Home / Horor / Misteri Menara Tanpa Nama / Asraf melawan Bagas

Share

Asraf melawan Bagas

last update Last Updated: 2023-11-08 23:22:23

Hari - 5.

Awalnya Aku berpikir bahwa Rina serius membantu mereka, karena dia telah mendengar masa laluku dan bersimpati padaku, makanya Aku sangat terkejut saat Rina tiba-tiba melemparkan kotak itu. Meskipun Aku berada dalam keadaan terjadi, tapi Aku tetap bersiap-siap menangkap kotak tersebut.

“Hup!”

Kataku secara refleks, begitu Aku berhasil menangkap kotak tersebut. Sejujurnya Aku ingin Rina memperingatiku terlebih dahulu, sebelum dia melemparnya, tapi dalam keadaan ini kurasa Aku akan memuji usahanya.

“Kau!”

Kata Bagas dengan kesal pada Rina.

“Sepertinya kita terlalu naif.”

Kata Aurora yang tak terlihat panik sama sekali. Hal tersebut jelas membuatku curiga. Apakah dia masih memiliki rencana lainnya saat rencana awalnya gagal?

Saat Aku sibuk dengan pikiranku, Aku melihat Bagas yang melepaskan kunciannya pada Rock, lalu berlari ke arahku dengan sekuat tenaga. Aku mencoba menghindari Bagas yang mencoba untuk menerjang ke arahku, tapi tinju Bagas lebih cepat dari pada gerakanku, belu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Apa yang sebenarnya mereka rencanakan

    Hari - 5.“Bisa kau jelaskan apa yang sebenarnya terjadi?”Tanya Adrian yang sepertinya masih belum mengerti apa yang sebenarnya terjadi di sini.“Tidak, lebih penting lagi! Kenapa ada namaku di kertas itu!? Jangan katakan bahwa namaku juga berada di kotak itu!”Akan tetapi sebelum ada yang menjawab pertanyaan Adrian, seorang gadis berambut pirang memprotes namanya yang tertera pada kertas yang ada di tangan Rina. Kalau tak salah seharusnya namanya adalah Selena.Aku juga penasaran dengan alasan kenapa Bagas dan Aurora memilihnya dari pada orang lain. Mereka pasti tak asal memilih orang. Jadi Aku melihat Bagas untuk meminta jawaban darinya.“Bagas, bisa kau berikan jawaban dari pertanyaan gadis itu?”Bagas nampak menghela napasnya, lalu melihat ke arah Aurora berada.“Kau bisa tanya pada gadis di sana itu! Dialah yang membuat rencana ini!”Pandanganku dan yang lain melihat ke arah Aurora berada.“Jika kau ingin jawaban singkat, maka itu karena dia adalah orang yang paling tak berguna

    Last Updated : 2023-11-09
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Pengakuan Kevin

    Hari - 5.“Hmm, itu benar, Aku berbohong pagi ini... nama yang dimasukkan ke dalam kotak itu bukanlah nama Asraf.”Kevin mengakui kebenarannya.“Nama yang dimasukkan oleh Jack adalah dirimu!”Lanjut Kevin yang tak mengalihkan pandangannya dari seseorang. Aku mengalihkan pandangaku ke arah mana Kevin melihat, di sana ada Adrian yang nampak diam.“Begitukah... jadi dia menuliskan namaku dua kali berturur-turut.”Kata Adrian yang tak terlihat terkejut sama sekali.“Dia benar-benar tak memiliki hal lainnya yang lebih baik dia lakukan... apa yang sebetulnya dia pikirkan saat dia menuliskan namaku lagi? Apakah dia sudah berpikir bahwa dia tak akan bisa membunuhku sebelum dia terbunuh pagi ini, maka dari itu dia mencobanya sekali lagi?”Tanya Adrian sambil melihat ke arah Kevin.“Itu... Aku tak begitu mengerti, tapi dia menyuruhku untuk menuliskan namamu, sebelum kami memasukkannya ke dalam kotak itu... Aku dan Jack sudah saling memperlihatkan nama yang kami tulis, jadi Aku yakin bahwa dia j

    Last Updated : 2023-11-10
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Penolakan

