Share

Nyawa di Ujung Tangan

"Farhan, apa yang akan kita lakukan?" tanya Suci dengan suara bergetar saat mereka berdiri di depan pintu yang tertutup rapat, dikelilingi oleh kegelapan yang semakin pekat. Bayangan-bayangan di dalam ruangan tampaknya bergerak dengan pola yang semakin rumit, hampir seperti tarian yang menakutkan.

Farhan memandang pintu itu dengan wajah tegang. "Kita harus menemukan cara untuk membuka pintu ini. Tapi bagaimana caranya?" katanya sambil memeriksa dinding di sekeliling mereka yang penuh dengan simbol kuno yang bersinar samar dalam kegelapan.

Di saat yang sama, suasana di sekitar mereka berubah menjadi semakin menekan. Bayangan-bayangan di ruangan mulai mengeluarkan suara-suara menyeramkan, seperti bisikan dari kedalaman yang sangat jauh. Lampu-lampu yang terpasang di langit-langit ruangan berkedip-kedip, seolah-olah merasakan ketegangan yang mengisi udara. Farhan dan Suci bisa merasakan hawa dingin yang semakin meresap ke dalam tubuh mereka.

"Ini tidak akan lama lagi," ujar Suci, suarany
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status