Beranda / Romansa / Money And The Power / 59. Mode Mata Naga

Share

59. Mode Mata Naga

Penulis: Sabrina Angelitta
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

         Zeki sudah menekan panggilan berulang kali, tapi tidak ada satupun dari mereka yang menyahut. Jika dibiarkan semakin lama, Kiana bisa dalam bahaya.

Drap… Drap… Drap…

         Tidak ada cara lain lagi selain berlari menghampiri mereka semua. Zeki menghampiri Leon yang sedang menantang Brian. 

"Leon!"

"Ada apa?" tanya Leon.

          Zeki menunjuk pada ponselnya. "Kiana! Aku tunggu di gerbang!"

           Selanjutnya, Zeki melompat dari balkon dan turun ke lantai bawah untuk mencari Renza yang satu kelas dengan Arta. 

Brak!

          Tidak peduli ada siapa di dalam ruang kelas itu, Zeki mendobrak pintunya hingga pintu itu hampir saja hancur. 

"Arta, Renza!" panggil Zeki sembari menunjuk ke arah ponsel. "Kiana!" teriaknya. "Aku tunggu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Mikayla Azahra
Aku deg deg an ihhh renza dan artha yg lawan kiana aku yg was2
goodnovel comment avatar
S Rohmah
Mangatt renza.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Money And The Power   60. Tidak Terkendali

    Ken terjebak dalam situasi yang membuatnya tidak bisa cepat. Ada kecelakaan diujung jalan, hingga Ken harus menjadi salah satu pengemudi dalam kemacetan itu. Ken tidak berfikir apa-apa tentang Kiana karena Leon hanya mengatakan kalau Ken harus datang ke alamat yang sudah Leon kirimkan.“Sial! Mau sampai kapan mobilku berhenti seperti ini?”*** Kiana semakin bergerak mengerikan. Zeki dan Renza melawannya sembari sesekali menyebut nama Kiana. Hanya saja, bagi Kiana dalam mode tidak sadar itu semuanya yang ia lihat hanya ada musuh.Buagh!Buagh!Buagh! Seolah-olah tubuhnya tidak lelah. Renza patah pada tangan kanannya dan Zeki patah pada tulang rusuknya. Eren sama sekali tidak mencoba melawan. Ia hanya mendekap Zavier dan berusaha membangunkannya.“Mundurlah!” pinta Le

  • Money And The Power   61. Monster

    Kiana tidak mendengarkan Loid. Apa yang terjadi malah sebaliknya. Kiana terus menyerang Loid tanpa kenal lelah. Ia terus saja membuat Loid kelelehan.Tap! Loid menangkap tangan Kiana. “Kalau kau sudah sadar nanti, aku akan memukul bokongmu!” kata Loid.Buagh! Kalimat itu mendapatkan balasan dari Kiana. Pukulan yang mengenai ulu hatinya. Dahsyatnya kekuatan dari Naga Hitam. Sudah semua tenaga dikerahkan tapi tidak dapat mengatasi Kiana yang sedari tadi terus bertarung seorang diri. Loid saja kesulitan menghadapi Kiana. Apalagi anak-anak yang jiwa bertarungnya belum matang. Kiana menendang kaki Loid. Loid menyilangkan kakinya untuk mengunci teknik. Loid juga menginjak ujung kaki Kiana yang lain supaya ia tidak bisa bergerak. Sayangnya, Loid lupa ka

  • Money And The Power   62. Berlatih

    Apa yang dikatakan oleh Rael bukanlah sebuah ancaman. Ia akan benar-benar melakukannya. Sayangnya, ia tidak memiliki banyak waktu karena cepat atau lambat, keberadaan Ketua Aliansi, Ketua Crew dan juga pemimpin anak perusahaan akan diketahui. Rael tertawa sembari menekan wajah Teo dalam genggaman tangannya. Rael membenturkan kepala Teo ke lantai. Ia menginjaknya tapi Teo berhasil menyingkir. Brian mengayunkan sikunya tapi tenaganya sama sekali bukan apa-apa bagi Rael. Rael menarik tangan Brian dan menghantamkan tubuh Brian ke dinding. Buagh! Buagh! Buagh! Tidak ada orang yang tersisa tanpa sentuhan tangan Rael. Mereka semua dilahap habis tanpa tanpa ampun. Tidak ada kesempatan bagi mereka untuk melawan. "Kalau kalian benar-benar ingin mencoba hidup seper

