Beranda / Romansa / Money And The Power / 183. 21+ (Leon Dan Zaila)

Share

183. 21+ (Leon Dan Zaila)

Penulis: Sabrina Angelitta
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Luka yang diterima oleh Leon, bukan berarti mengurangi energinya untuk meluapkan cinta di atas getaran ranjang yang ia buat. Setiap sentuhannya, terasa hangat dan menagih.

           Bibir Leon mendarat pada setiap inci kulit Zaila. Tangannya menggenggam erat tangan Zaila. Lengguhan napas terasa semakin panas. 

           Tidak ada sepatah kata yang terucap, selain desahan mesra. Erangan nikmat menambah gairah yang tidak akan mungkin berhenti hanya dengan ciuman panas yang menjamah bibir.

           Leon menanggalkan satu per satu kain yang melekat ditubuh Zaila. Pemandangan indah ketika lampu yang masih menyala terang menyorot tubuh Zaila. Pinggang yang sangat ramping, dada sintal yang menggugah selera. Dahaga semakin menjadi-jadi.

              Leon menelan air liurnya. Zaila terlihat seperti wanita yang rapuh. Leon tidak sampai hati
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
S Rohmah
Endingnya SAD banget dah...
goodnovel comment avatar
Mikayla Azahra
.........hiks hiks authorr Kurang........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Money And The Power   184. Rencana Baru

    Matahari sudah cukup tinggi. Di dalam sebuah kamar, seseorang tertidur pulas dalam ketenangan. Pakaian yang berserakan di atas lantai dan juga seorang wanita cantik berada dalam dekapannya. Ketukan pintu membangunkannya yang sedang berada di alam mimpi yang mungkin saja cukup indah hingga tidak ingin diakhir. Mau tidak mau, ia harus segera tersadar setelah telinganya mendengar sedikit kegaduhan."Ah, sial! Masuklah!" gerutunya sembari menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya."Kau masih tidur?""Tutup mulutmu. Apa ada hal penting sampai kau mengganggu tidurku, Brian?""Jordan, lagi-lagi kau main-main dengan wanita," ucap Teo."Bukan urusanmu." Wanita yang menghabiskan malam dengan Jordan, ikut bangun. Jordan turun dari ranjang dengan tubuhnya yang tidak mengenakan apapun."Setidaknya pakai celana dalau, sialan!" gerutu Teo yang ikut menemui Jordan."

  • Money And The Power   185. Semoga Bahagia

    Naura dan yang lain kembali dari Jepang. Sambutan meriah disajikan untuk mereka yang sudah berjuang. Kiana masih sibuk dengan memilih pakaian mana yang cocok untuknya. Ia berniat untuk liburan sedikit lama di Jepang sembari menemui Zeki. Kiana belum tahu kalau saat ini, Zeki sedang berkumpul bersama keluarganya di lantai bawah."Delice, bisa kita bicara sebentar?" tanya Naura."Iya." Delice mengikuti Naura. Naura keluar dari mansion dan mengajak Delice bicara di teras nomor dua belas. Semua sedang berkumpul, jadi tidak akan ada yang mendengar pembicaraan mereka."Delice, aku akan mengalihkan perhatian Kiana dan membawanya pergi. Kau ajak mereka semua berkumpul di tempat lain. Aku rasa, ini akan mengecewakannya," kata Naura."Sayang, kau jangan khawatir. Aku akan menuruti apa keinginanmu. Kita tidak bisa menghindarinya. Tapi kita bisa mengunduhnya sampai keadaan bisa m

  • Money And The Power   186. Kecewa Terdalam

    Bayangan indah dan manis, sama sekali tidak terbalaskan. Dulu, mungkin dua bulan yang lalu. Dunia Kiana dan Zeki menjadi satu. Namun saat ini, jarak mereka terbentang luas dan juga tebal. Tangan tidak lagi bisa menggapai. Bagai pungguk merindukan bulan. Seharusnya, ketika Zeki kembali sebagai pria yang dinanti-nanti, rasa bahagia itu menggunung. Seharusnya, Kiana akan berlari dan merangkulnya. Memeluknya dengan mata yang berkaca-kaca. Berbisik kata manis yang membuat keduanya saling berbagi pandangan. Namun... Hati begitu tersentak. Bibir yang hendak tersenyum menjadi canggung. Pandangan mata tidak berkedip melihat ke arah tangan Zeki yang tidak lagi menggenggam tangannya, namun menggenggam bahu wanita lain. Apa yang harus Kiana katakan? Haruskah ia marah?&nb

