agar ia bisa mendapatkan 10 stempel tepat waktu. Ira berfikir jikalau iya mendatangi UKM yang paling dekat dengan tempatnya berdiri, yaitu resimen mahasiswa yang terletak di samping lapangan utama, pasti akan
Ira mengecek pesan di smartphonenya setelah ia selesai bersiap-siap untuk hari kedua ospek. pesan grup terus naik hingga membuatnya pusing, hari ini banyak yang sedang aktif tampaknya, apalagi pesan grup dari kelompoknya ospek, baru beberapa menit sudah sampai ratusan chat, untunglah dia mendapatkan kakak pendamping yang perhatian, selalu datang nomor satu untuk mengingatkan kelengkapan atribut yang harus dibawa. Setelah mengecek perlengkapan yang ada di tasnya, ira bergegas keluar dari dormnya.pagi ini ira tidak berangkat ke kampus sendiri, ia sudah membuat janji dengan teman sekelompok nya yang bernama sana. Gadis cantik, Anggun, dan tipe social butterfly, betulan Jalan mereka ke kampus memiliki arah yang sama, sehingga mereka berasumsi daripada berjalan ke kampus sendirian , alangkah lebih baik sebagai anak baru, lebih baik membawa teman agar tidak mudah tersesat, ya walaupun sebenarnya mereka sama-sama belum mengenal lingkungan barunya. Juga akan lebih ny
Kring....Kriiing....Kriinng...suara dering telepon berbunyi mengetuk daun telinga Ira yang sedang terlelap tidur efek kelelahan setelah melaksanakan salat isya dan membaca Alquran. Memang terasa nikmat sekali bisa merebahkan badan yang linu setelah seharian penuh beraktifitas. sumber suara yang berasal dari ponsel itu membangunkannya, walaupun sebenarnya saat itu masih pukul delapan malam. dilihat notifikasi di handphonenya dan terlihat nama ibu. Sekarang ira tinggal jauh untuk pertama kalinya dari keuarga yang selalu ada untuknya disetiap kondisi. Ini benar-benar membuatnya rindu semua, rindu bapak, ibu, kakak, dan semua kenangan dikampung halaman. terdengar suara dari lawan bicara diseberang sana."Assalamualaikum ira""waalaikumsalam bu""alhamdulilah, lagi apa kamu ra?""hehe ketiduran bu abis baca qur'an tadi, ibu gimana kabarnya? Ira kangen banget sama ibu bapak""ibu sehat nak, disini lagi musim banyak orang
Ira menghempaskan tubuhnya di atas kasur, kakinya terasa ngilu sekali, efek tidak pernah olahraga, sekali aktifitas langsung terasa nyerinya, namun suasana hatinya berbanding terbalik, hari ini sangat seru dan menyenangkan.pulang ospek dalam keadaan perut lapar membuatnya benar-benar tidak tenang kakinya terasa berat ketika ia mencoba melangkah kembali mengobrak-abrik kardus persediaan makanan. namun hanya ada snack, padahal perutnya menggerutu terasa sangat lapar dan Ia menginginkan makanan dengan porsi yang besar. diambilnya jaket di atas gantungan dan dipakainya tanpa perduli untuk melepas dulu seragam ospek yang ia pakai lalu dikenakan sandal yang ia ambil dari atas rak dan membuka pintu dorm.Astaga Ira kaget bukan main Ada sosok besar yang baru saja lewat di depannya dengan cepat, rasanya jantung Ira seperti mau copot, ira hembuskan nafasnya pelan dan mengatur suaranya lalu berkata"Ada apa Mbak kok lari-lari?""Iya maaf banget mbak kalau
Ira duduk dibarisan ketiga paling depan menghadap panggung melingkar yang ditonton lebih seribu calon mahasiswa. Tidak kalah ramai dari konser boyband smash, kegiatan ospek angkatan Ira didekorasi semegah ini demi memuaskan banyak pihak. Ira tak masalah bila berlama-lama menyunggingkan senyum manisnya karena momen ini benar-benar membuatnya takjub, teman-teman yang berada disamping kanan dan kirinya juga merasakan hal yang sama, mereka saling memperkenalkan diri dan mengobrol untuk mencairkan suasana dan menambah keakraban, suasana penuh kemeriahan, sorak antusias, canda tawa, dan antusiasme yang tinggi.Acara pertama dibuka oleh MC yang membacakan rundowm acara, disusul dengan sambutan dari jajaran orang pentibg yang terlibat dalam pelaksanaan ospek tahun ini. Dari sekian banyak sambutan, yang paling menarik adalah bagian pidato yang disampaikan oleh presiden mahasiswa Universitas Surya Cendeki. Kata-kata yang dilontarkan mampu membangkitan semangat juang mahasiswa sebagai
Ira terbangun dari tidur singkatnya ketika sinar matahari diawal musim panas merambat di jendela asramanya, menggeliatkan tubuh dengan pelan berusaha menyerap energi positif dikamarnya. Dibuka jendela kamar di CnD dormitory yang pemandangannya langsung menghadap fakultas teknik Universitas Surya Cendekia. Ini adalah hari pertama dia bangun dari kasur asramanya setelah pindahan kemarin.Ira memilih tinggal di dormitory demi menghemat pengeluaran, sebenarnya ada tiga pilihan dormitory yang bisa dipilih, pertama elite dormitory, fasilitasnya paling lengkap dibanding dorm yang lain, untuk kamar mandi dan dapur menyatu dengan kamar yang cukup luas, ada juga fasilitas wifi, laundry, minimarket, mushola, kamar untuk tamu, gim mini, dan ruangan dengan cctv, menyesuaikan dengan fasilitasnya, dorm kampus ini dipatok dengan harga tertinggi, sekiar 1.500.00-2.000.000 perbulan. Yang kedua ada Midly Dormitory, fasilitasnya lumayan lengkap dengan kamar mandi dalam, namun untuk dap
“Hai Dunia! Aku telah siap ke level selanjutnya”Ira menyunggingkan senyum bangga lalu menikmati angin yang menemainya disepanjang perjalanan menuju kampus barunya bersama ayah menaiki motor. Sekarang jantungnya benar-benar berdetak keras, lebih mengalahkan perasaan jatuh cinta, apakah seperti ini akan dialami semua mahasiswa baru? Bagaimana dengan teman barunya nanti, apakah kakak tingkatnya akan segalak drama sinetron di televisi, klaim bahwa mahasiswa lebih sering begadang akankah berlaku untuknya atau mungkin masa perkuliahan akan mengantarkannya pada cinta sejati.Aaah ira menggelengkan kepala mencoba menghilangkan overthinkingnya. Yang pasti, ia berharap kehidupan perkuliahannya akan berjalan sesuai harapan. Sejauh 100 meter dari jarak motor yang ia kendarai, ira akan tiba di gerbang utama Universitas Surya Cendekia, salahsatu universitas swasta terbaik di Indonesia.Throwback, ira mengingat nasibnya beberapa bulan lalu,