  • Money And The Power   63. Tentang Rencana

    Ken mulai menceritakan tentang Kiana sedikit demi sedikit kepada Kumei. Tidak ingin kalau Kumey salah paham dengan sikap Kiana dan Kiana akan kehilangan lagi sahabat yang tulus kepadanya. Ken menginginkan yang terbaik untuk Putri satu-satunya yang ia besarkan. Trauma terus saja menghantui Kiana . Ken tidak ingin Kiana terus terpuruk dalam kubangan lubang kehancuran. Saat pertama kali Ken melihat Kumay, Ken merasakan sosok Meysha dalam diri Kumey. Ken berpikir kalau trauma Kiana sedikit demi sedikit akan terkikis jika kehadiran Meysha tergantikan oleh orang lain."Kumey, dengarkan baik-baik cerita yang akan keluar dari mulutku. Apa kau tahu kenapa kondisi Kiana seperti saat ini?" tanya Ken. Kumey menggeleng. "Memangnya kondisi Kiana kenapa, Paman?" tanya Kumey."Kiana memiliki sebuah trauma. Itu sebabnya, Kiana selalu menolakmu untuk menjadi tem

  • Money And The Power   64. Konspirasi Baru

    Rai menggendong Yunara. Yunara tertidur dalam dekapannya. Bayi mungil yang selalu menjadi penyejuk hati. Rai menunggu Zaila pulang dari membeli makan malam. Apa yang ia lihat ketika berada dalam konstruksi, ingin Rai ceritakan pada Zaila.Hah... Rai menidurkan Yunara di tempat tidur. Rai langsung menemui Zaila yang baru saja kembali. Makanan lezat yang Zaila pilih terasa tidak menggugah selera Rai. Banyak beban pikiran yang mengganggu selera makannya. Keluarga Rai semuanya tinggal di London. Rai dan Zaila adalah kakak adik yang sedang memperjuangkan sesuatu hingga nekat datang ke New York."Kak Zaila," Panggil Rai."Iya. Ada apa kau memanggilku sekeras itu?" tanya Zaila."Apakah kau pernah mendengar tentang pria buta yang menjadi murid SMA HG?" tanya Rai."Dia kan populer meskipun memiliki keku

  • Money And The Power   65. Peringatan

    Semua anak-anak sudah boleh dirawat di mansion. Lagi pula, di mansion juga lengkap dengan dokter andalan dan juga peralatan yang tidak kalah dengan rumah sakit besar. Hanya tinggal kiana yang masih dirawat di sana. Kiana sedikit tenang. Tapi ia hanya meringkuk seperti menahan sesuatu karena ia terus menggigit bibirnya sendiri. "Kiana!" panggil Orchia. "Hai!" Kiana berusaha untuk terlihat baik-baik saja. "Bagaimana? Apa ada yang kau rasakan?" tanya Orchia. "Aku sudah membaik. Kau datang dengan siapa?" tanya Kiana. Kiana sedikit berharap kalau Zeki akan menemuinya. Sayangnya, orang yang kemudian masuk ke dalam bukanlah Zeki. "Bibi Gracia!" panggil Kiana. "Bagaimana kabarmu?" tanya Gracia. "Tentu saja, sudah membaik." "Ibu, bisakah aku bicara sebentar pada Kiana? Setelah itu kita pul

  • Money And The Power   66. Larangan

    Setelah pukul enam sore, Kiana menutup kamar di mana ia dirawat. Ia menata guling dan menutupinya menggunakan selimut. Kiana sudah siap menemui Zeki meski ia tetap menggunakan baju pasien. Kiana naik taxi untuk menemui Zeki yang menunggunya diujung bukit. Setelah itu, Kiana harus melewati jalan setapak."Kak Zeki!" panggil Kiana. Zeki menoleh. "Hai! Aku kira kau tidak akan datang," ujar Zeki. Kiana mengerutkan keningnya. Dia mundur beberapa langkah. Ada sesuatu yang aneh dengan Zeki."Kiana, ada apa denganmu?""Bukan ada apa denganku, tapi ada apa denganmu," jelas Kiana."Ah! Aku minum wisky sebelum ke sini." Kiana tidak suka alkohol. Ia hanya minum sesekali ketika ada pertemuan atau perjamuan khusus. Melihat wajah Zeki yang memerah dan tatapannya aneh, Kiana memilih menjauh."Kita bertemu lagi lain kali saja," kata K

