Share

Mencoba Jadi Lebih Kuat

Penulis: Nurmoyz
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-09 11:41:51

Anna turun dari mobil mewah milik Nalen dengan perasaan senang. Ia sama sekali tak peduli walau semua orang memperhatikan kedatangannya dan Nalen dengan tatapan menghakimi.

Bukan masalah besar bila Anna hanya datang sendiri, tapi yang membuat semua orang heran adalah kemesraan mereka. Sejak turun wanita itu terus mengapit tangan Nalen.

Di depan lobi keduanya tak sengaja berpapasan dengan Safiyya. Nalen terlihat syok melihat kehadiran istrinya di kantor. Pasalnya ketika Nalen menghubungi Safiyya kemarin, nomor sang istri tak aktif. Bahkan Kalyra membohonginya dengan bilang Safiyya masih betah di sana dan baru akan pulang minggu depan.

"Bersikaplah biasa di depan Anna, Saf. Jangan tunjukan kalau kamu merasa terusik dengan kebersamaan mereka. Kamu pasti bisa," bisik Maira ketika Nalen dan Anna berjalan mendekat.

Safiyya mengepalkan tangan, ia berusaha menahan gejolak di hatinya saat menatap mata Nalen. Perasaan terluka, kecewa dan cemburu bercampur jadi satu mengaduk hatinya. Bukan hanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Misteri Di Balik Pernikahan Safiyya   Langkah Pertama Untuk Melawan Penggoda

    Nalen berjalan mondar-mandir di ruangannya dengan gelisah. Ia sedang memikirkan cara bagaimana membujuk Safiyya agar memaafkannya. Tak berapa lama ketika ia sibuk berpikir, Aidan tiba-tiba masuk."Kamu sedang apa, Nalen?"Nalen kaget, ia mengalihkan perhatian pada sang ayah lalu menjawab. "Nggak ada apa-apa, Pa.""Syukurlah, Papa pikir kamu bertengkar lagi gara-gara Anna," ujar Aidan lega. Ia juga sempat dibuat kaget saat Nalen pulang tanpa Safiyya.Putranya hanya mengangguk samar. Ia memang belum menceritakan soal pertengkarannya dengan Safiyya."Ngomong-ngomong apa kamu sudah meninjau dokumen proyek yang Papa kirimkan?"Nalen kembali mengingat dokumen yang ayahnya maksud. Ia awalnya sedikit bingung. "Ah, proyek sekolah untuk anak-anak disabilitas itu ya?"Aidan mengangguk."Astagfirullah aku lupa, Pa. Harusnya hari ini, kan?" sambung Nalen. Ia merutuki keteledorannya sendiri."Ya, mereka meminta Papa datang di acara peresmian. Tapi Papa masih ada pertemuan dengan direktur Megantara.

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-10
  • Misteri Di Balik Pernikahan Safiyya   Menjadi Jalang Untuk Melawan Penggoda

    "Ada apa sama kamu hari ini, Sayang?" tanya Nalen saat keduanya sudah dalam perjalanan meninggalkan rumah Anna.Selama mereka pergi dari rumah Anna, istrinya tiba-tiba berubah jadi pendiam. Padahal tadi sikapnya masih biasa. Bahkan seolah sengaja membuat Anna tak menempel padanya."Hanya melakukan apa yang seharusnya aku lakukan. Sebagai seorang istri yang memiliki suami kurang peka, aku sadar kalau aku harus jadi agresif demi menjaga milikku. Karena jika aku diam kamu pasti akan dengan mudah terjerat sandiwara Anna."Nalen terdiam lalu menatap istrinya. "Ternyata seburuk itu pikiranmu padaku dan Anna?""Itu fakta. Mas nggak pernah tahu rasanya jadi aku. Aku wanita biasa, dan aku muak harus terus mengalah pada hubungan kalian.""Aku sudah menceritakan alasan kenapa sangat peduli pada Anna, kan? Dia sakit, Safiyya. Emosinya selalu meledak-ledak, dan itu bisa membuat penyakitnya semakin parah." Nalen menekankan kalimatnya. Ia berharap agar Safiyya mau mengerti."Lalu bagaimana dengan ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12
  • Misteri Di Balik Pernikahan Safiyya   Memasrahkan Takdir

