Beranda / Horor / Miss Zodiac / 12. Pagi yang Manis

Share

12. Pagi yang Manis

Penulis: Jasmine
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Lyla mendengar dengkur halus Damian saat ia terlelap bagai bayi. Siapa yang menyangka dibalik badan tegap dan pembawaan tenangnya itu, Lyla melihat sesosok rapuh yang menyedihkan dari seorang Damian.

Damian yang meracau karena ketakutan sungguh membuatnya merasa pilu. Ia tak tahu apa saja yang mungkin telah dialami pria itu sehingga dirinya tampak rapuh seperti tadi.

Lyla kembali merenung, ia kembali menelaah apa yang sebenarnya terjadi sesaat sebelum Damian kacau. Bagaimanapun dirinya berpikir, ia masih belum dapat menemukan jawabannya.

Perubahan Damian yang tiba-tiba itu sungguh mengejutkannya. Karena setengah jam yang lalu sebelum Damian meracau ia tampak baik-baik saja. Ia tak akan berkeringat atau menggigil dan bahkan menangis seperti itu, jika memang tak terjadi sesuatu padanya.

"Oh, kau sungguh malang. Sebenarnya apa yang terjadi padamu, Damian ...."

Lyla mempererat pelukannya, dan disambut dengan gerakan kecil oleh Damian yang terlelap. Semakin memikirkannya, semakin Lyla
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Miss Zodiac   13. Rahasia Damian

    Damian memilih sarapan di lantai atas. Ia dan Lyla telah bersiap ketika Alice membawakan mereka hidangan pagi untuk sarapan mereka."Kau pasti sangat kelaparan karena kita semalam tidak makan apapun, benar?" Damian berkata sambil meneguk jus miliknya."Kurasa bukan hanya aku, kau pasti juga sama kelaparannya denganku," gumam Lyla."Maaf mengejutkanmu semalam, Sayang. Aku tahu itu yang pertama bagimu mengalami hal seperti itu," ucap Damian lagi.Lyla mengerjap dan dengan sedikit gugup berdehem. Ia tahu maksud ucapan Damian, tapi ia juga tahu apa yang dipikirkan Alice yang sedang berada di dekat mereka. Alice yang tersenyum kecil dan malu-malu semakin membuat Lyla salah tingkah."Ak ... aku tak apa, tak perlu kau pikirkan," jawab Lyla gugup. Ia tak mungkin menjelaskan situasi sebenarnya yang terjadi semalam, bukan?"Alice, terima kasih. Ada Lyla yang akan membantuku," ucap Damian kemudian."Baik, Tuan." Alice mundur dan segera turun menyusuri tangga."Oh, kau sungguh dapat membuat orang

  • Miss Zodiac   14 Menikahlah Denganku

    Kediaman Madison .... "Apa yang sebenarnya kau lakukan? Sudah kubilang jangan terlalu terburu-buru. Mengapa semalam kau begitu gegabah?!" ucap Madison. "Tenang, Mom. Aku tahu apa yang aku lakukan. Sedikit kejutan yang kuberikan untuknya kemarin mungkin akan menyebabkam Damian tak bisa mengangkat kepalanya pagi ini," balas Edric sambil tersenyum sinis. "Kau melakukannya lagi?" bisik Madison setengah terkejut. "Ya! Aku harus melakukannya. Harusnya kau cepat-cepat mencari lagi wanita yang dapat mendampingi Damian sebelum wanita asing yang dibawa Jake itu masuk! Bahkan terakhir kali Olivia pun tak mampu kau kendalikan!" protes Edric. Madison menghela napasnya. Ia menatap Edric sambil berpikir serius. "Kau benar, kita memang harus mencari cara lain," gumam Madison. "Hmm ... atau ... kita masih tetap bisa menggunakan Felicia." Madison kembali tersenyum sinis. "Apa maksudmu, Mom?" Edric mulai menaruh atensi yang besar setelah menatap binar di mata ibunya. "Kita posisikan Felicia di ten

  • Miss Zodiac   15. Penilaian

    Seperti yang Damian sebutkan sebelumnya tentang membawanya pergi, kini Lyla hanya terdiam selama perjalanan mereka berlangsung. Setelah Damian menyebutkan tentang menikah tadi, perhatiannya kemudian harus terpecah karena terdengar suara langkah kaki yang mendekat ke arah kamarnya. William kemudian muncul dan melaporkan tentang kedatangan para petugas pengiriman barang yang telah sampai di kediaman Damian. Damian dengan segera memerintahkan para petugas itu untuk masuk dan meletakkan semua barang kiriman tersebut ke ruangan kecil di sudut kamar Lyla yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan pakaian. Ya! Para petugas kurir itu ternyata mengantarkan berlusin-lusin pakaian dan sepatu untuk Lyla. Dan Lyla yang belum pernah memiliki sebanyak itu pakaian dan sepatu seumur hidupnya, hanya dapat menganga takjub. Seperti yang dikenakannya saat ini, kasual midi dress simpel berwarna putih tulang yang menjadi pilihannya untuk menemani Damian keluar. "Kau jadi pendiam, Lyla," ucap Damian memeca

