Are you lost little girl?
Where's your mama? Good griefSkin thick as bricksWas it karma? How old are ya?Watch your back, watch your stepWatch your weight, watch your words tooThey'll come at you with their teethAnd their rhinestone-covered sheathsI hope you listen
There're too many demonsSo girl don't you give inTo all of the voices around youSaying you can spread your wingsOnly if you spread those legs first, huhBel rumah Kyung Soo berbunyi. Kyung Soo tahu siapa yang datang, akan tetapi pandangan matanya masih tertuju pada laptop di depan matanya. Kyung Soo masih mengamati sekiranya presentasi yang dia buat masih kurang atau dirasakan ada yang kurang tepat.Bel rumah Kyung Soo berbunyi sampai 3 kali lagi disertai teriakan "Kyung Soo keluarlah! Kau mau aku menunggu sampai kering disini? Disini panas sekali!"Suara Hyuk membuat akhirnya Kyung Soo bergerak lambat-lambat menuju pintu. Suci yang tadi sedang membaca novel Harry Potter and The Prisoner of Akzaban versi Inggris di atas armchair langsung terlonjak, meletakkan bukunya dan terdiam.Membuka pintu tercium Sang Hyuk yang agak bau matahari. "Hah ... Panas ..." Sang Hyuk membuka jasnya."Salah sendiri kenapa pakai jas?" ujar Kyung Soo datar sambil berjalan menuju lap
And maybe I'm paying for the things I've doneAnd maybe I'm paying for the ones I've hurtBut I've been changing the love I'm givenI'm turning the page on my indecisionAnd maybe you'll stay if I overcomeThe highs and the lows and the rising sunBut I've been changing the love I'm givenI'm turning the page now, am I forgiven?(Love I'm Given) Ellie Goulding***Sang Hyuk tertawa keras, menjauhkan tubuhnya dari Jihoon lalu menjatuhkan bokongnya di atas sofa armchair di seberang Jihoon. Kaki kanannya di
We go hard till we get it get itWe go hardWe so in it in itWe POP/STARSOnly winning winning nowAin't nobody bringing usDown down down downK/DA(Pop/Stars)***"Kayaknya Hokaido Pie-nya bisa dikurangin besok Pak. Mungkin bisa dituker sama yang lebih light."Penuturan Aryo tidak didengar oleh Jihoon. Pikiran Jihoon sepertinya melanglang entah kemana. Sedari kemarin Aryo melihat bosnya ini jarang berbicara dan kurang fokus.
There's so much left to learn, and no one left to fightI wanna hold you high and steal your pain'Cause I'm broken when I'm openAnd I don't feel like I am strong enoughBroken(Seether ft Amy Lee) ***Suara desiran ombak sayup terdengar. Cahaya senja mulai meredup kemerahan, akan tetapi buih-buih memutih masih terlihat berapungan setiap kali ombak menghempas basah kaki telanjangnya.Butiran pasir di sela kaki terasa menggelitik saat ombak kembali ditarik dari pantai. Pria itu tidak menggulung celana panjang hitamnya walaupun terasa basah. Dia tetap ingin terlihat pantas di hadapan wa
Time to roll the dice, you know I'm the typeType to risk my life, not afraid to dieType to make you cry, type to put a priceAll up on your head, do just what I saidI'm a straight up villain, straight up villainYeah, no feelin', yeah, no feelin'K/DA Villain
Glossy lips, lavish liesBefore you trust anybody, think twiceHarpoon hands warm you fastHook you smooth while they pat you on the backAlways alert, always awareAlways keep track of who's thereAlways keep track of who caresSo many sharks here, bewareNiki (TIDE) ***Smartphone Dita berdering.SUCI!Dita segera berlari dari halaman belakang. Meninggalkan cucian basah
So look me in the eyes, tell me what you seePerfect paradise, tearing at the seamsI wish I could escape,I don't wanna fake itWish I could erase it, make your heart believeBut I'm a bad liar, bad liarNow you knowNow you knowThat I'm a bad liar, bad liarNow you know, you're free to goBad Liar(Imagine Dragon) ***Jihoon memandangi tumpukan daun yang mengering di hadapannya. Guguran daun di taman tengah kota itu mengingatkannya pada Seoul.
Guntur dan angin mengiringi derasnya hujan di luar rumah. Dita duduk di depan cermin yang tertempel pada pintu lemari kamarnya. Posisi tubuhnya seperti janin Meringkuk memeluk kedua tempurung lututnya. Kedua bola mata berkantung dan sembab yang Dita lihat sekarang.Dita belum pernah menatap keduanya selama ini. Tidak semenjak kejadian itu. Dita harus berbicara kepada pemilik bola mata itu. Dia sudah lelah. Dita berkata kepada dirinya sendiri. Memandangi wajahnya yang lelah. Kau ... Sampai kapan kau seperti ini. Bibir mungilnya dia katupkan erat.Pipinya memerah.Rasa sakit di hatinya tergambarkan jelas di wajahnya. Mereka mengambilnya darimu ...
You musteraseyour memories of me, I'mpoisonI know I can't take it no moreEven though Icouldn'tget past this,loveme as I amThe way Ilove, the way IloveSeventeen(Fear)
"You can not contacther at all?"Heol bertanya kepada Pak Nyoman yang sedari tadi memandangi permukaan meja."Itu sudah sangat jelas," sahut Gong Tae. "Penjagaan di rumahnya sangat ketat. Mereka benar-benar tidak menerima orang baru."Gong Tae pernah berusaha memasukkan mata-mata ke dalam rumah Sang Hyuk. Akan tetapi ditolak dengan alasan tidak menerima lowongan."Satu-satunya jalan adalah melaluiSparks Entertainmentkarena Dita dan Suci sekarang rutin kesana." Gong Tae membeberkan hasil penyelidikannya.
