Beranda / Horor / Misteri Menara Tanpa Nama / Keraguan di dalam hati

Share

Keraguan di dalam hati

Penulis: Ismail Fadillah
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-12 21:30:59

Hari - 5

Aku sama sekali tak bisa tidur, bahkan setelah Aku menutup mataku selama lebih dari 1 jam. Maka dari itu Aku memutuskan untuk bangun dari lantai yang menjadi alas tidurku. Aku melihat ke sekelilingku, lalu Aku melihat para gadis yang sedang tertidur di Futon dan spring bed yang ada di kamar ini.

Meskipun situasi kami sedang tak baik, tapi melihat mereka yang sedang tertidur dengan nyenyak membuat pikiranku sedikit merasa damai. Mereka semua menampilkan wajah tak bersalah sedikitpun.

“Yo, Asraf... apa kau tak bisa tidur?”

Tanya Bagas yang melihatku baru terbangun dari tidurku. Dirinya sedang meminum kopi di meja kecil yang dipindahkan ke sisi pojok kamar ini.

Aku tak melihat ada orang lagi yang terbangun di samping Bagas saat ini, lalu Aku kembali melihat ke arah gadis yang sedang tertidur, lalu menghitung jumlah mereka. Semua gadis dari kelompokku ditambah Aurora, semuanya ada di sana.

“Apa kau berjaga sendirian?”

Tanyaku pada Bagas tanpa melihat ke arah lelaki itu.

“Ya, begi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Syarat untuk hidup

    Hari – 5.Aku terdiam saat diriku mendengar apa yang ada di dalam hati Bagas selama ini. Bukannya Aku tak pernah menduga bahwa Bagas memikirkan apakah dirinya memang pantas untuk hidup atau tidak, malahan Aku sering bertanya-tanya apakah Bagas bersyukur untuk tetap hidup, meskipun hidupnya sangatlah sulit. Hanya saja Aku tak pernah berpikir bahwa akhirnya Aku bisa mendengar isi hati Bagas dari dirinya langsung.“Kalian yang ada di sana... kalian bisa berhenti pura-pura tidur!”Kata Bagas sambil melihat ke arah tempat gadis-gadis tidur. Beberapa orang terbangung dari sana, Crona, Sarah, Rina dan Aurora bangkit dari tempat tidur mereka masing-masing. Aku tak terkejut sama sekali melihat hal tersebut, karena sebenarnya Aku juga merasakan bahwa mereka sebenarnya hanya berpura-pura tidur, begitu Aku melihat mereka saat Aku berbicara dengan Bagas.“Aku tak akan meminta maaf pada kalian! Ini adalah salah kalian yang berbicara di sini saat kami semua tidur... malahan kalian harusnya meminta m

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-12
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Pagi sebelum perdebatan panas dimulai

    Hari – 6.Setelah menghabiskan waktu untuk mengobrol bersama teman sekelompokku ditambah Aurora tentang masalah hidup kami, kami semua akhirnya tertidur karena lelah. Aku kemudian terbangung akibat mendengar suara pengumuman bahwa pagi sudah tiba.Aku mengucek mataku yang terasa sangat berat, lalu melihat ke sesekilingku. Semua orang masih tertidur, kecuali Sarah yang nampaknya juga baru bangun sepertiku. Kurasa Aku bisa membiarkan mereka tertidur sampai waktu sarapan hampir tiba.Aku kemudian meregangkan tanganku ke atas sambil menguap, sebelum bangkit dan berjalan ke kamar mandi untuk mencuci wajahku yang nampak kusut. Saat mencuci wajahku, Aku teringat apa yang mungkin terjadi setelah ini, yaitu perdebatan antara Adrian dan Selena. Salah satu di antara mereka berdua akan meninggal hari ini.Aku memang bersyukur, karena Aku bisa selamat dari maut, tapi Aku tak tahu apa yang harus kulakukan saat Aku harus memilih salah satu dari kedua orang itu untuk dibunuh. Sejujurnya jika bisa Aku

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-13
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Perdebatan dimulai

