Home / Thriller / Misteri Rumah Tua Langley / Bab 2 Jejak Misterius

Share

Bab 2 Jejak Misterius

Author: Ica Nasution
last update Last Updated: 2025-01-15 01:13:10

Kegelapan malam masih menyelimuti kota, namun Detektif Alex sudah siap menghadapi tantangan baru. Kasus pembunuhan Richard Langley semakin rumit, dengan jejak-jejak misterius yang terus menghimpit.

Alex memasuki kantor polisi, menyapa rekan kerjanya, Detektif Maya. "Hai, ada perkembangan baru?" tanyanya dengan penasaran.

Maya mengangguk. "Kami menemukan rekaman CCTV di sekitar rumah Langley. Ada sosok misterius terlihat berlari dari lokasi kejadian."

Rekaman tersebut menunjukkan sosok berjaket hitam dan topi, mirip dengan deskripsi Emily. Alex merasa ada hubungan antara sosok tersebut dan pria misterius "J".

"Kita harus menemukan identitasnya," kata Alex kepada Maya.

Detektif Alex dan Maya mempelajari rekaman CCTV dengan teliti. Sosok misterius tersebut berlari cepat, menghindari cahaya lampu jalanan. Mereka memperbesar gambar, mencari detail yang terlewatkan. Maya menunjuk ke layar. "Lihat, ada sesuatu di tangannya."

Alex memperhatikan. "Sepertinya itu kunci atau pengunci gitu."

Mereka mencetak gambar tersebut dan membagikannya kepada tim forensik untuk dianalisis lebih lanjut. Langkah selanjutnya adalah menganalisis sidik jari sosok misterius.

Saat mereka meninggalkan ruangan, mereka menerima panggilan dari laboratorium forensik. "Kami menemukan sesuatu yang menarik," kata ilmuwan forensik.

"Apa ya kalian temukan, tanda apa?" tanya Alex dengan penasaran.

"Kami menemukan sidik jari yang cocok dengan sidik jari Evelyn Langley," jawab ilmuwan forensik tersebut.

Apakah Evelyn terlibat dalam pembunuhan suaminya?

Tak perlu waktu lama Detektif Alex dan Maya menuju laboratorium forensik, mencari jawaban atas pertanyaan yang menggantung. Ilmuwan forensik, Dr. Rachel, menyambut mereka dengan senyum.

"Detektif, Kami menemukan sidik jari Evelyn Langley di lokasi kejadian," jelas Dr. Rachel. "Tapi ada sesuatu yang aneh. Sidik jari tersebut terlihat seperti dipaksakan, seolah-olah itu memang sengaja ditinggalkan." tambahnya.

Alex dan Maya saling menatap, keraguan semakin meningkat. Apakah Evelyn mencoba menutupi sesuatu?

"Kita harus menginterogasi Evelyn lagi," kata Alex.

Maya mengangguk. "Dan kita harus mencari bukti lain yang mendukung teori ini."

Mereka menuju rumah Evelyn, dengan pertanyaan-pertanyaan yang siap dilontarkan. Evelyn membuka pintu, wajahnya terlihat tegang.

Tanpa basa-basi Alex langsung berkata "Kami perlu berbicara dengan Anda tentang sidik jari Anda yang sudah kami temukan," kata Alex.

Evelyn terkejut. "Apa maksud kalian? Datang dengan tiba-tiba lalu mengatakan hal omong kosong!"

"Tidak perlu banyak bicara, Kami menemukan sidik jari Anda di lokasi kejadian," jawab Maya tegas.

Evelyn terdiam, matanya mendelik. Dengan sedikit gugup dia menjawab,"Saya... saya tidak tahu apa-apa, sidik jari apa yang kalian bahas. Bagaimana bisa, kalian pasti salah. Saya tidak tau tentang apapun" Evelyn berkilah.

Alex memperhatikan ekspresi Evelyn, Evelyn tidak kooperatif. "Kita tidak mendapatkan informasi apapun dari Evelyn. Apalagi tidak mungkin jika dia mengakui kejahatan yang sudah dia perbuat. Tapi Kita perlu mencari bukti lain, kita tidak bisa fokus hanya pada keterangan Evelyn," katanya kepada Maya.

