Share

Part 26. Perubahan Alika

Penulis: Triwahyuni Triwahyuni
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Beban, siapa yang kamu bebani?" tanya Bram berusaha untuk mengulik masa lalu pacarnya ini.

"Banyak sekali orang yang aku bebani. jadi dimana aku bisa bekerja, dan kapan?" tanya Alika berusaha mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Nanti akan aku kabari jika sudah ada, tapi kenapa harus bekerja aku bisa membelikan apapun yang kamu mau?" tanya Bram.

"Ya itu aku tidak mau seperti itu. aku mau bekerja dan menikmati hasil sendiri," jawab Alika.

"Apa kamu tidak malu bekerja?" tanya Bram.

"Aku tidak, apa kamu malu jika pacarmu ini bekerja?" Alika malah balik bertanya kepada Bram.

Bram menggelengkan kepalanya. Alika memang wanita yang berbeda dengan wanita lainnya yang pernah dia kenal.

"Tidak juga, aku senang wanita yang mau bekerja keras," jawab Bram.

Kemudian Bram membuka laptop dan mulai bekerja sedangkan Alika sibuk memperhatikan dekorasi yang ada di ruangan Bram.

Menurut Bram hal yang dilakukan oleh Alika adalah hal yang tidak penting. tetapi jika itu membuat Alika sedang Bra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Misteri di balik cinta Alika   Part 27. Kenalin aku calon istrinya

    "Hahaha... iya Sayang aku ngga lagi." ujar Alika dengan menjauhkan tubuhnya dari tubuh Bram. Bram menarik nafas lega. Bram merasa dunianya sudah terbalik. dulu Bram yang selalu bermain dengan wanita, kenapa sekarang malah dirinya takut dengan Alika jika melakukan seperti tadi.Bram membenarkan bajunya yang berantakan karena ulah Alika. kemudian Bram bertanya "Aku boleh minta minum ngga?"."Boleh dong Sayang, tunggu di sini ya, aku ambilkan dulu," jawab Alika. Kemudian Alika berjalan masuk ke dalam. tidak lama kemudian Alika ksluar dengan membawa gelas berisi air dingin dan langsung memberikan kepada Bram.Bram langsung menghabiskan minum yang diberikan oleh Alika. Bram meletakan gelasnya ke meja kemudian Bram membenarkan letak duduknya. "Kamu mau ke mana Yang?" tanya Bram. "Ngga kemana-mana Yang, oh iya kita kan sudah enam bulan pacaran selama itu juga kamu ngga pernah bawa aku ke rumahmu Yang, memangnya kamu ngga mau kalau aku ketemu sama kedua orang tuamu?" tanya Alika dengan me

  • Misteri di balik cinta Alika   Part 28. Aku juga merindukanmu

    "Jadi kenapa kamu masih bediri di situ pintu masih ada di tempat yang sama, apa perlu aku panggilkan satpam agar kamu pergi?" tanya Alika.Duk... Rara menghentakan kakinya. kemudian Rara membalikan badannya dan meninggalkan Alika dan Bram di sana. Alika dan Bram hanya bisa saling melempar pandang. Alika melihat ke arah Rara yang terlihat berputar balik dan berjalan mendekat ke arah Alika. "Awas saja kamu, akan aku pastika Bram kembali ke dalam pelukanku!" bisik Rara di telinga Alika. Setelah itu Rara benar-benar meninggalkan rumah Bram. Bram terlihat menarik nafas panjang. "Keren banget sih calon istriku." puji Bram. "Memangnya tadi cewe beneran pacar Mas?" tanya Alika dengan melipat kedua tangannya di dada. Bukannya menjawab malah Bram fokus dengan panggilan kepadanya yang memanggil dengan sebutan Mas. "Mas. Mas orang di tanya malah melamun." omel Alika dengan mengibaskan tangannya di depan Bram. "Maaf Sayang, bukan sebenarnya dulu memang pernah Rara menjadi pacar Mas, tetap

