Share

bab 20

Suara angin yang mengerikan terus berdesing di luar rumah, membuat suasana semakin menegangkan. Tiba-tiba, lampu-lampu di dalam rumah mulai berkedip-kedip dan mati satu per satu, menyisakan kegelapan total. Di tengah kegelapan, terdengar langkah-langkah perlahan mendekat

Rombongan remaja yang kini tersisa lima orang itu memasang telinga. Waspada dan takut, itu yang tengah mereka rasakan saat ini, apalagi setelah mereka menemukan jasad Amar dengan kondisi yang mengerikan

Tubuh Alma, Andin, Aldi, Baim, dan Rusdi gemetar ketakutan, wajah-wajah yang biasanya ceria penuh suka dan canda berubah penuh kengerian, curiga, waspada, pucat pasi karena kurang tidur, dan harus mengurangi isi perut demi menghemat perbekalan yang mulai menipis.

Srek-srek! Srek-srek!

"Hihihi! Bukankah sudah kuperingatkan kalian supaya menjauh dari rumah ini, tapi kalian tidak menurutinya. Jadi, nikmati saja semua yang terjadi di rumah ini. Berusahalah agar kalian bisa keluar dari sini, tentunya dalam keadaan hidup,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status