    Nalen menatap Safiyya yang kini terlelap di sampingnya. Ia mencari-cari kiranya di mana ponsel miliknya Safiyya sembunyikan. Nalen tersenyum senang saat menemukan benda pipih itu tergeletak di samping sang istri. Saat mengaktifkan ponsel ternyata banyak sekali panggilan masuk dan pesan dari Anna.Nalen menghembuskan napas saat menatap istrinya. Nalen benar-benar kewalahan meladeni Safiyya semalam. Sang istri terus saja mengajaknya bercinta. Bahkan Nalen tak dibiarkan sebentar saja untuk melihat ponselnya.Nalen tahu Safiyya melakukan itu karena sengaja ingin membuatnya tak pergi pada Anna. Tapi tak menampik, perubahan Safiyya yang menjadi lebih agresif dan nakal membuat Nalen senang. Dibanding dengan istrinya yang selalu malu-malu dan kaku.Nalen menggeser pesan yang Anna kirim. Isinya kebanyakan adalah ancaman untuk melakukan bunuh diri jika Nalen tak menemuinya.Nalen berdecak kesal, ia sebenarnya juga muak pada sikap Anna yang seperti ini. Tak berapa lama kemudian, panggilan masuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-13
  • Misteri Di Balik Pernikahan Safiyya   Bertahan Atau Pergi

    "Aku dan Maira tadinya nggak sengaja bertemu di sebuah restoran seafood. Karena terlalu enak makanannya aku sampai nggak sadar kalau di dalam bahan bumbunya ada campuran kacang," ujar Yusuf memulai cerita."Kalian nggak sengaja ketemu atau emang janjian?" Safiyya memicingkan mata pada Maira, karena tak percaya dengan cerita Yusuf."Nggak usah ngaco deh. Kita beneran nggak sengaja ketemu," sela Maira sambil melirik Yusuf agar laki-laki itu bisa diajak kerja sama."Kamu sendiri gimana sama Nalen? Apa yang terjadi sebenarnya?" Maira mengalihkan topik agar Safiyya tak bertanya semakin jauh. Tapi tak ayal ucapannya membuat Safiyya memelototi sang sahabat seakan memperingatkan wanita itu agar tak membahas Nalen."Kamu ada masalah lagi sama Nalen? Kali ini ada apa sama Bu Anna?" Yusuf merubah posisi menjadi duduk agar bisa leluasa berbicara dengan Safiyya. Ia seolah sudah hafal konflik rumah tangga wanita berhijab peach di depannya."Sudah lah nggak usah dibahas. Aku sepertinya harus kembali

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16
  • Misteri Di Balik Pernikahan Safiyya   Luka Yang Semakin Parah

    Safiyya melangkahkan kaki ke dalam kantor dengan perasan tak bersemangat. Lagi-lagi kehadirannya mengundang kasak kusuk semua karyawan. Berita tentang Anna yang kembali mencoba bunuh diri karena Safiyya membuat kantor heboh. Bahkan fakta bahwa Anna sakit mental pun akhirnya terkuak.Semua orang semakin ingin tahu hubungan Nalen dan Safiyya sebenarnya, setelah berita tentangnya sebagai istri tak tahu malu tersebar. Semua tak lain karena ulah Indah kemarin, saat ia bicara dengan Anna."Saf, saran gue mending lo relakan aja deh Pak Nalen buat Bu Anna. Berurusan sama dia bukan hal gampang. Pak Nalen jelas lebih peduli padanya dibanding sama istrinya yang bertahun-tahu pergi tanpa pamit," sindir indah tiba-tiba.Kehadiran wanita bertubuh semampai dengan kulit putih itu membuat Safiyya yang tengah berkutat dengan pekerjaan kaget. Ia sedikit kesal karena Indah harus membicarakan masalah Anna di saat jam kerja seperti ini. Kata-katanya tentu membuat mood Safiyya memburuk."Apa urusan lo sama