    Hari – 6.Setelah kami selesai sarapan, suasana di ruangan ini langsung berubah menjadi sangat tegang, terutama dari Adrian dan Selena. Belum lagi dengan kehadiran Kepala desa yang membuat kami tak nyaman.Seperti biasa, Kepala desa membuka kotak itu dan melihat isinya, tapi kali ini kami sudah mengetahui apa isi dari kotak tersebut.“3 suara untuk Adrian dan 3 suara untuk Selena... hasil kali ini adalah imbang.”Kata Kepala desa untuk mengumumkan hasil hari ini. Seperti dugaan kami semua, kotak itu memang berisi 3 suara untuk Adrian dan Selena, jadi Kevin tak berbohong lagi saat dia mengatakan bahwa dia dan Jack memasukkan nama Adrian ke dalam kotak tersebut.“Karena hasilnya seri, sepertinya kita harus mengadakan pemilihan untuk siapa yang akan kita bunuh untuk hari ini.”Kata Kepala desa sambil menyeringai yang membuat kebanyakan gadis di sini ketakutan melihat, bahkan beberapa lelaki juga dibuat takut olehnya.“Bagaimana dengan kalian berdua, para terdakwa kali ini? Apa kalian sia

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-13
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Adrian vs Selena

    Hari – 6.Kami semua melihat ke arah Kepala desa yang mengangkat tangannya.“Aku ingin memberi tahukan sesuatu pada kalian, sebelum kalian melakukan tindakan yang akan kalian sesali!”Kata Kepala desa memperingati kami.“Sesali? Apa maksudmu?”Tanya Selena yang merasa bingung.“Aku tak memberi tahu kalian hal ini, karena kalian belum berada di Desa Tanpa Nama, tapi karena kau sepertinya akan melakukan hal yang tabu bagi kami, maka Aku memutuskan untuk memberi tahumu hal ini!”“Apa itu? Katakan yang jelas!”“Di Desa Tanpa Nama, kami hanya boleh melakukan hubungan intim antara suami-istri, jadi jika ada orang yang melakukan hubungan intim, maka mereka akan dinikahkan secara langsung, jika tidak maka mereka akan menerima hukuman!”Tidak perlu ditanyakan lagi apa hukuman yang akan diberikan pada mereka, Aku yakin Kepala desa itu akan memberi mereka hukuman mati.Mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Kepala desa, Selena melihat para lelaki yang ada di sini.“Jadi maksudmu Aku harus m

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-14
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Adrian vs Selena bagian 2

    Hari – 6.“Menurutmu, siapakah di antaraku dan gadis itu yang berhak untuk tetap bertahan di tempat ini?”Aku sudah tahu apa yang ingin dibicarakan oleh lelaki itu, tapi Aku tetap saja tak siap memberikan jawaban apapun padanya.Aku bisa merasakan tatapan tajam dari Selena, meskipun Aku tak melihat ke arahnya sedikitpun.Aku kembali menghela napasku, sebelum memberikan jawabanku.“Sejujurnya Aku tak tahu... Aku tak bisa memilih siapapun di antara kalian berdua.”Jika Aku memilih salah satu di antara kalian, lalu kalian mati karena hal tersebut, maka itu sama saja Aku adalah seorang pembunuh.Tidak, kurasa Aku sudah menjadi pembunuh saat Aku mencoba menyelamatkan Adrian, meskipun Aku melakukannya secara tak langsung. Jadi seharusnya Aku tak bisa menggunakan alasan tersebut untuk tak memilih siapapun di antara mereka berdua.“Jika kau tak memilih, maka kau yang akan terbunuh!”Tentu saja Aku sudah tahu hal tersebut tanpa kau beri tahu. Aku menatap ke arah Bagas yang masih nampak tak beg

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-14
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Adrian vs Selena bagian 3

    Hari – 6.Sarah menerima 2 kertas dan 2 pulpen dari Christ. Setelah mengucapkan terima kasih pada Christ, Sarah menyerahkan 1 kertas dan pulpen pada Ria yang masih nampak tak bersemangat sedikitpun.“Jadi apakah ada orang yang mau menjelaskan apa saja yang terjadi padaku sebelum ini?”Tanya Sarah pada semua orang, lalu Rina mengangkat tangannya dan meringkas semua kejadian yang terjadi di sini pada Sarah. Sarah menganggukkan kepalanya tanda mengerti, begitu Rina selesai menceritakan semuanya.“Begitukah... pertama-tama, Selena... jangan pernah berharap bahwa semua orang sama, meskipun kau berhasil membujuk satu orang untuk mengikutimu, tapi itu belum tentu kau bisa melakukannya pada semua orang dengan cara yang sama.”Selena nampak membuang mukanya saat Sarah memberikannya saran. Aku merasa bahwa sikapnya itu bukanlah sesuatu yang pantas dia lakukan mengingat saat ini nyawanya dalam bahaya.“Lalu Asraf... apa kau serius ingin memikul beban itu sendirian?”Kali ini Sarah mengarahkan pe