Manik mata Meredith melihat ke sekeliling. Kakinya sangat pegal. Sudah sejam dia berdiri. Tanah di bawah kakinya juga berlumpur menjijikan. Tercium samar bau bangkai ditambah dengan bau karat dan bau lain yang dia tidak mau tahu.Mungkin ada yang memelihara anjing di sekitar sini tapi lupa memberinya makan.Meredith sangat tidak nyaman di sana akan tetapi ini adalah pertemuan penting. Penjual senjata itu memilih tempat busuk itu untuk bertemu.Lahan berisi sampah dan barang bekas. Timbunan tinggi kasur bekas dan barang-barang elektronik yang sudah berkarat terlihat di belakang pagar besi kawat yang malang-melintang.Walau lelah Meredith tetap berdiri. Dia tidak punya pilihan karena semua tempat terlihat menjijikan untuk menaruh bokongnya.Dari kejauhan dia melihat sebuah mobil pickup yang membawa televisi tabung bekas.Meredith bersikap waspada karen
Semenjak pintu pagar dibuka. Dia, seorang dari Asia Tenggara dan hanya bisa berbicara bahasa Inggris, mencari Kapten Gong Tae.Karena sang kapten belum datang, lelaki tua itu memutuskan duduk di tangga teras. Kakinya digetar-getarkan tak tenang, sesekali melihat wajah, berusaha mengenali penyidik Gong dari orang-orang yang datang.Selesai memarkirkan mobil dan berjalan menuju kantor. Gong Tae tersentak, menyipitkan mata dan melihat sosok itu dari kejauhan.Ahh ... Gawat. Menghela nafas kemudian Gong Tae berinisiatif menghubungi Heon."Ya Halo Heon kumohon cepat ke kantor polisi sekarang.""Kenapa?""Pak Nyoman ada disini. Kumohon jemput dia. Kau tahu situasinya lagi memanas. Aku tak dapat terlihat bersamanya di depan umum.""Baiklah. Setengah jam kemungkinan.""Tak bisakah kau lebih cepat.""Tidak
"Aku pulang Bu ..." Jihoon menatap wajah kaku membeku Ibu Yeo Bin. Semua terasa tak nyata baginya. Kedua telapak kakinya terasa tidak menapak pada lantai. Kata dokter yang menangani, Ibu Yeo Bin meninggal tak lama setelah pedagang abalone membawa tubuhnya yang tak sadarkan diri ke rumah sakit. Serangan jantung.Jihoon sudah mengira, tapi seharusnya tidak sekarang atau tidak sama sekali. Jihoon menggeleng. Kabut uap keluar dari nafasnya yang sesak.Dinginnya ruang jenazah tidak mampu mengalihkannya dari rasa sakit. "Ibu mau masak abalone untuk Jihoon? Pasti enak ya bu?" Tak ada respon dari bibir Ibu Yeo Bin yang pucat. "Dengan kimchi-" Jihoon tercekat.
Shadows fall over my heartI blackout the moonI wait for you to come aroundYou got me dancing in the dark Baby, you Should come with meI'll take you to the dark sideMe and you, You and me And we can kill the lights, hit the lights With a blackoutBlack bird, black moonBlack sky, black lightBlack, everything black *** Di
Shin Ah berdiam di depan kantor polisi. Matanya berusaha mengintip setiap kali pintu terbuka saat orang masuk dan keluar dari dalam.Memberanikan diri Shin Ah mulai melangkah menaiki tangga. Logo burung rajawali bertameng yin dan yang menyambutnya di sekat kaca. Shin Ah lalu mendorong pintu kaca itu dengan tubuhnya.Keadaan di dalam cukup lengang. Beberapa orang menunggu di kursi tunggu di tengah. Papan monitor menunjukkan nomor dan seseorang menuju meja tinggi untuk membuat laporan. Terlihat pucuk kepala polisi sedang mengetik di balik monitor.Seseorang pria berseragam mendekati Shin Ah. "Apa yang perlu dibantu?""Saya ingin melaporkan kejahatan.""Ok ikut saya."
Guys.Ada perbaikan pada Episode 19 jadi kubagi 2 dan sebagian kutaruh sini. Akan tetapi lanjutannya juga di bagian ini juga kok. Jadi jangan diskip.Oke selamat membaca. *** Dita diam-diam mengikuti Sang Hyuk dari jauh sampai dia masuk ke dalam mobil. Dita menghapalkan nomor plat mobil itu, lalu membukasmartphone. Mudah-mudahan masih ada saldo di dalam aplikasi taxi online milik Sun Woo.Dan iya ternyata masih. Dengan segera Dita memesannya. Dita
Guntur dan angin mengiringi derasnya hujan di luar rumah. Dita duduk di depan cermin yang tertempel pada pintu lemari kamarnya. Posisi tubuhnya seperti janin Meringkuk memeluk kedua tempurung lututnya. Kedua bola mata berkantung dan sembab yang Dita lihat sekarang.Dita belum pernah menatap keduanya selama ini. Tidak semenjak kejadian itu. Dita harus berbicara kepada pemilik bola mata itu. Dia sudah lelah. Dita berkata kepada dirinya sendiri. Memandangi wajahnya yang lelah. Kau ... Sampai kapan kau seperti ini. Bibir mungilnya dia katupkan erat.Pipinya memerah.Rasa sakit di hatinya tergambarkan jelas di wajahnya. Mereka mengambilnya darimu ...