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-17
  • Misteri Di Balik Pernikahan Safiyya   Menenangkan diri Untuk Mencari Solusi

    "Nalen!" Maira berteriak pada Nalen dengan ekspresi marah. Ia berjalan dengan cepat menghampiri laki-laki itu. Tanpa menunggu lagi Maira pun langsung melayangkan tamparan keras pada Nalen tanpa menunggu penjelasan apapun.Nalen syok dengan kejadian di luar dugaan tersebut, bisa-bisanya Maira menampar dirinya di depan umum. Tindakan itu tentu mengundang perhatian orang-orang di sana."Kamu ...." Nalen tak dapat berkata-kata. Ia ingin marah tapi tak bisa saat menatap mata Maira yang menyiratkan kebencian."Itu untuk perlakuan brengsekmu pada Safiyya. Bisa-bisanya kamu membela si jalang itu tanpa mencari tahu kebenarannya. Akan aku pastikan kamu menyesal setelah ini," ujar Maira tak main-main. Rasa marahnya tak lagi bisa ia bendung ketika tadi Safiyya menghubunginya sambil menangis."Apa maksud kamu?" Tuntut Nalen."Anna berbohong soal sakitnya. Kemarin aku melihatnya keluar dari ruang rawat dan menemui seseorang diam-diam. Tingkahnya sangat mencurigakan.""Kamu nggak perlu menjelekan An

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-18
  • Misteri Di Balik Pernikahan Safiyya   Lagi-lagi Harus Berpisah

    Nalen berjalan dengan langkah gontai masuk ke rumah sakit. Ia akhirnya memutuskan kembali pada Anna karena tak bisa menemukan Safiyya. Anna juga menghubungi kalau dia akan segera berkemas untuk pulang."Apa kamu sudah siap?" tanya Nalen yang baru saja masuk ke ruangan Anna. Ia melihat suster tengah memberesi beberapa barang."Udah, ayo kita pulang," ujar Anna kemudian, saat ia melihat susternya sudah selesai berbenah.Anna mengapit tangan Nalen sepanjang menuju parkiran. Laki-laki itu tak membuka percakapan sedikit pun bahkan ketika mobil sudah melaju. Anna yang merasa diabaikan oleh Nalen akhirnya dibuat kesal."Sebenarnya apa, sih, yang kamu pikirkan, Nalen? Kenapa dari tadi diam aja diajak ngomong?" Anna terdengar marah karena merasa sikap Nalen berubah cuek."Aku hanya sedang memikirkan keadaan Safiyya. Dia menghilang lagi entah kemana." Nalen sangat sedih saat mengatakan itu."Baguslah, kalau tak ada dia aku pasti akan pulih lebih cepat. Kamu seneng, kan, kalau aku sembuh?"Nalen

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-23
  • Misteri Di Balik Pernikahan Safiyya   Kedatangan Keluarga Jauh

    "Hai, Om. Long time no see," ujar Kalyra dan anak-anaknya sambil melambaikan tangan pada laki-laki yang membuka pintu.Aidan terkejut saat ia mendapati keponakannya berdiri di depan pintu rumah dengan dua anaknya."Kalyra ... kenapa ke sini tak mengabari Om agar menjemputmu?" ujar Aidan akhirnya. Ia pun membuka pintu lebar-lebar agar tamunya bisa masuk.Kalyra memindai seluruh sudut ruangan setelah berada di dalam rumah. "Waah rumah ini masih sama seperti dulu, ya. Mewah dan klasik," ujar Kalyra kemudian. Wanita itu tanpa canggung melihat semua isi rumah Aidan dengan antusias."Ngomong-ngomong di mana si pecundang itu, Om? Katanya dia akan membawa si jalang tinggal bersama," sambung Kalyra sambil menjatuhkan diri di kursi ruang tengah. Lalu disusul dua anaknya.Aidan menautkan alis. Keponakannya satu ini memang selalu bertingkah seenaknya. Bicaranya pun selalu blak-blakan. "Apa maksud kamu Nalen dan Anna?""Tentu saja, siapa lagi. Aku ke sini selain untuk berlibur, sekaligus ingin men