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-15
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Adrian vs Selena bagian 4

    Hari – 6.Setelah selesai menulis, Aku langsung memasukkan kertasku ke kotak yang sudah disediakan. Saat Aku melakukannya, Aku memperhatikan bahwa orang-orang melihat ke arahku dengan berbagai tatapan yang berbeda. Sejujurnya tatapan mereka membuatku sedikit gugup.“Jika boleh tahu, siapa orang yang kau pilih?”Tanya Rina saat Aku sudah kembali duduk di tempatku.“Sebetulnya Aku tak keberatan memberi tahukanmu, tapi kupikir lebih baik kau membuat keputusanmu sendiri tanpa terpengaruh keputusanku.”“Hmmm... kurasa kau benar.”Setelah mengatakan itu, Rina segera menuliskan pilihannya, lalu memasukkan kertas ke kotak yang sudah tersedia.“Nah, Adrian... apa kau tak masalah jika Aku menjadi lawanmu untuk kali ini?”Tiba-tiba saja Aku mendengar suara dari mulut Michael. Saat Aku melihat ke arahnya, Adrian sedang memberikan tatapan yang menakutkan pada Michael yang menandakan bahwa dia tak senang dengan apa yang baru saja dikatakan oleh lelaki itu.“Aku hanya bercanda! Kau tak perlu marah s

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-15
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Adrian vs Selena bagian 5

    Hari – 6.Setelah semua orang menggunakan hak suara mereka, Kepala desa itu memberikan isyarat pada kedua penjaganya, lalu mereka menganggukkan kepala mereka, sebelum pergi meninggalkan ruangan ini.Christ yang melihat dua rekan kerjanya segera menghampiri Kepala desa seakan menggantikan posisi mereka berdua.Tak berapa lama kemudian kedua pria besar itu kembali ke ruangan ini sambil membawa sebuah papan tulis yang berukuran cukup besar dengan wajah Adrian dan Selena dengan gaya kartun terpampang di permukaannya.Bahkan mereka sampai menyiapkan hal seperti itu. Aku tak tahu apakah Aku harus kagum pada mereka atau merasa heran dengan sikap mereka.Setelah menempatkan papan tulis itu di dekat Kepala desa, kedua pria berbadan besar itu segera berdiri di belakang Adrian dan Selena seolah-olah menjaga mereka agar mereka tak melakukan sesuatu yang mencurigakan.“Oi, kenapa kau berdiri di belakangku?!”Tanya Adrian sambil menengokkan kepalanya pada pria yang berdiri di belakangnya, kalau tak

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-15

Bab terbaru

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Kata Penutup

    pertama Author di GoodNovel. Butuh banyak petuangan untuk menyelesaikan Novel yang satu ini, terutama melawan rasa malas. Meskipun cerita utama dari Novel ini sudah berakhir, tapi Author berencana untuk menuliskan cerita pendek yang menceritakan masa lalu dari setiap karakter yang hanya diceritakan sekilas, keseharian Asraf dan yang lainnya di dalam menara yang tak bisa dimasukkan ke dalam cerita utama, lalu kehidupan sehari-hari mereka setelah tinggal di Desa Tanpa Nama. Kemungkinan besar ceritanya akan di Post di Blog pribadi Author dan bukan di platform ini. Jadi silahkan tunggu cerita Author yang selanjutnya. Author juga mau mengucapkan terima kasih kepada Editor yang telah membantu saya, juga pada GoodNovel yang sudah mau menayangkan Novel ini dan terutama pada para pembaca setia yang mau membaca cerita ini sampai habis. Sampai jumpa lagi di karya Saya yang selanjutnya. TTD Author, Ismail Fadillah.

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Epilog : Desa Tanpa Nama

    Sebulan kemudian.Tak terasa waktu berjalan begitu saja, bahkan pengalaman kami di Menara Tanpa Nama itu mulai terasa seperti mimpi.Menara itu sekarang sudah terbakar dengan hanya menyisakan puing-puing bangunan. Sejujurnya Aku merasa seperti mengalami keajaiban, karena bisa selamat dari api yang dapat membakar semua bagian dari Menara besar itu.Keberuntungan mungkin sedang terjadi pada kami, karena dampak dari terbakarnya menara itu tak meluas sama sekali. Yah, sebetulnya Aku tak tahu itu hanya sekedar keberuntungan semata atau ada semacam kekuatan aneh yang melindungi Desa dari api tersebut.Aku akan berbohong jika mengatakan bahwa Aku tak merasakan apapun saat melihat puing-puing dari Menara itu. Karena meski sebentar, kami telah menghabiskan 10 hari di dalam sana. Dan tempat itu juga menyimpan tubuh teman-teman kami yang telah meninggal. Pada akhirnya sampai akhir kami tak pernah lagi melihat tubuh mereka. Bahkan saat api yang membakar Menara itu te