  • Misteri di balik cinta Alika   Part 29. Kami pernah melakukannya

    Sementara itu di belahan kota lain. tepatnya di apartemen tempat Raka tinggal. Raka sedang menatap ke salah satu foto Alika yang dirinya selalu dibawa kemana-mana di dalam dompetnya. Raka mengusap pipi Alika yang ada di dalam foto. tidak dapat Raka pungkiri di bagian hatinya yang paling dalam Raka juga merindukan Alika."Maafkan aku, aku tidak bisa memberikanmu kenyamanan yang kamu inginkan, aku juga harus menjaga hatiku sendiri Al. aku tidak tahu dan tidak tahu pasti kapan aku kembali. tetapi aku berjanji akan kembali dan menemuimu," gumam Raka dengan menatap foto Alika. Tring... Tring... Ponsel Raka yang berada di atas meja kerja berdering. Raka memalingkan wajahnya ke arah ponsel dan terpampang dilayar depan nama Alika Sayangku. Raka menarik nafas panjang dan memilih untuk membalikan ponselnya. kemudian Raka bergumam "Maaf aku tidak bisa.".Kemudian Raka membaringkan tubuhnya di ranjang. tidak lama kemudian Raka sudah tertidur.***Sementara itu di belahan kota lainnya tepatnya

  • Misteri di balik cinta Alika   Part 30. Kenapa lama sekali

    "Kamu tahu hati dan pikiran Bram selama ini hanya terisi dengan namaku, dan aku yakin kamu tidak tahu kalau kami pernah tidur satu ranjang dan yah tentu kamu tahu sendiri jika dua orang tidur dalam satu ruangan apa yang akam dilakukan. ya kami melakukannya." jelas Rara. Deg... Jantung Alika terasa sakit mendengar pernyataan yang pahit ini. tetapi Alika berusaha tetap tenang menghadapi wanita seperti Rara.Alika maju tiga langkah saat ini posisi mereka saling berhadapan. tubuh Rara lebih pendek dari Alika."Apa wajahku terlihat perduli? tidak... tidak sama sekali aku tidak percaya dengan ucapanmu, jadi lain kali datang kepadaku dengan membawa bukti," jawab Alika. Kemudian Alika berjalan pergi meninggalkan Rara di ruang ganti. Alika membawa motornya dengan kecepatan sedang menuju ke rumahnya. meski Alika mempunyai sopir tetapi Alika tidak ingin terlihat mencolok saat dirinya pergi bekerja.Tring... Tring...Alika menghentikan motornya disamping jalan ketika mendengar suara ponselnya

  • Misteri di balik cinta Alika   Part 31. Kedatangan wanita yang tak dikenal

    Tap... Tap... Tap... Semua yang ada disana langsung mengalihkan pandangannya ke arah langkah kaki. langkah kaki itu berhenti tepat di belakang Alika. "Ada apa Sayang kenapa kamu lama sekali, aku sudah menunggumu lama sekali di depan," ujar Pria itu dengan memeluk pinggang Alika.Riska bahkan sampai membuka mulutnya melihat Pria tampan yang baru saja datang. dan langsung memeluk Alika. Alika membalikan badannya kemudian melepaskan tangan Bram dari pinggangnya. kemudian Alika menjawab "Ngga ada apa-apa kok Yang.".Kemudian Alika mengajak Bram untuk keluar dari ruangan. Alika kemudian berganti baju dan keluar dari restoran itu bergandengan tangan bersama Bram. "Alah... pacar dapat dari merebut saja bangga!" teriak Riska setelah Alika pergi bersama Bram. "Kamu ngomong apa sih Ris, bilang saja kalau kamu iri," ucap Riko. "Iya dasar wanita tukang iri." sahut pekerja yang lainnya. "Apa sih kalian, emang benar kok kalau pacar Alika itu dapat dari merebut pacar orang, kalian saja yang s

