Share

43. Bernasib Sama

Seorang laki-laki tampan yang berpakaian cukup rapi melangkahkan kakinya memasuki rumah mewah. Matanya menatap lurus ke depan dengan tangan yang sesekali memijat keningnya, merasa pening.

Saat melewati ruang tengah, dia menangkap keberadaan sepasang suami istri yang merupakan orang tuanya sedang fokus dengan ponselnya masing-masing. Laki-laki tersebut melewatinya begitu saja. Tidak ada sapaan hangat yang biasa dilakukan oleh seorang anak kepada orang tuanya.

Baru saja kakinya menginjak anak tangga pertama, sebuah suara yang begitu lembut memanggil namanya.

"Gery," panggil Anna, wanita paruh baya yang merupakan ibu Gery.

Dengan gerakan malas Gery menoleh. Matanya meredup, menatap orang tuanya lembut. "Ya, Ma?"

"Dari mana aja kamu?" tanya Mama Anna berjalan mendekati sang anak yang masih terdiam di anak tangga pertama.

"Dari main di rumah teman, Ma," jawab Gery tersenyum manis hingga tiba-tiba suara gebrakan meja membuat keadaan menegang

Ervin Warda

Terkadang, keluarga adalah penyebab utama dari hancurnya mental seseorang. ~Gery. Setidaknya, masih ada sahabat yang bisa memberi warna dan juga semangat. ~Galih. Terima kasih sudah mampir ❤️

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status