Bergegas mereka meninggalkan rumah Evelyn, dengan pertanyaan-pertanyaan yang masih menggantung. Saat mereka berjalan, Maya berbicara. "Saya memiliki ide. Bagaimana jika kita menyelidiki latar belakang Evelyn?"

Alex mengangguk. "Itu ide bagus. Mari kita mulai."

Mereka menuju kantor polisi, dengan tekad mengungkap kebenaran di balik kasus pembunuhan Richard Langley.

Kantor polisi bermandikan cahaya neon, sarana teknologi mutakhir siap membantu penyelidikan. Detektif Alex dan Maya duduk di depan komputer, siap mengungkap misteri di balik kasus pembunuhan itu.

Maya mengetikkan nama Evelyn Langley pada mesin pencari. "Mari kita lihat apa yang kita temukan," katanya dengan semangat.

Layar komputer memunculkan informasi tentang Evelyn. Alex memperhatikan dengan teliti. "Lihat ini, Maya. Ya ampun, Evelyn memiliki latar belakang yang rumit."

Maya mendekat. "Apa maksudmu Alex?"

"Evelyn pernah terlibat kasus pencurian beberapa tahun lalu," jelas Alex. "Dia dibebaskan karena kurangnya bukti."

Maya mengangguk. "Ini bisa menjadi motif pembunuhan."

Alex memperhatikan informasi lain. "Dan lihat ini. Evelyn memiliki hubungan dengan pria misterius yang bernama Julian."

Maya terkejut. "Julian? Nama itu mirip dengan inisial 'J' di foto Richard Langley berdasarkan catatan mu."

Alex menoleh kearah Maya, sedikit menaikan alis. "Ya benar, Kita harus menemukan Julian secepatnya dan menginterogasinya, Aku tidak mau terlambat."

Tak lupa mereka mencetak informasi tentang latar belakang Evelyn bertujuan untuk membagikannya kepada tim penyelidik.

Detektif Alex dan Maya bergerak cepat, menelusuri jejak Julian. Mereka mengunjungi tempat-tempat yang sering dikunjungi Evelyn, berharap menemukan petunjuk.

Di sebuah kafe kecil, mereka bertemu dengan seorang pelayan yang mengenal Evelyn. "Ya, saya kenal Evelyn. Dia sering datang bersama pria tampan," kata pelayan tersebut.

Pikiran Maya langsung tertuju pada Julian, dia segera mengambil cetakan foto Julian yang sudah mereka cetak. Dan Maya menunjukkan foto itu, "Apakah ini pria yang kau maksud?"

Pelayan itu pun mengangguk. "Ya, itu dia pria tampan itu. Mereka selalu bersama."

Alex mencatat informasi tersebut. "Kita harus menemukan alamat Julian."

Mereka melanjutkan pencarian, menelusuri gang-gang sempit kota. Bermodalkan foto mereka bertanya kepada setiap orang yang mereka temui. Akhirnya, mereka menemukan alamat Julian juga, itu terletak di sebuah gedung tua.

Kini mereka telah berada di depan rumah Julian. Alex menghentikan langkahnya sebentar, Maya melihat ke arahnya dan menaikkan alisnya seakan memberikan isyarat kepada Alex, apa yang terjadi. "Kita harus berhati-hati," kata Alex kepada Maya.

Mereka mendekati pintu, mengetuknya dengan lembut. Suara langkah kaki terdengar dari dalam. Pintu terbuka, dan Julian berdiri di depan mereka.

"Kalian siapa?" tanyanya dengan wajah datar nada keras dan sedikit membentak.

Alex menunjukkan identitasnya. "Kami dari kepolisian. Kami ingin berbicara dengan Anda tentang Richard Langley."

Julian tampak terkejut, Dia melihat ke kiri dan ke kanan apakah ada orang yang menyaksikan, buru-buru Dia menyuruh Alex dan Maya untuk segera masuk.

Julian menyambut Alex dan Maya dengan senyum yang terpaksa. "Silakan duduk," katanya, menunjuk ke sofa usang di ruang tamu.

Alex memperhatikan ruangan tersebut, mencari petunjuk. Ada foto Julian dan Evelyn di atas meja. Maya juga melihatnya dan menukar pandangan dengan Alex.

"Kami ingin berbicara tentang Richard Langley," kata Alex langsung.