  • Misteri di balik cinta Alika   Part 32. Apa kamu mengenal wanita itu

    Tring... Tring... Ponsel Rara yang berada di meja rias berdering. Rara melihat ke arah ponsel dan terdapat inisial R yang meneleponnya. "Iya ada apa? jangan berikan kabar buruk kepadaku," ucap Rara ketika teleponnya sudah tersambung."Haha... tentu tidak, aku sudah berhasil melakukan rencanamu itu. dan kondisi di perburuk karena kedatangan teman kerjanya. jadi sekarang aku minta kirim sisa yang kamu janjikan kepadaku," ucap wanita berinisial R itu. "Oke tunggu, nanti saya transfer ke rekeningmu." jawab Rara. Kemudian Rara tersenyum licik. kemudian Rara bergumam "Rasakan kamu, ini baru permulaan.".*** Sementara itu di rumah Alika. Alika sedang duduk di kursi meja makan dengan memijat pelan pangkal hidungnya. "Kenapa ada orang aneh seperti itu, kenapa juga Riska tiba-tiba datang ke rumah?" gumam Alika. Tring... Tring... Ponsel Alika yang berada di meja makan berdering. Alika mengalihkan pandangannya ke arah ponsel dan melihat di layar depan terpampang nama Raka. Alika menepuk

  • Misteri di balik cinta Alika   Part 33. Apa yang Alika berikan kepadamu

    Klek...Rara membuka pintunya. saat pintu terbuka Bram juga sedang menatap ke arah pintu menunggu siapa yang datang karena seingat Bram dirinya tidak memanggil pegawainya untuk datang. Melihat siapa yang masuk Bram sedikit terkejut. tetapi Bram menutupi perasaan terkejutnya dengan wajah yang datar. "Khem." Bram berdehem kemudian membenarkan letak duduknya. "Ada apa kamu datang ke sini dan memakai pakaian seperti itu? jika ingin mencari mangsa kamu salah tempat," tanya Bram dengan santainya. Sedangkan Rara dengan santai duduk di depan Bram. dan duduknya dibuat-buat agar terlihat menggoda. Bukannya senang dengan tingkah Rara. justru sebaliknya Bram merasa risih dan geli dengan Rara."Aku membawa bukti kalau pacar pelayanmu itu selingkuh," ucap Rara. "Dia Alika bukan pacar pelayanku. dia memang pacarku dan calon istriku kamu mengerti, jadi jangan sekali-kali memanggilnya pacar pelayanku!" bentak Bram."Ya yang ku maksud itu," jawab Rara dengan memalingkan wajahnya ke arah samping.

  • Misteri di balik cinta Alika   Part 34. Bertemu Mami

    "Sudah sampai, ayo turun Yang." ajak Bram. "Iya ayo." jawab Alika. Kemudian mereka berdua berjalan bergandengan tangan masuk ke restoran. Alika dan Bram memilih untuk duduk di kursi yang berada di dekat pintu keluar. Tidak lama kemudian pesanan mereka sudah datang. Bram dan Alika langsung menyantap makan siangnya, Alika juga sudah merasa lapar. tadi pagi hanya sempat makan kue setelah itu Alika tidur. "Oh jadi ini, anak yang selama ini tidak tahu balas budi. ngga tahu orang tua lagi kesusahan malah anaknya di sini makan enak!" sindir seorang wanita yang berdiri di samping Alika. Alika langsung meletakan sendok yang berisi nasi dan lauk. Alika mengalihkan pandangannya ke arah sampingnya. Alika langsung melebarkan matanya. Mimpi apa dirinya semalam kenapa hari ini dirinya sial sekali. pagi-pagi sudah kedatangan wanita hamil yang tiba-tiba menanyakan pacarnya, sedangkan siang ini Alika dipertemukan dengan wanita yang Alika tidak harapkan. Bram juga mengalihkan pandangannya ke arah