    Hari - 5.Bagas dan Aurora terdiam saat mendengar tawaran dari Adrian. Orang yang justru memberikan respon terhadapan tawaran dari Adrian adalah Selena yang sedari tadi hanya mendengarkan pembicaraan Adrian dengan yang lain.“Tunggu dulu! Apa maksudmu itu!?”Selena berjalan mendekati Adrian dengan niat memprotesnya, tapi begitu dia berada di dekat Adrian dan ingin marah padanya, Adrian segera memukul Selena dengan keras.Buk!!Pukulan Adrian tepat mengenai pipi Selena dan membuat gadis itu terjatuh di lantai.“Awww!”Teriak gadis itu saat dia memegangi pipinya yang terlihat sedikit bengkak, karena pukulan dari Adrian. Beberapa gadis nampak tercengang dengan apa yang dilakukan oleh Adrian dan mendekati Selena untuk melihat keadaannya, sementara para lelaki hanya terdiam saat melihat adegan tersebut, termasuk diriku yang tak tahu harus melakukan apa di saat seperti ini.“Selena, kau tak apa?”Tanya Lisa yang nampak khawatir dengan keadaan temannya itu. Setelah diperhatikan lebih lanjut,

    Last Updated : 2023-11-11
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Penjelasan dan kepercayaan

    Hari - 5.Suasana di kamarku sangatlah tegang. Semua orang memutuskan untuk menginap di satu kamar untuk malam ini, memaksa kami semua untuk tak melarikan diri dari situasi yang baru saja terjadi di ruang makan.Suasana di ruangan ini menjadi lebih tegang, karena khusus untuk malam ini Aurora juga akan berada satu kamar dengan kami. Gadis itu dipaksa untuk tidur di kamar ini, karena dia telah menjadi rekan kriminal dari Bagas.Bukan hanya itu saja masalah yang ada di sini. Saat Aku melihat di pojok kamar ini, ada Ria yang nampak menyelimuti dirinya dengan selimut dengan pandangan kosong ke arah kami. Setelah kami semua mengetahui masa lalunya, tentu saja kami tak bisa memandanganya dengan cara yang sama seperti dulu.“Aku tak akan meminta maaf!”Kata Bagas saat semua orang di sini, selain Aku dan Aurora, memberikannya tatapan yang menyuruhnya untuk minta maaf.“Apa kau sadar apa yang telah kau lakukan pada Sarah?”Tanya Cinta pada Bagas dengan suara yang terdengar sangat marah.“Tentu

    Last Updated : 2023-11-11
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Keraguan di dalam hati

    Hari - 5Aku sama sekali tak bisa tidur, bahkan setelah Aku menutup mataku selama lebih dari 1 jam. Maka dari itu Aku memutuskan untuk bangun dari lantai yang menjadi alas tidurku. Aku melihat ke sekelilingku, lalu Aku melihat para gadis yang sedang tertidur di Futon dan spring bed yang ada di kamar ini.Meskipun situasi kami sedang tak baik, tapi melihat mereka yang sedang tertidur dengan nyenyak membuat pikiranku sedikit merasa damai. Mereka semua menampilkan wajah tak bersalah sedikitpun.“Yo, Asraf... apa kau tak bisa tidur?”Tanya Bagas yang melihatku baru terbangun dari tidurku. Dirinya sedang meminum kopi di meja kecil yang dipindahkan ke sisi pojok kamar ini.Aku tak melihat ada orang lagi yang terbangun di samping Bagas saat ini, lalu Aku kembali melihat ke arah gadis yang sedang tertidur, lalu menghitung jumlah mereka. Semua gadis dari kelompokku ditambah Aurora, semuanya ada di sana.“Apa kau berjaga sendirian?”Tanyaku pada Bagas tanpa melihat ke arah lelaki itu.“Ya, begi

    Last Updated : 2023-11-12
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Syarat untuk hidup

    Hari – 5.Aku terdiam saat diriku mendengar apa yang ada di dalam hati Bagas selama ini. Bukannya Aku tak pernah menduga bahwa Bagas memikirkan apakah dirinya memang pantas untuk hidup atau tidak, malahan Aku sering bertanya-tanya apakah Bagas bersyukur untuk tetap hidup, meskipun hidupnya sangatlah sulit. Hanya saja Aku tak pernah berpikir bahwa akhirnya Aku bisa mendengar isi hati Bagas dari dirinya langsung.“Kalian yang ada di sana... kalian bisa berhenti pura-pura tidur!”Kata Bagas sambil melihat ke arah tempat gadis-gadis tidur. Beberapa orang terbangung dari sana, Crona, Sarah, Rina dan Aurora bangkit dari tempat tidur mereka masing-masing. Aku tak terkejut sama sekali melihat hal tersebut, karena sebenarnya Aku juga merasakan bahwa mereka sebenarnya hanya berpura-pura tidur, begitu Aku melihat mereka saat Aku berbicara dengan Bagas.“Aku tak akan meminta maaf pada kalian! Ini adalah salah kalian yang berbicara di sini saat kami semua tidur... malahan kalian harusnya meminta m

