Kota yang semakin tenang menjadi saksi bisu atas kejatuhan jaringan kriminal yang telah lama berkuasa. Maya dan Alex kembali ke kantor polisi, dengan perasaan lega dan bangga. Mereka telah menyelamatkan kota dari kejahatan.
Saat mereka memasuki kantor, rekan-rekan mereka menyambut dengan tepuk tangan dan senyum. "Selamat, Maya! Selamat, Alex!" teriak mereka. Maya dan Alex tersenyum, berjabat tangan dengan rekan-rekan mereka. "Terima kasih, teman-teman," kata Maya. Alex menambahkan, "Kita berhasil karena kerja sama yang baik." Kepala polisi mendekati mereka, wajahnya bangga. "Maya dan Alex, kalian telah menunjukkan dedikasi dan keberanian yang luar biasa. Kalian layak mendapatkan penghargaan." Maya dan Alex saling menatap, merasakan kebanggaan dan kepuasan. Mereka telah menyelesaikan kasus yang paling sulit dalam karir mereka. Tiba-tiba, telepon di meja Maya berdering. Dia menjawabnya dengan hati-hati. "Maya, saya ingin bertemu dengan Anda," kata suara di seberang telepon. "Siapa ini?" tanya Maya. "Aku Evelyn Stone," jawab suara tersebut. "Aku sesuatu yang penting yang ingin aku beritahu." *** Berbicara dari telepon tidak membuatnya puas, Evelyn Stone datang ke kantor polisi di undang Maya untuk dimintai beberapa keterangan lagi. Kantor polisi yang tenang menjadi saksi bisu atas pertemuan antara Maya, Alex, dan Evelyn Stone. Ruangan yang dipenuhi dengan dokumen-dokumen dan foto-foto tersangka, menjadi latar belakang yang tepat untuk mengungkap kebenaran. Evelyn Stone duduk dengan tenang, menatap Maya dan Detektif Alex dengan mata yang penuh keberanian. "Saya siap memberitahu semua yang saya tahu, tanpa ada yang saya tutupi. Saya ingin menceritakan semuanya" katanya dengan excited dan tenang. Maya mengangguk, mencatatkan setiap kata yang diucapkan Evelyn. "Kami ingin tahu tentang jaringan kriminal itu, dari awal sampai akhir." Evelyn Stone menarik napas memulai ceritanya. "Semuanya berawal dari Richard Langley, pemilik Langley Industries. Dia memiliki rencana untuk menguasai bisnis di kota ini dengan cara apapun." Alex mengangguk, mata tajamnya memantau Evelyn Stone. "Lalu, apa peran Marcus dalam semua ini?" Evelyn menatap lantai, kenangan pahit muncul kembali. "Marcus adalah orang kepercayaan Richard. Dia yang memimpin jaringan kriminal itu, dengan Evelyn sebagai korban yang dipaksa ikut serta." Maya menatap Detektif Alex, dia merasakan kemarahan yang tak terhingga di wajah Detektif Alex. Mereka tidak menyangka Marcus selicik itu dan tidak akan membiarkan kejahatan itu terus merajalela. "Kami benar-benar akan menghancurkan jaringan kriminal itu," kata Detektif Alex dengan geram. Evelyn menatap mereka dengan mata penuh harapan. "Terima kasih... Terima kasih sudah percaya pada saya dan saya juga sangat percaya pada kalian, kalian orang yang cerdas, dan pemberani." Saat itu, telepon di meja Maya berdering lagi. Dia menjawabnya dengan hati-hati. "Maya, kami menemukan bukti baru," kata suara di seberang telepon. "Richard Langley masih hidup." Mata Maya mendelik tajam dan sedikit tidak percaya, Dia melihat ke arah Detektif Alex, Detektif Alex penasaran dengan berita yang dikatakan penelepon itu kepada Maya sehingga raut wajah yang tidak biasa terukir di wajah Maya. Keterkejutan dan kemarahan tercampur dalam hati Maya. "Richard Langley masih hidup?" ulang Maya dengan nada suara yang sedikit tinggi namun tidak percaya. Detektif Alex terperangah mendengar ucapan