  • Miss Zodiac   16. Menikah

    "Tak perlu melamun, Lyla. Apa yang kau pikirkan?" Damian menyentuh lembut lengan Lyla saat disadarinya gadis itu hanya diam saja setelah kepergian mereka dari kediaman Aaron. "Damian, sebenarnya apa yang terjadi tadi?" tanyanya tak mengerti. "Bukan apa-apa, hanya sedikit bisikan yang mungkin harus disampaikan, itu saja," jawab Damian sambil tersenyum simpul. "Bisikan? Maksudmu?" tanya Lyla lagi. "Jangan terlalu ingin tahu, Sayang. Belum saatnya kau tahu. Aku juga masih ragu kau mungkin tak dapat menerima semuanya sekaligus ketika tahu yang sebenarnya. Lagipula aku tak ingin sinarmu menjadi redup." "Oh, lihat! Kau mulai bersikap misterius lagi. Apa memang semua pria berzodiak virgo selalu bersikap seperti itu?" keluh Lyla. "Zodiak apa? Virgo? Kau mencari tahu tentangku rupanya? Apa kau sekarang sedang membacaku? Meramalku mungkin?" balas Damian sambil tersenyum. Ia menggoda Lyla. "Oh, please jangan mengolok-olokku, Damian. Kau tahu betul aku tak mungkin melakukan itu. Yah, well,

  • Miss Zodiac   17. Cium Aku

    Lyla sudah membersihkan dirinya setelah makan malam dengan Damian. Ia kemudian sengaja untuk turun ke bawah dan menuju dapur. Di sana ia melihat Alice sedang membenahi sendok dan garpu saat dirinya sampai. Alice pun sama seperti dirinya, ia telah berpakaian santai dengan gaun tidur panjang yang membalut tubuh mungilnya berpadu dengan sweater rajut yang tampak hangat. "Hai, Alice, pekerjaanmu belum selesai?" tanya Lyla. "Hai, Nona. Hanya tinggal sedikit saja. Aku hampir saja lupa untuk menyusun sendok dan garpu. Marie akan mengomeliku jika besok pekerjaanku belum beres. Apa ada yang Nona inginkan?" tanyanya. "Tak apa Alice, aku hanya ingin mengambil beberapa buah dan air mineral lagi untuk nanti malam," jawab Lyla. "Oke, Nona, biar kusiapkan ya. Tuan biasanya hanya menginginkan air mineral setelah makan malam. Tapi jika ia membutuhkan buah untuk pendamping, mungkin artinya ia akan berencana kelaparan nanti malam?" ucapnya seolah menganalisa. Lyla hanya tertawa dengan kepolosan Ali

  • Miss Zodiac   18. Aku Menginginkanmu (21+)

    Perlahan-lahan bibir lembab Lyla akhirnya mulai menyentuh permukaan bibir Damian. Awalnya gadis itu malu-malu dan hanya mengecup kecil bibir Damian. Beberapa kecupan kecilnya sebagai pembuka kemudian, akhirnya disambut Damian dengan lembut. Pria itu sendiri kemudian membuka mulutnya. Ia menarik Lyla dan mendekapnya ke dalam dada bidangnya. Merebahkan diri dan membiarkan Lyla berada di atas tubuh kerasnya. Damian membalas ciuman canggung istrinya itu dengan ciuman panas miliknya. Ia merengkuh rambut halus Lyla yang terurai di sekitarnya, menahan wajahnya agar gadis itu lebih mendekat dan melekat padanya. Seperti ingin menghisap Lyla, Damian terus melancarkan serangannya dengan lidah panasnya, menjelajahi setiap rongga mulut Lyla yang manis. Memagutnya dan mencecapnya seolah tak cukup dengan hanya menghisap dan merasakan lidah lembutnya. Dengan tekanan lembut, Damian akhirnya menggulingkan Lyla. Memerangkapnya di bawah panas tubuhnya sendiri. Lyla yang mulai mendesah membuatnya begit