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-24

Bab terbaru

  • Misteri Di Balik Pernikahan Safiyya   Akhir Bahagia

    Tiga bulan berlalu dari semua kekacauan hidup yang Safiyya alami. Wanita itu kini tengah menikmati kebahagiaan berlimpah. Terlebih keadaan Nalen pulih dengan cepat setelah melakukan banyak terapi. Kini keduanya tengah berbahagia untuk menanti kelahiran buah hati. Usia kandungan Safiyya kini sudah berusia enam bulan.Safiyya menatap pantulan dirinya di dalam cermin. Gaun putih brokat dengan detail payet nan mewah bermodel mengembang, membalut tubuh Safiyya dengan pas. Hijab putihnya dipercantik dengan mahkota kecil di atas kepala. Penampilannya hari ini sungguh sangat menakjubkan.Safiyya tersenyum lebar lalu menarik nafas untuk menghilangkan kegugupan, mengingat hari ini acar resepsi pernikahannya akan segera digelar. Keduanya memang sepakat untuk mengundur rencana peresmian pernikahan mereka sampai Nalen benar-benar pulih. Seperti rencana terakhir kemarin, acara itu benar-benar digelar di Bali. Tepatnya di belakang cafe Nalen dengan latar danau Baratan dan pure-pure nan megah."Sayan

  • Misteri Di Balik Pernikahan Safiyya   Rasa Putus Asa

    Safiyya menatap gundukan tanah merah di depannya dengan perasaan tak menentu. Di sampingnya Maira terus menenangkan wanita itu yang tampak sudah kelelahan. Pemakaman tersebut hanya dihadiri beberapa rekan kantor dan orang-orang yang kenal baik dengan Anna. Sedangkan Brian dikuburkan di samping makam Anna. Keduanyya meninggal dalam waktu bersamaan. Meski dengan kematian keduanya kasus kecelakaan Alice akhirnya tak diusut, Safiyya tetap merasa bersyukur. Mungkin ini yang terbaik menurut Allah.Ya, hari ini Safiyya tengah berada di depan makam Anna dan Brian untuk mengantarkan mereka ke peristirahatan terakhir. Setelah perjuangan Anna selama beberapa hari, wanita itu akhirnya menyerah.Bersamaan dengan itu, Nalen juga dirawat di ruang ICU. Suaminya masih belum bangun hingga detik ini setelah menjalani oprasi."Ayo kita pulang. Anna sudah tenang di alam sana bersama Brian," ujar Maira sambil menuntun Safiyya menjauh dari pemakaman.Safiyya tak banyak bicara, sejak semua kejadian itu ia me

  • Misteri Di Balik Pernikahan Safiyya   Pengorbanan

    Safiyya terbangun subuh hari karena suara putrinya yang memanggil. Gadis kecil itu naik ke kasur empuk dimana di sana ada ibunya yang masih terlelap."Bunda, Papa pergi." Tiba-tiba Nafis berkata seperti itu sambil mengguncang tubuh Safiyya. Mendengar ucapan putri nya, Safiyya reflek bangun, ia mendapati tempat tidur di sampingnya sudah kosong. Wanita itu menundukkan kepala karena sedih. Firasatnya ternyata benar, Nalen pergi setelah mengucap salam perpisahan padanya semalam."Permisi, Bu."Bu Anni menginterupsi obrolan Safiyya dan putrinya, lalu masuk ke kamar. "Ada apa, Bu Ani?" tanya Safiyya dengan nada lemah, wajahnya terlihat pucat dan sembab karena terus menangis sejak malam tadi."Pak Nalen semalam menitipkan ini pada saya. Dia bilang maaf karena pergi dengan cara diam-diam. Beliau nggak mau melihat Ibu sedih dan menangis lagi." Bu Ani lalu menyodorkan sebuah surat pada Safiyya."Ibu tolong bawa Nafis keluar dulu, ya."Bu Ani pun mengangguk lalu membawa gadis kecil itu keluar ka