Maya, dia juga terkejut dan heran. Maya mengaktifkan speaker telepon tersebut. "Benar, Maya, Richard Langley masih hidup" jawab suara di seberang telepon. "Kami menemukan bukti yang kuat. Dan selama ini Dia bersembunyi di luar negeri." "Bagaimana bisa Richard Langley masih hidup?" Tanya Maya marah dengan wajah kaget yang tidak bisa disembunyikan. "Ini masih dalam tahap penyelidikan, Kami akan menyelidikinya secara detail" Telepon terputus, para penyelidik lainnya berusaha mencari informasi. Detektif Alex tak bisa menyembunyikan wajah kemarahan dan keheranannya, "Jika Richard Langley masih hidup lalu mayat siapa yang Saya lihat beberapa waktu lalu?" dia bertanya pada dirinya sendiri. "Maya, jika Richard Langley masih hidup berarti ada yang tidak beres dengan mayat yang kita temukan beberapa waktu lalu. Kita harus cari tahu tentang itu" Kata Detektif Alex dengan amarah yang tertahan dibarengi dengan rasa bingung dan penasaran. Detektif Alex belum tau kalau jawabannya akan mengungkapkan kejutan besar dalam kasus ini. Belum ada yang tau, mayat yang ditemukan di rumah tua Langley adalah saudara kembar Richard Langley, yaitu Robert Langley. Mereka berdua memiliki persamaan yang sangat mirip, sehingga sulit dibedakan. Mereka benar-benar kembar identik. Bahkan istri Richard Langley sendiri yaitu Evelyn Langley pun sulit mengetahui perbedaannya. Richard Langley menyusun rencana licik dengan membunuh saudaranya sendiri dan membuat semua orang percaya bahwa dia telah meninggal. Dengan demikian, dia bisa melarikan diri dan melanjutkan rencana kejahatannya tanpa dicari oleh pihak yang berwajib. Sekarang, Detektif Alex dan Maya harus menghadapi Richard Langley yang masih hidup yang ternyata sangat berbahaya dan Mereka akan berusaha menghentikan rencana kejahatannya. Detektif Alex dan Maya akan bergerak cepat setelah menerima informasi yang lebih akurat, dan dengan sigap mereka harus mempersiapkan rencana penangkapan. Walaupun dibenak mereka berkata, bagaimana mungkin orang yang sudah mati nyatanya masih hidup? Mereka akan menunggu informasi yang lebih akurat dari tim penyelidik. Evelyn Stone menatap mereka dengan mata yang penuh kekhawatiran. "Apa anda tau kalau Richard Langley masih hidup?" tanya Detektif Alex serius. "Tidak, saya tidak mengetahuinya. Bahkan sekarang saya pun kaget mendengar berita itu. Kalian harus hati-hati, Richard itu berbahaya juga licik, dan tingkah kelicikannya lebih parah dibanding Marcus. Tapi saya jadi khawatir, apakah saya harus khawatir karena berita itu, karena Richard ternyata masih hidup?" tanya Evelyn Stone dengan perasaan was-was, matanya menatap nanar. Alex menggelengkan kepalanya pelan. "Tidak, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tenangkan diri anda, Kami akan melindungi Anda. Lanjut ceritakan apa saja yang Anda tahu." " Jika Dia masih hidup, benar-benar akan ada bahaya karena Dia memiliki rencana besar, aku ingat sesuatu" kata Evelyn. "Dia ingin menguasai bisnis di seluruh dunia dengan cara yang tidak jujur." Maya dan Alex saling menatap, determinasi terlihat di wajah mereka. "Richard Langley tidak akan sampai pada tujuannya, Kita akan berusaha menghentikannya," kata Detektif Alex dengan tegas. Saat itu, telepon di meja Maya berdering lagi. Dia menjawab dengan tidak sabar. "Maya, kami menemukan lokasi Richard Langley," kata suara di seberang telepon. Maya menoleh kearah Detektif Alex, dia menunjukkan ekspresi yang