  • Money And The Power   67. Anak Perusahaan Kedua ( Satu)

    Delice bersama Loid menghadiri acara pertemuan terbuka. Banyak pembisnis besar kalangan atas yang berkumpul di sana. Dalam perjamuan itu, ada tamu muda yang siap menjadi relawan untuk membantu finansial orang-orang yang kekurangan. Dalam pertemuan itu juga, akan ada pembahasan mengenai pelelangan yang akan diadakan tengah malam. Semua tamu diharapkan untuk mendonasikan setidaknya satu barang untuk dilelang dan uangnya akan digunakan untuk menambahkan donasi. "Ngomong-ngomong, apa yang mau kau lelang?" tanya Delice pada Loid. "Hmmmm..." Loid memutar matanya seolah-olah sedang memikirkan masalah yang begitu pelik. "Apa, ya? Menurutmu apa?" tanya Loid. Delice menaikkan sebelah alisnya. "Kau datang tapi tidak membaca undangannya?" pekik Delice. "Dasar gila!" imbuhnya. "Bagaimana kalau aku melepaskan celana dalam yang aku pakai?" tanya Loid dengan waja

Bab terbaru

  • Money And The Power   316. End

    Generasi pertama naik ke atas panggung. Mereka jalan gontai tanpa membawa kesadaran seolah-olah mata mereka terpaksa terbuka dan seluruh tubuh mereka dipaksa untuk bergerak.Mereka mendekati Kiana dengan senjata yang mereka genggam. Tubuh mereka tercabik-cabik, hancur dan darah segar masih mengucur dari luka yang mereka dapatkan.'Bajingan itu menyiksa mereka sampai seperti ini?' batin Kiana.Kiana memenangkan pertandingan pertama. Para VVIP lemah lunglai tergeletak penuh luka di atas panggung.Kiana menggigit bibirnya sendiri. Ia merasa terlambat dan sangat berdosa. Seharusnya, dalam permainan gila tersebut tidak seharusnya melibatkan banyak orang. Jika HG Group menginginkannya, Kiana tidak akan menolaknya.Melihat generasi pertama yang kokoh dan kuat menjadi ternoda, hati Kiana sangat terluka. Tubuhnya yang sudah lelah, juga luka lama yang terbuka kembali, membuatnya semakin memanas.Pertarungan tersebut membuatnya gila dan semakin bergairah. Kiana yang menghadapi VVIP tidak serius,

  • Money And The Power   315. Kebenaran 2

    Kiana mengerutkan keningnya. Bau amis darah segar dari celine membuatnya sedikit mual. Kiana memperhatikan tangan Celine yang membekas darah kering."Mora, acara sebentar lagi di mulai. Seharusnya kau sudah bersiap. Kenapa kau belum mengenakan seragammu?" tanya Celine sembari menghempaskan tubuhnya di atas sofa yang berada di dalam ruang ganti khusus untuk Kiana."Saya hanya sedikit bingung," jawab Kiana."Apa yang kau bingung kan?" tanya Celine. Ia membersihkan pisau lipat tersebut. "Apa kau ingin membuatku marah?" lanjutnya sembari memberikan tatapan tajam yang tak terkontrol."Maafkan saya, Nona Celine."Di depan mata Kiana, ada beberapa kalung berlian, anting, gelang dan jumlahnya cukup banyak. Perhiasan untuk pria dan wanita yang jika di pakai akan menutupi tubuh Kiana.'Apa yang harus aku lakukan dengan ini?' batin Kiana."Kau kenakan berlian itu tanpa terkecuali. Tidak ada yang boleh tertinggal," ujar Celine. "Aku tidak menyewa model untuk memperagakannya karena acara malam ini