    Last Updated : 2023-11-12
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Pagi sebelum perdebatan panas dimulai

    Hari – 6.Setelah menghabiskan waktu untuk mengobrol bersama teman sekelompokku ditambah Aurora tentang masalah hidup kami, kami semua akhirnya tertidur karena lelah. Aku kemudian terbangung akibat mendengar suara pengumuman bahwa pagi sudah tiba.Aku mengucek mataku yang terasa sangat berat, lalu melihat ke sesekilingku. Semua orang masih tertidur, kecuali Sarah yang nampaknya juga baru bangun sepertiku. Kurasa Aku bisa membiarkan mereka tertidur sampai waktu sarapan hampir tiba.Aku kemudian meregangkan tanganku ke atas sambil menguap, sebelum bangkit dan berjalan ke kamar mandi untuk mencuci wajahku yang nampak kusut. Saat mencuci wajahku, Aku teringat apa yang mungkin terjadi setelah ini, yaitu perdebatan antara Adrian dan Selena. Salah satu di antara mereka berdua akan meninggal hari ini.Aku memang bersyukur, karena Aku bisa selamat dari maut, tapi Aku tak tahu apa yang harus kulakukan saat Aku harus memilih salah satu dari kedua orang itu untuk dibunuh. Sejujurnya jika bisa Aku

    Last Updated : 2023-11-13
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Perdebatan dimulai

    Hari – 6.Setelah kami selesai sarapan, suasana di ruangan ini langsung berubah menjadi sangat tegang, terutama dari Adrian dan Selena. Belum lagi dengan kehadiran Kepala desa yang membuat kami tak nyaman.Seperti biasa, Kepala desa membuka kotak itu dan melihat isinya, tapi kali ini kami sudah mengetahui apa isi dari kotak tersebut.“3 suara untuk Adrian dan 3 suara untuk Selena... hasil kali ini adalah imbang.”Kata Kepala desa untuk mengumumkan hasil hari ini. Seperti dugaan kami semua, kotak itu memang berisi 3 suara untuk Adrian dan Selena, jadi Kevin tak berbohong lagi saat dia mengatakan bahwa dia dan Jack memasukkan nama Adrian ke dalam kotak tersebut.“Karena hasilnya seri, sepertinya kita harus mengadakan pemilihan untuk siapa yang akan kita bunuh untuk hari ini.”Kata Kepala desa sambil menyeringai yang membuat kebanyakan gadis di sini ketakutan melihat, bahkan beberapa lelaki juga dibuat takut olehnya.“Bagaimana dengan kalian berdua, para terdakwa kali ini? Apa kalian sia

    Last Updated : 2023-11-13

Latest chapter

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Kata Penutup

    pertama Author di GoodNovel. Butuh banyak petuangan untuk menyelesaikan Novel yang satu ini, terutama melawan rasa malas. Meskipun cerita utama dari Novel ini sudah berakhir, tapi Author berencana untuk menuliskan cerita pendek yang menceritakan masa lalu dari setiap karakter yang hanya diceritakan sekilas, keseharian Asraf dan yang lainnya di dalam menara yang tak bisa dimasukkan ke dalam cerita utama, lalu kehidupan sehari-hari mereka setelah tinggal di Desa Tanpa Nama. Kemungkinan besar ceritanya akan di Post di Blog pribadi Author dan bukan di platform ini. Jadi silahkan tunggu cerita Author yang selanjutnya. Author juga mau mengucapkan terima kasih kepada Editor yang telah membantu saya, juga pada GoodNovel yang sudah mau menayangkan Novel ini dan terutama pada para pembaca setia yang mau membaca cerita ini sampai habis. Sampai jumpa lagi di karya Saya yang selanjutnya. TTD Author, Ismail Fadillah.

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Epilog : Desa Tanpa Nama

    Sebulan kemudian.Tak terasa waktu berjalan begitu saja, bahkan pengalaman kami di Menara Tanpa Nama itu mulai terasa seperti mimpi.Menara itu sekarang sudah terbakar dengan hanya menyisakan puing-puing bangunan. Sejujurnya Aku merasa seperti mengalami keajaiban, karena bisa selamat dari api yang dapat membakar semua bagian dari Menara besar itu.Keberuntungan mungkin sedang terjadi pada kami, karena dampak dari terbakarnya menara itu tak meluas sama sekali. Yah, sebetulnya Aku tak tahu itu hanya sekedar keberuntungan semata atau ada semacam kekuatan aneh yang melindungi Desa dari api tersebut.Aku akan berbohong jika mengatakan bahwa Aku tak merasakan apapun saat melihat puing-puing dari Menara itu. Karena meski sebentar, kami telah menghabiskan 10 hari di dalam sana. Dan tempat itu juga menyimpan tubuh teman-teman kami yang telah meninggal. Pada akhirnya sampai akhir kami tak pernah lagi melihat tubuh mereka. Bahkan saat api yang membakar Menara itu te