tidak biasa. Apakah akan langsung dilakukan penangkapan? Dan apakah akan ada pertempuran dalam penangkapan Richard Langley tersebut?Malam itu, kantor polisi menjadi pusat kegiatan eksklusif tentang fakta ternyata Richard Langley masih hidup. Dengan kabar yang mengejutkan itu Detektif Alex, Maya dengan timnya akan berjuang keras bekerja sama untuk menghancurkan jaringan kriminal Richard Langley. Evelyn Stone yang pernah dekat dan sebagai rekan dari Richard Langley memberikan informasi berharga tentang lokasi yang akurat dan rencana Richard yang kriminal."Detektif, jika Richard memang benar-benar masih hidup, aku tau lokasi villa milik Richard" Ucap Evelyn Stone, Detektif Alex dan Maya menoleh ke arah Evelyn Stone dengan wajah yang serius dan memusatkan perhatian mereka pada Evelyn."Richard memiliki villa di pantai tenggara," kata Evelyn dengan sorot mata nanar. "Dan aku pernah dengar, villa itu adalah tempat Dia untuk mengadakan pertemuan dengan para investor, seperti pertemuan fateful atau pertemuan penting lainnya, bisa jadi pertemuan gelap juga. Tempat itu memang sangat tersembunyi." sambungnya."Gebrakk.." su
Malam itu hujan deras menyelimuti langit seperti tirai gelap yang tak terbedakan, hujan deras menghantam bumi. Detektif Alex dan Maya berdiri di depan pintu villa mewah milik Richard Langley yang telah tertutup rapat, dengan hati yang berdebar dan tekad yang kuat. Mereka telah menunggu momen seperti ini sejak lama. Detektif Alex memandang Maya dengan mata yang tajam. "Siap?" katanya tegas namun suaranya hampir tidak terdengar di tengah hujan. Maya mengangguk, senyum tegang terukir di wajahnya "Siap Detektif" jawabnya dengan penuh keyakinan. Detektif Alex dan Maya memimpin tim penyelidik yang terdiri dari sepuluh orang, semua bersiap untuk menghadapi bahaya. Villa yang terletak di pantai tenggara itu menjadi pusat kegiatan malam itu. Lampu-lampu terang menerangi setiap jendela, menandakan pertemuan penting itu kini sedang berlangsung. Detektif Alex dan Maya memasuki villa Richard Langley dengan hati-hati, diikuti oleh tim penyelidik. Mereka terbagi menjadi dua tim: tim penyerg
Richard wajahnya berubah merah seperti api yang membara. "Evelyn, istri saya, selingkuh dengan Julian, teman saya sendiri. Jadi Saya tidak bisa mempercayai siapa pun lagi. Saya mengorbankan Robert hanya untuk melancarkan tujuan saya, karena hanya Dia yang benar-benar mirip dengan Saya karena Kami memang kembar identik. Sulit untuk siapa pun tau perbedaan Kami ada dimana, bahkan Evelyn istri saya, Dia juga tidak pernah tau perbedaan Saya dengan Robert. Saya harus membalas dendam, memusnahkan semua orang yang pernah saya cintai."Richard Langley mengetahui tentang perselingkuhan istrinya Evelyn Langley, dengan Julian temannya sendiri, melalui rekaman CCTV yang dipasang di rumahnya. Dia merasa dikhianati dan marah. Namun, dia tidak menunjukkan perasaannya itu dan Dia siap untuk merencanakan balas dendamnya.Richard Langley adalah sosok yang cerdas dan licik. Selain dari CCTV, Dia juga memiliki jaringan mata-mata yang luas dan selalu mendapatkan informasi tentang orang-orang di sekitarnya