Julian terperangah. "Ada apa tentangnya, dan apa hubungannya dengan aku?" tanya Julian datar berusaha bersikap tenang.

"Kami menemukan bukti yang menghubungkan Anda dengan Evelyn," kata Maya.

Julian tersenyum miring. "Ya, kami pacaran. Tapi apa hubungannya dengan Richard?"

Alex memperhatikan reaksi Julian. "Richard menerima surat ancaman. Apakah Anda tahu sesuatu tentang itu?"

Julian menyatukan alisnya, menatap Alex sinis dan menjawab. "Ancaman apa? Tidak, saya tidak tahu itu."

"Kami juga menemukan sidik jari Evelyn di lokasi kejadian."

Julian terkejut, pupil matanya spontan membesar. "Apa? Bagaimana bisa? Itu tidak mungkin!"

"Apakah Anda yakin tidak tahu apa-apa tentang pembunuhan tersebut?" tanya Alex yang sedari tadi terus memperhatikan sikap Julian.

Julian seketika berdiri. "Saya tidak tahu apa-apa! Saya tidak tau apapun tentang itu!" Seru Julian dengan nada yang menekan.

Tiba-tiba, telepon Julian berdering. Dia menjawabnya dengan terburu-buru. "Ya, saya akan datang sekarang juga."

Julian menatap Alex dan Maya dengan sedikit khawatir dan sinis. "Saya harus pergi. Maaf."

Alex dan Maya menatap nyalang kearah Julian, tidak banyak informasi yang didapatkan. Julian sama saja seperti Evelyn, seperti banyak menutupi sesuatu.

Julian bergegas keluar ruangan itu, meninggalkan Alex dan Maya dengan pertanyaan yang tak terjawab. Mereka saling menatap, keraguan semakin meningkat.

"Apakah dia berbohong?" tanya Maya.

Alex mengangguk. "Ya, ada sesuatu yang tidak beres padanya."Mereka menatap kepergian Julian dengan geram.

Dan akhirny mereka memutuskan untuk mengikuti Julian dari jauh. Mereka menyusulnya ke sebuah gedung tua di pinggiran kota. Julian masuk ke dalam gedung, dan mereka mengikuti.

Di dalam gedung, mereka menemukan Julian berbicara dengan seseorang. Suara tersebut terdengar familiar.

"Siapa itu?" bisik Maya.

Alex memperhatikan dan memasang telinga tajam. "Suara itu... mirip dengan suara Evelyn." Jawabnya pelan.

Mereka mendekati, bersembunyi di balik tiang yang sedikit jauh dari keberadaan Julian dan Evelyn, namun semuanya terlihat jelas dan suara mereka masih tajam masuk ke pendengaran. Tampak Julian dan Evelyn berbicara dengan serius.

"Kita harus melakukan sesuatu," kata Evelyn.

Julian mengangguk. "Tenang Evelyn, Saya sudah siapkan semuanya."

Spontan mata Alex dan Maya saling menatap, masing-masing bisa mengartikan arti ucapan Julian dan Evelyn membuat kecurigaan mereka benar-benar semakin kuat.

"Apakah mereka berdua terlibat dalam pembunuhan?" Ucap Maya datar.

Tiba-tiba, Evelyn melihat ke arah mereka, mungkin dia mendengar suara Maya samar-samar "Bahaya, ada orang di sana mengintai kita!" teriaknya.

Julian dan Evelyn pun pergi berlari, meninggalkan Alex dan Maya.

Related chapters

  • Misteri Rumah Tua Langley   Bab 3 Bayang-Bayang Kegelapan

    Kegagalan menangkap Julian dan Evelyn membuat Detektif Alex dan Maya semakin penasaran. Mereka berdua berlari kencang, menembus kegelapan malam, namun tetap saja tidak berhasil mengejar pelarian tersebut.Karena kehilangan jejak mereka tidak tau Evelyn dan Julian berlari ke arah mana, mereka berhenti sejenak di sebuah persimpangan jalan. Lampu-lampu kota berkerlap-kerlip di sekitar mereka, namun tidak bisa mengusir rasa kekecewaan."Kita seharusnya lebih cepat," kata Maya, napasnya masih terengah-engah.Alex mengangguk. "Iya seharusnya seperti itu, tapi Saya mereka pasti memiliki rencana pelarian yang matang."Mereka kembali ke kantor polisi, memutuskan untuk menganalisis bukti yang ada. Ruangan analisis dipenuhi dengan peralatan canggih dan layar-layar komputer yang berderet. Alex dan Maya berdiri di depan meja kerja, menyusun strategi selanjutnya."Kita perlu menemukan petunjuk baru," kata Alex, matanya menatap layar komputer.Maya menjawab dengan nada serius "Iya benar, tapi kita h