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Akhir Menara Tanpa Nama (Bagas)

    Hari – 10.Setelah berpisah dengan Asraf, kami semua berjalan menuju pintu keluar dari Menara ini. Kami semua berhenti tepat di depan pintu tersebut, lalu saling melihat ekspresi wajah satu sama lain.“Sebelumnya pintu itu tak bisa terbuka sama sekali, kan?”Tanya Cinta sambil melihat pintu yang ada di hadapannya.“Ya, itu benar... Aku dan Asraf sudah mencoba membukanya.”Jawabku sambil berjalan menuju pintu tersebut, Rock dan Michael juga segera mengikutiku. Kami bertiga kemudian mendorong pintu tersebut. Meskipun berat, tapi kami bisa membuka pintu tersebut, berbeda sekali dengan apa yang terjadi di hari pertama kami datang ke tempat ini.“Pintunya benar-benar terbuka...”Gumam Cinta tak percaya.Aku menutupi wajahku dari sinar matahari yang masuk melalui pintu tersebut. Setelah seminggu lebih tak melihat cahaya matahari, Aku jadi merasa silau dengan cahayanya.“Kita benar-benar sudah bebas.”Aku bisa mendengar gumaman Lisa saat gadis itu berjalan keluar dari Menara ini.“Horeee! Ki

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Percakapan terakhir

    Hari – 10.“Aku benar-benar tak menyangka bahwa Christ akan mengkhianatiku.”Kata Kepala desa sambil melihat kedua orang yang berbadan besar di lantai. Aku bisa melihat ada minuman yang tumpah di lantai, kemungkinan besar mereka diracuni olehnya.“Aku sendiri juga tak menyangka akan hal tersebut.”Balasku dengan jujur. Aku memang tak pernah berencana untuk melibatkannya.“Apakah dia memang menyimpan dendam padaku? Aku tak menyangka bahwa lelaki sepertinya akan menyimpan dendam.”“Itu mungkin salahmu sendiri bahwa kau membunuh salah satu anggota keluarganya.”“Hmm... kurasa kau memang benar.”“Tentu saja Aku benar.”Meskipun dia seharusnya tahu apa yang saat ini sedang kurencanakan, tapi dia tak terlihat panik sama sekali.“Nah, apa sudah kau mengetahui apa yang sedang kurencanakan saat ini?”“Ya, tentu saja.”“Lalu kenapa kau tak melarikan diri?”“Untuk apa? Aku ini sudah tua, bahkan jika kau tak melakukan ini, Aku pada akhirnya akan mati juga.”Kepala desa itu memberikan senyuman ten

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Rencana terakhir

    Hari – 10.“Asraf, apa kau akan melakukan sesuatu yang berbahaya sendirian lagi?”Tanya Sarah yang nampak tak senang dengan apa yang ingin kulakukan.“Ya, kurasa begitu.”Jawabku dengan santai.“Apa kau tak berpikir untuk merubah sifatmu yang satu itu?”Sarah kembali bertanya, tapi dengan nada yang lebih kesal dari sebelumnya.“Untuk saat ini... tidak!”Jawabku tanpa ragu.“Kenapa?”Sarah menghilangkan nada kesalnya dan menggatinya dengan nada sedih.“Tidak ada alasan yang begitu spesial, kurasa Aku hanya bertindak egois.”Aku memberikan senyum lemah saat mengatakan itu.“Apa kau ingat saat Aku berkata ingin merubah tempat ini?”Tanyaku dengan suara lemah, tapi masih dapat terdengar oleh Sarah dan yang lain.“Ya, kau pernah mengatakan itu... kau serius tentang itu, kan?”“Ya, tentu saja... Aku benar-benar berniat untuk melakukannya, tapi untuk melakukan hal tersebut.”“Kau perlu menjadi Kepala desa... betul, kan?”Crona melanjutkan ucapanku dengan nada percaya diri. Aku mengangguk ke

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Berbicara tentang masa depan bagian 3