Detektif Alex dan Maya berdiri di depan pengadilan, menyaksikan vonis terhadap Richard Langley. Ekspresi lega terukir di wajah mereka, karena mereka telah berhasil menyelesaikan kasus yang paling sulit dalam karir mereka.Evelyn Langley, istri Richard, berdiri di panggung pengadilan, menghadapi hakim. Dia mengaku bersalah atas perselingkuhannya dengan Julian yang mengakibatkan banyak kejahatan yang diciptakan oleh suaminya. Suaranya terketak-ketak ketika mengungkapkan bahwa dia sangat menyesal. "Aku benar-benar menyesali perbuatanku," Evelyn berusaha menahan air matanya. "Aku hanya ingin mendapatkan sedikit perhatian dari seorang laki-laki yang mencintaiku dan aku ingin mendapatkan kebahagian saja." suaranya mulai terdengar serak. Hakim memvonis Richard Langley dengan hukuman seumur hidup. Robert Langley, saudara kembar Richard Langley, dikuburkan dengan hormat, sebagai korban kejahatan.Hakim juga memutuskan Evelyn Langley mendapatkan hukuman ringan karena dia hanya terjerat kasus
Rasa penasaran di benak Detektif Alex dan Maya memuncak. Siapa pria itu, dan apa motifnya menyerang mereka? Pertanyaan-pertanyaan itu berputar-putar di kepala mereka, seperti burung-burung kecil yang terbang mengelilingi sarangnya. Mereka menyaksikan pria misterius itu diborgol dan kini tengah duduk tergugu di atas lantai, dengan wajah yang murung dan mata yang merah. Dia telah diamankan dibawa ke kantor polisi terdekat. Polisi yang menangkap pria misterius itu menatap Detektif Alex dan Maya dengan sedikit senyum, "Detektif Alex, Detektif Maya.." Polisi itu menoleh kearah Detektif Alex dan Maya secara bergantian."Kami berhutang pada Anda, Pak. Tidak cukup rasanya hanya mengucapkan terima kasih." Detektif Alex berkata dengan rendah hati namun tidak menghilangkan kewibawaannya. "Kami tidak bisa melawannya karena kami tidak punya persiapan apapun sedangkan di tangannya telah tergenggam erat sebuah senjata api" Kata Detektif Alex dengan nada serius. "Sudah tugas kita, Detektif. Kebet
Pagi pun menyingsing, Detektif Alex tersadar dari mimpinya. Cahaya mentari yang masuk ke kamarnya, yang menyelinap dari celah-celah ventilasi itu, membangunkannya. Seperti matahari itu, dia harus bangkit kembali dari kegelapan dan juga harus bisa menjadi cahaya untuk dirinya sendiri. Dia bergegas bangun siap menghadapi tantangan yang tengah menunggunya. Pagi itu, Detektif Alex kembali ke kantor polisi untuk melanjutkan penyelidikannya. Turun dari mobil, melangkah masuk melalui gerbang. Dia berpapasan dengan seorang pria asing saat hampir menyentuh bibir pintu kantor itu. Detektif Alex memasang raut wajah heran, dengan kedua alisnya yang bertaut. "Siapa dia?" gumamnya.Ternyata di dalam ruang kerjanya, Maya telah menunggu kedatangannya. "Pagi Detek..", tidak sempat Maya menyelesaikan sapaan paginya Detektif Alex memotongnya. "Siapa pria tadi? Dia begitu asing" tanya Detektif Alex diselimuti rasa penasaran yang besar. "Pria yang mana Detektif? Yang baru keluar dari kantor ini?" tanya
Dengan sangat gugup pria asing itu pun mengatakan yang sebenarnya, dan didengarkan dengan serius oleh Detektif Alex dan Maya hingga pria asing itu menyelesaikan semua ceritanya. Maka dengan informasi tersebut pria itu pun diperbolehkan meninggalkan kantor polisi dengan tidak lupa memberitahukan identitasnya, diketahui nama pria itu Zenad. Jadi bilamana diperlukan lagi maka Zsnas harus bersedia untuk hadir. Dari Zenad, mereka mengetahui ternyata pria misterius yang menyerang Detektif Alex dan Maya adalah seorang anggota organisasi rahasia "The Shadow" yang bernama Victor. Victor adalah seorang mantan tentara yang memiliki kemampuan tempur yang sangat tinggi dan telah dilatih untuk melakukan misi-misi rahasia.Victor telah bekerja untuk The Shadow selama beberapa tahun dan telah melakukan banyak misi untuk organisasi itu. Namun, Victor mulai merasa tidak puas dengan tujuan dan metode The Shadow beroperasi, yang awalnya baik-baik saja, namun kini dia mulai merasa bahwa organisasi itu me