  • Miss Zodiac   19. Adik Ipar

    Lyla sedikit tersentak saat ia merasakan sebuah kecupan di belakang tengkuknya. Ia segera membuka matanya dan mengerjap-ngerjapkannya beberapa kali. Lyla mendadak teringat semua kejadian semalam yang telah ia lalui ketika sebuah lengan kokoh melingkar disekitar pinggulnya. Benar, ia dan Damian telah menghabiskan malam pertama mereka. "Selamat pagi, Sayang ...," sapaan lembut dan serak khas Damian terdengar begitu manis ditelinganya. "Pa ... pagi," jawab Lyla lirih. Ia memutar tubuhnya dengan malu-malu untuk menghadap ke arah Damian. Dari dalam selimut, ia masih bisa merasakan kulit polosnya yang bersentuhan dengan milik pria itu. Ia seketika meremang dan tergelitik. Lyla bahkan tak menyadari keadaannya sendiri sampai mereka saling bersentuhan. "Kenapa? Kedinginan?" tanya Damian ketika merasakan bulu kuduk Lyla yang meremang. "Ti ... tidak, hanya saja ...." Lyla tak sanggup meneruskan ucapannya. Ia hanya menarik selimutnya perlahan-lahan. Damian tersenyum karena mengerti maksudn

  • Miss Zodiac   20. Rencana Madison

    Jake menatap Lyla dan Damian secara begantian dengan penuh selidik. Ia hampir terkena serangan jantung saat Damian meneleponnya dan memberitahukan tentang pernikahan rahasia mereka. Mereka bahkan hanya baru beberapa hari bertemu, bagaimana bisa melangsungkan pernikahan begitu saja?! "Kalian serius?" tanyanya lagi. Jake sudah menghembuskan napasnya berkali-kali dan menanyakan pertanyaan yang sama berulang-ulang. Ia masih tak dapat mencerna keadaan itu begitu saja. "Bukankah kau sudah tahu bahwa aku tertarik pada Lyla saat pertama kali bertemu dengannya?" ucap Damian dengan tenang. "Aku dan Lyla melakukan pernikahan ini karena kami memang ingin melakukannya." "Aku tahu. Tapi kukira bukan ketertarikan yang seperti itu! Ah, baiklah ... baiklah," balas Jake lagi. "Aku tahu kau terkejut, Jake. Mungkin keputusanku terlalu cepat? Belum lebih dari setahun yang lalu aku kehilangan Olivia, dan sekarang aku bahkan sudah menikah. Mungkin kau berpikir sesuatu tentang itu?" "Bukan masalah itu, D

Bab terbaru

  • Miss Zodiac   51. Penutup (Selesai)

    Damian dan Lyla masih sama-sama mengenakan jubah mandi mereka setelah mereka menyantap hidangan makan malam yang diantarkan ke dalam kamar mereka malam itu.Mereka sebelumnya telah mandi bersama setelah selesai melakukan pergumulan panas untuk menghilangkan gundah di hati Damian tepat ketika ia terbangun dari tidurnya. Dan kini, mereka kembali berbaring berdampingan."Apa kau lelah, Sayang?" tanya Damian.Lyla tersenyum kecil. "Mengapa kau bertanya? Kau tahu benar apa yang membuatku lelah, bukan? Yang pasti, saat ini aku sedang kekenyangan.""Oh ya? Tapi katakan kau tidak selelah itu, please, karena aku masih membutuhkan dirimu untuk 'menenangkanku' lagi, Sayang," balas Damian sambil membelai wajah istrinya dan menatapnya penuh arti.Lyla sejenak tertawa. "Oh, ya ampun, kau bocah yang sulit 'ditenangkan' ha? Staminamu masih cukup besar rupanya," jawab Lyla sambil memutar kedua bola matanya dengan geli.Damian tergelak karena mengerti maksud Lyla. "Kau tahu benar diriku, Sayang. Aku ta

  • Miss Zodiac   50. Menenangkan

    Damian yang masih terdiam semenjak mereka kembali dari pabrik hingga ke kediaman mereka lagi, membuat Lyla sedikit khawatir. Ia kemudian beringsut mendekati Damian yang tengah duduk bersandar di atas ranjang sambil membawa secangkir minuman hangat untuknya."Sayang, minumlah," ucap Lyla sambil menyerahkan cangkir tersebut. "Ini sudah menjelang sore, dan kau belum makan apa pun sejak siang tadi."Damian menghela napas dengan berat sebelum akhirnya menoleh. Ia menerima minuman hangat itu dan menyesapnya sejenak. Ia memberikan lagi cangkirnya pada Lyla yang kemudian diletakkannya di meja di samping ranjang."Apakah mereka telah pergi?" tanya Damian kemudian.Mengerti yang dimaksud suaminya, Lyla mengangguk. "Ya, mereka telah memeriksa apa yang mereka perlukan. Dan para petugas itu ... telah membawa Ester," jelasnya."Mereka menemukan ponsel rahasia yang ia gunakan untuk memata-matai semua pergerakanmu pada Madison. Mereka juga menemukan banyak lotre undian yang ia beli beberapa waktu lal