    Last Updated : 2025-01-15
  • Misteri Rumah Tua Langley   Bab 4 Jaringan Penipuan

    Marcus berusaha menyembunyikan kecemasannya, tapi Alex dan Maya bisa melihat ada ketakutan di wajahnya. Jack memperhatikan reaksi Marcus dan mengetahui bahwa dia menyembunyikan sesuatu."Kami memiliki rekaman suara percakapan Anda dengan Richard Langley," kata Alex tegas.Marcus terkejut. "Apa... apa kau bicarakan?"Maya menunjukkan rekaman itu. "Percakapan tentang penipuan keuangan dan lingkungan." Kata Maya dengan nada serius.Marcus mencoba berkilah. "Itu tidak benar! Rekaman itu palsu!"Jack menggelengkan kepala dengan tersenyum miring. "Kata siapa palsu? Bahkan Saya memiliki dokumen asli Richard Langley. Anda tidak bisa menyangkalnya lagi."Alex menekankan. "Kami ingin tahu siapa yang terlibat dalam penipuan ini."Marcus mulai goyah. "Saya... saya tidak tahu apa-apa..."Maya menatapnya tajam. "Jangan berbohong! Kami tahu Anda terlibat."Marcus akhirnya menyerah. "Baik... saya akan berbicara. Tapi, saya ingin perlindungan.""Kami akan melindungi Anda.Ceritakanlah."Belum sempat M

    Last Updated : 2025-01-16
  • Misteri Rumah Tua Langley   Bab 5 Bayangan di Balik Tabir

    Kota yang semakin gelap dan sunyi menjadi saksi bisu kejahatan yang terus berkembang. Detektif Alex dan Maya, dengan tekad yang kuat, berusaha mengungkap kebenaran di balik jaringan penipuan yang melibatkan perusahaan Langley Industries. Mereka telah berhasil menangkap empat orang pelaku, tapi pemimpin jaringan tersebut masih bernapas bebas di luaran, seperti bayangan yang tak terlihat.Saat mereka berdua berdiri di depan kantor polisi, Alex menatap Maya dengan pandangan mata yang tajam. "Kita harus menemukan pemimpinnya, Maya. Dia adalah kunci untuk kita mengungkap kebenaran."Maya mengangguk setuju, rambutnya yang hitam tergerai oleh angin malam. "Tapi, bagaimana kita menemukannya, Detektif? Kita belum memiliki petunjuk yang jelas."Alex tersenyum, bibirnya yang tipis terangkat ke atas. "Saya memiliki rencana. Kita akan memanfaatkan informasi yang kita dapatkan dari Marcus dan Jack."Mereka berdua memasuki kantor polisi, lampu neon yang terang menerangi ruangan yang sibuk. Di sana,

    Last Updated : 2025-01-17
  • Misteri Rumah Tua Langley   Bab 6 Kebenaran yang Terungkap

    Kota yang semakin tenang menjadi saksi bisu atas kejatuhan jaringan kriminal yang telah lama berkuasa. Maya dan Alex kembali ke kantor polisi, dengan perasaan lega dan bangga. Mereka telah menyelamatkan kota dari kejahatan.Saat mereka memasuki kantor, rekan-rekan mereka menyambut dengan tepuk tangan dan senyum. "Selamat, Maya! Selamat, Alex!" teriak mereka.Maya dan Alex tersenyum, berjabat tangan dengan rekan-rekan mereka. "Terima kasih, teman-teman," kata Maya.Alex menambahkan, "Kita berhasil karena kerja sama yang baik."Kepala polisi mendekati mereka, wajahnya bangga. "Maya dan Alex, kalian telah menunjukkan dedikasi dan keberanian yang luar biasa. Kalian layak mendapatkan penghargaan."Maya dan Alex saling menatap, merasakan kebanggaan dan kepuasan. Mereka telah menyelesaikan kasus yang paling sulit dalam karir mereka.Tiba-tiba, telepon di meja Maya berdering. Dia menjawabnya dengan hati-hati."Maya, saya ingin bertemu dengan Anda," kata suara di seberang telepon."Siapa ini?"