Keputusan telah ditetapkan, Viktor bersekutu, dan bersedia membantu Detektif Alex dan Maya. Mereka bertiga mulai merencanakan strategi untuk menghancurkan The Shadow. Mereka tahu bahwa tugas ini tidak akan mudah, karena The Shadow adalah organisasi yang sangat rahasia bahkan berbahaya dan memiliki jaringan yang cukup luas."Kita harus berbagi tugas, agar lebih efektif" kata Detektif Alex memecahkan keheningan. Maya dan Viktor spontan menoleh kearah Detektif Alex dan hampir menjawab bersamaan "Ya itu bagus, Detektif" kata Viktor, "Ya itu lebih baik" Maya pun mengangguk setuju. "Saya akan menganalisis semua informasi" wajah Detektif Alex terlihat sangat serius. Detektif Alex, yang memiliki pengalaman dalam menyelidiki kasus-kasus yang kompleks, memulai dengan menganalisis informasi yang mereka miliki tentang The Shadow. Dia mencari pola-pola yang sesuai dengan kasus itu."Dan Anda Viktor, jelaskan semua pada Maya informasi yang Anda ketahui tentang organisasi itu" mata Detektif Alex
"Ah tidak Detektif" Maya tampak salah tingkah. Detektif Alex menggelengkan kepalanya. "Baik, kita mulai," kata Detektif Alex, menatap Maya dan Viktor. "Saya dan Maya akan cari bukti-bukti yang lain tentang kegiatan-kegiatan The Shadow dan kita harus kumpulkan dengan rapi.""Dan saya akan memantau kegiatan-kegiatan mereka," tambah Viktor. "Saya akan memastikan bahwa kita memiliki informasi yang akurat tentang apa yang mereka lakukan."Mereka berpisah, masing-masing memulai tugas mereka. Detektif Alex dan Maya pergi ke lapangan untuk mengumpulkan bukti-bukti, sementara Viktor memantau kegiatan-kegiatan The Shadow dari jarak jauh.Sementara mereka bekerja dengan tugasnya masing-masing, mereka tidak menyadari bahwa The Shadow telah mengetahui tentang misi mereka. Seorang anggota The Shadow, yang bernama Rachel, telah memantau kegiatan-kegiatan Detektif Alex, Maya, dan Viktor.Rachel adalah seorang wanita yang cantik dan berbahaya. Dia memiliki mata yang tajam dan senyum yang manis, tapi
Malam itu hujan rintik-rintik menjadi bagian irama alam di luar ruang kantor, menyertai kesendirian Detektif Alex. Dia duduk sendirian di dalam ruangannya, masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang yang bersarang di benaknya. "Seberapa bahaya The Shadow ini?" pikirnya. Dia mulai menjelajahi segala yang terkait dengan The Shadow, termasuk mempelajari ulang tentang struktur yang diberikan Viktor beberapa hari yang lalu. Jari jemarinya menari lincah diatas keyboard komputer yang ada didepannya. Dia tidak ingin gegabah dalam segala tindak tanduknya. Tidak boleh ada kesalahan menangkap seseorang jika belum terbukti bersalah, apalagi yang sedang diselidikinya kini organisasi yang sangat besar. Seperti keterangan yang dikatakan Viktor, The Shadow memiliki anggota-anggota yang berada di berbagai posisi penting dalam masyarakat, termasuk di dalam pemerintahan, polisi, dan bisnis."Ah ini dia" mata Detektif Alex menatap tajam ke layar komputer itu, dia menemukan penjelasan data yang dia ingink