  • Money And The Power   314. Kebenaran

    Sam tidak mungkin menentang elitisan Gracia. Ia tidak mungkin membiarkan Gracia melewati pedihnya jalan hidup yang akan membakar telapak kakinya setiap ia melangkah maju."Lakukan apa yang kau inginkan. Aku akan berada di belakangmu sebagai pendukung," ucap Sam.Gracia beranjak dari tempatnya. Ia menghampiri Tuan Don yang terkekang oleh rantai yang melilit pada tangan dan kakinya. Mereka bertiga berada di ruangan yang sama sehingga mudah untuk mencari celah kabur."Hei, Pak tua!" teriak Gracia. "Kalau kau membohongiku, aku pastikan kepalamu langsung terlepas dari lehermu!" ancam Gracia."Hahaha ..." Tuan Don terkekeh geli. Ia menertawakan dirinya yang sudah dibodohi oleh Naura, juga dua orang yang menjaga kepercayaan tapi menjadi tertuduh. Bukankah itu konyol? Pikir Tuan Don."Aku akan menempatkan kalian berdua di posisi tertinggi perusahaanku. Kalian bisa melakukan apa saja untuk dendam atau membuktikan kualitas kalian," ucap Tuan Don."Kali ini, aku percaya padamu. Kalau kau membuatk

  • Money And The Power   313. Pengkhianat

    Rael keluar dari perusahaan miliknya. Ia mendapatkan sebuah kesan pribadi tanpa nama. Sejenak, kisah-kisah kelam kembali terlihat Dan terkenang dalam benaknya."Apa yang akan akan Anda lakukan, Tuan?" tanya Tuan Aaron. Meski ia menilai semuanya rumit, tapi Tuan Aaron sama sekali tidak memiliki pikiran untuk pindah kepercayaan atau Tuan."Alu harus menyelesaikan tugasku dengan baik sampai akhir," jawab Rael."Anda akan bergabung lagi dengan tujuh jenius yang Anda besarkan?" tanya Tuan Vidor. "Bukankah mereka sudah sudah mengkhianati Anda? Bagaimana mungkin Anda masih masih percaya pada mereka?" imbuhnya."Aku tidak berpikir kalau mereka berkhianat. Mereka hanya melakukan apapun yang membuat hati mereka senang. Lagi pula, berTuankan aku yang cacat seperti ini, tidak akan mendapatkan keunggulan dan juga nama baik." Santai, tapi terdengar ada kekecewaan di dalam kalimat Rael. Di tambah lagi dengan dengan ekspresi wajah Rael yang tersakiti."Saya mengerti. Saya akan mengikuti Anda sampai a

  • Money And The Power   312. Psychopath

    Ugh ... Ugh ... Ugh ...Uhuk ... Uhuk ... Uhuk ...Generasi pertama yang dijebak oleh Jordan karena menolak, mereka dijadikan tawanan yang akan memeriahkan puncak acara yang akan menghina harga diri mereka.Mereka semua terbatuk-batuk. Tubuhnya lebam-lebam bahkan ada punggung mereka hampir dibuat meleleh karena disulut oleh besi panas.Argh! Argh! Argh!Teriakan kesakitan itu menjadi nilai plus bagi Jordan. Ia puas karena mereka yang tidak menurut pada akhirnya bisa menjadi mainannya yang berharga."Bajingan kau, Jordan!" teriak Gerald yang tertangkap.Jordan hanya melepaskan Serchan meski Serchan menolak. Ia tidak ingin mengambil resiko karena yang Jordan tawarkan adalah kerjasama dengan bangsawan Inggris, bukan pengamdian dari Serchan. Dua hal tersebut sudah berbeda. Jika Jordan menangkap bangsawan Serchan, tentu saja ia akan dimusuhi oleh Inggris dan itu adalah sesuatu yang bisa dikatakan sebagai mimpi buruk."Bedebah sialan! Meski kau menjadikan kami meleleh bersama api, kami tida

  • Money And The Power   311. Penyelamatan Nyonya Dum

    Naura mendapatkan pesan singkat dari Delice. Ia harus memecahkan kode supaya bisa membaca pesan dari Delice.Naura menyipitkan matanya. "Dum? Siapa?" gumam Naura.Naura mendengarkan pesan suara yang terkirim melalui pesan pribadi yang akan otomatis terhapus beberapa detik setelah selesai di dengarkan.Naura tidak bisa melakukannya sendiri. Demi Rael, Delice menelusuri seluk beluk keberadaan Tuan Don. Untuk meruntuhkan sebuah menara, Delice harus menghancurkan pondasinya.Naura mendengarkan dengan saksama. Semua hal yang Delice sampaikan. Delice tidak akan membuat pesan pribadi hapus otomatis jika apa yang ia sampaikan tidaklah penting."Sayang, aku akan menjelaskan intinya secara singkat. Aku harap kau bisa mengerti. Aku tidak memiliki waktu untuk menjelaskannya secara langsung padamu. Yakinlah! Kalau kau melakukan sesuai yang aku rencanakan, kau akan berhasil hingga akhir tanpa terluka."Delice menjelaskan dengan rinci apa yang terjadi. Bagaimana awal mulanya sampai ia bertekad selam