    Last Updated : 2025-01-23
  • Misteri Rumah Tua Langley   Bab 7 Pertemuan Fateful

    Malam itu, kantor polisi menjadi pusat kegiatan eksklusif tentang fakta ternyata Richard Langley masih hidup. Dengan kabar yang mengejutkan itu Detektif Alex, Maya dengan timnya akan berjuang keras bekerja sama untuk menghancurkan jaringan kriminal Richard Langley. Evelyn Stone yang pernah dekat dan sebagai rekan dari Richard Langley memberikan informasi berharga tentang lokasi yang akurat dan rencana Richard yang kriminal."Detektif, jika Richard memang benar-benar masih hidup, aku tau lokasi villa milik Richard" Ucap Evelyn Stone, Detektif Alex dan Maya menoleh ke arah Evelyn Stone dengan wajah yang serius dan memusatkan perhatian mereka pada Evelyn."Richard memiliki villa di pantai tenggara," kata Evelyn dengan sorot mata nanar. "Dan aku pernah dengar, villa itu adalah tempat Dia untuk mengadakan pertemuan dengan para investor, seperti pertemuan fateful atau pertemuan penting lainnya, bisa jadi pertemuan gelap juga. Tempat itu memang sangat tersembunyi." sambungnya."Gebrakk.." su

    Last Updated : 2025-01-24
  • Misteri Rumah Tua Langley   Bab 8 Penyerangan Villa

    Malam itu hujan deras menyelimuti langit seperti tirai gelap yang tak terbedakan, hujan deras menghantam bumi. Detektif Alex dan Maya berdiri di depan pintu villa mewah milik Richard Langley yang telah tertutup rapat, dengan hati yang berdebar dan tekad yang kuat. Mereka telah menunggu momen seperti ini sejak lama. Detektif Alex memandang Maya dengan mata yang tajam. "Siap?" katanya tegas namun suaranya hampir tidak terdengar di tengah hujan. Maya mengangguk, senyum tegang terukir di wajahnya "Siap Detektif" jawabnya dengan penuh keyakinan. Detektif Alex dan Maya memimpin tim penyelidik yang terdiri dari sepuluh orang, semua bersiap untuk menghadapi bahaya. Villa yang terletak di pantai tenggara itu menjadi pusat kegiatan malam itu. Lampu-lampu terang menerangi setiap jendela, menandakan pertemuan penting itu kini sedang berlangsung. Detektif Alex dan Maya memasuki villa Richard Langley dengan hati-hati, diikuti oleh tim penyelidik. Mereka terbagi menjadi dua tim: tim penyerg

    Last Updated : 2025-01-27
  • Misteri Rumah Tua Langley   Bab 9 Meledaknya Villa

    Richard wajahnya berubah merah seperti api yang membara. "Evelyn, istri saya, selingkuh dengan Julian, teman saya sendiri. Jadi Saya tidak bisa mempercayai siapa pun lagi. Saya mengorbankan Robert hanya untuk melancarkan tujuan saya, karena hanya Dia yang benar-benar mirip dengan Saya karena Kami memang kembar identik. Sulit untuk siapa pun tau perbedaan Kami ada dimana, bahkan Evelyn istri saya, Dia juga tidak pernah tau perbedaan Saya dengan Robert. Saya harus membalas dendam, memusnahkan semua orang yang pernah saya cintai."Richard Langley mengetahui tentang perselingkuhan istrinya Evelyn Langley, dengan Julian temannya sendiri, melalui rekaman CCTV yang dipasang di rumahnya. Dia merasa dikhianati dan marah. Namun, dia tidak menunjukkan perasaannya itu dan Dia siap untuk merencanakan balas dendamnya.Richard Langley adalah sosok yang cerdas dan licik. Selain dari CCTV, Dia juga memiliki jaringan mata-mata yang luas dan selalu mendapatkan informasi tentang orang-orang di sekitarnya

    Last Updated : 2025-01-28
  • Misteri Rumah Tua Langley   Bab 10 Akhir dari Misteri Rumah Tua Langley?