Keputusan telah ditetapkan, Viktor bersekutu, dan bersedia membantu Detektif Alex dan Maya. Mereka bertiga mulai merencanakan strategi untuk menghancurkan The Shadow. Mereka tahu bahwa tugas ini tidak akan mudah, karena The Shadow adalah organisasi yang sangat rahasia bahkan berbahaya dan memiliki jaringan yang cukup luas."Kita harus berbagi tugas, agar lebih efektif" kata Detektif Alex memecahkan keheningan. Maya dan Viktor spontan menoleh kearah Detektif Alex dan hampir menjawab bersamaan "Ya itu bagus, Detektif" kata Viktor, "Ya itu lebih baik" Maya pun mengangguk setuju. "Saya akan menganalisis semua informasi" wajah Detektif Alex terlihat sangat serius. Detektif Alex, yang memiliki pengalaman dalam menyelidiki kasus-kasus yang kompleks, memulai dengan menganalisis informasi yang mereka miliki tentang The Shadow. Dia mencari pola-pola yang sesuai dengan kasus itu."Dan Anda Viktor, jelaskan semua pada Maya informasi yang Anda ketahui tentang organisasi itu" mata Detektif Alex
Dengan sangat gugup pria asing itu pun mengatakan yang sebenarnya, dan didengarkan dengan serius oleh Detektif Alex dan Maya hingga pria asing itu menyelesaikan semua ceritanya. Maka dengan informasi tersebut pria itu pun diperbolehkan meninggalkan kantor polisi dengan tidak lupa memberitahukan identitasnya, diketahui nama pria itu Zenad. Jadi bilamana diperlukan lagi maka Zsnas harus bersedia untuk hadir. Dari Zenad, mereka mengetahui ternyata pria misterius yang menyerang Detektif Alex dan Maya adalah seorang anggota organisasi rahasia "The Shadow" yang bernama Victor. Victor adalah seorang mantan tentara yang memiliki kemampuan tempur yang sangat tinggi dan telah dilatih untuk melakukan misi-misi rahasia.Victor telah bekerja untuk The Shadow selama beberapa tahun dan telah melakukan banyak misi untuk organisasi itu. Namun, Victor mulai merasa tidak puas dengan tujuan dan metode The Shadow beroperasi, yang awalnya baik-baik saja, namun kini dia mulai merasa bahwa organisasi itu me
Pagi pun menyingsing, Detektif Alex tersadar dari mimpinya. Cahaya mentari yang masuk ke kamarnya, yang menyelinap dari celah-celah ventilasi itu, membangunkannya. Seperti matahari itu, dia harus bangkit kembali dari kegelapan dan juga harus bisa menjadi cahaya untuk dirinya sendiri. Dia bergegas bangun siap menghadapi tantangan yang tengah menunggunya. Pagi itu, Detektif Alex kembali ke kantor polisi untuk melanjutkan penyelidikannya. Turun dari mobil, melangkah masuk melalui gerbang. Dia berpapasan dengan seorang pria asing saat hampir menyentuh bibir pintu kantor itu. Detektif Alex memasang raut wajah heran, dengan kedua alisnya yang bertaut. "Siapa dia?" gumamnya.Ternyata di dalam ruang kerjanya, Maya telah menunggu kedatangannya. "Pagi Detek..", tidak sempat Maya menyelesaikan sapaan paginya Detektif Alex memotongnya. "Siapa pria tadi? Dia begitu asing" tanya Detektif Alex diselimuti rasa penasaran yang besar. "Pria yang mana Detektif? Yang baru keluar dari kantor ini?" tanya
Rasa penasaran di benak Detektif Alex dan Maya memuncak. Siapa pria itu, dan apa motifnya menyerang mereka? Pertanyaan-pertanyaan itu berputar-putar di kepala mereka, seperti burung-burung kecil yang terbang mengelilingi sarangnya. Mereka menyaksikan pria misterius itu diborgol dan kini tengah duduk tergugu di atas lantai, dengan wajah yang murung dan mata yang merah. Dia telah diamankan dibawa ke kantor polisi terdekat. Polisi yang menangkap pria misterius itu menatap Detektif Alex dan Maya dengan sedikit senyum, "Detektif Alex, Detektif Maya.." Polisi itu menoleh kearah Detektif Alex dan Maya secara bergantian."Kami berhutang pada Anda, Pak. Tidak cukup rasanya hanya mengucapkan terima kasih." Detektif Alex berkata dengan rendah hati namun tidak menghilangkan kewibawaannya. "Kami tidak bisa melawannya karena kami tidak punya persiapan apapun sedangkan di tangannya telah tergenggam erat sebuah senjata api" Kata Detektif Alex dengan nada serius. "Sudah tugas kita, Detektif. Kebet