Bab terbaru

  • Misteri di balik cinta Alika   Part 117. Happy ending

    "Iya do'anya saja. makasih ya Bri sudah mau mengantarkan kita. hati-hati bawa mobilnya," ucap Alika. "Iya Al, kami pulang dulu," pamit Brian. Kemudian Brian kembali membawa mobilnya dengan kecepatan sedang, meninggalkan parkiran hotel."Yang masuk sekarang yuk," ajak Raka kepada istrinya. "Hmm... ayo Yang," jawab Alika. Kemudian Alika dan Raka masuk ke dalam hotel. mereka berada di dalam kamar seperti pasangan pengantin baru saja. Bahkan hampir semalaman mereka berdua tidak tidur. Alika dan Raka berada di hotel selama dua hari tiga malam. Pagi ini adalah hari ke tiga Alika dan Raka berada di hotel, siang ini mereka memutuskan untuk kembali ke rumah. Mereka pulang ke rumah di jemput oleh Pak Agus. sudah ada tiga bulan terakhir ini Alika tidak lagi bekerja dengan alasan ingin istirahat agar cepat dapat momongan. Tring... Tring... Ponsel Raka yang berada di meja kecil samping ranjang berdering. Raka mengalihkan pandangannya ke arah ponsel. Raka melihat di layar depan terpampang

  • Misteri di balik cinta Alika   Part 116. Ke hotel

    "Kamu jangan mengada-ngada berita yang tidak benar kaya gini lah Bri, aku ngga suka," pinta Raka."Yang kamu jangan seperti ini, semua itu memang benar. kami yang mendengarnya sendiri, bahkan kami sudah melihat Bram untuk terakhir kalinya," ucap Alika dengan menangkup wajah suaminya.Tanpa berkata-kata Raka hanya bisa memeluk istrinya dengan erat. ini kehilangan kedua kalinya bagi Raka. Lagi-lagi Raka harus merelakan kehilangan seorang teman, sahabat dan juga ayah selama ini. Raka dan Brian langsung mengurus semua pemakaman Bram hingga selesai. karena waktu sudah malam mereka memutuskan untuk memakamkan jasad pada pagi harinya saja. Mereka membawa pulang jasad Bram ke rumah Bram. saat mobil ambulace datang, sudah banyak warga dan juga karyawan ada juga beberapa kerabat jauh yang datang ke sana. Pagi ini jam setengah delapan mereka berbondong-bondong mngantarkan jasad Bram ke tempat terakhirnya. Jam sembilan semua proses pemakamannya selesai. para pelayad juga sudah mulai pergi, t

  • Misteri di balik cinta Alika   Part 115. Kepergian Bram

    Bram melepaskan pelukannya telebih dahulu. kemudian Bram berkata "Kamu tahu, sejak pernikahanmu dengan Raka terjadi, aku sudah menganggapmu seperti adik sendiri, di sini aku hanya ada Raka, begitu juga dengan Raka. Raka hanya ada aku dan sekarang Raka memilikimu,"."Aku juga mau jujur kepadamu. hal yang mungkin akan sangat menyakitkan untukmu," ujar Bram. "Apa katakan saja," pinta Alika. Alika meminta Bram untuk duduk karena melihat pancaran wajahnya yang semakin pucat. "Kamu selama ini mencari di mana orang tuamu kan?" tanya Bram. Alika menganggukan kepalanya, kemudian Alika bertanya "Iya, lalu ada apa?"."Aku akan memberitahumu sesuatu. kedua orang tuamu masih ada dan keduanya masih sehat. mereka tinggal disalah satu desa dan Raka sudah mengetahui semuanya karena aku yang mengatakannya." jawab Bram. "Lalu di mana kedua orang tuaku?" tanya Alika dengan mengguncangkan pelan tubuh Bram. Bram mengeluarkan satu lembar kertas bertuliskan sebuah alamat. Bram memberikannya kepada Ali