  • Money And The Power   187. Rencana Terselubung

    Brak!"Sialan! Keluar kau bajingan!" Lima pemimpin HG Group sedang berkumpul untuk membicarakan sesuatu yang penting. Namun, Leon datang mengamuk dengan kondisi tubuhnya yang hampir tidak bisa berdiri dengan benar. Leon hampir kehabisan napas. Ia menggunakan sisa tenaganya untuk mendatangi Jordan. Dadanya terasa sesak hingga ia terlihat terengah-engah. Namun, Jordan melihatnya begitu santai."Hai!" sapa Jordan. Ia tersenyum seolah-olah tidak ada yang terjadi."Bajingan! Bisa-bisanya kau tersenyum!" teriak Leon. Ia tambah mengamuk melihat ekspresi Jordan. Jordan berjalan ke arah Leon. Ia membantu Leon untuk masuk. Jordan bahkan tidak berniat untuk menjelaskan apapun."Sudahlah. Untuk apa kau berteriak? Lihat saja kondisimu yang sedang sekarat," kata Jordan."Diam, bangsat! Aku seperti

  • Money And The Power   188. Rencana Terselubung (Dua)

    Orva beralih untuk mengendarai mobil. Sedangkan Oscar mengejar sembari meninggalkan jejak yang akan membuat Orva bisa mudah menyusulnya. Oscar melompat. Ia bergelantungan di mobil. Mobil melaju sangat cepat. Tangannya yang berkeringat menjadikan pegangannya semakin licin. Ujung kukunya terasa terkoyak. Napas Oscar mulai terengah-engah. Ia harus menahan terpaan angin sembari bergelantungan tanpa arah.Brak! Brak! Brak! Oscar menendang kaca mobil. Namun, tenaganya sangat terbatas dan konsentrasinya terbagi sehingga beberapa kali tendangan hanya meretakkan kaca tersebut, atau mungkin saja, bisa jadi mobil yang digunakan sudah dimodifikasi supaya tidak mudah untuk dihancurkan."Akh!" teriak Oscar.Bruk! Oscar terjatuh. Mobil itu tiba-tiba banting stir sehingga Oscar langsung terpental. Jalanan begi

  • Money And The Power   189. Rencana Terselubung (Selesai)

    Tuan Dogam tidak membiarkan Renza pergi sendirian. Ia mengejarnya dan mencegah Renza untuk pergi. Renza yang diliputi oleh amarah, tidak peduli siapa lawannya. Entah itu guru yang mengajarkan teknik padanya atau bahkan orang lain.“Lepas! Anda pikir saya akan diam saja? Bajingan itu membawa Kiana!” bentak Renza. Ia berbicara formal karena kepercayaannya telah hilang. Emosi melenyapkan akal sehatnya.“Apa yang bisa kau lakukan dengan keterbatasanmu seperti ini? Kau pikir kau bisa mengalahkan mereka? Bukankah sama dengan mengantarkan nyawa?” balas Tuan Dogam. “Pikirkan tawaranku. Lampaui Kiana dan jadilah dirimu sendiri,” sambungnya.“Berhenti bicara omong kosong dan biarkan aku pergi!” Mulut Renza ingin sekali memaki tapi fokusnya terbagi.“Kalau kau bisa melampaui Kiana, menghabisi mereka adalah hal kecil. Renza, jangan kekanak-kanakan.” Tuan Dogam masih berusaha untuk membuat Renza masuk ke dala

  • Money And The Power   190. Ikatan Batin

    “Ren!” Renza akhirnya menoleh. Kiana terlihat sangat berantakan. Wajah memerah. Matanya yang indah sedikit bengkak. Mungkin karena ia sudah banyak mengeluarkan airmata. Suaranya juga terdengar sangat lemas. Ia seperti tidak memiliki gairah hidup. Perasaan Renza tersayat-sayat. Ia langsung bergegas dan memeluk Adik yang sangat ia cintai. Adik yang selalu ingin ia bahagiakan sampai tidak memiliki waktu untuk memikirkan wanita lain yang mengemis meminta untuk mengisi hatinya.“Kiana!” Renza memeluk Kiana dengan erat. “Ada apa denganmu? Kenapa kau datang-datang langsung memelukku?” tanya Kiana. “Berhenti bersikap cengeng, sialan!” imbuhnya.“Diamlah!”