  • Miss Zodiac   49. Membayar Kejahatan

    Beberapa saat kemudian, segerombolan orang mengetuk pintu ruangan rapat dan masuk setelah Nathan mengangguk dan mempersilakan mereka.Mereka yang terdiri dari empat orang, segera mendekati Nathan sambil menyerahkan sebuah kardus berukuran sedang yang berisikan map-map dan berkas di dalamnya. Mereka lalu meletakkan kardus tersebut di atas meja di hadapan Nathan."Sungguh tepat waktu," gumam Damian puas.Nathan yang sigap, kemudian berdiri setelah mendapat anggukan isyarat dari Damian. "Saudara-saudara sekalian, seperti yang telah Tuan Damian sampaikan, kardus ini berisi semua catatan tentang kejahatan dan kecurangan yang dimiliki oleh mereka," ucap Nathan.Sontak Gilbert, Madison, dan Edric menegakkan tubuhnya. "Apa-apaan itu?! Tak mungkin! Kalian licik dan hanya akan membuat kebohongan, bukan!" seru Edric panik.Edric yang tampak telah tersulut emosinya, hendak maju dan menghambur ke arah Nathan saat kemudian ia ditahan oleh Ben dan Joe yang sigap yang tengah berjaga di dalam ruangan

  • Miss Zodiac   48. Catatan Kejahatan

    "Lalu, sekarang apa tanggapanmu tentang ini, Damian? Mengapa kau menyerahkan kekuasaan pada wanita yang telah mengalami kecacatan mental itu?" tanya Madison dengan raut menantang. Ia semakin bersemangat saat ucapannya sudah pasti akan didengar oleh seluruh dewan direksi perusahaan.Bisik-bisik semakin riuh terdengar karena para anggota pertemuan saling mengungkapkan pemikirannya masing-masing satu sama lain. Tak hanya itu, dalam tangkapan layar pun para anggota rapat online lainnya juga tampak saling berbisik."Ayo! Katakan apa penjelasanmu! Jangan membuat kami terlalu lama menunggu!" tantang Edric sambil berseru arogan di tengah-tengah ruangan yang riuh itu.Damian yang tampak tak terganggu, hanya tersenyum kecil. Ia masih tenang dalam menghadapi keriuhan itu. "Kalian ingin mendengar apa penjelasanku?" ucapnya. "Kecacatan mental katamu?" lanjut Damian sambil tertawa kecil. "Katakan, siapa di sini yang tak satu pun mengalami kecacatan mental? Aku ingin tahu. Karena yang kutahu, kita

  • Miss Zodiac   47. Berita Mengejutkan

    Tiga hari kemudian ....Pagi itu, semuanya telah berkumpul di kantor utama di dalam pabrik milik mendiang ibu Damian untuk rapat bersama dalam agenda menerima hasil kinerja Allen dan mengumumkan beberapa pemberitahuan baru, termasuk diangkatnya Allen untuk menjalankan pabrik tersebut.Raut beberapa orang terlihat masam setelah mereka menerima hasil dari target yang telah ditentukan untuk pabrik itu dalam masa tenggat yang telah disepakati sebelumnya. Karena pabrik ternyata menghasilkan keuntungan yang mampu menutup semua kekurangan sebelumnya, maka rencana seseorang untuk memilikinya pun pupus sudah.Ya, itulah yang dirasakan oleh Felicia. Selama rapat dewan direksi, ia sudah berwajah masam. Terlebih saat melihat Lyla yang turut mendampingi Damian, membuatnya semakin merasa panas."Baiklah, kurasa sudah cukup. Sekian pertemuan kita hari ini." Damian mengakhiri rapat mereka setelah menjabarkan segala hal penting yang menjadi agenda pertemuan hari itu.Ketika para anggota rapat dan Dami