    Detektif Alex dan Maya berdiri di depan pengadilan, menyaksikan vonis terhadap Richard Langley. Ekspresi lega terukir di wajah mereka, karena mereka telah berhasil menyelesaikan kasus yang paling sulit dalam karir mereka.Evelyn Langley, istri Richard, berdiri di panggung pengadilan, menghadapi hakim. Dia mengaku bersalah atas perselingkuhannya dengan Julian yang mengakibatkan banyak kejahatan yang diciptakan oleh suaminya. Suaranya terketak-ketak ketika mengungkapkan bahwa dia sangat menyesal. "Aku benar-benar menyesali perbuatanku," Evelyn berusaha menahan air matanya. "Aku hanya ingin mendapatkan sedikit perhatian dari seorang laki-laki yang mencintaiku dan aku ingin mendapatkan kebahagian saja." suaranya mulai terdengar serak. Hakim memvonis Richard Langley dengan hukuman seumur hidup. Robert Langley, saudara kembar Richard Langley, dikuburkan dengan hormat, sebagai korban kejahatan.Hakim juga memutuskan Evelyn Langley mendapatkan hukuman ringan karena dia hanya terjerat kasus

    Last Updated : 2025-01-30

Latest chapter

  • Misteri Rumah Tua Langley   Bab 16 Detectif Alex, Maya Mendapat Pesan Misterius

    "Ah tidak Detektif" Maya tampak salah tingkah. Detektif Alex menggelengkan kepalanya. "Baik, kita mulai," kata Detektif Alex, menatap Maya dan Viktor. "Saya dan Maya akan cari bukti-bukti yang lain tentang kegiatan-kegiatan The Shadow dan kita harus kumpulkan dengan rapi.""Dan saya akan memantau kegiatan-kegiatan mereka," tambah Viktor. "Saya akan memastikan bahwa kita memiliki informasi yang akurat tentang apa yang mereka lakukan."Mereka berpisah, masing-masing memulai tugas mereka. Detektif Alex dan Maya pergi ke lapangan untuk mengumpulkan bukti-bukti, sementara Viktor memantau kegiatan-kegiatan The Shadow dari jarak jauh.Sementara mereka bekerja dengan tugasnya masing-masing, mereka tidak menyadari bahwa The Shadow telah mengetahui tentang misi mereka. Seorang anggota The Shadow, yang bernama Rachel, telah memantau kegiatan-kegiatan Detektif Alex, Maya, dan Viktor.Rachel adalah seorang wanita yang cantik dan berbahaya. Dia memiliki mata yang tajam dan senyum yang manis, tapi

  • Misteri Rumah Tua Langley   Bab 15 Kegiatan Gelap The Shadow

    Malam itu hujan rintik-rintik menjadi bagian irama alam di luar ruang kantor, menyertai kesendirian Detektif Alex. Dia duduk sendirian di dalam ruangannya, masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang yang bersarang di benaknya. "Seberapa bahaya The Shadow ini?" pikirnya. Dia mulai menjelajahi segala yang terkait dengan The Shadow, termasuk mempelajari ulang tentang struktur yang diberikan Viktor beberapa hari yang lalu. Jari jemarinya menari lincah diatas keyboard komputer yang ada didepannya. Dia tidak ingin gegabah dalam segala tindak tanduknya. Tidak boleh ada kesalahan menangkap seseorang jika belum terbukti bersalah, apalagi yang sedang diselidikinya kini organisasi yang sangat besar. Seperti keterangan yang dikatakan Viktor, The Shadow memiliki anggota-anggota yang berada di berbagai posisi penting dalam masyarakat, termasuk di dalam pemerintahan, polisi, dan bisnis."Ah ini dia" mata Detektif Alex menatap tajam ke layar komputer itu, dia menemukan penjelasan data yang dia ingink