  • Money And The Power   191. Panas (21++)

    Delice meminggirkan mobilnya ditepi jalan. Ia memegang tangan Naura yang sedari tadi menunjukkan kecemasan."Renza sudah mengatasinya, sayang. Kau tidak perlu khawatir," kata Delice."Iya. Seharusnya aku tidak seperti ini. Hanya saja, aku merasa menyesal karena tidak mengatakan pada Kiana sedari awal," kata Naura."Hei!" Delice memegang dagu Naura. Ia meminta Naura untuk menatapnya. "Bukan salahmu. Kau percaya takdir, bukan?" sambungnya."Maaf, Delice. Seharusnya aku tidak selemah ini." Naura yang dulunya lembut, tetap saja menjadi wanita yang lembut. Tidak ada yang berubah darinya meski dari tangan kecilnya, ia sudah membunuh beberapa orang dengan keji."Apa kau tidak merindukanku? Bagaimana kalau malam ini kita tidak pulang dan kau fokus padaku?" ucap Delice."Delice, apa kau suka melakukannya dalam keadaan seperti ini?""Tidak juga. Aku ingin melakukan dalam keadaan apapun karena bersamamu."

Bab terbaru

  • Money And The Power   316. End

    Generasi pertama naik ke atas panggung. Mereka jalan gontai tanpa membawa kesadaran seolah-olah mata mereka terpaksa terbuka dan seluruh tubuh mereka dipaksa untuk bergerak.Mereka mendekati Kiana dengan senjata yang mereka genggam. Tubuh mereka tercabik-cabik, hancur dan darah segar masih mengucur dari luka yang mereka dapatkan.'Bajingan itu menyiksa mereka sampai seperti ini?' batin Kiana.Kiana memenangkan pertandingan pertama. Para VVIP lemah lunglai tergeletak penuh luka di atas panggung.Kiana menggigit bibirnya sendiri. Ia merasa terlambat dan sangat berdosa. Seharusnya, dalam permainan gila tersebut tidak seharusnya melibatkan banyak orang. Jika HG Group menginginkannya, Kiana tidak akan menolaknya.Melihat generasi pertama yang kokoh dan kuat menjadi ternoda, hati Kiana sangat terluka. Tubuhnya yang sudah lelah, juga luka lama yang terbuka kembali, membuatnya semakin memanas.Pertarungan tersebut membuatnya gila dan semakin bergairah. Kiana yang menghadapi VVIP tidak serius,

  • Money And The Power   315. Kebenaran 2

    Kiana mengerutkan keningnya. Bau amis darah segar dari celine membuatnya sedikit mual. Kiana memperhatikan tangan Celine yang membekas darah kering."Mora, acara sebentar lagi di mulai. Seharusnya kau sudah bersiap. Kenapa kau belum mengenakan seragammu?" tanya Celine sembari menghempaskan tubuhnya di atas sofa yang berada di dalam ruang ganti khusus untuk Kiana."Saya hanya sedikit bingung," jawab Kiana."Apa yang kau bingung kan?" tanya Celine. Ia membersihkan pisau lipat tersebut. "Apa kau ingin membuatku marah?" lanjutnya sembari memberikan tatapan tajam yang tak terkontrol."Maafkan saya, Nona Celine."Di depan mata Kiana, ada beberapa kalung berlian, anting, gelang dan jumlahnya cukup banyak. Perhiasan untuk pria dan wanita yang jika di pakai akan menutupi tubuh Kiana.'Apa yang harus aku lakukan dengan ini?' batin Kiana."Kau kenakan berlian itu tanpa terkecuali. Tidak ada yang boleh tertinggal," ujar Celine. "Aku tidak menyewa model untuk memperagakannya karena acara malam ini