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Akhir Menara Tanpa Nama (Bagas)

    Hari – 10.Setelah berpisah dengan Asraf, kami semua berjalan menuju pintu keluar dari Menara ini. Kami semua berhenti tepat di depan pintu tersebut, lalu saling melihat ekspresi wajah satu sama lain.“Sebelumnya pintu itu tak bisa terbuka sama sekali, kan?”Tanya Cinta sambil melihat pintu yang ada di hadapannya.“Ya, itu benar... Aku dan Asraf sudah mencoba membukanya.”Jawabku sambil berjalan menuju pintu tersebut, Rock dan Michael juga segera mengikutiku. Kami bertiga kemudian mendorong pintu tersebut. Meskipun berat, tapi kami bisa membuka pintu tersebut, berbeda sekali dengan apa yang terjadi di hari pertama kami datang ke tempat ini.“Pintunya benar-benar terbuka...”Gumam Cinta tak percaya.Aku menutupi wajahku dari sinar matahari yang masuk melalui pintu tersebut. Setelah seminggu lebih tak melihat cahaya matahari, Aku jadi merasa silau dengan cahayanya.“Kita benar-benar sudah bebas.”Aku bisa mendengar gumaman Lisa saat gadis itu berjalan keluar dari Menara ini.“Horeee! Ki

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Percakapan terakhir

    Hari – 10.“Aku benar-benar tak menyangka bahwa Christ akan mengkhianatiku.”Kata Kepala desa sambil melihat kedua orang yang berbadan besar di lantai. Aku bisa melihat ada minuman yang tumpah di lantai, kemungkinan besar mereka diracuni olehnya.“Aku sendiri juga tak menyangka akan hal tersebut.”Balasku dengan jujur. Aku memang tak pernah berencana untuk melibatkannya.“Apakah dia memang menyimpan dendam padaku? Aku tak menyangka bahwa lelaki sepertinya akan menyimpan dendam.”“Itu mungkin salahmu sendiri bahwa kau membunuh salah satu anggota keluarganya.”“Hmm... kurasa kau memang benar.”“Tentu saja Aku benar.”Meskipun dia seharusnya tahu apa yang saat ini sedang kurencanakan, tapi dia tak terlihat panik sama sekali.“Nah, apa sudah kau mengetahui apa yang sedang kurencanakan saat ini?”“Ya, tentu saja.”“Lalu kenapa kau tak melarikan diri?”“Untuk apa? Aku ini sudah tua, bahkan jika kau tak melakukan ini, Aku pada akhirnya akan mati juga.”Kepala desa itu memberikan senyuman ten

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Rencana terakhir

    Hari – 10.“Asraf, apa kau akan melakukan sesuatu yang berbahaya sendirian lagi?”Tanya Sarah yang nampak tak senang dengan apa yang ingin kulakukan.“Ya, kurasa begitu.”Jawabku dengan santai.“Apa kau tak berpikir untuk merubah sifatmu yang satu itu?”Sarah kembali bertanya, tapi dengan nada yang lebih kesal dari sebelumnya.“Untuk saat ini... tidak!”Jawabku tanpa ragu.“Kenapa?”Sarah menghilangkan nada kesalnya dan menggatinya dengan nada sedih.“Tidak ada alasan yang begitu spesial, kurasa Aku hanya bertindak egois.”Aku memberikan senyum lemah saat mengatakan itu.“Apa kau ingat saat Aku berkata ingin merubah tempat ini?”Tanyaku dengan suara lemah, tapi masih dapat terdengar oleh Sarah dan yang lain.“Ya, kau pernah mengatakan itu... kau serius tentang itu, kan?”“Ya, tentu saja... Aku benar-benar berniat untuk melakukannya, tapi untuk melakukan hal tersebut.”“Kau perlu menjadi Kepala desa... betul, kan?”Crona melanjutkan ucapanku dengan nada percaya diri. Aku mengangguk ke

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Berbicara tentang masa depan bagian 3