  • Money And The Power   310. Kekuasaan Jordan

    Gedung tua yang ada di Rusia menjadi tempat pilihan yang cukup akurat untuk menjalankan semua rencana Jordan. Satu per satu tamu yang ia undang sudah mulai berdatangan.Tamu-tamu tersebut menatap heran ke arah gedung yang setengah rusak karena akibat kebakaran hebat beberapa bulan yang lalu.Mereka terdiri dari generasi awal yang membentuk organisasi damai. Jordan mengusik kedamaian yang sudah mereka perjuangkan."Mereka sudah datang tanpa terkecuali. Hah! Tingkat keyakinan yang aku miliki mencapai batasannya," ujar Jordan.Rion menjadi pengikut Jordan, begitu juga dengan Brandon. Mereka memiliki perhitungannya sendiri karena tali kekang HG Group sepenuhnya berada di tangan Jordan."Aku tidak tahu siapa yang menolak dan siapa yang menerima," ucap Jordan."Ah!" pekik Brandon tiba-tiba.Jordan mengundang mereka hanya mengandalkan persiapan insting dadakan. Tidak ada rencana bahkan persentase yang dibayangkan saja tidak ada. Bukankah Jordan terlalu berani untuk mempertaruhkan nyawanya se

  • Money And The Power   309. Pilihan

    Brak!"Kiana!" teriak Leon.Kiana melirik tajam. Ia sangat menunjukkan rasa tidak sukanya pada Leon yang masuk ke dalam kamar pribadinya saat Kiana baru saja merebahkan tubuhnya."Apa kau tidak memiliki sopan santun?" Kiana membalas bentakan Leon dengan kalimat pertanyaan yang tidak kalah sadis."Aku dengar kalau membunuh Zaila dan Rai, bahkan kau memberikan kelingking Rai sebagai bukti. Kiana, apa kau sudah gila?" bentak Rai.Kiana menyibakkan selimut yang baru saja menutupi tubuhnya. Kiana ingin istirahat sejenak untuk memulihkan diri dari beberapa darah yang keluar dari luka barunya."Apa yang terjadi padamu? Kenapa kau kesulitan berdiri?" tanya Leon. Ia langsung mendekati Kiana untuk mengecek kondisinya.Kiana menepis tangan Leon. "Singkirkan tanganmu itu!" ujar Kiana."Aku memang tidak bisa memaksamu untuk bercerita, tapi aku yakin kalau kau bertarung hebat dengan Rai sebelum berhasil membunuh Zaila dan Rai. Kenapa kau membunuhnya?" tanya Leon lirih.Leon duduk di atas ranjang Ki

  • Money And The Power   308. Perasaan Yang Sama

    Tubuh Delice seperti menggigil kedinginan. Aura yang terpancar dari orang bertopi yang menyerangnya seperti tidak asing. Orang tersebut bahkan hanya diam dan tidak menyerang Delice lagi setelah Celine meninggalkannya."Kenapa tidak menyerang lagi? Kenapa hanya mematung, hah?" tantang Delice."Kenapa aku harus menyerang saat aku tidak ingin?" balas Kiana.Suara Kiana memang tidak asing bagi Delice. Sejenak, ingatan Kiana mulai merasukinya. Namun, Kiana menahan rasa sakit yang saat ini menyerangnya.Sret!Delice membuka paksa topi yang menutupi wajah Kiana. Rambut Kiana yang tertutup oleh topi juga menjadi tergerai karena penyangga hilang.Delice seperti diberikan kejutan yang tidak bisa ia bayangkan. Kiana, putri tercinta yang sedang ia cari ternyata berada di depan matanya."Kiana!" pekik Delice.Delice tidak ingat kalau beberapa menit yang lalu Kiana melukainya dengan luka yang cukup dalam. Meski luka tersebut bukan apa-apa bagi Delice, tapi tentu saja lukanya terasa berbeda karena p

DMCA.com Protection Status