  • Money And The Power   314. Kebenaran

    Sam tidak mungkin menentang elitisan Gracia. Ia tidak mungkin membiarkan Gracia melewati pedihnya jalan hidup yang akan membakar telapak kakinya setiap ia melangkah maju."Lakukan apa yang kau inginkan. Aku akan berada di belakangmu sebagai pendukung," ucap Sam.Gracia beranjak dari tempatnya. Ia menghampiri Tuan Don yang terkekang oleh rantai yang melilit pada tangan dan kakinya. Mereka bertiga berada di ruangan yang sama sehingga mudah untuk mencari celah kabur."Hei, Pak tua!" teriak Gracia. "Kalau kau membohongiku, aku pastikan kepalamu langsung terlepas dari lehermu!" ancam Gracia."Hahaha ..." Tuan Don terkekeh geli. Ia menertawakan dirinya yang sudah dibodohi oleh Naura, juga dua orang yang menjaga kepercayaan tapi menjadi tertuduh. Bukankah itu konyol? Pikir Tuan Don."Aku akan menempatkan kalian berdua di posisi tertinggi perusahaanku. Kalian bisa melakukan apa saja untuk dendam atau membuktikan kualitas kalian," ucap Tuan Don."Kali ini, aku percaya padamu. Kalau kau membuatk

  • Money And The Power   313. Pengkhianat

    Rael keluar dari perusahaan miliknya. Ia mendapatkan sebuah kesan pribadi tanpa nama. Sejenak, kisah-kisah kelam kembali terlihat Dan terkenang dalam benaknya."Apa yang akan akan Anda lakukan, Tuan?" tanya Tuan Aaron. Meski ia menilai semuanya rumit, tapi Tuan Aaron sama sekali tidak memiliki pikiran untuk pindah kepercayaan atau Tuan."Alu harus menyelesaikan tugasku dengan baik sampai akhir," jawab Rael."Anda akan bergabung lagi dengan tujuh jenius yang Anda besarkan?" tanya Tuan Vidor. "Bukankah mereka sudah sudah mengkhianati Anda? Bagaimana mungkin Anda masih masih percaya pada mereka?" imbuhnya."Aku tidak berpikir kalau mereka berkhianat. Mereka hanya melakukan apapun yang membuat hati mereka senang. Lagi pula, berTuankan aku yang cacat seperti ini, tidak akan mendapatkan keunggulan dan juga nama baik." Santai, tapi terdengar ada kekecewaan di dalam kalimat Rael. Di tambah lagi dengan dengan ekspresi wajah Rael yang tersakiti."Saya mengerti. Saya akan mengikuti Anda sampai a

  • Money And The Power   312. Psychopath

    Ugh ... Ugh ... Ugh ...Uhuk ... Uhuk ... Uhuk ...Generasi pertama yang dijebak oleh Jordan karena menolak, mereka dijadikan tawanan yang akan memeriahkan puncak acara yang akan menghina harga diri mereka.Mereka semua terbatuk-batuk. Tubuhnya lebam-lebam bahkan ada punggung mereka hampir dibuat meleleh karena disulut oleh besi panas.Argh! Argh! Argh!Teriakan kesakitan itu menjadi nilai plus bagi Jordan. Ia puas karena mereka yang tidak menurut pada akhirnya bisa menjadi mainannya yang berharga."Bajingan kau, Jordan!" teriak Gerald yang tertangkap.Jordan hanya melepaskan Serchan meski Serchan menolak. Ia tidak ingin mengambil resiko karena yang Jordan tawarkan adalah kerjasama dengan bangsawan Inggris, bukan pengamdian dari Serchan. Dua hal tersebut sudah berbeda. Jika Jordan menangkap bangsawan Serchan, tentu saja ia akan dimusuhi oleh Inggris dan itu adalah sesuatu yang bisa dikatakan sebagai mimpi buruk."Bedebah sialan! Meski kau menjadikan kami meleleh bersama api, kami tida

  • Money And The Power   311. Penyelamatan Nyonya Dum

    Naura mendapatkan pesan singkat dari Delice. Ia harus memecahkan kode supaya bisa membaca pesan dari Delice.Naura menyipitkan matanya. "Dum? Siapa?" gumam Naura.Naura mendengarkan pesan suara yang terkirim melalui pesan pribadi yang akan otomatis terhapus beberapa detik setelah selesai di dengarkan.Naura tidak bisa melakukannya sendiri. Demi Rael, Delice menelusuri seluk beluk keberadaan Tuan Don. Untuk meruntuhkan sebuah menara, Delice harus menghancurkan pondasinya.Naura mendengarkan dengan saksama. Semua hal yang Delice sampaikan. Delice tidak akan membuat pesan pribadi hapus otomatis jika apa yang ia sampaikan tidaklah penting."Sayang, aku akan menjelaskan intinya secara singkat. Aku harap kau bisa mengerti. Aku tidak memiliki waktu untuk menjelaskannya secara langsung padamu. Yakinlah! Kalau kau melakukan sesuai yang aku rencanakan, kau akan berhasil hingga akhir tanpa terluka."Delice menjelaskan dengan rinci apa yang terjadi. Bagaimana awal mulanya sampai ia bertekad selam