  • Miss Zodiac   46. Rencana Pembalasan

    "Kau sudah melihat bagaimana ayahku tadi bersikap, bukan? Tak perlu diambil hati ya, Sayang, ia memang pria tua yang bodoh dan mudah dimanipulasi. Entah ia memang benar-benar tak tahu, atau ia sengaja tak peduli dan hanya memikirkan dirinya saja, aku pun sesungguhnya tak mengerti. Yang jelas pasti, ia adalah pria yang tak memiliki pendirian karena dari awal saja ia tak tahu harus berpihak dan melindungi siapa.""Yah, walau jawaban itu sudah jelas tak usah dipertanyakan lagi, kita sama-sama tahu bukan, apa jawabannya. Memiliki satu anak dibandingkan dengan tiga lainnya dari wanita berbeda, sudah jelas ia berada di pihak siapa, benar begitu? Bahkan dalam kehidupan pernikahannya pun ia masih saja mampu berkhianat dari istri pertamanya. Andai saja dari dulu aku sudah dapat lepas dari mereka dan hidup dengan kemauanku sendiri, mungkin sekarang kau tak akan ikut menderita dan terhina seperti sekarang, Sayang. Maafkan aku."Lyla mengangguk dan bersandar pada dada Damian ketika malam itu mere

  • Miss Zodiac   45. Kacau

    Suasana tegang telah menghiasi meja makan di kediaman Damian yang telah tertata begitu banyak hidangan malam itu. Madison beserta suami dan ketiga anaknya telah duduk di tempat masing-masing yang telah dipersiapkan. Lyla dan Allen sendiri yang duduk di sisi Damian, seolah sedang menegaskan status dan keberadaan mereka. "Silakan menikmati hidangan kalian," ucap Damian memberi aba-aba pada keluarganya. "Mungkin ini tak terlalu sempurna mengingat kalian memberitahukan kunjungan dengan mendadak, jadi aku dan istriku tak sempat mempersiapkan semuanya dengan benar," ucap Damian merendah. "Tak perlu berbasa-basi, kau tentu tahu maksud kedatangan kami, bukan?" ucap Gilbert, sang ayah. "Oh, Dad, tentu saja. Tak perlu terburu-buru. Kau datang kemari karena memang sedang mengkhawatirkan keadaan putramu, alih-alih sesuatu yang lain, benar?" balas Damian sambil tersenyum tipis. "Seperti yang kalian lihat sekarang, aku telah kembali dan baik-baik saja." "Oke, baiklah, kulihat kau memang baik-bai

  • Miss Zodiac   44. Serius

    "Benarkah kau baik-baik saja? Apa yang sebenarnya terjadi padamu?" ucap Felicia yang siang itu mengunjungi kediaman Damian dan menatap Damian dengan raut haru seolah merasa prihatin dengan keadaannya."Aku baik-baik saja, Felicia," ucap Damian tenang. "Sekarang, katakanlah apa tujuanmu berkunjung kemari?" tanyanya."Melihatmu, tentu saja!" ucapnya. Ia mendekati Damian dan meraih lengan pria itu. "Aku harus melihat langsung bagaimana keadaanmu untuk mengetahui bahwa kau baik-baik saja."Sambil berucap, ia melirik Lyla yang sedang mengamit lengan Damian di sisi lainnya dengan penuh arti."Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja, bukan?" ucap Damian kemudian."Benarkah tak ada sesuatu yang terjadi padamu?" tanyanya lagi. "Jika kau sedang menjalani perawatan untuk kesehatanmu, apakah tidak terlalu berlebihan saat kau memutuskan untuk menyerahkan semuanya pada wanita itu?" Tanpa berbasa-basi lagi, Felicia kini menuding Lyla di hadapan Damian.Lyla hanya mengembuskan napasnya dengan tert

  • Miss Zodiac   43. Aksi Manis

    Lyla sedang berfokus pada laptopnya dan terlihat sedang membalas pesan beberapa 'klien' dalam media sosialnya itu dengan raut serius. Beberapa kali ia pun membalas pertanyaan-pertanyaan yang masuk ke dalam pesan miliknya."Kau telah mendapatkan mereka rupanya," ucap Damian yang tiba-tiba telah muncul di sampingnya dan ikut memeriksa layar di depannya."Ya, seperti yang kau katakan, beberapa dari mereka sangat mempercayai hal-hal yang berhubungan dengan tarot dan semacamnya," balas Lyla."Lalu apa kau mempercayainya?" tanya Damian.Lyla tersenyum kecil. "Aku membencinya," jawabnya tenang.Damian mengangkat kedua alisnya seolah bertanya-tanya. "Lalu ... mengapa kau?" ucapnya tak mengerti.Lyla tersenyum lagi. "Mengapa aku membacakan kartu orang lain maksudmu? Bahkan, aku dapat memperoleh pendapatan dari sana? Well ... itu adalah cerita yang lain lagi.""Benarkah? Coba ceritakan padaku," balas Damian.Apakah kau benar-benar ingin mendengarnya?" tanya Lyla."Tentu, sebanyak apapun kau ber

DMCA.com Protection Status