  • Misteri Rumah Tua Langley   Bab 14 Persiapan untuk Menghancurkan The Shadow

    Keputusan telah ditetapkan, Viktor bersekutu, dan bersedia membantu Detektif Alex dan Maya. Mereka bertiga mulai merencanakan strategi untuk menghancurkan The Shadow. Mereka tahu bahwa tugas ini tidak akan mudah, karena The Shadow adalah organisasi yang sangat rahasia bahkan berbahaya dan memiliki jaringan yang cukup luas."Kita harus berbagi tugas, agar lebih efektif" kata Detektif Alex memecahkan keheningan. Maya dan Viktor spontan menoleh kearah Detektif Alex dan hampir menjawab bersamaan "Ya itu bagus, Detektif" kata Viktor, "Ya itu lebih baik" Maya pun mengangguk setuju. "Saya akan menganalisis semua informasi" wajah Detektif Alex terlihat sangat serius. Detektif Alex, yang memiliki pengalaman dalam menyelidiki kasus-kasus yang kompleks, memulai dengan menganalisis informasi yang mereka miliki tentang The Shadow. Dia mencari pola-pola yang sesuai dengan kasus itu."Dan Anda Viktor, jelaskan semua pada Maya informasi yang Anda ketahui tentang organisasi itu" mata Detektif Alex

  • Misteri Rumah Tua Langley   Bab 13 Bahaya The Shadow

    Dengan sangat gugup pria asing itu pun mengatakan yang sebenarnya, dan didengarkan dengan serius oleh Detektif Alex dan Maya hingga pria asing itu menyelesaikan semua ceritanya. Maka dengan informasi tersebut pria itu pun diperbolehkan meninggalkan kantor polisi dengan tidak lupa memberitahukan identitasnya, diketahui nama pria itu Zenad. Jadi bilamana diperlukan lagi maka Zsnas harus bersedia untuk hadir. Dari Zenad, mereka mengetahui ternyata pria misterius yang menyerang Detektif Alex dan Maya adalah seorang anggota organisasi rahasia "The Shadow" yang bernama Victor. Victor adalah seorang mantan tentara yang memiliki kemampuan tempur yang sangat tinggi dan telah dilatih untuk melakukan misi-misi rahasia.Victor telah bekerja untuk The Shadow selama beberapa tahun dan telah melakukan banyak misi untuk organisasi itu. Namun, Victor mulai merasa tidak puas dengan tujuan dan metode The Shadow beroperasi, yang awalnya baik-baik saja, namun kini dia mulai merasa bahwa organisasi itu me

  • Misteri Rumah Tua Langley   Bab 12 Kedatangan Teman Pelaku Penyerangan

    Pagi pun menyingsing, Detektif Alex tersadar dari mimpinya. Cahaya mentari yang masuk ke kamarnya, yang menyelinap dari celah-celah ventilasi itu, membangunkannya. Seperti matahari itu, dia harus bangkit kembali dari kegelapan dan juga harus bisa menjadi cahaya untuk dirinya sendiri. Dia bergegas bangun siap menghadapi tantangan yang tengah menunggunya. Pagi itu, Detektif Alex kembali ke kantor polisi untuk melanjutkan penyelidikannya. Turun dari mobil, melangkah masuk melalui gerbang. Dia berpapasan dengan seorang pria asing saat hampir menyentuh bibir pintu kantor itu. Detektif Alex memasang raut wajah heran, dengan kedua alisnya yang bertaut. "Siapa dia?" gumamnya.Ternyata di dalam ruang kerjanya, Maya telah menunggu kedatangannya. "Pagi Detek..", tidak sempat Maya menyelesaikan sapaan paginya Detektif Alex memotongnya. "Siapa pria tadi? Dia begitu asing" tanya Detektif Alex diselimuti rasa penasaran yang besar. "Pria yang mana Detektif? Yang baru keluar dari kantor ini?" tanya

  • Misteri Rumah Tua Langley   BaB 11 Menginterogasi Pria Misterius

    Rasa penasaran di benak Detektif Alex dan Maya memuncak. Siapa pria itu, dan apa motifnya menyerang mereka? Pertanyaan-pertanyaan itu berputar-putar di kepala mereka, seperti burung-burung kecil yang terbang mengelilingi sarangnya. Mereka menyaksikan pria misterius itu diborgol dan kini tengah duduk tergugu di atas lantai, dengan wajah yang murung dan mata yang merah. Dia telah diamankan dibawa ke kantor polisi terdekat. Polisi yang menangkap pria misterius itu menatap Detektif Alex dan Maya dengan sedikit senyum, "Detektif Alex, Detektif Maya.." Polisi itu menoleh kearah Detektif Alex dan Maya secara bergantian."Kami berhutang pada Anda, Pak. Tidak cukup rasanya hanya mengucapkan terima kasih." Detektif Alex berkata dengan rendah hati namun tidak menghilangkan kewibawaannya. "Kami tidak bisa melawannya karena kami tidak punya persiapan apapun sedangkan di tangannya telah tergenggam erat sebuah senjata api" Kata Detektif Alex dengan nada serius. "Sudah tugas kita, Detektif. Kebet

  • Misteri Rumah Tua Langley   Bab 10 Akhir dari Misteri Rumah Tua Langley?