    Hari – 10.“Tidak ada yang benar-benar kusembunyikan dari kalian tentang sifatku yang asli... Aku memang selalu seperti ini.”Jawabku sambil tersenyum santai.“Apa itu memang benar?”Tapi nampaknya Maria tak percaya dengan perkataanku sedikitpun.“Itu memang yang sebenarnya, kau bisa tanyakan saja pada Bagas... dia sudah mengenalku luar dan dalam, jadi dia seharusnya tahu jika Aku sedang menyembunyikan sifat asliku atau tidak.”Aku melihat ke arah Bagas untuk meminta pendapatnya.“Ya, Aku sudah lama mengenalnya... jadi Aku tahu bahwa dia tidaklah banyak berubah dari sebelum dan sesudah dia datang ke tempat ini.”Jawab Bagas tanpa ragu sama sekali.“Benarkah itu?”Tapi sepertinya Maria meragukan hal tersebut.“Apa yang ingin kau katakan?”Bagas menajamkan pandangannya pada Maria.“Tidakkah kau berpikir bahwa dia sebelum dan sesudah Kakaknya meninggal adalah dua orang yang berbeda?”“Maksudmu?”“Oh, ayolah... Aku tahu bahwa kau sudah menyadarinya... bahwa Asraf yang sebelum dia menjadi

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Berbicara tentang masa depan bagian 2

    Hari – 10.“Jadi apa yang ingin kau lakukan setelah ini, Rock?”Tanya Michael yang sudah mengerti apa yang kami bicarakan, sebelum dia dan Rock bergabung dengan kami.“Kau tahu sudah mengerti bahwa kau tak mungkin terus seperti ini, kan?”Lanjut Michael yang mendesak Rock untuk menjawab pertanyaannya.Rock nampak menggaruk lengan kirinya dengan cangung. Dia sepertinya memang sudah menyadari hal tersebut, tapi sayangnya dia belum bisa menentukan hal yang bisa dia lakukan di luar sana.“Aku selalu berkelahi.”Katanya dengan tiba-tiba.“Hal tersebut membuatku ditakuti oleh banyak orang dan tentu saja mendapat banyak musuh... Aku sendiri tak begitu mengerti kenapa Aku tak bisa menahan diriku, tidak kurasa itu hanya alasanku... Aku hanya bersikap terlalu egois dan tak mau mengerti perasaan orang lain... Aku selalu saja membuat orang-orang di sekitarku kerepotan karena tingkahku yang eg

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Berbicara tentang masa depan

    Hari – 10.“Pertama-tama, mari kita hilangkan suasana kaku di sini dan membicarakan sesuatu dengan lebih santai!”Kataku sambil meregangkan tubuhku agar tubuhku merasa lebih santai.“Kau benar... kita sudah terbebas dari permainan itu, jadi kita lebih baik bersikap lebih santai.”Kata Sarah yang setuju dengan ideku.“Justru itu adalah hal yang kulakukan saat ini... kenapa kalian seperti tidak menyadarinya!”Kata Cinta yang telihat kesal. Tentu saja Aku menyadarinya, jadi seharusnya dia tak perlu marah begitu.“Tenang saja, Cinta... Aku mengerti usaha yang ingin kau lakukan.”Kataku yang membuatnya menoleh ke arahku dengan ekspresi sedikit terkejut.“Eh! Benarkah itu?”Aku menganggukkan kepalaku.“Tentu saja... kau ingin kami melupakan peristiwa buruk yang terjadi di sini, kan? Meski hanya untuk sementara waktu.”Cinta terse

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Pagi yang baru

    Hari – 10.Setelah merapikan tempat tidurku, Aku langsung bergagas mandi dan mengganti pakaianku. Aku sebetulnya cukup menyukai baju baru yang kudapatkan di tempat ini, tapi sepertinya Aku harus meninggalkan baju tersebut di sini, karena setelah diperhatikan ternyata baju itu memiliki noda darah yang sulit dihilangkan. Kemungkinan besar itu adalah bekas pertarungan antara Aku dan Sebastian kemarin. Saat itu dia memiliki banyak noda darah di dirinya, belum lagi dia menggunakan pisau yang basah oleh darah segar.Setelah itu, Aku mengemas kembali barang-barang bawaanku. Aku jadi teringat, Aku membeli obat sebelum ke tempat ini, tapi sepertinya Aku hanya menggunakannya sedikit. Meski begitu Aku memutuskan untuk tetap menyimpannya, karena siapa tahu Aku membutuhkannya.Setelah beres, Aku membawa barang bawaanku keluar kamar. Di saat yang hampir bersamaan, Bagas juga nampak keluar dari kamarnya.“Ah, Asraf... apa kau...”Bagas berhenti bertanya di tengah-tengah, dia kemudian menggelengkan k

DMCA.com Protection Status