  • Misteri di balik cinta Alika   Part 114. Kejujuran Bram

    "Pasti enak lah Yang, kan kamu yang bikin," jawab Raka. Kemudian Raka membalikan badan Alika. saat ini posisi Alika dan Raka saling berhadapan. bahkan wajah mereka hanya berjarak satu centimeter saja. Alika mengalungkan tangannya ke leher Raka. Alika sengaja memiringkan wajahnya, Alika tahu apa yang saat ini ada di pikiran suaminya.Pasti Raka sedang berat untuk meninggalkannya di rumah sendirian selama ini. "Kenapa?" tanya Alika. Bukannya menjawab Raka malah mendekatkan wajahnya ke wajah Alika. Raka mengecup bibir tipis istrinya itu, bukan kecupan singkat tetapi Raka selalu menuntut kepada Alika untuk lagi dan lagi. Setelah berciuman cukup lama, Alika melepaskannya terlebih dahulu. kemudian Alika dan Raka saling pandang. Raka mendaratkan kecupan singkat di bibir Alika. "Aku bakal kangen banget sama kamu Yang," bisik Raka di telinga Alika. "Iya Sayang, aku juga bakal kangen sama kamu. makanya semangat kerjanga biar cepet selesai kerjaannya ya, terus nanti bisa pulang," ucap Ali

  • Misteri di balik cinta Alika   Part 113. Pasti akan rindu berat

    Dua puluh lima menit kemudian mobil Raka memasuki komplek perumahan yang terlihat elit itu. Raka melihat ke arah Brian dengan tatapan tidak percaya. "Yakin pacarmu di sini Bri?" tanya Raka.Alika dan Brian mengalihkan pandangannya ke arah Raka. kemudian Brian bertanya "Iya lah yakin memangnya ada apa Rak, kok kamu tanyanya aneh?"."Kenal dimana sama wanita di sini kamu Bri. jangan-jangan calon istrimu itu masih abg ya Bri?" tanya Raka. "Ya ngga lah Rak, dia seumuran dengan istrimu, nanti kamu juga akan tahu," jawab Brian. Tidak lama kemudian mobil yang Raka kendarai di minta untuk belok ke salah satu rumah. rumah itu terlihat sangat luas dari bagian depan. Dengan cat tembok warna putih dan emas yang membuat rumah itu terlihat mewah dan elegan. Raka melihat di dalam pekarangan rumahnya, ada tiga mobil mewah yang terparkir. "Wah keren Bri," ujar Raka dengan menepuk pundak Brian. Brian hanya menjawab dengan tertawa perkataan Raka. kemudian Raka dan Alika berjalan di belakang kedua

  • Misteri di balik cinta Alika   Part 112. Darimana kamu bisa kenal wanita ini

    "Boleh ayo," ajak Raka. Raka menggandeng tangan istrinya. Raka membukakan pintu mobil untuk Alika. setelah ity Raka masuk ke kursi kemudi.Raka membawa mobilnya dengan kecepatan sedang, meninggalkan pekarangan rumah mereka.Dua puluh lima menit kemudian Raka memarkirkan mobilnya di parkiran mal. Raka dan Alika keluar dari mobil mereka berjalan bergandengan tangan masuk ke dalam mal. "Yang sini deh," ajak Raka. Raka dan Alika masuk ke salah satu toko yang menjual perhiasan. Alika hanya menurut ke suaminya. "Menurut kamu bagus yang mana Yang?" tanya Raka dengan menunjukan dua kalung kepada Alika. "Semuanya bagus Yang, memangnya mau buat siapa?" tanya Alika. "Ya buat kamu Sayang, memangnya buat siapa lagi," jawab Raka. "Hehe... ya kirain kamu mau ngasih hadiah buat siapa," jawab Alika. "Iya Yang, kan sudah lama ngga aku kasih hadiah buat istriku ini," ucap Raka dengan mengusap pucuk kepala Alika. "Hmm... aku yang ini aja kayanya bagus," ucap Alika dengan menunjuk kalung berliont