  • Misteri Di Balik Pernikahan Safiyya   Ancaman Pembunuhan

    Seperti rencana kemarin, hari ini Nalen dan keluarga kecilnya berangkat lebih dulu ke Bali. Ia berusaha melakukan yang terbaik untuk melindungi keluarganya. Bukan tanpa alasan mengapa Nalen merasa khawatir dengan belum tertangkapnya Brian.Mark mengatakan pada Nalen beberapa minggu lalu, bahwa Brian pernah memiliki catatan buruk masalah kesehatan mental yang dia derita. Laki-laki itu meski lahir dari keluarga kaya, tapi keluarganya terlalu misterius untuk ditelusuri. Kemungkinan alasan Brian tinggal bersama neneknya di Australia, adalah karena latar belakang keluarganya.Mark hanya bisa membantu Nalen untuk menyelidiki sebatas itu. Dia bilang terlalu berisoko menelusuri lebih jauh keluarga Brian. Sebab Brian sudah lama memilih tinggal terpisah dengan keluarganya yang kaya dengan alasan penyembuhan. Neneknya lah yang mengasuh Brian sejak dia duduk di bangku sekolah menengah.Kenyataan itu semakin membuat Nalen ketakutan setiap hari. Terlebih ia pernah memiliki masalah dengan laki-laki

  • Misteri Di Balik Pernikahan Safiyya   Bahaya Yang Lebih Besar Mengancam

    Safiyya menatap kondisi Anna dari jendela kaca besar di sebuah kamar rumah sakit. Wanita itu masih terbaring lemah di ruang ICU setelah dua hari ini dirawat. Safiyya kembali mengingat perkataan dokter yang menangani Anna waktu itu. Sebuah kalimat yang membuat hatinya seakan ikut tersayat."Wanita ini telah mengalami pemerkosaan yang sangat parah. Sekujur tubuhnya mengalami luka memar akibat pukulan yang sangat keras. Organ vitalnya pun telah dihancurkan dengan cara paling tak manusiawi. Saya tak yakin dia akan sadar dalam waktu dekat setelah siksaan yang ia terima. Beruntung dia masih kuat pergi jauh ke rumah Anda untuk meminta pertolongan. Jiak tidak saya tak yakin dia mampu bertahan dalam waktu tiga hari saja dengan kondisinya yang seperti ini."Dada Safiyya sesak membayangkan apa yang menimpanya dulu harus dialami pula oleh Anna. Meski Anna begitu jahat padanya, tapi hati nuraninya sebagai sesama wanita yang pernah mengalami nasib tragis itu, benar-benar ikut merasa sakit. Butuh wa

  • Misteri Di Balik Pernikahan Safiyya   Pembalasan Tuhan

    Anna membanting pintu dengan keras begitu ia masuk ke dalam rumah. Tatapan matanya menyiratkan kebencian dan amarah. "Hah, Brengsek! Bisa-bisanya mereka mentertawakan aku seperti tadi. Awas saja kalian, tunggu pembalasanku." Napas Anna naik turun karena teriakan itu. Bukan saja marah karena lelucon sahabat Safiyya. Ia juga marah karena wanita itu akhirnya mengandung anak Nalen. Jika sudah begitu semuanya akan semakin sulit."HAAAAAH!" Terlalu kuat teriakan itu hingga membuat nafas Anna kembali naik turun. Merasa sudah tak sanggup lagi menghadapi kesedihan dan rasa putus asa, Anna jatuh terduduk lalu suara tangisnya mulai terdengar memenuhi rumah itu.Haruskah ia menyerah sekarang atau berjuang hingga titik darah penghabisan? Kenapa cinta Nalen begitu sulit untuk digapai? Mengapa perjuangannya tak pernah sedikitpun dilihat olehnya? Memikirkan semua itu, mata Anna tiba-tiba menggelap karena dendam. "Jika aku tak bisa memilikimu, maka kamu tak akan bisa menjadi milik orang lain," ujarnya