Detektif Alex dan Maya berdiri di depan pengadilan, menyaksikan vonis terhadap Richard Langley. Ekspresi lega terukir di wajah mereka, karena mereka telah berhasil menyelesaikan kasus yang paling sulit dalam karir mereka.Evelyn Langley, istri Richard, berdiri di panggung pengadilan, menghadapi hakim. Dia mengaku bersalah atas perselingkuhannya dengan Julian yang mengakibatkan banyak kejahatan yang diciptakan oleh suaminya. Suaranya terketak-ketak ketika mengungkapkan bahwa dia sangat menyesal. "Aku benar-benar menyesali perbuatanku," Evelyn berusaha menahan air matanya. "Aku hanya ingin mendapatkan sedikit perhatian dari seorang laki-laki yang mencintaiku dan aku ingin mendapatkan kebahagian saja." suaranya mulai terdengar serak. Hakim memvonis Richard Langley dengan hukuman seumur hidup. Robert Langley, saudara kembar Richard Langley, dikuburkan dengan hormat, sebagai korban kejahatan.Hakim juga memutuskan Evelyn Langley mendapatkan hukuman ringan karena dia hanya terjerat kasus
Richard wajahnya berubah merah seperti api yang membara. "Evelyn, istri saya, selingkuh dengan Julian, teman saya sendiri. Jadi Saya tidak bisa mempercayai siapa pun lagi. Saya mengorbankan Robert hanya untuk melancarkan tujuan saya, karena hanya Dia yang benar-benar mirip dengan Saya karena Kami memang kembar identik. Sulit untuk siapa pun tau perbedaan Kami ada dimana, bahkan Evelyn istri saya, Dia juga tidak pernah tau perbedaan Saya dengan Robert. Saya harus membalas dendam, memusnahkan semua orang yang pernah saya cintai."Richard Langley mengetahui tentang perselingkuhan istrinya Evelyn Langley, dengan Julian temannya sendiri, melalui rekaman CCTV yang dipasang di rumahnya. Dia merasa dikhianati dan marah. Namun, dia tidak menunjukkan perasaannya itu dan Dia siap untuk merencanakan balas dendamnya.Richard Langley adalah sosok yang cerdas dan licik. Selain dari CCTV, Dia juga memiliki jaringan mata-mata yang luas dan selalu mendapatkan informasi tentang orang-orang di sekitarnya
Malam itu hujan deras menyelimuti langit seperti tirai gelap yang tak terbedakan, hujan deras menghantam bumi. Detektif Alex dan Maya berdiri di depan pintu villa mewah milik Richard Langley yang telah tertutup rapat, dengan hati yang berdebar dan tekad yang kuat. Mereka telah menunggu momen seperti ini sejak lama. Detektif Alex memandang Maya dengan mata yang tajam. "Siap?" katanya tegas namun suaranya hampir tidak terdengar di tengah hujan. Maya mengangguk, senyum tegang terukir di wajahnya "Siap Detektif" jawabnya dengan penuh keyakinan. Detektif Alex dan Maya memimpin tim penyelidik yang terdiri dari sepuluh orang, semua bersiap untuk menghadapi bahaya. Villa yang terletak di pantai tenggara itu menjadi pusat kegiatan malam itu. Lampu-lampu terang menerangi setiap jendela, menandakan pertemuan penting itu kini sedang berlangsung. Detektif Alex dan Maya memasuki villa Richard Langley dengan hati-hati, diikuti oleh tim penyelidik. Mereka terbagi menjadi dua tim: tim penyerg