  • Misteri di balik cinta Alika   Part 111. Rencana baik Brian

    "Oh iya sampai lupa," jawab Brian dengan menepuk keningnya sendiri.Brian berbalik badan dan berjalan ke arah sepasang suami istri itu. mereka bertiga terlihat sedang berbicara tetapi tidak bisa Alika dengar dengan jelas.Tidak lama kemudian Brian kembali dengan berjalan beriringan dengan kedua orang tua tadi ke arah Alika. "Alika ini kenalin kedua orang tuaku, mereka baru saja bisa datang ke sini setelah beberapa tahun mereka tinggal di luar negeri untuk masalah pekerjaan," ucap Brian dengan menunjuk ke arah kedua orang tuanya. "Oh iya, salam kenal Pak, Bu. saya Alika," ucap Alika dengan mengulurkan tangannya ke arah Ibu Brian. "Iya salam kenal, sudah berapa lama kamu kenal dengan anak saya?" tanya Ibunya Brian dengan membalas uluran tangan Alika. "Sudah lama ya Bri," jawab Alika. "Iya Ma, sudah lama sekali. dia istri temanku Ma, si Raka." jawab Brian. Mungkin Mamanya mengira kalau Alika adalah calon istri yang dibilang oleh Brian semalam. "Kenapa kalian masih di luar, ayo mas

  • Misteri di balik cinta Alika   Part 110. Kedatangan Brian

    "Tapi tidak apa-apa, Mama sama Papa ihklas kalian meninggalkan kami. Mama sama Papa yakin, setelah hujan akan ada pelangi yang datang. pasti tuhan akan menyiapka kebahagian untuk Mama sama Papa," gumam Alika. "Oh iya kalian baik-baik ya di atas sana, Mama sama Papa akan selalu mengujungi kalian," lanjut Alika."Al," ucap Raka. Raka sudah tidak sanggup lagi mendengar kata demi kata yang keluar dari bibir Alika. "Iya Yang," jawab Alika. "Mama sama Papa, pulang dulu ya Sayang," pamit Alika. Alika mengecup dua nisan itu bergantian. sedangkan Raka hanya mengusapnya saja. Alika memeluk Alika dan mengajaknya ke parkiran mobil. Setelah Raka dan Alika masuk ke dalam mobil. Pak Agus kembali membawa mobilnya dengan kecepatan sedang, menuju ke rumah Alika. Sepuluh menit kemudian Pak Agus menghentikan mobilnya di pekarangan rumah Alika. Raka turun dari mobil dan menuntun Raka masuk ke dalam rumah. Raka mengajak Alika untuk duduk di sofa yang berada diruang tamu. Raka juga meminta Bi Mun un

  • Misteri di balik cinta Alika   Part 109. Jadi pendiam

    "Ta... tapi bagaimana dengan istri saya?" tanya Raka. "Bapak serahkan saja sama kami ya, kami akan melakukan yang terbaik untuk istri Bapak," ucap perawat itu."Sudah Rak, kamu percaya saja sama mereka yang lebih tahu." pinta Brian. Kemudian Brian memilih untuk duduk di kursi tunggu. sedangkan Raka berjalan mondar mandir di depan pintu ruang rawat Alika. Raka mengalihkan pandangannya ke arah jam dipergelangan tangannya sudah menunjukan jam setengah enam pagi. Tring... Tring... Ponsel Brian yang berada di dalam saku jaket berdering. Brian mengeluarkan ponselnya dan melihat di layar depan terpampang nama Bram."Halo Pak, pagi," sapa Brian ketika teleponnya sudah tersambung. "Pagi, kamu lagi di mana?" tanya Bram diseberang sana. "Saya sedang di rumah sakit, sedang menemani Raka dan istrinya Pak," jawab Brian. "Raka, ada apa dengan Raka?" tanya Bram. "Istrinya melahirkan Pak, tetapi kedua anaknya tidak bisa diselamatkan," jawab Brian dengan nada yang berbisik. "Innalillahiwainna

DMCA.com Protection Status