  • Misteri Di Balik Pernikahan Safiyya   Berbagi Kebahagiaan Kecil

    Safiyya melangkahkan kaki memasuki kantor dengan langkah ringan. Sepanjang jalan ia tiba-tiba merasa semua orang memperhatikan dirinya."Mereka semua kenapa, Mas?" tanya Safiyya heran sambil mengedarkan pandangan ke seluruh sudut kantor. Dimana orang-orang tengah memperhatikan dirinya dan Nalen.Mendengar ucapan istrinya, Nalen pun tersenyum. "Mereka pasti sudah tahu berita bahagia tentang kamu."Safiyya menautkan Alis mendengar ucapan suaminya. Ia masih tak paham karena Safiyya memang sudah dua hari ini tak berangkat ke kantor. Nalen terus memaksanya istirahat. Bahkan hari ini juga Nalen ingin Safiyya keluar dari kantor demi kesehatan bayinya sekaligus menjaga dari kemungkinan terburuk. Nalen khawatir kalau Anna bisa saja merencanakan mencelakakan dia dan bayinya di kantor ini. Mempertimbangkan semua itu Safiyya pun akhirnya setuju. Dan hari ini dia akan berpamitan pada semua teman baiknya di sini."Selamat, Bu Safiyya, atas kehamilannya," ucap seorang karyawan yang berpapasan dengan

  • Misteri Di Balik Pernikahan Safiyya   Moment Mengharukan

    Safiyya keluar dari ruang dokter dengan perasaan tak menentu. Ia menatap lagi kertas putih yang ia bawa dan membaca setiap huruf bertuliskan kalimat 'positiv' dengan seksama. Senyum Safiyya merekah kala mengingat Nalen pasti akan sangat bahagia jika tahu bahwa ia kini tengah mengandung anaknya.Maira yang melihat tingkah aneh sang sahabat akhirnya ikut mendekat. Ia pun penasaran. "Gimana hasilnya, Saf? Apa kata dokter?" Maira sungguh penasaran.Safiyya menatap Maira sejenak sebelum menjawab pertanyaannya, senyumnya merekah. "Aku hamil, Mai. Aku hamil!" seru Safiyya bahagia. Ia langsung memeluk Maira antusias. Bahkan sangking bahagianya ia seolah tak peduli dengan tatapan aneh orang-orang di sana.Senyum Maira pun mengembang mendengar kabar itu. Ia ikut senang dengan kabar baik ini. "Selamat, Saf. Aku ikut bahagia mendengarnya. Nalen pasti seneng banget kalau tahu," ujar Maira tulus. Ia mengurai pelukan dan menatap Safiyya yang kini menitikan air mata karena terharu."Ayo kita pulang d

  • Misteri Di Balik Pernikahan Safiyya   Menyangkal Semua Kesalahan

    "Lepas, brengsek!" Anna berteriak pada beberapa orang yang coba menghajarnya ketika ia di jalan menuju rumah. Mereka terdiri dari dua orang laki laki dan dua perempuan.Mereka semua adalah teman-temannya yang hidup di jalanan dan bernasib kurang beruntung sepertinya. "Heh Anna, sekarang kau sombong sekali. Mentang-mentang bisa sekolah di tempat orang kaya!" Seru salah satu dari mereka. Sementara dua yang lain memegangi tangan wanita itu."Kalau kau ingin seperti aku, belajarlah agar otakmu bisa cerdas sepertiku, dasar sampah!" Balas Anna arogan.Mendengar hinaan itu, perempuan di depan Anna pun marah. Tanpa pikir dua kali mereka bergantian memukuli Anna. Ia sudah akan menyerah ketika sebuah suara tiba-tiba terdengar menginterupsi."Apa yang kalian lakukan!" seru suara itu mendekat. Kehadirannya membuat anak-anak itu pun ketakutan, lalu membubarkan diri.Nalen mengalihkan perhatian pada Anna yang sekarang kondisinya sudah babak belur. "Kau tak apa?" tanya Nalen sambil membantu Anna ber

DMCA.com Protection Status