  • Money And The Power   310. Kekuasaan Jordan

    Gedung tua yang ada di Rusia menjadi tempat pilihan yang cukup akurat untuk menjalankan semua rencana Jordan. Satu per satu tamu yang ia undang sudah mulai berdatangan.Tamu-tamu tersebut menatap heran ke arah gedung yang setengah rusak karena akibat kebakaran hebat beberapa bulan yang lalu.Mereka terdiri dari generasi awal yang membentuk organisasi damai. Jordan mengusik kedamaian yang sudah mereka perjuangkan."Mereka sudah datang tanpa terkecuali. Hah! Tingkat keyakinan yang aku miliki mencapai batasannya," ujar Jordan.Rion menjadi pengikut Jordan, begitu juga dengan Brandon. Mereka memiliki perhitungannya sendiri karena tali kekang HG Group sepenuhnya berada di tangan Jordan."Aku tidak tahu siapa yang menolak dan siapa yang menerima," ucap Jordan."Ah!" pekik Brandon tiba-tiba.Jordan mengundang mereka hanya mengandalkan persiapan insting dadakan. Tidak ada rencana bahkan persentase yang dibayangkan saja tidak ada. Bukankah Jordan terlalu berani untuk mempertaruhkan nyawanya se

  • Money And The Power   309. Pilihan

    Brak!"Kiana!" teriak Leon.Kiana melirik tajam. Ia sangat menunjukkan rasa tidak sukanya pada Leon yang masuk ke dalam kamar pribadinya saat Kiana baru saja merebahkan tubuhnya."Apa kau tidak memiliki sopan santun?" Kiana membalas bentakan Leon dengan kalimat pertanyaan yang tidak kalah sadis."Aku dengar kalau membunuh Zaila dan Rai, bahkan kau memberikan kelingking Rai sebagai bukti. Kiana, apa kau sudah gila?" bentak Rai.Kiana menyibakkan selimut yang baru saja menutupi tubuhnya. Kiana ingin istirahat sejenak untuk memulihkan diri dari beberapa darah yang keluar dari luka barunya."Apa yang terjadi padamu? Kenapa kau kesulitan berdiri?" tanya Leon. Ia langsung mendekati Kiana untuk mengecek kondisinya.Kiana menepis tangan Leon. "Singkirkan tanganmu itu!" ujar Kiana."Aku memang tidak bisa memaksamu untuk bercerita, tapi aku yakin kalau kau bertarung hebat dengan Rai sebelum berhasil membunuh Zaila dan Rai. Kenapa kau membunuhnya?" tanya Leon lirih.Leon duduk di atas ranjang Ki

  • Money And The Power   308. Perasaan Yang Sama

    Tubuh Delice seperti menggigil kedinginan. Aura yang terpancar dari orang bertopi yang menyerangnya seperti tidak asing. Orang tersebut bahkan hanya diam dan tidak menyerang Delice lagi setelah Celine meninggalkannya."Kenapa tidak menyerang lagi? Kenapa hanya mematung, hah?" tantang Delice."Kenapa aku harus menyerang saat aku tidak ingin?" balas Kiana.Suara Kiana memang tidak asing bagi Delice. Sejenak, ingatan Kiana mulai merasukinya. Namun, Kiana menahan rasa sakit yang saat ini menyerangnya.Sret!Delice membuka paksa topi yang menutupi wajah Kiana. Rambut Kiana yang tertutup oleh topi juga menjadi tergerai karena penyangga hilang.Delice seperti diberikan kejutan yang tidak bisa ia bayangkan. Kiana, putri tercinta yang sedang ia cari ternyata berada di depan matanya."Kiana!" pekik Delice.Delice tidak ingat kalau beberapa menit yang lalu Kiana melukainya dengan luka yang cukup dalam. Meski luka tersebut bukan apa-apa bagi Delice, tapi tentu saja lukanya terasa berbeda karena p

DMCA.com Protection Status