    Detektif Alex dan Maya berdiri di depan pengadilan, menyaksikan vonis terhadap Richard Langley. Ekspresi lega terukir di wajah mereka, karena mereka telah berhasil menyelesaikan kasus yang paling sulit dalam karir mereka.Evelyn Langley, istri Richard, berdiri di panggung pengadilan, menghadapi hakim. Dia mengaku bersalah atas perselingkuhannya dengan Julian yang mengakibatkan banyak kejahatan yang diciptakan oleh suaminya. Suaranya terketak-ketak ketika mengungkapkan bahwa dia sangat menyesal. "Aku benar-benar menyesali perbuatanku," Evelyn berusaha menahan air matanya. "Aku hanya ingin mendapatkan sedikit perhatian dari seorang laki-laki yang mencintaiku dan aku ingin mendapatkan kebahagian saja." suaranya mulai terdengar serak. Hakim memvonis Richard Langley dengan hukuman seumur hidup. Robert Langley, saudara kembar Richard Langley, dikuburkan dengan hormat, sebagai korban kejahatan.Hakim juga memutuskan Evelyn Langley mendapatkan hukuman ringan karena dia hanya terjerat kasus

  • Misteri Rumah Tua Langley   Bab 9 Meledaknya Villa

    Richard wajahnya berubah merah seperti api yang membara. "Evelyn, istri saya, selingkuh dengan Julian, teman saya sendiri. Jadi Saya tidak bisa mempercayai siapa pun lagi. Saya mengorbankan Robert hanya untuk melancarkan tujuan saya, karena hanya Dia yang benar-benar mirip dengan Saya karena Kami memang kembar identik. Sulit untuk siapa pun tau perbedaan Kami ada dimana, bahkan Evelyn istri saya, Dia juga tidak pernah tau perbedaan Saya dengan Robert. Saya harus membalas dendam, memusnahkan semua orang yang pernah saya cintai."Richard Langley mengetahui tentang perselingkuhan istrinya Evelyn Langley, dengan Julian temannya sendiri, melalui rekaman CCTV yang dipasang di rumahnya. Dia merasa dikhianati dan marah. Namun, dia tidak menunjukkan perasaannya itu dan Dia siap untuk merencanakan balas dendamnya.Richard Langley adalah sosok yang cerdas dan licik. Selain dari CCTV, Dia juga memiliki jaringan mata-mata yang luas dan selalu mendapatkan informasi tentang orang-orang di sekitarnya

  • Misteri Rumah Tua Langley   Bab 8 Penyerangan Villa

    Malam itu hujan deras menyelimuti langit seperti tirai gelap yang tak terbedakan, hujan deras menghantam bumi. Detektif Alex dan Maya berdiri di depan pintu villa mewah milik Richard Langley yang telah tertutup rapat, dengan hati yang berdebar dan tekad yang kuat. Mereka telah menunggu momen seperti ini sejak lama. Detektif Alex memandang Maya dengan mata yang tajam. "Siap?" katanya tegas namun suaranya hampir tidak terdengar di tengah hujan. Maya mengangguk, senyum tegang terukir di wajahnya "Siap Detektif" jawabnya dengan penuh keyakinan. Detektif Alex dan Maya memimpin tim penyelidik yang terdiri dari sepuluh orang, semua bersiap untuk menghadapi bahaya. Villa yang terletak di pantai tenggara itu menjadi pusat kegiatan malam itu. Lampu-lampu terang menerangi setiap jendela, menandakan pertemuan penting itu kini sedang berlangsung. Detektif Alex dan Maya memasuki villa Richard Langley dengan hati-hati, diikuti oleh tim penyelidik. Mereka terbagi menjadi dua tim: tim penyerg

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status