    Hari – 10.“Tidak ada yang benar-benar kusembunyikan dari kalian tentang sifatku yang asli... Aku memang selalu seperti ini.”Jawabku sambil tersenyum santai.“Apa itu memang benar?”Tapi nampaknya Maria tak percaya dengan perkataanku sedikitpun.“Itu memang yang sebenarnya, kau bisa tanyakan saja pada Bagas... dia sudah mengenalku luar dan dalam, jadi dia seharusnya tahu jika Aku sedang menyembunyikan sifat asliku atau tidak.”Aku melihat ke arah Bagas untuk meminta pendapatnya.“Ya, Aku sudah lama mengenalnya... jadi Aku tahu bahwa dia tidaklah banyak berubah dari sebelum dan sesudah dia datang ke tempat ini.”Jawab Bagas tanpa ragu sama sekali.“Benarkah itu?”Tapi sepertinya Maria meragukan hal tersebut.“Apa yang ingin kau katakan?”Bagas menajamkan pandangannya pada Maria.“Tidakkah kau berpikir bahwa dia sebelum dan sesudah Kakaknya meninggal adalah dua orang yang berbeda?”“Maksudmu?”“Oh, ayolah... Aku tahu bahwa kau sudah menyadarinya... bahwa Asraf yang sebelum dia menjadi

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Berbicara tentang masa depan bagian 2

    Hari – 10.“Jadi apa yang ingin kau lakukan setelah ini, Rock?”Tanya Michael yang sudah mengerti apa yang kami bicarakan, sebelum dia dan Rock bergabung dengan kami.“Kau tahu sudah mengerti bahwa kau tak mungkin terus seperti ini, kan?”Lanjut Michael yang mendesak Rock untuk menjawab pertanyaannya.Rock nampak menggaruk lengan kirinya dengan cangung. Dia sepertinya memang sudah menyadari hal tersebut, tapi sayangnya dia belum bisa menentukan hal yang bisa dia lakukan di luar sana.“Aku selalu berkelahi.”Katanya dengan tiba-tiba.“Hal tersebut membuatku ditakuti oleh banyak orang dan tentu saja mendapat banyak musuh... Aku sendiri tak begitu mengerti kenapa Aku tak bisa menahan diriku, tidak kurasa itu hanya alasanku... Aku hanya bersikap terlalu egois dan tak mau mengerti perasaan orang lain... Aku selalu saja membuat orang-orang di sekitarku kerepotan karena tingkahku yang eg

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Berbicara tentang masa depan

    Hari – 10.“Pertama-tama, mari kita hilangkan suasana kaku di sini dan membicarakan sesuatu dengan lebih santai!”Kataku sambil meregangkan tubuhku agar tubuhku merasa lebih santai.“Kau benar... kita sudah terbebas dari permainan itu, jadi kita lebih baik bersikap lebih santai.”Kata Sarah yang setuju dengan ideku.“Justru itu adalah hal yang kulakukan saat ini... kenapa kalian seperti tidak menyadarinya!”Kata Cinta yang telihat kesal. Tentu saja Aku menyadarinya, jadi seharusnya dia tak perlu marah begitu.“Tenang saja, Cinta... Aku mengerti usaha yang ingin kau lakukan.”Kataku yang membuatnya menoleh ke arahku dengan ekspresi sedikit terkejut.“Eh! Benarkah itu?”Aku menganggukkan kepalaku.“Tentu saja... kau ingin kami melupakan peristiwa buruk yang terjadi di sini, kan? Meski hanya untuk sementara waktu.”Cinta terse

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Pagi yang baru

    Hari – 10.Setelah merapikan tempat tidurku, Aku langsung bergagas mandi dan mengganti pakaianku. Aku sebetulnya cukup menyukai baju baru yang kudapatkan di tempat ini, tapi sepertinya Aku harus meninggalkan baju tersebut di sini, karena setelah diperhatikan ternyata baju itu memiliki noda darah yang sulit dihilangkan. Kemungkinan besar itu adalah bekas pertarungan antara Aku dan Sebastian kemarin. Saat itu dia memiliki banyak noda darah di dirinya, belum lagi dia menggunakan pisau yang basah oleh darah segar.Setelah itu, Aku mengemas kembali barang-barang bawaanku. Aku jadi teringat, Aku membeli obat sebelum ke tempat ini, tapi sepertinya Aku hanya menggunakannya sedikit. Meski begitu Aku memutuskan untuk tetap menyimpannya, karena siapa tahu Aku membutuhkannya.Setelah beres, Aku membawa barang bawaanku keluar kamar. Di saat yang hampir bersamaan, Bagas juga nampak keluar dari kamarnya.“Ah, Asraf... apa kau...”Bagas berhenti bertanya di tengah-tengah, dia kemudian menggelengkan k

DMCA.com Protection Status